NIM : 22105022
1. Qiradh : Dana yang dipinjamkan pada nasabah bank Victoria syariah untuk
dijadikan modal usaha.
2. Rahn : Kegiatan menahan barang milik seseorang sebagai jaminan atau pinjaman
yang diterimanya pada bank Victoria syariah.
3. Takaful : Asuransi syariah oleh bank Victoria syariah.
4. Mudharabah : Dana yang diberikan oleh nasabah pada bank Victoria Syariah
untuk dikelola atau diinvestasikan menjadi sebuah usaha.
5. Musyarakah : Penggabungan dua dana dari nasabah dan bank Victoria Syariah
untuk menjalankan sebuah usaha bersama.
6. Murabahah : Mekanisme jual beli barang yang dilakukan oleh bank Victoria
Syariah dengan penambahan nilai jual untuk keuntungan bank.
7. Ijarah : Kegiatan sewa-menyewa, kontrak, atau penjualan jasa yang dilakukan
dalam bank Victoria Syariah dengan adanya akad bagi kedua belah pihak.
B. Skema Transaksi
1. Qiradh.
2. Rahn
3. Takaful
4. Mudharabah
5. Musyarakah
6. Murabahah
7. Ijarah
C. Analisi Fatwa DSN MUI
Dewan Syariah Nasional (DSN) merupakan sebuah lembaga yang berada di bawah
naungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dalam bank Victoria Syariah tidak menganut
system bunga, namun lebih menggunakan biaya jasa, sebagai penerimaan dan labanya,
yang dengan pengenaan biaya jasa itu paling tidak dapat menutupi seluruh biaya yang
dikeluarkan dalam operasionalnya.
Mengenai qardh di Victoria Syariah menerapkannya sesuai yang telah diatur dalam
Fatwa DSN No. 25/DSN-MUI/III/2002 yang menyatakan bahwa salah satu sarana
perekonomian yang dapat dilakukan oleh LKS adalah penyaluran dan melalui qardh,
yakni suatu akad pinjaman kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah harus
mengembalikan dana yang diterimanya kepada LKS pada waktu yang telah disepakati
oleh LKS dan Nasabah.
Aplikasi penetapan ujrah dalam akad rahn atau gadai ini tidak sesuai dengan fatwa DSN
No.25/DSN-MUI/III/2002 tentang rahn, namun niat baik Victoria Syariah patut
diapresiasi. Memberikan pembiayaan menggunakan akad rahn dan ijarah dengan tujuan
daripada peminjam terjatuh di tangan rentenir yang memberikan hutang dengan
menerapkan bunga yang lebih besar dan merupakan riba yang diharamkan dalamsyari’at
Islam.