Anda di halaman 1dari 33

KOPERASI YANG MENGELOLA

USAHA SIMPAN PINJAM

I. POLA PELAYANAN :
A. Konvensional :
1. Koperasi Simpan Pinjam ( KSP ) adalah Koperasi yang
melaksanakan kegiatan usahanya hanya usaha simpan pinjam.
2. Unit Simpan Pinjam ( USP-Kop ) adalah unit usaha Koperasi
yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam sebagai bagian
dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan.

B. Syariah :
1. Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS)
adalah Koperasi yang kegiatan usahanya meliputi simpanan,
pinjaman dan pembiayaan sesuai prinsip Syariah, termasauk
mengelola ziswaf.
2. Unit Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah ( USPPS )
adalah unit usaha Koperasi yang bergerak dibidang usaha
meliputi simpanan, pinjaman dan pembiayaan sesuai prinsip
Syariah, termasuk mengelola ziswaf.
II. KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM
A. Konvensional :
1. Menghimpun simpanan dari anggota
IZIN USAHA SIMPAN PINJAM KOPERASI
( BERDASARKAN : PERMEN KOPERASI & UKM RI NO. 15/Per/M.KUKM/IX/2015, psl. 7 )

I. PENERBITAN :
1. Bupati / Walikota menerbitkan ijin usaha simpan
pinjam Koperasi yang wilayah keanggotaanya dalam 1
( satu ) daerah Kab / Kota.

2. Gubernur menerbitkan ijin usaha simpan pinjam


Koperasi Koperasi yang wilayah keanggotaanya lintas
daerah Kab / Kota dalam 1 ( satu ) daerah Provinsi.

3. Menteri menerbitkan ijin usaha simpan pinjam


Koperasi yang wilayah keanggotaanya lintas daerah
Provinsi.
II. PERSYARATAN :
1. Surat permohonan pengajuan ijin usaha simpan pinjam.
2. Fotocopy pengesahan Akta Pendirian / Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi beserta surat keputusannya.

3. Fotocopy surat bukti setoran modal dalam bentuk


deposito di Bank Pemerintah atas nama Koperasi
dan atau salah satu Pengurusnya.

4. Daftar riwayat hidup Pengurus dan Pengawas serta


fotocopy KTP Pengurus dan Pengawas.

5. Fotocopy nomor rekening atas nama Koperasi.


6. Rencana kerja selama 2 ( dua ) tahun.
III. PENJELASAN :
1. Rencana kerja selama 2 ( dua ) tahun yang menjelaskan
paling sedikit hal-hal sebagai berikut :
Rencana permodalan yang meliputi:
a. Rencana penghimpunan modal sendiri yang
berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib,
hibah dan cadangan
b. Rencana perolehan dan pengembalian modal
pinjaman yang berasal dari anggota, calon
anggota, koperasi lain atau anggotanya
c. Rencana modal penyertaan
Rencana kegiatan usaha yang meliputi:
a. Rencana penghimpunan dana simpanan yang berasal
dari anggota, calon anggota dalam bentuk tabungan
atau simpanan berangka.

b. Ketentuan yang mengatur tentang penyetoran,


penarikan, dan prosedur penghmpunan dana
simpanan.

c. Jumlah simpanan yang diproyeksi.

Organisasi dan SDM meliputi :


a. Struktur organisasi.
b. Uraian tugas dan wewenang.
c. Jumlah karyawan.
2. Lampiran pengusulan :
a. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan
keluarga antara pengurus, pengawas dan pengelola
USP.
b. Daftar sarana kerja.
c. Buku daftar anggota, pengurus dan pengawas
Koperasi.
d. Surat pernyataan dari pengurus Koperasi tentang
kesediaan diri untuk dinilai kesehatan Koperasinya
oleh pejabat berwenang.
e. Formulir pinjaman, tabungan, formulir menjadi
anggota Koperasi, berhenti menjadi anggota dan
formulir pinjaman.
f. Neraca unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi.
g. Struktur organisasi Koperasi.
h. Surat perjanjian status kantor Koperasi.
i. Buku RAT ( untuk Koperasi yang sudah berbadan
Hukum, tapi belum punya izin usaha simpan pinjam )
KANTOR CABANG KSP/USP

1. Koperasi dapat membuka jaringan pelayanan ( kantor cabang,


kantor cabang pembantu dan kantor kas ) untuk mendekatkan
jarak pelayanan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada
anggota.
2. Pembukaan Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu
Koperasi dapat dilaksanakan setelah Koperasi yang
bersangkutan melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam
sekurang-kurangnya 2 ( dua ) tahun dan mempunyai anggota
sekurang-kurangnya 20 ( dua puluh ) orang di daerah yang
akan dibuka jaringan pelayanannya.
3. Pembukaan Kantor kas setelah koperasi yang bersangkutan
melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam sekurang-
kurangnya 6 ( enam ) bulan denagn jumlah anggota sekurang-
kurangnya 20 ( dua puluh ) orang.
I. PERSYARATAN PEMBUKAAN KANTOR CABANG DAN
KANTOR CABANG PEMBANTU :
a. Alamat Kantor Cabang atau Kantor Cabang Pembantu yang
akan dibuka.
b. Foto copy Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
c. Modal kerja untuk Kantor Cabang dan Kantor Cabang
Pembantu.
d. Foto copy hasil penilaian kesehatan dengan prediket
kesehatan sekurang-kurangnya cukup sehat.
e. Daftar sarana kerja beserta kondisi fisiknya.
f. Neraca dan perhitungan hasil usaha Koperasi yang
bersangkutan dalam 1 ( satu ) tahun terakhir.
g. Rencana kerja Kantor Cabang paling sedikit setahun.
h. Daftar nama dan riwayat hidup calon pimpinan dan daftar
nama calon karyawan kantor cabang.
i. Calon kepala Kantor Cabang wajib memiliki sertifikasi standar
kompetensi.
II. PERSYARATAN PEMBUKAAN KANTOR KAS :
a. Memiliki Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu.
b. Nama calon kepalan Kantor Kas.
III. PROSEDUR PEMBUKAAN JARINGAN PELAYANAN :
a. Pengurus mengajukan permohonan pembukaan jaringan
pelayanan kepada Bupati / Walikota denagn melampirkan
persyaratan.
b. Bupati / Walikota setempat menerbitkan persetujuan
dan penolakan paling lama 7 ( tujuh ) hari kerja.
c. Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu yang telah
memperoleh peretujuan, wajib sudah melaksanakan
kegiatan usaha simpan pinjam selambat - lambatnya
1 ( satu ) bulan sejak tanggal persetujuan dikeluarkan.
d. Apabila dalam waktu yang telah ditetapkan, Koperasi
belum melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam, maka
persetujuan tersebut dinyatakan tidak berlaku dan
bersifat final.
e. Bupati / Walikota melakukan pembinaan dan pengawasan
Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas
yang berkedudukan diwilayahnya.
f. Dalam hal pengawasan sebagaimana dimaksud diatas,
terdapat bukti bahwa Kantor Cabang, Kantor Cabang
Pembantu dan Kantor Kas tidak memenuhi peraturan
dalam usaha simpan pinjam oleh Koperasi, Bupati /
Walikota diberi kewenangan untuk menutup.
Persyaratan Pembukaan Kantor Cabang :
1. KSP dan USP-Koperasi yang membuka kantor cabang harus
menyediakan modal sendiri / modal tetap untuk investasi
dan modal kerja awal.
2. Pernyataan dari pengurus Koperasi yang berisi bahwa dana
yang dihimpun dikantor cabang harus disalurkan di kantor
cabang yang bersangkutan paling sedikit 80%.
3. Layak berusaha secara ekonomi.
4. Anggota yang dilayani sekurang-kurangnya berjumlah 20 (
dua puluh ) orang dalam wilayah Kabupaten/Kota ybs.
5. Memasang papan nama pada kantor dimana kantor cabang
tersebut didirikan.
Permohonan pembukaan kantor cabang diatas ditambah
dengan rekomendasi / persetujuan / pernyataan tidak
keberatan dari pejabat berwenang di Kabupaten/Kota
dimana kantor cabang tersebut kan didirikan.
BAGAN PROSES PEMBUKAAN KANTOR CABANG
USAHA SIMPAN PINJAM KOPERASI
Koperasi
Keterkaitan melaporkan PAD
melakukan PAD
Koperasi dengan masyarakat di luar kepada pejabat
wilayah
keanggotaan di wilayah kabupaten berwenang dan
keanggotaan
wilayah Kab A A untuk bergabung diumumkan dalam
melalui rapat
menjadi anggota media massa
Anggota

Usaha simpan pinjam


Sesuai PP No. 4 Tahun 1994 dan
Koperasi berkembang
Permen No. 01 Tahun 2006
Anggota diluar Kabupaten A
Usaha simpan pinjam telah bertambah menjadi 20 orang
berjalan min 2 th dan telah / lebih dan ada kebutuhan
dinilai kesehatan untuk mendekatkan
pelayanan

Mengajukan permohonan
Mengajukan permohonan Membuka kantor
rekomendasi /persetujuan
pembukaan kantor cabang cabang setelah izin
dari Dinas Koperasi dimana
kepada pejabat berwenang keluar
Kantor Cabang akan dibuka

Sesuai Permen 15 Tahun 2009


PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP
(PERMEN NO : 20/Per/M.KUKM/XI/2008)
TATA CARA PENYELENGGARAAN
PENILAIAN KESEHATA
1. KSP telah beropersai paling tidak 1 th & telah melakukan RAT
2. USP telah beroperasi paling tidak 1 th & dikelola secara terpisah dari
jenis usaha lainnya

Koperasi yang dinilai


Pelaksanaan tiap akhir tahun (SK Menteri ttg pedoman Pelaksanaan penilaian
Kesehatan KSP dan USP Koperasi)

Dilakukan pejabat penilaian KSP &USP Koperasi yang diangkat oleh


Menteri

Diberikan sertifikat predikat tingkat kesehatan

Ruang Lingkup Penilaian Predikat Penilaian Hasil Penilaian Kesehatan

•Permodalan a. Kertas Kerja Penilaian KSP dan USP


•Kualitas Aktiva Produktif Koperasi yang Bersangkutan
•80-100= SEHAT
•Manajemen b. Laporan Keuangan KSP dan USP
•60-80 = CUKUP SEHAT
•Efisiensi Koperasi yang Bersangkutan
•40-60 = KURANG SEHAT
•Likuiditas •20-40 = SANGAT TIDAK SEHAT c. Salinan atau fotocopy sertifilkat
•Kemandirian dan Pertumbuhan predikat kesehatan KSP dan USP
•Jatidiri Koperasi Koperasi
PENGAWASAN KSP/USP
(PERMEN No:21/Per/M.KUKM/XI/2008)

1. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan tugas


1. Pembinaan pelaksanaan pengendalian
& fungsi rapat Anggota
internal KSP dan USP Koperasi
2. Meningkatkan efektifitas tugas da fungsi
pengurus
2 . Pemanfaatan laporan keuangan KSP 3. Meningkatkan efektifitas tufgas dan fungsi
dan USP Koperasi pengawas
4. Meningkatkan efektifetas penge ndalian
internal
3. Pemeriksaan Organisasi & Usaha 5. Mendorong dilaksanakannya pendidikan
anggota
6. Mendorong terjadinya efesiensi biaya
4. Penilaian Kesehatan KSP & USP organisasi
Koperasi 7. Mendorong dipatuhinya seluruh pedoman
dan aturan
Dengan cara:
1. Menyusun rencana dan target tahunan
pemantauan laporan keuangan
2. Menyusun petunjuk teknis
ADMINISTRASI
IZIN USAHA SIMPAN PINJAM KOPERASI
PROSEDUR PENGURUSAN SURAT PERMOHONAN
IZIN USAHA SIMPAN PINJAM

1. Penerimaan surat
Petugas menerima surat permohonan Izin Usaha Simpan
Pinjam Koperasi.
Meneliti kelengkapan Surat Permohonan.
Mencatat dalam buku Daftar Penerimaan dan membubuhi
tanggal dan waktu permohonan tersebut diterima.
Memberi Bukti Tanda Permohonan yang dibubuhi tanggal
dan tanda tangan.
2. Pencatatan dan penyampaian Surat Permohonan
Pengesahan pada Pimpinan.
Petugas menyampaikan kepada Pimpinan.
Pimpinan ( staf khusus ) mencatat dalam Buku
Daftar Permohonan.

3. Pengesahan
Pimpinan menetapkan Izin Usaha Simpan Pinjam.
Surat Izin Usaha Simpan Pinjam dicatat dalam
buku yang telah disediakan.
PENATAAN BERKAS PERMOHONAN

1. Berkas disimpan di lemari/filling cabinet khusus.


2. Berkas disusun demikian rupa sehingga memudahkan untuk
ditemukan kembali apabila diperlukan.
3. Berkas harus segera disimpan agar tidak menyulitkan
penataannya.
CONTOH
PERMOHONAN IZIN USAHA SIMPAN PINJAM

Nama : / / /
Lampiran :
Perihal : Permohonan Izin Usaha Simpan Pinjam
Kepada Yth.
Gubernur/Bupati/Walikota/
Kepala Dinas/Instansi yang membidangi
Koperasi di Propinsi/Kab/Kota

Dengan hormat,
Bersama ini kami mengajukan Permohonan Izin Usaha Simpan Pinjam sebaimana dimaksud dalam
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor:
19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang pedoman pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.
Permohonan Izin Baru/ Pendaftaran Ulang.

I. IDENTITAS KUASA PENDIRI / KETUA PENGURUS


Nama
:………………………………………………………………………………………..............
Alamat tempat tinggal :……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………................
Nomor Telp :………………………………..
Nomor KTP :………………………………..
Kewarganegaraan :……………………………....
II. IDENTITAS KOPERASI
Nama : …………………………………………………………………….
Alamat Koperasi : ………………………………………...............................
Nomor Telp. : ……………………………………
Propinsi : ......................................
Kab/Kota : ......................................
Kecamatan : ……………………………………
Kelurahan / Desa : .......................................
Kode Pos : …………………………………...
III. MODAL
Modal Sendiri : Rp……………………......... ,-
(…………………………….………………………………………………………………………………………....)
Demikian Permohonan Izin Usaha Simpan Pinjam ini kami buat dan diisi dengan sebenarnya, dan
apabila dikemudian hari ternyata data atau informasi dan keterangan tersebut tidak benar atau
palsu, kami menyatakan bersedia untuk dicabut izin usaha simpan pinjam yang telah diterbitkan
dan dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

...................... , .............................. 20...


Kuasa Pendiri/Pengurus
Materai 6000

..........................................
SURAT IZIN USAHA SIMPAN PINJAM

NOMOR : /SISP/ / /20..


NAMA KOPERASI : ………………………………………………………………………………………………………………..
NOMOR DAN TANGGAL AKTA PENDIRIAN /
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR : Nomor : …………………………………………………....
Tanggal : ………………………………………………......

NAMA KETUA PENGURUS/MANAGER : ………………………………………………………………………


KELEMBAGAAN : Unit Simpan Pinjam Koperasi
ALAMAT KOPERASI : ……………………………………………………………………………………………………………..
NOMOR TELEPON : ……………………………….
MODAL TETAP : Rp. …………………………..,- (………………………………………………....................………rupiah )

- Izin ini berlaku u ntuk melakukan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota Koperasi, calon anggota koperasi yang bersangkutan,
Koperasi lain dan anggota koperasi lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Pemerintah di bidang usaha simpan
pinjam koperasi.
- Koperasi pemegang izin ini wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala setiap triwulan dan laporan tahunan kepada pejabat
pemberi izin sesuai dengan peraturan yang berlaku.
...................... , ........................ 2009
An. Menteri Koperasi dan UKM
Gubernur/ Bupati/ Walikota/
Kepala Dinas/ Instansi yang membidangi
Koperasi di Propinsi/ Kab/Kota

…………………………………………
NIP.
Tembusan Yth.
- Deputi Bidang Pembiayaan Koperasi dan UKM.
- Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM.
KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH/UNIT JASA
KEUANGAN SYARIAH (KJKS/UJKS)
(KEPMENEGKOP DAN UKM NOMOR: 91/Kep/M.KUKM/IX/2004)

KJKS adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di


bidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi
hasil syariah (tidak boleh mempunyai unit usaha lain).
UJKS adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha
pembiayaan, investasi dan simpanan dengan pola bagi hasil.
(syariah) sebagai bagian dari kegiatan koperasi yang
bersangkutan.
Kegiatan usaha KJKS/UJKS diperuntukkan bagi anggota, calon
anggota, koperasi lain dan atau anggota koperasi lain.
PERSYARATAN DAN TATACARA PEMBENTUKAN KJKS/UJKS
Pendirian KJKS Pembentukan UJKS
Primer & Sekunder Primer & Sekunder
Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi
serta Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan,
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi

Tata Cara Pendirian/ Mengajukan


Mengajukan Permohonan permohonan
Pembentukan pengesahan perubahan
Pengesahan Akta
Pendirian KJKS pada AD dg mencantumkan
pejabat yg berwenang UJKS si dlm AD kpd
pejabat yg berwenang

Dokumen Persyaratan : Dokumen Persyaratan:

1. Berita acara rapat pendirian 1. Hasil keputusan RA


2. Surat Bukti penyetoran modal sendiri 2. Surat bukti penyetoran modal tetap
3. Rencana kerja paling sedikit 1 tahun 3. rencana kerja paling sedikit 1 tahun
4. Nama dan riwayat hidup calon pengeloa 4. DRH Pengurus, pengawas, Ahli/Dewan
Syariah & calon pengelola
5. Ket pokok- 2 adm & pembukuan yg didisain sesuai syariah 5. Adm & pembukuan sesuai syariah
6. Daftar sarana kerja 6. daftar sarana kerja Kop dan UJKS
7. SPK Pngurus Kop. Dgn Pengelola UJKS Kop

Jawaban Permohonan dikeluarkan


paling lambat 3 bulan jawaban permohonan dikeluarkan Diberikan dalam 2 tahap:
paling lambat 1 bulan 1. Pengesahan
2. Pemberian ijin Usaha
Persyaratan Permohonan izin Koperasi Jasa Keuangan
Syariah/ Unit Jasa Keuangan Syariah

1. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Primer dibentuk minimal 20 orang .


2. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Sekunder dibentuk minimal 3 Koperasi yang
berbadan hukum.
3. Pengajuan permohonan pengesahan akta pendirian KJKS wajib melampirkan:
a. Berita acara rapat, pendirian KJKS disertai daftar hadir, bukti fotokopi KTP
seluruh anggota
b. Suear bukti penyetoran modal awal pendirian KJKS Primer minimal Rp.
15.000.000, dan KJKS Sekunder minimal Rp. 50.000.000,;
c. Setoran dalam bentuk deposito pada bank syariah atas nama Menteri cq. Ketua
Koperasi
d. Rencana kerja minimal 1 tahun antara lain:
1) Rencana penghimpunan dana dan pengalokasian pembiayaan beserta
jenis akad
2) SOP yang memuat peraturan
3) Rencana modal sendiri
4) Rencana modal pembiayaan yang diterima
5) Rencana modal pendapatan dan beban
6) Rencana dibidang organisasi
e. Nama dan riwayat hidup calon pengelola
f. Keterangan pokok-pokok administrasi dan pembukuan yang didesain sesuai
karakteristik lembaga keuangan syariah
g. Daftar sarana kerja.

4. Pengurus Koperasi yang belum mencantumkan kegiatan jasa keuangan dalam


anggaran dasar wajib mengajukan permohonan pengesahan perubahan anggaran
dasarnya kepada pejabat dengan mencantumkan usaha jasa keuangan syariah
5. Pembentukan Unit Jasa Keuangan Syariah dilaksanakan sesuai dengan PP Nomor 4
Tahun 1994, dan Permenkop dan UKM nomor : 01/Per/M.KUKM/I/2006 tentang
petunjuk pelaksanaan pembentukan, pengesahan Akta pendirian dan perubahan
Anggaran Dasar Koperasi
Struktur Internal Organisasi Koperasi umumnya
terdiri dari 3 unsur yaitu:

1. Unsur Perangkat Organisasi Koperasi :


- Rapat Anggota
- Pengurus
- Pengawas
2. Unsur Dewan Penasehat
3. Unsur pelaksana yaitu manajer dan karyawan.
4. Pada koperasi jasa keuangan syariah/Unit Jasa Keuangan Syariah
ditambah keberadaan Unsur Dewan Pengawas Syariah/Dewan
Syariah.
KANTOR CABANG KJKS/UJKS
(KEPMENEGKOP 91/KEP/M.KUKM/IX/2004)

1. Koperasi dapat membuka jaringan pelayanan (kantor cabang, kantor


cabang pembantu dan kaantor kas ) untuk mendekatkan jarak
pelayanan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada anggota.
2. Koperasi dapat membuka kantor jaringan pelayanan setelah Koperasi
yang bersangkutan memiliki kinerja yang baik atas Organisasi,
kelangsungan Usaha dan Aspek Finansial, Manajemen serta telah
memiliki anggota yang dilayani sekurang-kurangnya 20 orang pada
lokasi dimana Kantor cabang pembantu, atau kantor kas akan dibuka.
3. Melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun setelah berbadan hukum atau disahkan perubahan
anggaran dasarnya, setelah mendapatkan rekomendasi dari pejabat
Instansi yang membawahi bidang Koperasi dimana kantor Cabang
tersebut akan dibuka.
4. Pembukaan kantor cabang pembantu dan kantor kas dilaporkan oleh
pengurus Koperasi kepada pejabat ditempat koperasinya berdomisili
dengan tembusan kepada instansi yang membidangi koperasi pada
kantor cabang pembantu dan kantor kas Koperasi.
Permohonan pembukaan kantor cabang diajukan oleh pengurus
koperasi yang bersangkutan dengan melampirkan:
a. Alamat kantor cabang yang akan dibuka.
b. Surat bukti setoran modal kerja yang disediakan untuk kantor cabang
c. Daftar sarana kerja.
d. Nama dan riwayat hidup calon pimpinan dan daftar nama calon
karyawan kantor cabang.
e. Data anggota yang dipersyaratkan disertai dengan bukti KTP yang
telah dilegalisir oleh kantor lurah setempat.
f. Neraca dan perhitungan Hasil Usaha Koperasi yang bersangkutan
dalam 2 (dua) tahun terakhir.
g. Rencana kerja Kantor Cabang sekurang-kurangnya setahun.
h. Nama Dewan Kerja Syariah.
ASPEK PEMBINAAN/ MONITORING/PENGAWAS KJKS/UJKS

Pasal 34 :
Pejabat pemerintah yang bertanggungjawab dalam bidang perkoperasian
melaksanakan pembinaan terhadap KJKS dan UJKS sebagai berikut:
1. Memantau perkembangan KJKS dan UJKS secara berkala melalui laporan
keuangan KJKS dan UJKS ybs.
2. Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh baik yang menyangkut organisasi
maupun usahanya, termasuk pelaksanaan program pembinaan anggota
sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) KJKS dan UJKS.
3. Melakukan penilaian kesehatan KJKS dan UJKS sesuai kesehatan Pola Bagi
Hasil ( Syariah ).

Pasal 32:
Dewan Pengawas Syariah bertugas melakukan pengawasan pelaksanaan
kegiatan usaha KJKS/UJKS berdasarkan prinsip-prinsip Syariah dan
melaporkan hasil pengawasannya kepada pejabat.
ASPEK MONITORING/PENGAWASAN KJKS/UJKS

Kepmen 91 tahun 2004 :


1. KJKS dan UJKS melalui Koperasi ybs wajib menyampaikan laporan
keuangan secara berkala yaitu setiap triwulan dan laporan tahunan
kepada Pejabat yang berwenang memberikan pengesahan dan PAD
koperasi ybs.
2. Laporan triwulan disampaikan selambat-lambatnya 30 hari sejak bulan
terakhir pada periode ybs.
3. Laporan tahunan disampaikan selambat-lambatnya 5 bulan sejak
periode tahunan itu terakhir.
4. Laporan keuangan KSP dan USP meliputi unsur-unsur neraca,
perhitungan hasil usaha dan laporan arus kas.
5. KJKS/UJKS yang menjalankan kegiatan maal, wajib membuat laporan
penerimaan dan distribusi dana zakat,infaq, sadaqah serta wakaf
(ZISWAF), melengkapi laporan keuangan sebagaimana maksud di atas.
6. Perlakuan akuntasi seluruh perkiraan dilakukan berdasarkan prinsip
akuntansi syariah yang berlaku umum.
PENGENDALIAN RESIKO
Pengelolaan KJKS/UJKS wajib memperhatikan azas-azas dan
pembiayaan yang sehat dan menerapkan prinsip-prinsip kehati-hatian
serta pembiayaan yang benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penilaian atas kemampuan dan kesanggupan anggota/calon anggota
yang dibiayai untuk melunasi kewajibannya sesuai dengan yang
diperjanjikan wajib mempertimbangkan watak, kemampuan, modal
agunan dan prospek usaha dari an.ggota / calon anggota

Anda mungkin juga menyukai