Therapy
DOSEN PENGAMPU
Dr. Yosef, M.A
Fadhlina Rozzaqyah, M.Pd.
Halaman Judul........................................................................1
Kata Pengantar.......................................................................2
Daftar Isi...................................................................................3
1. Konsep Dasar Pendekatan Exprssive Therapy..........4
2. Pengertian Pendekatan Expressive Therapy..............4
3. Tujuan Pendekatan Expressive Therapy.....................6
4. Karakteristik Pendekatan Expressive Therapy...........7
5. Implementasi Expressive Therapy................................8
6. Contoh Kasus.....................................................................9
Daftar Pustaka......................................................................11
Konsep Dasar Expressive
Therapy
2. Terapi Musik, selama terapi musik individu dapat aktif menulis lagu dan
menciptakan musik mereka sendiri. Individu dapat mencurahkan keluh kesahnya
melalui lirik lagu yang diciptakan ataupun lagu yang dinyanyikan. Terapi musik dapat
menurunkan tingkat stres pada individu.
3. Drama, dalam dunia psikologi penggunaan media drama dalam konseling dikenal
dengan istilah psikodrama. Menurut Coey dalam Pramono (2013) Psikodrama
merupakan permainan peran yang dimaksudkan individu yang bersangkutan dapat
memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya, menyatakan kebutuhan-
kebutuhannya, Dan menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan serta masalah
yang di hadapnya. Tujuan utama dari psikodrama ini untuk memberikan intervensi
kepada individu agar dapat keluar dari masalah yang dihadapinya. Intervensi itu
sendiri merupakan campur tangan terapis atau sutradara dalam membantu individu
menemukan pencerahan sebagai jalan keluar dari permasalahannya.
5. Terapi Dansa, individu dapat mengekpresikan diri melalui tari dan gerakan, diyakini
bahwa pengalaman, perasaan, dan permasalahan yang tidak terekspresikan melalui
kata-kata dapat dikomunikasikan dalam proses konseling melalui gerakan atau
tarian. Setiap gerakan yang individu ciptakan akan menjadi gambaran perasaan serta
emosi yang sedang dirasakan oleh individu. Sehingga melalui gerakan atau tarian
tersebut masalah individu dapat tersampaikan pada konselor, kemudian konselor
dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh individu
tersebut.
Tujuan Expressive Therapy
Ekspressi Diri
Seluruh terapi ekspressif, pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan
eksplorasi diri individu. Terapi ekspresif tidak hanya mengembangkan eksplorasi
diri tetapi dalam setiap episode terapinya juga mengembangkan bagaimana
klien mampu mengkomunikasikan apa yang terasa dan terpikir dalam diri klien
(Gladding,1992). Secara mendasar konselor dan klien bekerjasama
mengekspresikan diri dalam bentuk mengekpressikan perasaan, persepsi,
mengembangkan pemahaman diri.
Partisipasi Aktif
Terapi ekspressif dikenal dalam psikologi sebagai “action therapies”
(Weiner,1999) sebab metode yang dipakai berorientasi action, di mana klien
secara aktif mengeksplorasi diri dan mengkomunikasikan pemikiran dan
perasaannya melalui media musik, drama, gerakan dan tarian, permainan dan
sebagainya.
Imaginasi
Levinne (1999) mengemukakan bahwa imajinasi merupakan dasar yang
dipakai terapi ekspressif dalam kegiatan seni dan permainan. McNiff (1992)
meyakini bahwa imajinasi merupakan hal yang pokok dan mendasar dalam
keseluruhan terapi ekspressif.
a) Terapi Seni, adalah suatu bentuk terapi dengan menggunakan media seni, dengan
menggunakan media, imaginasi, dan proses kreatif. Klien diberi kesempatan untuk
merefleksikan serta mengkomunikasikan, kemampuan , kepribadian, minat, perhatian, dan
konflik-konflik yang ada dalam dirinya. Terapi ini bertujuan untuk mereduksi konflik
emosional, kesadaran diri, kemampuan sosial, pengendalian tingkah laku, pemecahan
masalah, mereduksi kecemasan, mengembangkan self esteem (American Art Therapy
Association 2004).
b) Terapi Musik, adalah suatu terapi dengan menggunakan media musik untuk membantu
klien mengungkapkan keadaan psikologis, fisik, pikiran, atau fungsi-fungsi sosial kesehatan
individu, dan atau masalah-masalah pendidikan (American Music Therapy
Association,2004)
c) Terapi Drama, adalah suatu kegiatan sistematis dan mendalam dengan mengunakan
proses drama, untuk menggali potensi ,emosi dan integrasi fisik, serta perkembangan
individu. Ini adalah suatu pendekatan yang aktif untuk membantu klien mengungkapkan
keadaan dirinya untuk dicarikan solusinya, dengan menggunakan katarsis, memahami
pengalaman secara mendalam, memahami imaginasi, dan memahami diri secara
mendalam melalui bermain peran (National drama Therapy association, 2004)
d) Terapi Gerakan/Tarian, asumsi dasarnya adalah bahwa badan jasmani dan pemikiran
adalah saling berhubungan dan ini banyak dibahas dalam psikoterapi. Proses gerakan
yang ditampilkan berhubungan dengan keadaan emosi, pemikiran, dan psikologis dari
individu. Terapi tarian dan/gerakan melihat dampak yang terjadi dalam perasaan,
pemikiran, fungsi fisik dan tingkah laku (NCCATA,2004).
e) Terapi Puisi/dan Biblio terapi, adalah suatu bentuk terapi untuk melihat ekspressi diri
klien dengan menggunakan media puisi atau karangan yang digunakan untuk
penyembuhan dan pengembangan diri. (NCCATA,2004)
f) Terapi permainan suatu bentuk terapi dengan menggunakan proses interaksi
interpersonal di mana terapis mencoba menggunakan proses permainan sebagai cara
untuk membantu klien mengkomunikasi apa yang terjadi dalam dirinya seprti masalah-
masalah psikologis dan untuk mengembangkan kemampuan klien mengekspressi apa
yang dia rasakan secara optimal (Boyd-Webb, 1999; Landreth,1991).
Knill et al. (1995) mengemukakan bahwa terapi ekspresif meliputi kegiatan yang unik, yang
masing- masingnya memiliki perbedaan. Peranan terapis tergantung bagaimana aplikasi,
klien, setting, dan objek yang akan dilaksanakan
Contoh Kasus
Tingkat percaya diri yang rendah
Orang-orang yang berjuang dengan harga diri rendah akan menemukan terapi ekspresif menjadi
sangat bermanfaat. Ini tidak hanya mendorong kreativitas dan ekspresi, tetapi juga membantu pasien
menemukan sesuatu yang mereka sukai. Seseorang yang ikut serta dalam fingerpainting mungkin
segera menyadari bahwa mereka memiliki kecakapan untuk memilih kombinasi warna. Demikian juga,
pasien lain yang mulai menulis mungkin belajar bahwa mereka hebat dalam pembuatan konten dan
mengekspresikan diri mereka melalui kata-kata tertulis. Ketika Anda tahu bahwa Anda berbakat dan
ketika Anda menyadari kekuatan Anda, jauh lebih mudah untuk naik di atas harga diri rendah dan
merasa lebih baik tentang siapa Anda sebagai manusia.
Menekankan
Pada intinya, stres ditimbulkan oleh perasaan kewalahan, tidak terkendali atau tidak berdaya untuk
menghentikan situasi yang mengganggu dalam hidup seseorang. Stres sangat berbahaya karena dapat
memburuk dan meningkat jika tidak ditangani dengan tepat. Selain itu, ada beberapa jenis masalah
kesehatan yang terkait dengan tekanan kebiasaan. Adalah normal untuk merasa kewalahan dari waktu
ke waktu, tetapi ketika stres sedang berlangsung, itu pertanda bahwa beberapa jenis perubahan harus
dilakukan.
Terapi ekspresif memerangi stres dengan serangkaian cara. Pertama dan terutama, ini memberikan
pasien jalan keluar yang sehat. Hal ini memungkinkan pasien untuk sementara waktu menghilangkan
diri dari situasi yang membuat mereka sakit dan selanjutnya menggunakan energi mereka untuk
berekspresi dan berkreasi. Proses menciptakan sesuatu juga bagus untuk menjernihkan pikiran. Ini
dapat memungkinkan individu untuk kembali ke situasi dengan pikiran yang lebih sehat dan peralatan
yang lebih baik untuk menemukan solusi yang tepat.
Trauma
Ketika seseorang mengalami trauma, itu bisa berdampak serius dan berpotensi berbahaya bagi
mereka. Bergantung pada luasnya trauma dan peristiwa spesifik yang terjadi, proses penyembuhan
dapat memakan waktu yang sangat lama dan membutuhkan perawatan yang luas. Di sinilah terapi
ekstensif berperan; dengan menyediakan jalan keluar kepada pasien, mereka dapat menggunakan seni
dan kreasi sebagai bentuk mengekspresikan diri dan melepaskan perasaan dan energi yang terpendam
di dalamnya. Trauma itu sendiri bisa sangat beracun, tetapi menjaga emosi dan perasaan Anda di
dalam adalah salah satu hal paling tidak sehat yang pernah ada. Membiarkannya keluar adalah salah
satu langkah awal penyembuhan.
Gangguan Makan
Banyak orang percaya bahwa gangguan makan adalah tentang makanan, tetapi pada kenyataannya,
mereka bukan. Sebaliknya, makanan hanya digunakan sebagai alat. Orang-orang yang menderita
gangguan makan umumnya merasa tidak memiliki kendali atas kehidupan mereka dan karenanya
beralih ke makanan sebagai satu-satunya bidang yang dapat mereka kontrol. Dampak buruk dan
kematian dari gangguan makan sangat terdokumentasi dengan baik sehingga terapi ekspresif sangat
berdampak pada area ini.
Terapi ekspresif memungkinkan pasien untuk tidak hanya mengambil bagian dalam penciptaan
sesuatu yang baru, tetapi juga membantu mereka mulai mengembangkan rasa kontrol yang sehat.
Sekarang, segala bentuk perawatan membutuhkan waktu untuk menjalankannya dan memberikan hasil
yang diinginkan; Namun, terapi ekspresif menanam benih yang sehat dan membantu pasien menyadari
bahwa mereka dapat memiliki kendali atas lintasan hidup mereka tanpa beralih ke manajemen
makanan yang sehat.
Depresi