Anda di halaman 1dari 2

IMPLEMENTASI TEORI MONTESSORI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI

Dalam metode Montessori terdapat 3 tahapan yakni menunjukan, mengenal, dan mengingat. Tahapan
tersebut dilaksanakan pada setiap pembelajaran Montessori termasuk pembelajaran matematika.

Tahapan yang pertama yaitu menunjukan, yakni menunjukkan pembelajaran dengan memberikan
sedikit materi yang akan dipelajari dengan menggunakan media yang konkret tahapan menunjukkan ini
dilakukan ketika kegiatan pagi sudah selesai seperti baris-berbaris, dan kegiatan lainnya. Namun
kegiatan ini dapat dilakukan guru disela-sela kegiatan pemberian kontrak belajar sebelum kegiatan
belajar mengajar berlangsung. Pola pikir anak usia dini masih konkret, ia belum bisa berpikir secara
abstrak. Dalam menunjukkan materi pembelajaran matematika guru harus menggunakan media
pembelajaran yang kongkret dan tidak asing bagi anak untuk memudahkan anak dalam memahami
materi yang akan dipelajari dan sesuai dengan pola pikirnya, Montessori yang menghadapkan langsung
pada lingkungan sekitar menjadikan siswa berpikir benar-benar konkret. Mereka akan melakukan
perhitungan secara nyata. Menghitung benda yang sesungguhnya yang ada di sekitar mereka.

Di dalam tahap ini material Matematika Montessori yang digunakan sencara real adalah Large Number
Rods. Bentuk Number Rods ini sudah familiar oleh anak saat bekerja di area sensorial yaitu Long Rods
yang juga sama berjumlah 10 tongkat (rods). Hanya saja Large Number Rods terdapat 2 warna biru dan
merah yang mengidentifikasikan jumlah angka pada masing-masing tongkatnya, sedangkan Long Rods
hanya berwarna merah saja.

Tujuan dari aktivitas ini adalah memahami konsep kuantitas secara nyata melihat langsung objeknya,
dimana jumlah 10 pasti berbeda dengan jumlah 5. Material ini juga membantu anak dalam mengurutkan
angka melalui panjang tongkat tersebut, misal setelah 1 pasti 2 kemudian 3 dan seterusnya. Disini anak
akan belajar selain konsep angka juga akan dilatih fokus dan konsentrasinya untuk membedakan jumlah
dari setiap tongkat.

tahapan kedua yakni mengenal, guru mengarahkan anak untuk dapat mengenal materi yang akan
dipelajarinya. Misalnya “ambillah angka 2!” sehingga anak dapat berpikir, balok mana yang merupakan
bentuk angka 2. Dalam tahapan ini guru memberikan anak kesempatan untuk untuk mencari
pengalaman dan menyelesaikan sebuah permasalahan dengan bimbingan guru. Pada tahapan ini anak
mulai di stimulasi untuk berpikir secara abstrak.

Abstrak dapat diartikan tidak nyata atau hanya dua dimensi. Pada tahap dapat digunakan Sandpaper
Number. Material ini berfungsi untuk mengetahui bentuk dari nama pada masing-masing angka. Misal
angka 1 seperti garis lurus, 2 seperti bebek dan seterusnya. Namun pada metode Montessori akan
berbeda dengan konvensional yang hanya menggunakan di atas kertas.

Sandpaper Number merupakan angka raba agar anak dapat membayangkan angka tersebut melalui
indera perabanya. Meskipun abstrak anak akan mendapatkan pengalaman berbeda melalui indera
perabanya. Pada tahap ini nantinyan akan mendukung kemapuan visual discrimination anak. Angka raba
juga membantu anak membentuk impresi dalam kemampuan pre-writing nya nanti.

Tahapan ketiga yakni mengingat Misalnya guru dapat bertanya “ini balok angka berapa?” sehingga anak
dapat mengingat kembali apa yang telah dikenalkan guru sebelumnya. , tahapan ini merupakan
gabungan dari konkret dan abstrak. Konkret dengan tetap menggunakan Long Number Rods dan Abstrak
dengan menggunakan sand papper atau kartu symbol angka. Tujuan nya agar anak dapat dapat
mengubungkan kedua aktivitas pada tahap sebelumnya dan mampu menyelesaikan dengan cara yang
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai