Oleh :
Kelompok 2
1. Agus Tariansyah
2. I Putu Widya Artana
3. Nabila Putri Azahra
4. Suci Hayati
5. Raden Rudi Adhi Sasongko
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus mampu
beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar yang dinamis. Keberhasilan bisnis tidak
hanya tergantung pada kualitas produk atau layanan yang ditawarkan, tetapi juga pada
pemahaman mendalam tentang pasar dan kemampuan untuk memprediksi permintaan
konsumen di masa depan. Inilah yang mendasari pentingnya riset pemasaran dan
meramalkan permintaan dalam konteks bisnis modern.
Riset pemasaran adalah pilar fundamental dalam pengambilan keputusan bisnis yang
berfokus pada pemahaman mendalam tentang preferensi, perilaku, dan kebutuhan
pelanggan. Melalui riset pemasaran, perusahaan dapat mengidentifikasi tren pasar,
merumuskan strategi pemasaran yang efektif, dan mengembangkan produk atau layanan
yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Namun, riset pemasaran yang efektif tidak hanya
terbatas pada pemahaman saat ini, tetapi juga mencakup kemampuan untuk meramalkan apa
yang mungkin terjadi di masa depan.
Meramalkan permintaan adalah langkah lebih maju dalam riset pemasaran yang memberikan
wawasan tentang tren masa depan dalam kebutuhan dan preferensi konsumen. Perusahaan
yang mampu meramalkan permintaan dengan akurat dapat mengoptimalkan manajemen
rantai pasok, menghindari ketidakseimbangan persediaan, dan mengurangi biaya
operasional. Dalam dunia bisnis yang berubah dengan cepat, meramalkan permintaan
bukanlah lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan esensial untuk mencapai keunggulan
kompetitif.
Perusahaan yang peduli terhadap riset pemasaran dan meramalkan permintaan memiliki
keuntungan kompetitif yang kuat. Mereka dapat mengidentifikasi peluang pasar baru lebih
awal, mengoptimalkan alokasi sumber daya, mengurangi risiko kekurangan persediaan, dan
meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penyediaan produk atau layanan yang sesuai
dengan ekspektasi. Oleh karena itu, topik ini tidak boleh diabaikan oleh manajemen bisnis
yang ingin tetap relevan dan berkelanjutan di tengah tantangan pasar yang terus berubah.
Dalam konteks ini, makalah ini akan membahas secara mendalam tentang pentingnya riset
pemasaran dan meramalkan permintaan, bagaimana keduanya saling terkait, dan mengapa
perusahaan harus secara aktif terlibat dalam proses ini. Dengan memahami esensi riset
pemasaran dan meramalkan permintaan, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah
strategis yang lebih baik untuk menghadapi masa depan yang dinamis dan penuh peluang.
2
B. Tujuan dan Signifikansi
Tujuan Utama Makalah:
Tujuan utama dari makalah ini adalah untuk menyelidiki pentingnya riset pemasaran dan
meramalkan permintaan dalam konteks bisnis modern, serta menggambarkan bagaimana
keduanya saling terkait dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan bisnis yang efektif.
Makalah ini akan menganalisis mengapa perusahaan harus peduli terhadap riset pemasaran
dan meramalkan permintaan, serta memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
dampak positif dari meramalkan permintaan yang akurat.
Signifikansi:
3
Dampak Positif Meramalkan Permintaan yang Akurat:
Dalam konteks ini, riset pemasaran dan meramalkan permintaan bukan hanya berfungsi
sebagai alat prediksi, tetapi juga sebagai pendorong utama keunggulan kompetitif dan
pertumbuhan berkelanjutan bagi perusahaan dalam dunia bisnis yang penuh dengan
tantangan dan peluang.
Dalam penelitian ini, ruang lingkup fokus akan diarahkan pada industri ritel dan produk
konsumen dalam konteks pasar domestik. Penelitian ini akan berfokus pada riset pemasaran
dan meramalkan permintaan untuk produk-produk konsumen tertentu di dalam industri ritel,
dengan tujuan untuk mengidentifikasi bagaimana riset pemasaran yang tepat dan
meramalkan permintaan yang akurat dapat berkontribusi pada pengambilan keputusan bisnis
yang lebih efektif dalam lingkungan pasar yang dinamis.
Batasan:
1. Industri Ritel: Makalah ini akan terbatas pada industri ritel. Meskipun konsep riset
pemasaran dan meramalkan permintaan dapat diterapkan di berbagai sektor industri,
fokus utama akan diberikan pada produk-produk konsumen yang dijual melalui toko-
toko ritel.
2. Produk Konsumen: Makalah ini akan memilih beberapa produk konsumen spesifik
dalam industri ritel. Produk-produk ini akan dipilih berdasarkan relevansi dan
popularitas di pasar konsumen.
3. Pasar Domestik: Makalah ini akan membatasi analisis pada pasar domestik, yaitu
pasar dalam negara tempat penelitian dilakukan. Analisis pasar internasional tidak
akan dimasukkan dalam ruang lingkup penelitian ini.
4
4. Periode Waktu: Makalah ini akan memfokuskan pada data dan informasi dalam
periode waktu terbatas, yaitu tiga tahun terakhir. Ini akan membantu memberikan
pandangan yang aktual tentang tren dan pola dalam permintaan konsumen.
5. Metode Riset: Makalah ini akan mempertimbangkan beberapa metode riset, tetapi
akan memberikan penekanan pada pendekatan kuantitatif, seperti analisis deret waktu
dan regresi linier.
6. Wilayah Geografis: Makalahj ini akan terbatas pada wilayah geografis tertentu dalam
negara, dengan asumsi bahwa faktor-faktor lokal dan demografis dapat
mempengaruhi permintaan konsumen.
Meskipun penelitian ini memiliki batasan-batasan yang telah disebutkan di atas, diharapkan
bahwa temuan dan rekomendasi yang dihasilkan akan mememberikan wawasan yang
bermanfaat dalam konteks industri ritel dan meramalkan permintaan. Pengembangan lebih
lanjut pada ruang lingkup ini dapat dilakukan untuk mencakup berbagai industri, produk, dan
wilayah geografis di masa mendatang.
5
II.KONSEP DASAR RISET PEMASARAN DAN MERAMALKAN PERMINTAAN
Riset Pemasaran:
Meramalkan Permintaan:
Riset pemasaran dan meramalkan permintaan memiliki peran yang krusial dalam
menginformasikan keputusan bisnis dan berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang
perusahaan. Berikut adalah alasan mengapa keduanya penting dalam konteks pengambilan
keputusan bisnis:
6
3. Strategi Pemasaran yang Efektif: Riset pemasaran membantu merumuskan strategi
pemasaran yang tepat sasaran dengan memahami segmen pasar yang berbeda dan
bagaimana cara mencapai mereka. Meramalkan permintaan membantu mengarahkan
alokasi anggaran pemasaran dengan lebih bijaksana.
4. Manajemen Persediaan yang Efisien: Melalui meramalkan permintaan yang akurat,
perusahaan dapat menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan yang
berdampak pada biaya penyimpanan atau kerugian penjualan. Riset pemasaran dapat
membantu memahami pola musiman atau tren yang mempengaruhi permintaan.
5. Keputusan Investasi dan Ekspansi: Dengan meramalkan permintaan, perusahaan
dapat mengambil keputusan investasi dan ekspansi yang lebih informasi, berdasarkan
perkiraan permintaan di pasar yang dituju.
6. Mengurangi Risiko dan Meningkatkan Keuntungan: Kombinasi riset pemasaran
yang mendalam dengan meramalkan permintaan yang akurat membantu perusahaan
mengurangi risiko bisnis, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan
meningkatkan keuntungan.
Dengan demikian, riset pemasaran dan meramalkan permintaan bukan hanya alat
prediksi, tetapi merupakan fondasi penting dalam proses pengambilan keputusan bisnis yang
rasional dan strategis. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya sangat
tergantung pada kemampuan untuk memahami pasar, pelanggan, dan tren yang mungkin
terjadi di masa depan.
7
Tujuan Meramalkan Permintaan:
Dengan demikian, meramalkan permintaan yang akurat adalah elemen kunci dalam
mencapai efisiensi operasional dan strategi pemasaran yang lebih baik, yang pada gilirannya
8
membantu perusahaan dalam mengoptimalkan kinerja bisnis dan mencapai tujuan-tujuan
jangka panjang.
9
Dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari riset pemasaran, perusahaan
dapat mengidentifikasi pola, tren, dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Hal ini
membantu dalam mengembangkan model peramalan yang lebih akurat, meminimalkan
ketidakpastian, dan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang apa yang mungkin
terjadi di masa depan. Dengan demikian, riset pemasaran dan meramalkan permintaan saling
melengkapi dalam membantu perusahaan mengambil keputusan bisnis yang lebih baik dan
lebih terinformasi.
10
III. IDENTIFIKASI TUJUAN DAN PERTANYAAN RISET
Tujuan utama dari riset pemasaran ini adalah untuk memahami lebih dalam perilaku dan
preferensi pelanggan dalam industri ritel pakaian di pasar domestik. Riset ini bertujuan untuk
memberikan wawasan yang mendalam tentang tren konsumen, preferensi merek, faktor
pembelian, dan harapan pelanggan terhadap produk pakaian. Selain itu, riset ini juga
bertujuan untuk menganalisis efektivitas kampanye pemasaran yang sedang berjalan dan
identifikasi peluang baru untuk strategi pemasaran di masa depan.
Pertanyaan Riset:
11
• Apa tren terbaru dalam industri ritel yang dapat dijadikan peluang
bisnis?
6. Bagaimana pengaruh faktor musiman terhadap permintaan produk ritel?
• Apakah ada pola musiman dalam permintaan produk ritel, seperti
peningkatan penjualan selama musim liburan atau perubahan musim?
7. Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk pakaian dan pengalaman
berbelanja?
• Sejauh mana pelanggan puas dengan produk ritel yang mereka beli?
• Apakah ada area di mana perusahaan dapat meningkatkan
pengalaman pelanggan?
Dalam memilih metode riset yang paling sesuai untuk mencapai tujuan riset
pemasaran yang telah dijelaskan sebelumnya, pertimbangan yang cermat perlu dilakukan.
Berikut adalah rincian keputusan dalam memilih metode riset yang paling sesuai:
Tujuan Riset:
Tujuan riset ini adalah untuk memahami perilaku dan preferensi pelanggan dalam
industri ritel pakaian. Kami ingin mendapatkan wawasan mendalam tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian, preferensi merek, serta efektivitas kampanye
pemasaran yang sedang berjalan. Tujuan ini menunjukkan bahwa kita perlu mendapatkan
pemahaman mendalam tentang pandangan dan pengalaman pelanggan.
Metode Riset:
Dalam hal ini, pendekatan kualitatif akan menjadi pilihan yang paling sesuai. Berikut
adalah alasan mengapa pendekatan kualitatif dipilih:
12
menangkap variasi ini dan mengidentifikasi faktor-faktor unik yang mungkin tidak
terdeteksi dalam pendekatan kuantitatif.
3. Analisis Teks dan Konteks: Dalam pendekatan kualitatif, analisis dilakukan
terhadap teks, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, atau dokumen. Ini
memungkinkan kita untuk menggali makna dari pernyataan pelanggan dan
menghubungkannya dengan konteks yang lebih luas.
4. Mengidentifikasi Pola Baru: Dalam penelitian ini, kita juga ingin mengidentifikasi
peluang baru atau tren yang belum teridentifikasi sebelumnya. Pendekatan kualitatif
memungkinkan kita untuk menggali data dengan cara yang lebih fleksibel, membantu
kita mengidentifikasi pola-pola baru yang mungkin tidak terduga.
5. Fokus pada Pengalaman Pelanggan: Kita ingin memahami pengalaman pelanggan
dengan produk dan merek. Pendekatan kualitatif memungkinkan kita untuk
mendapatkan wawasan langsung dari pelanggan tentang bagaimana mereka
berinteraksi dengan produk, merek, dan kampanye pemasaran.
C. Analisis Data
Setelah data dikumpulkan melalui alat riset yang telah dikembangkan, langkah selanjutnya
adalah menganalisis data untuk mendapatkan wawasan dan jawaban terhadap pertanyaan
riset. Analisis data ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik statistik dan perangkat
lunak tertentu. Berikut adalah langkah-langkah yang akan diambil dalam analisis data serta
teknik statistik dan perangkat lunak yang akan digunakan:
1. Pengolahan Data: Data yang diperoleh dari survei atau wawancara akan diolah
terlebih dahulu, termasuk pembersihan data (data cleaning) untuk mengatasi data
yang tidak valid atau outlier.
2. Deskripsi Statistik: Data akan dijelaskan secara statistik menggunakan ukuran-
ukuran seperti mean (rata-rata), median (nilai tengah), dan deviasi standar untuk
memberikan gambaran umum tentang distribusi data.
13
3. Analisis Bivariat: Hubungan antara variabel-variabel akan diuji menggunakan
analisis bivariat. Misalnya, hubungan antara faktor-faktor pembelian dengan preferensi
merek atau hubungan antara faktor demografis dengan perilaku konsumen.
4. Analisis Multivariat: Jika diperlukan, analisis multivariat akan dilakukan untuk
mengidentifikasi pola-pola yang lebih kompleks dalam data. Ini mungkin melibatkan
analisis regresi untuk memahami pengaruh variabel-variabel independen terhadap
variabel dependen.
5. Segmentasi: Jika ada tujuan untuk mengidentifikasi segmen pasar yang berbeda,
analisis segmentasi dapat dilakukan untuk mengelompokkan responden berdasarkan
karakteristik yang berbeda.
1. Identifikasi Pola dan Temuan: Identifikasi pola atau temuan utama dari hasil analisis
data. Identifikasi hubungan antara variabel-variabel yang telah diuji.
2. Kaitkan dengan Pertanyaan Penelitian: Hubungkan temuan dengan pertanyaan
penelitian yang telah diajukan. Pastikan bahwa temuan tersebut sesuai dengan tujuan
riset.
3. Analisis Segmentasi (Jika Ada): Jika ada analisis segmentasi, identifikasi karakteristik
unik dari setiap segmen dan bagaimana preferensi atau perilaku berbeda di antara
mereka.
4. Perbandingan dengan Literatur/Teori: Bandingkan temuan Anda dengan literatur atau
teori yang ada. Apakah temuan Anda konsisten dengan penelitian sebelumnya atau
apakah ada kontribusi baru yang dapat Anda buat?
14
2. Penyempurnaan Produk atau Layanan: Jika riset mengungkapkan preferensi atau
kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi, perusahaan dapat melakukan perubahan
atau penyempurnaan pada produk atau layanan yang ada.
3. Penentuan Strategi Pemasaran: Temuan riset dapat membantu merumuskan strategi
pemasaran yang lebih tepat sasaran. Ini dapat mencakup penyesuaian kampanye
pemasaran, penargetan lebih efektif, dan pengembangan pesan yang lebih sesuai
dengan preferensi pelanggan.
4. Optimasi Rantai Pasok dan Persediaan: Jika riset meramalkan perubahan dalam
permintaan, perusahaan dapat mengoptimalkan rantai pasok dan persediaan agar
sesuai dengan perkiraan permintaan yang baru.
5. Pengembangan Merek: Jika riset menunjukkan preferensi merek tertentu dari
pelanggan, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang lebih fokus pada
membangun dan memperkuat merek tersebut.
6. Evaluasi Keberhasilan Kampanye Pemasaran: Temuan riset dapat digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas kampanye pemasaran yang sedang berjalan. Apakah
kampanye tersebut mencapai tujuannya sesuai dengan pandangan pelanggan?
7. Pengambilan Keputusan Investasi: Jika riset mengidentifikasi peluang pertumbuhan
atau tren pasar yang kuat, perusahaan dapat menggunakan temuan tersebut untuk
mengambil keputusan investasi yang lebih informasi.
15
IV. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
A. Faktor Ekonomi
16
kelompok yang lebih kaya, permintaan akan lebih berfokus pada barang-barang
mewah dan tidak begitu pada barang-barang konsumen umum.
9. Kebijakan Pemerintah: Kebijakan fiskal (seperti pajak dan pengeluaran
pemerintah) dan kebijakan moneter (seperti suku bunga dan pasokan uang) dapat
memengaruhi permintaan agregat dalam ekonomi dan mempengaruhi preferensi
konsumen terhadap berbagai barang dan jasa.
10. Perubahan Teknologi: Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi jenis
barang dan jasa yang diminati oleh konsumen. Inovasi teknologi baru dapat
menciptakan permintaan baru atau mengubah preferensi konsumen.
Faktor-faktor ekonomi ini kompleks dan sering berinteraksi satu sama lain. Dalam
melakukan riset pemasaran dan meramalkan permintaan, penting untuk mempertimbangkan
perubahan dalam faktor-faktor ekonomi ini untuk mengembangkan model peramalan yang
akurat
Faktor sosial dan demografis memiliki peran penting dalam meriset pemasaran dan
meramalkan permintaan, karena pengaruhnya terhadap perilaku konsumen dan pola
permintaan. Berikut adalah pengertian, dampak, dan relevansi faktor sosial dan demografis
dalam konteks riset pemasaran dan meramalkan permintaan:
2. Perubahan Populasi:
Pertumbuhan atau penurunan populasi dapat mempengaruhi permintaan terhadap .
erbagai produk dan layanan. Perubahan demografis, seperti penuaan populasi atau
pertumbuhan generasi muda, mempengaruhi preferensi dan kebutuhan konsumen, yang
perlu diperhitungkan dalam meramalkan permintaan.
3. Segmentasi Pasar:
Faktor sosial dan demografis membantu dalam segmentasi pasar, memungkinkan
perusahaan untuk mengenali kelompok konsumen dengan karakteristik serupa.
Meramalkan permintaan berdasarkan preferensi dan perilaku kelompok konsumen yang
berbeda membantu dalam merancang strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.
17
4. Pengaruh Generasi:
Setiap generasi memiliki nilai, preferensi, dan kebiasaan yang berbeda dalam konsumsi.
Riset pemasaran yang memahami karakteristik generasi, seperti Baby Boomer, Generasi
X, Y (Millennial), dan Z, membantu meramalkan permintaan berdasarkan perubahan
preferensi dan kebutuhan masing-masing kelompok.
18
C. Faktor Teknologi
Faktor teknologi adalah salah satu elemen penting yang mempengaruhi permintaan
dalam lingkungan bisnis modern. Perubahan dalam teknologi dapat mengubah cara orang
memenuhi kebutuhan dan preferensi mereka. Berikut adalah beberapa faktor teknologi yang
mempengaruhi permintaan:
1. Inovasi Produk: Pengembangan produk baru atau perbaikan signifikan pada produk
yang ada dapat merangsang permintaan. Produk baru yang lebih canggih, fungsional,
atau inovatif dapat menarik konsumen yang mencari solusi yang lebih baik.
2. Perubahan Teknologi: Perkembangan teknologi baru, seperti teknologi digital atau
manufaktur canggih, dapat mengubah cara produksi, distribusi, dan penggunaan
barang dan jasa. Teknologi baru sering memungkinkan produksi lebih efisien dan
menghasilkan produk yang lebih baik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
permintaan.
3. Konvergensi Teknologi: Konvergensi teknologi mengacu pada penggabungan
teknologi yang sebelumnya terpisah. Ini dapat menghasilkan produk-produk baru yang
memiliki berbagai fungsi dan fitur, yang dapat menggugah minat konsumen baru dan
meningkatkan permintaan.
4. Teknologi Internet dan E-Commerce: Perkembangan internet dan platform e-
commerce telah mengubah cara konsumen berbelanja. Konsumen sekarang dapat
dengan mudah membandingkan harga, membaca ulasan produk, dan melakukan
pembelian secara online, yang dapat mempengaruhi permintaan dalam industri ritel.
19
3. Kualitas Produk dan Layanan: Kualitas produk dan layanan pesaing dapat
memengaruhi preferensi konsumen. Jika pesaing menawarkan kualitas yang lebih
baik, konsumen mungkin beralih ke produk atau layanan mereka, mengurangi
permintaan terhadap produk perusahaan.
4. Inovasi dan Pengembangan Produk: Pesaing yang aktif dalam inovasi dan
pengembangan produk dapat merangsang permintaan di pasar secara keseluruhan.
Konsumen cenderung tertarik pada produk-produk baru atau yang ditingkatkan.
5. Strategi Pemasaran: Strategi pemasaran pesaing, seperti kampanye iklan yang
sukses atau taktik promosi yang menarik, dapat mempengaruhi preferensi konsumen
dan mengubah permintaan.
6. Pengaruh Merek: Merek yang kuat dan reputasi yang baik dari pesaing dapat
memengaruhi preferensi konsumen. Pesaing dengan merek yang lebih terkenal atau
dihormati mungkin lebih menarik bagi konsumen.
7. Tren Industri: Perubahan tren dalam industri dapat memengaruhi permintaan. Jika
pesaing mengikuti tren yang sedang berkembang dan konsumen mengikuti tren
tersebut, permintaan terhadap produk atau layanan perusahaan dapat berubah.
8. Ketersediaan Produk Pengganti: Jika pesaing menawarkan produk pengganti yang
lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen, permintaan terhadap produk perusahaan
dapat menurun.
9. Kemitraan atau Aliansi: Pesaing yang membentuk kemitraan atau aliansi dengan
pihak lain dapat memengaruhi permintaan dengan meningkatkan visibilitas mereka
atau menghadirkan nilai tambah yang lebih besar kepada konsumen.
10. Distribusi dan Aksesibilitas: Kemudahan akses konsumen terhadap produk pesaing
dapat memengaruhi permintaan. Jika pesaing memiliki distribusi yang lebih luas atau
ketersediaan yang lebih baik, permintaan terhadap produk mereka dapat meningkat.
20
E. Faktor Musiman dan Tren (Musim, Perilaku Musiman Konsumen, dll.)
Faktor musiman dan tren memiliki dampak signifikan pada permintaan produk dan
layanan di berbagai industri. Perilaku musiman konsumen dan perubahan tren dapat
menghasilkan fluktuasi dalam permintaan sepanjang tahun atau periode tertentu. Berikut
beberapa faktor musiman dan tren serta dampaknya pada permintaan:
1. Musim: Perubahan musim dapat sangat mempengaruhi jenis produk atau layanan
yang dibutuhkan oleh konsumen. Contohnya, permintaan terhadap pakaian musim
dingin, peralatan bermain musim panas, atau makanan khas musim tertentu.
2. Pengeluaran Liburan: Musim liburan seperti Natal, Tahun Baru, Thanksgiving, atau
Hari Valentine dapat menghasilkan lonjakan permintaan pada produk tertentu, seperti
mainan, hadiah, makanan khusus, atau dekorasi.
3. Perilaku Musiman Konsumen: Konsumen cenderung mengubah perilaku belanja
mereka berdasarkan musim. Ini bisa berupa membeli pakaian musim panas,
persiapan back-to-school, atau perbelanjaan liburan.
4. Pengaruh Cuaca: Kondisi cuaca dapat memengaruhi permintaan atas berbagai
produk dan layanan. Cuaca panas dapat meningkatkan permintaan terhadap es krim,
minuman dingin, atau peralatan pendingin udara.
5. Tren Mode dan Gaya Hidup: Perubahan tren mode dan gaya hidup dapat
mempengaruhi permintaan terhadap pakaian, aksesori, atau produk kecantikan
tertentu.
6. Perubahan Sosial dan Budaya: Perubahan dalam norma sosial atau budaya juga
dapat mempengaruhi permintaan. Misalnya, tren kesehatan dan kebugaran dapat
memicu permintaan terhadap makanan organik atau peralatan olahraga.
7. Tren Teknologi dan Digitalisasi: Kemajuan dalam teknologi dan adopsi platform digital
dapat mengubah preferensi konsumen dan menghasilkan permintaan yang berbeda,
seperti layanan daring, aplikasi mobile, atau perangkat pintar.
8. Musim Liburan Perjalanan: Musim liburan seperti musim panas atau liburan akhir
tahun dapat menghasilkan permintaan tinggi dalam industri pariwisata dan perjalanan.
9. Ketersediaan Produk Terbatas: Beberapa produk yang hanya tersedia dalam jumlah
terbatas atau pada waktu tertentu dapat menghasilkan permintaan yang tinggi pada
periode tertentu.
10. Tren Lingkungan dan Keberlanjutan: Kesadaran akan isu lingkungan dan
keberlanjutan dapat memengaruhi permintaan terhadap produk ramah lingkungan
atau layanan yang berkontribusi pada konservasi.
21
Pemahaman tentang faktor musiman dan tren membantu perusahaan dalam perencanaan
dan strategi pemasaran. Dengan memanfaatkan peluang yang dihasilkan oleh perubahan
musiman dan tren, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi, persediaan, dan kampanye
pemasaran untuk mengakomodasi fluktuasi permintaan dan menghasilkan keuntungan yang
lebih besar.
22
V. Metode Meramalkan Permintaan
1. Metode Delphi:
Metode Delphi melibatkan pengumpulan pendapat dari sekelompok ahli melalui
serangkaian iterasi berturut-turut. Prosesnya dimulai dengan penyajian pertanyaan
atau pernyataan kepada para ahli. Setelah itu, ahli memberikan tanggapan mereka,
dan tanggapan-tanggapan ini disintesis dan dianalisis. Hasil analisis diberikan kembali
kepada ahli-ahli dalam iterasi berikutnya. Tujuannya adalah untuk mencapai
konsensus tentang ramalan. Metode Delphi berguna ketika terdapat kompleksitas
tinggi atau ketidakpastian dalam meramalkan permintaan.
23
Kelebihan metode-metode kualitatif termasuk kemampuannya untuk mengakomodasi
kompleksitas dan ketidakpastian, serta mendapatkan wawasan dalam kedalaman. Namun,
mereka juga dapat memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan untuk mengumpulkan
dan menganalisis data. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode kualitatif dengan metode
kuantitatif juga dapat menghasilkan hasil meramalkan yang lebih akurat dan lengkap.
24
Kelebihan metode-metode kuantitatif adalah kemampuan mereka dalam
mengolah data besar dengan akurat dan efisien. Namun, metode-metode ini
cenderung membutuhkan data historis yang lengkap dan relevan, serta asumsi
bahwa tren masa lalu akan terus berlanjut di masa depan. Kekurangannya
termasuk kesulitan dalam mengatasi ketidakpastian yang kompleks atau
perubahan drastis dalam lingkungan bisnis. Dalam beberapa kasus, kombinasi
metode kuantitatif dengan metode kualitatif dapat menghasilkan hasil meramalkan
yang lebih lengkap.
25
5. Analisis Faktor Eksternal (External Factors Analysis):
Faktor eksternal seperti perubahan ekonomi, tren industri, atau perubahan
regulasi juga dapat mempengaruhi permintaan. Model peramalan kausal dapat
mengidentifikasi bagaimana faktor-faktor ini dapat berdampak pada
permintaan.
6. Analisis Musiman dan Acak (Seasonality and Random Effects):
Model peramalan kausal juga dapat mempertimbangkan faktor-faktor musiman
dan efek acak yang dapat mempengaruhi permintaan pada waktu tertentu.
Penerapan model peramalan kausal memerlukan data yang lengkap dan berkualitas
untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat yang signifikan. Selain itu, pemilihan
26actor26i-variabel yang relevan dan analisis 26actor26ic yang tepat juga penting untuk
menghasilkan hasil yang akurat. Model peramalan kausal dapat memberikan wawasan yang
lebih mendalam tentang bagaimana 26actor-faktor tertentu mempengaruhi permintaan dan
membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih terinformasi.
Penggunaan teknologi dan analisis Big Data memiliki peran yang semakin penting
dalam meramalkan permintaan. Teknologi modern memungkinkan perusahaan untuk
mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis jumlah data yang besar dan beragam dengan
lebih efisien. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi pola yang kompleks, tren,
dan faktor-faktor kausal yang mempengaruhi permintaan. Berikut beberapa cara di mana
teknologi dan analisis Big Data digunakan dalam meramalkan permintaan:
26
5. Analisis Sentimen Konsumen: Teknologi pemrosesan bahasa alami (natural
language processing) dapat digunakan untuk menganalisis sentimen dan pendapat
konsumen dari ulasan produk, komentar media sosial, atau survei online. Ini dapat
memberikan wawasan tentang preferensi dan persepsi konsumen.
6. Prediksi Musiman dan Perilaku Musiman: Analisis Big Data dapat membantu
dalam mengidentifikasi pola musiman yang lebih kompleks dan perilaku konsumen
yang terkait dengan musim atau peristiwa tertentu.
7. Analisis Real-time: Teknologi dan analisis Big Data memungkinkan perusahaan
untuk meramalkan permintaan secara real-time dengan memantau data dan tren
terbaru.
8. Optimasi Stok dan Persediaan: Analisis Big Data dapat membantu perusahaan
dalam mengoptimalkan tingkat stok dan persediaan berdasarkan permintaan yang
diproyeksikan.
9. Personalisasi Pemasaran: Dengan analisis Big Data, perusahaan dapat
meramalkan preferensi konsumen dan merancang kampanye pemasaran yang lebih
personal dan tepat sasaran.
10. Visualisasi Data: Teknologi visualisasi data memungkinkan perusahaan untuk
menyajikan hasil analisis dengan cara yang mudah dimengerti, membantu
pengambilan keputusan yang lebih baik.
Penerapan teknologi dan analisis Big Data dalam meramalkan permintaan dapat
memberikan wawasan yang lebih mendalam, menghasilkan prediksi yang lebih akurat, dan
memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar secara lebih
responsif. Namun, juga penting untuk memastikan bahwa data yang digunakan berkualitas,
privasi data terjaga, dan analisis yang dihasilkan relevan dan bermanfaat bagi keputusan
bisnis.
27
VI. Tantangan dan Peluang dalam Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan
Peluang:
28
3. Personalisasi Pemasaran: Perubahan tren konsumen dapat memberikan peluang
untuk merancang kampanye pemasaran yang lebih sesuai dan personal. Data
tentang preferensi konsumen dapat digunakan untuk mengirim pesan yang lebih
relevan dan menarik.
4. Adaptasi Terhadap Teknologi: Meskipun teknologi bisa menjadi tantangan,
perusahaan yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan
teknologi dapat mengambil keuntungan dari peluang baru yang muncul.
Penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan atau analisis Big Data dapat
membantu meramalkan permintaan secara lebih efektif.
5. Kerjasama dengan Ahli Tren: Perusahaan dapat bekerja sama dengan ahli tren
atau konsultan yang memantau perubahan tren konsumen. Informasi dan
wawasan dari para ahli ini dapat membantu perusahaan dalam meramalkan
permintaan yang berkaitan dengan perubahan tren.
29
C. Pentingnya Penyesuaian dan Evaluasi Rutin
Penyesuaian dan evaluasi rutin merupakan bagian krusial dalam proses riset
pemasaran dan meramalkan permintaan. Lingkungan bisnis yang terus berubah memerlukan
pendekatan yang dinamis dan responsif dalam menghadapi perubahan-perubahan yang
dapat mempengaruhi permintaan. Berikut adalah alasan mengapa penyesuaian dan evaluasi
rutin sangat penting:
30
perusahaan dalam mengidentifikasi peluang baru dan mengambil langkah-langkah
untuk mengoptimalkan kinerja.
Penting untuk diingat bahwa penyesuaian dan evaluasi rutin tidak hanya berlaku untuk
metode peramalan, tetapi juga untuk strategi pemasaran secara keseluruhan. Fleksibilitas
dan responsivitas terhadap perubahan adalah kunci kesuksesan dalam meriset pemasaran
dan meramalkan permintaan dalam lingkungan bisnis yang selalu berubah.
31
VII. KESIMPULAN
Riset pemasaran dan meramalkan permintaan memiliki peran sentral dalam pengambilan
keputusan bisnis yang efektif. Dalam konteks bisnis modern yang dinamis, strategi yang
didasarkan pada wawasan yang akurat dan responsif terhadap perubahan menjadi semakin
penting. Berikut adalah beberapa temuan kunci dari riset pemasaran dan meramalkan
permintaan:
32
merespons perubahan pasar secara cepat, dan mengoptimalkan strategi pemasaran untuk
mencapai hasil yang lebih baik dalam lingkungan bisnis yang terus berubah.
33
8. Efisiensi Operasional: Dengan meramalkan permintaan yang akurat, perusahaan dapat
mengoptimalkan proses operasional, menghindari pemborosan sumber daya, dan
meningkatkan efisiensi keseluruhan.
9. Meningkatkan Daya Saing: Riset pemasaran dan meramalkan permintaan membantu
perusahaan untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang berubah dengan cepat.
Keputusan yang tepat waktu dan informasi yang akurat dapat memberikan keunggulan
kompetitif.
10. Pengembangan Strategi Pemasaran yang Efektif: Dengan memahami preferensi dan
perilaku konsumen, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang lebih efektif
dan relevan, meningkatkan peluang keberhasilan kampanye.
Dengan demikian, riset pemasaran dan meramalkan permintaan berperan kunci dalam
membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih baik, merencanakan masa depan
dengan lebih baik, dan mencapai tujuan bisnis yang lebih sukses dalam lingkungan bisnis
yang kompleks dan berubah-ubah.
34
STUDI KASUS
McDonald`s
McDonald’s merupakan sebuah perusahaan yang besar yang bergerak dalam industri
makanan cepat saji yang memiliki sistem dan jaringan global yang dapat menjangkau
berbagai negara di belahan dunia. McDonald’s merupakan restoran yang melayani dan
menyiapkan makanan dengan cepat dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat
serta sajian menu yang memiliki cita rasa yang berkualitas dan terjaga yang akan sama dari
waktu ke waktu. Restoran cepat saji tersebut terkenal dengan menu burger, kentang goreng,
salad, minuman bersoda, milkshake dan juga ice cream. Dalam waktu kurang dari 10 tahun
setelah Kroc menjadi satu-satunya pemilik McDonald’s, jumlah gerai rantai mencapai 10.000
dan saham perusahaan mulai diperdagangkan secara publik pada tahun 1965. McDonald’s
membuka restoran asing pertamanya di Kanada dan telah mengoperasikan lebih dari 3.600
restoran di luar Amerika, yang di mana pasar luar negeri terkuatnya adalah beberapa negara
maju seperti, Jepang, Kanada, Jerman, Inggris, Australia dan Perancis. Saat ini, McDonald’s
telah memiliki lebih dari 37.000 restoran di lebih dari 100 negara dan pembukaan McDonald’s.
McDonald’s kemudian masuk kedalam beberapa negara dengan cara melihat pasar yang ada
didalam negara. Sebelum tahun 2004, McDonald's juga menggunakan metode peramalan
pasar tersebut untuk merencanakan atau memperkirakan permintaan mereka, yang disebut
metode peramalan. Berdasarkan data historis McDonald's melakukan riset berdasarkan
permintaan di masa depan dari input tersebut, misalnya jika toko McDonald's tertentu di
Filipina memiliki penjualan bulanan sebesar 1.000 Big Mac dan ini adalah jumlah rata-ratanya.
selama beberapa tahun, maka jumlah tersebut akan menjadi dasar permintaan pada bulan
berikutnya, kecuali jika terjadi faktor ekstrem lainnya atau dilakukan aktivitas promosi.
35
Strategi adaptasi ini mendukung strategi sebelumnya, dimana McDonald’s membuat produk
yang rasanya disesuaikan dengan rasa lokal. Biasanya ini bukan produk baru, tetapi produk
yang ada tetapi rasanya dimodifikasi sehingga sesuai dengan rasa lokal. Contohnya, Big Mac
di India dimodifikasi menjadi Maharaja Mac tanpa beef, karena masyarakat India banyak yang
tidak mengonsumsi daging sapi karena alasan religius. Atau saus sambal di Thailand yang
disesuaikan dengan citarasa saus pelengkap makanan yang ada pada makanan tradisional
Thailand. Di Indonesia sendiri McDonald`s juga hadir dengan cita rasa lokal seperti Ayam
Kremes Sambel Uleg, Burger Rendang, Burger Sate, Burger Balado, Nasi Uduk McD, Bubur
Ayam McD dan berbagai menu lainnya.
Untuk dapat menyesuaikan pasar pada tiap negara tentunya McDonald’s melakukan analisis
peramalan pada Perusahaan. Peramalan sendiri adalah suatu seni pada ilmu pengetahuan
dalam memprediksi peristiwa pada masa mendatang. Peramalan akan melibatkan
pengambila data historis (melihat data penjualan pada tahun sebelumnya) dan memproyeksi
Perusahaan pada masa mendatang dengan model matematika. Strategi peramalan
merupakan estimasi estimasi atas permintaan hingga permintaan actual dapat diketahui.
23.522 24.075
27.787 22.745
20.895
19.117
Berdasarkan gambar data penjualan diatas kita dapat melakukan peramalan terhadap
penjualan yang akan dicapai oleh McDonald’s dengan menggunakan metode peramalan
Least Square (metode peramalan yang digunakan untuk melihat trend dari data deret waktu).
Adapun cara yang digunakan adalah sebagai berikut:
36
Tahun Penjualan X X2 XY
2005 $ 19.117 -5 25 $ -95.585
2006 $ 20.895 -3 9 $ -62.685
2007 $ 27.787 -1 1 $ -27.787
2008 $ 23.522 1 1 $ 23.522
2009 $ 22.745 3 9 $ 68.235
2010 $ 24.075 5 25 $ 120.375
Total $ 133.141 0 70 $ 31.075
Dapat disimpulkan bahwa, perkiraan penjualan McDonald’s pada tahun 2018 akan meningkat
sebanyak $ 8,327 juta dollar atau 25% yaitu menjadi sebesar $ 33,402 juta dollar.
37