Anda di halaman 1dari 51

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


BAB I
HARI LAHIR ORGANISASI

Pasal 1

Badan Pengawal Kebijakan Pemerintahan dan Kesejahteraan yang disingkat BPKPK


Lahir / Berdiri pada hari Sabtu Tanggal Dua Puluh Empat Bulan Agustus Tahun Dua Ribu
Sembilan Belas (24 – 08 – 2019).

BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 2
Syarat Keanggotaan

Syarat menjadi anggota BPKPK adalah sebagai berikut :

1. Setia pada Pancasila dan UUD 1945.


2. Warga Negara Indonesia yang sehat jasmani dan rohani, berusia minimal 19 (Sembilan
Belas) tahun maximal 63 ( Enam Puluh Tiga ) Tahun , terkecuali yang ikut berpartisipasi
mendirikan awal KOMNAS, KOMDA, KORWIL, KOMCAB, dan KOMRAT atau telah
mendapat persetujuan dari Dewan Pendiri.
3. Tidak pernah menjadi anggota organisasi terlarang yang memberontak terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
4. Menyatakan menerima dan taat terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan Organisasi serta aturan lainnya.
5. Setiap Anggota dituntut untuk dapat menunjukkan loyalitas dan dedikasinya.
6. Mengisi formulir yang telah disediakan dan melengkapi syarat-syarat lain yang telah
ditentukan.
7. Keanggotaan dinyatakan diterima apabila telah :
a. Mengisi formulir :
1) Formulir Asli (A-1) dan lampiran berkas diajukan ke Komisi Nasional
2) Formulir selain ditanda-tangani oleh calon anggota juga diketahui/ditanda-tangani
dan distempel oleh komisi perwakilan setempat
3) Komisi Perwakilan dimasing-masing wilayah mendapat tembusan Photo Copy
Formulir dan lampiran berkas.
b. Melampirkan :
1) 1 (satu) lembar foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
2) 2 (dua) lembar Pas Photo warna ukuran 2 cm x 3 cm
3) 1 (Satu) lembar Pas Photo warna ukuran 4 cm x 6 cm.
c. Membayar Paket Atribut yang ditentukan oleh KOMDA masing - masing

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


1) Khusus untuk KOMDA, KOMCAB DAN KOMANCAB KTA ditentukan oleh
KOMNAS
2) Khusus untuk KOMRAT KTA ditentukan oleh KOMDA dalam jangka waktu 2
tahun setelah itu wajib diusulkan ke KOMNAS atas usulan KOMDA.
Ketentuan lebih lanjut tentang Keanggotaan di atur dalam Peraturan Organisasi

Pasal 3
Jenis Keanggotaan

Jenis keanggotaan terdiri dari :


1. Anggota Biasa yaitu anggota yang telah memenuhi syarat dan mendapat ID CARD
/Paket Atribut
a. Anggota yang telah mendapat ID Card dari KOMNAS
b. Anggota yang telah mendapat ID Card dari KOMDA
2. Anggota Kehormatan adalah para tokoh Masyarakat/Simpatisan atau Alumni BPKPK
yang telah berjasa kepada Organisasi
Ketentuan lebih lanjut tentang Jenis Keanggotaan di atur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 4
Berakhirnya Keanggotaan

Berakhirnya keanggotaan BPKPK karena :


1. Meninggal dunia
2. Diberhentikan oleh organisasi.
3. Berhenti atas permintaan sendiri.
4. Melanggar Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi
lainnya.
5. Berakhirnya masa berlakunya Kartu Tanda Anggota (KTA).
Ketentuan lebih lanjut tentang Berakhirnya Keanggotaan di atur dalam Peraturan Organisasi.

BAB III
SANKSI ORGANISASI DAN REHABILITASI

Pasal 5
Sanksi Organisasi
Sanksi organisasi dapat diberikan kepada anggota dan/atau pengurus BPKPK apabila :
1. Melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Ketentuan-ketentuan
Organisasi
2. Melakukan perbuatan tercela dan tidak terpuji dalam organisasi kemasyarakatan

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


3. Melakukan perbuatan tercela dan tidak terpuji yang dapat merusak citra dan nama baik
organisasi yang telah berketetapan hukum di pengadilan setempat.
4. Ikut dalam suatu organisasi yang sejenis dengan BPKPK tanpa seijin KOMNAS
Ketentuan lebih lanjut tentang Berakhirnya Sanksi Organisasi di atur dalam Peraturan
Organisasi.
Pasal 6
Rehabilitasi dan Pembelaan Diri

1. Rehabilitasi atau pemulihan nama baik pengurus/anggota dapat dilakukan apabila yang
bersangkutan mengajukan pembelaan diri dihadapan Komisi Perwakilan setempat secara
lisan maupun secara tertulis.
2. Apabila pembelaan diri di Komisi Perwakilan setempat dirasakan kurang memuaskan, maka
dapat dilanjutkan ditingkat Komisi Nasional hingga terakhir di tingkat Dewan Pendiri.
Ketentuan lebih lanjut tentang Rehabilitasi diatur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 7
Bentuk Pelanggaran

1. Bentuk perlanggaran yang dapat dikenai Sanksi Organisasi adalah Pelanggaran yang
dilakukan secara individu maupun secara bersama-sama.
2. Bentuk pelanggaran yang dapat dikenai Sanksi Organisasi adalah Pelanggaran yang
dilakukan oleh seorang pengurus/anggota terhadap kewajiban yang dibebankan kepadanya.
Ketentuan lebih lanjut tentang Bentuk Pelanggaran di atur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 8
Prinsip Pemberian Sanksi

1. Prinsip pemberian sanksi dilakukan melalui proses yang sifatnya terbuka, jujur, adil.
2. Pemberian sanksi yang berkenaan dengan pelanggaran dan pengingkaran terhadap putusan
organisasi ditentukan lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi.

Pasal 9
Bentuk dan Mekanisme Pemberian Sanksi

1. Mekanisme Pemberian Sanksi adalah sebagai berikut :


a. Peringatan Tertulis :
1) Peringatan tertulis diberikan kepada Anggota yang melakukan pelanggaran, ketentuan
lebih lanjut terhadap pelanggaran diatur oleh Dewan Pemutus (K-S-B) dalam
Peraturan/Pedoman Organisasi.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


2) Peringatan tertulis kepada Anggota diberikan oleh Dewan Pemutus (K-S-B) di setiap
jenjang dengan tata urutan, peringatan pertama bertujuan untuk pencegahan
pengulangan kesalahan, peringatan kedua bertujuan untuk kepatuhan, peringatan
ketiga untuk syarat pengenaan sanksi.
b. Pemberhentian Sementara.
1) Usulan pemberhentian sementara anggota/pengurus, diajukan oleh Dewan Pemutus
(K-S-B) setempat berdasarkan putusan rapat.

c. Pemberhentian Tetap
1) Usulan pemberhentian tetap anggota dilakukan oleh Dewan Pemutus (K-S-B) setelah
melalui mekanisme dan diputuskan melalui rapat pleno Tim Pelaksana Harian.
2. Bentuk sanksi organisasi dapat berupa peringatan tertulis, pemberhentian sementara dan
pemberhentian tetap.
Ketentuan lebih lanjut tentang Bentuk dan Mekanisme Pemberian Sanksi diatur dalam
Pedoman Organisasi.

BAB IV
LAMBANG

Pasal 10
Lambang

Arti lambang BPKPK terdiri atas :


1. Lambang BPKPK berbentuk lingkaran melambangkan sikap dinamis, bergerak cepat,
santun, konsisten dan kreativitas.
2. Gambar Timbangan melambangkan perjuangan penegakan keadilan dan supremasi hukum
di Bumi Nusantara.
3. Lingkaran Merah Putih melambangkan :
a. Bendera Negara Republik Indonesia
b. Dua warna yang saling melengkapi dan menyempurnakan dalam jiwa dan raga manusia
untuk membangun Bangsa dan Negara.
4. Peta Kepulauan Nusantara melambang Wawasan Nusantara sebagai cara pandang dan sikap
Bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan Persatuan dan
Kesatuan Bangsa serta Kesatuan Wilayah Indonesia.
5. 5 (lima) huruf BPKPK (berhuruf tebal) adalah singkatan dari Badan Pengawal Kebijakan
Pemerintahan dan Kesejahteraan .
6. Lingkaran pembatas warna hitam melambangkan :
a. Potensi yang dimiliki oleh manusia seperti dua sisi mata uang, yaitu berpotensi baik
dan berpotensi buruk.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


b. Agar bijaksana, mawas diri, santun tapi tegas dalam menyikapi potensi yang dimiliki
tersebut di atas.

7. Arti Warna :
a. Warna Merah :
Melambangkan Keberanian dan bertanggung jawab
Respon Psikologi : Kekuatan, energi, bahaya, berpendirian, dinamis, dan percaya diri.
b. Warna Putih :
Melambangkan Kesucian dan ketulusan.
Respon Psikologi : Warna suci, bersih dan natural.
c. Warna hitam :
Melambangkan kejujuran, keilmuan dan ketegasan.
Respon Psikologi : Independen, Berwibawa, Disiplin, dan Berkemauan keras.
d. Warna Biru :
Melambangkan hamparan samudra Indonesia dan langit biru, lingkungan bersih
dan sehat.
Respon Psikologi : Kepercayaan, bersahaja, Konservatif,Keteraturan dan
kesabaran.
e. Warna Hijau
Melambangkan Negara kita adalah Negara Agraris
Respon Psikologi ; Kesabaran, Displin dengan kemauan Keras
Ketentuan tentamg lambang akan diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi.

BAB V
ATRIBUT

Pasal 11
Atribut

1. Fungsi dan Kedudukan Atribut :


a. Sarana untuk mengenalkan diri kepada pihak lain.
b. Merupakan identitas dan jati diri
c. Alat untuk membangkitkan semangat Korps dan sekaligus sebagai alat untuk meng-
gambarkan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam perjuangan BPKPK.
2. Bendera
3. Tas Dinas
4. Pakaian Seragam PDH,PDL
5. Rompi
6. Jas

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


7. Kaos
8. Jaket
9. Topi
10. Baju Batik BPKPK
11. Sticker Lencana dan PIN
12. Dompet IDCARD pakai Lencana dan tanpa Lencana
13. Dompet ID CARD khusus Ketua dan Wakil Ketua ( KOMNAS-KOMDA) bertulisan
INTELIJEN
Ketentuan tentang Atribut diatas akan diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi.

BAB VI
LAGU

Pasal 12
Lagu
1. Lirik dan musik dari Lagu Hymne serta lagu Mars organisasi untuk pertama kalinya
dibuat oleh Dewan Pendiri.
2. Fungsi Lagu :
a. Sebagai media menyampaikan pesan
b. Pengiring dalam prosesi ceremonial organisasi.
c. Menciptakan suana yang harmoni, hikmat dan segar.
Ketentuan tentang lagu akan diatur dalam Pedoman Organisasi

BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 13
Struktur Komisi Nasional

1. Komisi Nasional (KOMNAS), yang pertama kali disahkan oleh Tim Khusus yang terdiri
dari Dewan Pendiri untuk masa bakti 7 ( Tujuh ) Tahun dan selanjutnya ditetapkan oleh
Tim Khusus yang terdiri dari Dewan Pendiri untuk periode 2 dan Seterusnya
2. Jabatan Ketua Umum boleh dijabat maksimal 2 periode
3. Jabatan Ketua Umum pertama kali adalah pemarkasa pendirian BPKPK dari Dewan
Pendiri
4. Jabatan Ketua Umum kedua kali adalah lewat MUNAS periode berikutnya
5. Jabatan dalam (K-S-B) dan Pelaksana Harian tidak dibenarkan merangkap Jabatan
Pemutus Kebijakan di Sayap Organisasi
6. Khusus jabatan pimpinan di media cetak/online dijabat oleh Ketua Umum terpilih
7. Ketua Umum Komisi Nasional (KOMNAS) bertanggung jawab kepada Musyawarah
Nasional.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


8. Struktur Kepengurusan Komisi Nasional (KOMNAS) minimal 10 (Sepuluh) orang dan
maksimal 30 (Tiga Puluh) orang yang disebut K-S-B dan Pelaksana Harian, terdiri dari :
a. 1 (Satu) orang Ketua Umum
b. 1 (Satu) orang Sekretaris Umum
c. 1 (Satu) orang Bendahara Umum
d. 3 (Tiga) orang Wakil Ketua
e. 3 (Satu) orang Wakil Sekretaris
f. 1 (Satu) orang Wakil Bendahara
9. Struktur Kelengkapan organisasi, terdiri dari :
a. Dewan Pelindung / Penasihat BPKPK
• Kementrian Dalam Negeri
• Kementrian Luar Negeri

b. Dewan Pembina

c. Dewan Pemutus Kebijakan ( K-S-B )

d. Pelaksana Harian
• Wakil Ketua
• Wakil Sekretaris
• Wakil Bendahara

e. Staf Ahli terdiri dari 5 divisi dan 5 Direktur


• Devisi Hukum dan HAM / Tipikor
• Devisi Intelgent
• Devisi Humas dan Organisasi
• Devisi Narkotika
• Devisi HanKam
• Direktur LBH
• Direktur Koperasi dan Perdagangan
• Direktur Rumah Sakit/Poliklinik dan Apoteker
• Direktur Media Cetak dan OnLine
• Direktur Pendidikan Formal dan Non Formal
• Direktur Panti Jompo dan Panti Asuhan

f. Penasihat Hukum
g. Staf Kesektariatan
h. Biro Informasi Center
i. Satuan Tugas Relawan
Ketentuan lebih lanjut tentang Struktur Komisi Nasional diatur dalam Pedoman Organisasi.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


Pasal 14
Tugas & Wewenang Komisi Nasional

Tugas dan Wewenang Komisi Nasional (KOMNAS) :


1. Komisi Nasional/KOMNAS (K-S-B) mengajukan permohonan kesediaannya dan
menetapkan Pelindung / Penasihat yang selaras dengan visi-misi Organisasi.

2. Komisi Nasional/KOMNAS (K-S-B) dapat mengangkat dan memberhentikan dalam Surat


Keputusan perangkat organisasi, bersifat ad-hock terdiri dari :
a. Staf Ahli
b. Penasihat Hukum
c. Divisi Organisasi
d. Staf Kesektariatan
e. Biro Informasi Center
f. Tim Investigasi dan Intelejen
g. Satuan Tugas Keamanan
h. Satuan Tugas Relawan

3. Komisi Nasional/KOMNAS (K-S-B) memiliki kewenangan untuk melakukan tes and


proper tes sekaligus mengangkat/menetapkan Komisi Daerah (KOMDA).

4. Komisi Nasional/KOMNAS (K-S-B) mempunyai kewenangan menerbitkan Surat


Keputusan Pengesahan Komposisi Komisi Daerah dan Cabang berdasarkan usulan
Perwakilan masing-masing wilayah.

5. Komisi Nasional/KOMNAS (K-S-B) mempunyai kewenangan untuk membubarkan


Komisi Daerah/Korwil KOMDA, Komisi Cabang yang telah melanggar Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga sebagai Pedoman Organisasi dengan catatan setelah
dimusyawarahkan dengan Dewan Pemutus (K-S-B).

6. Komisi Nasional/KOMNAS (K-S-B) dapat membekukan seluruh Pengurus KOMDA,


KORWIL KOMDA, KOMCAB, KOMANCAB, KOMRAT bila sewaktu - waktu
melanggar AD/ART atau sesuatu hal yang dianggap membahayakan kehidupan di
Organisasi BPKPK

7. Komisi Nasional/KOMNAS (K-S-B) mempunyai kewenangan untuk membekukan


sementara Komisi Daerah, Komisi Cabang, Komisi Anak Cabang, Komisi Ranting yang
memiliki Dualisme Kepemimpinan.

8. Biro Informasi Center (Media Cetak dan Media Online) dikendalikan langsung oleh Tim
yang ditunjuk/dipercaya oleh KOMNAS melalui Pemimpin Redaksi. Selanjutnya
Pemimpin Redaksi mendapat kewenangan

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


9. Menetapkan perangkat organisasi sekaligus Biro Perwakilan di tingkat Kabupaten / Kota
se-Indonesia.

10. Komisi Nasional (KOMNAS) memiliki kewenangan mengeluarkan Surat Tugas dan
Lencana kepada Tim Investigasi dan Intelejen di tingkat Komisi Nasional serta di Komisi
Daerah, Korwil KOMDA dan Komisi Cabang. Sekaligus KOMNAS berwenang
membekukan Surat Tugas / mengeluarkan Surat Penghentian Investigasi.

11. Komisi Nasional melantik Komisi Daerah (KOMDA).

12. Komisi Nasional membuat/mencabut SK seluruh (K-S-B) sayap dari BPKPK

13. Komisi Nasional sewaktu – waktu dapat melakukan inspeksi mendadak diberbagai Komisi
. Ketentuan tugas, kewenangan Komisi Nasional akan diatur lebih lanjut dalam Pedoman
Organisasi.
Pasal 15
Struktur Korwil

Struktur Korwil Daerah


• Bertugas dalam beberapa daerah dalam satu Provinsi yang ditunjuk langsung oleh
KOMNAS
• Masa jabatan Korwil Daerah 5 tahun sejak masa SK diberlakukan / dikeluarkan
• Membentuk dan mengusulkan calon Pengurus Cabang ditunjukkkan kepada KOMDA
setempat . KOMDA setempat dapat meneruskan ke KOMNAS untuk dibuatkan SK
• Struktur Korwil KOMDA terdiri dari
a. 2 Orang Penasihat yang ditunjuk oleh KOMDA
b. 1 Orang Ketua
c. 1 Orang Sekretaris
d. 1 Orang Bendahara
e. 2 - 10 Orang Anggota dilihat sesuai kebutuhan

Pasal 16
Tugas dan Kewenangan Korwil KOMDA

Kewenangan Korwil KOMDA adalah :


1. Membentuk dan mengusulkan pengurus baru KOMCAB ke KOMDA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


2. mengusulkan untuk mencabut / membekukan SK KOMCAB ke KOMDA dan ke
KOMNAS bila telah melanggar AD/ART
3. Dapat mengambil alih sementara dengan menunjuk sebagai PLT dengan persetujuan
KOMDA dalam waktu yang sangat terbatas maksimal 1 tahun
4. PLT KOMDA dapat dari KOMCAB maupun KOMDA setempat

Pasal 17
Struktur Komisi Daerah (KOMDA)

1. Struktur Komisi daerah ( KOMDA ) terdiri dari :


• Dewan Pensehat dari Pemerintah Provinsi (Muspida)
• Dewan Pembina
• 1 ( Satu ) Orang Ketua
• 1 ( Satu ) Orang Sekretaris
• 1 ( Satu ) Orang Bendahara
• Pelaksana Harian Terdiri dari :
➢ 2 ( Dua ) Orang Wakil Ketua
➢ 2 ( Dua ) Orang Sekretaris

2. Komisi Daerah (KOMDA) mengajukan permohonan kesediaan dan menetapkan Pelindung


/ Dewan Penasihat pada Pimpinan MUSPIDA masing - masing.
3. Komisi Daerah (KOMDA) dapat mengangkat dan menetapkan dalam Surat Keputusan
perangkat organisasi, bersifat ad-hock terdiri dari :
a. Divisi Organisasi
• Devisi Hukum dan HAM / Tipikor
• Devisi Intelgent
• Devisi Humas dan Organisasi
• Devisi Narkotika
• Devisi HanKam
• Devisi Koperasi dan Perdagangan
• Devisi Media
• Devisi Pendidikan
• Devisi Rumah Sakit / Poliklinik dan Apoteker
• Devisi Panti Jompo dan Panti Asuhan
b. Staf Kesektariatan
c. Satuan Tugas Keamanan
d. Satuan Tugas Relawan

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


4. Komisi Daerah (KOMDA) dapat mengusulkan beberapa Tim Investigasi ke Komisi
Nasional yang bertugas di wilayah Kewenagannya/Provinsi.

5. Komisi Daerah (KOMDA) dapat mengusulkan maksimal 7 (tujuh) orang setiap Tim
Investigasi kepada Komisi Nasional untuk mendapatkan Surat Tugas dan Lencana dalam
pengusutan masalah sesuai bidang serta bersifat ad hock. Setiap Tim Investigasi hanya
mengusut 1 (satu) bidang permasalahan di Satuan Kerja instansi kewenangannya
(Provinsi), yaitu :
• Pendidikan
• Kesehatan
• Pertanahan
• Lembaga Legislatif
• TNI/Kepolisian
• Pengadilan/Kejaksaan
• Dan lain-lain sesuai kebutuhan

6. Komisi Daerah (KOMDA) memiliki kewenangan untuk melakukan fit and proper tes
kepada calon Pengurus Komisi Cabang melalui usulan PILKOMCAB, selanjutkan
dikukuhkan oleh Komisi Nasional (KOMNAS) melalui Surat Keputusan yang ditanda-
tangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Umum KOMNAS BPKPK.

7. Komisi Daerah (KOMDA) dilantik oleh Komisi Nasional (KOMNAS) yang dihadiri oleh
KOMCAB , KOMANCAB dan KOMRAT
Ketentuan tugas, kewenangan KOMDA akan diatur lebih lanjut dalam Pedoman
Organisasi.

Pasal 18
Tugas & Wewenang Komisi Daerah

1. Komisi Daerah (KOMDA) wajib mengajukan permohonan kesediaan dan menetapkan


Pelindung/Dewan Penasihat diwilayah kewenangannya/Provinsi

2. Komisi Daerah (KOMDA) dapat mengangkat dan menetapkan dalam Surat Keputusan
perangkat organisasi, bersifat ad-hock terdiri dari :
a. Devisi Organisasi ,
• Devisi Hukum dan HAM / Tipikor
• Devisi Intelgent
• Devisi Humas dan Organisasi
• Devisi Narkotika
• Devisi HanKam
• Devisi Koperasi dan Perdagangan

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


• Devisi Media
b. Staf kesektariatan
c. Satuan Tugas Keamanan
d. Satuan Tugas Relawan
3 Komisi Daerah (KOMDA) dapat mengusulkan beberapa Tim Investigasi ke Komisi
Nasional yang ditugaskan di wilayah kewenangannya/ Provinsi.

4 Komisi Daerah (KOMDA) memiliki kewenangan untuk melakukan fit and proper tes
kepada calon Pengurus Komisi Cabang melalui usulan PILKOMCAB, selanjutkan
dikukuhkan oleh Komisi Nasional (KOMNAS) melalui Surat Keputusan yang ditanda-
tangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Umum KOMNAS BPKPK.
5 Komisi Daerah (KOMDA) Memiliki kewenangan untuk melantik Komisi Cabang
(KOMCAB) di wilayah kewenangannya yang dihadiri oleh Koordinator Wilayah KOMDA

6 Komisi Daerah (KOMDA) dilantik oleh Komisi Nasional ( KOMNAS) dengan ketentuan
tugas, kewenangan KOMDA akan diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi

7 Masa Bakti pada pengurusan KOMDA adalah 5 ( Lima ) Tahun

Pasal 19
Struktur Komisi Cabang (KOMCAB)

1. Struktur Komisi Cabang ( KOMCAB ) terdiri dari :


• 1 ( Satu ) Orang Ketua
• 1 ( Satu ) Orang Sekretaris
• 1 ( Satu ) Orang Bendahara
• Pelaksana Harian Terdiri dari :
➢ 2 ( Dua ) Orang Wakil Ketua
➢ 2 ( Dua ) Orang Sekretaris

4. Struktur Kelengkapan organisasi, terdiri dari :


a. Dewan Pelindung / Penasihat BPKPK
• MUSPIDA
b. Dewan Pembina
c. Pelaksana Harian1
• Wakil Ketua
• Wakil Sekretaris
• Wakil Bendahara
d. Staf Ahli
• Devisi Hukum dan HAM / Tipikor

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


• Devisi Intelgent
• Devisi Humas dan Organisasi
• Devisi Narkotika
• Devisi HanKam
• Devisi Koperasi dan Perdagangan
• Devisi Media
e. Penasihat Hukum
f. Staf Kesektariatan
g. Biro Informasi Center
h. Satuan Tugas Relawan

5. Komisi Cabang (KOMCAB) untuk pertama kali direkomendasikan oleh KOMDA


berdasarkan Surat Mandat, selanjutnya ditetapkan sebagai pengurus definitive untuk masa
jabatan selama 3 (tiga) tahun oleh Komisi Nasional.

6. Komisi Cabang (KOMCAB) dapat dipilih kembali atas rekomendasi Rapat Pleno Pemilihan
Komisi Cabang (PILKOMCAB).

7. Ketua Komisi Cabang (KOMCAB) bertanggung jawab kepada Rapat Pleno Pemilihan
Komisi Cabang (PILKOMCAB)

Ketentuan tentang Struktur Komisi Cabang (KOMCAB) akan diatur lebih lanjut dalam
Pedoman Organisasi.

Pasal 20
Tugas & Wewenang Komisi Cabang (KOMCAB)

1. Komisi Cabang (KOMCAB) mengajukan permohonan kesediaan dan menetapkan


Pelindung/Penasihat di Wilayah Kewenangannya
2. Komisi Cabang (KOMCAB) dapat mengangkat dan menetapkan dalam Surat Keputusan
Perangkat Organisasi, bersifat ad-hock terdiri dari :
a. Devisi Organisasi
• Devisi Hukum dan HAM / Tipikor
• Devisi Intelgent
• Devisi Humas dan Organisasi
• Devisi Narkotika
• Devisi HanKam
• Devisi Koperasi dan Perdagangan
• Devisi Media

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


b. Staf Kesektariatan
c. Satuan Tugas Keamanan
d. Satuan Tugas Relawan

5. Komisi Cabang (KOMCAB) memiliki kewenangan untuk melakukan fit and propertes
kepada calon Pengurus Harian Komisi Anak Cabang melalui usulan
PILKOMANCAB,selanjutkan dikukuhkan oleh Komisi Daerah (KOMDA) melalui Surat
Keputusan yang ditanda-tangani oleh Ketua dan Sekretaris KOMDA.
6. Komisi Cabang (KOMCAB) dilantik Komisi Daerah (KOMDA) dan dapat dihadiri oleh
Koordinator Wilayah Daerah Wewenangnya
Ketentuan tugas, kewenangan Komisi Cabang (KOMCAB) akan diatur lebih lanjut dalam
Pedoman Organisasi.

Pasal 21
Struktur Komisi Anak Cabang (KOMANCAB)

1. Struktur Komisi Anak Cabang ( KOMANCAB ) terdiri dari :


• 1 ( Satu ) Orang Ketua
• 1 ( Satu ) Orang Sekretaris
• 1 ( Satu ) Orang Bendahara
• Pelaksana Harian Terdiri dari :
➢ 2 ( Dua ) Orang Wakil Ketua
➢ 2 ( Dua ) Orang Sekretaris
2. Struktur Kelengkapan organisasi, terdiri dari :
a. Dewan Pelindung / Penasihat BPKPK
• MUSPIKA
b. Dewan Pembina
c. Pelaksana Harian
• Wakil Ketua
• Wakil Sekretaris
• Wakil Bendahara
d. Staf Ahli
• Devisi Hukum dan HAM / Tipikor
• Devisi Intelgent
• Devisi Humas dan Organisasi
• Devisi Narkotika
• Devisi HanKam

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


• Devisi Koperasi dan Perdagangan
• Devisi Media
e. Penasihat Hukum
f. Staf Kesektariatan
g. Biro Informasi Center
h. Satuan Tugas Relawan
3. Komisi Anak Cabang (KOMANCAB) untuk pertama kali direkomendasikan oleh
KOMCAB berdasarkan Surat Mandat, selanjutnya ditetapkan sebagai pengurus definitive
untuk masa bhakti selama 2 (dua) tahun oleh Komisi Daerah.
4. Komisi Anak Cabang (KOMANCAB) dapat dipilih kembali atas rekomendasi Rapat Pleno
Pemilihan Komisi Anak Cabang (PILKOMANCAB).
5. Ketua Komisi Anak Cabang (KOMANCAB) bertanggung jawab kepada Rapat Pleno
Pemilihan Komisi Anak Cabang (PILKOMANCAB).
Ketentuan tentang Struktur Komisi Anak Cabang (KOMANCAB) akan diatur lebih lanjut
dalam Pedoman Organisasi.

Pasal 22
Tugas & Wewenang Komisi Anak Cabang (KOMANCAB)

1. Komisi Anak Cabang (KOMANCAB) dapat mengangkat dan menetapkan dalam Surat
Keputusan Perangkat Organisasi, bersifat ad-hock terdiri dari :
1. Devisi Organisasi
• Devisi Hukum dan HAM / Tipikor
• Devisi Intelgent
• Devisi Humas dan Organisasi
• Devisi Narkotika
• Devisi HanKam
• Devisi Koperasi dan Perdagangan
2. Devisi Media
3. Staf Kesektariatan
4. Satuan Tugas Keamanan
5. Satuan Tugas Relawan
2. Komisi Anak Cabang (KOMANCAB) dapat mengusulkan beberapa Tim Investigasi ke
Komisi Nasional yang bertugas di Wilayah Tingkat Kecamatan.
3. Komisi Anak Cabang (KOMANCAB) memiliki kewenangan melakukan fit and proper tes
kepada calon Penguruh Harian Komisi Ranting melalui usulan PILKOMRAT, serta dikukuh

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


oleh Komisi Daerah (KOMDA) melalui Surat Keputusan yang ditanda-tangani oleh Ketua
dan Sekretaris KOMDA.
4. Komisi Anak Cabang (KOMANCAB) dilantik oleh Komisi Cabang (KOMCAB) dan wajib
dihadiri oleh Komisi Daerah (KOMDA) dan Korwil KOMDA
5. Masa Jabatan pengurusan Komisi Anak Cabang ( KOMANCAB) adalah 2 ( Dua) Tahun
Ketentuan tugas, kewenangan Komisi Anak Cabang (KOMAC) akan diatur lebih lanjut
dalam Pedoman Organisasi.

Pasal 23
Struktur Komisi Ranting (KOMRAT)

1. Struktur Komisi Ranting ( KOMRAT ) terdiri dari :


• 1 ( Satu ) Orang Ketua
• 1 ( Satu ) Orang Sekretaris
• 1 ( Satu ) Orang Bendahara
• Pelaksana Harian Terdiri dari :
➢ 2 ( Dua ) Orang Wakil Ketua
➢ 2 ( Dua ) Orang Sekretaris

2. Struktur Kelengkapan organisasi, terdiri dari :


a. Dewan Pelindung / Penasihat BPKPK
• Orang yang berperan di Desa / Kelurahan Setempat ( Bukan Kepala Desa/Pamong
Desa )
b. Dewan Pembina
c. Pelaksana Harian
• Wakil Ketua
• Wakil Sekretaris
• Wakil Bendahara
d. Staf Ahli
• Devisi Hukum dan HAM / Tipikor
• Devisi Intelgent
• Devisi Humas dan Organisasi
• Devisi Narkotika
• Devisi HanKam
• Devisi Koperasi dan Perdagangan
• Devisi Media
e. Penasihat Hukum
f. Staf Kesektariatan

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


g. Biro Informasi Center
h. Satuan Tugas Relawan

3. Komisi Ranting (KOMRAT) untuk pertama kali direkomendasikan oleh KOMANCAB


berdasarkan Surat Mandat, selanjutnya ditetapkan sebagai pengurus definitive untuk masa
bhakti selama 1 (satu) tahun oleh Komisi Nasional dengan persetujuan KOMCAB dan
KOMDA.
4. Komisi Ranting (KOMRAT) dapat dipilih kembali atas rekomendasi Rapat Pleno Pemilihan
Komisi Anak Cabang (PILKOMANCAB).

5. Ketua Komisi Ranting (KOMRAT) bertanggung jawab kepada KOMISI ANAK CABANG
(KOMANCAB) melalui Rapat Pleno Pemilihan Komisi Ranting (PILKOMRAT).
Ketentuan tentang Struktur Ranting (KOMRAT) akan diatur lebih lanjut dalam Pedoman
Organisasi

Pasal 24
Tugas & Wewenang Komisi Ranting (KOMRAT)

1. Komisi Ranting (KOMRAT) mengajukan permohonan kesediaan dan menetapkan Dewan


Pembina yang selaras dengan visi-misi organisasi.
2. Komisi Ranting (KOMRAT) dapat mengangkat dan menetapkan dalam Surat Keputusan
Perangkat Organisasi, bersifat ad-hock terdiri dari :
a. Devisi Organisasi
b. Staf Kesektariatan
c. Satuan Tugas Keamanan
d. Satuan Tugas Relawan
3. Komisi Ranting (KOMRAT) dapat mengusulkan maksimal 7 (tujuh) orang setiap Tim
Investigasi kepada Komisi Nasional untuk mendapatkan Surat Tugas dan Lencana dalam
pengusutan masalah sesuai bidang serta bersifat ad hock. Setiap Tim Investigasi hanya
mengusut 1(satu) bidang permasalahan di Satuan Kerja/Instansi/Lembaga sesuai
kebutuhan.
4. Calon Pengurus harian Komisi Ranting (KOMRAT) direkomendasikan oleh Komisi Anak
Cabang (KOMACAB) melalui fit and propertes PILKOMRAT serta dikukuh oleh Komisi
Daerah (KOMDA) melalui Surat Keputusan yang ditanda-tangani oleh Ketua Umum dan
Sekretaris KOMDA BPKPK .
5. Komisi Ranting (KOMRAT) dilantik oleh Komisi Anak Cabang (KOMACAB) dan wajib
dihadiri oleh Komisi Cabang (KOMCAB)
6. Masa Jabatan KOMRAT adalah 2 (Dua) tahun

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


Ketentuan tugas, kewenangan Komisi Ranting (KOMRAT) akan diatur lebih lanjut dalam
Pedoman Organisasi.

Pasal 25
Kekayaan BPKPK

1. Dewan Pendiri BPKPK adalah Dewan Penggagas Organisasi


2. Kekayaan BPKPK terdiri dari :
• Seluruh kekayaan mulai Harta - Benda - Tanah - Kantor - Inventaris dari KOMNAS,
KOMDA,KOMCAB, KOMANCAB, KOMRAT dan KOMANRAT
• Seluruh kekayaan Harta - Benda - Tanah - Kantor - Inventaris dari seluruh Sayap
Organisasi BPKPK
• Seluruh kekayaan di BPKPK atas nama BPKPK Pusat / KOMNAS

Pasal 26
Sayap Organisasi BPKPK

Sayap Organisasi BPKPK berbentuk Yayasan yang bernama Yayasan Sapta Karya
Nusantara yang diketuai oleh Ketua Yayasan dan Pengurus Yayasan dalam komando
KOMNAS BPKPK di seluruh wilayah NKRI

1. LBH BPKPK
2. Media Cetak dan Online Sapta Karya Nusantara
3. Lembaga Pendidikan Formal dan Informal Sapta Karya Nusantara
4. Rumah sakit / Poliklinik dan Apoteker Sapta Karya Nusantara
5. Koperasi dan Perdangangan Sapta Karya Nusantara
6. Panti Asuhan dan Panti Jompo Sapta Karya Nusantara
7. Penitipan Anak Sapta Karya Nusantara
8. Pendidikan dan Pelatihan Gada Pratama Sapta Karya Nusantara

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


Pasal 27
Jabatan di Sayap Organisasi BPKPK

1. Jabatan di sayap BPKPK tidak boleh di rangkap oleh (K-S-B) dan Pelaksana Harian
BPKPK KOMNAS , KOMDA , KOMCAB , KOMANCAB dan KOMRAT
2. Jabatan di Sayap BPKPK khusus untuk pengawas dari masing – masing (K-S-B)
ditingkatnya.
3. Jabatan Pimpinan Umum Redaksi Cetak / OnLine secara automatis dijabat oleh Ketua
Umum BPKPK terpilih
4. ( K – S – B) BPKPK secara otomatis sebagai Dewan Pembina/ Pengawas di seluruh Sayap
BPKPK
• LBH BPKPK
• Koperasi dan Perdagangan Sapta Karya Nusantara BPKPK
• A. Lembaga Pendidikan Sapta Karya Nusantara
( Paud – TK – SD – SMP/MTs – SMA/SMK/MA – Perguruan Tinggi )
B. Lembaga Pendidikan Non-Formal Sapta Karya Nusantara
• Panti Asuhan dan Panti Jompo Sapta Karya Nusantara
• Media Cetak dan Online Sapta Karya Nusantara
• Rumah Sakit/ Poliklinik Sapta Karya Nusantara Husada dan Apoteker Sapta
Karya Nusantara
• Penitipan Anaka Sapta Karya Nusantara
• Pendidiikan dan Pelatihan Gada Pratama Sapta Karya Nusantara

BAB VIII
FUNGSI DAN TUGAS PERANGKAT ORGANISASI

Pasal 28
Dewan Pendiri

1. Dewan Pendiri BPKPK adalah penggagas berdirinya organisasi dan nama-nama pendiri
tercatat di dalam Anggaran Dasar, sepanjang Organisasi ini berdiri.

2. Dewan Pendiri BPKPK adalah siapa saja diperbolehkan karena merupakan awal berdirinya
Organisasi BPKPK

3. Dewan Pendiri BPKPK adalah penggagas berdirinya Organisasi yang tidak digantikan
siapa pun / bersifat tetap

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


4. Dewan Pendiri BPKPK pertama kali berdiri berjumlah 5 orang dan dengan perkembangan
zaman dapat ditambah 2 orang, dengan ketentuan maximal berjumlah 7 orang

5. Dewan Pendiri BPKPK bersifat KOLEKTIF KOLEGIAL

6. Fungsi dan Tugas Dewan Pendiri


a. Menerbitkan SK (Surat Keputusan) komposisi Pengurus Lembaga BPKPK dan dapat
mencabut/menganulir/membatalkan dan membekukan keberadaan BPKPK, jika sudah
tidak sesuai dengan Ketentuan AD/ART dan Amanat Dewan Pendiri BPKPK.
b. Ketika organisasi ini berdiri, Dewan Pendiri BPKPK adalah sebagai pencetus Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Pedoman Organisasi (Sesuai Kebutuhan).
c. Memberikan rekomendasi atas pembubaran Organisasi, yang ditanda tangani bersama
dalam Berita Acara, minimal 2/3 (dua per tiga)) dari jumlah Dewan pendiri BPKPK.
Selanjutnya dilegalkan dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Luar Biasa.

6. Struktur Dewan Pendiri BPKPK :


a. Mekanisme penyusunan Dewan Pendiri dipilih dalam Rapat Pleno Dewan Pendiri
b. Struktur Dewan Pendiri bersifat Kolektif Kolegial.
c. Struktur Dewan Pendiri maksimal berjumlah 5 (Lima) orang, membentuk tim khusus
yang terdiri dari :
• Ketua ; Dewan Pendiri yang tertua sesuai dengan KTP
• Sekretaris ; Dewan Pendiri yang termuda sesuai dengan KTP
d. Anggota berjumlah 5 (Lima) orang
e. struktur dewan pendiri hanya berlaku dalam sidang pleno untuk musyawarah /
mufakat

7. Struktur Dewan pendiri BPKPK bersifat permanen dan dapat dicabut haknya jika:
a. Mendirikan Organisasi yang sejenis
b. Masuk dalam daftar organisasi terlarang

8. Syarat Sahnya Rapat untuk mengambil keputusan :


a. Harus dibuatkan surat undangan resmi untuk rapat khusus dan tertutup
b. Minimal 2/3 (dua pertiga ) Dewan pendiri yang hadir maka rapat dapat dilaksanakan
dan sah atas segala keputusannya.
c. Setiap pengambilan keputusan oleh dewan pendiri dinyatakan sah bila disetujui secara
musyawarah dan aklamasi atau Voting sekurang - kurangya sebanyak 50% + 1 (lima
puluh persen) dari 2/3 anggota dewan pendiri yang hadir .

9. Jumlah Dewan pendiri BPKPK tidak dapat dikurangi atau ditambah,Kecuali :


a. Mengundurkan diri secara tertulis
b. Melakukan pelanggaran berat organisasi yang berdampak pada perpecahan,
pencemaran nama baik pengurus atau lembaga,atau perbuatan kudeta.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


c. Ikut dalam organisasi terlarang

10. Pengunduran diri seorang atau beberapa orang Dewan Pendiri tidak akan mengurangi
fungsi dan tugas Dewan Pendiri BPKPK.
11. Seorang anggota Dewan Pendiri yang berkeinginan mengundurkan diri wajib mengajukan
Surat Pernyataan pengunduran diri.
12. Dewan Pendiri BPKPK yang telah mengundurkan diri tidak diperbolehkan mendirikan
organisasi yang sama (Organisasi Tandingan) dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun sejak
mengundurkan diri.
13. Persetujuan pengunduran diri seorang Anggota Dewan Pendiri BPKPK ditetapkan dalam
Rapat Pleno.
14. Persyaratan penerimaan Calon Anggota Dewan Pendiri BPKPK adalah :
a. Sehat Jasmani dan Rohani
b. Warga Negara Republik Indonesia
c. Tidak Terlibat Organisasi dan Partai terlarang
d. Tidak Pernah kena sanksi atau diberhentikan pada organisasi/Lembaga/institusi lain
(dibuktikan dengan surat)
e. Membayar Kontribusi untuk BPKPK
f. Siap menjaga dan memajukan Lembaga ( Mengisi Form Fakta Integritas)

Ketentuan lebih lanjut tentang Dewan Pendiri diatur dalam Pedoman Organisasi.

Pasal 29
Pelindung / Dewan Penasihat

1. Pelindung/Dewan Penasihat adalah Pejabat Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi,


Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Kecamatan.
2. Pelindung/Dewan Penasihat ditetapkan oleh Ketua, Sekretaris, dan Bendahara dimasing-
masing tingkatan Organisasi sebanyak banyaknya 3 (tiga) orang, terdiri atas :
a. Seorang Ketua
b. 2 Orang Seorang Wakil Ketua
3. Tugas dan wewenang Pelindung/Dewan Penasihat:
a. Memberikan pembinaan, bimbingan/arahan, baik diminta maupun tidak kepada
Pengurus BPKPK
b. Memberikan masukan dan pertimbangan dalam proses penanggulangan dan
penyelesaian masalah Organisasi dimasing-masing tingkatan Organisasi.
c. Bimbingan/arahan oleh Dewan Penasihat disampaikan secara lisan maupun tertulis di
dalam internal kepengurusan BPKPK.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


d. Atas permintaan Pengurus BPKPK memberikan penjelasan ke Publik terhadap masalah
tertentu.

4. Masa bhakti Pelindung / Penasihat sesuai dengan masa bhakti Kepemerintahan


Ketentuan lebih lanjut tentang Dewan Penasihat diatur dalam Pedoman Organisasi.

Pasal 30
Staff Ahli

Staff Ahli BPKPK ;


1. Staff Ahli adalah para Akademisi yang memiliki pengetahuan tertentu untuk membantu
Komisi Nasional (KOMNAS).
2. Staff Ahli ditetapkan oleh K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara) dan khusus berada di
Komisi Nasional, dengan ketentuan ;
a. Jumlah Staf Ahli berdasarkan kebutuhan
b. Berpendidikan serendah-rendahnya strata satu (S1)
c. Menguasai bidang Pemerintahan, Hukum, Sosial, Politik dan lain-lain sesuai
kebutuhan
d. Bersifat Ad-hock
3. Fungsi dan Tugas
a. Memberikan pertimbangan dan analisa secara tertulis dan lisan.
b. Membantu Komisi Nasional dalam menyusun program-program strategis.
c. Atas permintaan K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara) memberikan penjelasan ke
publik terhadap masalah tertentu
d. Staf Ahli bertanggung jawab kepada K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara) Komisi
Nasional (KOMNAS)
e. Masa Tugas Staf Ahli sesuai priodisasi kepengurusan KOMNAS
Ketentuan lebih lanjut tentang Staf Ahli diatur dalam Pedoman Organisasi.

Pasal 31
Penasihat Hukum

Penasihat Hukum BPKPK ;


1. Penasihat Hukum adalah kelengkapan Organisasi yang dibentuk oleh Komisi Nasional.
2. Penasihat Hukum ditetapkan oleh K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara) dan khusus
berada di Komisi Nasional, dengan ketentuan ;
a. Penasihat Hukum dibentuk sesuai kebutuhan dan bersifat ad-hock.
b. Jumlah Anggota Penasihat Hukum sesuai kebutuhan
c. Bersifat Ad-Hock.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


3. Fungsi dan Tugas ;
a. Memberikan nasehat, solusi dan bantuan Hukum kepada K-S-B dan Pelaksana
Harian dan TIM Investigasi.
b. Mendampingi K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara) / Tim Investigasi dalam
menangani perkara tertentu
c. Atas rekomendasi K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara) memberikan konsultasi
dan bantuan Hukum kepada Masyarakat yang membutuhkan
d. Atas permintaan K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara) memberikan penjelasan
ke Publik terhadap masalah tertentu.
4. Tim Penasihat Hukum bertanggung jawab kepada K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan
Bendahara)
5. Masa Tugas Penasihat Hukum sesuai priodisasi KOMNAS.

Ketentuan lebih lanjut tentang Tim Penasihat Hukum diatur dalam Pedoman Organisasi

Pasal 32
Divisi-Divisi Organisasi

Divisi Organisasi adalah kelengkapan organisasi yang dibentuk oleh Dewan Pemutus K-S-B
masing-masing wilayah hukum yang berfungsi untuk membantu Dewan Pelaksana Harian
berdasarkan Kebutuhan organisasi.
System pengangkatan pengurus Divisi :
1. Masing-masing Pengurus K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara) BPKPK diseluruh
Indonesia bagi semua tingkatan dapat mengangkat Calon Pengurus Divisi-Divisi sesuai
Kebutuhan Organisasi secara selektif dan tegas dan bersifat AD-HOCK.
2. Para Pengurus Divisi tersebut setelah di seleksi harus mengisi Form A.1 dan A.2 kemudian
diajukan kepada KOMDA BPKPK dan dikirim berkas asli tersebut kepada KOMNAS
BPKPK
3. Setelah Dokumen asli A.1 diterima KOMNAS BPKPK maka dalam kurun waktu 10 hari
KOMNAS akan menerbitkan SK - ST dan ID CARD .
4. Dapat diangkat dan diberhentikan kapan saja namun tetap memakai Prosedur yang berlaku
baik pengangkatannya maupun Peringatan dan pemberhentiannya harus diajukan sesuai
bukti dan hasil rapat kepada KOMNAS BPKPK melalui KOMDA
5. Bahwa Pengurus Divisi berfungsi untuk membantu Kinerja para K-S-B dan Pelaksana
Harian atau sebagai perangkat kerja para K-S-B dan Pelaksana Harian dan berwenang
melakukan Controling, Investigasi, pencarian data dan informasi terhadap dugaan
TIPIKOR atau temuan lainnya ,dan/atau perbuatan yang merugikan Negara dan/atauTugas
pokoknya sesuai Divisinya kemudian seluruh hasil kerjanya wajib diberikan kepada K-S-B
dan Pelaksana Harian untuk dilakukan Penelitian, dan tidak dibenarkan

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


dikembangkan,diedarkan dilaporkan, di umumkan, diberikan kepada siapa saja sebab wajib
dirahasikan demi keamanan Pengurus dan Lembaga BPKPK.

6. Bahwa Jabatan dalam Divisi-Divisi tersebut adalah :


1. Kepala Divisi (Kadiv)
2. Wakil Kepala Divisi (Wakadiv)
3. Sekretaris Divisi (Sekdiv)
4. Anggota-anggota jika di perlukan sesuai luasnya wilayah untuk pengawasan

7. Bahwa Depatemen dalam DIVISI - DIVISI tersebut adalah


➢ Devisi Hukum dan HAM / Tipikor
➢ Devisi Intelgent
➢ Devisi Humas dan Organisasi
➢ Devisi Narkotika
➢ Devisi HanKam
➢ Direktur Koperasi dan Perdagangan
➢ Direktur Media cetak dan OnLine
➢ Direktur Pendidikan
➢ Direktur LBH
➢ Direktur Rumah sakit/Poliklinik dan Apotek
➢ Direktur Panti Jompo dan Panti Asuhan

8. Bahwa seluruh Jajaran Pengurus dan Anggota dalam melaksanakan tugasnya agar
senantiasa berpedoman pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
Pedoman/Peraturan Organisasi dan Serta Ketetapan - Ketetapan BPKPK lainya.
9. Fungsi dan Tugas :
a) Menyusun pokok-pokok program dari masing-masing Divisi sesuai visi dan misi
organisasi
b) Menyusun agenda kerja,evaluasi dan Laporan kerja
c) Membuat database dari masing-masing divisi
d) Atas rekomendasi K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara) menyelenggarakan event
tertentu sesuai kebutuhan.
e) Tidak memberikan penjelasan kepublik terhadap masalah /temuan tertentu.
10. Divisi Organisasi bertanggung jawab kepada K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara)
setempat, dan Pelaksana Harian dapat mengangkat seorang sebagai koordinator semua
Divisi-divisi sebagai central pengaduan dan sharing pendapat.
11. Divisi Organisasi diangkat dan diberhentikan oleh K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan
Bendahara) dimasing-masing wilayah hukum dan diajukan kepada Komisi Daerah
selanjutnya Ditetapkan oleh Komisi Nasional BPKPK sebagai pengurus Pelengkap,
dengan ketentuan :
a. Jumlah Devisi Organisasi berdasarkan kebutuhan
b. Masa Tugas Devisi Organisasi sesuai priodisasi kepengurusan setempat.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


Ketentuan lebih lanjut tentang Divisi Organisasi diatur dalam Pedoman organisasi/Peraturan
Organisasi.

Pasal 33
Biro Informasi Center

Biro Informasi Center BPKPK :


1. Biro Informasi Center adalah kelengkapan organisasi yang dibentuk oleh Komisi Nasional,
membidangi Media Cetak dan dan Online, bersifat ad-hock.
2. Pemimpin Biro Informasi Center / Pimpinan Umum bertanggung jawab Kepada K-S-B
(Ketua, Sekretaris,dan Bendahara) Komisi Nasional.
3. Pemimpin Biro Media Cetak dan Online terdiri dari :
➢ Pemimpin Umum : Ketua Umum KOMNAS BPKPK
➢ Pemimpin Redaksi : Sekretaris Jenderal KOMNAS BPKPK
4. Pemimpin Biro Media Cetak dan Online dapat mengangkat dan memberhentikan Staf
Redaksi, perangkat lain dan Kepala Biro masing-masing daerah sesuai kebutuhan dengan
Rekomendasi Pimpinan Umum.
5. Fungsi dan Tugas ;
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan informasi secara terbuka, seimbang dan bermartabat.
b. Mengelola manajemen media cetak dan on line
c. Mendistribusi barang cetakan media
6. Staf Redaksi bertanggung jawab kepada Pemimpin Redaksi
7. Seluruh Kepala Biro masing-masing daerah bertanggung jawab kepada Pemimpin
Redaksi
8. Pemimpin Redaksi bertanggung jawab kepada Pemimpin Umum
9. Masa Tugas Biro Informasi Center sesuai priodisasi kepengurusan KOMNAS
Ketentuan lebih lanjut tentang Biro Informasi Center diatur dalam Pedoman Organisasi

Pasal 34
Staff Kesekertariatan

Staf Kesektariatan BPKPK ;


1. Staf Kesektariatan adalah kelengkapan kesektariatan yang khusus membantu K-S-B
(Ketua, Sekretaris,dan Bendahara) dalam manajemen administrasi dan kesektariatan.
2. Staf Kesektariatan diangkat dan diberhentikan oleh K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan
Bendahara) dimasing-masing tingkatan organisasi, dengan ketentuan :
a. Jumlah Staf Kesektariatan berdasarkan kebutuhan dan bersifat ad-hock
b. Menguasai Administrasi Keuangan, Perpajakan atau,

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


c. Menguasai Program Komputer dan Data base atau,
d. Menguasai Publik Relation
e. Dan lain-lain sesuai kebutuhan
3. Fungsi dan Tugas :
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan Kesektariatan
b. Menyiapkan fasilitas dan layanan Administrasi Perkantoran
c. Menyusun agenda kerja, membuat laporan keuangan dan pajak
d. Membantu pekerjaan administrasi yang dilakukan K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan
Bendahara)
e. Tidak memberikan penjelasan ke publik terhadap masalah tertentu.
4. Staf Kesektariatan bertanggung jawab kepada K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara)
5. Masa Tugas Staf Kesektariatan sesuai priodisasi kepengurusan setempat.
Ketentuan lebih lanjut tentang Staf Kesektariatan diatur dalam Pedoman Organisasi.

Pasal 35
TIM Investigasi – Inteleken TIPIKOR

Tim Investigasi -Intelejen yang disingkat INVIT TIPIKOR :


1. Tim Investigasi - Intelejen TIPIKOR adalah Kelengkapan Organisasi yang bertugas
menangani masalah tertentu disemua tingkatan Organisasi.
2. Fungsi dan Tugas ;
a. Melakukan penyelidikan, penelitian, pengusutan, pencarian, pengumpulan data,
informasi, dan temuan lainnya untuk mengetahui/membuktikan kebenaran atau bahkan
kesalahan sebuah fakta yang kemudian menjadi kesimpulan atas rangkaian temuan dan
susunan kejadian atas prakarsa BPKPK.
b. Sewaktu-waktu dapat bekerja sama dengan Penasihat Hukum BPKPK dalam
menangani perkara tertentu.
c. Melaporkan hasil insvestigasi kepada Komisi Nasional serta disampaikan Komisi
Perwakilan Setempat dalam masa kerja yang telah ditentukan secara tertulis bersama
data pendukung/foto pendukung serta bersifat rahasia.
3. Dasar Pembentukan Tim INVIT TIPIKOR ;
a. Dasar Pembentukan Tim INVIT TIPIKOR
b. Dibentuk sesuai kebutuhan dan bersifat ad-hock.
c. Tim INVIT TIPIKOR disemua tingkatan Komisi Nasional/Daerah/Cabang wajib
mendapat Surat Tugas dan Lencana dari Komisi Nasional untuk melakukan Investigasi
terhadap masalah tertentu.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


d. Surat Tugas akan diterbitkan oleh Komisi Nasional setelah Komisi dimasing- masing
tingkatan wilayah mengajukan permohonan mendapatkan Surat Tugas serta
menguraikan sasaran dan target penyelidikan. Dengan mengisi Formulir A.3
e. Jumlah Tim INVIT TIPIKOR maksimal 7 (tujuh) orang, terdiri dari :
➢ Seorang Kepala Divisi
➢ Seorang Sekretaris
➢ Anggota, maksimal 5 (lima) orang
f. Masa kerja Tim INVIT TIPIKOR sesuai masa bhakti Dewan Pemutus, selanjutnya Surat
Tugas dan Lencana dapat diperbaharui kembali serta dinyatakan tidak berlaku lagi apa
bila lalai atau dengan sengaja tidak diperbaharui.
g. Jika dikemudian hari ditemukan pengurus/anggota masih menggunakan Surat Tugas
yang sudah tidak valid dan masih menggunakan Lencana tersebut, maka kepadanya
diberikan sanksi administrasi atau diberhentikan secara tidak terhormat sebagai
pengurus/anggota melalui mekanisme Organisasi
h. Apabila target penyelidikan belum tuntas, maka Komisi Perwakilan dapat mengajukan
permohonan perpanjangan Surat Tugas dengan melampirkan Progres Investigasi.
4. Tidak mempublikasikan proses dan hasil penyelidikan kepada siapapun kecuali kepada
Komisi Nasional dan Komisi Perwakilan setempat.
5. Atas rekomendasi Komisi Nasional Tim INVIT dapat bekerja sama dengan pihak-pihak
terkait sesuai kebutuhan, tertutup dan bersifat ad-hock.
6. Komisi Nasional berhak memberhentikan penyelidikan yang dilakukan Tim INVIT
TIPIKOR dengan menerbitkan Surat Penghentian Penyelidikan InVestigasi.
7. Komisi Nasional akan melakukan verifikasi atas tugas Tim INVIT TIPIKOR dan apa bila
telah memenuhi persyaratan akan diteruskan sebagai Laporan/Pengaduan masyarakat atas
nama KOMNAS BPKPK kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri atau
Kejaksaan.
8. Tim INVIT TIPIKOR bertanggung jawab kepada Komisi Nasional melalui Komisi
Perwakilan setempat. Ketentuan lebih lanjut tentang Tim INVIT TIPIKOR diatur dalam
Pedoman Organisasi

Pasal 36
Satuan Tugas Keamanan

Satuan Tugas Keamanan yang disingkat SATGASMAN :


1. Satuan Tugas Keamanan (SATGASMAN) adalah Satuan Keamanan Organisasi yang oleh
dibentuk oleh K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara), sesuai kebutuhan.
2. Organisasi berdasarkan Surat Keputusan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


3. Satuan Tugas Keamanan bertanggung jawab kepada K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan
Bendahara).
4. SATGASMAN diangkat dan diberhentikan oleh K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara)
dimasing-masing tingkatan
5. Atas rekomendasi K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara) SATGASMAN bekerja sama
dengan pihak–pihak terkait untuk keamanan bersama.
6. Masa tugas SATGASMAN sesuai priodisasi Komisi Perwakilan Setempat
7. SATGASMAN tidak dibenarkan memberikan informasi ke publik.
8. SATGASMAN terdiri :
a. 1 (satu) Grup bernama SATGASMAN Ring Satu yang disingkat SR-1 dengan tugas
pokok :
➢ SR-1 sehari-harinya bersiaga di dalam sekretariat.
➢ Menjaga keselamatan K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara)
➢ Menjaga dokumen dan perangkat kerja
➢ Mendampingi K-S-B dan Pelaksana Harian secara internal dan eksternal
➢ Memeriksa dan mengatur jadwal tamu
➢ Jumlah anggota SR-1 maksimal 7 (tujuh) orang, terdiri dari Seorang Ketua Grup
dan 6 (enam) orang Anggota

b. 1 (satu) Grup bernama SATGASMAN Ring Dua yang disingkat SR-2, dengan tugas
pokok :
➢ SR-2 sehari-harinya bersiaga 1 x 24 Jam di sekitar Sekretariat
➢ Jumlah anggota SR-2 sesuai kebutuhan, terdiri dari Seorang Ketua Grup dan
beberapa orang Anggota.
➢ Menjaga dan mengatur kendaraan yang masuk-keluar di area kesektariatan
➢ Menjaga keamanan dan fasilitas kesektariatan

c. 1 (satu) Grup bernama SATGASMAN Ring Tiga yang disingkat SR-3, dengan tugas
pokok :
➢ Menjaga dan menyelamatkan asset-asset organisasi dan public
➢ Sebagai regu anti huru-hara dan untuk kepentingan public
➢ Menjaga dan keselamatan pengurus dan anggota organisasi
➢ Jumlah anggota SR-3 sesuai kebutuhan, terdiri dari Seorang Ketua Grup dan
beberapa orang Anggota.

c. 1 (satu) Grup bernama SATGASMAN Patroli Pengawal yang disingkat


SATPATWAL adalah Satuan Tugas Pengawal yang menggunakan kendaraan patroli
organisasi, dengan tugas pokok :
➢ SATPATWAL membantu kelancaran lalu lintas kendaraan yang digunakan
oleh K-S-B dan Pelaksana Harian

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


➢ SATPATWAL sehari-harinya bersiaga di Sekretariat dan mengawal Dewan Pemutus
(K-S-B) dalam kunjungan kerja diberbagai tempat dengan menggunakan kendaraan
patroli.
➢ Jumlah anggota SATPATWAL dan kendaraan yang digunakan sesuai kebutuhan,
terdiri dari Seorang Ketua Grup dan beberapa orang Anggota.
Ketentuan lebih lanjut tentang Satuan Tugas Keamanan diatur dalam Pedoman Organisasi

Pasal 37
Satuan Tugas Relawan

Satuan Tugas Relawan yang disingkat SATGASWAN :


1. Satuan Tugas Relawan (SATGASWAN) adalah satuan relawan untuk berkumpul dan
membuat suatu perubahan melalui tindakan nyata yang dibentuk oleh K-S-B (Ketua,
Sekretaris,dan Bendahara), bersifat Ad-Hock.
2. Atas Rekomendasi K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara) SATGASWAN bekerja sama
dengan Organisasi lain yang searah dengan Visi dan Misi Organisasi.
3. SATGASWAN diangkat dan diberhentikan oleh K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara)
dimasing-masing tingkatan Organisasi berdasarkan Surat Keputusan.
4. Fungsi dan Tugas SATGASWAN :
a. Membantu masyarakat dan menjalankan misi sebagai agen perubahan.
b. Peran SATGASWAN:
➢ Capacity Building melalui “Coaching”
➢ Bantuan Teknis
➢ Membangun jaringan
➢ Mobilisasi sumberdaya
5. Jumlah pengurus SATGASWAN maksimal 7 (tujuh) orang, terdiri dari ;
a. Seorang Koordinator (KORLAP)
b. Seorang Sekretaris (SEKORLAP)
c. 5 (lima) orang anggota
6. Satu regu SATGASWAN minimal 20 (dua puluh) orang
7. Masa tugas SATGASWAN sesuai Priodisasi Komisi Setempat.
Ketentuan lebih lanjut tentang SATGASWAN diatur dalam Pedoman Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


BAB IX
PERMUSYAWARATAN

Pasal 38
Permusyawaratan Komisi Nasional (KOMNAS)

1. Musyawarah Nasional (MUNAS) merupakan Permusyawaratan tertinggi dalam


Organisasi PN- KPK
2. MUNAS terbagi menjadi 2
A. MUNAS Dewan Pendiri untuk memilih 1 orang calon
B. MUNAS KOMNAS, KOMDA, dan KOMCAB memilih 2 orang calon
3. MUNAS diadakan setiap 7 (Tujuh) tahun sekali oleh Komisi Nasional (KOMNAS). Namun
MUNAS Pertama BPKPK dihadiri oleh :
a. Dewan Pendiri
b. Pelindung / Dewan Penasihat
c. K-S-B (Ketua, Sekretaris,dan Bendahara) Komisi Nasional
d. Minimal 30 % (Tiga Puluh Persen) dari jumlah Komisi Daerah (KOMDA) yang telah
terbentuk secara definitive
e. Minimal 30 % (Tiga Puluh Persen) dari jumlah Komisi Cabang (KOMCAB) yang
telah terbentuk secara definitive
f. Para Undangan/Peninjau sesuai kebutuhan.
3. MUNAS dilaksanakan untuk menilai Laporan Pertanggung Jawaban Ketua Umum.
4. MUNAS merevisi dan menetapkan ;
a. Program Kerja Nasional
b. Pimpinan Sidang MUNAS mengusulkan 3 (Tiga) orang yang terdiri dari hasil
MUNAS :
➢ 1 Orang dari Dewan Pendiri terpilih
➢ 2 Orang dari KOMDA terpilih
untuk diserahkan pada 5 Orang Dewan Pendiri sebagai FORMATUR.
1. Memilih dan Menetapkan 1 ( Satu ) Orang untuk dijadikan Ketua Umum
2. Tim Formatur dipimpin oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pendiri.
• Ketua adalah Usia yang tertua di KTP
• Sekretaris adalah Usia yang termuda di KTP
3. Calon Ketua Umum Tetap segera membentuk kepengurusan KOMNAS dalam
waktu maximal 1 bulan setelah diumumkan dengan susunan sebagai berikut :
➢ 1 Orang Ketua Umum
➢ 1 Orang Sekretaris Umum
➢ 1 Orang Bendahara Umum
➢ 7 Orang Sebagai Pelaksana Harian yang terdiri atas :
➢ 3 Orang Wakil Ketua Umum
➢ 3 Orang Wakil Sekretaris Umum
➢ 1 Orang Wakil Bendahara

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


4. Selanjutnya MUNAS menetapkan dan mengumumkan Ketua Umum, Sekretaris
Jenderal dan Bendahara Umum bersama 7 (Tujuh) orang pelaksana harian Komisi
Nasional sekaligus memberikan kesempatan kepada pengurus terpilih untuk
menyusun Komposisi Komisi Nasional paling lambat selama 30 (tiga puluh) hari
5. Dewan Pemutus (K-S-B) beserta 7 Orang Pelaksana Harian segera merevisi ulang
KOMDA dan KOMCAB di Seluruh Indonesia
6. Dewan Pendiri melalui MUNAS akan melakukan Fit and Proper Tes secara
tertutup kepada 10 (Sepuluh) orang calon (KSB + 7 Pelaksana harian KOMNAS).

Ketentuan lebih lanjut tentang Pelaksanaan MUNAS akan diatur dalam Pedoman Organisasi

Pasal 39
Rapat Komisi Nasional

1. Rapat Kerja Nasional :


a. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) merupakan forum kerja yang diselenggarakan
oleh Rapat Komisi Nasional (KOMNAS) dan dihadiri oleh KOMDA dan KOMCAB.
b. Fungsi RAKERNAS untuk menyusun perencanaan dan memantapkan program kerja,
penajaman keorganisasian dan mengevaluasi masalah – masalah yang berkembang.
c. Dilaksanakan minimal 2 (Dua) tahun sekali atau sesuai kebutuhan
Ketentuan lebih lanjut tentang pelaksanaan RAKERNAS, diatur dalam Pedoman
Organisasi
2. Rapat Koordinasi Nasional :
2.1. Bahwa Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) adalah wadah musyawarah
Organisasi BPKPK yang dilaksanakan kapan saja dan hanya pada saat –saat terjadi
berbagai Persoalan Nasional yang di ajukan oleh KOMNAS BPKPK dan mendapat
persetujuan tertulis dari Dewan Pendiri ,selanjutnya akan di rumuskan dalam
ketentuan AD dan ART BPKPK pada MUNAS
2.2. Bahwa demi kelancaran dan tertibnya pelaksanaan RAKORNAS BPKPK perlu
ditetapkan peraturan Tata Tertib yang nantinya akan merupakan bagian dari Ketentuan
Pelengkap AD dan ART BPKPK ,dan Pelaksanaan RAKORNAS harus diikuti oleh
perwakilan KOMDA - KOMCAB dan harus dipatuhi oleh semua Peserta
RAKORNAS.
2.3. Rakornas dilaksanakan dengan Tujuan :
a. Memusyawarahkan tentang Permasalan Nasional BPKPK secara darurat
b. Menyampaikan Hasil Ketetapan dan Kebijakan Dewan Pendiri dan KOMNAS
BPKPK
c. Menginformasikan perkembangan Organisasi
d. Mengevaluasikan dan Laporan Persoalan/masalah dari KOMDA,KOMCAB dan
KOMACAB.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


e. Membahas dan memutuskan masalah-masalah yang dianggap Perlu/penting demi
kemajuan Organisasi BPKPK yang selanjutnya di sahkan pada MUNAS berikut.
2.4. Peserta Rakornas terdiri dari :
a. Unsur Dewan Pendiri
b. Unsur Pengurus Komisi Nasional (KOMNAS)
c. Unsur Pengurus Komisi Daerah (KOMDA)
d. Unsur Pengurus Komisi Cabang (KOMCAB)
e. Dan Peserta Peninjau terdiri dari :
➢ Unsur Pengurus Komisi Anak Cabang (KOMACAB) yang mendapat surat
mandat dari Pengurus KOMCAB Setempat.
➢ Para Undangan umum yang diundang oleh Panitia RAKORNAS
2.5. Persidangan dan Quorum :
a. RAKORNAS dapat dinyatakan sah jika dihadiri oleh 50% tambah 1 dari jumlah
peserta dari KOMDA dan KOMCAB yang Definitif.
b. Jika sampai dengan waktunya RAKORNAS akan dilaksanakan tetapi peserta
RAKORNAS belum juga memenuhi Quorum maka pelaksanaan RAKORNAS
dapat ditunda selama 30 (tiga Puluh) menit guna menunggu kehadiran peserta
sampai dengan Quorum terpenuhi.
c. Jika Ketentuan diatas telah di tempuh namun belum juga memenuhi Quorum
,Maka RAKORNAS dapat dilaksanakan dan dianggap sah serta dapat mengambil
keputusan.
d. Peserta RAKORNAS wajib menandatangani daftar hadir dan menggunakan kartu
tanda peserta selama persidangan RAKORNAS berlangsung.
Ketentuan lebih lanjut di tetapkan dalam Pedoman/Peraturan Organisasi oleh KOMNAS
BPKPK
3. Rapat Pleno ;
a. Merupakan Rapat Pengurus Lengkap yang wajib dihadiri oleh Ketua Umum / Dewan
Pemutus dan pelaksana harian serta seluruh Perangkat Organisasi.
b. Diadakan guna membahas masalah penting Internal Organisasi yang sifatnya sesuai
perkembangan Organisasi.
c. Diadakan guna mengambil kebijakan organisasi atas masalah yang dibahas.
d. Dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sesuai kebutuhan.

4. Rapat Dewan Pemutus K-S-B :


Rapat khusus Dewan Pemutus (K-S-B) (Rapat Tertutup) yang dipimpin oleh Ketua
Umum dihadiri oleh Wakil Ketua Umum,Sekretaris Umum, Wakil Sekretaris Umum dan
Bendahara Umum untuk :
a. Menganalisa perkembangan Organisasi
b. Menganalisa masalah Tim Investigasi
c. Menyusun Kebijakan/Peraturan Organisasi
d. Menyusun Agenda Kerja dan kerja sama dengan pihak lain

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


e. Mendistribusi Kebijakan/Peraturan Organisasi
f. Rapat K-S-B dan Pelaksana Harian dilaksanakan setiap minggu sekali
Ketentuan lebih lanjut tentang Rapat Terbatas akan diatur dalam Pedoman Organisasi.
5. Rapat Dewan Pemutus (K-S-B) dan Pelaksana Harian :
Rapat Dewan Pemutus (K-S-B) dan Pelaksana Harian adalah rapat internal Dewan
Pemutus (K-S-B) dan Pelaksana Harian yang diadakan bersama Perangkat Organisasi
untuk :
a. Mendengarkan laporan masing-masing dari Perangkat Organisasi dan Badan Otonom
secara tertulis dan lisan.
b. Mengambil langkah-langkah atas permasalahan diinternal Organisasi
c. Mendistrubusi tugas-tugas tertentu
d. Dilaksanakan setiap sebulan sekali
Ketentuan lebih lanjut tentang Rapat Terbatas akan diatur dalam Pedoman Organisasi.
6. Rapat Tim Investigasi dan Intelijen :
Rapat Tim Investigas adalah Rapat Internal Dewan Pemutus (K-S-B) dan pelaksana harian
yang mengundang Tim Investigasi dan Penasihat Hukum untuk :
a. Membahas kegiatan/penangangan, evaluasi dan solusi masalah tertentu.
b. Dilaksanakan setiap 2 (dua) minggu sekali atau sesuai kebutuhan.
Ketentuan lebih lanjut tentang Rapat Investigasi akan diatur dalam Pedoman Organisasi.
7. Informal Meeting :
a. Dihadiri oleh Dewan Pemutus (K-S-B) dan pelaksana harian yang sah atau atas
sepengetahuan unsur pengurus.
b. Dilakukan antar Pengurus/Anggota dalam rangka Konsolidasi Organisasi.
c. Dilakukan antar berbagai Instansi/Lembaga/Perorangan dalam rangka Konsolidasi
Organisasi.
d. Informal Meeting bukan berfungsi sebagai media pengambilan keputusan Organisasi.

Ketentuan lebih lanjut tentang Rapat Informal Meeting akan diatur dalam Pedoman
Organisasi

Pasal 40
Pemilihan Komisi Daerah (KOMDA)

1. Status dan Fungsi Pemilihan Komisi Daerah


a. Pemilihan Komisi Daerah (PILKOMDA) merupakan pemilihan calon K-S-B dan
Pelaksana Harian yang diselenggarakan Komisi Daerah dalam format Rapat Pleno,
dihadiri oleh :
➢ Pelindung / Dewan Penasihat
➢ Dewan Pembina
➢ Komisi Daerah yang definitiv
➢ Komisi Cabang yang definitiv
➢ Undangan sebagai peninjau sesuai kebutuhan

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


b. PILKOMDA diadakan setiap 5 (Lima) tahun sekali
c. PILKOMDA Menilai Laporan Pertanggung Jawaban Ketua Komisi Daerah.
d. PILKOMDA sebelumnya membuka pendaftaran Bakal Calon K-S-B Pelaksana
Harian/Komisi Daerah secara terbuka dan transparan.
e. PILKOMDA menyeleksi dan memilih 7 (tujuh) orang calon K-S-B Pelaksana harian.
f. PILKOMDA menetapkan dan mengusulkan 7 (tujuh) orang calon K-S-B dan Pelaksana
Harian untuk mengikuti fit and proper tes yang dilakukan oleh Komisi Nasional
(KOMNAS) dengan melampirkan :
➢ Daftar Hadir peserta pleno
➢ Risalah pleno
➢ Dokumentasi (foto atau video)
g. Proses fit and proper tes dilakukan secara tertutup dalam PILKOMDA atau di sekretariat
KOMNAS – Jakarta.
h. Paling lambat 19 (Sembilan belas) hari sesudah PILKOMDA, K-S-B dan Pelaksana
harian KOMDA sudah ditetapkan pengurus yang baru oleh KOMNAS.
i. Selanjut Komisi Nasional menerbitkan Surat Keputusan tentang pengesahan susunan
Komisi Daerah.

2. Syarat Pemilihan Komisi Daerah (PILKOMDA)


a. Sebelum melaksanakan PILKOMDA, Komisi Daerah wajib mendapat Surat
Rekomendasi dari Komisi Nasional, dengan melampirkan :
1) Surat Pernyataan bahwa Kepengurusan Daerah tidak dalam konflik internal
2) Surat Keputusan tentang Pengesahan Panitia Pelaksana bersama Susunan
Panitia Pelaksana yang ditanda tangani oleh Komisi Daerah.
3) Agenda Rapat Pleno.
4) Laporan Pertanggung Jawaban Ketua Komisi Daerah terdiri atas :
➢ Pokok-pokok pikiran dan hambatan – hambatan
➢ Laporan kegiatan organisas bersama lampiran foto-foto kegiatan.
➢ Laporan Keuangan
➢ Daftar Inventaris Kesektariatan
➢ Daftar Nama - Nama Perangkat Organisasi yang berprestasi, memiliki dedikasi
dan loyalitas kepada Organisasi
b. Syarat administraasi calon K-S-B dan Pelaksana Harian terdiri atas :
➢ Surat Pernyataan bersedia menjadi K-S-B dan Pelaksana Harian Komisi Daerah.
➢ Surat Pernyataan tidak sebagai Pengurus Partai Politik
➢ Mengisi Biodata (Form Biodata disiapkan oleh Panitia)
➢ Menyerahkan 1 (satu) lembar Foto Copy Kartu Tanda Anggota BPKPK

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


➢ Menyerahkan 1 (satu) lembar Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
b. Syarat Calon K-S-B dan Pelaksana Harian :
➢ Calon K-S-B dan Pelaksana Harian adalah Pengurus/Anggota yang telah aktif
minimal 1 (satu) tahun .
➢ Memiliki waktu/kesempatan mengurus Organisasi.
➢ Tidak dalam Proses Hukum atau sedang dipenjarakan karena terkait Kasus
Korupsi atau lainnya.
c. Proses pelaksanaan Rapat Pleno dipantau langsung oleh Komisi Nasional melalui
media internet (Camfrog, Skype atau media pendukung lainnya).
3. Penetapan Pejabat Sementara oleh Komisi Nasional.
a. Dalam mengisi kekosongan Komisi Daerah, Komisi Nasional akan mengangkat salah
satu Pengurus Komisi Daerah yang telah didemisioner atau dari KOMNAS yang
ditunjuk untuk menjadi Pejabat Sementara atau Pelaksana Tugas (Plt) hingga
dilantiknya Komisi Daerah yang baru.
b. Seluruh kegiatan dan harta benda Komisi Daerah menjadi tanggung jawab Pejabat
Sementara.
c. Apabila terjadi perselisihan kegiatan dan Harta Benda Komisi Daerah, maka untuk
sementara dipending hingga dilantiknya Pengurus yang baru, jika hal tersebut tidak
dapat diselesaikan dengan baik maka Komisi Nasional akan menunjuk Tim Penasihat
Hukum guna menangani perselisihan tersebut.
Ketentuan lebih lanjut tentang PILKOMDA akan ditetapkan dalam Pedoman Organisasi.

Pasal 41
Rapat Kerja Daerah

1. Rapat Kerja Daerah :


a. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) merupakan forum kerja yang diselenggarakan oleh
Perwakilan Daerah yang dihadiri oleh Perwakilan Cabang/Perwakilan Anak Cabang
dan Ranting serta mengundang Pengurus Pusat
b. Fungsi RAKERDA untuk menyempurnakan dan mengevaluasi masalah – masalah
Organisasi.
c. Dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali atau sesuai kebutuhan
2. Rapat Pleno :
a. Merupakan Rapat Pengurus Lengkap yang wajib dihadiri oleh K-S-B dan Pelaksanan
Harian serta seluruh Perangkat Organisasi.
b. Diadakan guna membahas masalah penting Internal Organisasi yang sifatnya sesuai
perkembangan Organisasi.
c. Diadakan guna mengambil Kebijakan Organisasi atas masalah yang dibahas.
d. Dilaksanakan setiap 4 (Empat) bulan sekali atau sesuai kebutuhan

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


3. Rapat K-S-B dan Pelaksana Harian :
Rapat khusus anggota K-S-B dan Pelaksana Harian (Rapat Tertutup) yang dipimpin oleh
Ketua KOMDA, dihadiri oleh Wakil Ketua,Sekretaris, Wakil Sekretaris dan Bendahara.
a. Menganalisa perkembangan organisasi
b. Menganalisa masalah tim investigasi
c. Menyusun kebijakan / peraturan organisasi
d. Menyusun Agenda Kerja dan kerja sama dengan pihak lain
e. Mendistribusi kebijakan / peraturan organisasi
f. Rapat K-S-B dan Pelaksana harian dilaksanakan setiap minggu sekali
4. Rapat Dewan Pemutus (K-S-B) dan Pelaksana Harian Plus:
Rapat Terbatas adalah rapat internal Dewan Pemutus (K-S-B) dan Pelaksana Harian
yang diadakan bersama staf Kesektariatan atau dengan Perangkat Organisasi yang
telah ada untuk ;
a. Mendengarkan laporan masing-masing dari Perangkat Organisasi dan Badan
Otonom secara tertulis dan lisan.
b. Mengambil langkah-langkah atas permasalahan diinternal Organisasi
c. Mendistrubusi tugas-tugas tertentu
d. Dilaksanakan setiap sebulan sekali
5. Rapat Tim Investigasi dan Intelejen :
Rapat Tim Investigas adalah rapat internal K-S-B yang mengundang Tim Investigasi
untuk :
a. Membahas kegiatan / penangangan, evaluasi dan solusi masalah tertentu.
b. Dilaksanakan setiap 2 (dua) minggu sekali atau sesuai kebutuhan.
6. Informal Meeting :
a. Dihadiri oleh unsur K-S-B dan Pelaksana Harian yang sah atau atas sepengetahuan
Unsur Pengurus.
b. Dilakukan Antar Pengurus / Anggota dalam rangka Konsolidasi Organisasi
(silaturahmi).
c. Dilakukan Antar berbagai instansi / lembaga / perorangan dalam rangka Konsolidasi
Organisasi (silaturahmi).
d. Informal Meeting bukan berfungsi sebagai Media Pengambilan Keputusan Organisasi.
Ketentuan lebih lanjut tentang Rapat Komisi Daerah akan diatur dalam Pedoman
Organisasi.

Pasal 42
Pemilihan Komisi Cabang

1. Status dan Fungsi Pemilihan Komisi Cabang

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


a. Pemilihan Komisi Cabang (PILKOMCAB) merupakan pemilihan calon Dewan
Pemutus (K-S-B) dan Pelaksana Harian yang diselenggarakan Komisi Cabang
dalam Format Rapat Pleno, dihadiri oleh :
➢ Pelindung/Dewan Penasihat
➢ Dewan Pembina
➢ Komisi Cabang
➢ Komisi Anak Cabang
➢ Komisi Ranting
➢ Undangan sebagai peninjau sesuai kebutuhan.
b. PILKOMCAB diadakan setiap 3 (Tiga) tahun sekali
c. PILKOMCAB Menilai Laporan Pertanggung Jawaban Ketua Komisi Cabang.
d. PILKOMCAB sebelumnya membuka pendaftaran Bakal Calon K-S-B dan Pelaksana
harian /Komisi Perwakilan Cabang secara terbuka dan transparan
e. PILKOMCAB menyeleksi dan memilih 7 (tujuh) orang calon K-S-B dan Pelaksana
Harian.
f. PILKOMCAB menetapkan dan mengusulkan 7 (tujuh) orang K-S-B dan Pelaksana
Harian untuk mengikuti fit and propertes yang dilakukan oleh Komisi Daerah
(KOMDA) di sekretariat KOMDA.
g. Proses fit and proper tes paling lambat 19 (Sembilan belas) hari sesudah PILKOMCAB
h. Sudah ditetapkan pengurus yang baru, dengan melampirkan :
➢ Surat Rekomendasi Komisi Daerah (KOMDA)
➢ Daftar Hadir peserta pleno
➢ Risalah pleno
➢ Dokumentasi (foto atau video)
i. Selanjut Komisi Nasional menerbitkan Surat Keputusan tentang pengesahan
susunan Komisi Cabang.
2. Syarat Pemilihan Komisi Cabang (PILKOMCAB)
a. Sebelum melaksanakan PILKOMCAB, Komisi Cabang wajib mendapat Surat
Rekomendasi dari Komisi Nasional melalui KOMDA setempat, dengan
melampirkan :
1) Surat Pernyataan bahwa Kepengurusan Cabang tidak dalam konflik internal
2) Surat Keputusan tentang Pengesahan Panitia Pelaksana bersama Susunan Panitia
Pelaksana yang ditanda tangani oleh Komisi Cabang.
3) Agenda Rapat Pleno
4) Laporan Pertanggung Jawaban Ketua Komisi Cabang terdiri atas :
➢ Pokok-pokok pikiran dan hambatan – hambatan

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


➢ Laporan kegiatan Organisasi bersama lampiran foto-foto kegiatan.
➢ Laporan Keuangan
➢ Daftar Inventaris Kesektariatan
➢ Daftar nama-nama Perangkat Organisasi Komisi Cabang yang berprestasi,
memiliki Dedikasi dan Loyalitas
b. Syarat administraasi calon K-S-B dan Pelaksana Harian terdiri atas :
1) Surat Pernyataan bersedia menjadi Dewan Pemutus (K-S-B) dan Pelaksana Harian
Komisi Cabang.
2) Surat Pernyataan tidak sebagai pengurus Partai Politik
3) Mengisi Biodata (Form Biodata disiapkan oleh Panitia)
4) Menyerahkan 1 (satu) lembar Foto Copy Kartu Tanda Anggota BPKPK
5) Menyerahkan 1 (satu) lembar Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
c. Syarat Calon K-S-B dan Pelaksana harian:
➢ Calon (K-S-B) dan pelaksana harian adalah Pengurus/Anggota yang telah aktif 1
(satu) Periode atau minimal sudah aktif selama 1 Tahun.
➢ Memiliki waktu/kesempatan mengurus Organisasi.
➢ Tidak dalam proses atau sedang dipenjarakan karena terkait kasus korupsi atau
lainnya.
d. Proses pelaksanaan Rapat Pleno PILKOMCAB dipantau langsung oleh Komisi Daerah
melalui media internet (Camfrog, Skype atau media pendukung lainnya).
3. Penetapan Pejabat Sementara oleh Komisi Daerah
a. Dalam mengisi kekosongan Komisi Cabang, Komisi Daerah akan mengangkat salah
satu mantan pengurus Komisi Cabang yang telah didomisioner/ salah satu pengurus
KOMDA menjadi Pejabat Sementara hingga dilantiknya pengurus yang baru atau dari
unsur KOMDA
b. Seluruh kegiatan dan harta benda Komisi Cabang menjadi tanggung jawab Pejabat
Sementara.
c. Apabila terjadi perselisihan Kegiatan dan Harta Benda Komisi Cabang, maka untuk
sementara dipending hingga dilantiknya Pengurus yang baru, jika hal tersebut tidak
dapat diselesaikan dengan baik maka Komisi Nasional akan menunjuk Tim
Penasihat Hukum guna menangani perselisihan tersebut.
Ketentuan lebih lanjut tentang PILKOMCAB akan ditetapkan dalam Pedoman Organisasi.

Pasal 43
Rapat Komisi Cabang

1. Rapat Kerja Cabang :


a. Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) merupakan forum kerja yang diselenggarakan
oleh Komisi Cabang yang dihadiri oleh Komisi Anak Cabang /Kecamatan /dan
KOMRAT serta mengundang Komisi Daerah

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


b. Fungsi RAKERCAB untuk menyempurnakan dan mengevaluasi masalah–masalah
Organisasi.
c. Dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali atau sesuai kebutuhan

2. Rapat Pleno :
a. Merupakan Rapat Pengurus Lengkap yang wajib dihadiri oleh K-S-B dan Pelaksana
harian serta seluruh Perangkat Organisasi.
b. Diadakan guna membahas masalah penting Internal Organisasi yang sifatnya sesuai
perkembangan Organisasi
c. Diadakan guna mengambil Kebijakan Organisasi atas masalah yang dibahas.
d. Dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sesuai kebutuhan

3. Rapat Dewan Pemutus (K-S-B) :


Rapat khusus anggota Dewan Pemutus (K-S-B) (Rapat Tertutup) yang dipimpin oleh
Ketua dihadiri oleh Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris dan Bendahara.
a. Menganalisa Perkembangan Organisasi
b. Menganalisa masalah Tim Investigasi
c. Menyusun Kebijakan / Peraturan Organisasi
d. Menyusun Agenda Kerja dan kerja Sama dengan Pihak lain
e. Mendistribusi Kebijakan / Peraturan Organisasi
f. Rapat K-S-B dan Pelaksana Harian dilaksanakan setiap minggu sekali

4. Rapat K-S-B dan Pelaksana Harian:


Rapat Terbatas adalah rapat internal K-S-B dan Pelaksana Harian yang diadakan
bersama Staf Kesektariatan atau dengan Perangkat Organisasi untuk :
a. Mendengarkan laporan masing-masing dari Perangkat Organisasi dan Badan Otonom
secara tertulis dan lisan.
b. Mengambil langkah-langkah atas permasalahan diinternal organisasi
c. Mendistrubusi tugas-tugas tertentu
d. Dilaksanakan setiap sebulan sekali

5. Rapat Tim Investigasi dan Intelejen :


Rapat Tim Investigas adalah rapat internal K-S-B dan Pelaksana Harian yang
mengundang Tim Investigasi untuk :
a. Membahas kegiatan / penangangan, evaluasi dan solusi masalah tertentu
b. Dilaksanakan setiap 2 (dua) minggu sekali atau sesuai kebutuhan

6. Informal Meeting :
a. Dihadiri oleh unsur K-S-B dan Pelaksana Harian yang sah atau atas sepengetahuan
unsur Pengurus.
b. Dilakukan antar Pengurus / Anggota dalam rangka Konsolidasi Organisasi
(silaturahmi).
c. Dilakukan antar berbagai Instansi / Lembaga / Perorangan dalam rangka
Konsolidasi Organisasi (silaturahmi).

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


d. Informal Meeting bukan berfungsi sebagai media pengambilan keputusan
Organisasi. Ketentuan lebih lanjut tentang Rapat Komisi Perwakilan Cabang akan
diatur dalam Pedoman Organisasi.

Pasal 44
Pemilihan Komisi Anak Cabang

1. Status dan Fungsi Pemilihan Komisi Anak Cabang


a. Pemilihan Komisi Anak Cabang (PILKOMANCAB) merupakan pemilihan calon
K-S-B dan Pelaksana Harian yang diselenggarakan Komisi Daerah dalam format
Rapat Pleno, dihadiri oleh :
➢ Pelindung/Dewan Penasihat
➢ Dewan Pembina
➢ Komisi Anak Cabang
➢ Komisi Ranting
➢ Undangan sebagai peninjau sesuai kebutuhan
b. PILKOMANCAB diadakan setiap 2 (Dua) tahun sekali
c. PILKOMANCAB Menilai Laporan Pertanggung Jawaban Ketua Komisi Anak Cabang.
d. PILKOMANCAB sebelumnya membuka pendaftaran Bakal Calon K-S-B dan
Pelaksana Harian /Komisi Anak Cabang secara terbuka dan transparan.
e. PILKOMAC menyeleksi dan memilih 7 (tujuh) orang calon K-S-B dan Pelaksana
Harian.
f. PILKOMANCAB menetapkan dan mengusulkan 7 (tujuh) orang calon K-S-B dan
Pelaksana Harian untuk mengikuti fit and proper tes yang dilakukan oleh Komisi
Cabang (KOMCAB) secara tertutup di sekretariat KOMCAB.
g. Proses fit and proper tes paling lambat 19 (Sembilan Belas) hari sesudah
PILKOMANCAB sudah ditetapkan Pengurus yang baru oleh Komisi Cabang
(KOMCAB)
h. PILKOMANCAB menyerahkan sepenuhnya kepada Komisi Cabang (KOMCAB)
untuk menetapkan K-S-B dan Pelaksana Harian / Komisi Anak Cabang yang baru,
dengan melampirkan :
➢ Daftar Hadir peserta pleno
➢ Risalah pleno
➢ Dokumentasi (foto atau video)
2. Syarat Pemilihan Komisi Anak Cabang (PILKOMANCAB)
a. Sebelum melaksanakan PILKOMANCAB, Komisi Anak Cabang wajib mendapat
Surat Rekomendasi dari Komisi Daerah, dengan melampirkan :
1) Surat Pernyataan bahwa Kepengurusan Anak Cabang tidak dalam konflik internal
2) Surat Keputusan tentang Pengesahan Panitia Pelaksana bersama Susunan
Panitia Pelaksana yang ditanda tangani oleh Komisi Anak Cabang.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


1) Agenda Rapat Pleno
2) Laporan Pertanggung Jawaban Ketua Komisi Anak Cabang terdiri atas :
➢ Pokok-pokok pikiran dan hambatan – hambatan
➢ Laporan Kegiatan Organisasi bersama lampiran foto-foto kegiatan.
➢ Laporan Keuangan
➢ Daftar Inventaris Kesektariatan
➢ Daftar nama-nama Perangkat Organisasi Komisi Anak Cabang yang berprestasi,
memiliki dedikasi dan loyalitas
b. Syarat administraasi calon K-S-B dan Pelaksana Harian terdiri atas :
1) Surat Pernyataan bersedia menjadi K-S-B dan Pelaksana Harian Komisi Perwakilan
Anak Cabang.
2) Surat Pernyataan tidak sebagai Pengurus Partai Politik
3) Mengisi Biodata (Form Biodata disiapkan oleh Panitia)
4) Menyerahkan 1 (satu) lembar Foto Copy Kartu Tanda Anggota BPKPK
5) Menyerahkan 1 (satu) lembar Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
c. Syarat Calon K-S-B dan Pelaksana Harian:
1) K-S-B dan Pelaksana Harian adalah Pengurus/Anggota yang telah aktif 1 (satu)
Tahun
2) Memiliki waktu/kesempatan mengurus Organisasi.
3) Tidak dalam proses atau sedang dipenjarakan karena terkait kasus korupsi atau
lainnya.
d. Proses pelaksanaan Rapat Pleno PILKOMANCAB dipantau langsung oleh Komisi
Daerah melalui media internet (Camfrog, Skype atau media pendukung lainnya)
3. Penetapan Pejabat Sementara oleh Komisi Cabang
a. Dalam mengisi kekosongan Komisi Anak Cabang, Komisi Cabang akan
mengangkat salah satu mantan pengurus Komisi Anak Cabang atau salah satu
pengurus Komis Cabang yang telah didomisioner menjadi Pejabat Sementara hingga
dilantiknya pengurus yang baru.
b. Seluruh kegiatan dan harta benda Komisi Anak Cabang menjadi tanggung jawab
Pejabat Sementara.
c. Apabila terjadi perselisihan kegiatan dan harta benda Komisi Anak Cabang, maka
untuk sementara dipending hingga dilantiknya Pengurus yang baru, jika hal tersebut
tidak dapat diselesaikan dengan baik maka Komisi Nasional akan menunjuk Tim
Penasihat Hukum guna menangani perselisihan tersebut. Ketentuan lebih lanjut
tentang PILKOMANCAB akan ditetapkan dalam Pedoman Organisasi.

Pasal 45
Rapat Komisi Anak Cabang

1. Rapat Kerja Kecamatan :

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


a. Rapat Kerja Anak Cabang (RAKERANCAB) merupakan forum kerja yang
diselenggarakan oleh Komisi Anak Cabang yang dihadiri oleh Komisi Ranting serta
mengundang Komisi Daerah dan Cabang.
b. Fungsi RAKERAC untuk menyempurnakan dan mengevaluasi masalah–masalah
organisasi.
c. Dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali atau sesuai kebutuhan

2. Rapat Pleno :
a. Merupakan Rapat Pengurus Lengkap yang wajib dihadiri oleh K-S-B dan Pelaksana
Harian serta seluruh Perangkat Organisasi.
b. Diadakan guna membahas masalah penting Internal Organisasi yang sifatnya sesuai
Perkembangan Organisasi.
c. Diadakan guna mengambil kebijakan Organisasi atas masalah yang dibahas
d. Dilaksanakan setiap 4 (Empat) Bulan sekali atau sesuai kebutuhan

3. Rapat K-S-B dan Pelaksana Harian :


a. Rapat K-S-B dan Pelaksana Harian (Rapat Tertutup) yang dipimpin oleh Ketua
dihadiri oleh Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris dan Bendahara.
b. Menganalisa Perkembangan Organisasi.
c. Menyusun Kebijakan / Peraturan Organisasi.
d. Menyusun Agenda Kerja dan kerja sama dengan pihak lain.
e. Mendistribusi Kebijakan / Peraturan Organisasi.
f. Rapat K-S-B dan Pelaksana Harian dilaksanakan setiap minggu sekali.

4. Rapat K-S-B dan Pelaksana Harian Plus:


Rapat Terbatas adalah Rapat Internal K-S-B dan Pelaksana Harian yang diadakan
bersama Perangkat Organisasi untuk :
a. Mendengarkan laporan masing-masing dari Perangkat Organisasi dan Badan
Otonom secara tertulis dan lisan.
b. Mengambil langkah-langkah atas permasalahan diinternal Organisasi
c. Mendistrubusi tugas-tugas tertentu
d. Dilaksanakan setiap sebulan sekali.

5. Rapat Tim Investigasi dan Intelijen:


Rapat Tim Investigas adalah Rapat Internal K-S-B dan Pelaksana Harian yang
mengundang Tim Investigasi untuk :
a. Membahas kegiatan / penangangan, evaluasi dan solusi masalah tertentu.
b. Dilaksanakan setiap 2 (dua) minggu sekali atau sesuai kebutuhan.

6. Informal Meeting :
a. Dihadiri oleh unsur K-S-B dan Pelaksana Harian yang sah atau atas sepengetahuan
unsur pengurus.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


b. Dilakukan antar Pengurus / Anggota dalam rangka Konsolidasi Organisasi
(silaturahmi).
c. Dilakukan antar berbagai Instansi / Lembaga / Perorangan dalam rangka Konsolidasi
Organisasi (silaturahmi).
d. Informal Meeting bukan berfungsi sebagai media pengambilan Keputusan Organisasi.
Ketentuan lebih lanjut tentang Informal Meet Rapat Komisi Anak Cabang akan diatur
dalam Pedoman Organisasi.

Pasal.46
Pemilihan Komisi Ranting

1. Status dan Fungsi Pemilihan Komisi Ranting


a. Pemilihan Komisi Ranting (PILKOMRAT) merupakan Pemilihan Calon K-S-B dan
Pelaksana Harian yang diselenggarakan Komisi Perwakilan Ranting dalam format
Rapat Pleno, dihadiri oleh :
1) Pelindung/Dewan Penasihat
2) Dewan Pembina
3) Komisi Anak Cabang
4) Komisi Ranting
5) Undangan sebagai peninjau sesuai kebutuhan.
b. PILKOMRAT diadakan setiap 1 (Satu) tahun sekali
c. PILKOMRAT Menilai Laporan Pertanggung Jawaban Ketua Komisi Ranting
d. PILKOMRAT sebelumnya membuka pendaftaran bakal calon K-S-B dan Pelaksana
harian /Komisi Perwakilan Ranting secara terbuka dan transparan.
e. PILKOMRAT menyeleksi dan memilih 7 (tujuh) orang calon K-S-B dan Pelaksana
Harian.
f. PILKOMRAT menetapkan dan mengusulkan 7 (tujuh) orang calon Dewan Pemutus
(K-S-B) dan Pelaksana Harian untuk mengikuti fit and proper tes yang dilakukan
oleh Komisi Cabang (KOMCAB) secara tertutup di Sekretariat KOMANCAB.
g. Proses fit and proper Tes paling lambat 19 (Sembilan Belas) hari sesudah
PILKOMRAT sudah ditetapkan Pengurus yang baru oleh Komisi Cabang (KOMCAB)
h. PILKOMRAT menyerahkan sepenuhnya kepada Komisi Anak Cabang (KOMAC)
untuk menetapkan K-S-B dan Pelaksana Harian /Komisi Ranting yang baru, dengan
melampirkan:
1) Daftar Hadir Peserta Pleno
2) Risalah Pleno
3) Dokumentasi (foto atau video)
4) Komisi Anak Cabang (KOMANCAB) akan merekomendasikan 7 (tujuh) Orang
Pengurus yang baru Komisi Perwakilan Ranting sekaligus mengajukan
permohonan Surat Keputusan (SK) kepada Komisi Nasional dengan
melampirkan :

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


➢ Surat Rekomendasi Komisi Cabang (KOMCAB)
➢ Daftar Hadir peserta pleno
➢ Risalah pleno
➢ Dokumentasi (foto atau video)

2. Syarat Pemilihan Komisi Ranting (PILKOMRAT)


a. Sebelum melaksanakan PILKOMRAT, Komisi Ranting wajib mendapat Surat
Rekomendasi dari Komisi Daerah, dengan melampirkan :
1) Surat Pernyataan bahwa Kepengurusan Ranting tidak dalam konflik internal
2) Surat Keputusan tentang Pengesahan Panitia Pelaksana bersama Susunan Panitia
3) Pelaksana yang ditanda tangani oleh Komisi Ranting.
4) Agenda Rapat Pleno Laporan Pertanggung Jawaban Ketua Komisi Ranting terdiri
atas :
➢ Pokok-pokok pikiran dan hambatan – hambatan
➢ Laporan kegiatan Organisasi bersama lampiran foto-foto kegiatan.
➢ Laporan Keuangan
➢ Daftar Inventaris Kesektariatan
➢ Daftar nama-nama perangkat Organisasi Komisi Ranting yang berprestasi,
memiliki dedikasi dan loyalitas.

b. Syarat administraasi calon K-S-B dan Pelaksana Harian terdiri atas :


1) Surat Pernyataan bersedia menjadi K-S-B dan Pelaksana Harian Komisi Ranting.
2) Surat Pernyataan tidak sebagai Pengurus Partai Politik
3) Mengisi Biodata Form Biodata disiapkan oleh Panitia
4) Menyerahkan 1 (satu) lembar Foto Copy Kartu Tanda Anggota BPKPK
5) Menyerahkan 1 (satu) lembar Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)

c. Syarat Keanggotaan K-S-B dan Pelaksana Harian:


1) Calon K-S-B dan Pelaksana Harian adalah Pengurus/Anggota yang telah aktif 1
(satu) Periode atau minimal masih aktif 1 Tahun
2) Memiliki waktu/kesempatan mengurus Organisasi.
3) Tidak dalam proses atau sedang dipenjarakan karena terkait kasus korupsi atau
lainnya.

d. Proses pelaksanaan Rapat Pleno PILKOMRAT dipantau langsung oleh Komisi


Daerah melalui media internet (Camfrog, Skype atau media pendukung lainnya)
3. Penetapan Pejabat Sementara oleh Komisi Anak Cabang
a. Dalam mengisi kekosongan Komisi Ranting, Komisi Anak Cabang akan
mengangkat salah satu mantan pengurus Komisi Ranting yang telah didomisioner
menjadi Pejabat Sementara hingga dilantiknya pengurus yang baru.
b. Seluruh kegiatan dan harta benda Komisi Ranting menjadi tanggung jawab Pejabat
Sementara.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


c. Apabila terjadi perselisihan kegiatan dan harta benda Komisi Ranting, maka untuk
sementara dipending hingga dilantiknya Pengurus yang baru, jika hal tersebut tidak
dapat diselesaikan dengan baik maka Komisi Nasional akan menunjuk Tim Penasihat
Hukum guna menangani perselisihan tersebut.
Ketentuan lebih lanjut tentang PILKOMRAT akan ditetapkan dalam Pedoman Organisasi

Pasal 47
Rapat Komisi Ranting

1. Rapat Kerja Ranting :


a. Rapat Kerja Ranting (RAKERAT) merupakan Forum Permusyawaratan Tahunan
kerja yang diselenggarakan oleh Komisi Ranting serta mengundang Komisi
Daerah dan Cabang.
b. Fungsi RAKERAT untuk menyempurnakan dan mengevaluasi masalah–masalah
Organisasi.
c. Dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali atau sesuai kebutuhan.

2. Rapat Pleno :
a. Merupakan Rapat Pengurus Lengkap yang wajib dihadiri oleh K-S-B dan Pelaksana
Harian serta Perangkat Organisasi.
b. Diadakan guna membahas masalah penting internal organisasi yang sifatnya sesuai
perkembangan Organisasi.
c. Diadakan guna mengambil kebijakan Organisasi atas masalah yang dibahas.
d. Dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sesuai kebutuhan

3. Rapat K-S-B dan Pelaksana Harian:


Rapat K-S-B dan Pelaksana Harian (Rapat Tertutup) yang dipimpin oleh Ketua dihadiri
oleh Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris dan Bendahara.
a. Menganalisa perkembangan organisasi
b. Mendengarkan laporan masing-masing dari Perangkat Organisasi dan Badan Otonom
secara tertulis dan lisan
c. Menyusun kebijakan / Peraturan Organisasi
d. Menyusun Agenda Kerja dan kerja sama dengan pihak lain
e. Mendistribusi Kebijakan / Peraturan Organisasi
f. Rapat K-S-B dan Pelaksana Harian dilaksanakan setiap minggu sekali

4. Rapat K-S-B dan Pelaksana Harian Plus:


Rapat Terbatas adalah rapat internal K-S-B dan Pelaksana Harian yang diadakan bersama
staf Kesektariatan atau dengan anggota Devisi atau dengan Badan Otonom untuk :
a. Mendengarkan laporan masing-masing dari perangkat organisasi dan badan
otonom secara tertulis dan lisan
b. Mengambil langkah-langkah atas permasalahan diinternal organisasi
c. Mendistrubusi tugas-tugas tertentu

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


d. Dilaksanakan setiap sebulan sekali

5. Rapat Tim Investigasi dan Intelejen TIPIKOR :


Rapat Tim Investigas adalah rapat internal K-S-B dan Pelaksana harian yang mengundang
Tim Investigasi untuk :
a. Membahas kegiatan / penangangan, evaluasi dan solusi masalah tertentu
b. Dilaksanakan setiap 2 (dua) minggu sekali atau sesuai kebutuhan.

6. Informal Meeting :
a. Dihadiri oleh unsur K-S-B dan Pelaksana Harian yang sah atau atas sepengetahuan
unsur pengurus.
b. Dilakukan antar pengurus / anggota dalam rangka Konsolidasi Organisasi (silaturahmi).
c. Dilakukan antar berbagai instansi / lembaga / perorangan dalam rangka Konsolidasi
Organisasi (silaturahmi).
d. Informal Meeting bukan berfungsi sebagai media pengambilan keputusan organisasi.
Ketentuan lebih lanjut tentang Rapat Komisi Perwakilan Ranting akan diatur dalam
Pedoman Organisasi

BAB X
MUSYAWARAH LUAR BIASA

Pasal 48
Musyawarah Luar Biasa

1. Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) dapat dilaksanakan sewaktu-waktu atas


Pertimbangan KOMNAS melalui Rapat Pleno yang dihadiri oleh K-S-B dan Pelaksana
Harian dan , kemudian hasilnya diserahkan kepada Dewan Pendiri untuk mendapatkan
persetujuan, dan atas usul ½ (setengah) + 1 dari jumlah Pengurus Pusat/ Daerah /
Cabang.
2. Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) dianggap sah apabila dihadiri oleh :
a. Minimal 2/3 dari Jumlah KOMNAS
b. Minimal 2/3 dari Jumlah Komisi Daerah (KOMDA) yang definitif.
c. Minimal 2/3 dari Jumlah Komisi Cabang (KOMCAB) yang definitif.
d. Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) dapat dilakukan oleh masing-masing Komisi
dan bersifat darurat.
3. Untuk Pelaksanaan Musyawarah Luar Biasa pada wilayah –wilayah seperti :
1. Tingkat Provinsi /Darah disebut Musyawarah Daerah Luar Biasa (MUSDALUB)
2. Tingkat Kabupaten dan Kota disebut Musyawarah Cabang Luar Biasa
(MUSCABLUB)
3. Tingkat Kecamatan disebut Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa (MUSNACLUB).

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


4. Sedangkan untuk tingkat Desa dan Kelurahan tidak berlaku Musyawarah Luar Biasa
namun cukup Rapat Pleno yang dipimpin oleh KOMCAB dan dibantu oleh
KOMANCAB.
5. Prosedur Pelaksanaan Musyawarah Luar Biasa harus memenuhi prasyarat sebagai
berikut:
a. Harus 2/3 minimal pengajuan melalui surat resmi dari masing-masing Komisi
kepada Komisi yang di MUSLUB dan Tembusan Komisi Nasional
b. Dasar Pengajuan Musyawarah Daerah Luar Biasa /Musyawarah Cabang Luar
Biasa/Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa hanya dapat disetujui bila terbukti
ketua yang di MUSLUB mempunyai kesalahan atau Pelanggaran Berat.
c. Selanjutnya KOMNAS BPKPK akan menjawab secara Resmi dengan Surat
Keputusan apakan Pengajuan MUSLUB di setujui atau ditolak.
Ketentuan lebih lanjut tentang Musyawarah Luar Biasa akan diatur dalam Pedoman Organisasi.

BAB XI
PERANGKAT PERATURAN ORGANISASI

Pasal 49
Perangkat Peraturan Organisasi

1. Yang termasuk perangkat peraturan organisasi adalah:


a Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dirumuskan dan ditetapkan oleh
Musyawarah Nasional/MUSLUB serta Pokok-pokok Program Kerja yang mendapat
persetujuan dari Dewan Pendiri.
b Keputusan Musyawarah Komisi Nasional/Komisi Daerah/Komisi Cabang/Komisi Anak
Cabang dan Komisi Ranting
c Keputusan K-S-B dan Pelaksana Harian Komisi Nasional / Komisi Daerah / Komisi
Cabang / Komisi Anak Cabang dan Komisi Ranting.
d Peraturan Organisasi (PO)
e Standart Prosedur Operasional (SOP)
2. Tata urutan perangkat peraturan organisasi sebagaimana disebutkan dalam ayat (1)
merupakan tata urutan hirarkis.
3. Peraturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang di atasnya

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


BAB XII
KRITERIA KEPENGURUSAN

Pasal 50
Kriteria Pengurus
Kriteria Pengurus :
1) Umur minimal 19 (Sembilan Belas) Tahun s/d maksimal 63 (Enam Puluh Tiga) tahun
atau atas persetujuan Komisi Nasional masih dibutuhkan untuk berkarya.
2) Sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun aktif sebagai K-S-B dan Pelaksana Harian BPKPK di
wilayahnya.
3) Sekurang-kurangnya 1(satu) periode aktif sebagai Pengurus Perangkat Organisasi serta
wajib mendapat rekomendasi dari K-S-B dan Pelaksana Harian di Wilayahnya
4) Memiliki jiwa kepemimpinan dan waktu yang luang untuk mengurus Organisasi.
5) Pengurus Pusat bersedia berdomisili di wilayah hukum NKRI.
➢ Kantor KOMNAS/ Pusat : diwilayah JABODETABEK
➢ Kantor Perwakilan KOMNAS wilayah timur : di Jawa Timur
➢ Divisi-divisi dapat berdomisili dimana saja, dan wajib menghadiri rapat-rapat penting
KOMNAS BPKPK (5x Absen berturut - turut dapat Di nonaktifkan)
6) Komisi Daerah / Korwil KOMDA / Cabang / Anak Cabang / Ranting berdomisili di
wilayahnya masing- masing.
7) Tidak tercatat sebagai Pengurus/Anggota Partai Politik.
8) Tidak tercatat sebagai tersangka dalam kasus Korupsi atau lainnya.
9) Ketentuan lebih lanjut tentang Kriteria Pengurus akan diatur dalam Pedoman Organisasi.

BAB XIII
KERJA SAMA ANTAR LEMBAGA

Pasal 51
Kerja Sama Antar Lembaga

1. Kerja sama antar lembaga dalam negeri dan luar negeri diwujudkan melalui program
terpadu dan bermanfaat antara kedua bela pihak serta sesuai dengan visi dan misi organisasi
BPKPK.
2. Kerja sama Lembaga dalam negeri dan luar negeri dapat dilakukan sesuai ketentuan yang
berlaku di Indonesia dan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
3. Hanya Komisi Nasional yang dapat melakukan kerja sama dengan lembaga luar negeri.
Kentetuan lebih lanjut tentang hubungan antar lembaga akan diatur dalam Pedoman
Organisasi.

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


BAB XIV
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 52
Quorum Dan Pengambilan Keputusan

1. Musyawarah Nasional dinyatakan mencapai Quorum dan sah apabila dihadiri oleh sekurang
kurangnya 2/3 (dua pertiga).
2. Rapat-rapat dinyatakan memenuhi Quorum dan sah apabila dihadiri oleh sekurang
kurangnya 50 % (lima puluh persen) + 1 (satu) dari jumlah peserta.
3. Apabila quorum tidak tercapai maka musyawarah dapat ditunda untuk melakukan lobby-
lobby :
a. Untuk Musyawarah Nasional paling lama 2 (Dua) jam.
b. Untuk Rapat – Rapat lainnya, paling lama 30 (Tiga Puluh) Menit.
c. Apabila sesudah penundaan Musyawarah dan Rapat - Rapat belum tercapai maka
musyawarah dan rapat-rapat tetap dilangsungkan serta seluruh keputusan yang diambil
adalah sah dan mengikat.
Ketentuan lebih lanjut tentang Quorum dan Pengambilan Keputusan akan diatur dalam
Pedoman Organisasi.

BAB XV
KEUANGAN

Pasal 53
Sumber Keuangan

1. Sumber Keuangan Organisasi diperoleh dari usaha - usaha :


a. Penjualan Atribut melalui Koperasi BPKPK
b. Pelayanan Jasa
➢ Jasa Konsultasi dan Bantuan Hukum LBH BPKPK
➢ Penerbitan Media Cetak dan Online
➢ Jasa Security
➢ Jasa Pelatihan, Seminar atau Work Shop
➢ Koperasi & Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan usaha lainnya
➢ Dan lain-lain sesuai kebutuhan.
c. Sumbangan-Sumbangan :
➢ Kontribusi Anggota
➢ Sumbangan donatur perorangan
d. Usaha-Usaha lainnya yang tidak bertentangan dengan AD/ART

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK


Kentetuan lebih lanjut tentang Sumber Dan Pengelolaan Keuangan akan diatur dalam
Pedoman Organisasi

BAB XVI
PENUTUP

Pasal 54
Penutup

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) ini, lebih lanjut diatur
dalam Peraturan Organisasi.
2. Perubahan atau revisi Anggaran Rumah Tangga (ART) atas persetujuan Dewan Pendiri
untuk selanjutkan akan dipertimbangkan dalam Musyawarah Nasional / Musyawarah Luar
Biasa.
3. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : 24 Agustus 2019

TIMSUS DEWAN PENDIRI


BADAN PENGAWALAN
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN
(BPKPK)

Ketua Sekretaris

ttd ttd

DIAN IKRARIANDA SAPUTRA,S.Kom Drs.EDDI PUJIONO,SH,.MSi

Dirumuskan dan disusun oleh Dewan Pendiri BPKPK dengan persetujuan bersama
ditandatangani diatas materai cukup oleh Anggota Dewan Pendiri BPKPK

ANGGARAN RUMAH TANGGA BPKPK

Anda mungkin juga menyukai