Anda di halaman 1dari 1

1.

Pengertian Seni Teater dan Teknik Dasar Akting Teater

Dalam arti luas, teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Sedangkan dalam arti
sempit, teater adalah drama, yaitu kisah kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media
percakapan, gerak, dan laku, dan didasarkan pada naskah yang tertulis, serta dilengkapi dekorasi, kostum, make
up, nyanyian, tarian dan sebagainya.
2. Secara umum teknik dasar akting teater dibagi menjadi tiga, yakni olah tubuh, olah suara,
dan olah rasa. Berikut ini penjelasannya.

1. Olah Tubuh Tubuh menjadi bahasa simbol dan isyarat dalam bermain teater. Melalui gestur,
tubuh mencerminkan karakter atau watak tokoh yang sedang diperankan. Dengan demikian,
fleksibilitas gerak tubuh merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh pemain teater.
Latihan olah tubuh sendiri diarahkan untuk mendukung kemampuan pemain dalam mewujudkan
akting yang baik. Pada latihan olah tubuh, hal utama yang harus dilakukan adalah melakukan dalam
kondisi bugar, segar, dan menyenangkan. Secara umum, ada lima bagian tubuh yang harus terus
dilatih fleksibilitasnya sebagai modal seorang pemain teater untuk berakting secara baik. Lima
bagian tubuh ini meliputi: Latihan bagian kepala; Latihan bagian tangan; Latihan bagian badan;
Latihan bagian pinggul; Latihan bagian kaki.

2. Olah Suara Seorang pemain teater harus memiliki kemampuan mengolah suara yang baik. Hal ini
karena suara merupakan faktor penting sebagai penyampai pesan kepada penonton. Penguasaan
intonasi, diksi, dan artikulasi setiap kata yang diucapkan, harus jelas dan wajar sesuai dengan
tuntutan karakter tokoh yang diperankan. Dengan demikian, seorang aktor perlu latihan olah suara
dengan tahapan-tahapan tertentu. Latihan olah suara dapat diawali dengan mengucapkan kata vokal
seperti “a, i, u, e, o” sesuai dengan bentuk mulut. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam latihan
teknik olah suara: Tekanan kata tertentu yang perlu ditonjolkan dalam sebuah kalimat untuk
memperkuat pesan atau mendramatisir kalimat. Jiwa kalimat, yakni seorang aktor penting untuk
dapat menghidupkan sebuah kalimat dengan bumbu-bumbu emosi, seperti rasa gembira, sedih, dan
lain sebagainya. Tempo dan Irama, yakni pengolahan suara dengan memperhatikan dinamika,
artinya suara yang dihasilkan tidak monoton tetapi bervariasi. Misalnya cepat, lambat, tegas,
mendayu, dan sebagainya.

3. Olah Rasa Akting pada dasarnya menampilkan keindahan dan keterampilan seorang aktor dalam
mewujudkan berbagai pikiran, emosi, perasaan, dan sosok peran yang sedang dimainkan sesuai
dengan karakter. Aktor harus memiliki kemampuan untuk menjadi seseorang yang bukan dirinya
sendiri. Untuk mencapai titik tersebut, seorang aktor setidaknya harus melakukan tiga latihan
berikut ini: Latihan konsentrasi Latihan imajinasi Latihan ingatan emosi

Anda mungkin juga menyukai