Anda di halaman 1dari 44

ANGGARAN DASAR (AD)

KOPERASI SERBA USAHA


KARANG TARUNA MAHATVA YODHA
Alamat.
Jln.EE.Sigalingging No.70 Kelurahan Aek Parombumbuan
BAB I
PENDIRIAN
Bagian Kesatu
Nama dan Tempat Kedudukan
Pasal 1
1. Koperasi ini bernama Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha
disingkat KSU Karang Taruna Mahatva Yodha dan selanjutnya dalam Anggaran
Dasar ini disebut Koperasi.
2. Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha berkedudukan di :
Jalan
Kelurahan
Kecamatan
Kota
Propinsi
3. Daerah kerja

: EE.Sigalingging No.70
: Aek Parombunan
: Sibolga Selatan
: Sibolga
: Sumatera Utara
koperasi meliputi Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah dan

dapat mendirikan serta membuka kantor cabang,kantor cabang pembantu dan kantor
kas sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan atas keputusan Rapat Anggota.
Bagian kedua.
LANDASAN, AZAS DAN PRINSIP
Pasal 2
1. Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 3.
1. Koperasi berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Pasal 4.
1. Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha

dalam melaksanakan

kegiatannya mengacu pada prinsip-prinsip koperasi yaitu :


a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengawasan oleh Anggota dilakukan secara demokratis.
c. Anggota berfartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi.
d. Merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen.
e. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota;pengurus,pengawas dan
karyawan,serta

memberikan

informasi

kepada

masyarakat

tentang

jati

diri,kegiatan dan kemanfaatan koperasi.

Lembaran 1 dari 50..................

f. Melayani anggota secara prima dan memperkuat gerakan koperasi,dengan


bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal,regional dan
internasional.
g. Bekerja untuk pembangunan yang berkelanjutan bagi lingkungan dan
masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati Anggota.
Bagian Ketiga
Visi, Misi dan Tujuan
Pasal 5
1. Visi Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha adalah: Terwujudnya
Kehidupan Anggota/masyarakat yang Sejahtera, Maju , Adil Dan Demokratis.
Pasal 6
1. Misi Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha adalah:
a. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera melalui jasa pelayanan
koperasi kepada masyarakat dan anggota.
b. Mengembangkan ekonomi masyarakat yang adil dan demokratis berazaskan
kekeluargaan.
c. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang maju dan berkualitas.
Pasal 7
1. Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha

bertujuan meningkatkan

kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,sekaligus


sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang
demokratis dan berkeadilan.
2. Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan,koperasi menyusun Rencana Strategis
(Renstra).
3. Memajukan kesejahteraan masyarakat umumnya dengan melakukan kegiatan dan
pelayanan usaha Serba Usaha untuk memenuhi kebutuhan ekonomi,serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju,adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945.
4. Ikut serta mengembangkan program pelayanan Koperasi Karang Taruna Mahatva
Yodha dalam hal pembinaan organisasi, pengembangan ekonomi, layanan social,
keagamaan dan lingkungan hidup.

Bagian keempat
Jangka Waktu Berdiri
Pasal 8
1. Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha didirikan dalam jangka waktu
tidak terbatas.
Bagian kelima
Jenis Koperasi
Pasal 9
Lembaran 2 dari 50..................

1. Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha termasuk dalam jenis Koperasi
Serba Usaha
BAB II
KEANGGOTA
Bagian kesatu
Umum
Pasal 10
1. Anggota Koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa.
2. Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindah tangankan.
3. Pengertian keanggotaan sebagaimana dalam ayat (1) diatas termasuk para pendiri
Bagian kedua
Syarat Keanggotaan
Pasal 11
1. Persayaratan untuk diterima menjadi anggota adalah sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia.
b. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa dan
tidak berada dalam perwalian dan sebagainya).
c. Berkedudukan dan berdomisili di wilayah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli
Tengah dan sekitarnya.
d. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Pokok (SP) dan
simpanan wajib yang besarnya berdasarkan hasil keputusan rapat anggota.
e. Menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggara Rumah Tangga serta PeraturanPeraturan Khusus Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha .
Pasal 12
1. Keanggotaan Koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah dipenuhi,simpanan
pokok telah dilunasi dan yang bersangkutan di daftar dan telah menandatangani buku
daftar Anggota Koperasi.
2. Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota luar biasa.
3. Tata cara penerimaan anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

Bagian Ketiga
Berakhirnya Keanggotaan
Pasal 13
1. Keanggotaan Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha dapat berakhir
karena :
a. Meninggal dunia
b. Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh pemerintah.
c. Minta berhenti karena atas kehendak sendiri.
d. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan
dan/atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan

Lembaran 3 dari 50..................

Peraturan Khusus yang berlaku pada Koperasi Serba Usaha Karang Taruna
Mahatva Yodha .
2. Dalam hal anggota diberhentikan oleh pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bagian d maka kepada yang bersangkutan diberi hak untuk membela diri dalam rapat
anggota.
3. Rapat anggota sebagaimana ayat (2) dapat menerima atau menolak keputusan
pengurus tentang pemberhentian anggota.
4. Simpanan pokok,simpanan wajib dan bagian Sisa Hasil Usaha anggota yang
berakhir,dikembalikan sesuai dengan ketentuan anggaran rumah tangga atau
peraturan khusus lainnya.
5. Berakhirnya keanggotaan Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha
sebagaimana tersebut dalam ayat ( 1 ) pasal ini, setelah namanya dihapus dari buku
Buku Daftar Anggota Koperasi.
6. Ketentuan lebih lanjut tentang berakhirnya keanggotaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dalam anggaran Rumah Tangga.
Bagian Keempat
Kedudukan anggota sebagai pemilik
Pasal 14
1. Kedudukan anggota sebagai pemilik mempunyai tanggungjawab untuk
mengembangkan organisasi,kelembagaan dan usaha yang diwujudkan dalam bentuk;
2. Memperkuat ekuitas atau modal sendiri dengan membayar simpanan wajib secara
rutin.
3. Bersedia secara sukarela menempatkan kelebihan dana untuk ditempatkan pada
koperasi dalam bentuk modal penyertaan maupun simpanan lainnya.
4. Berpartisifasi aktif setiap ada kegiatan rapat-rapat yang diselenggarakan oleh
koperasi.

Bagian Kelima
Kedudukan Anggota sebagai pengguna jasa
Pasal 15
1. Kedudukan anggota sebagai pengguna jasa diwujudkan dengan partisifasi aktif untuk
memanfaatkan kegiatan usaha melalui transaksi jasa pinjaman oleh anggota terhadap
koperasi.
2. Setiap anggota memiliki kedudukan yang sama untuk memperoleh pelayanan dari
koperasi.
Bagian Keenam
Kewajiban dan Hak Anggota.
Pasal 16
1. Setiap Anggota mempunyai kewajiban :
a. Mematuhi Anggaran dasar (AD),Anggaran Rumah Tangga (ART) dan keputusan
rapat anggota.
b. Menghadiri rapat anggota
c. Berpartisifasi aktif dalam kegiatan usaha Serba Usaha koperasi.
Lembaran 4 dari 50..................

d. Turut mengawasi pengelolaan organisasi dan usaha koperasi.


e. Melunasi simpanan pokok dan membayar simpanan wajib secara rutin yang
besaran dan tatacaranya ditetapkan dalam anggaran Rumah Tangga.
f. Mengembangkan dan memelihara prinsip koperasi sebagaimana dimaksud dalam
pasal
Pasal 17
1. Setiap anggota berhak :
a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota.
b. Mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengawas dan Pengurus diluar Rapat
Anggota baik diminta atau tida
c. Memilih dan/atau dipilih menjadi Pengawas atau Pengurus sesuai persyaratan
yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
d. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar
e. Mendapat pelayanan kegiatan usaha Serba Usaha yang telah disediakan oleh
koperasi
f. Mendapat keterangan mengenai perkembangan Koperasi sesuai dengan ketentuan
dalam Anggaran Dasar dan
g. Membela diri dalam Rapat Anggota apabila diberhentikan sementara oleh
Pengurus
h. Mendapatkan bagian dari Sisa Hasil UsahaKoperasi sebanding dengan jumlah
simpanan pokok dan simpanan wajib di koperasi dan transaksi usaha yang
dilakukan oleh masing-masing Anggota dengan Koperasi
i. Mendapatkan pengembalian simpanan-simpananyang menjadi miliknya apabila
keluar dari keanggotaan, dan atau sisa hasil penyelesaian Koperasi apabila
koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh Pemerintah.
Bagian Ketujuh
Calon Anggota
Pasal 18
1. Bagi orang yang belum membayar seluruh simpanan pokok termasuk simpanan wajib
dan lain-lain sebagaimana diatur dalam Anggaran rumah tangga atau
2. Bagi mereka yang telah melunasi pembayaran simpanan pokok, akan tetapi secara
formal

belum

sepenuhnya

melengkapi

persyaratan

administrasinya,

belum

menandatangani Buku Daftar Anggota


Pasal 19
1. Calon anggota memiliki hak-hak :
a. Memperoleh pelayanan menyimpan Koperasi
b. Memperoleh pelayanan pinjaman satu kali
c. Tidak berhak dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas
d. Setiap calon anggota mempunyai kewajiban:
e. Segera melunasi simpanan pokok untuk menjadi anggota dan membayar simpanan
wajib secara rutin sesuai ketentuan yang diputuskan Rapat Anggota
f. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi
g. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat
Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi
Lembaran 5 dari 50..................

h. Memelihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam koperasi


2. Dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan calon anggota harus menjadi Anggota
3. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana di maksud pada ayat (3) yang bersangkutan
belum memenuhi ketentuan sebagai anggota, dilarang memperoleh fasilitas pelayanan
dibidang simpanan dan pinjaman
BAB III
MODAL KOPERASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 20
1. Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman
2. Modal sendiri atau ekuitas dapat berasal dari :
a. Simpanan pokok
b. Simpanan wajib
c. Dana cadangan
d. Hibah
3. Modal pinjaman dapat berasal dari :
a. Anggota
b. Koperasi lain dan atau anggotanya
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya
d. Sumber lain yang sah
4. Modal awal yang disetor pada saat pendirian koperasi ditetapkan sebesar Rp.
5.000.000,- (lima juta rupiah) yang berasal dari Simpanan Pokok, Simpanan Wajib,
hibah dan cadangan koperasi
Bagian kedua
Simpanan Pokok
Pasal 21
1. Setiap anggota harus menyetor simpanan pokok atas namanya pada koperasi. Simpan
pokok sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah), yang pada waktu
keanggotaannya diakhiri merupakan suatu tagihan atas Koperasi, jika perlu dikurangi
dengan bagian tanggungan kerugian
2. Uang simpanan pokok pada prinsipnya harus dibayar sekaligus pada saat menjadi
Anggota
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai Simpanan Pokok pada koperasi, diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.
Bagian Ketiga
Simpanan Wajib
Pasal 22
1. Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada koperasi, simpanan wajib, yang
pada waktu keanggotaan diakhiri merupaka suatu tagihan atas Koperasi, jika perlu
dikurangi dengan bagian tanggungan kerugian
2. Setiap anggota diwajibkan untuk menyetor secara berkala
3. Koperasi dapat menghimpun simpanan wajib untuk keperluan pengembangan usaha
dalam jumlah dan waktu tertentu melalui mekanisme khusus berdasarkan keputusan
Rapat Anggota
Lembaran 6 dari 50..................

4. Simpanan wajib dapat diterbitkan dalam bentuk warkat


5. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota
6. Pengambilan Simpanan Wajib bagi anggota yang berakhir keanggotaannya tidak
dapat diambil serta merta tanpa memperhatikan ekuitas koperasi
7. Setiap Anggota yang tidak memenuhi kewajiban membayar simpanan wajib
dikenakan sanksi
8. Besarnya simpanan wajib setiap anggota, waktu pembayaran simpanan wajib,
pengembalian simpanan wajib dan sanksi, diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga
9. Disamping simpanan wajib secara berkala koperasi dapat menghimpun simpana wajib
dalam periode tertentu untuk keperluan pengembangan usaha
Bagian Keempat
Hibah
Pasal 22
1. Pengurus atas nama Koperasi dapat menerima atau menolak pemberian hibah atas
persetujuan Pengawas
2. Hibah yang diberikan oleh pihak ketiga yang berasal dari sumber modal Pemerintah,
Perusahaan Daerah, BUMD, BUMN, dan Perusahaan Asing baik langsung maupun
tidak langsung dapat diterima oleh suatu Koperasi dan dilaporkan kepada Menteri
3. Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dibagikan secara langsung
atau tidak langsung kepada Anggota, Pengurus, Pengawas
4. Ketentuan mengenai Hibah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Bagian Kelima
Cadangan
Pasal 23
1. Dana cadangan dikumpulkan dari penyisihan sebagian Sisa Hasil Usaha
2. Koperasi menyisihkan Sisa Hasil Usaha untuk Dana Cadangan sehingga menjadi
paling sedikit 20 % (dua puluh prosen) dari total simpanan wajib koperasi
3. Dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum mencapai jumlah
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dipergunakan untuk menutup
kerugian Koperasi
4. Dalam hal Dana Cadangan yang ada tidak cukup untuk Menutup kerugian Hasil
Usaha, kerugian tersebut diakumulasikan dan dibebankan pada anggaran pendapatan
dan belanja Koperasi pada tahun berikutnya
5. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk menggunakan paling tinggi 75% (tujuh
puluh lima prosen) dari jumlah cadangan untuk perluasan usaha koperasi
6. Sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima prosen) dari Dana Cadangan harus
disimpan dengan bersifat giro pada Bank yang ditetapkan rapat anggota
Bagian Keenam
Modal Pinjaman
Lembaran 7 dari 50..................

Pasal 24
1. Modal pinjaman merupakan hutang koperasi baik jangka pendek atau jangka panjang
yang wajib dibayar kembali pada saat jatuh tempo sesuai yang diperjanjikan
2. Modal pinjaman sebagaimana ayat (1) dapat berasal dari :
a. Anggota
b. Koperasi lain dan/atau anggotanya
c. Bank dan lembaga Keuangan lainnya
d. Sumber lain yang syah
3. Modal Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihimpun Koperasi dengan
memperhatikan rasio pinjaman terhadap modal sendiri
4. Dalam jumlah tertentu modal pinjaman wajib dituangkan dalam perjanjian yang
dikukuhkan oleh notaris
5. Ketentuan lebih lanjut tentang modal pinjaman diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga
BAB IV
ALAT KELEMBAGAAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Rapat Anggota
Paragraf 1
Umum
Pasal 25
1.
2.
3.
4.

Rapat Anggota menggunakan pemegang kekuasaan tertringgi dalam Koperasi


Rapat Anggota Koperasi terdiri dari Rapat Anggota Luar Biasa
Rapat Anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun
Rapat Anggota dapat dilakukan melalui sistem delegasi apabila anggotanya lebih dari

500 (limaratus) orang yang pengaturannya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
5. Rapat Anggota dapat dilakukan secara langsung atau media elektronik yang
pengaturannya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
Paragraf 2
Wewenang Rapat Anggota
Pasal 26
1. Rapat Anggota Koperasi berwenang :
a. Menetapkan dan mengubah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan
Peraturan lainnya
b. Menetapkan Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, usaha, dan
permodalan Koperasi
c. Memilih, mengangkat dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas
d. Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi,
serta pengesahan laporan keuangan
e. Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas atas pelaksanaan
tugasnya
f. Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha
g. Memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran koperasi
Paragraf 3
Penyelenggaraan Rapat Anggota
Pasal 27
Lembaran 8 dari 50..................

1.
2.
3.
4.

Rapat Anggota diselenggarakan oleh pengurus Koperasi


Rapat anggota diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
Rapat Anggota dihadiri oleh Anggota, Pengiurus dan Pengawas
Rapat Anggota dapat dipimpin oleh Ketua Sidang yang berasal dari Anggota yang
hadir dan ditunjuk atau ditetapkan oleh Rapat Anggota dengan dipandu oleh Pengurus

Koperasi
5. Undangan dilakukan sekurang-kurangnya mencantumkan hari, tanggal, waktu,
tempat, acara, tata tertib, dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah disampaikan
terlebih dahulu kepada anggota paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
pelaksanaan Rapat Anggota
6. Dalam hal Koperasi tidak menyelenggarakan Rapat Anggota dalam waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka Anggota dapat memerintahkan Pengurus
Koperasi untuk menyelenggarakan Rapat Anggota.
Pasal 28
1. Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari (satu per dua) dari jumlah Anggota
Koperasi yang terdaftar dalam buku Daftar Anggota Koperasi dan disetujui oleh lebih
dari (satu per dua) bagian dari jumlah anggota yang hadir
2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka undangan
pemanggilan rapat kedua di lakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
rapat anggota di laksanakan
3. Apabila pada rapat kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kuorum masih tetap
belum tercapai, maka Rapat Anggota tersebut dapat dilangsungkan dan keputusannya
sah serta mengikat bagi semua anggota, bila dihadiri sekurangnya 1/5 (satu per lima)
dari jumlah anggota
4. Setiap Rapat Anggota wajib dibuat Berita Acara Rapat Anggota yang ditandatangani
oleh Pimpinan dan Sekretaris sidang sebagai bukti yang sah untuk semua Anggota
Koperasi dan pihak ketiga
5. Untuk memperkuat legalitas Berita acara Rapat Anggota sebagaimana dimaksud ayat
(3) maka Berita Acara tersebut dapat dibuat sebagai akta otentik oleh Notaris
6. Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara penyelenggaraan Rapat Anggota diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga
Pasal 29
1. Rapat

anggota

yang

diselenggarakan

untuk

menyampaikan

laporan

pertanggungjawaban Pengawas dan Pengurus serta agenda lainnya diselenggarakan


sekali dalam (1) satu tahun yang disebut sebagai Rapat Anggota Tahunan
2. Rapat Anggota Tahunan wajib diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan
sesudah tutup tahun buku
a. Rapat anggota Tahunan membahas dan mengesahkan :
b. Laporan mengenai keadaan dan jalannya Koperasi serta hasil yang telah dicapai

Lembaran 9 dari 50..................

c. Laporan keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri dari neraca akhir dan


perhitungan hasil usaha tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas
laporan tersebut
d. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas atas Pelaksanaan tugasnya
dalam satu tahun buku dan
e. Penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha
Pasal 30
1. Rapat Anggota Rencana Kerja dan RencanaAnggaran Pendapatan dan Belanja
membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Koperasi wajib dilaksanakan tiap tahun buku, paling lambat 3 (tiga) bulan
sebelum tutup tahun buku atau anggaran yang bersangkutan dilaksanakan, yang
diajukan oleh Pengurus dan Pengawas
2. Dalam hal Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum dapat dilaksanakan oleh koperasi,
karena alasan yang objektif dan rasional maka :
a. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
dapat dilaksanakan dalam waktu bersamaan dengan Rapat Anggota Tahunan
secara terpisah, dengan ketentuan Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan paling
lambat 2 (dua) bulan setelah tutup tahun buku
b. Selama Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja belum
disahkan oleh Rapat Anggota maka pelaksanaan tugas Pengawas dan Pengurus
berpedoman pada Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
tahun sebelumnya yang telah mendapat persetujuan
Pasal 31
1. Pengaturan lebih lanjut tentang penyelenggaraan Rapat anggota Tahunan, Rapat
Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja ditetapkan
dalam Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturan lainnya
Paragraf 4
Rapat Anggota Luar Biasa
Pasal 32
1. Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) dilakukan apabila :
2. Keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenang pengambilannya
ada pada Rapat Anggota Koperasi
3. Keperluan yang berkaitan dengan peningkatan usaha koperasi
4. Penyelesaian masalah yang berhubungan dengan terjadinya kasus hukum yang harus
segera di selesaikan
5. Penetapan peraturan pelaksanaan yang harus dilakukan segera dan belum diputuskan
oleh Rapat Anggota sebelumnya
6. Menjual, menjaminkan atau mengalihkan aset koperasi dalam jumlah yang melebihi
jumlah 25% dari total aset
Lembaran 10 dari 50..................

7. Menerima atau menolak hibah atau pemberian dari pihak ketiga yang nilainya
melebihi 25% dari aset dan
8. Menetapkan wakil dari koperasi untuk duduk dalam kepengurusan koperasi sekunder
atau Badan Hukum yang dibentuk oleh koperasi
9. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan untuk memutuskan pembubaran,
penggabungan, peleburan dan pemisahan Koperasi dengan ketentuan :
10. Harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya (tiga per empat) dari jumlah anggota
11. Keputusannya harus disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir
12. Ketentuanan pengaturan lebih lanjut mengenai Raoat Anggota Luar Biasa
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)dan (2) diatur dalamAnggaran Rumah Tangga
dan atau peraturan lainnya.
Paragraf 5
Keputusan Rapat Anggota
Pasal 33
1. Pengambilan keputusan Rapat Anggota berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh Rapat Anggota
berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir
3. Dalam hal pengambilan keputusan oleh Rapat Anggota berdasarkan suara terbanyak,
maka setiap anggotanya hanya mempunyai hak satu suara
4. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota yang lain
5. Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan atau tertutup
6. Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam Berita Acara Rapat dan dapat dibuat akta
otentik oleh notaris
7. Ketentuan lebih lanjut tentang keputusan Rapat Anggota diatur didalam Anggaran
Rumah Tangga
Bagian kedua
Pengurus
Paragraf 1
Persyaratan Pengurus
Pasal 34
1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota
2. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut :
3. Mempunyai pengetahuan tentang perkoprasian, kejujuran, loyal dan berdedikasi
terhadap koperasi
4. Pengurus koperasi Serba Usaha harus memenuhi persyaratan standar kompetensi yang
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi
5. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan
6. Sudah menjadi anggota koperasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun kecuali pada saat
pendirian koperasi
7. Antara Pengurus dan Pengawas tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan
semenda, sampai derajat kedua
8. Tidak pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun, terlibat organisasi terlarang
seperti diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Lembaran 11 dari 50..................

9. Anggota Pengurus tidak boleh merangkap jadi anggota pengurus koperasi lain kecuali
mendapat persetujuan dari Rapat Anggota
Paragraf 2
Tugas, Kewajiban, Hak dan Wewenang
Pasal 35
1. Tugas Pengurus adalah:
a. Mengelola koperasi berdasarkan Anggaran Dasar
b. Mengajukan rancangan rencana kerja dan rancangan rencana anggaran pendapatan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

dan belanja koperasi


Menyelenggarakan rapat anggota
Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
Memelihara daftar buku anggota, pengurus dan pengawas
Mendorong dan memajukan usaha koperasi
Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi
Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dan memberikan keterangan dan

memperhatikan bukti-bukti yang diperlukan


j. Memberikan penjelasan dan keterangan kepada anggota mengenai jalannya
organisasi dan usaha koperasi
k. Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang
menyebabkan perselisihan
l. Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya, dengan
ketentuan :
m. Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau beberapa anggota
Pengurus yang bersangkutan
n. Jika kerugian timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan alam
Rapat Pengurus, maka semua anggota Pengurus tanpa kecuali menanggung
kerugian yang diderita koperasi
o. Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab anggota
Pengurus serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota
p. Meminta jasa audit kepada Akuntan Publik yang biayanya ditanggung oleh
Koperasi dan Biayanya dimasukkan dalam Anggaran Biaya Koperasi
q. Membuat laporan perkembangan usaha kepada Menteri atau pejabat yang
membidangi koperasi tiap triwulan sekali
2. Pengurus adalah salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan ketentuan yang berlaku
dapat melakukan tindakkan hukum yang bersifat pengurusan dan pemilikan dalam
batas-batas tertentu berdasarkan persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus
dan Pengawas Koperasi dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Koperasi dengan jumlah tertentu
yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus Koperasi
b. Membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan hak atas
barang bergerak dan tidak bergerak milik koperasi dengan jumlah tertentu, yang
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus Koperasi

Lembaran 12 dari 50..................

Pasal 36
1. Pengurus berkewajiban :
a. Menjalankan tugas dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab untuk
kepentingan dan usaha koperasi
b. Bertanggung jawab atas kepengususan koperasi untuk kepentingan dan
pencapaian tujuan koperasi kepada rapat anggota
c. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah
menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
2. Pengurus yang karena kesalahannya menimbulkan kerugianpada koperasi dapat
digugat ke pengadilan oleh sejumlah anggota yang mewakili paling sedikit 1/5 ( satu
per lima) anggota atas nama koperasi
3. Ketentuan mengenai tanggung jawab pengurus atas kesalahan dan kelalaiannya yang
diatur dalam Anggaran Dasai ini tidakmengurangi ketentuan dalam kitab undangundang hukum pidana.
Pasal 37
1. Pengurus mempunyai hak :
a. Menerima gaji dan tunjangan sesuai keputusan Rapat Anggota
b. Mengangkat dan memberhentikan Manajer dan karyawan koperasi
c. Membuka kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas baik didalam
maupun diluar negeri sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota
d. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha koperasi
e. Meminta laporan dari Manajer atau pengelola secara berkala dan sewaktu-waktu
apabila diperlukan
Pasal 38
1. Pengurus berwenang :
a. Mewakili koperasi didalam maupun diluar pengadilan
b. Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota serta pemberhentian
anggota sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar
c. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya
d. Melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan
kemanfaatan koperasi sesuai tanggung jawab dan keputusan Rapat Anggota
e. Memberikan penjelasan, saran atau masukan kepada anggota pada rapat anggota
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas
Paragraf 3
Pengangkatan, Penggantian dan Pemberhentian Pengurus
Pasal 39
1. Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan/atau dalam jumlah ganjil
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota
2. Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya :
a. Seorang atau beberapa orang ketua
b. Seorang atau beberapa orang sekretaris
c. Seorang atau beberapa orang bendahara

Lembaran 13 dari 50..................

3. Susunan Pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga sesuai
dengan kebutuhan organisasi danuaha Koperasi
4. Anggota pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus
5. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
6. Anggota pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk
masa jabatan berikutnya sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode masa bhakti
7. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai Pengurus, harus terlebih
dahulu mengucapkan sumpah atau janji didepan Rapat Anggota
8. Tata cara pemilihan pengangkatan, pemberhentian, dan sumpah Pengurus diatur dan
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lainnya
Pasal 40
1. Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya berakhir
apabila terbukti:
a. Melakukan kecurangan dan penyelewengan yang merugikan usaha dan keuangan
serta nama baik Koperasi
b. Tidak mentaati Undang-Undang Perkoprasian beserta peraturan dan ketentuan
pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Keputusan
Rapat Anggota
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan bagi koperasi
khususnya dan gerakan koperasi pada umumnya
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama bidang ekonomi dan
keuangan, dan tindak pidana lain yang telah diputuskan oleh pengadilan
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan berakhir,
Rapat Pengurus dengan dihariri wakil Pengawas dapat mengangkat penggantinya
dengan cara :
3. Menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan tersebut
4. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan pengurus tersebut
5. Pengangkatan pengganti pengurus yang berhenti sebagaimana di maksud pada ayat
(2) harus dipertanggung jawabkan oleh Pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota
berikutnya
Bagian Ketiga
PENGAWAS
Paragraf 1
Persyaratan Pengawas
Pasal 41
1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota pada Rapat Anggota
2. Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai
3.
4.
5.
6.
7.
8.

berikut :
Mempunyai pengetahuan tentang perkoprasian pengawasan dan akuntansi
Memiliki keterampilan kerja dan wawasan dibidang Pengawasan dan Pemeriksaan
Jujur dan berdedikasi terhadap Koperasi
Pengawas koperasi Serba Usaha harus memenuhi persyaratan standar kompetensi
Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat kedua
dengan Pengurus, Pengawas dan Pengelola
Lembaran 14 dari 50..................

9. Tidak pernah menjadi pengawas atau pengurus suatu koperasi atau komisaris atau
direksi suatu perusahaan yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan koperasi atau
perusahaan itu dinyatakan pailit dan
10. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan koperasi,
keuangan negara, dan/atauyang berkaitan dengan sektor keuangan, dalam waktu 5
(lima) tahun sebelum pengankatan
11. Pengawas koperasi dilarang merangkap jabatan menjadi Pengawas, Pengurus dan
Pengelola pada Primer Koperasi lainnya
12. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengawas diatur dalam anggaran rumah
tangga dan/atau peraturan lainnya
Paragraf 2
Tugas, Kewajiban, Hak dan Wewenang Pengawas
Pasal 42
1. Tugas Pengawas :
a. Memberi nasihat dan pengawasan kepada Pengurus
b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi
yang dilakukan oleh Pengururus dan
c. Melaporkan hasil pengawasan kepada rapat anggota
Pasal 43
1. Kebijakan Pengawas :
a. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan kepada
Rapat Anggota dan
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
Koperasi
d. Mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan pengawasan kepada Rapat Anggota
Pasal 44
1. Hak Pengawas :
a. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada Koperasi
b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
c. Memberikan koreksi, saran teguran, dan peringatan kepada Pengurus
d. Menerima Imbalan Jasa sesuai keputusan Rapat Anggota

Pasal 45
Wewenang Pengawas :
1. Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari Pengurus dan
pihak lain yang terkait
2. Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangang usaha dan kinerja koperasi dari
Pengurus
3. Memberikan persetujuan dan bantuan kepada Pengurus dalam melakukan perbuatan
hukum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan

Lembaran 15 dari 50..................

4. Meminta bantuan kepada akuntan publik dan kepada tenaga ahli dibidangnya untuk
melakukan Serba Usaha audit keuangan dan audit non-keuangan terhadap koperasi
yang penetapannya di[utuskan oleh Rapat Anggota
Paragraf 3
Pengangkatan, Penggantian, dan Pemberhentian Pengawas
Pasal 46
1. Jumlah pengawas sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan/atau dalam jumlah ganjil
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota
2. Jumlah pengawas 3 (tiga) orang, yang terdiri dari:
a. Ketua Pengawas
b. 2 (dua) orang anggota
3. Pengawas dipilih untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
4. Anggota yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk masa
jabatan berikutnya sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode masa bhakti
5. Pengawas dicatat dalam Buku Daftar Pengawas
6. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya, Pengawas wajib mengucapkan
sumpah atau janji dihadapan Rapat Anggota
7. Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian serta sumpah atau janji
Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 47
1. Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti atau berhalangan tetap sebelum
masa jabatan berakhir, Rapat Pengawas dengan dihadiri oleh wakil pengurus dapat
mengangkat pengganti dengan ketentuan :
2. Jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota pengawas yang lain
3. Mengangkat penggantinya dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengawas
tersebut
4. Pengangkatan pengganti anggota Pengawas sebagaimana tersebut pada ayat (1) diatas,
dilaporkan oleh Pengawas pada Rapat Anggota setelah pengantian yang bersangkutan
untuk mendapat persetujuan dalam Rapat Anggota
Pasal 48
1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatan berakhir
apabila terbukti :
a. Melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik
Koperasi
b. Tidak mentaati ketentuan Undang-Undang Perkoprasian beserta pengaturan,
ketentuan pelaksanaannjya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dengan
keputusan Rapat Anggota
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan didalam koperasi yang
akibatnya merugikan koperasi khususnya dan gerakan koperasi umumnya
d. Melakukan dan atau terlibat dalam tindak pidana yang telah memiliki berkekuatan
hukum tetap dari pengadilan

Lembaran 16 dari 50..................

2. Dalam hal salah seorang Pengawas diberhentikan atau berhalangan tetap dengan
pertimbangan waktu dan tidak memungkinkan menunggu sampai pelaksanaan Rapat
Anggota Tahunan, maka untuk mengisi kekosongan Jabatan Pengawas tersebut,
koperasi menyelenggarakan rapat anggota luar biasa untuk mendapatkan penggantian
Pengawas tersebut.
Pasal 49
1. Ketentuan lainnya tentang Pengawas diatur lebih lanjut dalam Anggaran Runah
Tangga dan/atau Peraturan lainnya
BAB V
PENGENDALIAN ATAU PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Pengendalian atau Pengawasan Intern
Paragraf 1
Sistem Pengendalian Intern
Pasal 50
1. Sistem pengendalian intern bertujuan untuk melindungi harta kekayaan koperasi,
pencegahan terjadinya penyimpangan, memelihara kecermatan dan ketelitian data
akuntansi, meningkatkan efisiensi, serta mendorong dipatuhinya peraturan dan
kebijakan manajemen yang telah ditetapkan
2. Untuk memenuhi tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Anggota, Pengurus,
Pengawas dan Pengelola, wajib mematuhi hal-hal sebagai berikut :
a. Aspek Organisasi, meliputi :
1. Ketaatan terhadap ketentuan perundangan
2. Ketaatan terhadap Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan
lainnya
3. Ketaatan terhadap penyelenggaraan dan keputusan Rapat Anggota
b. Aspek Ketaatan, meliputi :
1. Memiliki Sistem dan prosedur kerja
2. Adanya struktur dan tata kerja organisasi
3. Pengendalian administrasi melalui program kerja dan anggaran
4. Meningkatkan kemampuan pengelolaan
5. Kesesuaian kebutuhan karyawan dan uraian tugas
c. Aspek Usaha, meliputi :
1. Keterkaitan dan keterikatan usaha dengan anggota
2. Perlakuan khusus terhadap anggota
3. Keterkaitan usaha dalam jaringan koperasi
4. Kesehatan terhadap usaha yang dijalankan
d. Aspek Akuntansi Keuangan, meliputi :
1. Tepat Prosedur
2. Tepat jumlah atau nilai
3. Tepat waktu
4. Tepat pencatatannya
5. Tepat otoritasnya
Paragraf 2
Pengawas dan Pengurus terhadap Karyawan
Pasal 51
Lembaran 17 dari 50..................

1. Pengawasan oleh pengurus terhdap karyawan menitik beratkan pada peningkatan


daya guna dan ketaatan terhadap kebijakan yang telah ditetapakan manajemen
2. Manajer atau karyawan bertanggung jawab kepada pengurus
3. Ketentuan tentang pengawas oleh pengurus terhadap karyawan diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga
Paragraf 3
Pengawasan oleh Pengawas terhadap Pengurus
Pasal 52
1. Pengawas melakukan pengawasan tergadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi
2. Pengawasan pengawas terhadap Pengurus dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
3. Menghimpun dan mempelajari perundang-undangan dan semua kebijakan, aturan,
ketentuan sebagai dasar pelaksanaan tugas sebagai pengawas
4. Membandingkan apakah perundang-undangan yang berlaku dan semua kebijakan,
aturan, ketentuan telah dilaksanakan oleh Pengurus dengan tepat dan benar
5. Melakukan evaluasi kesesuaian semua kebijakan, aturan, ketentuan yang ada
6. Memberikan rekomendasi kemungkinan adanya perubahan atau perbaikan terhadap
kebijakan, aturan, ketentuan
Bagian Kedua
Pengendalian atau Pengawas Ekstrim
Paragraf 1
Pengendalian atau Pengawasan oleh akuntan Publik
Pasal 53
1. Pengawasan oleh akuntan publik melalui kegiatan pemeriksaa akuntan atas kehendak
pengawas, pengurus maupun anggota yang mendapatkanpengesahan rapat anggota
2. Pemeriksaan oleh akuntan publik meliputi audit finansial dan/atau audit manajemen
Paragraf 2
Pengawasan oleh Pemerintah
Pasal 54
1. Peran Pemerintah dalam hal pengawasan lebih bersifat pembinaan untuk
mengendalikan agar koperasi dijadikan sesuai jati diri, taat terhadap perundangundangan dan ketentuan yang berlaku
2. Pemerintah dapat memberikan sanksi administratif, sedabngkan pelanggaran hukum
diserahkan sepenuhnya pada penegak hukum
Paragraf 3
Pengendalian dan Pengawasan Pajak
Pasal 55
1. Pengendalian atau Pengawasan Pajak dimaksudkan untuk meneliti kepatuhan
terhadap perpajakan yang berlaku
2. Koperasi wajib memungut pajakfinal atau jasa simpanan anggota sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
BAB VI
KEGIATAN USAHA
Lembaran 18 dari 50..................

Bagian Kesatu
UMUM
Pasal 56
1. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, koperasi menyelanggarakan
kegiatan usaha :
a.
Simpan Pinjam
b.
Perdagangan & Industri
c.
Agrobisnis
d.
Transportasi
e.
Pertambangan
f.
Asuransi
g.
Peternakan
h.
Perikanan
i.
Kehutanan
j.
Perumahan
k.
Telekomunikasi
l.
Pariwisata
m. Energi
n.
Media
2. Untuk mendukung pelaksanaan
3.
4.
5.
6.

kegiatan

usaha

simpan

pinjam,

koperasi

menyelenggarakan :
Menghimpun dana dari anggota dalam bentuk simpanan
Menyalurkan pinjaman kepada anggota dan
Dapat menyalurkan pinjaman kepada calon anggota
Dalam melaksanakan kegiatan usaha Serba Usaha sebagaiman dimaksud pada ayat
(1), Koperasi wajib memiliki surat izin usaha Serba Usaha dari Menteri atau Pejabat
yang berwenang, dan mengurus atau melengkapi surat-surat izin lainnya yang

diperlukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undngan


7. Dalam melaksanakan kegiatan usaha Serba Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Koperasi dapat melakukan kerjasama dengan pihak ke-3 (tiga)
8. Pengelolaan Koperasi wajib dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian
9. Dalam melakukan kegiatan usaha, koperasi menggunakan pola pelayanan secara
umum
10. Koperasi tidak melakukan investasi usaha pada sektor Riil
11. Dalam hal terhadap likuiditas, koperasi dapat menempatkan dananya pada Koperasi
sekunder dan/atau menyalurkan kepada calon anggota dan koperasi lain
12. Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota koperasi dapat membentuk jaringan
pelayanan yang berbentuk kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas
berdasakan keputusan Rapat Anggota
13. Koperasi wajib memiliki Rencana Kerja Jangka Panjang (Perencanaan Strategis),
Rencana Kerja Jangka Pendek (tahunan) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Koperasi, uang disahkan oleh Rapat Anggota
Bagian Kedua
Simpanan
Pasal 57
1. Produk-produk simpanan anggota yang dikelola Koperasi dapat bersifat :
Lembaran 19 dari 50..................

a. Harian
b. Mingguan
c. Bulanan
d. Berjangka
2. Produk-produk simpanan/tabungan anggota yang dikelola Koperasi adalah :
a. Simpanan/Tab Karang Taruna Mahatva Yodha
b. Simpanan /Tab Sukses
c. Simpanan /Tab Pendidikan (Impian & Cerdas)
d. Simpanan/Deposito Karang Taruna Mahatva Yodha
e. Lainnya
3. Produk-produk simpanan/tabungan anggota sebagaimana dimaksud ayat (2) sebelum
dilaksanakan wajib disahkan oleh rapat anggota dan dilaporkan oleh pengurus kepada
Menteri/pejabat yang berwenang
4. Ketentuan lebih lanjut tentang produk simpanan/tabungan anggota diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan/atau peraturan lainnya
Bagian Ketiga
Pinjaman
Pasal 58
1. Koperasi menyalurkan pinjaman dalam bentuk :
a. Pinjaman produktif
b. Pinjaman investasi
c. Pinjaman konsumtif
2. Koperasi dalam menyalurkan pinjaman kepada anggota sekurang-kurangnya 80%
(delapan puluh persen) dari total volume pinjaman diberikan
3. Produk-produk pinjaman sebagaiman dimaksu ayat (1) sebelum dilaksanakan wajib
disahkan oleh rapat anggota dan dilaporkan oleh pengurus kepada Menteri atau
pejabat yang berwenang
4. Ketentuan lebih lanjut tentang produk-produk pinjaman diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan/atau peraturan lainnya.
BAB VII
SISA HASIL USAHA
Bagian Kesatu
Cara pembagian
Pasal 59
1. Mengacu pada Keputusan Rapat Anggota, Sisa Hasil Usaha disisihkan terlebih dahulu
untuk Dana Cadangan dan sisanya digunakan untuk :
a. Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang dilakukan oleh masing-masing
Anggota dengan koperasi
b. Anggota sebanding dengan jumlah kepemilikan simpanan wajibnya
c. Dana untuk tujuan organisasi (mendukung program Karang Taruna)
d. Dana pendidikan perkoprasian kepada anggota
e. Pengurus, Pengawas, dan Karyawan
f. Penggunaan lain yang ditetapkan dalam Rapat Anggota
2. Besarnya persentase Pembagian Sisa Hasil Usaha sebagaiman dimaksud ayat (1),
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Bagian Kedua
Lembaran 20 dari 50..................

Defisit Hasil Usaha


Pasal 60
1. Dalam hal terdapat kerugian usaha, koperasi dapat menggunakan Dana Cadangan
2. Penggunaan Dana Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
berdasarkan Rapat Anggota
3. Dalam hal Dana Cadangan yang ada tidak cukupp untuk menutup kerugian usaha,
Defisit hasil usaha dibebankan pada periode tahun buku berikutnya
BAB VIII
PENGELOLAAN ORGANISASI DAN USAHA
Pasal 61
1. Pengelolaan organisasi dan usaha koperasi secara keseluruhan merupakan tanggung
jawab pengurus
2. Untuk memenuhi permintaan anggota akan penyediaan produk-produk layanan usaha
Serba Usaha wajib disusun database kebutuhan layanan Serba Usaha bagi anggota
dan masyarakat
3. Dalam pengelolaan usaha koperasi, pengurus dapat mengangkat Manager dan
Karyawan
4. Sebagaimana konsekuensi dari pengangkatan manager dan karyawan lainnya oleh
pengurus,

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(3),

Pengurus

berkewajiban

melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian


5. Kerugian usaha koperasi sebagai akibat kelalaian pengurus atau maanger merupakan
tanggung jawab pengurus atau manager yang bersangkutan
6. Pengurus wajib mendapatkan batas kewenangan yang dilimpahkan kepada manager
dan/atau pengelola
7. Persyaratan, Tugas, Kewajiban, Hak, Wewenang, Pengangkatan, dan Pemberhentian
Manager dan/atau Pengelola, diatur lebihlanjut dalam Anggaran Rumah Tangga
dan/atau Peraturan lainnya
BAB IX
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 62
1. Tahun buku koperasi dimulai tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir sampai dengan
tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember tiap-tiap akhir
tahun pembukuan koperasi ditutup
2. Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan, pembukuan dan penyajian laporan
keuangan sesuatStandar Akuntansi Keuangan dan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia
3. Pengawas dapat meminta bantuan kepada Kantor Akuntan Publik untuk melakukan
jasa audit terhadap Koperasi
4. Apabila diperluka, Laporan keuangan Tahunan dapat diaudit oleh Akuntan Publik atas
permintaan Rapat Anggota
5. Apabila ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) tidak dipenuhi, laporan
pertanggungjawaban tahunan oleh rapat anggota dinyatakan tidak sah.
Lembaran 21 dari 50..................

6. Dalam hal aset koperasi melebihi nilai 1 (satu) Milyar rupiah wajib di audit oleh
kantor akuntan publik
7. Koperasi bersedia dinilai tingkat kesehatannya oleh pejabat yang berwenang
8. Ketentuan, pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan laporan keuangan,
pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan/atau peraturan lainnya
BAB X
PENGGABUNGAN DAN PELEBURAN
Pasal 63
1. Untuk keperluan pengembangan dan/atau efisiensi :
a. Satu Koperasi atau lebih dapat menggabungkan diri dengan koperasi lain atau
b. Beberapa Koperasi apat meleburkan diri untuk membentuk suatu koperasi baru
c. Penggabungan atau peleburan dilakukan dengan persetujuan Rapat Anggota
masing-masing Koperasi
2. Sebelum dilakukan penggabungan atau peleburan, Pengawas dan Pengurus masingmasing koperasi wajib memperhatikan :
a. Kepentingan Anggota
b. Kepentingan Karyawan
c. Kepentingan Kreditor da
d. Pihak ketiga lainnya
3. Akibat hukum yang ditimbulkan oleh penggabungan atau peleburan meliputi :
4. Hak dan Kewajiban Koperasi yang digabungkan atau dileburkan beralih kepada
Koperasi hasil penggabungan atau peleburan dan
5. Anggota Koperasi yang digabung atau dilebur menjadi anggota Koperasi hasil
penggabungan atau peleburan
6. Koperasi yang menggabungkan diri pada Koperasi ain atau yang melebur diri, secara
hukum bubar
7. Ketentuan lebih lanjut mengenai penggabungan atau peleburab Koperasi diatur lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tanggadan/atau Peraturan lainnya
BAB XI
PEMBUBARAN, PENYELESAIAN, DAN
HAPUSNYA STATUS BADAN HUKUM
Bagian Kesatu
Pembubaran
Pasal 64
1. Pembubaran Koperasi dapat dilakukan berdasarkan :
a. Keputusan Rapat Anggota
b. Jangka waktu berdirinya telah berakhir dan/atau
c. Keputusan Menteri
Pasal 65
1. Usul pembubaran Koperasi diajukan kepada Rapat Anggota oleh Pengawas atau
Anggota yang mewakili paling sedikit 1/5 (satu per lima) jumlah Anggota
2. Keputusan pembubaran Koperasi ditetapkan oleh Rapat Anggota
3. Keputusan pembubaran Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sah apabila
diambil berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 71 huruf (b)
Lembaran 22 dari 50..................

4. Pengurus bertindak sebagaimana Kuasa Rapat Anggota pembubaran Koperasi apabila


Rapat Anggota tidak menunjuk pihak lain
5. Koperasi dinyatakan bubar pada saat ditetapkan dalam keputusan Rapat Anggota
6. Keputusan pembubaran Koperasi oleh Rapat Anggota diberitahukan secara tertulis
oleh Kuasa Rapat Anggota kepada Menteri dan semua Kreditor
7. Pembubaran Koperasi dicatat dalam Daftar Umum Koperasi
Pasal 66
1. Koperasi bubar karena jangka waktu berdirinya sebagaimana ditentukan dalam
Anggaran Dasar telah berakhir
2. Menteri dapat memperpanjang jangka waktu berdirinya Koperasi atas permohonan
Pengurus setelah diputuskan pada Rapat Anggota
3. Permohonan perpanjangan jangka waktu berdirinya

koperasi

sebagaiman

dimaksudkan pada ayat (2) diajukan dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan
puluh) hari sebelum jangka waktu berdirinya koperasi berakhir
4. Keputusan Menteri atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan
jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah permohonan diterima
5. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak dipenuhi,
keputusan Rapat Anggota mengenai perpanjangan jangka waktu berdirinya Koperasi
dianggap sah
Pasal 67
1. Menteri dapat membubarkan Koperasi apabila :
a. Dinyatakan pailit berdasarkan putusan Pengadilan yang telah mempunyai
ketentuan hukum tetap : dan/atau
b. Tidak dapat menjalankan kegiatan organisasi dan usahanya selama 2 (dua) tahun
berturut-turut.
Bagian Kedua
Penyelesaian
Pasal 68
1. Untuk penyelesaian terhadap pembubaran Koperasi harus dibentuk tim Penyelesai
2. Tim Penyelesai untuk penyelesaian terhadap pembubaran koperasi berdasarkan
keputusan Rapat Anggota ditunjuk oleh Rapat Anggota
3. Tim Penyelesai untuk penyelesaian terhadap pembubaran koperasi berdasarkan
berakhir jangka waktu berdirinya koperasi ditunjuk oleh Rapat Anggota
4. Tim Penyelesai untuk penyesuaian terhadap pembubaran berdasarkan keputusan
Pemerintah ditunjuk oleh Menteri
5. Tim Penyelesai untuk penyesuaian terhadap pembubaran berdasarkan keputusan
Pengadilan Niaga ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku
6. Selama dalam proses Penyelesaian terhadap pembubaran, koperasi tersebut tetap ada
dengan status Koperasi dalam Penyelesaian

Lembaran 23 dari 50..................

7. Selama

dalam

proses

Penyelesaian

terhadap

pembubaran,

koperasi

tidak

diperbolehkan melakukan perbuatan hukum, kecuali untuk memperlancar proses


Penyelesaian
Pasal 69
1. Dalam hal terjadi pembubaran Koperasi tetapi Koperasi tidak mampu melaksanakan
kewajiban yang harus dibayar, Anggota hanya menanggung sebatas Simpanan Pokok
dan Simpanan Wajib di koperasi dan/atau Modal Penyertaan yang dimiliki
Pasal 70
1. Tugas dan fungsi Tim Penyelesai
a. Melakukan pencatatan dan penyusunan informasi tentang kekayaan, kewajiban,
dan ekuitas Koperasi
b. Memanggil Pengawas, Pengurus, Karyawan, Anggota, dan pihak lain yang
c.
d.
e.
f.
g.

diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama


Menyelesaikan hak dan kewajiban keuangan terhadap pihak ketiga
Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada Anggota
Melaksanakan tindakan lain yang perlu dilakukan dalam penyelesaian kekayaan
Membuat berita acara penyelesaiandan laporan kepada Menteri dan/atau
Mengajukan permohonan untuk diumumkan dalam berita Negara Republik
Indonesia
Pasal 71

1. Tim Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 pada ayat (1) dan ayat (2)
dapat diganti apabila tidak melaksanakan tugas dan fungsi sebagaiman dimaksud
dalam pasal 77
Bagian Ketiga
Tanggungan Anggota
Pasal 72
1. Bilamana koperasi dibubarkan dan pada saat penyelesaian pembubaran ternyata
bahwa kekayaan koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan
kewajiban, maka anggota dan mereka yang telah berhenti sebagai anggota dalam
waktu satu tahun sebelum pembubaran koperasi diwajibkan menanggung kerugian itu
masing-masing sebatas Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib di Koperasi
2. Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dalam
waktu 1 (satu) tahun yang sebelum pembubaran koperasi, tidak mampu memenuhi
kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam pasal ini, maka kekurangan itu
dibebankan kepada anggota lain, sehingga jumlah kerugian yang menurut perhitungan
harus dibayar oleh para anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dapat
dipenuhi
3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian yang menyebabkan
kerugian, diselesaiakan menurut hukum yang berlaku
Pasal 73
Lembaran 24 dari 50..................

1. Kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir tahun buku, dapat ditutup dengan
dana cadangan atas persetujuan rapat anggota
2. Jika kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir satu tahun buku tidak dapat
ditutup dengan dana cadangan sebagaiman dimaksud ayat 1, maka rapat anggota
dapat memutuskan untuk membebankan bagian kerugian tersebut kepada anggota
sebatas Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib di Koperasi
Pasal 74
1. Anggota yang telah berhenti dari koperasi tidak menanggung kerugian dari usaha
yang tidak turut diputuskan oleh mereka sesudah keluar dari koperasi
Bagian Keempat
Hapusnya Status Badan Hukum
Pasal 75
1. Status badan hukum Koperasi hapus sejak tanggal pengumuman pembubaran
Koperasi dalam Berita Negara Republik Indonesia
BAB XII
SANKSI
Pasal 76
1. Apabila anggota, Pengawas, dan Pengurus melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan lainnya yang berlaku di koperasi dikenakan

2.
3.
4.
5.
6.

sanksi oleh Rapat Anggotaberuba :


a. Peringatan lisan
b. Peringatan tertulis
c. Dipecat dari keanggotaan atau jabatannya
d. Diberhentikan bukan atas kemauan sendiri
e. Diajukan ke pengadilan
Tata cara pengenaan sanksi bagi anggota :
Pengurus menyampaikan teguran lisan
Pengurus menyampaikan surat teguran tertulis pertama
Pengurus menyampaikan surat teguran tertulis kedua
Pengurus memanggil anggota yang bersangkutan untuk dibuat berita acara dalam hal
pemanggilan tidak diindahkan dan anggota yang bersangkutan terbukti tidak
melaksanakan kewajiban, maka Pengurus menerbitkan surat keputusan pencabutan

status keanggotaan sementara, untuk diputuskan dalam Rapat Anggota


7. Anggota yang terkena sanksi sebagaimana dimaksud huruf d. Diberi kesempatan
untuk membela diri sebelum diputuskan dalam Rapat Anggota
8. Tata cara pengenaan sanksi bagi Pengurus :
a. Mengawas mengundang pengurus untuk melakukan klarifikasi
b. Pengawas menyampaikan surat teguran tertulis pertama
c. Pengawas menyampaikan surat teguran tertulis kedua
d. Pengawas memanggil pengurus yang bersangkutan untuk dibuat berita
9. Dalam hal surat teguran tertulis tidak diindahkan oleh pengurus dan terbukti pengurus
melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah tangga dan/atau

Lembaran 25 dari 50..................

Peraturan lainnya maka Pengawas menerbitkan surat keputusan pemberhentian


sementara pengurus untuk diputuskan dalam Rapat Anggota
10. Pengurus yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud huruf e diberi
kesempatan untuk membela diri sebelum diputuskan dalam Rapat Anggota
11. Tata cara pengenaan sanksi bagi Pengawas :
a. Perwakilan anggota menyampaikan teguran lisan kepada Pengawas yang
melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga dan/atau
Peraturan lainnya
b. Perwakilan anggota menyampaikan surat teguran tertulis pertama dan kedua
kepada pengawas
12. Dalam hal surat teguran tertulis tidak diindahkan oleh pengawas dan terbukti
melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga dan/atau
Peraturan lainnya, Perwakilan anggota meminta pengurus untuk menyelenggarakan
Rapat Anggota Luar Biasa untuk memutuskan sanksi kepada pengawas yang
bersangkutan
13. Pengawas yang terkena sanksi sebagaiman dimaksud huruf c diberi kesempatan untuk
membela diri sebelum diputuskan dalam Rapat Anggta Luar Biasa
14. Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 77
1. Koperasi wajib menyelesaikan penyusunan Anggaran Rumah Tangga selambatlambatnya 1 (satu) tahun setelah koperasi berdiri
2. Koperasi wajib melengkapi peraturan-peraturan internal sebagai bagian dari sistem
pengendalian internal

Lembaran 26 dari 50..................

Bagian Kedua
Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan Khusus
Pasal 85
1. Rapat anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturan lainnya
yang memuat peraturan pelaksanaan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar
Koperasi dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
KOPERASI SERBA USAHA (KSU)
KARANG TARUNA MAHATVA YODHA
BAB I
PENDIRIAN
Bagian kesatu
Kantor,Jam Kerja dan Logo
Pasal 1
1. KSU Karang Taruna Mahatva Yodha untuk selanjutnya :Dalam Anggaran Rumah
Tangga ini disebut KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .
2. Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha berkedudukan di Jalan
EE.Sigalingging No. 70 Kelurahan Aek Parombunan Kecamatan Sibolga Selatan
Kota Sibolga
3. Jam kerja Senin sampai dengan Jumat dari jam 08.00 sampai jam 16.00 Kecuali :
Hari Sabtu, Minggu dan Hari libur tutup.
4. Papan nama KSU Karang Taruna Mahatva Yodha

disesuaikan dengan aturan

perkoperasian.
5. Logo untuk memudahkan pengenalan yang spesifik dan menyatukan semangat
kebersamaan dalam berkoperasi KSU Karang Taruna Mahatva Yodha memakai
Logo Bunga Melati yang dikelilingi Rantai memberi arti Kejujuran dalam mencapai
tujuan dengan tulisan warna biru di dalam BL menyebutkan nama Karang Taruna
Mahatva Yodha dan dua kombinasi warna merah dan biru yang memberikan arti
merah melambangkan semangat yang berapi-api untuk mencapai tujuan dan warna
biru berarti tekun untuk melayani sesame dan segala mahluk.
6. KSU Karang Taruna Mahatva Yodha memiliki dua cap yaitu :
7. Cap Logo khusus KSU Karang Taruna Mahatva Yodha digunakan oleh Pengurus
untuk kepentingan kepengurusan.
8. Cap Logo Koperasi digunakan oleh KSU Karang Taruna Mahatva Yodha

untuk

urusan usaha koperasi.

Lembaran 27 dari 50..................

9. Dalam kepala surat KSU Karang Taruna Mahatva Yodha dicantumkan Nama, Logo
Koperasi Indonesia,Logo KSU Karang Taruna Mahatva Yodha ,Nomor Badan
Hukum,Alamat kantor, Nomor telepon, Nomor Faximile, Nomor E-mail/Website dan
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Bagian Ketiga
Visi, Misi dan Tujuan
Pasal 6
1. Visi Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha adalah: Terwujudnya
Kehidupan Anggota/masyarakat yang sejahtera, maju , adil dan demokratis.
2. Rumusan Visi KSU Karang Taruna Mahatva Yodha dapat dijelaskan sebagai berikut:
3. Masyarakat yang dimaksud dalam visi ini adalah: warga Negara Indonesia tanpa
terkecuali,tanpa memandang perbedaan baik jenis kelamin,suku,agama,status sosial
dan pendidikan.
Anggota

: Terdiri dari Anggota pendiri, Anggota tetap,Anggota Luar Biasa

Sejahtera

dan Calon Anggota.


: adalah suatu tatanan kehidupan yang menunjuk ke keadaan yang
baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan

Maju

makmur, dalam keadaan sehat dan damai


: yang dimaksud dalam visi ini adalah: Gambaran kehidupan
masyarakat yang terus bergerak secara dinamis,berkembang kearah
yang lebih baik dari segi ekonomi,pendidikan,kesehatan,tekhnologi

Berkualitas

dan lingkungan.
: yang dimaksud dalam visi ini adalah: Setiap Anggota Koperasi
memiliki kemampuan yang tinggi dari segi Iman,spiritual dan

Adil

wawasan berfikir dalam mengembangkan kehidupannya.


: yang dimaksud dalam visi ini adalah: Perlakuan yang seharusnya
sesuai dengan aturan dan sandard prosedur yang berlaku. Adil yang
dimaksud disini adalah tidak adanya standard ganda diberlakukan
bagi Anggota Koperasi. Adil juga memiliki pengertian bijak
dalam membuat keputusan, baik dalam keputusan internal maupun

Demokratis.

eksternal lembaga.
: yang dimaksud dalam visi ini adalah : Demokratis dapat
digambarkan melalui ciri dari suatu kelompok/masyarakat yang
memiliki unsur-unsur popular sovereignty, freedom, equality,
individualism dan social responsibility. Secara sederhana, popular
sovereignty dapat diartikan memutuskan suatu permasalahan
berdasarkan kesepakatan bersama antara anggota kelompok.
Kesepakatan ini dapat persetujuan seluruh anggota (consensus
model), berdasarkan suara terbanyak (majority rules model), atau
Lembaran 28 dari 50..................

berdasarkan pengaruh dari anggota atau yang memiliki pengaruh


lebih dalam kelompok tersebut (influence model). Freedom
diartikan sebagai kebebasan dalam melakukan suatu tindakan,
yang didasari oleh kebebasan dalam berpikir. Untuk dapat
melakukan suatu tindakan seseorang harus memiliki kemampuan
untuk berpikir dan berbicara secara bebas. Jadi kemampuan
melakukan

refleksi

dan

komunikasi

merupakan

prasyarat

(prerequisite) untuk melakukan tindakan demokratis yang cerdas.


Prinsip equality dalam sistem demokrasi menunjukkan bahwa
setiap anggota kelompok adalah setara. Tidak ada anggota
kelompok

yang

dapat

mengklaim

bahwa

dirinya

harus

diperlakukan lebih istimewa dibandingkan anggota yang lain.


Integritas dari setiap anggota sebagai individu yang bebas sangat
dihargai. Setiap individu mempunyai hak untuk berpendapat dan
bertindak tanpa intimidasi atau tekanan dari anggota yang lain.
Namun, meskipun setiap anggota memiliki kebebasan, namun
adanya tanggung jawab sosial (social responsibility) membatasi
kebebasan ini menjadi kebebasan yang bertanggungjawab.
Pasal 7
1. Misi Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha adalah:
2. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera melalui jasa pelayanan koperasi
kepada masyarakat dan anggota.
3. Mengembangkan ekonomi masyarakat yang adil dan

demokratis berazaskan

kekeluargaan.
4. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang maju dan berkualitas.
BAB II
KEANGGOTAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 9
1. Mengacu pada Anggaran Dasar Bab II pasal 10 ayat 1 bahwa ;Anggota Koperasi
merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa simpan pinjam.
2. Keanggotaan KSU Karang Taruna Mahatva Yodha dikelompokan kedalam dua
katagori yaitu; Anggota dan,Calon Anggota.
3. Anggota KSU Karang Taruna Mahatva Yodha terdiri dari:
a. Anggota Pendiri.
b. Anggota Tetap
c. Anggota Luar Biasa.
4. Anggota Pendiri adalah: Anggota yang menjadi Pemrakarsa berdirinya KSU Karang
Taruna Mahatva Yodha

Lembaran 29 dari 50..................

5. Anggota tetap adalah; Anggota yang sudah melunasi seluruh kewajibannya sebagai
anggota koperasi,baik simpanan pokok,simpanan wajib,dana penyetaraan serta
simpanan dana penyertaan.
6. Anggota Luar Biasa adalah: orang yang bermaksud menjadi anggota koperasi,akan
tetapi belum dapat memenuhi seluruh syarat sebagai anggota atau Anggota koperasi
yang belum sepenuhnya melunasi kewajibannya dan telah dilayani lebih dari tiga
bulan.
7. Calon Anggota adalah, Anggota koperasi yang telah dilayani kurang dari tiga bulan.
Pasal 10
1. Keanggotaan KSU Karang Taruna Mahatva Yodha
2. Keanggotaan KSU Karang Taruna Mahatva Yodha dibedakan atas:
a. Per-orangan yang berasal dari Kelompok warga Karang Taruna Aktif .
b. Per-orangan, masyarakat umum dimana KSU Karang Taruna Mahatva Yodha
hadir dan melayani masyarakat.
Pasal 11
1. Permintaan untuk menjadi anggota diajukan kepada pengurus KSU Karang Taruna
Mahatva Yodha dengan cara mengisi formulir yang dilampiri dengan photo copy
kartu tanda penduduk.
2. Keanggotaan KSU Karang Taruna Mahatva Yodha bersifat umum dan sukarela tetapi
untuk membina stabilitas koperasi, penerimaan anggota dilakukan melalui seleksi
sebagai berikut :
a. Warga Karang Taruna Aktif yang dibuktikan dengan SK.Kepengurusan
b. Warga Karang Taruna Pasif
c. Pada saat bermohon menjadi anggota koperasi Karang Taruna Mahatva Yodha
maksimal berumur 60 Tahun.
d. Mendapat persetujuan dari pengurus KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .
e. Bersedia taat pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi
Karang Taruna Mahatva Yodha serta ketentuan lain yang berlaku.
3. Bila persyaratan tersebut diatas telah dipenuhi, maka pihak pengurus Koperasi harus
memberikan Kartu Tanda Anggota (KTA) kepada pemohon tersebut selambatlambatnya 1 (satu ) bulan terhitung sejak diterimanya permintaan atau permohonan
tersebut.
4. Pemohon yang telah diterima sebagai anggota akan dicatat dalam buku daftar anggota
KSU

Karang Taruna Mahatva Yodha

dan ditanda tangani oleh anggota yang

bersangkutan dan cap jempol kiri pada pas photo anggota.


5. Pemohon yang telah diterima menjadi anggota akan diberikan Kartu Tanda Anggota
koperasi paling lambat 1 bulan sejat diterima sebagai anggota.
Pasal 12
Anggota Luar Biasa.

Lembaran 30 dari 50..................

1. Yang dapat di terima menjadi anggota luar biasa adalah warga Negara Republik
Indonesia dan/atau warga negara asing yang memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Individu yang berkomitmen terhadap perkembangan Koperasi Karang Taruna
Mahatva Yodha
b. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok dan
simpanan wajib sebagaimana di maksud dalam Anggaran Dasar Bab III Pasal 23
dan Pasal 24.
c. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Khusus yang ditetapkan oleh Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva
Yodha .
2. Seseorang yang akan masuk anggota luar biasa harus mengajukan surat permintaan
tertulis pada pengurus. Dalam waktu yang telah di tentukan selambat- lambatnya 1
( satu ) bulan pengurus harus memberikan jawaban apakah permintaan itu diterima
atau ditolak termasuk penempatan pada kelompok.
3. Permintaan berhenti menjadi anggota luar biasa harus diajukan tertulis pada pengurus.
4. Anggota luar biasa mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam
buku Daftar Anggota Luar Biasa.
5. Keanggotaan bagi anggota luar biasa tidak dapat dipindah tangankan kepada orang
lain dengan dalih apapun juga.
Pasal 13
Berakhirnya Keanggotaan.
1. Keanggotaan berakhir karena :
a. Meninggal dunia.
b. Permohonan sendiri.
c. Dikeluarkan dari keanggotaan KSU

Karang Taruna Mahatva Yodha

oleh

pengurus karena tidak mengindahkan ketentuan-ketentuan sebagai anggota


terutama dalam hal keuangan dan perbuatan yang dapat merugikan Koperasi.
d. Diberhentikan oleh pengurus atas usul pimpinan organisasi/lembaga/perusahaan
karena tidak lagi bekerja di organisasi/lembaga/perusahaan.
e. Diberhentikan oleh pengurus atas usul kepala cabang KSU

Karang Taruna

Mahatva Yodha karena tidak lagi memenuhi kewajiban dan melanggar ketentuanketentuan sebagai anggota.
f. Dalam pengembalian semua uang simpanan kepada anggota yang berhenti
Bagian Ketiga
Hak Dan Kewajiban Anggota
Pasal 14
1. Hak anggota adalah :
a. Memilih dan dipilih sebagai pengurus maupun sebagai badan pengawas, penasehat
dan Perwakilan Kelompok.
b. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara pada Rapat Anggota.

Lembaran 31 dari 50..................

c. Mengajukan usul dan pendapat guna kemajuan koperasi secara lisan maupun
tertulis kecuali dalam hal-hal khusus.
d. Mendapat pelayanan yang sama oleh koperasi.
e. Mendapat keterangan/penjelasan perihal KSU

Karang Taruna Mahatva Yodha

baik dari pengurus maupun manager, kecuali dalam hal :


1. Kerahasiaan tabungan.
2. Kerahasiaan pinjaman.
3. Kerahasiaan simpanan berjangka.
4. Hal-hal lain yang harus dirahasiakan
2. Kewajiban anggota adalah :
a. Berperan serta mengembangkan kegiatan dan usaha koperasi
b. Membayar simpanan Pokok Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah)
c. Membayar Simpanan Wajib minimal Rp.20.000,- (Dua puluh ribu rupiah) tiap
bulan,
d. Memenuhi ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan
Rapat Anggota dan Peraturan Khusus yang berlaku pada Koperasi Karang Taruna
Mahatva Yodha .
e. Mengembangkan

dan

memelihara

kebersamaan

berdasarkan

atas

azas

kekeluargaan dan Gotong-royong.


f. Memelihara nama baik dan ke-utuhan koperasi Karang Taruna Mahatva Yodha .
g. Melaporkan kepada pengurus tentang masalah dan kejadian yang mempengaruhi
kelancaran jalannya usaha koperasi Karang Taruna Mahatva Yodha .
3. Anggota diwajibkan untuk menabung dalam bentuk tabungan koperasi dan deposito
4. Anggota diwajibkan meminjam uang dikoperasi sesuai kebutuhannya
5. Anggota diwajibkan untuk menggunakan seluruh layanan/produk yang disiapkan oleh
koperasi
BAB III
MODAL KOPERASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 15
1. Modal Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mahatva Yodha terdiri dari modal
sendiri dan modal pinjaman.
2. Modal sendiri berasal dari
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Simpanan Khusus (Simpanan Wajib Kredit dan simpanan saham)
d. Dana Cadangan (Cadangan Umum &Cadangan Resiko)
e. Dana Penyertaan
f. Dana hibah (pemerintah, Anggota & yayasan)
3. Modal pinjaman berasal dari
a. Anggota dan calon anggota
b. Koperasi lain dan anggotanya
c. Bank atau lembaga keuangan lainnya
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
e. Pinjaman Pemerintah
f. Sumber lain yang sah

Lembaran 32 dari 50..................

4. Dana penyertaan adalah sejumlah dana yang diterima oleh KSU


Mahatva Yodha dari pihak ke-3

Karang Taruna

dan/atau anggota koperasi yang menyertakan

modalnya di KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .


5. Meminjam uang untuk modal usaha KSU Karang Taruna Mahatva Yodha harus
dilakukan atas nama KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .
6. Pinjaman untuk usaha sebesar 50% keatas dari jumlah modal yang ada harus melalui
Surat Keputusan Pengurus melalui persetujuan Rapat Anggota.
7. Jenis dan besarnya pinjaman tersebut dalam ayat (5) berdasarkan pada perjanjian dan
atau akad kredit.
8. Uang tunai yang dapat disimpan dalam kas harian KSU Karang Taruna Mahatva
Yodha tidak boleh lebih dari 5.000.000,- ( Lima Juta Rupiah ) selebihnya harus
disimpan pada bank dalam bentuk tabungan dan/atau giro.
9. Penandatanganan cheque dan surat-surat berharga lainnya dari bank harus dilakukan
oleh ketua dan bendahara dan atau yang diberi kuasa oleh pengurus (ketua
&bendahara).
Bagian Kedua
Simpanan Anggota
Pasal 16
1. Untuk memudahkan perhitungan, simpanan dibagi menjadi simpanan pokok,
simpanan wajib dan Simpanan Khusus.
2. Tiap calon anggota sah diterima menjadi anggota, setelah melunasi simpanan pokok
dan simpanan wajib.
3. Dalam rangka pemupukan modal KSU

Karang Taruna Mahatva Yodha , Rapat

Anggota dapat menetapkan Simpanan khusus berupa Simpanan Wajib Kredit (SWK)
dan Simpanan saham (SHM) serta Sisa-sisa dari dana yang belum dipergunakan.
4. Simpanan sukarela diterima dari anggota, calon anggota serta pihak ketiga lainnya
dalam bentuk tabungan.
5. Uang simpanan atau tabungan ini dibagi dalam tiga bagian yaitu :
a. Tabungan Koperasi yang boleh diambil pada setiap waktu dengan diberikan bunga
yang diatur dalam peraturan khusus dan ditetapkan dalam rapat anggota tahunan.
b. Tabungan Koperasi yang hanya boleh diambil pada akhir tahun buku dan
tabungan ini tidak berbunga. Tabungan ini digunakan untuk menampung
bunga/jasa dana penyertaan khususnya bagi anggota Koperasi.
c. Tabungan berjangka Koperasi (deposito) boleh diambil sesudah jatuh tempo sesui
dengan yang diatur dalam peraturan khusus.
6. Iuran Perkuatan Modal Anggota (IPMA) adalah simpanan yang diterima oleh
Koperasi dari anggota dalam rangka perkuatan modal koperasi.
7. Iuran Perkuatan Modal Anggota diatur lebih lanjut dalam peraturan khusus.
BAB IV
ALAT KELEMBAGAAN ORGANISASI
Bagian kesatu.
Rapat Anggota dan Rapat lain
Pasal 17
Lembaran 33 dari 50..................

1. Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, Rapat Anggota

KSU Karang Taruna

Mahatva Yodha diatur sebagai berikut


a. Pra RAT adalah rapat anggota yang dilaksanakan sebelum Rapat Anggota
Tahunan dilaksanakan, yang dihadiri oleh seluruh anggota baik dari anggota
kelompok organisasi atau anggota kelompok wilayah/kantor cabang

dan

dilaksanakan dikantor pusat/kantor cabang /kelompok organisasi.


b. Pra-RAT bertujuan untuk menampung saran dan usul-usul dari anggota baik dari
kelompok organisasi maupun kelompok wilayah sekaligus memilih perutusan
untuk menghadiri RAT.
2. Rapat Anggota Tahunan (RAT) adalah rapat anggota yang dihadiri oleh Anggota
Pendiri, utusan kelompok organisasi, utusan dari kelompok wilayah/kantor cabang
dan seluruh anggota koperasi di tempat pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan.
3. Rapat Anggota Tahunan (RAT) adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi
untuk menetapkan kebijakan-kebijakan strategis Koperasi.
4. Selain Rapat Anggota (Pra-RAT dan RAT), pengurus KSU Karang Taruna Mahatva
Yodha wajib pula mengadakan rapat-rapat :
a. Rapat Internal Pengurus
b. Rapat Pengurus bersama Badan Pengawas
c. Rapat Pengurus dan Manager/karyawan
d. Rapat lengkap yang terdiri dari penasehat,

pengurus,

pengawas

dan

Manager/karyawan.
e. Rapat Anggota Luar Biasa
f. Rapat-rapat yang dianggap perlu untuk KSU Karang Taruna Mahatva Yodha
dengan Konsultan, Pemerintah, Koperasi lain/Badan-badan lain.
5. Cara melaksanakan rapat-rapat diatur dalam peraturan khusus.
6. Biaya-biaya rapat diatur dan dibebankan kepada Rencana Anggaran Belanja KSU
Karang Taruna Mahatva Yodha yang disahkan oleh rapat anggota.
Undangan dan Bahan Rapat
Pasal 18
1. Undangan untuk menghadiri Rapat Anggota (Pra RAT dan RAT) harus disampaikan
secara tertulis dan ditandatangani oleh pengurus KSU Karang Taruna Mahatva Yodha
sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Anggota diselenggarakan.
2. Bahan-bahan yang hendak dibicarakan dalam Rapat Anggota harus disampaikan
kepada anggota dan disertai penjelasan seperlunya dari pengurus.
Keputusan Rapat Anggota
Pasal 20
1. Segala keputusan rapat harus diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat.
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh Rapat Anggota
berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.
3. Keputusan Rapat Anggota (RAT) dituangkan kedalam berita acara keputusan rapat
anggota yang ditandatangani oleh pimpinan rapat.

Lembaran 34 dari 50..................

Bagian Kedua
Pengurus Koperasi
Pasal 21
1. Pengurus Koperasi Karang Taruna Mahatva Yodha

berasal dari Anggota pendiri

KSU Karang Taruna Mahatva Yodha dan/atau Anggota dari kelompok organisasi.
2. Jumlah Pengurus koperasi Karang Taruna Mahatva Yodha harus ganjil.
3. Pengurus KSU Karang Taruna Mahatva Yodha terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris.
c. Bendahara.
Jika dipandang perlu dapat diadakan :
a. Wakil Ketua dan
b. Wakil Sekretaris
4. Seorang calon pengurus sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat-syarat umum
sebagai berikut :
a. Pancasilais.
b. Mendukung dan menghayati landasan dan sendi-sendi dasar koperasi Indonesia
seperti yang tercantum dalam undang-undang koperasi yang berlaku.
c. Memahami Visi dan Misi lembaga serta memiliki pengetahuan yang cukup
tentang organisasi serta sejarah berdirinya koperasi Karang Taruna Mahatva
Yodha .
d. Pada saat pemilihan maksimal berusia 60 tahun.
e. Mempunyai kondite dan prestasi kerja yang baik.
f. Penuh kreativitas dan Inovatif untuk membangun dan mengembangkan gerakan
koperasi Indonesia.
g. Mengetahui dan mematuhi hak-hak dan kewajiban, serta mempunyai semangat
dan dedikasi terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
h. Menerapkan prinsip-prinsip kekeluargaan, demokrasi dan keterbukaan.
i. Tidak pernah terlibat dalam suatu tindakan yang merugikan koperasi.
j. Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap KSU Karang Taruna
Mahatva Yodha .
k. Berkelakuan baik dan jujur.
5. Pengangkatan pengurus
a. Pengurus yang terpilih/diangkat tersebut harus mengucapkan sumpah/janji
dihadapan Rapat Anggota.
b. Pengurus kemudian harus melakukan serah terima, selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan setelah dilantik.
c. Anggota pengurus tidak boleh merangkap lebih dari dua fungsi jabatan dalam
instansi gerakan koperasi.
d. Lowongan pengurus yang terjadi sewaktu-waktu,

dapat diangkat melalui

keputusan Rapat Pengurus dan selanjutnya disahkan dalam Rapat Anggota


berikutnya.
e. Masa jabatan pengurus adalah 5 (lima) tahun, dan dapat dipilih kembali dalam
perioda berikutnya untuk satu kali perioda.
Lembaran 35 dari 50..................

Hak Dan Kewajiban Pengurus


Pasal 22
1. Uang jasa bagi pengurus diatur dan dibebankan pada Rencana Anggaran Belanja
(RAPB) KSU Karang Taruna Mahatva Yodha yang disahkan dalam Rapat Anggota.
2. Dalam hubungan dengan hak pengurus untuk mendapatkan uang jasa, pengurus
berkewajiban untuk memperhatikan akan perkembangan dibidang usaha dengan jalan
menetapkan suatu pengeluaran maksimal yang harus diatur dalam Rencana Anggaran
Belanja yang disahkan oleh Rapat Anggota.
Pasal 23
1. Untuk kelancaran organisasi KSU

Karang Taruna Mahatva Yodha , pengurus

berkewajiban Memelihara kesejahteraan dan karier para karyawan dan menanamkan


sikap saling percaya dalam menjalankan tugasnya dengan :
a. Memberikan instruksi-instruksi dalam pelaksanaan peraturan dan pedoman yang
telah menjadi keputusan Rapat Anggota.
b. Memberikan acuan dasar dan ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman bagi
anggota.
c. Memberikan peringatan dan teguran kepada menejer dan karyawan yang
melalaikan tugas dan kewajiban yang telah ditetapkan dan menentukan sanksi
terhadapnya.
d. Mengikutsertakan anggota-anggota untuk turut aktif membantu usaha-usaha KSU
Karang Taruna Mahatva Yodha .
e. Memberikan bantuan dan menyelesaikan suatu perselisihan yang timbul
dikalangan anggota.
f. Jika dipandang perlu, dalam menjalankan pekerjaannya pengurus dapat
menggunakan tenaga Konsultan yaitu orang yang memiliki keahlian spesifik yang
sangat dibutuhkan oleh koperasi dan pelaksanaannya diatur dalam suatu peraturan
khusus yang disahkan oleh Rapat Anggota.

Tugas dan Tanggungjawab Pengurus


Pasal 24
1. Tugas dan tanggungjawab pengurus KSU Karang Taruna Mahatva Yodha antara
lain :
a. Pengurus mewakili koperasi bertindak baik didalam maupun diluar pengadilan
untuk dan atas nama KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .
b. Pengurus menyusun program kerja Koperasi sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.
c. Pengurus mencermati agar koperasi bergerak dan berjalan sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku bagi koperasi.

Lembaran 36 dari 50..................

d. Pengurus berusaha agar hubungan antara koperasi dengan masyarakat selalu baik
dan memperoleh dukungan anggota-anggotanya.
e. Pengurus mengamati secara teratur keuangan koperasi agar selalu dalam keadaan
kokoh dan stabil.
f. Pengurus berusaha agar koperasi dapat memberikan pelayanan yang baik bagi
anggota.
g. Pengurus secara berkala mengadakan pertemuan-pertemuan untuk mengadakan
penilaian atas jalannya koperasi yang diarahkannya.
h. Pengurus menetapkan dan menyerahkan wewenang dibidang usaha kepada
manager

guna

dapat

melaksanakan

kegiatan

usaha

sehari-hari

serta

tanggungajawabnya.
Bagian ketiga
Pengawas Koperasi
Pasal 25
1. Badan Pengawas KSU Karang Taruna Mahatva Yodha dipilih dari anggota Pendiri
dan/atau Anggota kelompok Organisasi.
2. Seorang calon pengawas KSU Karang Taruna Mahatva Yodha sekurang-kurangnya
harus memenuhi syarat-syarat umum sebagai berikut :
3. Memiliki sifat jujur dan obyektif.
4. Memahami Visi dan Misi lembaga serta memiliki pengetahuan yang cukup tentang
organisasi serta sejarah berdirinya koperasi Karang Taruna Mahatva Yodha .
5. Pada saat pemilihan berusia maksimal 60 tahun.
6. Mengetahui seluk beluk perkoperasian, usaha koperasi, pembukuan dan keuangan.
7. Badan Pengawas mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu minimal 1 (satu) kali
dalam 6 (enam) bulan mengenai hal uang, surat berharga, inventaris, kebenaran
pembukuan dan kebijaksanaan pengurus dalam menyelenggarakan organisasi dan
usaha koperasi.
8. Badan Pengawas selalu mengadakan pengawasan terhadap pengurus dan karyawan
KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .
9. Lowongan yang terjadi dalam keanggotaan badan pengawas, dapat segera diisi
melalui rapat badan pengawas dan badan pengurus untuk selanjutnya dimintakan
pengesahan dari Rapat Anggota.
10. Anggota Badan Pengawas yang telah habis masa jabatannya boleh dipilih selama 2
periode.
11. Tatacara pemeriksaan Badan Pengawas KSU Karang Taruna Mahatva Yodha sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
12. Hasil pemeriksaan dibuatkan berita acara pemeriksaan yang dilaporkan kepada
pengurus dan dilaporkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) serta selanjutnya
dilaporkan kepada Departemen Koperasi.
Pasal 26
1. Apabila menurut pertimbangan pejabat atau sebagian dari pengurus KSU Karang
Taruna Mahatva Yodha

atau sepertiga dari jumlah anggota atau badan yang


Lembaran 37 dari 50..................

memberikan pinjaman kepada KSU Karang Taruna Mahatva Yodha , mengajukan


permintaan tertulis sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh badan
pemeriksa yang diperkirakan tidak memenuhi peraturan yang telah ditetapkan, maka
badan pemeriksa berhak menunjuk tim atau ahli pembukuan (akuntan public) guna
memeriksa KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .
Bagian keempat
Dewan Penasehat
Pasal 27
1. Anggota Dewan Penasehat diusulkan oleh pengurus dan ditetapkan oleh Rapat
Anggota.
2. Biaya-biaya yang diperlukan untuk anggota Dewan Penasehat diatur dalam Rencana
Anggaran Pendapatan Belanja (RAPB) KSU Karang Taruna Mahatva Yodha yang
disahkan oleh rapat Anggota.
3. Lowongan anggota Dewan Penasehat yang terjadi sewaktu-waktu diisi atas
penunjukan pengurus dan dimintakan persetujuan Rapat Anggota berikutnya.
4. Anggota Dewan Penasehat memberikan saran/anjuran kepada pengurus bagi
kemajuan kopersai baik diminta maupun tidak.
BAB V
U SAH A K O PE RAS I
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 28
1. Untuk mencapai azas dan tujuan tersebut, KSU Karang Taruna Mahatva Yodha
mengembangkan dan memupuk usaha berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan pada azas kekeluargaan, swadaya,
swakarya dan swasembada. Berdasarkan hal tersebut, KSU Karang Taruna Mahatva
Yodha menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai berikut :
a. Usaha Serba Usaha untuk anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau
anggotanya.
b. Kerjasama dengan pihak ketiga dalam bidang usaha dan jasa diatur dalam
peraturan khusus dengan memperhatikan ketentuan pemerintah dan Undangundang Koperasi yang berlaku, sehingga tidak mengorbankan sendi dasar
koperasi.
2. KSU Karang Taruna Mahatva Yodha

dalam kegiatan usahanya mendahulukan

tercapainya penyediaan jasa layanan keuangan seperti simpanan, pinjaman,


pengiriman uang, asuransi dan jasa keuangan lainnya.
3. Untuk menjamin terlaksananya seluruh kegiatan usaha koperasi dengan baik dan
lancar akan dikakukan beberapa hal penting sebagai berikut :
a. Mewajibkan anggota untuk membayar simpanan wajib setiap tanggal 10 bulan
berjalan.

Lembaran 38 dari 50..................

b. Mewajibkan anggota untuk membayar simpanan khusus dalam bentuk


Simpanan Wajib Kredit (SWK) setiap meminjam kredit di koperasi yang
besarnya 1 % dari jumlah realisasi kredit dan simpanan saham (SHM).
c. Menyarankan anggota membayar dana penyertaan minimal seratus ribu rupiah
dan Maksimal tidak terbatas
d. Mewajibkan anggota untuk menabung dan mendepositokan uangnya dikoperasi.
e. Menghimpun tabungan dari calon anggota, koperasi lain dan atau anggotannya
termasuk masyarakat umum dan siswa sebagai upaya untuk menambah modal
usaha yang dilakukan dengan cara mensosialisasikan, memberikan pelatihan
pengelolaan keuangan Rumah Tangga, membangun dan mengembangkan
gerakan koperasi.
f. Memberikan pinjaman kepada anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau
anggotanya
g. Mewajibkan anggota untuk menggunakan semua produk layanan keuangan yang
dikelola oleh koperasi termasuk layanan transfer
h. Melancarkan peredaran dan penyaluran uang dimasyarakat.
i. Menetapkan sistem kerja yang baik dengan menerapkan Standar Oprasional dan
Prosedur (SOP) dan Standar Oprasional Managemen (SOM) sehingga mencapai
manfaat bagi anggota.
j. Menambah pengetahuan anggota tentang perkoperasian, melalui sosialisasi dan
pendidikan koperasi.
Bagian kedua
Simpanan Koperasi
Pasal 29
1. Simpanan Pokok adalah: sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok
jumlahnya sama untuk setiap anggota.
2. Simpanan pokok sebagaimana yang tertuang dalam Anggaran Dasar Bab III pasal 23
ayat 1 adalah Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah).
Pasal 30
1. Simpanan Wajib adalah: jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi setiap bulan. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
2. Simpanan wajib KSU Karang Taruna Mahatva Yodha minimal Rp 10.000 (sepuluh
puluh ribu rupiah) per bulan dan dapat menyetor lebih namun dalam bulan berikutnya
tetap harus menyetor minimal Rp 10.000.
3. Penyetoran simpanan wajib yang fleksibel bertujuan untuk pemupukan modal anggota
koperasi.
4. Simpanan wajib dibayarkan setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 10 bulan
berjalan.
Lembaran 39 dari 50..................

Pasal 31
1. Simpanan Khusus (Simpanan wajib Kredit) adalah: jumlah simpanan tertentu yang
harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi setiap meminjam kredit di koperasi
yang besarnya 1 % dari jumlah realisasi kredit.
2. Simpanan wajib kredit dapat ditarik kembali,setelah anggota koperasi melunasi
pinjaman/kreditnya di KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .
3. Simpanan Khusus (Saham) adalah: jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan
oleh anggota kepada koperasi,dengan nilai 1 lembar saham seharga Rp 10.000
(sepuluh ribu rupiah).
4. Simpanan Saham dimaksudkan untuk memperkuat modal koperasi sekaligus sebagai
syarat pinjaman bunga rendah khususnya bagi anggota koperasi.
5. Simpanan
Saham
(SHM)
dapat
di-storkan

secara

berkala

(Bulanan,triwulan,semesteran atau tahunan) kepada koperasi.


6. Simpanan Khusus akan diatur lebih lanjut dalam peraturan khusus koperasi tentang
simpanan.

Pasal 32
1. Produk Tabungan KSU Karang Taruna Mahatva Yodha terdiri dari:
a. Tabungan Karang Taruna Mahatva Yodha
b. Tabungan Sukses
c. Tabungan Impian
d. Tabungan Cerdas
e. Tabungan berjangka (Deposito)
2. Penetapan produk tabungan ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
3. Pengaturan tentang produk tabungan KSU Karang Taruna Mahatva Yodha diatur
dalam peraturan khusus.
Pasal 33
1. KSU Karang Taruna Mahatva Yodha menyalurkan pinjaman/kredit kepada Anggota
a.
b.
c.
2.

dan calon anggota dalam bentuk:


Kredit Produktif
Kredit Investasi dan
Kredit konsumtif
Produk Pinjaman/Kredit KSU Karang Taruna Mahatva Yodha menitik beratkan pada

sektor usaha pertanian,perkebunan,peternakan,perdagangan dan jasa.


3. Penetapan produk pinjaman/kredit koperasi ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan
(RAT).
4. Pengaturan lebih lanjut tentang produk Pinjaman/kredit koperasi diatur dalam
peraturan khusus.
BAB VI
SISA HASIL USAHA (SHU)
Pasal 34

Lembaran 40 dari 50..................

1. Sisa Hasil Usaha ialah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan.
2. Pembagian Sisa Hasil Usaha tersebut ayat (1) pasal ini ditetapkan sebagai berikut :
a. 35 %
untuk cadangan umum
b. 20 %
untuk anggota
c. 25 %
untuk tujuan organisasi (YTBL)
d. 5 %
untuk kesejahteraan pengurus/pengawas
e. 5 %
untuk kesejahteraan karyawan
f. 3 %
untuk dana social.
g. 2 %
untuk pembangunan daerah kerja
h. 5 %
untuk dana pendidikan daerah kerja.
3. Dana Cadangan Umum sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf a adalah kekayaan
koperasi yang tidak boleh dibagikan kepada anggota dan hanya digunakan untuk
pengembangan usaha. Bilamana diperlukan dapat digunakan untuk menutup kerugian
yang diderita koperasi.
4. Dana untuk anggota dibagikan secara proporsinal sebanding dengan besar
simpanannya.
5. Dana untuk tujuan organisasi adalah dana yang diberikan untuk Koperasi Karang
Taruna Mahatva Yodha

atas modal penyertaan yayasan yang di-investasikan pada

koperasi, dengan tujuan ikut serta menopang program yayasan dalam bidang social,
keagamaan dan lingkungan hidup.
6. Penggunaan Dana Pengurus, Dana Kesejahteraan Karyawan, Dana Sosial dan Dana
Pembangunan Daerah Kerja dan dana pendidikan daerah kerja ditentukan oleh
Pengurus.
BAB VII
PENGELOLA ORGANISASI
Bagian kesatu
Menejer dan Pegawai
Pasal 35
1. Manager adalah pegawai koperasi yang melaksanakan seluruh kegiatan usaha
koperasi yang telah didelegasikan oleh pengurus dan bertanggungjawab sepenuhnya
kepada pengurus terhadap tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
2. Tugas dan tanggungjawab manager meliputi :
a. Membina dan melakukan pengawasan langsung terhadap karyawan dan stafnya.
b. Mengajukan usul pengangkatan pegawai/karyawan sesuai kebutuhan.
c. Mengkoordinir dan memimpin para karyawan didalam melaksanakan tugastugasnya dibidangnya masing-masing.
d. Mengkoordinir penyusunan Rencana Kerja (RK) beserta Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja (RAPB) koperasi.
e. Bertanggungjawab dalam menyelenggarakan administrasi uang dan barang
dengan cermat, baik, rapi dan transparan.
Pasal 36
Lembaran 41 dari 50..................

1. Hak Menejer dan Pegawai.


a. Manejer dan pegawai berhak atas gaji setiap bulan yang besarnya ditetapkan oleh
pengurus dengan surat keputusan pengurus.
b. Setiap tahun manager dan pegawai/karyawan tetap diberikan SHU yang besarnya
ditentukan oleh Rapat Anggota.
c. Manager dan pegawai diberikan tunjangan berupa : tunjanagn istri/suami/anak,
komunikasi, konsumsi, transportasi, Jabatan, fungsional,

beras, perbaikan

penghasilan, prestasi dan tunjangan hari tua yang besarnya ditetapkan oleh
pengurus.
d. Manajer dan pegawai diberikan asuransi kesehahatan, kecelakaan kerja dan
kematian.
e. Manajer dan pegawai diberikan fee, Tunjangan Hari Raya (THR) dan tunjangan
sosial lainnya yang besarnya ditetapkan oleh pengurus.
BAB VIII
PEMBUKUAN KOPERASI.
Pasal 37
1. Tahun Buku (TB) KSU Karang Taruna Mahatva Yodha adalah Tahun Takwin yang
dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2. Pengurus dan manajemen wajib mengadakan pembukuan

sesuai

dengan

perkembangan organisasi dan kegiatan usaha.


3. Pengurus dan manajemen wajib membuat laporan bulanan dalam bentuk neraca laba
rugi selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berjalan untuk kepentingan lembaga terkait
dan pihak ketiga.
4. Pengurus dan manejemen wajib pada setiap tutup tahun buku membuat laporan
keuangan dan laporan perkembangan koperasi.
5. Bentuk,isi dan susunan laporan berdasarkan standar akuntasi yang berlaku serta
mengacu pada sistem dan Rencana Kerja Koperasi.
6. Pelaksanaan audit internal dan eksternal dilaksanakan pada setiap tutup tahun buku
oleh pengawas dan lembaga auditor yang ditunjuk.
7. Pengawas dan Auditor diwajibkan membuat laporan atas hasil pemeriksaan dan audit
koperasi.
8. Pengaturan lebih lanjut tentang pembukuan dan sistem pelaporan diatur lebih lanjut
dalam peraturan khusus.

BAB IX
Bagia Kesatu
PERONGKOSAN DAN DANA-DANA
Pasal 38
1. Yang dimaksud dengan segala perongkosan dalam koperasi ini adalah :
a. Pajak-pajak
b. Bunga Bank
Lembaran 42 dari 50..................

c.
d.
e.
f.
g.

Biaya Pemeliharaan Anggota


Kerugian-kerugian yang diderita dalam Tahun buku yang lalu.
Dana sewa gedung dan kendaraan.
Dana fee atas aset yang dijaminkan kepada pihak ketiga.
Dana kesejahteraan pegawai/karyawan dipergunakan untuk kesejahteraan
pegawai/karyawan KSU Karang Taruna Mahatva Yodha baik moril maupun

h.
i.
j.
k.

material.
Dana Pengurus dan Pengawas
Dana Pendidikan
Dana sosial dipergunakan sesuai dengan fungsinya.
Dana pembangunan daerah kerja dipergunakan untuk kemajuan masyarakat

didaerah kerja KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .


2. Penggunaan dana kesejahteraan pegawai/karyawan, dana sosial, dana pembangunan
daerah kerja, dana pendidikan pegawai/karyawan dan dana jasa pengurus diatur dalam
peraturan khusus.
BAB X
C AD AN G AN
Pasal 39
1. Uang cadangan umum dipergunakan untuk menutupi sebagian atau seluruh kerugian
yang diderita oleh KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .
2. Cadangan khusus (cadangan tujuan risiko) dipergunakan untuk tujuan penghapusan
piutang yang ditetapkan sesuai RAT.
BAB XI
K E R U G I AN
Pasal 40
1. Apabila kerugian disebabkan karena keteledoran karyawan, maka keteledoran itu
akan diklasifikasikan oleh Rapat Pengurus dengan memberikan :
a. Sanksi pengembalian
b. Sanksi pemecatan
c. Sanksi pengembalian dan pemecatan
d. Pembebasan dengan syarat
e. Pembebasan sama sekali
BAB XII
PEMBUBARAN
Pasal 41
1. Dengan memperhatikan Anggaran Dasar, maka Rapat Anggota Istimewa Pembubaran
dapat mengambil keputusan untuk mengajukan permintaan kepada pejabat untuk
membubarkan KSU Karang Taruna Mahatva Yodha .
2. Permintaan pada ayat 1 diatas, harus dilampiri dengan berita acara Rapat Khusus
Pembubaran yang antara lain memuat :
a. Tanggal dan Tempat Rapat Anggota Istimewa Pembubaran itu diselenggarakan.
b. Jumlah anggota yang hadir 2/3 dari jumlah anggota.
c. Susunan Acara Rapat
d. Daftar Hadir Rapat.
e. Jumlah suara yang setuju dan tidak setuju terhadap pembubaran tersebut.
Lembaran 43 dari 50..................

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 42
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga dapat dilaksanakan melalui keputusan rapat
anggota setelah diusulkan kepada pengurus sekurang-kurangnya oleh 25 % dari
jumlah anggota.
2. Usul perubahan tersebut diajukan sekurang-kurangnya 14 (hari) hari sebelum Rapat
Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan.
Pasal 45
1. Hal-hal yang belum diatur AD/ART akan, diatur lebih lanjut oleh Pengurus melalui
peraturan-peraturan khusus yang disahkan dalam Rapat Anggota.
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dalam Rapat Anggota
Ditetapkan di

: Sibolga

Pada Tanggal

: ...../................./2016

Pimpinan Rapat

...........................................
Ketua

...........................................
Anggota

...........................................
Anggota

Lembaran 44 dari 50..................

Anda mungkin juga menyukai