Anda di halaman 1dari 13

SENI TEATER ATAU PERTUNJUKAN

(Paper Tugas Sekolah)

Disusun:

Sekolah Menengah Pertama


(SMP Pasundan 2 Cimahi)
Kelas IX B
2022
Seni
Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu, seperti tari, lukisan, ukiran. Seni
meliputi banyak kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual, audio, atau
pertunjukan yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keprigelan teknik
pembuatnya, untuk dihargai keindahannya atau kekuatan emosinya.
Seni memiliki berbagai macam yaitu :
1. Seni Rupa
Macam-macam seni yang pertama adalah seni rupa yang merupakan salah satu cabang
kesenian yang dapat dilihat dan berbentuk visual. Contoh dari seni nrupa adalah
gambar, lukisan, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan multimedia.

2. Seni Musik
Macam-macam seni yang berikutnya adalah seni musik yang merupakan suatu karya
menghasilkan bunyi sebagai unsur utamanya. Di dalam seni musik terdapat unsusr
melodi, harmonisasi, dan juga perpaduan bunyi yang memberikan efek keindahan bagi
yang mendengarnya.

3. Seni Gerak
Macam-macam seni yang ketiga dinamakan dengan seni gerak atau yang biasa disebut
dengan seni tari, yang merupakan salah satu enis seni yang memanfaatkan gerakan
tubuh sebagai keindahan. Keluesan dan kecocokan gerakan tubuh yang diiringi sebuah
melodi atau ketukan membuat gerakan itu menjadi menarik dan dapat di lihat dan
dinikmati

4. Seni Teater atau Pertunjukkan


Macam-macam seni yang berikutnya yaitu seni teater yang merupakan suatu seni yang
memvisualisasikan imajinasi atau menggambarkan sebuah kejadian yang nyata atau
tidak nyata. Seni teater juga bisa digabungkan dengan seni musik dan seni gerak bahkan
seni rupa.

5. Seni Sastra
Macam-macam seni yang berikutnya adalah seni sastra yang bisa dinikmati melalui
pendengaran dan penglihatan. Biasanya seni sastra akan berbentuk kata-kata yang
menarik berkesan dan disampaikan dengan cara yang indah. Contoh dari seni sasatra
ada puisi dan kaligrafi.

FUNGSI SENI

 Bagi Individu
Seni bagi suatu individu lebih kepada kebutuhan mereka. Manusia adalah makhluk
yang mempunyai keinginan untuk membahagiakan diri sendiri dan memenuhi
kebutuhan diri sendiri.

Selain itu, manusia juga kerap mencurahkan emosi dan juga perasaannya melalui
sebuah seni yang menggambarkan keadaanya, atau menggambarkan imajinasinya. Dari
hasil mencurahkan imajinasi dan emosinya ini manusia akan menciptakan sebuah seni
yang bisa berharga.

 Bagi Kehidupan Sosial

1. Sebagai Media Kepecayaan

Fungsi seni sebagai media kepercayaan adalah dalam menyampaikan pesan religi
kepada manusia. Hal ini bisa kita lihat dari busana atau pakaian, upacara
pernikahan, kematian, lagu rohani, kaligrafi, dan masih banyak lagi. Contoh
fungsi seni sebagai media kepercayaan adalah Candi Borobudur, dan relief-relief
lainnya yang merupakan ilustrasi dari kitab suci suatu agama.

2. Sebagai Media Pendidikan

Fungsi seni sebagai media pendidikan juga sangat penting. Melalui seni,
seseorang dapat belajar tentang nilai-nilai dan ilmu pengetahuan dengan cara
yang lebih menyenangkan lagi. Sehingga untuk menangkap sebuah informasi
menjadi lebih mudah.
3. Sebagai Media Hiburan

Fungsi seni sebagai media hiburan di sini lebih banyak di dunia hiburan. Dunia
hiburan mulai hiburan musik, hingga hiburan visual, atau hiburan audio visual
memiliki seni yang berfungsi untuk membuat sebuah tontonan atau pertunjukan
yang menarik khalayak.

4. Sebagai Media Informasi

Hampir sama dengan fungsi seni sebagai media hiburan, fungsi seni sebagai
media informasi juga tidak jauh dari karya audio visual yang memberikan
informasi yang menarik. Dengan seni, informasi akan lebih mudah di terima oleh
orang lain.

5. Sebagai Media Kesehatan

Di zaman modren ini, banyak sekali seniman yang menciptakan seni yang
membuat diri kita merasa nyaman bahkan lebih tenang ketika melihat,
mendengar, atau merabanya. Contohnya saja, seni musik dapat menyembuhkan
penyandang autisme, gangguan psikologis dari sebuah trauma kejadian.
SENI TEATER

 Seni Teater adalah


Teater yang menyajikan cerita kehidupan nyata di atas pentas. Jalan cerita yang
disajikan biasanya mengandung pesan moral yang tersirat dan bisa dijadikan pelajaran
kehidupan oleh para penonton. Teater adalah cabang kesenian yang lahir pada masa
Yunani klasik.

 Pengertian Seni Teater

Pengertian teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas
panggung. Secara spesifik, pengertian teater merupakan sebuah seni drama yang
menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan
lengkap dengan dialog dan akting.

 Elemen Dasar Seni Teater

Teknik atau elemen akting atau teater terbaik ialah yang paling efektif dan yang berhasil
mengekspresikan maksud/ ide penulis, maksud adegan, dan maksud karakter. Modal
akting adalah pengalaman hidup sehari-hari, baik pengalaman diri sendiri maupun
pengalaman orang lain yang ditampilkan kembali di depan penonton. Untuk
menampilkan akting yang baik diperlukan latihan yang tekun dan disiplin. Latihan itu
meliputi olah tubuh, olah vokal, dan olah rasa.

1. Olah Tubuh
Tubuh merupakan elemen dasar dalam bermain teater. Tubuh menjadi pusat
perhatian penonton saat seorang aktor teater di atas panggung. Tubuh
merupakan bahasa simbol dan isyarat dalam bermain teater. Tubuh melalui
gestur mencerminkan karakter atau watak tokoh yang sedang diperankan.
Fleksibilitas gerak tubuh merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh
pemain teater.

Latihan olah tubuh diarahkan untuk mendukung kemampuan pemain dalam


mewujudkan akting yang baik. Pada latihan olah tubuh, hal utama yang harus
dilakukan adalah melakukan dalam kondisi bugar, segar, dan menyenangkan.
Buat semua latihan seperti permainan yang dilakukan dengan gembira.

Mulai dengan meregangkan seluruh persendian dan otot tubuh. Mulai dari
bagian kepala sampai bagian kaki. Atau bisa dibalik dari kaki sampai kepala.

2. Olah Suara

Seorang pemain teater harus memiliki kemampuan mengolah suara yang baik.
Suara merupakan faktor penting karena sebagai penyampai pesan kepada
penonton. Penguasaan intonasi, diksi, artikulasi Setiap kata yang diucapkan
harus jelas dan wajar sesuai dengan tuntutan karakter tokoh yang diperankan.

Seorang aktor perlu latihan olah suara dengan tahapan-tahapan tertentu. Latihan
olah suara dapat dilakukan dengan mengucapkan kata vokal seperti a, i, u, e, o
sesuai dengan bentuk mulut.

Dalam latihan olah suara, terutama yang berhubungan dengan membaca naskah
atau puisi, perlu di perhatikan juga tekanan kata, jiwa kalimat, tempo, dan irama.
Tekanan kata, yaitu mengeraskan kata atau kalimat yang lebih penting dari
kata atau kalimat lainnya. Tujuannya adalah untuk menggiring penonton kepada
dialog yang dimaksud. Tekanan pada kata tertentu yang perlu ditonjolkan dalam
suatu kalimat untuk suatu kepentingan.

Jiwa kalimat merupakan usaha atau teknik menghidupkan kalimat dengan


bantuan emosi suara. Kalimat dapat dilagukan dalam emosi sedih, gembira,
marah, benci, malas dan sebagainya.

Tempo dan irama adalah pengolahan suara dengan memperhatikan dinamika,


artinya suara yang dihasilkan tidak monoton tetapi bervariasi. Tekanan tempo,
yaitu mempercepat atau memperlambat kata atau kalimat sewaktu mengucapkan
dialog. Tekanan irama, yaitu melagukan kata atau kalimat dalam mengucapkan
dialog. Latihan mengucapkan kata dan kalimat dengan berbagai irama yang
berbeda, cepat, lambat, tegas, mendayu-dayu, dan sebagainya.

3. Olah Rasa

Akting pada dasarnya menampilkan keindahan dan keterampilan seorang aktor


dalam mewujudkan berbagai pikiran, emosi, perasaan, dan sosok peran yang
sedang dimainkan sesuai dengan karakter. Aktor harus memiliki kemampuan
untuk menjadi seseorang yang bukan dirinya sendiri. Tentu hal itu bisa terjadi
kalau mampu berkonsentrasi mengolah rasa, dan emosi. Untuk itu seorang
pemain teater perlu melatihkan konsentrasi, perasaan, emosi dengan latihan olah
rasa.

a. Latihan konsentrasi
Latihan konsentrasi adalah latihan memusatkan pikiran kita pada suatu objek
sesuai dengan tujuan. Misalnya pikiran fokus pada hapalan naskah, lawan main,
dan pada permainan di atas panggung. Pikirannya tidak terbagi dengan berbagai
hal yang lain.

b. Latihan imajinasi

Latihan ini adalah latihan mengolah daya khayalmu, seolah-olah hal itu terjadi
saat ini dan kamu rasakan. Bisa dilakukan sendiri-sendiri atau berimajinasi
bersama. Lakukan permainan imajinasi, misalnya kamu berimajinasi pergi
berpetualangan ke hutan belantara, mendaki puncak yang tinggi, menuruni
jurang yang curam dan bertemu dengan berbagai binatang baik yang jinak
maupun yang buas. Juga menemukan berbagai situasi seperti air terjun yang
menyegarkan, pohon yang tumbang, kehujanan atau pun merasakan gunung
yang akan meletus.

c. Latihan Ingatan emosi

Latihan ini adalah latihan mengingat-ingat lagi berbagai emosi yang pernah
kamu alami ataupun pernah melihat orang lain dengan emosinya. Seperti
melihat orang sedih, gembira, marah, kecewa, ragu-ragu, putus asa, kegelian,
lucu, tertawa terbahak-bahak dan berbagai emosi lainnya. Kemudian emosi-
emosi itu ditampilkan satu persatu saat latihan sehingga akan tampak dalam
ekspresi wajah dan tubuh.

 Asal Seni Teater

Teater berasal dari bahasa Yunani "theatron" yang artinya tempat atau gedung
pertunjukan. Di mana "theatron" terbentuk dari kata "theaomai" yang berati melihat.
Maka awal mula teater diartikan sebagai gedung tempat menyaksikan pertunjukan.

 Jenis – Jenis Seni Teater


Teater Boneka

Jenis-jenis teater yang pertama adalah teater boneka, yang sering digunakan
untuk mencerikan legenda atau kisah yang bersifat religius. Teater boneka terdiri
dari beberapa jenis, yaitu:

- Boneka yang cara memainkannya dengan memasukan tangan kedalam boneka


tersebut.

- Boneka tongkat, cara memainkannya dengan menggerakkan tongkat pada


boneka dan di pegang dari bawah.

- Boneka tali, boneka tali tentu saja memainkannya dengan menggerakkan kayu
silang dan tempat tali boneka yang diikatkan.

Teater Dramatik

Jenis-jenis teater selanjutnya adalah teater dramatik. Dalam teater dramatik,


perubahan karakter secara psikologis sangat diperhatikan. Situasi cerita maupun
latar belakang dalam pementasan ini dibuat dengan sedetail mungkin dan
mengikuti alur plot. Dalam pementasan teater dramatik, aksi dari aktor harus
sangat ditonjolkan dan berkaitan dengan kejadian lain agar membentuk
keseluruhan cerita.

Teater Gerak

Teater gerak adalah jenis-jenis teater yang berupa pertunjukan dengan unsur
utamanya adalah gerak dan ekspresi wajah pemainnya. Teater gerak sangat
minim penggunaan dialog, bahkan tidak ada dialog sama sekali. Teater gerak
yang paling populer dan bertahan hingga saat ini adalah pantomim, yaitu sebuah
pertunjukan yang sunyi karena tidak menggunakan suara sama sekali. Pantomim
mencoba mengungkapkan ekspresinya melalui tingkah laku gerak dan mimik
para pemainnya.

Teaterikalisasi Puisi

Teatrikalisasi puisi adalah pertunjukan teater yang dibuat berdasarkan karya


sastra puisi. Karya puisi yang biasanya hanya dibacakan, di dalam teatrikal puisi
dicoba untuk diperankan di atas pentas.
Bahan dasar untuk teatrikalisasi puisi yaitu mementingkan estetika puitik diatas
pentas. Tata panggung dan blocking dirancang sedemikian rupa, gunanya untuk
menegaskan makna puisi yang dimaksud.

Drama Musikal

Drama musikal adalah pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari, musik,
dan seni peran. Drama musikal lebih mementingkan tiga unsur tersebut
dibandingkan dialog para pemainnya.

Kualitas pemainnya tidak hanya dinilai pada penghayatan karakter melalui untaian
dialog saja, tetapi juga melalui keharmonisan lagu maupun gerak tari.

Jenis-jenis teater juga bisa dibedakan menjadi seni teater tradisional dan modern.
Jenis-jenis seni teater tradisional di Indonesia biasanya mengusung budaya setempat,
sedangkan teater modern memiliki sumber ilmu dari dunia barat.

Berikut jenis-jenis teater berikutnya:

Seni Teater Tradisional

Di Indonesia, seni teater tradisional biasa juga disebut teater daerah, yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Biasanya cerita dalam seni teater
tradisional mengusung budaya setempat dan disampaikan secara improvisasi
(tanpa naskah).

Contoh seni teater tradisional ialah wayang kulit, banjet, longser, ogel, reog,
wayang orang, topeng Cirebon, angklung badut, wayang golek dari Jawa Barat,
reog Ponorogo, ludruk dari Jawa Timur, ketoprak, wayang suket, kethek ogleg,
dagelan, scandul dari Jawa Tengah, Lenong dan topeng blantik dari Betawi.

Seni Teater Modern

Seni teater modern adalah teater yang penyampaian ceritanya berdasarkan pada
naskah dan sumber ilmunya dari dunia barat, dan bahannya dari kejadian-
kejadian sehari-hari atau karya sastra. Contoh seni teater modern ialah drama,
teater, sinetron, film.
 Unsur – Unsur Seni Teater
Berikut unsur seni teater :

Unsur Internal Seni Teater

Unsur internal merupakan unsur yang menyangkut tentang bagaimana


keberlangsungan pementasan suatu teater. Tanpa unsur internal tidak akan ada
suatu pementasan teater. Unsur internal yang terdapat dalam seni teater yaitu:

- Naskah atau skenario.

- Pemain atau pemeran atau tokoh.

- Sutradara.

- Properti.

- Penataan.

- Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain:
tata rias, tata busana, tata lampu dan tata suara.

Unsur Eksternal Seni Teater


Unsur eksternal teater adalah unsur yang mengurus segala sesuatu yang
berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah pementasan. Unsur
eksternal di antaranya, yaitu:

- Staf produksi

Staf produksi adalah sekelompok tim atau individual yang berkenaan dengan
pimpinan produksi sampai semua bagian yang ada di bawahnya. Adapun
tugasnya yaitu menjadi produser/pimpinan produksi, mengurus semua hal
tentang produksi, dan menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, fasilitas,
program kerja, dan lain sebagainya.

- Sutradara

Tugas sutradara teater adalah sebagai pembawa sekaligus pengarah jalannya


naskah, koordinator semua pelaksanaan yang menyangkut pementasan, mencari
dan menyiapkan aktor, menyiapkan makeup dan juga men-setting segala sesuatu
yang dipegang oleh bagian desainer beserta kru.

- Stage manager

Tugas stage manager adalah menjadi pemimpin dan penanggung jawab


panggung, serta membantu sutradara.

- Desainer

Tugas desainer adalah menyiapkan semua aspek visual yang menyangkut setting
tempat atau suasana, properti atau perlengkapan pementasan, kostum, tata
lampu dan pencahayaan, serta perlengkapan lain (seperti audio).

- Crew
Crew merupakan pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bagian desainer,
di antaranya bagian pentas/tempat, bagian tata lampu (lighting), bagian
perlengkapan, dan tata musik.

Anda mungkin juga menyukai