0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang fragmen sebagai bentuk pementasan teater singkat yang hanya berisi beberapa adegan inti dengan alur cerita sederhana. Fragmen digunakan untuk melatih teknik berperan tertentu dan dapat mencakup latihan olah tubuh, suara, pikiran, serta mimik wajah untuk memahami karakter yang diperankan. Dokumen tersebut juga membahas tentang pengorganisasian faktor artistik dalam pementasan frag
Dokumen tersebut membahas tentang fragmen sebagai bentuk pementasan teater singkat yang hanya berisi beberapa adegan inti dengan alur cerita sederhana. Fragmen digunakan untuk melatih teknik berperan tertentu dan dapat mencakup latihan olah tubuh, suara, pikiran, serta mimik wajah untuk memahami karakter yang diperankan. Dokumen tersebut juga membahas tentang pengorganisasian faktor artistik dalam pementasan frag
Dokumen tersebut membahas tentang fragmen sebagai bentuk pementasan teater singkat yang hanya berisi beberapa adegan inti dengan alur cerita sederhana. Fragmen digunakan untuk melatih teknik berperan tertentu dan dapat mencakup latihan olah tubuh, suara, pikiran, serta mimik wajah untuk memahami karakter yang diperankan. Dokumen tersebut juga membahas tentang pengorganisasian faktor artistik dalam pementasan frag
PULUH TIGA 18 NOVEMBER 2021 Menyusun dan Memeragakan Naskah Fragmen (Bagian 1) Fragmen adalah cerita atau petikan cerita, lakon yang dipentaskan, baik di atas panggung maupun di depan kelas. Fragmen disebut sebagai pementasan teater dengan durasi yang singkat. Pementasannya hanya beberapa adegan inti dengan jalan cerita sederhana.
Fragmen dapat digunakan sebagai pentas
sederhana pada sebuah pertunjukan teater. Fragmen diciptakan untuk melatihkan teknik pemeranan tertentu kepada para pemeran. 1. Fungsi Fragmen Dalam Latihan Peran Fragmen berdasarkan ceritanya hanya memiliki konflik tunggal dan perwatakan tokoh yang sederhana. Plot atau alurnya tidak bercabang serta durasi yang diperlukan tidaklah lama.
Fungsi fragmen dalam latihan peran lebih ditekankan
sebagai studi (satu jenis) karakter untuk pemahaman pemeran terhadap karakter tokoh yang diperankan serta teknik-teknik dasar yang mendukung pemeranan karakter dapat dilatihkan. Segala macam bentui ekspresi dari satu karakter dalam satu jalan cerita dapat dicobakan. 2. Faktor Pendukung Artistik Pementasan
Pentas fragmen bersifat sederhana dan faktor artistik
harus diorganisasi dengan baik. Tata artistik diwujudkan untuk mempertegas karakter peran dan bukan sebagai karya seni yang dapat ditunjukan untuk tampil mandiri di dalam area pentas.
Oleh karena itu dibutuhkan kesepakatan atau
kepahaman konsep tata artistik atara sutradara (pengelola pentas) dengan para perancang artistik. Setelah gambaran perancang artistik disetujui hasilnya harus diimplementasikan seperti tata panggung (set dekor), tata lampu, tata rias dan busana, dan tata suara (ilustrasi musik). B TEKNIK OLAH TUBUH, SUARA DAN PIKIR 1. Latihan Dasar Olah Tubuh 2. Latihan Dasar Olah Suara
Kelenturan/keluwesan gerak pada Setiap kata yang terucap harus jelas
saat diatas panggung. Latihan bagi publik dan lawan main serta juga diperlukan agar pemeran sesuai karakter yang dibawakan. dapat melakukan gerakan yang Seorang pemain harus mempunyai komunikatif dan menyakinkan penggunaan artikulasi yang baik, penonton. diksi jelas dan intonasi mengalir serta menjaga pernapasan yang Pemeran harus dapat bersuara baik agar tidak terengah-engah. jelas dan lantang dalam posisi gerak apapun. Gerakan streching, Untuk melatih artikulasi atau pemanasan, inti sampai kejelasan pegucapan vokal dan pendinginan dapat dilakukan konsonan ucapkan huruf -huruf seperti menggerakan kepala. vokal (a-i-u-e-o), diftong (ai-au), serta Tangan dan tubuh agar menjadi konsonan nassal (m-n-ny-ng) lebih rileks dengan suara lemah dan keras. 3. Latihan Dasar Olah Pikir. a. Olah pikir dari pancaindra: c. Olah pikir dari ingatan: Mengingat pengalaman Mengingat kesan yang ditangkap dari pancaindra seperti rasa seorang tokoh yang pernah dilihat atau panas, dingin, luka, manis, dibaca sesuai karakter peran kita. pahit, lezat, melihat Langkah-langkah untuk menumbuhkan pemandangan indah, dll sukma yang siap, antara lain: 1. Konsentrasi dan fokus b. Olah pikir dari jiwa: 2. Observasi dan penyerapan Mengingat pengalaman emosi (lingkungan - suasana - waktu) dan jiwa seperti kagum, 3. Imajinasi percaya diri, sakit hati, kesal, 4. Penghayatan bangga, geli, dsb 5. Improvisasi 6. Pembangunan karakter peranan 4. Latihan Dasar Olah Mimik Raut muka/mimik juga perlu dilatihsecara kontinu agar bagus. Ekspresi untuk tiap emosi berbeda-beda, jadi latihlah tiap ekapresi. Untuk ekspresi sedih raut muka murung tanpa senyum. Sebaiknya pada ekspresi senang muka berbinar-binar dan bibir tersenyum.
Untuk melatihnya, lakukan berbagai ekspresi di depan
cermin. Lihat baik-baik apakah ekspresi itu sudah mewakili tiap emosi yang dimaksud KUIS SBK KELAS 7 18 NOVEMBER 2021