: EE.Sigalingging No.70
: Aek Parombunan
: Sibolga Selatan
: Sibolga
: Sumatera Utara
koperasi meliputi Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah dan
dapat mendirikan serta membuka kantor cabang,kantor cabang pembantu dan kantor
kas sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan atas keputusan Rapat Anggota.
Bagian kedua.
LANDASAN, AZAS DAN PRINSIP
Pasal 2
1. Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 3.
1. Koperasi berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Pasal 4.
1. Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha
dalam melaksanakan
memberikan
informasi
kepada
masyarakat
tentang
jati
bertujuan meningkatkan
Bagian keempat
Jangka Waktu Berdiri
Pasal 8
1. Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha didirikan dalam jangka waktu
tidak terbatas.
Bagian kelima
Jenis Koperasi
Pasal 9
Lembaran 2 dari 50..................
1. Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha termasuk dalam jenis Koperasi
Serba Usaha
BAB II
KEANGGOTA
Bagian kesatu
Umum
Pasal 10
1. Anggota Koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa.
2. Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindah tangankan.
3. Pengertian keanggotaan sebagaimana dalam ayat (1) diatas termasuk para pendiri
Bagian kedua
Syarat Keanggotaan
Pasal 11
1. Persayaratan untuk diterima menjadi anggota adalah sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia.
b. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa dan
tidak berada dalam perwalian dan sebagainya).
c. Berkedudukan dan berdomisili di wilayah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli
Tengah dan sekitarnya.
d. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Pokok (SP) dan
simpanan wajib yang besarnya berdasarkan hasil keputusan rapat anggota.
e. Menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggara Rumah Tangga serta PeraturanPeraturan Khusus Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha .
Pasal 12
1. Keanggotaan Koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah dipenuhi,simpanan
pokok telah dilunasi dan yang bersangkutan di daftar dan telah menandatangani buku
daftar Anggota Koperasi.
2. Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota luar biasa.
3. Tata cara penerimaan anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
Bagian Ketiga
Berakhirnya Keanggotaan
Pasal 13
1. Keanggotaan Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha dapat berakhir
karena :
a. Meninggal dunia
b. Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh pemerintah.
c. Minta berhenti karena atas kehendak sendiri.
d. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan
dan/atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan Khusus yang berlaku pada Koperasi Serba Usaha Karang Taruna
Mahatva Yodha .
2. Dalam hal anggota diberhentikan oleh pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bagian d maka kepada yang bersangkutan diberi hak untuk membela diri dalam rapat
anggota.
3. Rapat anggota sebagaimana ayat (2) dapat menerima atau menolak keputusan
pengurus tentang pemberhentian anggota.
4. Simpanan pokok,simpanan wajib dan bagian Sisa Hasil Usaha anggota yang
berakhir,dikembalikan sesuai dengan ketentuan anggaran rumah tangga atau
peraturan khusus lainnya.
5. Berakhirnya keanggotaan Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha
sebagaimana tersebut dalam ayat ( 1 ) pasal ini, setelah namanya dihapus dari buku
Buku Daftar Anggota Koperasi.
6. Ketentuan lebih lanjut tentang berakhirnya keanggotaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dalam anggaran Rumah Tangga.
Bagian Keempat
Kedudukan anggota sebagai pemilik
Pasal 14
1. Kedudukan anggota sebagai pemilik mempunyai tanggungjawab untuk
mengembangkan organisasi,kelembagaan dan usaha yang diwujudkan dalam bentuk;
2. Memperkuat ekuitas atau modal sendiri dengan membayar simpanan wajib secara
rutin.
3. Bersedia secara sukarela menempatkan kelebihan dana untuk ditempatkan pada
koperasi dalam bentuk modal penyertaan maupun simpanan lainnya.
4. Berpartisifasi aktif setiap ada kegiatan rapat-rapat yang diselenggarakan oleh
koperasi.
Bagian Kelima
Kedudukan Anggota sebagai pengguna jasa
Pasal 15
1. Kedudukan anggota sebagai pengguna jasa diwujudkan dengan partisifasi aktif untuk
memanfaatkan kegiatan usaha melalui transaksi jasa pinjaman oleh anggota terhadap
koperasi.
2. Setiap anggota memiliki kedudukan yang sama untuk memperoleh pelayanan dari
koperasi.
Bagian Keenam
Kewajiban dan Hak Anggota.
Pasal 16
1. Setiap Anggota mempunyai kewajiban :
a. Mematuhi Anggaran dasar (AD),Anggaran Rumah Tangga (ART) dan keputusan
rapat anggota.
b. Menghadiri rapat anggota
c. Berpartisifasi aktif dalam kegiatan usaha Serba Usaha koperasi.
Lembaran 4 dari 50..................
belum
sepenuhnya
melengkapi
persyaratan
administrasinya,
belum
Pasal 24
1. Modal pinjaman merupakan hutang koperasi baik jangka pendek atau jangka panjang
yang wajib dibayar kembali pada saat jatuh tempo sesuai yang diperjanjikan
2. Modal pinjaman sebagaimana ayat (1) dapat berasal dari :
a. Anggota
b. Koperasi lain dan/atau anggotanya
c. Bank dan lembaga Keuangan lainnya
d. Sumber lain yang syah
3. Modal Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihimpun Koperasi dengan
memperhatikan rasio pinjaman terhadap modal sendiri
4. Dalam jumlah tertentu modal pinjaman wajib dituangkan dalam perjanjian yang
dikukuhkan oleh notaris
5. Ketentuan lebih lanjut tentang modal pinjaman diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga
BAB IV
ALAT KELEMBAGAAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Rapat Anggota
Paragraf 1
Umum
Pasal 25
1.
2.
3.
4.
500 (limaratus) orang yang pengaturannya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
5. Rapat Anggota dapat dilakukan secara langsung atau media elektronik yang
pengaturannya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
Paragraf 2
Wewenang Rapat Anggota
Pasal 26
1. Rapat Anggota Koperasi berwenang :
a. Menetapkan dan mengubah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan
Peraturan lainnya
b. Menetapkan Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, usaha, dan
permodalan Koperasi
c. Memilih, mengangkat dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas
d. Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi,
serta pengesahan laporan keuangan
e. Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas atas pelaksanaan
tugasnya
f. Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha
g. Memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran koperasi
Paragraf 3
Penyelenggaraan Rapat Anggota
Pasal 27
Lembaran 8 dari 50..................
1.
2.
3.
4.
Koperasi
5. Undangan dilakukan sekurang-kurangnya mencantumkan hari, tanggal, waktu,
tempat, acara, tata tertib, dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah disampaikan
terlebih dahulu kepada anggota paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
pelaksanaan Rapat Anggota
6. Dalam hal Koperasi tidak menyelenggarakan Rapat Anggota dalam waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka Anggota dapat memerintahkan Pengurus
Koperasi untuk menyelenggarakan Rapat Anggota.
Pasal 28
1. Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari (satu per dua) dari jumlah Anggota
Koperasi yang terdaftar dalam buku Daftar Anggota Koperasi dan disetujui oleh lebih
dari (satu per dua) bagian dari jumlah anggota yang hadir
2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka undangan
pemanggilan rapat kedua di lakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
rapat anggota di laksanakan
3. Apabila pada rapat kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kuorum masih tetap
belum tercapai, maka Rapat Anggota tersebut dapat dilangsungkan dan keputusannya
sah serta mengikat bagi semua anggota, bila dihadiri sekurangnya 1/5 (satu per lima)
dari jumlah anggota
4. Setiap Rapat Anggota wajib dibuat Berita Acara Rapat Anggota yang ditandatangani
oleh Pimpinan dan Sekretaris sidang sebagai bukti yang sah untuk semua Anggota
Koperasi dan pihak ketiga
5. Untuk memperkuat legalitas Berita acara Rapat Anggota sebagaimana dimaksud ayat
(3) maka Berita Acara tersebut dapat dibuat sebagai akta otentik oleh Notaris
6. Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara penyelenggaraan Rapat Anggota diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga
Pasal 29
1. Rapat
anggota
yang
diselenggarakan
untuk
menyampaikan
laporan
7. Menerima atau menolak hibah atau pemberian dari pihak ketiga yang nilainya
melebihi 25% dari aset dan
8. Menetapkan wakil dari koperasi untuk duduk dalam kepengurusan koperasi sekunder
atau Badan Hukum yang dibentuk oleh koperasi
9. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan untuk memutuskan pembubaran,
penggabungan, peleburan dan pemisahan Koperasi dengan ketentuan :
10. Harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya (tiga per empat) dari jumlah anggota
11. Keputusannya harus disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir
12. Ketentuanan pengaturan lebih lanjut mengenai Raoat Anggota Luar Biasa
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)dan (2) diatur dalamAnggaran Rumah Tangga
dan atau peraturan lainnya.
Paragraf 5
Keputusan Rapat Anggota
Pasal 33
1. Pengambilan keputusan Rapat Anggota berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh Rapat Anggota
berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir
3. Dalam hal pengambilan keputusan oleh Rapat Anggota berdasarkan suara terbanyak,
maka setiap anggotanya hanya mempunyai hak satu suara
4. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota yang lain
5. Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan atau tertutup
6. Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam Berita Acara Rapat dan dapat dibuat akta
otentik oleh notaris
7. Ketentuan lebih lanjut tentang keputusan Rapat Anggota diatur didalam Anggaran
Rumah Tangga
Bagian kedua
Pengurus
Paragraf 1
Persyaratan Pengurus
Pasal 34
1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota
2. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut :
3. Mempunyai pengetahuan tentang perkoprasian, kejujuran, loyal dan berdedikasi
terhadap koperasi
4. Pengurus koperasi Serba Usaha harus memenuhi persyaratan standar kompetensi yang
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi
5. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan
6. Sudah menjadi anggota koperasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun kecuali pada saat
pendirian koperasi
7. Antara Pengurus dan Pengawas tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan
semenda, sampai derajat kedua
8. Tidak pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun, terlibat organisasi terlarang
seperti diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
9. Anggota Pengurus tidak boleh merangkap jadi anggota pengurus koperasi lain kecuali
mendapat persetujuan dari Rapat Anggota
Paragraf 2
Tugas, Kewajiban, Hak dan Wewenang
Pasal 35
1. Tugas Pengurus adalah:
a. Mengelola koperasi berdasarkan Anggaran Dasar
b. Mengajukan rancangan rencana kerja dan rancangan rencana anggaran pendapatan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Pasal 36
1. Pengurus berkewajiban :
a. Menjalankan tugas dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab untuk
kepentingan dan usaha koperasi
b. Bertanggung jawab atas kepengususan koperasi untuk kepentingan dan
pencapaian tujuan koperasi kepada rapat anggota
c. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah
menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
2. Pengurus yang karena kesalahannya menimbulkan kerugianpada koperasi dapat
digugat ke pengadilan oleh sejumlah anggota yang mewakili paling sedikit 1/5 ( satu
per lima) anggota atas nama koperasi
3. Ketentuan mengenai tanggung jawab pengurus atas kesalahan dan kelalaiannya yang
diatur dalam Anggaran Dasai ini tidakmengurangi ketentuan dalam kitab undangundang hukum pidana.
Pasal 37
1. Pengurus mempunyai hak :
a. Menerima gaji dan tunjangan sesuai keputusan Rapat Anggota
b. Mengangkat dan memberhentikan Manajer dan karyawan koperasi
c. Membuka kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas baik didalam
maupun diluar negeri sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota
d. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha koperasi
e. Meminta laporan dari Manajer atau pengelola secara berkala dan sewaktu-waktu
apabila diperlukan
Pasal 38
1. Pengurus berwenang :
a. Mewakili koperasi didalam maupun diluar pengadilan
b. Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota serta pemberhentian
anggota sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar
c. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya
d. Melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan
kemanfaatan koperasi sesuai tanggung jawab dan keputusan Rapat Anggota
e. Memberikan penjelasan, saran atau masukan kepada anggota pada rapat anggota
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas
Paragraf 3
Pengangkatan, Penggantian dan Pemberhentian Pengurus
Pasal 39
1. Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan/atau dalam jumlah ganjil
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota
2. Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya :
a. Seorang atau beberapa orang ketua
b. Seorang atau beberapa orang sekretaris
c. Seorang atau beberapa orang bendahara
3. Susunan Pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga sesuai
dengan kebutuhan organisasi danuaha Koperasi
4. Anggota pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus
5. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
6. Anggota pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk
masa jabatan berikutnya sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode masa bhakti
7. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai Pengurus, harus terlebih
dahulu mengucapkan sumpah atau janji didepan Rapat Anggota
8. Tata cara pemilihan pengangkatan, pemberhentian, dan sumpah Pengurus diatur dan
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lainnya
Pasal 40
1. Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya berakhir
apabila terbukti:
a. Melakukan kecurangan dan penyelewengan yang merugikan usaha dan keuangan
serta nama baik Koperasi
b. Tidak mentaati Undang-Undang Perkoprasian beserta peraturan dan ketentuan
pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Keputusan
Rapat Anggota
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan bagi koperasi
khususnya dan gerakan koperasi pada umumnya
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama bidang ekonomi dan
keuangan, dan tindak pidana lain yang telah diputuskan oleh pengadilan
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan berakhir,
Rapat Pengurus dengan dihariri wakil Pengawas dapat mengangkat penggantinya
dengan cara :
3. Menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan tersebut
4. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan pengurus tersebut
5. Pengangkatan pengganti pengurus yang berhenti sebagaimana di maksud pada ayat
(2) harus dipertanggung jawabkan oleh Pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota
berikutnya
Bagian Ketiga
PENGAWAS
Paragraf 1
Persyaratan Pengawas
Pasal 41
1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota pada Rapat Anggota
2. Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai
3.
4.
5.
6.
7.
8.
berikut :
Mempunyai pengetahuan tentang perkoprasian pengawasan dan akuntansi
Memiliki keterampilan kerja dan wawasan dibidang Pengawasan dan Pemeriksaan
Jujur dan berdedikasi terhadap Koperasi
Pengawas koperasi Serba Usaha harus memenuhi persyaratan standar kompetensi
Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat kedua
dengan Pengurus, Pengawas dan Pengelola
Lembaran 14 dari 50..................
9. Tidak pernah menjadi pengawas atau pengurus suatu koperasi atau komisaris atau
direksi suatu perusahaan yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan koperasi atau
perusahaan itu dinyatakan pailit dan
10. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan koperasi,
keuangan negara, dan/atauyang berkaitan dengan sektor keuangan, dalam waktu 5
(lima) tahun sebelum pengankatan
11. Pengawas koperasi dilarang merangkap jabatan menjadi Pengawas, Pengurus dan
Pengelola pada Primer Koperasi lainnya
12. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengawas diatur dalam anggaran rumah
tangga dan/atau peraturan lainnya
Paragraf 2
Tugas, Kewajiban, Hak dan Wewenang Pengawas
Pasal 42
1. Tugas Pengawas :
a. Memberi nasihat dan pengawasan kepada Pengurus
b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi
yang dilakukan oleh Pengururus dan
c. Melaporkan hasil pengawasan kepada rapat anggota
Pasal 43
1. Kebijakan Pengawas :
a. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan kepada
Rapat Anggota dan
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
Koperasi
d. Mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan pengawasan kepada Rapat Anggota
Pasal 44
1. Hak Pengawas :
a. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada Koperasi
b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
c. Memberikan koreksi, saran teguran, dan peringatan kepada Pengurus
d. Menerima Imbalan Jasa sesuai keputusan Rapat Anggota
Pasal 45
Wewenang Pengawas :
1. Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari Pengurus dan
pihak lain yang terkait
2. Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangang usaha dan kinerja koperasi dari
Pengurus
3. Memberikan persetujuan dan bantuan kepada Pengurus dalam melakukan perbuatan
hukum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan
4. Meminta bantuan kepada akuntan publik dan kepada tenaga ahli dibidangnya untuk
melakukan Serba Usaha audit keuangan dan audit non-keuangan terhadap koperasi
yang penetapannya di[utuskan oleh Rapat Anggota
Paragraf 3
Pengangkatan, Penggantian, dan Pemberhentian Pengawas
Pasal 46
1. Jumlah pengawas sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan/atau dalam jumlah ganjil
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota
2. Jumlah pengawas 3 (tiga) orang, yang terdiri dari:
a. Ketua Pengawas
b. 2 (dua) orang anggota
3. Pengawas dipilih untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
4. Anggota yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk masa
jabatan berikutnya sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode masa bhakti
5. Pengawas dicatat dalam Buku Daftar Pengawas
6. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya, Pengawas wajib mengucapkan
sumpah atau janji dihadapan Rapat Anggota
7. Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian serta sumpah atau janji
Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 47
1. Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti atau berhalangan tetap sebelum
masa jabatan berakhir, Rapat Pengawas dengan dihadiri oleh wakil pengurus dapat
mengangkat pengganti dengan ketentuan :
2. Jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota pengawas yang lain
3. Mengangkat penggantinya dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengawas
tersebut
4. Pengangkatan pengganti anggota Pengawas sebagaimana tersebut pada ayat (1) diatas,
dilaporkan oleh Pengawas pada Rapat Anggota setelah pengantian yang bersangkutan
untuk mendapat persetujuan dalam Rapat Anggota
Pasal 48
1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatan berakhir
apabila terbukti :
a. Melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik
Koperasi
b. Tidak mentaati ketentuan Undang-Undang Perkoprasian beserta pengaturan,
ketentuan pelaksanaannjya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dengan
keputusan Rapat Anggota
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan didalam koperasi yang
akibatnya merugikan koperasi khususnya dan gerakan koperasi umumnya
d. Melakukan dan atau terlibat dalam tindak pidana yang telah memiliki berkekuatan
hukum tetap dari pengadilan
2. Dalam hal salah seorang Pengawas diberhentikan atau berhalangan tetap dengan
pertimbangan waktu dan tidak memungkinkan menunggu sampai pelaksanaan Rapat
Anggota Tahunan, maka untuk mengisi kekosongan Jabatan Pengawas tersebut,
koperasi menyelenggarakan rapat anggota luar biasa untuk mendapatkan penggantian
Pengawas tersebut.
Pasal 49
1. Ketentuan lainnya tentang Pengawas diatur lebih lanjut dalam Anggaran Runah
Tangga dan/atau Peraturan lainnya
BAB V
PENGENDALIAN ATAU PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Pengendalian atau Pengawasan Intern
Paragraf 1
Sistem Pengendalian Intern
Pasal 50
1. Sistem pengendalian intern bertujuan untuk melindungi harta kekayaan koperasi,
pencegahan terjadinya penyimpangan, memelihara kecermatan dan ketelitian data
akuntansi, meningkatkan efisiensi, serta mendorong dipatuhinya peraturan dan
kebijakan manajemen yang telah ditetapkan
2. Untuk memenuhi tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Anggota, Pengurus,
Pengawas dan Pengelola, wajib mematuhi hal-hal sebagai berikut :
a. Aspek Organisasi, meliputi :
1. Ketaatan terhadap ketentuan perundangan
2. Ketaatan terhadap Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan
lainnya
3. Ketaatan terhadap penyelenggaraan dan keputusan Rapat Anggota
b. Aspek Ketaatan, meliputi :
1. Memiliki Sistem dan prosedur kerja
2. Adanya struktur dan tata kerja organisasi
3. Pengendalian administrasi melalui program kerja dan anggaran
4. Meningkatkan kemampuan pengelolaan
5. Kesesuaian kebutuhan karyawan dan uraian tugas
c. Aspek Usaha, meliputi :
1. Keterkaitan dan keterikatan usaha dengan anggota
2. Perlakuan khusus terhadap anggota
3. Keterkaitan usaha dalam jaringan koperasi
4. Kesehatan terhadap usaha yang dijalankan
d. Aspek Akuntansi Keuangan, meliputi :
1. Tepat Prosedur
2. Tepat jumlah atau nilai
3. Tepat waktu
4. Tepat pencatatannya
5. Tepat otoritasnya
Paragraf 2
Pengawas dan Pengurus terhadap Karyawan
Pasal 51
Lembaran 17 dari 50..................
Bagian Kesatu
UMUM
Pasal 56
1. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, koperasi menyelanggarakan
kegiatan usaha :
a.
Simpan Pinjam
b.
Perdagangan & Industri
c.
Agrobisnis
d.
Transportasi
e.
Pertambangan
f.
Asuransi
g.
Peternakan
h.
Perikanan
i.
Kehutanan
j.
Perumahan
k.
Telekomunikasi
l.
Pariwisata
m. Energi
n.
Media
2. Untuk mendukung pelaksanaan
3.
4.
5.
6.
kegiatan
usaha
simpan
pinjam,
koperasi
menyelenggarakan :
Menghimpun dana dari anggota dalam bentuk simpanan
Menyalurkan pinjaman kepada anggota dan
Dapat menyalurkan pinjaman kepada calon anggota
Dalam melaksanakan kegiatan usaha Serba Usaha sebagaiman dimaksud pada ayat
(1), Koperasi wajib memiliki surat izin usaha Serba Usaha dari Menteri atau Pejabat
yang berwenang, dan mengurus atau melengkapi surat-surat izin lainnya yang
a. Harian
b. Mingguan
c. Bulanan
d. Berjangka
2. Produk-produk simpanan/tabungan anggota yang dikelola Koperasi adalah :
a. Simpanan/Tab Karang Taruna Mahatva Yodha
b. Simpanan /Tab Sukses
c. Simpanan /Tab Pendidikan (Impian & Cerdas)
d. Simpanan/Deposito Karang Taruna Mahatva Yodha
e. Lainnya
3. Produk-produk simpanan/tabungan anggota sebagaimana dimaksud ayat (2) sebelum
dilaksanakan wajib disahkan oleh rapat anggota dan dilaporkan oleh pengurus kepada
Menteri/pejabat yang berwenang
4. Ketentuan lebih lanjut tentang produk simpanan/tabungan anggota diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan/atau peraturan lainnya
Bagian Ketiga
Pinjaman
Pasal 58
1. Koperasi menyalurkan pinjaman dalam bentuk :
a. Pinjaman produktif
b. Pinjaman investasi
c. Pinjaman konsumtif
2. Koperasi dalam menyalurkan pinjaman kepada anggota sekurang-kurangnya 80%
(delapan puluh persen) dari total volume pinjaman diberikan
3. Produk-produk pinjaman sebagaiman dimaksu ayat (1) sebelum dilaksanakan wajib
disahkan oleh rapat anggota dan dilaporkan oleh pengurus kepada Menteri atau
pejabat yang berwenang
4. Ketentuan lebih lanjut tentang produk-produk pinjaman diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan/atau peraturan lainnya.
BAB VII
SISA HASIL USAHA
Bagian Kesatu
Cara pembagian
Pasal 59
1. Mengacu pada Keputusan Rapat Anggota, Sisa Hasil Usaha disisihkan terlebih dahulu
untuk Dana Cadangan dan sisanya digunakan untuk :
a. Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang dilakukan oleh masing-masing
Anggota dengan koperasi
b. Anggota sebanding dengan jumlah kepemilikan simpanan wajibnya
c. Dana untuk tujuan organisasi (mendukung program Karang Taruna)
d. Dana pendidikan perkoprasian kepada anggota
e. Pengurus, Pengawas, dan Karyawan
f. Penggunaan lain yang ditetapkan dalam Rapat Anggota
2. Besarnya persentase Pembagian Sisa Hasil Usaha sebagaiman dimaksud ayat (1),
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Bagian Kedua
Lembaran 20 dari 50..................
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(3),
Pengurus
berkewajiban
6. Dalam hal aset koperasi melebihi nilai 1 (satu) Milyar rupiah wajib di audit oleh
kantor akuntan publik
7. Koperasi bersedia dinilai tingkat kesehatannya oleh pejabat yang berwenang
8. Ketentuan, pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan laporan keuangan,
pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan/atau peraturan lainnya
BAB X
PENGGABUNGAN DAN PELEBURAN
Pasal 63
1. Untuk keperluan pengembangan dan/atau efisiensi :
a. Satu Koperasi atau lebih dapat menggabungkan diri dengan koperasi lain atau
b. Beberapa Koperasi apat meleburkan diri untuk membentuk suatu koperasi baru
c. Penggabungan atau peleburan dilakukan dengan persetujuan Rapat Anggota
masing-masing Koperasi
2. Sebelum dilakukan penggabungan atau peleburan, Pengawas dan Pengurus masingmasing koperasi wajib memperhatikan :
a. Kepentingan Anggota
b. Kepentingan Karyawan
c. Kepentingan Kreditor da
d. Pihak ketiga lainnya
3. Akibat hukum yang ditimbulkan oleh penggabungan atau peleburan meliputi :
4. Hak dan Kewajiban Koperasi yang digabungkan atau dileburkan beralih kepada
Koperasi hasil penggabungan atau peleburan dan
5. Anggota Koperasi yang digabung atau dilebur menjadi anggota Koperasi hasil
penggabungan atau peleburan
6. Koperasi yang menggabungkan diri pada Koperasi ain atau yang melebur diri, secara
hukum bubar
7. Ketentuan lebih lanjut mengenai penggabungan atau peleburab Koperasi diatur lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tanggadan/atau Peraturan lainnya
BAB XI
PEMBUBARAN, PENYELESAIAN, DAN
HAPUSNYA STATUS BADAN HUKUM
Bagian Kesatu
Pembubaran
Pasal 64
1. Pembubaran Koperasi dapat dilakukan berdasarkan :
a. Keputusan Rapat Anggota
b. Jangka waktu berdirinya telah berakhir dan/atau
c. Keputusan Menteri
Pasal 65
1. Usul pembubaran Koperasi diajukan kepada Rapat Anggota oleh Pengawas atau
Anggota yang mewakili paling sedikit 1/5 (satu per lima) jumlah Anggota
2. Keputusan pembubaran Koperasi ditetapkan oleh Rapat Anggota
3. Keputusan pembubaran Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sah apabila
diambil berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 71 huruf (b)
Lembaran 22 dari 50..................
koperasi
sebagaiman
dimaksudkan pada ayat (2) diajukan dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan
puluh) hari sebelum jangka waktu berdirinya koperasi berakhir
4. Keputusan Menteri atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan
jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah permohonan diterima
5. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak dipenuhi,
keputusan Rapat Anggota mengenai perpanjangan jangka waktu berdirinya Koperasi
dianggap sah
Pasal 67
1. Menteri dapat membubarkan Koperasi apabila :
a. Dinyatakan pailit berdasarkan putusan Pengadilan yang telah mempunyai
ketentuan hukum tetap : dan/atau
b. Tidak dapat menjalankan kegiatan organisasi dan usahanya selama 2 (dua) tahun
berturut-turut.
Bagian Kedua
Penyelesaian
Pasal 68
1. Untuk penyelesaian terhadap pembubaran Koperasi harus dibentuk tim Penyelesai
2. Tim Penyelesai untuk penyelesaian terhadap pembubaran koperasi berdasarkan
keputusan Rapat Anggota ditunjuk oleh Rapat Anggota
3. Tim Penyelesai untuk penyelesaian terhadap pembubaran koperasi berdasarkan
berakhir jangka waktu berdirinya koperasi ditunjuk oleh Rapat Anggota
4. Tim Penyelesai untuk penyesuaian terhadap pembubaran berdasarkan keputusan
Pemerintah ditunjuk oleh Menteri
5. Tim Penyelesai untuk penyesuaian terhadap pembubaran berdasarkan keputusan
Pengadilan Niaga ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku
6. Selama dalam proses Penyelesaian terhadap pembubaran, koperasi tersebut tetap ada
dengan status Koperasi dalam Penyelesaian
7. Selama
dalam
proses
Penyelesaian
terhadap
pembubaran,
koperasi
tidak
1. Tim Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 pada ayat (1) dan ayat (2)
dapat diganti apabila tidak melaksanakan tugas dan fungsi sebagaiman dimaksud
dalam pasal 77
Bagian Ketiga
Tanggungan Anggota
Pasal 72
1. Bilamana koperasi dibubarkan dan pada saat penyelesaian pembubaran ternyata
bahwa kekayaan koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan
kewajiban, maka anggota dan mereka yang telah berhenti sebagai anggota dalam
waktu satu tahun sebelum pembubaran koperasi diwajibkan menanggung kerugian itu
masing-masing sebatas Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib di Koperasi
2. Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dalam
waktu 1 (satu) tahun yang sebelum pembubaran koperasi, tidak mampu memenuhi
kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam pasal ini, maka kekurangan itu
dibebankan kepada anggota lain, sehingga jumlah kerugian yang menurut perhitungan
harus dibayar oleh para anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dapat
dipenuhi
3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian yang menyebabkan
kerugian, diselesaiakan menurut hukum yang berlaku
Pasal 73
Lembaran 24 dari 50..................
1. Kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir tahun buku, dapat ditutup dengan
dana cadangan atas persetujuan rapat anggota
2. Jika kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir satu tahun buku tidak dapat
ditutup dengan dana cadangan sebagaiman dimaksud ayat 1, maka rapat anggota
dapat memutuskan untuk membebankan bagian kerugian tersebut kepada anggota
sebatas Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib di Koperasi
Pasal 74
1. Anggota yang telah berhenti dari koperasi tidak menanggung kerugian dari usaha
yang tidak turut diputuskan oleh mereka sesudah keluar dari koperasi
Bagian Keempat
Hapusnya Status Badan Hukum
Pasal 75
1. Status badan hukum Koperasi hapus sejak tanggal pengumuman pembubaran
Koperasi dalam Berita Negara Republik Indonesia
BAB XII
SANKSI
Pasal 76
1. Apabila anggota, Pengawas, dan Pengurus melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan lainnya yang berlaku di koperasi dikenakan
2.
3.
4.
5.
6.
Bagian Kedua
Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan Khusus
Pasal 85
1. Rapat anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturan lainnya
yang memuat peraturan pelaksanaan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar
Koperasi dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
KOPERASI SERBA USAHA (KSU)
KARANG TARUNA MAHATVA YODHA
BAB I
PENDIRIAN
Bagian kesatu
Kantor,Jam Kerja dan Logo
Pasal 1
1. KSU Karang Taruna Mahatva Yodha untuk selanjutnya :Dalam Anggaran Rumah
Tangga ini disebut KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .
2. Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha berkedudukan di Jalan
EE.Sigalingging No. 70 Kelurahan Aek Parombunan Kecamatan Sibolga Selatan
Kota Sibolga
3. Jam kerja Senin sampai dengan Jumat dari jam 08.00 sampai jam 16.00 Kecuali :
Hari Sabtu, Minggu dan Hari libur tutup.
4. Papan nama KSU Karang Taruna Mahatva Yodha
perkoperasian.
5. Logo untuk memudahkan pengenalan yang spesifik dan menyatukan semangat
kebersamaan dalam berkoperasi KSU Karang Taruna Mahatva Yodha memakai
Logo Bunga Melati yang dikelilingi Rantai memberi arti Kejujuran dalam mencapai
tujuan dengan tulisan warna biru di dalam BL menyebutkan nama Karang Taruna
Mahatva Yodha dan dua kombinasi warna merah dan biru yang memberikan arti
merah melambangkan semangat yang berapi-api untuk mencapai tujuan dan warna
biru berarti tekun untuk melayani sesame dan segala mahluk.
6. KSU Karang Taruna Mahatva Yodha memiliki dua cap yaitu :
7. Cap Logo khusus KSU Karang Taruna Mahatva Yodha digunakan oleh Pengurus
untuk kepentingan kepengurusan.
8. Cap Logo Koperasi digunakan oleh KSU Karang Taruna Mahatva Yodha
untuk
9. Dalam kepala surat KSU Karang Taruna Mahatva Yodha dicantumkan Nama, Logo
Koperasi Indonesia,Logo KSU Karang Taruna Mahatva Yodha ,Nomor Badan
Hukum,Alamat kantor, Nomor telepon, Nomor Faximile, Nomor E-mail/Website dan
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Bagian Ketiga
Visi, Misi dan Tujuan
Pasal 6
1. Visi Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha adalah: Terwujudnya
Kehidupan Anggota/masyarakat yang sejahtera, maju , adil dan demokratis.
2. Rumusan Visi KSU Karang Taruna Mahatva Yodha dapat dijelaskan sebagai berikut:
3. Masyarakat yang dimaksud dalam visi ini adalah: warga Negara Indonesia tanpa
terkecuali,tanpa memandang perbedaan baik jenis kelamin,suku,agama,status sosial
dan pendidikan.
Anggota
Sejahtera
Maju
Berkualitas
dan lingkungan.
: yang dimaksud dalam visi ini adalah: Setiap Anggota Koperasi
memiliki kemampuan yang tinggi dari segi Iman,spiritual dan
Adil
Demokratis.
eksternal lembaga.
: yang dimaksud dalam visi ini adalah : Demokratis dapat
digambarkan melalui ciri dari suatu kelompok/masyarakat yang
memiliki unsur-unsur popular sovereignty, freedom, equality,
individualism dan social responsibility. Secara sederhana, popular
sovereignty dapat diartikan memutuskan suatu permasalahan
berdasarkan kesepakatan bersama antara anggota kelompok.
Kesepakatan ini dapat persetujuan seluruh anggota (consensus
model), berdasarkan suara terbanyak (majority rules model), atau
Lembaran 28 dari 50..................
refleksi
dan
komunikasi
merupakan
prasyarat
yang
dapat
mengklaim
bahwa
dirinya
harus
demokratis berazaskan
kekeluargaan.
4. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang maju dan berkualitas.
BAB II
KEANGGOTAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 9
1. Mengacu pada Anggaran Dasar Bab II pasal 10 ayat 1 bahwa ;Anggota Koperasi
merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa simpan pinjam.
2. Keanggotaan KSU Karang Taruna Mahatva Yodha dikelompokan kedalam dua
katagori yaitu; Anggota dan,Calon Anggota.
3. Anggota KSU Karang Taruna Mahatva Yodha terdiri dari:
a. Anggota Pendiri.
b. Anggota Tetap
c. Anggota Luar Biasa.
4. Anggota Pendiri adalah: Anggota yang menjadi Pemrakarsa berdirinya KSU Karang
Taruna Mahatva Yodha
5. Anggota tetap adalah; Anggota yang sudah melunasi seluruh kewajibannya sebagai
anggota koperasi,baik simpanan pokok,simpanan wajib,dana penyetaraan serta
simpanan dana penyertaan.
6. Anggota Luar Biasa adalah: orang yang bermaksud menjadi anggota koperasi,akan
tetapi belum dapat memenuhi seluruh syarat sebagai anggota atau Anggota koperasi
yang belum sepenuhnya melunasi kewajibannya dan telah dilayani lebih dari tiga
bulan.
7. Calon Anggota adalah, Anggota koperasi yang telah dilayani kurang dari tiga bulan.
Pasal 10
1. Keanggotaan KSU Karang Taruna Mahatva Yodha
2. Keanggotaan KSU Karang Taruna Mahatva Yodha dibedakan atas:
a. Per-orangan yang berasal dari Kelompok warga Karang Taruna Aktif .
b. Per-orangan, masyarakat umum dimana KSU Karang Taruna Mahatva Yodha
hadir dan melayani masyarakat.
Pasal 11
1. Permintaan untuk menjadi anggota diajukan kepada pengurus KSU Karang Taruna
Mahatva Yodha dengan cara mengisi formulir yang dilampiri dengan photo copy
kartu tanda penduduk.
2. Keanggotaan KSU Karang Taruna Mahatva Yodha bersifat umum dan sukarela tetapi
untuk membina stabilitas koperasi, penerimaan anggota dilakukan melalui seleksi
sebagai berikut :
a. Warga Karang Taruna Aktif yang dibuktikan dengan SK.Kepengurusan
b. Warga Karang Taruna Pasif
c. Pada saat bermohon menjadi anggota koperasi Karang Taruna Mahatva Yodha
maksimal berumur 60 Tahun.
d. Mendapat persetujuan dari pengurus KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .
e. Bersedia taat pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi
Karang Taruna Mahatva Yodha serta ketentuan lain yang berlaku.
3. Bila persyaratan tersebut diatas telah dipenuhi, maka pihak pengurus Koperasi harus
memberikan Kartu Tanda Anggota (KTA) kepada pemohon tersebut selambatlambatnya 1 (satu ) bulan terhitung sejak diterimanya permintaan atau permohonan
tersebut.
4. Pemohon yang telah diterima sebagai anggota akan dicatat dalam buku daftar anggota
KSU
1. Yang dapat di terima menjadi anggota luar biasa adalah warga Negara Republik
Indonesia dan/atau warga negara asing yang memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Individu yang berkomitmen terhadap perkembangan Koperasi Karang Taruna
Mahatva Yodha
b. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok dan
simpanan wajib sebagaimana di maksud dalam Anggaran Dasar Bab III Pasal 23
dan Pasal 24.
c. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Khusus yang ditetapkan oleh Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva
Yodha .
2. Seseorang yang akan masuk anggota luar biasa harus mengajukan surat permintaan
tertulis pada pengurus. Dalam waktu yang telah di tentukan selambat- lambatnya 1
( satu ) bulan pengurus harus memberikan jawaban apakah permintaan itu diterima
atau ditolak termasuk penempatan pada kelompok.
3. Permintaan berhenti menjadi anggota luar biasa harus diajukan tertulis pada pengurus.
4. Anggota luar biasa mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam
buku Daftar Anggota Luar Biasa.
5. Keanggotaan bagi anggota luar biasa tidak dapat dipindah tangankan kepada orang
lain dengan dalih apapun juga.
Pasal 13
Berakhirnya Keanggotaan.
1. Keanggotaan berakhir karena :
a. Meninggal dunia.
b. Permohonan sendiri.
c. Dikeluarkan dari keanggotaan KSU
oleh
Karang Taruna
Mahatva Yodha karena tidak lagi memenuhi kewajiban dan melanggar ketentuanketentuan sebagai anggota.
f. Dalam pengembalian semua uang simpanan kepada anggota yang berhenti
Bagian Ketiga
Hak Dan Kewajiban Anggota
Pasal 14
1. Hak anggota adalah :
a. Memilih dan dipilih sebagai pengurus maupun sebagai badan pengawas, penasehat
dan Perwakilan Kelompok.
b. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara pada Rapat Anggota.
c. Mengajukan usul dan pendapat guna kemajuan koperasi secara lisan maupun
tertulis kecuali dalam hal-hal khusus.
d. Mendapat pelayanan yang sama oleh koperasi.
e. Mendapat keterangan/penjelasan perihal KSU
dan
memelihara
kebersamaan
berdasarkan
atas
azas
Karang Taruna
Anggota dapat menetapkan Simpanan khusus berupa Simpanan Wajib Kredit (SWK)
dan Simpanan saham (SHM) serta Sisa-sisa dari dana yang belum dipergunakan.
4. Simpanan sukarela diterima dari anggota, calon anggota serta pihak ketiga lainnya
dalam bentuk tabungan.
5. Uang simpanan atau tabungan ini dibagi dalam tiga bagian yaitu :
a. Tabungan Koperasi yang boleh diambil pada setiap waktu dengan diberikan bunga
yang diatur dalam peraturan khusus dan ditetapkan dalam rapat anggota tahunan.
b. Tabungan Koperasi yang hanya boleh diambil pada akhir tahun buku dan
tabungan ini tidak berbunga. Tabungan ini digunakan untuk menampung
bunga/jasa dana penyertaan khususnya bagi anggota Koperasi.
c. Tabungan berjangka Koperasi (deposito) boleh diambil sesudah jatuh tempo sesui
dengan yang diatur dalam peraturan khusus.
6. Iuran Perkuatan Modal Anggota (IPMA) adalah simpanan yang diterima oleh
Koperasi dari anggota dalam rangka perkuatan modal koperasi.
7. Iuran Perkuatan Modal Anggota diatur lebih lanjut dalam peraturan khusus.
BAB IV
ALAT KELEMBAGAAN ORGANISASI
Bagian kesatu.
Rapat Anggota dan Rapat lain
Pasal 17
Lembaran 33 dari 50..................
dan
pengurus,
pengawas
dan
Manager/karyawan.
e. Rapat Anggota Luar Biasa
f. Rapat-rapat yang dianggap perlu untuk KSU Karang Taruna Mahatva Yodha
dengan Konsultan, Pemerintah, Koperasi lain/Badan-badan lain.
5. Cara melaksanakan rapat-rapat diatur dalam peraturan khusus.
6. Biaya-biaya rapat diatur dan dibebankan kepada Rencana Anggaran Belanja KSU
Karang Taruna Mahatva Yodha yang disahkan oleh rapat anggota.
Undangan dan Bahan Rapat
Pasal 18
1. Undangan untuk menghadiri Rapat Anggota (Pra RAT dan RAT) harus disampaikan
secara tertulis dan ditandatangani oleh pengurus KSU Karang Taruna Mahatva Yodha
sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Anggota diselenggarakan.
2. Bahan-bahan yang hendak dibicarakan dalam Rapat Anggota harus disampaikan
kepada anggota dan disertai penjelasan seperlunya dari pengurus.
Keputusan Rapat Anggota
Pasal 20
1. Segala keputusan rapat harus diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat.
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh Rapat Anggota
berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.
3. Keputusan Rapat Anggota (RAT) dituangkan kedalam berita acara keputusan rapat
anggota yang ditandatangani oleh pimpinan rapat.
Bagian Kedua
Pengurus Koperasi
Pasal 21
1. Pengurus Koperasi Karang Taruna Mahatva Yodha
KSU Karang Taruna Mahatva Yodha dan/atau Anggota dari kelompok organisasi.
2. Jumlah Pengurus koperasi Karang Taruna Mahatva Yodha harus ganjil.
3. Pengurus KSU Karang Taruna Mahatva Yodha terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris.
c. Bendahara.
Jika dipandang perlu dapat diadakan :
a. Wakil Ketua dan
b. Wakil Sekretaris
4. Seorang calon pengurus sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat-syarat umum
sebagai berikut :
a. Pancasilais.
b. Mendukung dan menghayati landasan dan sendi-sendi dasar koperasi Indonesia
seperti yang tercantum dalam undang-undang koperasi yang berlaku.
c. Memahami Visi dan Misi lembaga serta memiliki pengetahuan yang cukup
tentang organisasi serta sejarah berdirinya koperasi Karang Taruna Mahatva
Yodha .
d. Pada saat pemilihan maksimal berusia 60 tahun.
e. Mempunyai kondite dan prestasi kerja yang baik.
f. Penuh kreativitas dan Inovatif untuk membangun dan mengembangkan gerakan
koperasi Indonesia.
g. Mengetahui dan mematuhi hak-hak dan kewajiban, serta mempunyai semangat
dan dedikasi terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
h. Menerapkan prinsip-prinsip kekeluargaan, demokrasi dan keterbukaan.
i. Tidak pernah terlibat dalam suatu tindakan yang merugikan koperasi.
j. Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap KSU Karang Taruna
Mahatva Yodha .
k. Berkelakuan baik dan jujur.
5. Pengangkatan pengurus
a. Pengurus yang terpilih/diangkat tersebut harus mengucapkan sumpah/janji
dihadapan Rapat Anggota.
b. Pengurus kemudian harus melakukan serah terima, selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan setelah dilantik.
c. Anggota pengurus tidak boleh merangkap lebih dari dua fungsi jabatan dalam
instansi gerakan koperasi.
d. Lowongan pengurus yang terjadi sewaktu-waktu,
d. Pengurus berusaha agar hubungan antara koperasi dengan masyarakat selalu baik
dan memperoleh dukungan anggota-anggotanya.
e. Pengurus mengamati secara teratur keuangan koperasi agar selalu dalam keadaan
kokoh dan stabil.
f. Pengurus berusaha agar koperasi dapat memberikan pelayanan yang baik bagi
anggota.
g. Pengurus secara berkala mengadakan pertemuan-pertemuan untuk mengadakan
penilaian atas jalannya koperasi yang diarahkannya.
h. Pengurus menetapkan dan menyerahkan wewenang dibidang usaha kepada
manager
guna
dapat
melaksanakan
kegiatan
usaha
sehari-hari
serta
tanggungajawabnya.
Bagian ketiga
Pengawas Koperasi
Pasal 25
1. Badan Pengawas KSU Karang Taruna Mahatva Yodha dipilih dari anggota Pendiri
dan/atau Anggota kelompok Organisasi.
2. Seorang calon pengawas KSU Karang Taruna Mahatva Yodha sekurang-kurangnya
harus memenuhi syarat-syarat umum sebagai berikut :
3. Memiliki sifat jujur dan obyektif.
4. Memahami Visi dan Misi lembaga serta memiliki pengetahuan yang cukup tentang
organisasi serta sejarah berdirinya koperasi Karang Taruna Mahatva Yodha .
5. Pada saat pemilihan berusia maksimal 60 tahun.
6. Mengetahui seluk beluk perkoperasian, usaha koperasi, pembukuan dan keuangan.
7. Badan Pengawas mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu minimal 1 (satu) kali
dalam 6 (enam) bulan mengenai hal uang, surat berharga, inventaris, kebenaran
pembukuan dan kebijaksanaan pengurus dalam menyelenggarakan organisasi dan
usaha koperasi.
8. Badan Pengawas selalu mengadakan pengawasan terhadap pengurus dan karyawan
KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .
9. Lowongan yang terjadi dalam keanggotaan badan pengawas, dapat segera diisi
melalui rapat badan pengawas dan badan pengurus untuk selanjutnya dimintakan
pengesahan dari Rapat Anggota.
10. Anggota Badan Pengawas yang telah habis masa jabatannya boleh dipilih selama 2
periode.
11. Tatacara pemeriksaan Badan Pengawas KSU Karang Taruna Mahatva Yodha sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
12. Hasil pemeriksaan dibuatkan berita acara pemeriksaan yang dilaporkan kepada
pengurus dan dilaporkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) serta selanjutnya
dilaporkan kepada Departemen Koperasi.
Pasal 26
1. Apabila menurut pertimbangan pejabat atau sebagian dari pengurus KSU Karang
Taruna Mahatva Yodha
Pasal 31
1. Simpanan Khusus (Simpanan wajib Kredit) adalah: jumlah simpanan tertentu yang
harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi setiap meminjam kredit di koperasi
yang besarnya 1 % dari jumlah realisasi kredit.
2. Simpanan wajib kredit dapat ditarik kembali,setelah anggota koperasi melunasi
pinjaman/kreditnya di KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .
3. Simpanan Khusus (Saham) adalah: jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan
oleh anggota kepada koperasi,dengan nilai 1 lembar saham seharga Rp 10.000
(sepuluh ribu rupiah).
4. Simpanan Saham dimaksudkan untuk memperkuat modal koperasi sekaligus sebagai
syarat pinjaman bunga rendah khususnya bagi anggota koperasi.
5. Simpanan
Saham
(SHM)
dapat
di-storkan
secara
berkala
Pasal 32
1. Produk Tabungan KSU Karang Taruna Mahatva Yodha terdiri dari:
a. Tabungan Karang Taruna Mahatva Yodha
b. Tabungan Sukses
c. Tabungan Impian
d. Tabungan Cerdas
e. Tabungan berjangka (Deposito)
2. Penetapan produk tabungan ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
3. Pengaturan tentang produk tabungan KSU Karang Taruna Mahatva Yodha diatur
dalam peraturan khusus.
Pasal 33
1. KSU Karang Taruna Mahatva Yodha menyalurkan pinjaman/kredit kepada Anggota
a.
b.
c.
2.
1. Sisa Hasil Usaha ialah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan.
2. Pembagian Sisa Hasil Usaha tersebut ayat (1) pasal ini ditetapkan sebagai berikut :
a. 35 %
untuk cadangan umum
b. 20 %
untuk anggota
c. 25 %
untuk tujuan organisasi (YTBL)
d. 5 %
untuk kesejahteraan pengurus/pengawas
e. 5 %
untuk kesejahteraan karyawan
f. 3 %
untuk dana social.
g. 2 %
untuk pembangunan daerah kerja
h. 5 %
untuk dana pendidikan daerah kerja.
3. Dana Cadangan Umum sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf a adalah kekayaan
koperasi yang tidak boleh dibagikan kepada anggota dan hanya digunakan untuk
pengembangan usaha. Bilamana diperlukan dapat digunakan untuk menutup kerugian
yang diderita koperasi.
4. Dana untuk anggota dibagikan secara proporsinal sebanding dengan besar
simpanannya.
5. Dana untuk tujuan organisasi adalah dana yang diberikan untuk Koperasi Karang
Taruna Mahatva Yodha
koperasi, dengan tujuan ikut serta menopang program yayasan dalam bidang social,
keagamaan dan lingkungan hidup.
6. Penggunaan Dana Pengurus, Dana Kesejahteraan Karyawan, Dana Sosial dan Dana
Pembangunan Daerah Kerja dan dana pendidikan daerah kerja ditentukan oleh
Pengurus.
BAB VII
PENGELOLA ORGANISASI
Bagian kesatu
Menejer dan Pegawai
Pasal 35
1. Manager adalah pegawai koperasi yang melaksanakan seluruh kegiatan usaha
koperasi yang telah didelegasikan oleh pengurus dan bertanggungjawab sepenuhnya
kepada pengurus terhadap tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
2. Tugas dan tanggungjawab manager meliputi :
a. Membina dan melakukan pengawasan langsung terhadap karyawan dan stafnya.
b. Mengajukan usul pengangkatan pegawai/karyawan sesuai kebutuhan.
c. Mengkoordinir dan memimpin para karyawan didalam melaksanakan tugastugasnya dibidangnya masing-masing.
d. Mengkoordinir penyusunan Rencana Kerja (RK) beserta Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja (RAPB) koperasi.
e. Bertanggungjawab dalam menyelenggarakan administrasi uang dan barang
dengan cermat, baik, rapi dan transparan.
Pasal 36
Lembaran 41 dari 50..................
beras, perbaikan
penghasilan, prestasi dan tunjangan hari tua yang besarnya ditetapkan oleh
pengurus.
d. Manajer dan pegawai diberikan asuransi kesehahatan, kecelakaan kerja dan
kematian.
e. Manajer dan pegawai diberikan fee, Tunjangan Hari Raya (THR) dan tunjangan
sosial lainnya yang besarnya ditetapkan oleh pengurus.
BAB VIII
PEMBUKUAN KOPERASI.
Pasal 37
1. Tahun Buku (TB) KSU Karang Taruna Mahatva Yodha adalah Tahun Takwin yang
dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2. Pengurus dan manajemen wajib mengadakan pembukuan
sesuai
dengan
BAB IX
Bagia Kesatu
PERONGKOSAN DAN DANA-DANA
Pasal 38
1. Yang dimaksud dengan segala perongkosan dalam koperasi ini adalah :
a. Pajak-pajak
b. Bunga Bank
Lembaran 42 dari 50..................
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
material.
Dana Pengurus dan Pengawas
Dana Pendidikan
Dana sosial dipergunakan sesuai dengan fungsinya.
Dana pembangunan daerah kerja dipergunakan untuk kemajuan masyarakat
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 42
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga dapat dilaksanakan melalui keputusan rapat
anggota setelah diusulkan kepada pengurus sekurang-kurangnya oleh 25 % dari
jumlah anggota.
2. Usul perubahan tersebut diajukan sekurang-kurangnya 14 (hari) hari sebelum Rapat
Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan.
Pasal 45
1. Hal-hal yang belum diatur AD/ART akan, diatur lebih lanjut oleh Pengurus melalui
peraturan-peraturan khusus yang disahkan dalam Rapat Anggota.
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dalam Rapat Anggota
Ditetapkan di
: Sibolga
Pada Tanggal
: ...../................./2016
Pimpinan Rapat
...........................................
Ketua
...........................................
Anggota
...........................................
Anggota