Anda di halaman 1dari 23

Pokok bahasan : Riset Operasional suatu pengantar

Materi :1. Pengertian riset operasional


2. Sejarah pemakaian
3. Model-model dalam riset operasional
4. Teknik-teknik yang termasuk dalam
riset operasional
5. Langkah-langkah (tahap-tahap)
dalam riset operasional
1. Pengertian riset operasional

• Riset operasional adalah Riset yang hasilnya lebih banyak


diperuntukan atau dimanfaatkan untuk keperluan operasional
(pelaksanaan)

• Bermanfaat bagi pengambil keputusan untuk memilih


alternative mana yang terbaik untuk diputuskan.

• Riset operasional diklasifikasikan sebagai riset normative; yaitu


riset yang ditujukan atau hasilnya dapat menjawab “pertanyaan
apa yang seharusnya dilaksanakan “. Analisis Riset operasional
ini lebih menjawab kepada aspek guna laksana.
Sebagai suatu teknik pemecahan masalah, riset
operasional ini dipandang sebagai suatu seni dan ilmu .

Aspek ilmu terletak pada penggunaan teknik-teknik dan


algoritma-algoritma matematik untuk memecahkan
persoalan yang dihadapi;

Sedangkan sebagai seni adalah keberhasilan dari solusi


model matematis ini sangat tergantung pada kreativitas
dan kemampuan seseorang sebagai penganalisis dalam
pengambilan keputusan.
 
• Analisis Riset operasional berbeda
dengan Analisis statistik, dimana analisis
statistik lebih menyangkut pada aspek
pengembangan ilmu.

• Analisis statistik merupakan riset positif


yaitu menjawab pertanyaan “apa yang
benar-benar terjadi”
Dalam menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan
pengambilan keputusan tersebut, harus diindentifikasikan
dulu 2 (dua) komponen utama yaitu :
a. objective (tujuan)
b. variabel-variabel
 
• Objective (tujuan):
adalah hasil akhir yang hendak dicapai dengan cara memilih
suatu tindakan yang paling tepat untuk sistem yang
dipelajari.

Tujuan suatu usaha ada untuk mencapai profit dan non profit.
• Dalam bidang usaha, tujuan yang profit
diartikan sebagai memaksimum profit
atau meminimumkan biaya yang harus
dikeluarkan.

• Dalam bidang lain yang non profit (tidak


mencari keuntungan) tujuan dapat
berupa pemberian pelayanan kepada
para langganan.
• Variabel - variabel
Untuk dapat menentukan tindakan yang
mungkin dilakukan haruslah diindentifikasikan
variabel-variabel sistem yang dapat
dikendalikan oleh pengambil keputusan.

Variabel adalah unsur-unsur yang dapat


dikendalikan oleh pengambil keputusan.
 
2. Sejarah pemakaian

• Riset operasional diterapkan pada mulanya untuk


kepentingan militer yaitu pada awal era perang dunia
II (oleh negara Inggris dan Amerika)
• Hasilnya merupakan sukses yang besar dalam
memenangkan peperangan saat itu yaitu, perang
udara di Britania, Island campaign di samudera
pasifik dan perang di atlantik utara.
• Karena suksesnya dalam peristiwa militer, sektor
industri tertarik untuk menggunakan riset
operasional.
• Semenjak tahun 1950, riset operasional dikembangkan secara cepat.
Terdapat 2 (dua) faktor yang turut mendorong cepat berkembangnya
riset operasional yaitu :

a) adanya perkembangan yang berarti dalam penggunaan teknik riset


operasional.
Sebagai contoh ditemukannya metode simplek untuk pemecahan
masalah perencanaan linear oleh Dantzig pada tahun 1947.

b) banyaknya alat-alat standar riset operasional yang sudah


dikembangkan sebelum tahun 1950 dan terjadinya revolusi komputer.
 
 
3. Model dalam riset operasional

• Model adalah gambaran ideal dari suatu situasi


dunia nyata sehingga sifatnya yang kompleks
dapat disederhanakan.
• Ada beberapa jenis model yang biasa digunakan :
a. model fisik ( ikonis)
b. model diagramatis( analog)
c model simbolis (matematis)
d. model simulasi
a. Model fisik ( ikonis); yaitu penggambaran fisik dari
suatu sistem baik dalam bentuk yang ideal maupun
dalam skala yang berbeda.
contoh, foto,blueprint,peta, globe.

b. Model diagramatis ( analog); model ini


menggambarkan situasi - situasi yang dinamis dan lebih
banyak digunakan daripada model ikonis karena sifatnya
yang dapat dijadikan analogi bagi karakteristik sesuatu
yang sedang dipelajari.
contoh : kurva supply demand, flow chart, kurva
distribusi frekuensi pada statistik.
c. Model simbolis (matematis); penggambaran dunia nyata
melalui symbol-simbol matematis. Model ini merupakan
model abstrak yang dibentuk di dalam pikiran seseorang
kemudian disusun menjadi model simbolis /rumus
matematis. Model matematis yang paling banyak digunakan
dalam penelitian operasional adalah model matematis yang
berupa kesamaan atau ketidaksamaan.

d.Model simulasi; model yang meniru tingkah laku sistem


dengan mempelajari interaksi komponen-komponennya.
Model ini tidak memerlukan fungsi-fungsi matematis dalam
merelasikan variabel-variabel sistem.
4. Teknik-teknik yang termasuk dalam riset
operasional:

• a. Mathematical programming
(perencanaan secara matematis)

• b. Model probabilistic
a. mathematical programming (perencanaan secara matematis)
Inti permasalahan pada mathematical programming adalah
bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang terbatas untuk
berbagai aktivitas dalam suatu organisasi.

Yang termasuk dalam teknik ini adalah


• Linear programming
• Dynamic programming
• Network analysis
• Model transportasi
• Linear goal programming
b. Model probabilistic
model ini menyangkut masalah pada
ketidakpastian pada kejadian yang akan datang.
Yang termasuk ke dalam model probabilistik ini
adalah :
• Game theory
• Teori antrian
• Teori inventory
• Proses keputuan markov
• Analisis keputusan serta simulasi.
Pada kuliah riset operasional ini, tidak
semuanya teknik-teknik riset operasional itu
dibahas. Yang dibahas adalah pada masalah
yang berkaitan dengan mathematical
programming yaitu :
• Linear programming
• Model transportasi
• Network analysis
5. Tahap-tahap dalam riset operasional

a. Memformulasikan persoalan
b. Mengobservasi sistem
c. Memformulasikan model matematis dari
persoalan yang dihadapi
d. Mengevaluasi model dan menggunakannya
untuk prediksi
e. Mengimplementasikan hasil studi
Tahap pertama : Memformulasikan persoalan

• Pada tahap ini, didefinisikan persoalan lengkap


dengan spesifikasi tujuan organisasi dan
bagian-bagian organisasi atau sistem yang
bersangkutan. Hal ini mutlak harus dipelajari
sebelum persoalannya dapat dipecahkan.
Tahap kedua : mengobservasi system

• Mengumpulkan data untuk mengestimasi


besaran parameter yang berpengaruh
terhadap persoalan yang dihadapi.

• Estimasi ini digunakan untuk membangun dan


mengevaluasi model matematis dari
persoalan
Tahap ketiga : Memformulasikan model
matematis dari persoalan yang dihadapi

• Biasanya digunakan model analitik yaitu


model matematis yang menghasilkan
persamaan.
Tahap keempat : Mengevaluasi model dan
menggunakannya untuk prediksi

• Pada tahap ini menentukan apakah


model matematis yang dibangun pada
tahap ketiga telah menggambarkan
keadaan nyata secara akurat.
Tahap kelima : Mengimplementasikan hasil studi

Pada tahap ini, kita harus menterjemahkan hasil studi


atau hasil perhitungan ke dalam bahasa yang mudah
dimengerti.
 
 
Referensi :

1. Operations Research, karangan Tjutju Tarliah Dimyati dan Ahmad Dimyati,


penerbit Sinar Baru Bandung, cetakan kedua, tahun 1992.

2. Program Linear dan Variasinya, karangan B.D. Nasendi dan Affendi Anwar,
penerbit PT Gramedia, Jakarta, tahun 1985.

3. Riset Operasional, karangan Sri Mulyono, Jakarta.

Sumber bacaan ini, tidak terbatas hanya pada 3 (tiga) referensi di atas, saudara/i
bisa mencari buku atau bentuk referensi lainnya yang berkaitan dengan materi-
materi pada kuliah ini.
 
 

Anda mungkin juga menyukai