Anda di halaman 1dari 16

Perbanka

n
Kelompok 5 :
Alexa Maidi M. Taqiyudin
Bilqis Salsabila Reifal Arizaldi
Erlandhi Hibrizi
Pengertian
Perbankan
Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak dalam
menghimpun dana masyarakat dan disalurkan kembali dengan
menggunakan sistem bunga.

Hakikat dan tujuan bank ialah untuk membantu masyarakat


yang memerlukan. Bank membantu masyarakat dalam
bentuk penyimpanan maupun peminjam, baik berupa uang
atau barang berharga lainnya dengan imbalan bunga yang
harus dibayarkan oleh masyarakat sebagai pengguna jasa
bank.
Jenis jenis
Bank
Bank Umum, Bank yang mempunyai hak
membuat dan mengedarkan uang.
Bank Sentral, Bank yang pengumpulan
dananya menerima simpanan ata
memeberikan kredit. C ontoh : BPD, BRI dan
Bank Mandiri
Bank Pembangunan, Bank yang pengumpulan
dananya menerima simpanan atau
memberikan kredit untuk pembangunan.
C ontoh : BPD, BPI
Fungsi Dalil Perbankan
Bank
Sebagai penyediaan dan
A
pengedaran uang

Sebagai pusat pengawasan Hai orang-orang yang beriman,


B
dan pengendalian inflasi janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan
Sebagai tempat bertakwalah kamu kepada Allah
C
penyimpanan uang supaya kamu mendapat
keberuntungan.(Ali Imran : 130)
Sebagai tempat pertukaran
D
mata uang

Sebagai tempat pengiriman


E dan pembayaran uang
Bank dilihat dari segi penerapan
dapat dikelompokkan menjadi
bunganya,
dua

Bank Bank Syari’ah


Konvension Bank Syariah adalah bank yang proses pengelolaanya
bedasarkan syariat islam. Dana yang disimpan oleh
al nasabah dianggap sebagai investasi. Adapun prinsipnya,
Fungsi utamanya menghimpun yaitu :
dana untuk disalurkan kepada yang • Bunga pinjaman tidak diperbolehkan
memerlukan, baik perorangan • Pemberian dana bank harus turut berbagi
maupun badan usaha.
keuntungan dan kerugian dalam usaha nasabah
yang meminjam dana
Penghimpunan dana digunakan • Dana dari bank digunakan untuk modal usaha
untuk mengembangkan usahanya • Unsur ghagar (tidak kepastian ) tidak
dengan menggunakan sistem diperbolehkan
bunga. • Investasi hanya boleh diberikan untuk usaha
yang halal
Cara A
Wadi’ah, yakni jasa penitipan uang, barang,
deposito, maupun surat berharga. Pihak
Bank
bersih bank juga memiliki hak untuk menggunakan
dana yang dititipkan dan menjamin bisa

A
Syariah
Mudarabah, yaitu kerja sama antara
mengembalikan dana tersebut sewaktu-
waktu pemiliknya memerlukan.
pemilik modal dan pelaku usaha dengan
perjanjian bagi hasil dan sama-sama
menanggung kerugian dengan persentase Qardul hasan, yakni pembiayaan lunak yang
sesuai perjanjian. Dalam sistem diberikan kepada nasabah yang baik dalam
B
mudarabah, pihak bank sama sekali tidak keadaan darurat. Nasabah hanya diwajibkan
mengintervensi manajemen perusahaan. mengembalikan simpanan pokok pada saat
jatuh tempo.
Musyarakah, yakni kerja sama antara pihak
bank dan pengusaha di mana masing-
B
masing pihak sama-sama memiliki saham. Murabahah, yaitu suatu jenis penjualan di
Oleh karena itu, kedua belah pihak mana penjual sepakat dengan pembeli
B
mengelola usahanya secara bersama- untuk menyediakan suatu produk, dengan
sama dan menanggung untung ruginya ditambah jumlah keuntungan tertentu di
secara bersama-sama pula. atas biaya produksi.
Pendapat Ulama mengenai Hukum
Bank
Bank hukumnya haram karena disitu terdapat bunga Bank
hukumnya mubah, bila tidak terdapat bunga

BAGI HASIL

Bagi hasil digunakan dalam sistem perbankan syariah. Penerapannya, total hasil usaha
dibagi-bagi antara kreditur dan debitur baik dalam pengelolaan dana maupun
pinjaman dana.

Jika dalam perbankan konvensional dikenal dengan bunga tabungan atau pinjaman,
maka dalam perbankan syariah dikenal dengan bagi hasil, bukan bunga. Bagi hasil
merupakan jawaban bagi masyarakat yang berpedoman kepada syariat dan ingin
terhindar dari riba dari bunga bank.
Mekanisme penghitungan bagi hasil menurut
ekonomi islam idealnya ada dua macam:

Revenue sharing, yaitu laba berdasarkan


total pendapatan usaha sebelum dikurangi
biaya operasional alias pendapatan
kotornya

Ciri dan hal-hal pokok mengenai bagi hasil: Profit sharing atau bagi hasil, di mana total
Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu pendapatan usaha dikurangi biaya
akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi. operasional untuk mendapatkan profit alias
keuntungan bersih. Besarnya keuntungan
Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan untuk pihak bank dan nasabah sudah
yang diperoleh. diputuskan saat akad akan ditandatangani.
Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Jadi tidak ada kebingungan dan cek cok lagi
Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh saat bisnis atau usaha selesai dijalankan.
kedua belah pihak.
Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan
pendapatan.
Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil.
Akad Murabahah, Prinsip akad yang
Perbankan syariah memiliki terakhir ini adalah berdasarkan aktivitas
macam
tiga jual beli barang dengan tambahan
keuntungan untuk bank syariah yang
akad disepakati kedua belah pihak. Misalnya
bank membeli tanah dengan harga Rp
Akad Mudharabah, yaitu akad kerja sama usaha antara nasabah dan
100 juta dan akan menjualnya lagi dengan
bank, di mana nasabah akan memberikan modal untuk usaha,
harga Rp 120 juta kepada pembelinya. Baik
sementara bank menjadi pihak penyelenggara atau yang
bank dan pembelinya sama-sama setuju
melakukan investasi atau usaha. Dalam akad ini dijelaskan secara
dengan tambahan keuntungan yang
rinci berapa bagian Keuntungan yang akan diperoleh masing-
didapat bank yaitu Rp 20.000.000.
masing pihak, yaitu bank dan nasabah.
Pihak pembeli akan mencicil seharga Rp
120 juta itu ke bank dengan cicilan tetap
Akad Musyarakah, yaitu merupakan perjanjian kerja sama antara
hingga tenor pinjamannya habis. Akad
dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu.
Murabahah ini sering dilakukan untuk
Baik bank atau pihak yang terlibat sama-sama mengeluarkan modal
perjanjian penggunaan produk Kredit
dengan porsi yang sama dan akan menanggung risiko secara
Pembelian Rumah, properti, tanah,
bersama-sama juga. Dalam cara kerja bank konvensional, akad
kendaraan bermotor, tempat usaha dan
musyarakah ini masuk dalam kredit modal kerja, di mana perbankan
lain-lain.
syariah akan memberikan kredit.
Perbedaan Bank Syariah dan
Konvensional
Akad atau Perjanjian
Pada bank konvensional perjanjian dibuat berdasarkan hukum yang positif.

Pada bank syariah perjanjian yang dibuat berdasarkan hukum islam

Hasil atau Bunga


Pada bank konvensional menggunakan sistem bunga dan
memprioritaskan keuntungan.
Penentuan dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu
untung
Besarnya presentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang
dipinjamkan
Pembayaran bunga tetap tanpa melihat untung atau rugi.
Pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat
Pada bank syariah tidak menggunakan
sistem bunga melainkan sistem bagi
hasil.
Besarnya dibuat pada waktu akad dengan
berpedoman pada kemungkinan untung rugi Besarnya
berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh
Bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan.
Bila merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh
kedua belah pihak
Pembagian laba meningkat sesuai dengan
peningkatan pendapatan.
Dewan Lembaga Penyelesai
Pengawas Sengketa
Pada bank konvensional tidak
Jika terdapat permasalahan
terdapat dewan pengawas. pada bank konvensional
Pada bank syariah terdapat dewan penyelesaiannya dilakukan di
pengawas yang bertugas mengamati pengadilan negeri atau
dan mengawasi operasional bank dan berdasarkan hukum negara.
semua produk-produknya sesuai Jika pada perbankan syariah
terdapat perbedaan atau
dengan syariat islam.
perselisihan antara bank dan
nasabahnya, kedua belah pihak
tidak menyelesaikannya di
pengadilan negeri, tetapi
menyelesaikannya sesuai tata cara
dan hukum syariah.
Ikatan dengan
Nasabah

Pada bank konvensional hubungan


dengan nasabah bersifat kredutur-
debitur
Pada bank syariah ikatan dengan
nasabahnya bersifat kemitraan
Kehadiran Bank Syariah memiliki
hikmah yang cukup besar,
diantaranya sebagai berikut.
1. Umat Islam yang berpendirianbahwa bunga Bank konvensional
adalah riba, maka Bank Syariah menjadi alternatif untuk menyimpan
uangnya, baik dengan cara deposito, bagi hasil maupun yang lainnya

2. Untuk menyelamatkan umat Islam dari praktik bunga yang


mengandung unsur pemerasan (eksploitasi) dari si kaya terhadap si
miskin atau orang yang kuat ekonominya terhadap yang lemah
ekonominya.

3. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap Bank non


Islam yang menyebabkan umat Islam berada dibawah kekuasaan Bank
sehingga umat Islam belum bisa menerapkan ajaran agamanya dalam
kehidupan pribadi dan masyarakat, terutama dalam kegiatan bsinis dan
perekonomiannya.
Kehadiran Bank Syariah memiliki hikmah yang cukup
besar, diantaranya sebagai berikut.
4.Bank Islam dapat mengelola zakat di negara yang pemerintahannya
belum mengelola zakat secara langsung. Bank juga dapat
menggunakan sebagian zakat yang terkumpul untuk proyek-proyek
yang produktif dan
hasilnya untuk kepentingan agama dan umum.

5. Bank Islam juga boleh memungut dan menerima pembayaran untuk


hal- hal berikut.
a. Mengganti biaya-biaya yang langsung dikeluarkan oleh Bank dalam
melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan nasabah, misalnya biaya
telegram, telepon, atau telex dalam memindahkan atau
memberitahukan rekening nasabah, dan sebagainya.
b. Membayar gaji para karyawan Bank yang melakukan pekerjaan untuk
kepentingan nasabah dan sebagai sarana danprasarana yang
disediakan oleh Bank dan biaya administrasi pada
umumnya.
T erima
kasih!

Anda mungkin juga menyukai