Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN KELOMPOK

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (IDIK4301)

(Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas )

DOSEN : APRI MAHENDRA, S.PD. M.PD

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

ESTINA SUGIARTI
JUNAINI FITRI
RIZKY FIJARYANI
UMI NURKHASANAH

UPBJJ (UPBJJ BANDAR LAMPUNG)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
I. Pendahuluan

I.1 Latar Belakang


Merencanakan suatu kegiatan merupakan aktifitas sehari-hari bagi setiap orang
yang hidup secara teratur. Rencana merupakan satu kebutuhan pokok dalam
melaksanakan setiap kegiatan. Meskipun membuat rencana, seperti membuat
rencana pembelajaran merupakan kegiatan rutin namun ada kalanya rencana
dibuat secara khusus, lebih-lebih jika ada keperluan (kebutuhan) khusus untuk
melakukan suatu kegiatan. Misalnya anda ingin memecahkan masalah yang
anda hadapi dengan cara melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian
tindakan kelas (PTK) dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang
terdiri dari empat tahap yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati
dan melakukan refleksi. Untuk merencakan perbaikan terlebih dahulu perlu
dilakukan identifikasi masalah serta analisis dan perumusan masalah. Masalah
kemudian dijabarkan secara oprasional agar dapat memandu usaha perbaikan.
Langkah berikutnya adalah mencari atau mengembakan cara perbaikan.
Selanjutnya pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan rencana
pembelajaran dan sekenario tindakan. Dalam melaksanakan tindakan atau
perbaikan, observasi dan intepresasi aktor utamanya adalah guru. Selanjutnya
dilakukan pengumpulan dan analisis data serta tindak lanjut.

I.2 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1. Mengetahui pembuatan rencana dan pelaksanaan penlitian tindakan kelas
(PTK).
2. Mengetahui proses pengumpulan dan anlisis data serta tindak lanjut.
II. Pembahasan

A. Tahap-tahap Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melaui proses pengkajian berbaur yang


terdiri dari empat tahap yaitu merencankan, melakukan tindakan, mengamati dan
melakukan refleksi seperti pada gambar 1.
Langkah merencanakan merupukan langkah dalam setiap kegiatan, rencana akan
menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Melakukan tindakan sebagai
langkah yang kedua yang merupakan realisasi dari rencana yang kita buat.
Selanjutnya, agar tindakan yang kita lakukan dapat kita ketahui kualitasnya
(misalnya apakah sudah sesuai dengan rencana maka perlu dilakukan
pengamatan). Jika pengamatan dilakukan selama prosest tindakan berlangsung
maka refleksi sebagai tindakan keempat. Dengan cara ini kita dapat mengenal
kelebihan dan kelemahan dari tindakan yang kita lakukan.

Merencanakan

Melakukan
Refleksi tindakan

Mengamati

Gambar 1
B. Mengidentifikasi Masalah
Rencana PTK diawali dengan mengidentifikasi masalah, untuk mengidentifikasi
masalah seorang guru dituntut jujur kepada diri sendiri dan melihat pembelajaran
yang dikelolanya sebagai bagian penting di dunianya. Berbekal kejujuran dan
kesadaran tersebut seorang guru dapat mengajukan pertanyaan berikut kepada diri
sendiri:

a) Apa yang sedang terjadi di kelas saya?

b) Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?

c) Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?

d) Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut dibiarkan?

e) Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut atau
memperbaiki situasi yang ada?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut seorang guru harus merefleksikan dirinya.


Apabila seorang guru kesulitan dalam mengidentifikasi masalah dapat dibantu
oleh kepala sekolah, pengawas, dosen, LPTK yang berkolaborasi dengan sekolah.
Namun perlu ditekankan bahwa guru merupakan aktor utama yang paling
mengetahui bagaimana kondisi kelasnya. Jika masalah sudah teridetifikasi untuk
menentukan masalah mana yang mungkin dipecahkan melalui PTK dapat
menggunakan rambu-rambu berikut sebagai pegangan:

a) Melibatkan kegiatan belajar-mengajar

b) Mungkin ditangani oleh guru

c) Sangat menarik miat guru

d) Ingin diubah/ diperbaiki oleh guru (Mills, 2000)

C. Menganalisis dan Merumuskan Masalah

Setelah masalah teridentifikasi hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah


menganalisis dan merumuskan masalah untuk menganalisis masalah yang telah
teridentifikasi seorang guru harus melakukan analisis dengan merefleksi diri dan
menelaah berbagai dokumen yang terkait. Misalnya apabila masalah yang
teridentifikasi adalah rendahnya motifasi belajar siswa maka yang perlu dianalisis
adalah sebagai berikut:

a) Menganalisis daftar hadir siswa

b) Menganalisis daftar nilai siswa

c) Menganalisis tugas-tugas yang diberikan kepada siswa beserta bahan


pelajaran yang dipakai

d) Menganalisis feedback yang diberikan kepada guru terhadap pekerjaan siswa

e) Melakukan refleksi diri terhadap sikap selama mengajar

Dari hasil analisis, guru tersebut dapat mempertajam masalah yang dihadapi serta
menetapkan masalah mana yang paling mendesak untuk dibenahi. Selanjutnya
adalah membuat rumusan masalah misalnya dari hasil analisis tersebut diketahui
bahwa motifasi belajar siswa menurun dikarenakan tugas-tugas yang diberikan
kepada siswa dan bahan ajar yang dipakainya kurang memadai. Dengan demikian
rumusan masalah yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

a) Bagaimana frekuensi pemberian tugas yang dapat meningkatkan motivasi


siswa?

b) Bagaimana bentuk dan materi tugas yang dapat memotivasi siswa?

c) Bagaimana syarat bahan ajar yang menarik?

d) Bagaimana kaitan materi bahan belajar dengan tugas yang diberikan?

D. Merencanakan Perbaikan
Berdasarkan masalah yg telah dirumuskan, guru perlu membuat rencana tindakan
atau yang sering disebut rencana perbaikan.
Langkah2 dalam menyusun rencana adalah sebagai berikut:
a) Rumusan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan.
Hipotesis tindakan adalah dugaaan guru tentang cara yg terbaik untuk
mengatasi masalah.
b) Analisis kelayakan hipotesis Tindakan
Setelah menetapkan alternatif hipotesis yg terbaik, hipotesis ini masih perlu
dikaji kembali kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanaanya.

Selain faktor-faktor diatas guru juga harus menganalisa sekali lagi hasil yang
diperkirakan akan diperoleh dari tindakan tersebut.

E. Melaksanakan PTK
Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah cukup
layak, kini guru perlu mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan. Langkah
ini kita sebut sebagai persiapan pelaksanaan, yang sebenarnya dapat merupakan
bagian dari perencanaan, tetapi dapat pula kita tempatkan sebagai bagian awal dari
pelaksanaan.

1. Menyiapkan pelaksanaan
Ada beberapa langkah yg perlu kita siapkan sebelum merealisasikan rencana
tindakan kita.
a) Membuat rencana pembelajaran beserta tindakan yg akan dilakukan oleh
guru dan siswa dalam kegiatan tindakan atau perbaikan.
b) Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan.
c) Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yg berkaitan dengan
proses dan hasil perbaikan
2. Melaksanakan tindakan
Setelah persiapan selesai, kini tiba saatnya guru melaksanakan tindakan dalam
kelas yg sebenernya. Agar pelaksanaan ini terarah, guru perlu memperhatikan
beberapa prinsip:
a) Pekerjaan utama guru adalah mengajar. Penelitian yg berlangsung tidak
boleh mengganggu komitmen guru.
b) Cara pengumpulan data jangan sampai terlalu menyita waktu guru.
c) Metodologi yang diterapkan haruslah reliabel atau handal, sehingga
memungkinkan guru mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan situasi kelasnya.
d) Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dan
komitmen guru sebagaimana yg sudah pernah diulas.
e) Sebagai peneliti, guru harus memperhatikan berbagai aturan atas etika yg
terkait dengan tugas-tugas nya.
f) Ptk harus mendapat dukungan dari seluruh personil sekolah.
Di samping kriteria diatas, kita perlu memperhatikan bahwa dalam pelaksanaan
ptk, observasi dan interpretasi terhadap proses dan hasil tindakan berlangsung
secara bersamaan.

Pengumpulan dan Analisis Data, serta Tindak Lanjut


A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh guru sebagai peneliti dalam proses
pelaksanaan tindakan. Data dapat dikumpulkan dengan berbagai tehnik, seperti
observasi, wawancara, catatan harian, angket, dan sebagainya.
1. Observasi dan Interpretasi
Pelaksanaan tindakan disertai dengan observasi/pengamatan dan sekaligus
terhadap data tentang proses dan hasil tindakan, maka dapat dikatakan
pelaksanaan tindakan dan observasi/interpretasi berjalan simultan. Simultan
berarti data yang diamati langsung diinterpretasikan, tidak hanya direkam.

a. Prinsip dan Jenis Observasi


Observasi berarti, pengamatan dengan tujuan tertentu. Observasi
yang baik memiliki prinsip dasar atau karakteristik yang harus yang
diperhatikan, baik oleh pengamat atau yang diamati.
Menurut Hopkins (1993) ada 5 prinsip dasar atau karakteristik
kunci observasi :
1. Perencanaan Bersama
2. Fokus
3. Membangun Kriteria
4. Keterampilan Observasi
5. Balikan (Feedback)

1. Perencanaan Bersama
Observasi yang baik diawali dengan perencanaan bersama
antara pengamat dan yang diamati. Perencanaan bersama bertujuan
membangun rasa saling percaya dan menyepakati beberapa hal
seperti :
 Fokus yang akan diamati
 Pelajaran yang sedang berlangsung
 Bagaimana sikap pengamat kepada siswa, dan
 Dimana pengamat akan duduk

2. Focus
Fokus yang luas banyak mengandalkan pertimbangan yang
bersifat subjektif dalam menafsirkan, sehingga tidak akan banyak
manfaatnya bagi guru yang diamati. Fokus yang spesifik akan
menghasilkan data yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan
profesional guru.
3. Membangun Kriteria
Observasi guru akan sangat membantu guru, jika kriteria
keberhasilan atau sasaran yang ingin dicapai sudah disepakati
sebelumnya.

4. Keterampilan Observasi
Seorang pengamat yang baik memiliki minimal 3 keterampilan yaitu :
 Dapat menahan diri untuk tidak terlalu cepat memutuskan dalam
mengimpresentasikan satu peristiwa.
 Dapat menciptakan suasana yang memberi dukungan dan
menghindari terjadinya suasana yang menakutkan guru atau siswa.
 Menguasai berbagai teknik untuk menemukan peristiwa/interaksi
yang tepat untuk direkam.

5. Balikan (Feedback)
 Diberikan setelah pengamatan berbentuk diskusi.
 Data faktual yang direkam secara cermat dan sistematis.
 Diinterpretasikan sesuai dengan kriteria.
JENIS-JENIS OBSERVASI
1. Observasi Terbuka
Pengamat tidak menggunakan lembar observasi, tetapi menggunakan tehnik-
tehnik tertentu untuk jalannya perbaikan.

2. Observasi Terfokus
Khusus ditujukan untuk mengamati aspek-aspek tertentu dari pembelajaran.

3. Observasi Terstruktur
Menggunakan instrumen yang terstruktur dan siap pakai.

4. Observasi Sistematik
Memberi penguatan verbal dan non verbal.

a. Tujuan dan Sasaran Observasi


Tujuan observasi adalah mengumpulkan data yang diperlukan
untuk menjawab masalah tertentu. Sasaran observasi adalah megumpulkan
data yang valid dan reliable (sahih dan handal).

b. Prosedur Observasi
Pertemuan Pendahuluan :
- Dilakukan sebelum observasi berlangsung.
- Bertujuan menyepakati berbagai hal berkaitan dengan pelajaran
yang akan diamati dan observasi yang akan dilakukan.

Pelaksanaan Observasi
Dilakukan terhadap proses dan hasil tindakan perbaikan
perilaku mengajar guru, belajar siswa, dan interaksi antara guru dan
siswa.

Diskusi Balikan
Dilakukan setelah tindakan perbaikan yang diamati berakhir.

2. Catatan Harian, Rekaman, dan Wawancara


Catatan Harian (Field Note)
Dibuat guru setelah melakukan pembelajaran berupa parisipasi siswa
yang dianggap istimewa, respon siswa, atau kesalahan yang dibuat siswa.
Rekaman (tape-recorder)
Cara mendapatkan data penting berkatan tentang interaksi di dalam
kelas.

Wawancara
Mengungkap pendapat siswa tentang pembelajaran.

B. Analisis Data dan refleksi


1. Analisis Data
 Menyeleksi, mengelompokkan
 Memaparkan, mendeskripsikan data
 Menyimpulkan dan memberi makna.

2. Refleksi
Dilakukan dengan merenungkan secara intensif kejadian-kejadian atau
peristiwa yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan atau tidak
diharapkan.

C. Perencanaan Tidak Lanjut


Hasil yang didapat pada analisis data dan setelah melakukan refleksi
digunakan untuk membuat rencana tindak lanjut. Apabila perbaikan belum
berhasil, menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru, maka hasil analisi
data dan refleksi digunakan untuk merencanakan lagi tindakan perbaikan,
bahkan dapat dibuat kembali rencana baru.
III. Kesimpulan

Adapaun kesimpulan dari pembahasan diatas adalah :


1. Penelitian tindakan kelas merupakan satu daur siklus yang terdiri dari
merencanakan perbaikan, melaksanakan tindakan, mengamati tindakan dan
melakukan refleksi.
2. Rencana dan pelaksanaan penelitian tindakan kelas memiliki empat tahapan yaitu
mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah,
merencanakan perbaikan dan melaksanakan PTK.
3. Pengumpulan data dalam PTK dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti
observasi, catatan harian, rekaman, angket, wawancara, serta analisi dokumen
hasil belajar siswa.
4. Analisis data dapat dilakukan dengan menyeleksi dan mengelompokan data,
memaparkan atau mendeskripsikan data dalam bentuk narasi, tabel, dan atau
grafik, serta menyimpulkan dalam bentuk pernyataan.
Daftar Pustaka
Anderson, L. W. & Burns, R. B. (1998). Research in the Classroom. Elmsford:
Pergamon Press, Inc.

Hopkins, D. (1993). A Teaher’s Guide to Classroom Research. Buckingham : Open


University Press.

Konsorsium Ilmu Pendidikan. (1993). Prefesionalisasi Jabatan Guru : Tawaran dan


Tantangannya. Jakarta: Konsorsium Ilmu Pendidikan.

Mills, G.E. (2000). Action research: A Guide for the Teachers Researcher.
Columbus: Merril, An Imprint of Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai