Anda di halaman 1dari 3

Materi 2

Pemeranan

Pengertian Pemeranan
Pemeranan adalah keterampilan dalam melakukan, bertindak, berbuat, seolah-olah menjadi
dengan karakter atau watak tokoh sesuai kebutuhan pentas secara tepat, logis, etis, estetis,
dan mempesona. Pemeranan dapat disebut juga dengan seni peran atau seni akting. Orang
yang memerankan dalam seni peran ini dikenal dengan aktor (pria), aktris (wanita), pemain,
tokoh, dan sebagainya. Pemeranan merupakan unsur penting dalam seni teater.

Jenis Pemeranan
Pemeranan dalam seni teater dibagi menjadi 2 jenis, yaitu dilakukan secara langsung  dan
tidak langsung. Berikut masing-masing penjelasannya.

 Pemeranan langsung adalah pemeranan yang dilakukan secara langsung di atas


panggung teater. Pemeranan langsung bersifat sesaat dengan gaya dan unsur
pemeranan yang dapat disederhanakan (teknik stilasi) dan dilebihkan (teknik distorsi).
 Pemeranan tidak langsung adalah pemeranan yang dilakukan melalui televisi atau
film. Pemeranan dalam televisi (film) atau sinematografi bersifat wajar, tidak
langsung, serta di ulang melalui media rekam dan proses editing.

Syarat Pemeranan
Istilah untuk orang yang memerankan sesuatu dalam teater, film, atau sandiwara disebut
dengan pemeran. Seorang pemeran dituntut untuk membawakan perannya dengan ekspresif,
dan totalitas tubuh sesuai dengan watak tokoh yang dimainkannya. Pemeran yang baik harus
mampu menjadi mediator pesan moral (cerita) dan estetis (keindahan pemeranan) melalui
ekspresi totalitas tubuhnya, dengan segenap cipta, rasa, dan karsanya.

Seorang pemeran harus mampu membawakan pemeranannya secara prima dan memesona di
atas panggung atau pentas. Untuk itu, seorang pemeran dituntut selalu mengasah kemampuan
dirinya melalui pengolahan unsur penting pemeranannya, yaitu tubuh, suara, dan rasa atau
penghayatan yang melingkupinya.
Unsur-unsur Pemeranan
Modal dasar seorang pemeran antara lain penguasaan tubuh, ekspresi mimik, penghayatan,
suara, dan kemampuan berpikir. Namun, kemampuan tersebut perlu ditunjang dengan
pengetahuan dan pemahaman terhadap unsur-unsur lain sebagai penunjang pemeranan di
dalamnya, yaitu sebagai berikut.

 Cerita atau naskah.


 Rias busana.
 Aksesoris (kostum).
 Peralatan
 Irama permainan atau kepekaan musikalitas.
 Kepekaan ruang (tempat bermain peran).

Fungsi unsur-unsur pemeranan adalah memberikan kesempurnaan dan totalitas ekspresi


watak tokoh serta pesan moral yang diungkapkan seorang pemeran.

Unsur Penokohan
Unsur penokohan di dalam seni teater dapat dibagi dalam beberapa kedudukan tokoh atau
peran, antara lain sebagai berikut.

1. Protagonis, adalah tokoh (pemeran) utama yang memainkan cerita hingga cerita
memiliki peristiwa dramatis (konflik pertentangan).
2. Antagonis, adalah lawan tokoh utama yang menghalangi dan menghambat tokoh
utama dalam menjalankan tugasnya atau mencapai tujuannya.
3. Deutragonis, adalah tokoh yang berpihak dan membantu tokoh utama.
4. Foil, adalah tokoh yang berpihak pada lawan tokoh utama.
5. Tritagonis, adalah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh, lebih bersifat
netral.
6. Confident, adalah tokoh yang menjadi tempat pengutaraan tokoh utama.
7. Raisonneur, adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada penonton.
8. Utility, adalah tokoh pembantu baik dari kelompok hitam maupun putih. Kedudukan
tokoh utility kadang ditempatkan sebagai penghibur, penggembira, atau hanya sebatas
pelengkap.
Teknik Dasar Pemeranan
Teknik merupakan cara, metode, atau strategi dalam melakukan suatu kegiatan dengan tepat
dan baik. Teknik pemeranan adalah suatu cara dan metode untuk membawakan peran atau
tokoh dengan penuh totalitas. Dalam memerankan tokoh, seseorang perlu mengoptimalkan
keterampilan potensi pikir, perasaan, vokal, dan tubuhnya dalam membawakan peran dengan
penuh penghayatan. Teknik pemeranan terdiri dari beberapa unsur latihan sebagai berikut.

 Olah Tubuh merupakan bagian ekspresi seni fisik yang berupa latihan atau
pengolahan tubuh agar memiliki stamina yang kuat, kelenturan (keluwesan) tubuh,
dan daya refleks atau fleksibilitas tubuh. Oleh tubuh terdiri dari latihan stamina
(kekuatan tubuh), stretching (peregangan), dan keseimbangan tubuh.

 Olah Suara merupakan latihan pengucapan suara dengan jelas serta nyaring melalui
teknik pernapasan dan pengucapan. Dengan olah suara diharapkan juga pemain
memiliki artikulasi jelas, intonasi suara, dinamika suara, dan kekuatan suara yang
sesuai.Olah Rasa (Sukma)

 Olah Rasa adalah suatu proses latihan untuk mengasah kepekaan pancaindra dan
perasaan. Contoh latihannya dengan menggali potensi dalam agar dapat diatur dan
dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran. Tujuan lain latihan olah rasa
adalah membangun kejujuran rohani serta pembebasan rohani dari hal-hal yang
mengikat dan membatasi. Dengan pembebasan tersebut diharapkan membantu sikap
perasaan untuk melahirkan ide-ide/ilham dan kreativitas pemeranan.

 Ruang dalam seni teater adalah tempat bermain peran (akting) dengan lingkup
peralatan dan perlengkapan dekorasi yang dihadirkan di atas pentas. Tugas pemeran
adalah mengisi dan menghidupkan ruang menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga
mendukung peran yang dibawakan. Teknik di dalam mengisi dan menghidupkan
ruang bagi seorang pemeran adalah kemampuan merespon kepekaan blocking,
moving, business, dan leveling terhadap ruang dan lawan seni.

Anda mungkin juga menyukai