Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Asman Arsyad

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 048183103

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4443/Perencanaan dan Pengembangan Bisnis

Kode/Nama UPBJJ : 80 – Makassar

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
ADBI4443-1

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : ADBI4443/Perencanaan dan Pengembangan Bisnis
Tugas :3

No. Soal
1. Untuk mengembangkan suatu usaha tentu diperlukan tambahan modal, baik yang berasal dari internal
maupun eksternal perusahaan. Coba Anda jelaskan:
a. Sumber-sumber modal internal maupun eksternal perusahaan (masing-masing 2 (dua) sumber)!
b. Bentuk-bentuk sumber dana jangka pendek dan jangka panjang (masing-masing 2 (dua) saja!

2. Setiap bentuk usaha pasti akan berhadapan dengan risiko dengan segala variasinya. Risiko bisnis yang
dihadapi perusahaan harus dikelola dengan baik, sehingga tidak menimbulkan kerugian bahkan
“kehancuran” terhadap perusahaan. Pengelolaan atau manajemen risiko dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Jelaskan alternatif cara yang ada dalam mengelola risiko!

3. “Dalam jangka waktu Januari sampai dengan Oktober 2018 saja, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
sudah melikuidasi lima BPR. Sementara kalau dihitung dari tahun 2006 hingga 2018, ada 90 BPR yang
telah dilikuidasi LPS” (Sumber: https://keuangan. kontan.co.id/news/sejak-2016-lps-sudah-melikuidasi90-
bpr). Coba Anda identifikasi faktor-faktor penyebab utama yang mengakibatkan banyaknya BPR tidak
mampu bertahan dan akhirnya harus dilikuidasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau LPS! Berikan
penjelasan secara singkat!

JAWABAN
1. Untuk mengembangkan suatu usaha tentu diperlukan tambahan modal, baik yang
berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Coba Anda jelaskan:
a. Sumber-sumber modal internal maupun eksternal perusahaan (masing-masing 2
(dua) sumber)!
1) Sumber internal
- Keuntungan/laba ditahan
Keuntungan/laba ditahan adalah besarnya laba yang dimasukkan dalam
cadangan atau ditahan, selain tergantung pada besarnya laba yang diperoleh
selama periode tertentu, juga tergantung kepada kebijakan deviden
(dividend policy) dan kebijakan penanaman kembali yang dijalankan oleh
perusaahan yang bersangkutan.
- Depresiasi
Sumber internal selain berasal dari laba/cadangan juga berasal dari
akumulasi penyusutan/depresiasi. Besarnya akumulasi depresiasi yang
terbentuk dari depresiasi setiap tahunnya adalah tergantung kepada metode
depresiasi yang digunakan oleh perusahaan bersangkutan. Sementara
sebelum akumulasi depresiasi itu digunakan untuk mengganti aktiva tetap
yang akan diganti, dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan,
meskipun waktunya terbatas sampai saat penggantian tersebut.
2) Sumber eksternal
- Pinjaman dari orang terdekat
Pinjaman dari orang terdekat, mulai dari keluarga atau teman dekat. Untuk
perusaahn yang baru mulai, sumber dana ini sering kali diandalkan. Jenis
pinjaman ini sangat beragam, tergantung dari perjanjian. Ada yang harus
dikembalikan dan ada yang tidak. Biasanya tidak ada beban bunganya, taoi
ada juga yang memberlakukan bunga kecil.
- Pinjaman dari bank
Pinjaman bank adalah sumber dana eksternal yang biasa digunakan
perusahaan. Pinjaman ban bisa diajukan atas nama pribadi (pemilik
perusahaan) atau atas nama perusahaan. Pinjaman bank tentunya dikenakan
bunga dan harus dibayar sesua jangka waktu yang sudah ditentukan.
b. Bentuk-bentuk sumber dana jangka pendek dan jangka panjang (masing-masing 2
(dua) saja!
1) Sumber dana jangka pendek
- Trade credit ( Utang Dagang)
Utang dagan terjadi karena supplier memberikan dana kepada perusahaan
dalam bentuk penjualan barang secara kredit. Pembelian kredit atau barang
dengan jangka waktu pembayaran kurang dari satu tahun terjadi pada
pembelian barang dagang dan bahan mentah oleh perusahaan kepada
supplier. Utang dagang berfungsi sebagai sumber dana bagi perusahaan
karena barang telah diterima, tetapi pembayarannya diserahkan kemudian.
Pemberian kredit dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya merupakan
pinjaman jangak pendek bagi perusahaan.
- Pinjaman Bank Jangka Pendek dengan Jaminan (Secured Short Term Loan)
Pinjaman bank meruoakan sumber dana jangka pendek yang sangat penting.
Pinjaman tersebut hampir selalu menyertakan suatu surat perjanjian utang
yang disebut promissory note yang menyatakan kesanggupan perusahaan
untuk membayar pinjaman, serta bunga yang telah disepakati. Dalam jenis
pinjaman ini bank juga mensyaratkan adanya jaminan (kolateral) yang
memberikan hak pada bank untuk menyita jaminan tersebut bilamana
pinjaman tidak dapat dilunasi.
2) Sumber dana jangka panjang
- Pembiayaan dengan modal sendiri, saham adalah bukti kepemilikan suatu
perusahaan. Pemegang saham mempunyai hak untuk diikutsertakan dalam
pengambilan suara pada rapat umum pemegang saham (RUPS). Pemegang
saham memperoleh pendapatan dari dividen dan capital gain (selisih antara
harga jual dengan harga beli).
- Pembiayaan modal ventura merupakan bentuk penyertaan modal dari
perusahaan pembiayaan kepada perusahaan yang membutuhkan dana
untuk jangka waktu tertentu. Perusahaan yang diberi modal sering disebut
investee, sedangkan perusahaan pembiayaan yang memberi dana disebut
sebagai venture capital atau pihak inventoer.
2. Setiap bentuk usaha pasti akan berhadapan dengan risiko dengan segala variasinya.
Risiko bisnis yang dihadapi perusahaan harus dikelola dengan baik, sehingga tidak
menimbulkan kerugian bahkan “kehancuran” terhadap perusahaan. Pengelolaan atau
manajemen risiko dapat dilakukan dengan berbagai cara. Jelaskan alternatif cara yang
ada dalam mengelola risiko!
a. Pehghindaran Risiko (Risk avoidance): Jika memungkinkan, suatu risiko yang
dihilangkan tanpa ada pengaruh negatif terhadap pencapaian tujuan, sebaiknya cara
ini merupakan cara yang paling mudah dan aman untuk mengelola risiko
b. Penangguhan dan Penahanan Risiko (Risk Retention): Alternatif lain dari
pengelolaan risiko adalah menanggung sendiri risiko yang muncul (menahan risiko
tersebut atau risk retention). Jika risiko benar-benar terjadi, maka kita harus
menyediakan dana untuk menanggung risiko tersebut. Dalam beberapa situasi, akan
lebih baik jika kita menghadapi sendiri risiko tersebut (menahan risiko tersebut atau
risk retention).
c. Pengendalian Risiko (Risk Control): Pengendalian risiko dilakukan untuk
mencegah atau menurunkan atau mengutangi tingkat keseriusan (severity) atau
keduanya probabilitias terjadinya risikk atau kejadian yang tidak diinginkan. Agar
bisa mengendalikan risiko lebih baik, pemahaman terhadap karakteristik risiko
diperlukan.
d. Pengalihan Risiko (Risk Transfer): Jika kita tidak ingin menanggung risiko tertentu,
kita bisa mentransfer risiko tersebut ke pihak lain yang lebih mampu menghadapi
risiko tersebut. Pihak lain tersebut biasanya mempunyai kemampuan yang lebih
baik untuk mengendalikan risiko, baik karena skala ekonomi yang lebih baik
sehingga bisa mendisversifikasikan risiko lebih baik, atau karena mempunyai
keahlian untuk melakukan manajemen risiko lebih baik.
3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan salah satu jenis bank yang ada di Indonesia.
Penyebab BPR tidak mampu bertahan karena tidak adanya penerapan GCG (Good
Cooperate Governance) dan manajmen risiko. GCG merupakan sistem tata peraturan
sebuah bank yang harus diterapkan agar bank tersebut bisa berjalan dengan lancar dan
tidak ada kesalahan didalamnya. Sehingga banyak BPR melakukan kecurangan atau
fraud yang mengakibatkan banyak BPR yang ditutup operasinya. Penerapan CGC dan
manajemen risiko yang baik tidak hanya menghindarkan BPR dari potensi fraud, tapi
juga dapat meningkatkan kinerja keuangan BPR. Penerapan CGC sangat diperlukan
agar perbankan dapat bertahan dan Tangguh dalam menghadapi persaingan yang makin
ketat serta dapat menerapkan etika bisnis sehingga dapat mewujudakn iklim usaha yang
sehat dan transparan.

Anda mungkin juga menyukai