MELATIH PERNAFASAN
Melatih Pernafasan
buat kamu kamu yang punya masalah pernafasan dalam bernyanyi, ini nih tips-nya :
Nafas yang prima sangat penting artinya bagi seorang penyanyi. Penguasaan teknik
pernafasan mutlak harus dimiliki, jika si penyanyi ingin sukses di dunianya. Namun,
bagaimana caranya memiliki nafas yang prima?
Nafas, biasanya menjadi kendala jika tidak dijaga dan dilatih. Berikut ini penulis
mencoba berbagi salah satu tips untuk menjaga dan memanjangkan pernafasan melalui
sebuah latihan sederhana.
Sebelum berlatih, ada satu hal yang perlu diperhatikan. Salah satu teknik
pernafasan dalam olah vocal yang efektif adalah teknik pernafasan perut. Bukan
pernafasan dada.
Cara gampang untuk membedakan Nafas Perut dan Nafas Dada adalah: dalam nafas perut,
ketika menarik nafas, perut mengembung, sedangkan dalam nafas dada, ketika nafas
ditarik, yang mengembung adalah dada. Gampang kan?
Siapkan posisi tubuh, bisa berdiri atau duduk bersila. Tegakkan punggung/badan.
1 Tarik nafas (dengan nafas perut), hitung hingga 10 detik. Pada hitungan ke-10
(detik), perut full mengembung.
2 Hitungan 10 detik berikutnya, tahan nafas. Dalam posisi perut full mengembung,
tahan hingga perut terasa keras. Boleh dicek dengan menepuk-nepuk perut yang
mengeras.
5 Jika dalam satu durasi waktu masih dirasa berat�coba diulang beberapa kali.
Latihan pertama dapat dilakukan dengan menyanyikan lagu yang memiliki nada rendah,
usahakan dalam menyanyi suara dapat keluar dengan lepas tanpa ditahan. Menyanyi
dengan nada yang kuat agar pita suara terbiasa dan melebar, latihan ini bisa
dilakukan dalam waktu yang teratur yaitu setiap hari minimal satu jam.
Latihan selanjutnya adalah dengan menyanyikan tangga nada do, re, mi, fa, sol, la,
si dalam nada rendah. Kemudian lanjutkan menyanyikannya pada nada tinggi sampai
batas maksimal pita suara anda. Ulangi terus sampai pita suara menjadi elastis dan
anda terbiasa.
Jika sudah terbiasa dengan nada tinggi, cobalah untuk mulai menyanyikan lagu dengan
nada tinggi dan bernyanyilah sampai suara keras dan lepas. Pada awalnya mungkin
anda akan kesulitan bernyanyi dengan nada tinggi, namun latih terus minimal satu
jam sehari sampai anda terbiasa. Usahakan ketika bernyanyi posisi leher serta
kondisi badan senantiasa prima agar suara yang dihasilkan dapat maksimal
1 Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
3 Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah
dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
4 Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil
duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
8 Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Huruf Vokal dan Konsonan yang disusun menjadi sebuah Kata, dan kemudian kata
disusun menjadi Kalimat. Setelah sebelumnya kita memahami tentang artikulasi, nah
sekarang giliran kita pelajari tentang bagaimana �menyanyikan kalimat lagu / lirik
dengan baik� supaya kalimat lagu tersebut dapat memberikan, menjelaskan tema dan
menyampaikan berbagai pesan dari sebuah karya kepada pendengar / penonton pada saat
bernyanyi.
BERNYANYI adalah menampilkan NYANYIAN / LAGU maka setiap pelaku harus :
a. Kalimat bahasa.
Untuk menghayati isi kata-kata, perlu juga dipedomani aturan �TATA BAHASA� yang
kita miliki untuk mencari :
1. Mana kelompok kata yang merupakan satu kesatuan, yaitu: -bahwa setiap
pemenggalan kalimat harus mengandung arti yang sebenarnya dan disesuaikan dengan
melodi dan irama.
2. Mana kata pokok/thema yang perlu penegasan/penonjolan dan diucapkan
lebih keras kemudian diberi tanda dinamika.
3. Pada bagian kata mana aksen harus dimunculkan atau ditonjolkan.
b. Kalimat musik.
Kalimat musik terdiri dari �nada-nada� yang merupakan �motif� atau �thema� yang
mengungkapkan suatu ide musik, misalnya:
1. Kelompok nada: yaitu dimana ditemukan beberapa nada yang berulang dinyanyikan.
2. Puncak lagu : yang biasanya selalu terdapat pada nada tertinggi pada sebuah
lagu.
3. Tekanan nada : yang didalam musik ditentukan oleh irama, dan biasanya terdapat
disetiap awal birama.
Menyanyikan kalimat lagu dengan utuh, tidaklah sesederhana �membaca kalimat� karena
disamping pemahaman arti kalimat yang harus diucapkan dengan sejelas mungkin karena
gangguan-gangguan lain akan timbul pada saat bernyanyi, karena adanya tanda-tanda
dinamika dan lain-lain yang harus dikerjakan bersamaan dengan pemenggalan kalimat,
antara lain:
- Ketidak mahiran dalam pengambilan dan penggunaan nafas selama bernyanyi.
- Adanya istilah-istilah musik yang mendukung sebuah karya pada saat diciptakan,
seperti:
1. Legato, yang biasanya menimbulkan pemborosan dalam hal pernafasan
2. Deoresendo dan Oresendo, yang memaksa penyanyi untuk memperluas dan mempersempit
wilayah bunyi pada saat penyanyian dilaksanakan.
3. Staccato, pemenggalan suku kata karena tuntutan melodi yang tidak dikuasai,
tanpa menghilangkan keutuhan kalimat ssecaara keseluruhan.
4. Accelerando dan Rittardando, percepatan dan perlambatan tempo pada pada satu
penggalan kalimat , serta pada puncak nada tertinggi atau terendah yang berbanding
terbalik dengan pernafasan dan persiapan nafas yang masih tersisa untuk digunakan.
Dari beberapa tantangan dan hambatan yang ada, maka untuk mendapatkan �frasering�
yang baik dan utuh. Keseluruhan aspek/tahapan diatas harus benar-benar dilatih
lebih dahulu kemudian diterapkan �sepanjang nyanyian� sehingga tujuan �BAGAIMANA
MEMBUAT KALIMAT LAGU, MEMBERI ARTI, dan MAKNA, akan tercapai dengan baik.
Jadi intinya seperti ini, sebelum menyanyikan sebuah lagu ada baiknya kita tulis
dulu liriknya dan kemudian kita perhatikan dimana tempat tempat untuk mengambil
nafas dan dimana huruf-huruf yang boros dengan nafas. Minimal pemenggalan kata
untuk menarik nafas adalah 2 bar. Contohnya seperti ini : kamu pernah dengar kan
lagunya Kerispatih ( Tapi Bukan Aku ). Lirik pertama, �Jangan lagi� kausesalai�
keputusanku�. Sesimpel yang kamu dengar itu ada dua kali pemenggalan. Tapi itu
salah, kamu harus menyanyikan keseluruhannya dalam satu nafas. Namun untuk pemula
dapat dipenggal menjadi dua nafas� Jangan lagi�.- Kausesali� Keputusanku� � atau
�Jangan lagi� Kausesali� keputusanku�� . Kemudian kita juga harus paham bahwa ada
satu kalimat atau kata yang g boleh terpotong sama sekali. Coba perhatikan bagian
kedua � Khianati rasa� Demi kei..nginan semu..� Nah bagian kalimat �Demi keinginan
semu� itu sama sekali tidak boleh ada penarikan nafas dan tidak boleh terpenggal
karena � keinginan� adalah satu kata. klo terpisah maka kata itu g akan mempunyai
arti.
Demikian deh buat kita pahami, makanya klo seorang penyani itu mempunyai buku lirik
lagu bukan hanya karena dia g hafal, tapi karena Setiap lagu memang harus
dipelajari baik-baik kalimatnya. Juga dari situ kita bisa paham dengan arti dan
makna dari lagu tersebuat sehingga bisa menjiwai lagunya.