Anda di halaman 1dari 16

TIPOLOGI KOMUNIKATOR

POLITIK
.OLEH: IBROHIM, S.SOS., M,SI
Esensi Politik (Socrates)

Keadilan (justice) merupakan tujuan politik yang


layak. Ini disebabkan keadilan merupakan hal
yang esensial bagi pemenuhan kecenderungan
alamiah manusia. Menempatkan keadilan
sebagai patokan tertinggi sama dengan
memandang tujuan kehidupan politik sebagai
aktualisasi bakat-bakat manusia. Keadilan ialah
melaksanakan apa yang menjadi fungsi atau
pekerjaannya sendiri sebaik-baiknya tanpa
mencampuri fungsi atau pekerjaan orang lain.
Tipologi komunikator politik yang merupakan
komunikator kunci (key Communicators):
meliputi politisi, komunikator profesional, dan
aktivis. Hal ini banyak dikaitkan dengan
kemampuan komunikator politik sebagai
pemimpin opini dalam membentuk atau
mempengaruhi opini publik.
(Dan Nimmo)
Kriteria ideal komunikasi politik
1. Memiliki pengetahuan yang luas tentang
berbagai aspek masalah kenegaraan
2. Memiliki komitmen dan integritas moral
terhadap sistem nilai yang berlaku
3. Berorientasi kepada kepentingan bangsa dan
Negara
4. Memiliki kedewasaan emosi (emotional
intelligence)
5. Jauh dari sikap hipokrit (cognitive dissonance)
(Thomas John M & Warren G Bennis, 1972)
Tujuan Politik (Imam Mawardi)

1. Hirosatuddien (menjaga Agama)


2. Siyasatuddunya (memakmurkan bumi)
1. Politikus

Politisi adalah calon pemegang jabatan atau


pemegang jabatan, tidak peduli apakah
mereka dipilih atau ditunjuk, pejabat politik
atau pejabat karir, baik itu jabatan eksekutif,
legislatif, maupun yudikatif.
Politikus bisa dilihat dari 3 hal:
 Orang yang berada di dalam atau di luar
jabatan pemerintah
 Berpandangan nasional atau subnasional
(daerah)
 Berurusan dengan masalah ganda atau
tunggal.
Politikus terdiri dari 2 jenis:
 Wakil suatu kelompok/langganan, disebut
juga makelar, yaitu orang yang melakukan
politik dengan tujuan kepentingan politik
kelompoknya. Ini seperti politik dagang sapi.
 Ideolog atau orang yang mengejar tujuan
untuk kebajikan lebih luas, bahkan mereka
ingin melakukan reformasi atau revolusi
sekalipun. Para ideolog ini adalah orang-
gagasan yang menawarkan gagasan lebih
baik.
2. Profesional

 Kelompok profesional ini muncul karena


adanya media massa seperti koran atau
televisi dan media khusus seperti majalah atau
radio.
 Profesiona disebut juga makelar simbol yaitu
orang yang menerjemahkan sikap
pengetahuan dan minat suatu komunikasi
bahasa ke dalam komunitas bahasa lain yang
berbeda tetapi menarik dan dapat dimengerti.
2 Jenis Komunikator Profesional:

a. Jurnalis (karyawan organisasi berita). Jurnalis


memiliki fungsi :
 Mengatur pemimpin pemerintah berbicara
satu sama lain.
 Menghubungkan pemimpin pemerintah
dengan publik umum
 Menghubungkan publik umum dengan
pemimpin pemerintah.
b. Promotor, yaitu orang yang dibayar untuk
mengajukan kepentingan langganan tertentu
seperti :
 Agen publisitas tokoh masyarakat
 Personel humas organisasi masyarakat
atau swasta.
 Sekretaris pers kepresidenan.
 Personel periklanan
Komunikator profesional profesinya di bidang
komunikasi, bukan politik. Komunikator profesional
adalah sebuah peran sosial yang relatif baru
bersamaan munculnya dengan revolusi komunikasi
yang sedikitnya memiliki 2 dimensi utama:
 Munculnya media massa yang melintasi batas rasial,
etnis, kelas, wilayah, dan pekerjaan untuk meningkatkan
kesadaran identitas nasional.
 Perkembangan media-media khusus (sosmed, majalah
untuk khalayak khusus, stasiun radio, dsb) yang
menciptakan publik baru untuk menjadi konsumen
informasi dan hiburan.
(Dan Nimmo)
3. Aktifis Politik (Voluntary)

Aktivis adalah orang-orang yang peduli pada


masalah-masalah politik dan berperan aktif
dalam berbagai organisasi kelompok
kepentingan, kelompok penekan, mahasiswa,
dan lain-lain.
Aktivis politik adalah orang yang terjun ke
dalam politik hanya part time (paruh waktu),
maka disebut juga volunteer atau sukarelawan.
(Dan Nimmo).
2 Jenis Aktifis Politik:
 Juru bicara kepentingan terorganisasi. Ia menjadi juru
bicara atau penyambung lidah kepentingan organisasi:
pemimpin gerakan sosial, juru bicara Ormas NU,
Muhamadiyah, dll.
 Pemuka pendapat (opinion leader: orang yang dihormati,
diminta petunjuk dan informasi oleh masyarakat berkaitan
dengan suatu peristiwa politik. Biasanya pemuka pendapat
berfungsi untuk :
- Mempengaruhi keputusan orang lain
- Meyakinkan orang lain kepada cara berpikir mereka
- Meneruskan informasi politik dari media ke
masyarakat.
Tugas Komunikator Politik:

 Perwakilan, terdiri dari wakil partai, jurnalis,


juru bicara
 Persuasif, terdiri dari ideolog, promotor dan
pemuka pendapat.
Komunikator individual dan komunikator kolektif dalam
komunikasi politik antara lain dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
Individual: Kolektif:
 Pejabat (birokrat)  Pemerintah (birokrasi)
 Partai Politik
 Politisi
 Organisasi Kemasyarakatan
 Pemimpin Opini  Media Massa
(opinion Leader)  Pressure Group
 Jurnalis  Interest Group
 Aktifis  Kelompok Elit
 Lobbyist  Badan/organisasi/
profesional/perusahaan
 Pemimpin/ komunikator komunikasi

Anda mungkin juga menyukai