Anda di halaman 1dari 10

Komunikator Utama dalam Politik, Komunikator Politik dan Kepemimpinan Politik

Komunikator Utama dalam Politik, Komunikator Politik dan


Kepemimpinan Politik
1
Winda Kustiawan, 2Tifani Liusnimun, 3Nurul Hidayat, 4Jaman Wahidin
1234
UIN Sumatera Utara
1
tifaniliusnimun22@gmail.com, 2hdytnrl040@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Submit : 10/05/2022
Revisi : 05/06/2022 Komunikator utama dalam politik, komunikator politik
Diterima : 25/06/2022 dan kepemimpinan politik merupakan satu kesatuan yang
Publish : 30/06/2022 saling berkaitan dalam komunikasi politik. Untuk
menyampaikan suatu informasi atau pesan didalam
komunikasi politik tentu memerlukan komunikator politik.
Komunikator politik tidak disandang hanya pada mereka
yang memiliki nama besar, namun semua orang termasuk
komunikator hanya saja masing-masing punya
wilayahnya sendiri. Dengan menggunakan analisis
kualitatif deskriptif, peneliti ingin mengakses data
KATA KUNCI dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
Komunikasi Politik, yang terkumpul yang terkait dengan komunikator politik
Komunikator Politik, dan kepemimpinan politik. Peneliti menemukan bahwa
Kepemimpinan Politik sekalipun kita semua merupakan komunikator politik,
namun ada porsi dan wilayahnya masing-masing untuk
berkomunikasi politik. Oleh sebab itu, sekalipun semua
termasuk komunikator politik yang melakukan secara
tetap relatif sedikit.

How to Cite: Winda Kustiawan, Tifani Liusnimun, & Nurul Hidayat. (2022). Komunikator Utama
dalam Politik, Komunikator Politik dan Kepemimpinan Politik. J-KIs: Jurnal Komunikasi Islam, 3(1),
13-22. https://doi.org/10.53429/j-kis.v3i1.421

Jurnal Komunikasi Islam (J-KIs) I Vol.3, No.1, Juni 2022 13


Komunikator Utama dalam Politik, Komunikator Politik dan Kepemimpinan Politik

PENDAHULUAN
Sering kali kita mendengar kata komunikator politik atau lebih familiar
ditelinga kita yaitu politikus. Bahkan tak jarang kita menganggap bahwa
komunikator politik (politikus) yaitu mereka yang berkecimpung dalam dunia
politik saja. Komunikasi politik bukan hanya untuk mereka yang menyandang nama
besar atau yang berkedudukan dikursi pemerintahan, tetapi kita semua termasuk
komunikator politik mulai dari keluhan ibu rumah tangga akan kenaikan harga
cabai, obrolan mahasiswa diruang kelas sampai kebijakan presiden untuk
pemerintahan. Tapi bagaimanapun juga masing-masing mempunyai wilayah dan
porsinya sebagaimana profesi dan kedudukan kita dimasyarakat.
Komunikator politik merupakan unsur terpenting dalam komunikasi politik,
karena proses pesan untuk sampai kepada khalayak tentu melalui komunikator
politik. Pada dasarnya yang melalukan komunikator politik yang relatif banyak
adalah mereka yang memiliki nama besar atau seorang pemimpin. Dalam hal ini,
tentu tidak luput dari yang namanya kepemimpinan politik. Dimana kepemimpinan
politik dituntut untuk mempertahankan kinerja politiknya dengan baik, hingga
mampu memunculkan dukungan-dukungan yang signifikan serta mampu mengelola
politik dengan baik dan efektif. Disamping itu juga dituntut untuk mampu
bersosialisasi dan berkomunikasi dengan beragam topik. Tentu seorang pemimpin
politik harus paham benar tentang etika politik sehingga prosesnya berjalan dengan
baik sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Basir (2014) menyimpulkan bahwa fokus dari penelitian kualitatif adalah
ada pada prosesnya dan pemaknaan hasilnya. Perhatian penelitian kulitatif lebih
tertuju pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta hubungan atau interaksi di
anatara elemen-elemen tersebut, dalam upaya memaami sesuatu peristiwa, perilaku,
atau fenomena (Mohmmad, Abdul Majid & Amad, 2010).
Sementara menurut McCusker,K., & Gunaydin, S. (2015), pemilihan
penggunaan metode kualitatif dalam hal tujuan penelitiannya adalah untuk
memahami bagaimana suatu komunitas atau individu-individu dalam menerima isu
tertentu. Maka dalam hal ini, peneliti memilih menggunakan metode kualitatif untuk
memastikan kualitas dari proses penelitiannya yang akan diinterpretasi data yang
telah terkumpulkan.

14 Jurnal Komunikasi Islam (J-KIs) I Vol.3, No.1, Juni 2022


Komunikator Utama dalam Politik, Komunikator Politik dan Kepemimpinan Politik

HASIL DAN PEMBAHASAN


Komunikator Utama dalam Politik
Berbicara mengenai komunikasi politik biasanya terdapat sosok atau orang
yang melakukannya orang tersebut dikenal dengan komunikator utama dalam
politik. Kebanyakaan orang menganggap komunikator utama dalam politik adalah
pejabat pemerintahan, kepala Negara, dll. Namun ternyata semua orang bisa menjadi
komunikator utama dalam politik, semua orang bisa bersuara atau menyampaikan
pesan politik itu sendiri. Karena pada dasarnya politik bukan hanya di peruntukan
pada oligarki semata melainkan rakyat di dalam sistem demokrasi pun ikut
berpolitik. Seperti contohnya ibu-ibu yang sedang berkumpul menyampaikan keluh
kesanya terhadap kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak), para mahasiswa yang
bersuara ketika terjadi ketidak adilan pada hukum, orang-orang yang menyuarakan
tentang HAM, mereka semua merupakan bagian dari komuniktor utama Politik
karena mereka semua menyampaikan pesan terkait kebijkan politik.
Seperti komunikasi pada umumnya, tentu komunikator dalam komunikasi
politik dibedakan dalam wujud individu-individu, lembaga maupun kumpulan
beberapa atau banyak orang. Dalam hal ini baik tokoh, pejabat atau rakyat bisa
bertindak sebagai komunikator dalam komunikasi politik, maka dalam beberapa hal
bisa diliat sebagai sumber individual. Maka dari itu Para komunikator utama dalam
politik ini memainkan peran sosial yang utama, terutama dalam proses opini public.
Komunikator utama dalam politik diklasifikasikan kedalam tiga bagian,
yaitu sebagai berikut: politikus; professional; dan aktivis.
1. Politikus
Politikus adalah orang-orang yang memegang jabatan dalam
pemerintahan. Biasanya mereka di tunjuk atau dipilih oleh rakyat untuk
menduduki suatu jabatan entah itu Eksekutif, Legislatif maupun Yudikatif.
2. Professional
Profesional adalah orang-orang yang memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan berkomunikasi, karena mereka memiliki skill dalam komunikasi itu
sendiri. Contohnya jurnalis, dan Promotor. Jurnalis adala orang-orang yang
berkaitan dengan media massa, jurnalis biasnya bekerja untuk mengumpulkan,
mempersiapkan, menyajikan, dan melakukan laporan-laporan tentang suatu
peristiwa. Ini meliputi reporter yang bekerja di stasiun televisi, majalah, radio,
maupun surat kabar.
Sedangkan Promotor adalah orang yang dibayar untuk sebuah
kepentingan tertentu. Contohnya seperti agen publisitas tokoh masyarakat yang
penting, personel hubungan masyarakat pada organisasi swasta atau pemerintah,

Jurnal Komunikasi Islam (J-KIs) I Vol.3, No.1, Juni 2022 15


Komunikator Utama dalam Politik, Komunikator Politik dan Kepemimpinan Politik

pejabat informasi publik pada jawatan pemerintah, skretaris pers kepresidenan,


personel periklanan perusahaan, manajer kampanye dan pengarah publisitas
kandidat politik, spesialis teknis (kameraman, produser dan sutradara film,
pelatih pidato, dsb.) yang bekerja untuk kepentingan kandidat politik dan tokoh
masyarakat lainnya, dan semua jenis makelar simbol yang serupa.
3. Aktivis
Aktivis adalah seseorang yang berperan penting dalam suatu organisasi,
yang biasanya menjadi komunikator utama dalam organisasi tersebut. Juga
menjadi juru bicara bagi kepentingan kelompoknya.
Kadang juga menjadi orang yang dimintai pendapat dan petunjuknya
untuk kepentingan yang terorganisir dalam sebuah organisasi.
Komunikator Politik
Berbicara tentang komunikator politik tentu tidak terlepas dari yang
namanya komunikasi politik. Sebelum membahas mengenai komunikator politik,
kita harus terlebih dahulu mengetahui arti dari komunikasi politik. Menurut seorang
pakar politik, Maswadi Rauf, komunikasi politik adalah objek kajian ilmu politik
karena pesan-pesan yang diungkapkan dalam proses komunikasi bercirikan politik,
yaitu berkaitan dengan kekuasaan politik Negara, pemerintahan, dan juga aktivitas
komunikator dalam kedudukan sebagai pelaku kegiatan politik. Komunikasi politik
dilihat dari dua dimensi, yaitu komunikasi politik sebagai kegiatan politik dan
sebagai kegiatan ilmiah. Komunikasi sebagai kegiatan politik merupakan
penyampaikan pesan-pesan yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada
pihak lain. Kegiatan tersebut bersifat empiris karena dilakukan secara nyata dalam
kehidupan sosial. Sementara itu, komunikasi politik sebagai kegiatan ilmiah melihat
komunikasi politik merupakan salah satu kegiatan politik dalam sistem politik.1
Pada hakikatnya, komunikator politik merupakan unsur dari komunikasi
politik, selain itu juga terdapat pesan politik, saluran atau media politik, penerima
pesan politik dan efek atau pengaruh. Maka hari ini, seringkali kita mendengar kata
komunikator politik lebih familiar disebut sebagai politikus. Bahkan tak jarang
publik mengganggap bahwa yang dapat melakukan komunikator politik hanya
mereka yang berkecimpung didalam dunia politik. Misalnya beberapa nama seperti
Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo, Megawati, Puan Maharani, Yaqut
Cholil dan para pejabat lain yang menduduki bangku pemerintahan tentu semua
yakin bahwa mereka adalah komunikator politik. Berbeda dengan ketika kita
menyebut dengan nama si fulan, kang bakso, bang dawet, mpok nuri, mbak lala

1
Thomas Tokan Pureklolon., Komunikasi Politik Mempertahankan Integritas Akademisi,
Politikus, dan Negarawan. (Jakarta: PT Gramedia, 2016), hal. 5.

16 Jurnal Komunikasi Islam (J-KIs) I Vol.3, No.1, Juni 2022


Komunikator Utama dalam Politik, Komunikator Politik dan Kepemimpinan Politik

yang mungkin mereka memiliki profesi seperti pengusaha, tukang es dawet, pegawai
atau mahasiswa.
Menurut buku komunikasi politik karya Dan Nimmo (2001), ternyata kita
semua termasuk komunikator politik, mulai dari suara kekhawatiran perempuan
akan kasus pelecehan seksual, obrolan mahasiswa diruang kelas maupaun ruang
organisasi, sampai seorang presiden yang membuat kebijakan publik. Komunikator
politik tidak hanya disandang oleh mereka yang memiliki nama besar atau duduk
dikursi pemerintahan, namun mereka yang tidak memiliki nama atau rakyat biasa
juga disebut sebagai komunikator politik. Akan tetapi, setiap dari kita yang termasuk
kedalam komunikator politik memiliki wilayah dan kapasitasnya masing-masing
sebagaimana profesi dan peran kita didalam masyarakat. Jadi sekalipun kita semua
termasuk komunikator politik namun yang melakukan secara tetap relatif sedikit,
tetapi tetap saja para komunikator politik ini memainkan peran sosial yang utama,
terutama dalam proses opini publik.
Para komunikator poliitk yang diklasifikasikan menjadi politikus,
professional dan aktivis merupakan kombinasi dari beberapa unsure profesi dengan
latar belakang yang berbeda dan bahan bakunya dari masyarakat itu sendiri. Hal ini
bisa kita lihat bagaimana latar belakang para politikus yang tercermin dari gaya
kepemimpinan, gaya komunikasi dan orientasi kerjanya. Soekarno dengan latar
belakang akademis yang bergelar insinyur dan pernah ikut militer (tentara PETA),
sebagai oratur ulung tentu kemampuan bicaranya tidak perlu diragukan lagi.
Terbukti disetiap isi pidatonya mampu mengkobarkan massa, begitu pula SBY yang
memiliki latar belakang dengan perpaduan anatara militer dan akademisi yang
menyandang gelar Doktor. Soeharto murni latar belakangnya militer, terlihat dari
penerapan pemerintahan yang didominasi dengan kemiliteran. Habibie merupakan
seorang sipil dan ilmuan yang teknorat. Bahkan ada seorang pemimpin dari
kalangan ulama yaitu Gus Dur dan juga terwakilkan dari Megawati atas perempuan
perihal hal demikian. Lalu, ada yang dari latar belakang pedagang yaitu Jokowi.
Pada akhirnya beragam profesi melebur kedalam kerangka kerja politikus yang
mengharuskan memikirkan terhadap masalah kenegaraan hingga kerakyatan secara
menyeluruh.
Ada beberapa komponen yang menjadi acuan untuk keefektifan
komunikator politik, yaitu;2
1. Kredibilitas
Maknanya disini, komunikator politiknya dipandang sejauh mana
keahlian dan dapat dipercaya dari pesan yang disampaikan. Keahlian disini
diartikan sebagai tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh para komuniaktor

2
Zaenal Mukarom, Komunikasi Politik (Bandung: CV Pustaka Setia 2016), hal. 66-67.

Jurnal Komunikasi Islam (J-KIs) I Vol.3, No.1, Juni 2022 17


Komunikator Utama dalam Politik, Komunikator Politik dan Kepemimpinan Politik

politik terhadap pesan yang akan disampaikan. Sedangka kepercayaan ialah


melihat sejauh mana para komunikator memberikan informasi yang
disampaikannya tidak memihak dan jujur. Semakin ahli dan bisa dipercaya,
maka semakin efektif pula suatu pesan yang disampaikan.
2. Daya Tarik
Artinya setiap komunikator politik harus memiliki daya tarik tersendiri
untuk menarik perhatian audience. Daya tarik tersebut bisa dari penampilan
fisik, gaya bicaranya, kepribadiannya, kinerjanya, pemikirannya, keterampilan
komunikasi dan perilakunya. Pada umumnya, memiliki daya tarik terlebih unik
akan lebih unggul dalam menumbukan kepercayaan kepada para audiencenya.
3. Kesamaan
Kesamaan disini merujuk kepada para komunikator politik tersebut
disukai oleh audience karena mempunyai kesamaan baik dari hal kebutuhan,
harapan dan perasaan.Hingga akhirnya audience memandang para komunikator
sebagai orang yang menyenangkan dengan vibes positif.
4. Power
Power biasanya didefinisikan sebagai kekuatan, dalam hal ini
komunikator politik harus memiliki power. Karena pesan yang disampaikan
akan lebih efektif apabila komunikator memiliki power daripada tidak
mempunya power.Power ini juga bukan merujuk kepada fisiknya namun
penyampaian pesannya.
Kepemimpinan Politik
Dalam melakukan kajian tentang kepemimpinan, perlu adanya perbedaan
yang signifikan antara kepemimpinan yang bersifat struktural dengan kepemimpinan
yang mengarah kepad kepemimpinan politik. Maka dari itu perlu ditegaskan
kembali, bahwa selain harus memahami kepemimpinan politik juga harus
memahami kepemimpinan secara umum.
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain
agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Miftah Thoha,
2013:121). Dalam Al-Qur’an terdapat beberapa istilah Umara, ulil amri, khadimul
umam/pelayan umat(QS. An-Nisa: 59) Khalifah/wakil Tuhan (Al-Baqarah: 30).
Dalam Hadis dikenal istilah Ra’in yang berarti ‘pengelola dan pemimpin khalifah’
dan amir (pemimpin formal).3 Pada dasarnya kepemimpinan menjadi bagian dari
kekuasaan, tetapi tidak sebaliknya. Kepemimpinan merupakan suatu hubungan
antara pihak yang memiliki pengaruh dan pihak yang dipengaruhi. Berbeda dengan

3
Muhammad Qadaruddin, Kepemimpinan Politik Perspektif Komunikasi (Yogyakarta:
Deepublish 2016), hal. 7.

18 Jurnal Komunikasi Islam (J-KIs) I Vol.3, No.1, Juni 2022


Komunikator Utama dalam Politik, Komunikator Politik dan Kepemimpinan Politik

kekuasaan yang memiliki banyak sumber pengaruh, sementara kepemimpinan lebih


menekankan pada kemampuan menggunakan persuasi untuk mempengaruhi
khalayak.
Sebutan politik dalam kepemimpinan politik menunjukkan kepemimpinan
berlangsung dalam suprastruktur politik (lembaga-lembaga pemerintahan) dan yang
berlangsung dalam infrastruktur politik (partai politik dan organisasi
kemasyarakatan). Selain itu, kepemimpinan politik juga bisa dipahami dalam tiga
persektif yaitu; 1) kepemimpinan sebagai pola perilaku, 2) kepemimpinan sebagai
kualitas individu, dan 3) kepemimpinan sebagai nilai politik. Sebagai pola perilaku
dan kualitas individu, kepemimpinan erat sekali dengan kemampuan untuk
mempersuasi orang lain untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Kepemimpinan politik dituntut untuk mampu mempertahankan konsituen
politik dengan baik, bahkan mampu memunculkan dukungan-dukungan politik yang
signifikan, mampu mengelola politik dengan baik dan efektif, mampu memotivasi
sekitarnya dengan baik. Disamping itu juga dituntut untuk mampu bersosialisasi dan
berkomunikasi denga beragam topik apapun. Seorang pemimpin politik harus paham
benar mengenai etika politik, sehingga proses dan dinamika politik berjalan sesuai
secara baik. Dalam hal ini, pemimpin politik yang beragama islam diharuskan
mencampurkan segala urusannya dengan islam bukan memisahkan yang nantinya
akan menimbulkan perpecahan.

SIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Komunikator politik merupakan salah satu faktor yang menentukan
efektivitas komunikasi dalam komunikasi politik. Baik dalam peristiwa apapapun
faktor komunikator menjadi unsur yang penting sekali perannya. Sekalipun nantinya
keberhasilan komunikasinya bukan hanya ditentukan dari komunikatornya, namun
mengingat fungsinya sebagai pemrakarsa dalam aktifitas yang berkaitan, jadi
bagaimanpun juga bisa dilihat betapa menentukannya peran tersebut dalam
komunisi terutama komunikasi politik. Karena itu dalam mengamati proses
komunikasi politik, perlu sekali memahami dahulu karakteristik masing-masing para
komunikator, sekurang-kurangnya secara umum untuk mendapatkan gambaran
tentang bagaimana nantinya akan kemungkinan-kemungkinan munculnya baik
dalam berlangsungnya proses komunikasi tersebut ataupun keseluruhan dalam
komunikasi yang dilakukan. Maka dari itu, para komunikator harus memiliki yang
namanya kredibilitas, daya tarik, kesamaan dan power.
Disamping itu juga para komunikator yang memilik kedudukan sebagai
pemimpin politik perlu membangun citra yang baik untuk menarik perhatian

Jurnal Komunikasi Islam (J-KIs) I Vol.3, No.1, Juni 2022 19


Komunikator Utama dalam Politik, Komunikator Politik dan Kepemimpinan Politik

audience. Kemampuan komunikasi menjadi tolak ukur nilai yang diperhatikan


audience, apakah pesan yang disampaikan dapat dipercaya atau tidak.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa semua dari kita merupakan
komunikator politik, namun pada tempat dan porsinya masing-masing. Mereka yang
memiliki kedudukan tinggi sebagai pemimpinan politik, maka harus sesuai dengan
etika politik dan meyakinkan audience akan kepemimpinannya supaya bisa
mencapai tujuan yang diharpkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, bukan berarti
mengupayakan segala cara didalam kepemimpinanya namun harus benar-benar
sesuai dengan keahliannya, kemampuan komunikasinya dan dapat dipercaya dari
apa yang disampaikan.
Saran
Dalam menyusun kajian penelitian ini, penulis sadar bahwa masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan kata. Maka dari itu diperlukannya masukan dari
khalayak pembaca untuk memperbaiki penelitiannya, sehingga menghasilkan hasil
yang baik da berguna bagi bara pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Shahreza, M. (2017). Komunikator Politik Berdasarkan Teori Generasi. Journal of
communication (Nyimak) , I (1), 33-48.
Susanto, E. H. (2013). Dinamika komunikasi politik dalam pemilihan umum. Jurnal
Kajian Komunikasi, 1(2), 163-172.

Gantiano, H. E. (2018). Politikus Sebagai Komunikator Politik. Dharma Duta, 16(1).

Siagian, H. F. (2012). Pengaruh Kredibilitas Komunikator Politik untuk


Mendapatkan Dukungan Khalayak Dalam Pemilihan Umum. Jurnal Dakwah
Tabligh, 13(2), 281-291.

Ahmad, N. (2012). Manajemen Komunikasi Politik dan Marketing Politik.


Yogyakarta: Pustaka Zaman.
Mukarom, Z. (2016). Komunikasi Politik. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
Susanto, E. H. (2013). Komunikasi Politik Pesan Kepemimpinan dan Khalayak.
Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
Syarbaini, S., Nur, S. M., & Anom, E. (2021). Teori, Media dan Strategi
Komunikasi Politik. Jakarta: Esa Unggul.
Solihin, O. (2020). Komunikator Politik.

20 Jurnal Komunikasi Islam (J-KIs) I Vol.3, No.1, Juni 2022


Komunikator Utama dalam Politik, Komunikator Politik dan Kepemimpinan Politik

Alfian, M Alfan. (2016). Wawasan Kepemimpinan Politik. Bekasi: PT. Penjuru Ilmu
Sejati.
Alfian, M Alfan. (2009). Menjadi Pemimpin Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Qadaruddin, M. (2016). Kepemimpinan Politik Perspektif Komunikasi. Deepublish.

Hasan, K. (2016). Komunikasi Politik.

Pureklolon, T. P. (2016). Komunikasi politik. Gramedia Pustaka Utama.

Slamet, Adiyana. Karekteristik Komunikator Politik.


https://repository.unikom.ac.id/35507/1/Karakteristik%20Komunikator%20politik%
20_5_.pdf Diakses tanggal 26 Juni 2022.

Jurnal Komunikasi Islam (J-KIs) I Vol.3, No.1, Juni 2022 21


Komunikator Utama dalam Politik, Komunikator Politik dan Kepemimpinan Politik

22 Jurnal Komunikasi Islam (J-KIs) I Vol.3, No.1, Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai