Anda di halaman 1dari 38

Manajemen Pemasaran

Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan

Oleh :
Kelompok 2
1. Agus Tariansyah
2. I Putu Widya Artana
3. Nabila Putri Azahra
4. Suci Hayati
5. Raden Rudi Adhi Sasongko

Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Mataram
2023
Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan:
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Signifikansi Penelitiangg
C. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
II. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan
A. Definisi Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan
B. Tujuan dan Manfaat Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan
C. Hubungan Antara Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan
III. Langkah-langkah Pelaksanaan Riset Pemasaran
A. Identifikasi Tujuan dan Pertanyaan Penelitian
B. Pemilihan Metode Riset (Kualitatif dan Kuantitatif)
C. Analisis Data (Statistik Deskriptif, Analisis Regresi, dll.)
D. Interpretasi Hasil dan Pengambilan Keputusan
IV. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
A. Faktor Ekonomi
B. Faktor Sosial dan Demografis
C. Faktor Teknologi
D. Faktor Persaingan di Pasar
E. Faktor Musiman dan Tren
V. Metode Meramalkan Permintaan
A. Metode Kualitatif (Delphi, Wawancara Ahli, Grup Fokus)
B. Metode Kuantitatif (Rata-rata Bergerak, Regresi Linier, Time Series)
C. Model Peramalan Kausal (Analisis Harga, Promosi, dll.)
D. Penggunaan Teknologi dan Analisis Big Data dalam Meramalkan
Permintaan
VI. Tantangan dan Peluang dalam Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan
A. Ketidakpastian Data dan Risiko
B. Perubahan Tren Konsumen dan Teknologi
C. Pentingnya Penyesuaian dan Evaluasi Rutin
VII. Kesimpulan
A. Ringkasan Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan
B. Pentingnya Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan dalam Pengambilan
Keputusan Bisnis
C. Rekomendasi untuk Masa Depan

1
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus mampu
beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar yang dinamis. Keberhasilan bisnis tidak
hanya tergantung pada kualitas produk atau layanan yang ditawarkan, tetapi juga pada
pemahaman mendalam tentang pasar dan kemampuan untuk memprediksi permintaan
konsumen di masa depan. Inilah yang mendasari pentingnya riset pemasaran dan
meramalkan permintaan dalam konteks bisnis modern.

Riset pemasaran adalah pilar fundamental dalam pengambilan keputusan bisnis yang
berfokus pada pemahaman mendalam tentang preferensi, perilaku, dan kebutuhan
pelanggan. Melalui riset pemasaran, perusahaan dapat mengidentifikasi tren pasar,
merumuskan strategi pemasaran yang efektif, dan mengembangkan produk atau layanan
yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Namun, riset pemasaran yang efektif tidak hanya
terbatas pada pemahaman saat ini, tetapi juga mencakup kemampuan untuk meramalkan apa
yang mungkin terjadi di masa depan.

Meramalkan permintaan adalah langkah lebih maju dalam riset pemasaran yang memberikan
wawasan tentang tren masa depan dalam kebutuhan dan preferensi konsumen. Perusahaan
yang mampu meramalkan permintaan dengan akurat dapat mengoptimalkan manajemen
rantai pasok, menghindari ketidakseimbangan persediaan, dan mengurangi biaya
operasional. Dalam dunia bisnis yang berubah dengan cepat, meramalkan permintaan
bukanlah lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan esensial untuk mencapai keunggulan
kompetitif.

Perusahaan yang peduli terhadap riset pemasaran dan meramalkan permintaan memiliki
keuntungan kompetitif yang kuat. Mereka dapat mengidentifikasi peluang pasar baru lebih
awal, mengoptimalkan alokasi sumber daya, mengurangi risiko kekurangan persediaan, dan
meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penyediaan produk atau layanan yang sesuai
dengan ekspektasi. Oleh karena itu, topik ini tidak boleh diabaikan oleh manajemen bisnis
yang ingin tetap relevan dan berkelanjutan di tengah tantangan pasar yang terus berubah.

Dalam konteks ini, makalah ini akan membahas secara mendalam tentang pentingnya riset
pemasaran dan meramalkan permintaan, bagaimana keduanya saling terkait, dan mengapa
perusahaan harus secara aktif terlibat dalam proses ini. Dengan memahami esensi riset
pemasaran dan meramalkan permintaan, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah
strategis yang lebih baik untuk menghadapi masa depan yang dinamis dan penuh peluang.

2
B. Tujuan dan Signifikansi
Tujuan Utama Makalah:

Tujuan utama dari makalah ini adalah untuk menyelidiki pentingnya riset pemasaran dan
meramalkan permintaan dalam konteks bisnis modern, serta menggambarkan bagaimana
keduanya saling terkait dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan bisnis yang efektif.
Makalah ini akan menganalisis mengapa perusahaan harus peduli terhadap riset pemasaran
dan meramalkan permintaan, serta memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
dampak positif dari meramalkan permintaan yang akurat.

Signifikansi:

Mengapa meramalkan permintaan menjadi perhatian penting dalam pengambilan keputusan


bisnis? Pertanyaan ini menciptakan landasan signifikansi penelitian ini. Meramalkan
permintaan bukan hanya sekadar "bonus" dalam manajemen bisnis; itu adalah elemen
penting yang dapat membentuk kesuksesan jangka panjang perusahaan. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa riset pemasaran dan meramalkan permintaan memiliki signifikansi
yang tinggi:

1. Optimasi Persediaan: Meramalkan permintaan yang akurat memungkinkan perusahaan


untuk menjaga persediaan yang tepat, menghindari kelebihan atau kekurangan stok. Hal
ini mengurangi biaya yang terkait dengan penyimpanan, risiko kehilangan nilai persediaan,
dan potensi kerugian penjualan akibat kekurangan stok.
2. Perencanaan Produksi yang Lebih Efisien: Dengan meramalkan permintaan yang
akurat, perusahaan dapat mengatur produksi sesuai dengan permintaan yang diantisipasi.
Ini mengurangi pemborosan dan biaya produksi yang tidak perlu.
3. Strategi Pemasaran yang Lebih Tepat Sasaran: Riset pemasaran dan meramalkan
permintaan membantu perusahaan memahami preferensi dan kebutuhan pelanggan,
sehingga memungkinkan untuk merancang kampanye pemasaran yang lebih relevan dan
efektif.
4. Pengambilan Keputusan yang Lebih Bijaksana: Dengan memiliki informasi yang akurat
tentang permintaan, manajemen dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam hal
ekspansi bisnis, investasi, atau alokasi sumber daya.
5. Peningkatan Kepuasan Pelanggan: Meramalkan permintaan yang akurat
memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik,
menciptakan pengalaman positif, dan membangun hubungan jangka panjang.
6. Menghadapi Tantangan Pasar yang Dinamis: Lingkungan bisnis terus berubah, dan
meramalkan permintaan membantu perusahaan beradaptasi dengan cepat terhadap
perubahan pasar dan tren konsumen.

3
Dampak Positif Meramalkan Permintaan yang Akurat:

Meramalkan permintaan yang akurat dapat menghasilkan dampak-dampak positif yang


mencakup:

• Peningkatan efisiensi operasional dan manajemen persediaan.


• Penurunan biaya yang terkait dengan ketidakseimbangan persediaan.
• Penyesuaian yang lebih baik terhadap fluktuasi musiman.
• Peningkatan kepuasan pelanggan dan loyalitas.
• Peningkatan produktivitas produksi dan pemasaran.
• Penciptaan landasan yang lebih stabil untuk perencanaan bisnis jangka panjang.

Dalam konteks ini, riset pemasaran dan meramalkan permintaan bukan hanya berfungsi
sebagai alat prediksi, tetapi juga sebagai pendorong utama keunggulan kompetitif dan
pertumbuhan berkelanjutan bagi perusahaan dalam dunia bisnis yang penuh dengan
tantangan dan peluang.

C. Ruang Lingkup dan Batasan

Dalam penelitian ini, ruang lingkup fokus akan diarahkan pada industri ritel dan produk
konsumen dalam konteks pasar domestik. Penelitian ini akan berfokus pada riset pemasaran
dan meramalkan permintaan untuk produk-produk konsumen tertentu di dalam industri ritel,
dengan tujuan untuk mengidentifikasi bagaimana riset pemasaran yang tepat dan
meramalkan permintaan yang akurat dapat berkontribusi pada pengambilan keputusan bisnis
yang lebih efektif dalam lingkungan pasar yang dinamis.

Batasan:

1. Industri Ritel: Makalah ini akan terbatas pada industri ritel. Meskipun konsep riset
pemasaran dan meramalkan permintaan dapat diterapkan di berbagai sektor industri,
fokus utama akan diberikan pada produk-produk konsumen yang dijual melalui toko-
toko ritel.
2. Produk Konsumen: Makalah ini akan memilih beberapa produk konsumen spesifik
dalam industri ritel. Produk-produk ini akan dipilih berdasarkan relevansi dan
popularitas di pasar konsumen.
3. Pasar Domestik: Makalah ini akan membatasi analisis pada pasar domestik, yaitu
pasar dalam negara tempat penelitian dilakukan. Analisis pasar internasional tidak
akan dimasukkan dalam ruang lingkup penelitian ini.

4
4. Periode Waktu: Makalah ini akan memfokuskan pada data dan informasi dalam
periode waktu terbatas, yaitu tiga tahun terakhir. Ini akan membantu memberikan
pandangan yang aktual tentang tren dan pola dalam permintaan konsumen.
5. Metode Riset: Makalah ini akan mempertimbangkan beberapa metode riset, tetapi
akan memberikan penekanan pada pendekatan kuantitatif, seperti analisis deret waktu
dan regresi linier.
6. Wilayah Geografis: Makalahj ini akan terbatas pada wilayah geografis tertentu dalam
negara, dengan asumsi bahwa faktor-faktor lokal dan demografis dapat
mempengaruhi permintaan konsumen.

Meskipun penelitian ini memiliki batasan-batasan yang telah disebutkan di atas, diharapkan
bahwa temuan dan rekomendasi yang dihasilkan akan mememberikan wawasan yang
bermanfaat dalam konteks industri ritel dan meramalkan permintaan. Pengembangan lebih
lanjut pada ruang lingkup ini dapat dilakukan untuk mencakup berbagai industri, produk, dan
wilayah geografis di masa mendatang.

5
II.KONSEP DASAR RISET PEMASARAN DAN MERAMALKAN PERMINTAAN

A. Definisi Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan

Riset Pemasaran:

Riset pemasaran adalah proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan


menafsirkan informasi yang berkaitan dengan pasar, pelanggan, pesaing, dan faktor-faktor
lain yang dapat mempengaruhi keputusan bisnis. Tujuannya adalah untuk memahami dengan
lebih baik perilaku, preferensi, dan kebutuhan pelanggan serta dinamika pasar. Riset
pemasaran mencakup pengumpulan data primer (yang baru dikumpulkan untuk tujuan
penelitian) dan data sekunder (yang sudah ada) untuk memberikan pandangan menyeluruh
tentang situasi pasar dan membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih informasi.

Meramalkan Permintaan:

Meramalkan permintaan adalah proses memprediksi seberapa besar jumlah produk


atau layanan yang akan diminta oleh pasar di masa mendatang. Ini melibatkan analisis data
historis, tren, pola musiman, serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi permintaan
seperti perubahan harga, kondisi ekonomi, dan promosi. Tujuannya adalah untuk memberikan
gambaran yang lebih baik tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan, membantu
perusahaan mengoptimalkan produksi, persediaan, dan strategi pemasaran.

Pentingnya Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan dalam Menginformasikan


Keputusan Bisnis

Riset pemasaran dan meramalkan permintaan memiliki peran yang krusial dalam
menginformasikan keputusan bisnis dan berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang
perusahaan. Berikut adalah alasan mengapa keduanya penting dalam konteks pengambilan
keputusan bisnis:

1. Mengidentifikasi Peluang dan Tantangan: Riset pemasaran membantu perusahaan


mengidentifikasi peluang baru di pasar, memahami tren konsumen, serta
mengidentifikasi tantangan yang mungkin dihadapi. Meramalkan permintaan
memberikan pandangan lebih baik tentang perubahan pasar yang akan datang,
memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi lebih awal.
2. Pengembangan Produk yang Tepat: Dengan memahami kebutuhan dan preferensi
pelanggan melalui riset pemasaran, perusahaan dapat mengembangkan produk atau
layanan yang lebih relevan dan sesuai dengan pasar. Meramalkan permintaan
membantu mengukur potensi kesuksesan produk baru di pasar.

6
3. Strategi Pemasaran yang Efektif: Riset pemasaran membantu merumuskan strategi
pemasaran yang tepat sasaran dengan memahami segmen pasar yang berbeda dan
bagaimana cara mencapai mereka. Meramalkan permintaan membantu mengarahkan
alokasi anggaran pemasaran dengan lebih bijaksana.
4. Manajemen Persediaan yang Efisien: Melalui meramalkan permintaan yang akurat,
perusahaan dapat menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan yang
berdampak pada biaya penyimpanan atau kerugian penjualan. Riset pemasaran dapat
membantu memahami pola musiman atau tren yang mempengaruhi permintaan.
5. Keputusan Investasi dan Ekspansi: Dengan meramalkan permintaan, perusahaan
dapat mengambil keputusan investasi dan ekspansi yang lebih informasi, berdasarkan
perkiraan permintaan di pasar yang dituju.
6. Mengurangi Risiko dan Meningkatkan Keuntungan: Kombinasi riset pemasaran
yang mendalam dengan meramalkan permintaan yang akurat membantu perusahaan
mengurangi risiko bisnis, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan
meningkatkan keuntungan.

Dengan demikian, riset pemasaran dan meramalkan permintaan bukan hanya alat
prediksi, tetapi merupakan fondasi penting dalam proses pengambilan keputusan bisnis yang
rasional dan strategis. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya sangat
tergantung pada kemampuan untuk memahami pasar, pelanggan, dan tren yang mungkin
terjadi di masa depan.

B. Tujuan dan Manfaat Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan


Tujuan Riset Pemasaran:
1. Memahami Pelanggan: Riset pemasaran bertujuan untuk mendapatkan pemahaman
mendalam tentang preferensi, kebutuhan, dan perilaku pelanggan. Hal ini membantu
perusahaan merancang produk atau layanan yang sesuai dengan harapan pelanggan.
2. Mengidentifikasi Peluang Pasar: Riset pemasaran membantu mengidentifikasi
peluang pasar baru, mengisi kesenjangan dalam pasar yang ada, serta menemukan
segmentasi yang optimal untuk memasarkan produk atau layanan.
3. Mengukur Efektivitas Pemasaran: Tujuan ini melibatkan mengukur dampak
kampanye pemasaran, promosi, dan strategi iklan. Riset pemasaran membantu
memahami apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.
4. Evaluasi Kepuasan Pelanggan: Riset pemasaran membantu dalam menilai
kepuasan pelanggan terhadap produk atau layanan yang ada, sehingga perusahaan
dapat mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan.

7
Tujuan Meramalkan Permintaan:

1. Perencanaan Produksi dan Persediaan: Tujuan utama meramalkan permintaan


adalah untuk membantu perusahaan merencanakan produksi dan persediaan sesuai
dengan permintaan yang diantisipasi, menghindari kelebihan atau kekurangan
persediaan.
2. Optimasi Manajemen Rantai Pasok: Dengan meramalkan permintaan yang akurat,
perusahaan dapat mengelola rantai pasok dengan lebih efisien, meminimalkan biaya
transportasi dan penyimpanan, serta memaksimalkan penggunaan sumber daya.
3. Pengaturan Harga dan Promosi: Meramalkan permintaan membantu perusahaan
menentukan harga yang tepat dan mengembangkan strategi promosi yang efektif,
berdasarkan prediksi permintaan di masa mendatang.
4. Pengembangan Strategi Pemasaran: Meramalkan permintaan membantu dalam
perencanaan strategi pemasaran jangka pendek dan panjang, termasuk pengambilan
keputusan tentang pengembangan produk baru atau ekspansi pasar.

Manfaat dari Meramalkan Permintaan yang Akurat:

1. Efisiensi Operasional: Meramalkan permintaan yang akurat meminimalkan


pemborosan dalam produksi dan persediaan, mengurangi biaya operasional yang
tidak perlu.
2. Penyediaan Stok yang Tepat: Dengan meramalkan permintaan yang akurat,
perusahaan dapat menjaga persediaan yang tepat untuk menghindari kekurangan
atau kelebihan stok.
3. Peningkatan Pelayanan Pelanggan: Dengan memiliki persediaan yang cukup dan
produk yang tersedia ketika pelanggan membutuhkannya, perusahaan dapat
meningkatkan pelayanan pelanggan dan kepuasan.
4. Optimasi Rencana Produksi: Meramalkan permintaan yang akurat membantu
perusahaan merencanakan produksi dengan lebih baik, menghindari overproduksi
atau produksi yang kurang.
5. Pengambilan Keputusan yang Tepat: Informasi permintaan yang akurat membantu
manajemen membuat keputusan bisnis yang lebih baik, termasuk alokasi sumber
daya dan strategi pemasaran.
6. Menghindari Biaya Kehilangan Penjualan: Meramalkan permintaan yang akurat
membantu menghindari kehilangan peluang penjualan akibat kekurangan persediaan.

Dengan demikian, meramalkan permintaan yang akurat adalah elemen kunci dalam
mencapai efisiensi operasional dan strategi pemasaran yang lebih baik, yang pada gilirannya

8
membantu perusahaan dalam mengoptimalkan kinerja bisnis dan mencapai tujuan-tujuan
jangka panjang.

C. Hubungan Antara Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan


Riset pemasaran yang mendalam dan kemampuan untuk meramalkan permintaan
saling terkait dan berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan bisnis yang lebih
informasi dan berdasarkan data. Berikut adalah bagaimana informasi dari riset pemasaran
dapat digunakan dalam proses meramalkan permintaan:
1. Data Pelanggan: Riset pemasaran mengumpulkan data tentang perilaku dan
preferensi pelanggan. Informasi ini dapat membantu meramalkan jenis produk atau
layanan yang mungkin diminati oleh pelanggan di masa mendatang. Sebagai contoh,
data pembelian sebelumnya dapat memberikan wawasan tentang produk apa yang
paling diminati oleh pelanggan pada waktu tertentu.
2. Tren Pasar: Riset pemasaran menganalisis tren pasar saat ini dan perilaku
konsumen. Ini bisa mencakup perubahan dalam preferensi pelanggan, tren gaya
hidup, dan pola pembelian. Informasi ini membantu dalam meramalkan bagaimana
permintaan dapat berubah seiring waktu.
3. Segmentasi Pasar: Riset pemasaran membantu dalam mengidentifikasi segmen
pasar yang berbeda dan karakteristik masing-masing segmen. Hal ini dapat
membantu dalam meramalkan permintaan untuk produk atau layanan tertentu di
masing-masing segmen, membantu perusahaan dalam mengarahkan upaya
pemasaran dengan lebih efektif.
4. Feedback Pelanggan: Riset pemasaran mendalam termasuk wawancara atau survei
pelanggan. Informasi yang diperoleh dari feedback pelanggan ini dapat memberikan
wawasan tentang ekspektasi pelanggan di masa depan, membantu dalam
meramalkan preferensi dan permintaan mereka.
5. Pengaruh Pemasaran: Informasi tentang strategi pemasaran, promosi, dan
kampanye yang sedang berjalan atau direncanakan dapat digunakan dalam
meramalkan permintaan. Jika suatu produk sedang dipromosikan dengan agresif, ini
mungkin berdampak pada peningkatan permintaan dalam jangka pendek.
6. Data Penjualan Historis: Data penjualan historis yang dikumpulkan melalui riset
pemasaran dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola musiman atau tren jangka
panjang dalam permintaan. Informasi ini membantu dalam membuat ramalan
permintaan yang lebih akurat.
7. Konteks Eksternal: Riset pemasaran juga bisa melibatkan analisis faktor eksternal
seperti perubahan ekonomi, peraturan pemerintah, atau persaingan pasar. Informasi
ini memungkinkan perusahaan untuk mempertimbangkan faktor-faktor luar dalam
meramalkan permintaan.

9
Dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari riset pemasaran, perusahaan
dapat mengidentifikasi pola, tren, dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Hal ini
membantu dalam mengembangkan model peramalan yang lebih akurat, meminimalkan
ketidakpastian, dan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang apa yang mungkin
terjadi di masa depan. Dengan demikian, riset pemasaran dan meramalkan permintaan saling
melengkapi dalam membantu perusahaan mengambil keputusan bisnis yang lebih baik dan
lebih terinformasi.

10
III. IDENTIFIKASI TUJUAN DAN PERTANYAAN RISET

A. Identifikasi Tujuan dan Pertanyaan Riset

Tujuan Riset Pemasaran:

Tujuan utama dari riset pemasaran ini adalah untuk memahami lebih dalam perilaku dan
preferensi pelanggan dalam industri ritel pakaian di pasar domestik. Riset ini bertujuan untuk
memberikan wawasan yang mendalam tentang tren konsumen, preferensi merek, faktor
pembelian, dan harapan pelanggan terhadap produk pakaian. Selain itu, riset ini juga
bertujuan untuk menganalisis efektivitas kampanye pemasaran yang sedang berjalan dan
identifikasi peluang baru untuk strategi pemasaran di masa depan.

Pertanyaan Riset:

1. Apa faktor utama yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam


industri ritel?
• Bagaimana faktor-faktor seperti harga, merek, kualitas produk, dan tren
fashion mempengaruhi keputusan pembelian konsumen?
• Apakah ada perbedaan dalam faktor-faktor ini antara segmen pasar yang
berbeda?
2. Apa preferensi dan kebutuhan pelanggan terkait produk ritel tsb?
• Apa jenis produk ritel yang paling diminati oleh pelanggan?
• Apakah terdapat preferensi khusus terkait warna, gaya, atau fitur tertentu
pada produk ritel tsb?
3. Bagaimana persepsi pelanggan terhadap merek-merek ritel yang ada di pasar?
• Apa merek-merek produk ritel yang paling diakui dan disukai oleh
pelanggan?
• Apa atribut merek yang paling dihargai oleh pelanggan?
4. Bagaimana dampak kampanye pemasaran saat ini terhadap kesadaran merek dan
preferensi konsumen?
• Seberapa efektif kampanye pemasaran saat ini dalam meningkatkan
kesadaran merek dan memengaruhi keputusan pembelian?
• Apakah kampanye pemasaran tertentu lebih berhasil daripada yang lain?
5. Apakah terdapat peluang pasar baru atau tren yang belum dimanfaatkan dalam
industri ritel pakaian?
• Apakah ada permintaan yang belum terpenuhi atau segmen pasar yang
belum dimanfaatkan?

11
• Apa tren terbaru dalam industri ritel yang dapat dijadikan peluang
bisnis?
6. Bagaimana pengaruh faktor musiman terhadap permintaan produk ritel?
• Apakah ada pola musiman dalam permintaan produk ritel, seperti
peningkatan penjualan selama musim liburan atau perubahan musim?
7. Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk pakaian dan pengalaman
berbelanja?
• Sejauh mana pelanggan puas dengan produk ritel yang mereka beli?
• Apakah ada area di mana perusahaan dapat meningkatkan
pengalaman pelanggan?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian ini, riset pemasaran ini akan


memberikan wawasan yang mendalam tentang perilaku dan preferensi pelanggan dalam
industri ritel, membantu dalam menginformasikan keputusan bisnis yang lebih baik, dan
merumuskan strategi pemasaran yang lebih efektif.

B. Pemilihan Metode Riset

Dalam memilih metode riset yang paling sesuai untuk mencapai tujuan riset
pemasaran yang telah dijelaskan sebelumnya, pertimbangan yang cermat perlu dilakukan.
Berikut adalah rincian keputusan dalam memilih metode riset yang paling sesuai:

Tujuan Riset:

Tujuan riset ini adalah untuk memahami perilaku dan preferensi pelanggan dalam
industri ritel pakaian. Kami ingin mendapatkan wawasan mendalam tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian, preferensi merek, serta efektivitas kampanye
pemasaran yang sedang berjalan. Tujuan ini menunjukkan bahwa kita perlu mendapatkan
pemahaman mendalam tentang pandangan dan pengalaman pelanggan.

Metode Riset:

Dalam hal ini, pendekatan kualitatif akan menjadi pilihan yang paling sesuai. Berikut
adalah alasan mengapa pendekatan kualitatif dipilih:

1. Mendalam dan Kontekstual: Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk


mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pandangan dan pengalaman
pelanggan. Dengan mewawancarai pelanggan atau mengamati perilaku mereka, kita
dapat memahami faktor-faktor yang lebih kompleks dan kontekstual yang
mempengaruhi keputusan pembelian.
2. Variabilitas dan Kompleksitas: Preferensi pelanggan dalam industri ritel pakaian
bisa sangat bervariasi dan kompleks. Pendekatan kualitatif memungkinkan kita untuk

12
menangkap variasi ini dan mengidentifikasi faktor-faktor unik yang mungkin tidak
terdeteksi dalam pendekatan kuantitatif.
3. Analisis Teks dan Konteks: Dalam pendekatan kualitatif, analisis dilakukan
terhadap teks, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, atau dokumen. Ini
memungkinkan kita untuk menggali makna dari pernyataan pelanggan dan
menghubungkannya dengan konteks yang lebih luas.
4. Mengidentifikasi Pola Baru: Dalam penelitian ini, kita juga ingin mengidentifikasi
peluang baru atau tren yang belum teridentifikasi sebelumnya. Pendekatan kualitatif
memungkinkan kita untuk menggali data dengan cara yang lebih fleksibel, membantu
kita mengidentifikasi pola-pola baru yang mungkin tidak terduga.
5. Fokus pada Pengalaman Pelanggan: Kita ingin memahami pengalaman pelanggan
dengan produk dan merek. Pendekatan kualitatif memungkinkan kita untuk
mendapatkan wawasan langsung dari pelanggan tentang bagaimana mereka
berinteraksi dengan produk, merek, dan kampanye pemasaran.

Dengan demikian, pendekatan kualitatif, seperti wawancara mendalam dengan


pelanggan, pengamatan lapangan, dan analisis teks, akan lebih sesuai dengan tujuan riset
pemasaran ini. Pendekatan ini akan membantu kita mendapatkan pemahaman yang lebih
mendalam tentang perilaku dan preferensi pelanggan dalam industri ritel pakaian, sehingga
kita dapat merumuskan strategi pemasaran yang lebih tepat dan efektif.

C. Analisis Data
Setelah data dikumpulkan melalui alat riset yang telah dikembangkan, langkah selanjutnya
adalah menganalisis data untuk mendapatkan wawasan dan jawaban terhadap pertanyaan
riset. Analisis data ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik statistik dan perangkat
lunak tertentu. Berikut adalah langkah-langkah yang akan diambil dalam analisis data serta
teknik statistik dan perangkat lunak yang akan digunakan:

Langkah-Langkah Analisis Data:

1. Pengolahan Data: Data yang diperoleh dari survei atau wawancara akan diolah
terlebih dahulu, termasuk pembersihan data (data cleaning) untuk mengatasi data
yang tidak valid atau outlier.
2. Deskripsi Statistik: Data akan dijelaskan secara statistik menggunakan ukuran-
ukuran seperti mean (rata-rata), median (nilai tengah), dan deviasi standar untuk
memberikan gambaran umum tentang distribusi data.

13
3. Analisis Bivariat: Hubungan antara variabel-variabel akan diuji menggunakan
analisis bivariat. Misalnya, hubungan antara faktor-faktor pembelian dengan preferensi
merek atau hubungan antara faktor demografis dengan perilaku konsumen.
4. Analisis Multivariat: Jika diperlukan, analisis multivariat akan dilakukan untuk
mengidentifikasi pola-pola yang lebih kompleks dalam data. Ini mungkin melibatkan
analisis regresi untuk memahami pengaruh variabel-variabel independen terhadap
variabel dependen.
5. Segmentasi: Jika ada tujuan untuk mengidentifikasi segmen pasar yang berbeda,
analisis segmentasi dapat dilakukan untuk mengelompokkan responden berdasarkan
karakteristik yang berbeda.

D. Interpretasi Hasil dan Pengambilan Keputusan


Interpretasi hasil riset pemasaran adalah langkah krusial dalam mengubah data
menjadi wawasan yang dapat digunakan untuk menginformasikan keputusan bisnis. Setelah
analisis data selesai, langkah berikutnya adalah mengartikan temuan dan
menghubungkannya dengan tujuan riset serta pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan.
Berikut adalah langkah-langkah dalam interpretasi hasil dan pengambilan keputusan
berdasarkan temuan riset:

Langkah-Langkah Interpretasi Hasil:

1. Identifikasi Pola dan Temuan: Identifikasi pola atau temuan utama dari hasil analisis
data. Identifikasi hubungan antara variabel-variabel yang telah diuji.
2. Kaitkan dengan Pertanyaan Penelitian: Hubungkan temuan dengan pertanyaan
penelitian yang telah diajukan. Pastikan bahwa temuan tersebut sesuai dengan tujuan
riset.
3. Analisis Segmentasi (Jika Ada): Jika ada analisis segmentasi, identifikasi karakteristik
unik dari setiap segmen dan bagaimana preferensi atau perilaku berbeda di antara
mereka.
4. Perbandingan dengan Literatur/Teori: Bandingkan temuan Anda dengan literatur atau
teori yang ada. Apakah temuan Anda konsisten dengan penelitian sebelumnya atau
apakah ada kontribusi baru yang dapat Anda buat?

Pengambilan Keputusan Berdasarkan Temuan Riset:


1. Identifikasi Peluang dan Tantangan: Temuan riset dapat membantu mengidentifikasi
peluang baru di pasar atau tantangan yang perlu diatasi. Misalnya, jika riset
menunjukkan adanya permintaan yang belum terpenuhi, perusahaan dapat
mengembangkan produk atau layanan baru untuk mengisi celah tersebut.

14
2. Penyempurnaan Produk atau Layanan: Jika riset mengungkapkan preferensi atau
kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi, perusahaan dapat melakukan perubahan
atau penyempurnaan pada produk atau layanan yang ada.
3. Penentuan Strategi Pemasaran: Temuan riset dapat membantu merumuskan strategi
pemasaran yang lebih tepat sasaran. Ini dapat mencakup penyesuaian kampanye
pemasaran, penargetan lebih efektif, dan pengembangan pesan yang lebih sesuai
dengan preferensi pelanggan.
4. Optimasi Rantai Pasok dan Persediaan: Jika riset meramalkan perubahan dalam
permintaan, perusahaan dapat mengoptimalkan rantai pasok dan persediaan agar
sesuai dengan perkiraan permintaan yang baru.
5. Pengembangan Merek: Jika riset menunjukkan preferensi merek tertentu dari
pelanggan, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang lebih fokus pada
membangun dan memperkuat merek tersebut.
6. Evaluasi Keberhasilan Kampanye Pemasaran: Temuan riset dapat digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas kampanye pemasaran yang sedang berjalan. Apakah
kampanye tersebut mencapai tujuannya sesuai dengan pandangan pelanggan?
7. Pengambilan Keputusan Investasi: Jika riset mengidentifikasi peluang pertumbuhan
atau tren pasar yang kuat, perusahaan dapat menggunakan temuan tersebut untuk
mengambil keputusan investasi yang lebih informasi.

Pengambilan keputusan berdasarkan temuan riset adalah proses yang


memerlukan pemahaman mendalam tentang pasar, pelanggan, dan tren yang teridentifikasi.
Dengan memanfaatkan wawasan yang diperoleh dari riset, perusahaan dapat membuat
keputusan bisnis yang lebih informasi dan meminimalkan risiko dalam menjalankan operasi
serta merumuskan strategi pemasaran yang lebih efektif.

15
IV. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

A. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi memainkan peran kunci dalam mempengaruhi permintaan suatu


barang atau jasa. Berikut adalah beberapa faktor ekonomi penting yang dapat
memengaruhi permintaan:
1. Inflasi: Inflasi adalah kenaikan umum dalam harga barang dan jasa dalam suatu
ekonomi. Inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli konsumen karena nilai
uang mereka menurun. Ini bisa menyebabkan penurunan permintaan atas
barang-barang yang bukan kebutuhan esensial.
2. Pendapatan Konsumen: Pendapatan individu atau rumah tangga berhubungan
langsung dengan permintaan. Naiknya pendapatan cenderung meningkatkan
permintaan terhadap barang-barang normal, sementara barang inferior mungkin
mengalami penurunan permintaan. Pertumbuhan ekonomi dan kenaikan gaji
dapat mendorong peningkatan permintaan atas berbagai barang.
3. Tingkat Pengangguran: Tingkat pengangguran mempengaruhi pendapatan
konsumen dan, akibatnya, permintaan. Tingkat pengangguran yang tinggi
cenderung mengurangi permintaan karena kurangnya pendapatan yang tersedia
untuk pengeluaran.
4. Tingkat Bunga: Tingkat bunga dapat mempengaruhi kemampuan konsumen
untuk meminjam dan melakukan pembelian besar. Tingkat bunga yang rendah
dapat merangsang belanja dan meningkatkan permintaan terhadap barang mahal
seperti rumah atau mobil.
5. Kredit dan Pembiayaan: Ketersediaan kredit dan pembiayaan mempengaruhi
kemampuan konsumen untuk melakukan pembelian besar. Ketika kredit lebih
mudah diakses, permintaan terhadap barang mahal cenderung meningkat.
6. Kondisi Ekonomi Makro: Faktor-faktor makroekonomi seperti pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan, tingkat konsumsi, investasi, dan ekspor-impor dapat
memengaruhi permintaan terhadap berbagai barang dan jasa.
7. Ketidakpastian Ekonomi: Ketidakpastian tentang kondisi ekonomi masa depan
dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Jika konsumen merasa tidak yakin
tentang masa depan, mereka mungkin cenderung mengurangi pengeluaran dan
menunda pembelian besar.
8. Distribusi Pendapatan: Ketidaksetaraan dalam distribusi pendapatan dapat
mempengaruhi permintaan. Jika sebagian besar pendapatan berada di tangan

16
kelompok yang lebih kaya, permintaan akan lebih berfokus pada barang-barang
mewah dan tidak begitu pada barang-barang konsumen umum.
9. Kebijakan Pemerintah: Kebijakan fiskal (seperti pajak dan pengeluaran
pemerintah) dan kebijakan moneter (seperti suku bunga dan pasokan uang) dapat
memengaruhi permintaan agregat dalam ekonomi dan mempengaruhi preferensi
konsumen terhadap berbagai barang dan jasa.
10. Perubahan Teknologi: Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi jenis
barang dan jasa yang diminati oleh konsumen. Inovasi teknologi baru dapat
menciptakan permintaan baru atau mengubah preferensi konsumen.

Faktor-faktor ekonomi ini kompleks dan sering berinteraksi satu sama lain. Dalam
melakukan riset pemasaran dan meramalkan permintaan, penting untuk mempertimbangkan
perubahan dalam faktor-faktor ekonomi ini untuk mengembangkan model peramalan yang
akurat

B. Faktor Sosial dan Demografis

Faktor sosial dan demografis memiliki peran penting dalam meriset pemasaran dan
meramalkan permintaan, karena pengaruhnya terhadap perilaku konsumen dan pola
permintaan. Berikut adalah pengertian, dampak, dan relevansi faktor sosial dan demografis
dalam konteks riset pemasaran dan meramalkan permintaan:

1. Perubahan Pola Konsumsi:


Faktor sosial dan demografis, seperti perkembangan budaya, gaya hidup, dan nilai-nilai
masyarakat, mempengaruhi pola konsumsi. Perubahan tren dan preferensi konsumen
dapat membentuk permintaan produk dan layanan. Riset pemasaran dapat
mengidentifikasi tren ini untuk meramalkan permintaan di masa depan.

2. Perubahan Populasi:
Pertumbuhan atau penurunan populasi dapat mempengaruhi permintaan terhadap .
erbagai produk dan layanan. Perubahan demografis, seperti penuaan populasi atau
pertumbuhan generasi muda, mempengaruhi preferensi dan kebutuhan konsumen, yang
perlu diperhitungkan dalam meramalkan permintaan.

3. Segmentasi Pasar:
Faktor sosial dan demografis membantu dalam segmentasi pasar, memungkinkan
perusahaan untuk mengenali kelompok konsumen dengan karakteristik serupa.
Meramalkan permintaan berdasarkan preferensi dan perilaku kelompok konsumen yang
berbeda membantu dalam merancang strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.

17
4. Pengaruh Generasi:
Setiap generasi memiliki nilai, preferensi, dan kebiasaan yang berbeda dalam konsumsi.

Riset pemasaran yang memahami karakteristik generasi, seperti Baby Boomer, Generasi
X, Y (Millennial), dan Z, membantu meramalkan permintaan berdasarkan perubahan
preferensi dan kebutuhan masing-masing kelompok.

5. Pengaruh Budaya dan Nilai-Nilai:


Faktor sosial seperti budaya, agama, dan nilai-nilai masyarakat memengaruhi preferensi
konsumen dan keputusan pembelian. Meramalkan permintaan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor ini membantu perusahaan menghadapi perubahan dalam persepsi dan
preferensi konsumen.

6. Migrasi dan Urbanisasi:

Perubahan dalam migrasi penduduk dan urbanisasi mempengaruhi distribusi geografis


permintaan. Riset pemasaran dan meramalkan permintaan perlu mempertimbangkan
perubahan ini dalam perencanaan operasional dan pemasaran.

7. Perubahan Pola Keluarga:

Perubahan dalam struktur keluarga, seperti perkawinan, perceraian, atau kelahiran,


mempengaruhi ukuran dan komposisi keluarga serta permintaan produk dan layanan.

8. Perilaku Pembelian dan Pengambilan Keputusan:

Faktor sosial dan demografis mempengaruhi cara konsumen memutuskan pembelian,


termasuk pengaruh keluarga, teman, dan budaya. Memahami faktor-faktor ini membantu
dalam meramalkan permintaan dan merancang strategi pemasaran yang efektif.

Dalam rangka meriset pemasaran dan meramalkan permintaan, perlu memahami


interaksi antara faktor sosial dan demografis dengan tren pasar. Mengintegrasikan informasi
ini dalam analisis dan model peramalan akan memberikan pandangan yang lebih
komprehensif tentang perilaku konsumen dan permintaan masa depan.

18
C. Faktor Teknologi

Faktor teknologi adalah salah satu elemen penting yang mempengaruhi permintaan
dalam lingkungan bisnis modern. Perubahan dalam teknologi dapat mengubah cara orang
memenuhi kebutuhan dan preferensi mereka. Berikut adalah beberapa faktor teknologi yang
mempengaruhi permintaan:

1. Inovasi Produk: Pengembangan produk baru atau perbaikan signifikan pada produk
yang ada dapat merangsang permintaan. Produk baru yang lebih canggih, fungsional,
atau inovatif dapat menarik konsumen yang mencari solusi yang lebih baik.
2. Perubahan Teknologi: Perkembangan teknologi baru, seperti teknologi digital atau
manufaktur canggih, dapat mengubah cara produksi, distribusi, dan penggunaan
barang dan jasa. Teknologi baru sering memungkinkan produksi lebih efisien dan
menghasilkan produk yang lebih baik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
permintaan.
3. Konvergensi Teknologi: Konvergensi teknologi mengacu pada penggabungan
teknologi yang sebelumnya terpisah. Ini dapat menghasilkan produk-produk baru yang
memiliki berbagai fungsi dan fitur, yang dapat menggugah minat konsumen baru dan
meningkatkan permintaan.
4. Teknologi Internet dan E-Commerce: Perkembangan internet dan platform e-
commerce telah mengubah cara konsumen berbelanja. Konsumen sekarang dapat
dengan mudah membandingkan harga, membaca ulasan produk, dan melakukan
pembelian secara online, yang dapat mempengaruhi permintaan dalam industri ritel.

D. Faktor Persaingan di Pasar (Analisis Pesaing, Tren Industri, dll.)

Faktor persaingan di pasar adalah elemen penting yang mempengaruhi permintaan


atas produk dan layanan. Persaingan yang kuat dapat memengaruhi preferensi konsumen,
harga, dan tren pasar secara keseluruhan. Berikut beberapa faktor persaingan di pasar dan
dampaknya pada permintaan:

1. Analisis Pesaing: Memahami strategi dan kekuatan pesaing dapat membantu


perusahaan mengidentifikasi peluang dan ancaman. Jika pesaing menghadirkan
produk atau layanan yang lebih inovatif atau lebih sesuai dengan kebutuhan
konsumen, permintaan terhadap produk perusahaan dapat menurun.
2. Harga Pesaing: Harga yang ditetapkan oleh pesaing dapat berdampak langsung pada
permintaan. Jika pesaing menawarkan harga yang lebih rendah untuk produk serupa,
permintaan terhadap produk perusahaan dapat menurun.

19
3. Kualitas Produk dan Layanan: Kualitas produk dan layanan pesaing dapat
memengaruhi preferensi konsumen. Jika pesaing menawarkan kualitas yang lebih
baik, konsumen mungkin beralih ke produk atau layanan mereka, mengurangi
permintaan terhadap produk perusahaan.
4. Inovasi dan Pengembangan Produk: Pesaing yang aktif dalam inovasi dan
pengembangan produk dapat merangsang permintaan di pasar secara keseluruhan.
Konsumen cenderung tertarik pada produk-produk baru atau yang ditingkatkan.
5. Strategi Pemasaran: Strategi pemasaran pesaing, seperti kampanye iklan yang
sukses atau taktik promosi yang menarik, dapat mempengaruhi preferensi konsumen
dan mengubah permintaan.
6. Pengaruh Merek: Merek yang kuat dan reputasi yang baik dari pesaing dapat
memengaruhi preferensi konsumen. Pesaing dengan merek yang lebih terkenal atau
dihormati mungkin lebih menarik bagi konsumen.
7. Tren Industri: Perubahan tren dalam industri dapat memengaruhi permintaan. Jika
pesaing mengikuti tren yang sedang berkembang dan konsumen mengikuti tren
tersebut, permintaan terhadap produk atau layanan perusahaan dapat berubah.
8. Ketersediaan Produk Pengganti: Jika pesaing menawarkan produk pengganti yang
lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen, permintaan terhadap produk perusahaan
dapat menurun.
9. Kemitraan atau Aliansi: Pesaing yang membentuk kemitraan atau aliansi dengan
pihak lain dapat memengaruhi permintaan dengan meningkatkan visibilitas mereka
atau menghadirkan nilai tambah yang lebih besar kepada konsumen.
10. Distribusi dan Aksesibilitas: Kemudahan akses konsumen terhadap produk pesaing
dapat memengaruhi permintaan. Jika pesaing memiliki distribusi yang lebih luas atau
ketersediaan yang lebih baik, permintaan terhadap produk mereka dapat meningkat.

Pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor persaingan di pasar membantu


perusahaan mengidentifikasi peluang dan ancaman, merancang strategi pemasaran yang
efektif, dan beradaptasi dengan perubahan dalam preferensi konsumen. Dengan memonitor
persaingan dan meresponsnya dengan tepat, perusahaan dapat memengaruhi permintaan
dan mempertahankan posisinya di pasar.

20
E. Faktor Musiman dan Tren (Musim, Perilaku Musiman Konsumen, dll.)
Faktor musiman dan tren memiliki dampak signifikan pada permintaan produk dan
layanan di berbagai industri. Perilaku musiman konsumen dan perubahan tren dapat
menghasilkan fluktuasi dalam permintaan sepanjang tahun atau periode tertentu. Berikut
beberapa faktor musiman dan tren serta dampaknya pada permintaan:

1. Musim: Perubahan musim dapat sangat mempengaruhi jenis produk atau layanan
yang dibutuhkan oleh konsumen. Contohnya, permintaan terhadap pakaian musim
dingin, peralatan bermain musim panas, atau makanan khas musim tertentu.
2. Pengeluaran Liburan: Musim liburan seperti Natal, Tahun Baru, Thanksgiving, atau
Hari Valentine dapat menghasilkan lonjakan permintaan pada produk tertentu, seperti
mainan, hadiah, makanan khusus, atau dekorasi.
3. Perilaku Musiman Konsumen: Konsumen cenderung mengubah perilaku belanja
mereka berdasarkan musim. Ini bisa berupa membeli pakaian musim panas,
persiapan back-to-school, atau perbelanjaan liburan.
4. Pengaruh Cuaca: Kondisi cuaca dapat memengaruhi permintaan atas berbagai
produk dan layanan. Cuaca panas dapat meningkatkan permintaan terhadap es krim,
minuman dingin, atau peralatan pendingin udara.
5. Tren Mode dan Gaya Hidup: Perubahan tren mode dan gaya hidup dapat
mempengaruhi permintaan terhadap pakaian, aksesori, atau produk kecantikan
tertentu.
6. Perubahan Sosial dan Budaya: Perubahan dalam norma sosial atau budaya juga
dapat mempengaruhi permintaan. Misalnya, tren kesehatan dan kebugaran dapat
memicu permintaan terhadap makanan organik atau peralatan olahraga.
7. Tren Teknologi dan Digitalisasi: Kemajuan dalam teknologi dan adopsi platform digital
dapat mengubah preferensi konsumen dan menghasilkan permintaan yang berbeda,
seperti layanan daring, aplikasi mobile, atau perangkat pintar.
8. Musim Liburan Perjalanan: Musim liburan seperti musim panas atau liburan akhir
tahun dapat menghasilkan permintaan tinggi dalam industri pariwisata dan perjalanan.
9. Ketersediaan Produk Terbatas: Beberapa produk yang hanya tersedia dalam jumlah
terbatas atau pada waktu tertentu dapat menghasilkan permintaan yang tinggi pada
periode tertentu.

10. Tren Lingkungan dan Keberlanjutan: Kesadaran akan isu lingkungan dan
keberlanjutan dapat memengaruhi permintaan terhadap produk ramah lingkungan
atau layanan yang berkontribusi pada konservasi.

21
Pemahaman tentang faktor musiman dan tren membantu perusahaan dalam perencanaan
dan strategi pemasaran. Dengan memanfaatkan peluang yang dihasilkan oleh perubahan
musiman dan tren, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi, persediaan, dan kampanye
pemasaran untuk mengakomodasi fluktuasi permintaan dan menghasilkan keuntungan yang
lebih besar.

22
V. Metode Meramalkan Permintaan

A. Metode Kualitatif (Delphi, Wawancara Ahli, Grup Fokus)


Metode kualitatif adalah pendekatan yang berguna dalam meramalkan permintaan dengan
mengandalkan wawasan dan penilaian subjektif dari individu atau kelompok ahli. Metode ini
dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan dan bagaimana variabel-variabel tersebut saling berinteraksi. Berikut adalah
penjelasan singkat tentang tiga metode kualitatif yang umum digunakan dalam meramalkan
permintaan:

1. Metode Delphi:
Metode Delphi melibatkan pengumpulan pendapat dari sekelompok ahli melalui
serangkaian iterasi berturut-turut. Prosesnya dimulai dengan penyajian pertanyaan
atau pernyataan kepada para ahli. Setelah itu, ahli memberikan tanggapan mereka,
dan tanggapan-tanggapan ini disintesis dan dianalisis. Hasil analisis diberikan kembali
kepada ahli-ahli dalam iterasi berikutnya. Tujuannya adalah untuk mencapai
konsensus tentang ramalan. Metode Delphi berguna ketika terdapat kompleksitas
tinggi atau ketidakpastian dalam meramalkan permintaan.

2. Wawancara Ahli (Expert Interviews):


Wawancara ahli melibatkan interaksi langsung dengan individu yang memiliki
pengetahuan mendalam tentang pasar, industri, atau produk tertentu. Ahli-ahli ini
dapat memberikan wawasan yang bernilai tentang tren, perubahan lingkungan, atau
faktor-faktor kunci yang mempengaruhi permintaan. Wawancara dapat disesuaikan
dengan pertanyaan terperinci dan menghasilkan pemahaman mendalam tentang
pemikiran ahli.

3. Grup Fokus (Focus Groups):


Grup fokus melibatkan diskusi kelompok kecil dari konsumen atau ahli tentang topik
yang relevan. Diskusi ini dapat mengungkapkan persepsi, preferensi, dan sikap
konsumen terhadap produk atau layanan. Grup fokus dapat membantu memahami
bagaimana faktor-faktor seperti tren sosial, budaya, atau lingkungan mempengaruhi
permintaan.

23
Kelebihan metode-metode kualitatif termasuk kemampuannya untuk mengakomodasi
kompleksitas dan ketidakpastian, serta mendapatkan wawasan dalam kedalaman. Namun,
mereka juga dapat memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan untuk mengumpulkan
dan menganalisis data. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode kualitatif dengan metode
kuantitatif juga dapat menghasilkan hasil meramalkan yang lebih akurat dan lengkap.

B. Metode Kuantitatif (Rata-rata Bergerak, Regresi Linier, Time Series)


Metode kuantitatif adalah pendekatan yang berfokus pada analisis data numerik dan
matematis untuk meramalkan permintaan. Metode ini mengandalkan pengolahan statistik
dan model matematis untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data historis. Berikut
adalah penjelasan singkat tentang tiga metode kuantitatif yang umum digunakan dalam
meramalkan permintaan:

1. Rata-rata Bergerak (Moving Average):


Metode rata-rata bergerak melibatkan pengambilan rata-rata data historis dalam
periode tertentu untuk meramalkan nilai masa depan. Metode ini cocok untuk
meramalkan permintaan yang tidak memiliki tren yang kuat atau pola fluktuasi
yang jelas. Rata-rata bergerak sederhana (simple moving average) menggunakan
bobot yang sama untuk semua data, sementara rata-rata bergerak tertimbang
(weighted moving average) memberikan bobot berbeda pada setiap data.
2. Regresi Linier (Linear Regression):
Metode regresi linier melibatkan analisis hubungan linier antara variabel yang
mempengaruhi permintaan dan variabel permintaan itu sendiri. Dengan
menggunakan data historis, metode ini dapat menghasilkan model matematis
yang menggambarkan hubungan antara variabel-variabel tersebut. Regresi linier
dapat digunakan untuk meramalkan permintaan berdasarkan perubahan dalam
faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti harga, iklan, atau pendapatan.
3. Time Series Analysis:
Analisis time series melibatkan analisis data historis berdasarkan urutan waktu
mereka. Metode ini mencari pola dan tren dalam data serta mencoba
mengidentifikasi komponen-komponen seperti tren, musiman, dan komponen
acak. Dengan menggunakan model matematis seperti ARIMA (AutoRegressive
Integrated Moving Average) atau eksponensial smoothing, analisis time series
dapat meramalkan permintaan dengan mempertimbangkan pola-pola masa lalu.

24
Kelebihan metode-metode kuantitatif adalah kemampuan mereka dalam
mengolah data besar dengan akurat dan efisien. Namun, metode-metode ini
cenderung membutuhkan data historis yang lengkap dan relevan, serta asumsi
bahwa tren masa lalu akan terus berlanjut di masa depan. Kekurangannya
termasuk kesulitan dalam mengatasi ketidakpastian yang kompleks atau
perubahan drastis dalam lingkungan bisnis. Dalam beberapa kasus, kombinasi
metode kuantitatif dengan metode kualitatif dapat menghasilkan hasil meramalkan
yang lebih lengkap.

C. Model Peramalan Kausal (Analisis Harga, Promosi, dll.)

Model peramalan kausal melibatkan analisis hubungan sebab-akibat antara variabel


yang mempengaruhi permintaan dan variabel permintaan itu sendiri. Model ini
mempertimbangkan bagaimana perubahan dalam faktor-faktor kausal dapat mempengaruhi
permintaan produk atau layanan. Beberapa faktor kausal yang umumnya dianalisis meliputi
harga, promosi, iklan, pendapatan, dan variabel lain yang dianggap berdampak pada
permintaan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang model peramalan kausal:

1. Analisis Harga (Price Analysis):


Model peramalan kausal dapat menggambarkan hubungan antara harga
produk dan permintaan. Dengan menganalisis data historis tentang perubahan
harga dan permintaan, model ini dapat mengidentifikasi elastisitas harga, yaitu
sejauh mana perubahan harga dapat mempengaruhi jumlah permintaan.
2. Analisis Promosi (Promotion Analysis):
Promosi dapat mempengaruhi kesadaran konsumen, preferensi, dan
permintaan produk. Model peramalan kausal dapat membantu mengukur
dampak promosi, seperti diskon, kupon, atau penawaran khusus, terhadap
permintaan produk.
3. Analisis Iklan (Advertising Analysis):
Iklan dapat mempengaruhi pengetahuan dan persepsi konsumen terhadap
produk. Model peramalan kausal dapat mengukur efek iklan terhadap
permintaan dengan menganalisis seberapa besar iklan berkontribusi pada
peningkatan penjualan.
4. Analisis Pendapatan (Income Analysis):
Pendapatan konsumen dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk
membeli produk. Model peramalan kausal dapat menggambarkan hubungan
antara pendapatan konsumen dan permintaan produk.

25
5. Analisis Faktor Eksternal (External Factors Analysis):
Faktor eksternal seperti perubahan ekonomi, tren industri, atau perubahan
regulasi juga dapat mempengaruhi permintaan. Model peramalan kausal dapat
mengidentifikasi bagaimana faktor-faktor ini dapat berdampak pada
permintaan.
6. Analisis Musiman dan Acak (Seasonality and Random Effects):
Model peramalan kausal juga dapat mempertimbangkan faktor-faktor musiman
dan efek acak yang dapat mempengaruhi permintaan pada waktu tertentu.

Penerapan model peramalan kausal memerlukan data yang lengkap dan berkualitas
untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat yang signifikan. Selain itu, pemilihan
26actor26i-variabel yang relevan dan analisis 26actor26ic yang tepat juga penting untuk
menghasilkan hasil yang akurat. Model peramalan kausal dapat memberikan wawasan yang
lebih mendalam tentang bagaimana 26actor-faktor tertentu mempengaruhi permintaan dan
membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih terinformasi.

D. Penggunaan Teknologi dan Analisis Big Data dalam Meramalkan Permintaan

Penggunaan teknologi dan analisis Big Data memiliki peran yang semakin penting
dalam meramalkan permintaan. Teknologi modern memungkinkan perusahaan untuk
mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis jumlah data yang besar dan beragam dengan
lebih efisien. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi pola yang kompleks, tren,
dan faktor-faktor kausal yang mempengaruhi permintaan. Berikut beberapa cara di mana
teknologi dan analisis Big Data digunakan dalam meramalkan permintaan:

1. Pengumpulan Data Otomatis: Teknologi mengizinkan perusahaan untuk


mengumpulkan data permintaan, penjualan, harga, promosi, dan faktor-faktor lain
secara otomatis dari berbagai sumber seperti sistem penjualan, platform e-
commerce, atau media sosial.
2. Analisis Data yang Mendalam: Analisis Big Data memungkinkan perusahaan untuk
menganalisis data dalam skala besar dan mendalam. Ini dapat mengungkapkan
pola-pola dan hubungan yang mungkin sulit dilihat dengan metode analisis
tradisional.
3. Prediksi dengan Model Kompleks: Analisis Big Data memungkinkan penggunaan
model peramalan yang lebih kompleks, seperti jaringan saraf tiruan (neural networks)
atau analisis time series yang lebih akurat untuk meramalkan permintaan.
4. Pengenalan Pola Nonlinear: Analisis Big Data memungkinkan pengenalan pola
nonlinear yang mungkin terjadi dalam data permintaan. Ini dapat membantu dalam
mengidentifikasi faktor-faktor yang kompleks dan interaksi antarvariabel.

26
5. Analisis Sentimen Konsumen: Teknologi pemrosesan bahasa alami (natural
language processing) dapat digunakan untuk menganalisis sentimen dan pendapat
konsumen dari ulasan produk, komentar media sosial, atau survei online. Ini dapat
memberikan wawasan tentang preferensi dan persepsi konsumen.
6. Prediksi Musiman dan Perilaku Musiman: Analisis Big Data dapat membantu
dalam mengidentifikasi pola musiman yang lebih kompleks dan perilaku konsumen
yang terkait dengan musim atau peristiwa tertentu.
7. Analisis Real-time: Teknologi dan analisis Big Data memungkinkan perusahaan
untuk meramalkan permintaan secara real-time dengan memantau data dan tren
terbaru.
8. Optimasi Stok dan Persediaan: Analisis Big Data dapat membantu perusahaan
dalam mengoptimalkan tingkat stok dan persediaan berdasarkan permintaan yang
diproyeksikan.
9. Personalisasi Pemasaran: Dengan analisis Big Data, perusahaan dapat
meramalkan preferensi konsumen dan merancang kampanye pemasaran yang lebih
personal dan tepat sasaran.
10. Visualisasi Data: Teknologi visualisasi data memungkinkan perusahaan untuk
menyajikan hasil analisis dengan cara yang mudah dimengerti, membantu
pengambilan keputusan yang lebih baik.

Penerapan teknologi dan analisis Big Data dalam meramalkan permintaan dapat
memberikan wawasan yang lebih mendalam, menghasilkan prediksi yang lebih akurat, dan
memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar secara lebih
responsif. Namun, juga penting untuk memastikan bahwa data yang digunakan berkualitas,
privasi data terjaga, dan analisis yang dihasilkan relevan dan bermanfaat bagi keputusan
bisnis.

27
VI. Tantangan dan Peluang dalam Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan

A. Ketidakpastian Data dan Risiko


Ketidakpastian Data: Salah satu tantangan utama dalam meriset pemasaran dan
meramalkan permintaan adalah ketidakpastian data. Data yang digunakan untuk meramalkan
permintaan dapat berasal dari berbagai sumber yang memiliki tingkat akurasi dan keandalan
yang berbeda. Ketidakpastian ini dapat memengaruhi kualitas ramalan dan keputusan bisnis
yang diambil.

B. Perubahan Tren Konsumen dan Teknologi


Perubahan Tren Konsumen dan Teknologi
Tantangan:
1. Ketidakpastian Perubahan Tren Konsumen: Perubahan dalam tren konsumen,
seperti perubahan preferensi, gaya hidup, atau nilai-nilai, dapat sulit diprediksi.
Ketika tren ini berubah, permintaan produk atau layanan dapat berubah secara
dramatis, menyulitkan meramalkan permintaan dengan akurat.
2. Cepatnya Perkembangan Teknologi: Kemajuan teknologi yang cepat dapat
memengaruhi permintaan dengan cara yang tidak terduga. Produk baru atau
inovasi teknologi dapat merubah cara konsumen berinteraksi dengan produk dan
layanan, sehingga mempengaruhi pola permintaan.
3. Pengaruh Platform Digital: Perkembangan platform digital dan e-commerce telah
mengubah cara konsumen berbelanja dan berinteraksi dengan merek. Pola
perilaku konsumen online yang kompleks dapat menyulitkan dalam meramalkan
permintaan.

Peluang:

1. Analisis Data Konsumen yang Lebih Mendalam: Teknologi memungkinkan


perusahaan untuk mengumpulkan dan menganalisis data konsumen secara lebih
mendalam. Ini termasuk perilaku belanja, preferensi produk, dan interaksi dengan
merek. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang konsumen, perusahaan
dapat meramalkan permintaan dengan lebih akurat.
2. Analisis Sentimen Konsumen: Teknologi pemrosesan bahasa alami
memungkinkan perusahaan untuk menganalisis sentimen konsumen dari ulasan,
komentar, atau media sosial. Ini dapat membantu dalam meramalkan respons
konsumen terhadap perubahan tren atau inovasi produk.

28
3. Personalisasi Pemasaran: Perubahan tren konsumen dapat memberikan peluang
untuk merancang kampanye pemasaran yang lebih sesuai dan personal. Data
tentang preferensi konsumen dapat digunakan untuk mengirim pesan yang lebih
relevan dan menarik.
4. Adaptasi Terhadap Teknologi: Meskipun teknologi bisa menjadi tantangan,
perusahaan yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan
teknologi dapat mengambil keuntungan dari peluang baru yang muncul.
Penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan atau analisis Big Data dapat
membantu meramalkan permintaan secara lebih efektif.
5. Kerjasama dengan Ahli Tren: Perusahaan dapat bekerja sama dengan ahli tren
atau konsultan yang memantau perubahan tren konsumen. Informasi dan
wawasan dari para ahli ini dapat membantu perusahaan dalam meramalkan
permintaan yang berkaitan dengan perubahan tren.

Dalam menghadapi perubahan tren konsumen dan teknologi, perusahaan perlu


mengembangkan fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi. Penerapan teknologi untuk
mengumpulkan dan menganalisis data, serta berkolaborasi dengan ahli dalam industri, dapat
membantu perusahaan meramalkan permintaan dengan lebih akurat dan merancang strategi
pemasaran yang lebih responsif terhadap perubahan pasar.

29
C. Pentingnya Penyesuaian dan Evaluasi Rutin
Penyesuaian dan evaluasi rutin merupakan bagian krusial dalam proses riset
pemasaran dan meramalkan permintaan. Lingkungan bisnis yang terus berubah memerlukan
pendekatan yang dinamis dan responsif dalam menghadapi perubahan-perubahan yang
dapat mempengaruhi permintaan. Berikut adalah alasan mengapa penyesuaian dan evaluasi
rutin sangat penting:

1. Perubahan Lingkungan Bisnis: Lingkungan bisnis cenderung berubah secara terus-


menerus, termasuk tren konsumen, teknologi, persaingan, dan faktor-faktor lainnya.
Dengan melakukan penyesuaian dan evaluasi rutin, perusahaan dapat
mengidentifikasi perubahan ini dengan cepat dan meresponsnya dengan strategi yang
sesuai.
2. Akurasi Ramalan yang Lebih Tinggi: Dengan melakukan evaluasi rutin terhadap
metode dan model peramalan yang digunakan, perusahaan dapat memastikan bahwa
ramalan yang dihasilkan tetap akurat dan relevan. Penyesuaian yang tepat
berdasarkan evaluasi dapat membantu mengurangi kesalahan ramalan dan membuat
keputusan bisnis lebih terinformasi.
3. Respons Terhadap Perubahan Tren Konsumen: Tren konsumen dapat berubah
dengan cepat. Dengan penyesuaian dan evaluasi rutin, perusahaan dapat
mengidentifikasi tren baru atau perubahan perilaku konsumen dan mengubah strategi
pemasaran atau operasional mereka sesuai dengan perubahan ini.
4. Optimasi Operasional: Dengan melakukan evaluasi rutin terhadap ramalan
permintaan, perusahaan dapat mengoptimalkan proses operasional seperti
perencanaan produksi, persediaan, dan distribusi. Ini membantu menghindari
kelebihan atau kekurangan persediaan yang dapat mempengaruhi biaya dan
kepuasan konsumen.
5. Ketepatan Strategi Pemasaran: Evaluasi rutin membantu perusahaan dalam menilai
efektivitas strategi pemasaran yang digunakan. Jika hasil ramalan menunjukkan tren
penurunan permintaan, misalnya, perusahaan dapat mengubah kampanye
pemasaran untuk merangsang minat konsumen.
6. Pemantauan Kinerja: Penyesuaian dan evaluasi rutin membantu dalam memantau
kinerja bisnis berdasarkan prediksi dan hasil yang sebenarnya. Dengan
membandingkan hasil yang dicapai dengan ramalan yang dibuat, perusahaan dapat
mengidentifikasi area di mana ada perbedaan dan mengambil tindakan yang
diperlukan.
7. Inovasi dan Adaptasi: Dalam lingkungan bisnis yang dinamis, perusahaan harus
terus menerus berinovasi dan beradaptasi. Penyesuaian dan evaluasi rutin membantu

30
perusahaan dalam mengidentifikasi peluang baru dan mengambil langkah-langkah
untuk mengoptimalkan kinerja.

Penting untuk diingat bahwa penyesuaian dan evaluasi rutin tidak hanya berlaku untuk
metode peramalan, tetapi juga untuk strategi pemasaran secara keseluruhan. Fleksibilitas
dan responsivitas terhadap perubahan adalah kunci kesuksesan dalam meriset pemasaran
dan meramalkan permintaan dalam lingkungan bisnis yang selalu berubah.

31
VII. KESIMPULAN

A. Ringkasan Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan

Riset pemasaran dan meramalkan permintaan memiliki peran sentral dalam pengambilan
keputusan bisnis yang efektif. Dalam konteks bisnis modern yang dinamis, strategi yang
didasarkan pada wawasan yang akurat dan responsif terhadap perubahan menjadi semakin
penting. Berikut adalah beberapa temuan kunci dari riset pemasaran dan meramalkan
permintaan:

1. Pentingnya Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan:


• Riset pemasaran dan meramalkan permintaan merupakan fondasi untuk
pengambilan keputusan yang terinformasi dan sukses dalam bisnis modern.
• Mengidentifikasi tren konsumen, perubahan lingkungan bisnis, dan faktor-faktor
kausal adalah kunci untuk memahami permintaan masa depan.
2. Tantangan dalam Meramalkan Permintaan:
• Ketidakpastian data dan risiko perubahan lingkungan bisnis dapat mengganggu
akurasi ramalan permintaan.
• Kompleksitas faktor-faktor kausal dan perubahan pola permintaan dapat
menyulitkan proses meramalkan.
3. Pemanfaatan Teknologi dan Analisis Data:
• Analisis data mendalam dan analisis sentimen konsumen dari berbagai sumber
memberikan wawasan berharga tentang preferensi konsumen dan perilaku
pembelian.
4. Personalisasi Pemasaran dan Adaptasi Strategi:
• Penggunaan data dan analisis memungkinkan perusahaan merancang kampanye
pemasaran yang lebih personal dan sesuai dengan preferensi konsumen.
• Respons terhadap perubahan tren konsumen dan lingkungan bisnis
memungkinkan perusahaan beradaptasi dengan cepat dan efektif.
5. Penyesuaian dan Evaluasi Rutin:
• Penyesuaian dan evaluasi rutin terhadap metode peramalan dan strategi pemasaran
penting dalam menghadapi perubahan yang konstan.
• Evaluasi rutin membantu memonitor kinerja bisnis, akurasi ramalan, dan kesesuaian
strategi dengan realitas pasar.

Dengan menggabungkan penggunaan teknologi terbaru, analisis data mendalam, dan


pendekatan adaptif, perusahaan dapat meramalkan permintaan dengan lebih akurat,

32
merespons perubahan pasar secara cepat, dan mengoptimalkan strategi pemasaran untuk
mencapai hasil yang lebih baik dalam lingkungan bisnis yang terus berubah.

B. Pentingnya Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan dalam Pengambilan


Keputusan Bisnis

Pentingnya Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan dalam Pengambilan Keputusan


Bisnis:

1. Informasi yang Terinformasi: Riset pemasaran dan meramalkan permintaan


memberikan informasi yang akurat dan terinformasi tentang tren pasar, perilaku
konsumen, dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Keputusan bisnis yang
didasarkan pada data yang kuat memiliki peluang lebih besar untuk berhasil.
2. Pengenalan Peluang dan Ancaman: Riset pemasaran membantu mengidentifikasi
peluang baru dalam pasar, serta ancaman yang mungkin muncul. Dengan meramalkan
permintaan, perusahaan dapat mengantisipasi perubahan tren dan lingkungan bisnis,
memungkinkan pengambilan tindakan proaktif.
3. Optimasi Sumber Daya: Riset pemasaran membantu perusahaan mengalokasikan
sumber daya dengan lebih efektif. Melalui meramalkan permintaan, perusahaan dapat
merencanakan produksi, stok, dan persediaan dengan lebih akurat, menghindari biaya
berlebih dan kekurangan.
4. Pengambilan Keputusan yang Terarah: Riset pemasaran memberikan wawasan
tentang preferensi dan kebutuhan konsumen. Dengan meramalkan permintaan,
perusahaan dapat mengarahkan pengambilan keputusan bisnis, seperti
pengembangan produk baru, kampanye pemasaran, atau ekspansi pasar.
5. Responsibilitas terhadap Perubahan: Bisnis beroperasi dalam lingkungan yang dinamis.
Riset pemasaran dan meramalkan permintaan membantu perusahaan untuk responsif
terhadap perubahan tren konsumen, persaingan, atau lingkungan ekonomi, sehingga
dapat mempertahankan daya saing.
6. Mengurangi Risiko: Dengan informasi yang lebih baik tentang permintaan masa depan,
perusahaan dapat mengurangi risiko overstock atau understock, serta menghindari
biaya yang terkait dengan ketidakcocokan antara penawaran dan permintaan.
7. Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti: Riset pemasaran dan meramalkan permintaan
membantu memastikan bahwa keputusan bisnis tidak hanya didasarkan pada intuisi
atau spekulasi semata, tetapi didukung oleh bukti-bukti empiris dan analisis data.

33
8. Efisiensi Operasional: Dengan meramalkan permintaan yang akurat, perusahaan dapat
mengoptimalkan proses operasional, menghindari pemborosan sumber daya, dan
meningkatkan efisiensi keseluruhan.
9. Meningkatkan Daya Saing: Riset pemasaran dan meramalkan permintaan membantu
perusahaan untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang berubah dengan cepat.
Keputusan yang tepat waktu dan informasi yang akurat dapat memberikan keunggulan
kompetitif.
10. Pengembangan Strategi Pemasaran yang Efektif: Dengan memahami preferensi dan
perilaku konsumen, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang lebih efektif
dan relevan, meningkatkan peluang keberhasilan kampanye.

Dengan demikian, riset pemasaran dan meramalkan permintaan berperan kunci dalam
membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih baik, merencanakan masa depan
dengan lebih baik, dan mencapai tujuan bisnis yang lebih sukses dalam lingkungan bisnis
yang kompleks dan berubah-ubah.

34
STUDI KASUS
McDonald`s

McDonald’s merupakan sebuah perusahaan yang besar yang bergerak dalam industri
makanan cepat saji yang memiliki sistem dan jaringan global yang dapat menjangkau
berbagai negara di belahan dunia. McDonald’s merupakan restoran yang melayani dan
menyiapkan makanan dengan cepat dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat
serta sajian menu yang memiliki cita rasa yang berkualitas dan terjaga yang akan sama dari
waktu ke waktu. Restoran cepat saji tersebut terkenal dengan menu burger, kentang goreng,
salad, minuman bersoda, milkshake dan juga ice cream. Dalam waktu kurang dari 10 tahun
setelah Kroc menjadi satu-satunya pemilik McDonald’s, jumlah gerai rantai mencapai 10.000
dan saham perusahaan mulai diperdagangkan secara publik pada tahun 1965. McDonald’s
membuka restoran asing pertamanya di Kanada dan telah mengoperasikan lebih dari 3.600
restoran di luar Amerika, yang di mana pasar luar negeri terkuatnya adalah beberapa negara
maju seperti, Jepang, Kanada, Jerman, Inggris, Australia dan Perancis. Saat ini, McDonald’s
telah memiliki lebih dari 37.000 restoran di lebih dari 100 negara dan pembukaan McDonald’s.

McDonald’s kemudian masuk kedalam beberapa negara dengan cara melihat pasar yang ada
didalam negara. Sebelum tahun 2004, McDonald's juga menggunakan metode peramalan
pasar tersebut untuk merencanakan atau memperkirakan permintaan mereka, yang disebut
metode peramalan. Berdasarkan data historis McDonald's melakukan riset berdasarkan
permintaan di masa depan dari input tersebut, misalnya jika toko McDonald's tertentu di
Filipina memiliki penjualan bulanan sebesar 1.000 Big Mac dan ini adalah jumlah rata-ratanya.
selama beberapa tahun, maka jumlah tersebut akan menjadi dasar permintaan pada bulan
berikutnya, kecuali jika terjadi faktor ekstrem lainnya atau dilakukan aktivitas promosi.

Pengembangan strategi yang dilakukan oleh McDonald’s telah berkembang menjadi


perusahaan multinasional, maka di setiap negara multinasional, McDonald’s membuat
beberapa produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang spesifik pada pasar (negara)
yang dilayaninya. Contohnya, di Belanda McDonald’s membuat McKroket yang
menggabungkan burger dengan kroket sebagai makanan Belanda. Selain itu, di New England
dan Atlantic Canada mereka membuat McLobster yaitu rolled-sandwich lobster. Strategi ini
ditujukan untuk membuat konsumen lokal merasa cocok dengan menu yang ditawarkan
McDonald’s.

35
Strategi adaptasi ini mendukung strategi sebelumnya, dimana McDonald’s membuat produk
yang rasanya disesuaikan dengan rasa lokal. Biasanya ini bukan produk baru, tetapi produk
yang ada tetapi rasanya dimodifikasi sehingga sesuai dengan rasa lokal. Contohnya, Big Mac
di India dimodifikasi menjadi Maharaja Mac tanpa beef, karena masyarakat India banyak yang
tidak mengonsumsi daging sapi karena alasan religius. Atau saus sambal di Thailand yang
disesuaikan dengan citarasa saus pelengkap makanan yang ada pada makanan tradisional
Thailand. Di Indonesia sendiri McDonald`s juga hadir dengan cita rasa lokal seperti Ayam
Kremes Sambel Uleg, Burger Rendang, Burger Sate, Burger Balado, Nasi Uduk McD, Bubur
Ayam McD dan berbagai menu lainnya.

Untuk dapat menyesuaikan pasar pada tiap negara tentunya McDonald’s melakukan analisis
peramalan pada Perusahaan. Peramalan sendiri adalah suatu seni pada ilmu pengetahuan
dalam memprediksi peristiwa pada masa mendatang. Peramalan akan melibatkan
pengambila data historis (melihat data penjualan pada tahun sebelumnya) dan memproyeksi
Perusahaan pada masa mendatang dengan model matematika. Strategi peramalan
merupakan estimasi estimasi atas permintaan hingga permintaan actual dapat diketahui.

Sampel data penjualan Mc`Donalds 2005-2010

(Dalam Juta Dollar $)

23.522 24.075
27.787 22.745
20.895
19.117

Berdasarkan gambar data penjualan diatas kita dapat melakukan peramalan terhadap
penjualan yang akan dicapai oleh McDonald’s dengan menggunakan metode peramalan
Least Square (metode peramalan yang digunakan untuk melihat trend dari data deret waktu).
Adapun cara yang digunakan adalah sebagai berikut:

36
Tahun Penjualan X X2 XY
2005 $ 19.117 -5 25 $ -95.585
2006 $ 20.895 -3 9 $ -62.685
2007 $ 27.787 -1 1 $ -27.787
2008 $ 23.522 1 1 $ 23.522
2009 $ 22.745 3 9 $ 68.235
2010 $ 24.075 5 25 $ 120.375
Total $ 133.141 0 70 $ 31.075

Dapat disimpulkan bahwa, perkiraan penjualan McDonald’s pada tahun 2018 akan meningkat
sebanyak $ 8,327 juta dollar atau 25% yaitu menjadi sebesar $ 33,402 juta dollar.

37

Anda mungkin juga menyukai