Kelas B
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat
dan karunianya kami masih diberi kesehatan dan kebahagiaan sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa kami ucapkan rasa
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu atas penyelesaian makalah
ini. Terimakasih kepada ibu Nanik Yulianti, M.Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah Penelitian Tindakan Kelas yang telah membantu dan membimbing kami
dalam penyelesaian makalah ini. Terimakasih kepada teman-teman kelompok
sekalian yang telah ikut berpartisipasi mencari materi untuk menyelesaikan makalah
ini.
Sekian yang dapat kami sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf. Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang
membancanya. Kami menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dari makalah yang
kami buat. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian
agar kedepannya dapat lebih baik lagi. Sekian.
PTK merupakan salah satu jenis penelitian dari berbagai jenis yang ada seperti
penelitian eksperimen darn penelitian kuantitatif, namun PTK merupakan jenis
penelitian yang paling tepat dan strategis untuk perbaikan proses pembelajaram yang
permasalahanya banyak dialami oleh para tenaga pendidik dan kependidikan. Oleh
karena itu, jenis penelitian ini sangat tepat untuk dipahami dan diaplikasikan dalam
upaya mengatasi maslah yang relevan bagi mereka, yang kesehariannya tidak lepas
dari masalah di kelas atau proses pembelajaran.
Tahap penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), merupakan awal
bagi penelitian (guru dan dosen) untuk merencanakan, merumuskan dan mendesain
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang apa masalah yang diteliti, dan bagaimana
solusi penyelesaian masalah penelitian tersebut.
Tahap pra penelitian sering kita kenal dengan sebutan tahap mendesain penelitian
(menulis proposal). Proposal penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam
suatu penelitian, karena proposal merupakan panduan atau pedoman bagi peneliti
dalam melaksanakan tahap penelitian.
Proses belajar akan terjadi jika pengetahuan yang dipelajari bermakna bagi
pembelajar (Freudental, 1991 dalam buku Ariyadi Wijaya, 2011:3). Pembelajaran
matematika selama ini dipandang sebagai alat yang siap pakai. Pandangan ini
mendorong guru bersikap cenderung memberi tahu konsep dan cara
menggunakannya. Pembelajaran matematika terfokus pada guru, sehingga siswa
cenderung pasif. Guru yang mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu
masih terdapat metode konvensional yang diterapkan, membuat suasana
pembelajaran di kelas monoton. Metode pembelajaran yang sering dilaksanakan,
biasanya ceramah, guru yang menjelaskan materi pembelajaran, memberikan rumus
dan siswa disuruh menghafal rumus tersebut tanpa mengetahui konsep rumus tersebut
didapat dari mana. Pembelajaran yang demikian tidak kondusif sehingga membuat
siswa menjadi sasaran pembelajaran yang pasif, dan hanya menerima konsep dari
guru saja. Tidak semua siswa dapat menghafal dengan baik tanpa memahami suatu
konsep. Hal ini berimplikasi pada hasil belajar siswa yang rendah atau tidak sesuai
dengan target yang ingin dicapai dalam suatu proses pembelajaran.
1.3 Tujuan
BAB 2. Pembahasan
2.1 Rencana
2.1.1 Rencana Perbaikan
Dalam pembelajaran dikelas guru dituntut untuk mampu membuat rancangan
pembelajaran. Bukan hanya itu, akan tetapi guru juga harus mempersiapkan suatu
rencana perbaikan yang diharuskan dipersiapkan dengan cermat. Rencana ini dapat
guru buat dengan format yang sistematis. Format tersebut yaitu RPP (Rencana
Perbaikan Pembelajaran) yang pada dasarnya sama seperti RPPH (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian) akan tetapi terdapat tambahan komponen yang
berkaitan dengan rencana perbaikan. Berikut ini merupakan contoh format rencana
perbaikan (RP) dan format rencana pelaksanaan pembelajaran.
RENCANA PEMBELAJARAN
I. Tujuan
A. Tujuan Umum :
Siswa mampu memahami tentang system tata surya
B. Tujuan Khusus :
1. Menjelaskan pengertian tata surya
2. Menyebutkan nama-nama planet dalam tata surya
3. Mengidentifikasi planet yang ada kehidupannya
4. Menjelaskan terjadinya siang dan malam
II. Materi, Media, dan Sumber
1. Sistem tata surya : matahari dan 9 planet
2. Gambar susunan tata surya
3. Buku IPA kelas VI
IV. Evaluasi
Pada akhir pelajaran, dalam bentuk 5 butir tes objektif.
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
I. Tujuan
A. Tujuan Umum :
Siswa mampu memahami tentang system tata surya
B. Tujuan Khusus :
1. Menjelaskan pengertian tata surya
2. Menyebutkan nama-nama planet dalam tata surya
3. Mengidentifikasi planet yang ada kehidupannya
4. Menjelaskan terjadinya siang dan malam
C. Tujuan Perbaikan :
1. Meningkatkan pemahaman siswa melalui peragaan dengan
menggunakan globe dan lampu senter
2. Menyebaran pertanyaan minimal kepada 10 orang siswa
IV. Evaluasi :
1. Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran melalui tanya jawab lisan,
dan pada akhir pelajaran dengan tes tulis.
2. Alat evaluasi : pertanyaan lisan dan tertulis sebagai berikut :
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tata surya?
b. Sebutkan planet-planet yang mengelilingi matahari dari yang paling
dekat sampai yang paling jaug dengan matahari?
c. Jelaskan mengapa ada siang dan malam?
d. Di planet mana yang terdapat kehidupan? Mengapa?
Kunci jawaban :
a. Sistem tata surya adalah sususan matahari dan planet-planetnya.
b. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan
Pluto.
c. Karena adanya rotasi bumu, ada belahan bumi yang langsung menghadap
matahari (siang), sedangkan belahan bumi sebaliknya tidak kena siang
matahari (malam).
d. Di bumi, karena ada atmosfer, udara, air.
Pada RPP ke-2 ada tambahan tujuan perbaikan dan rinciannya lebih lengkap.
Dengan mencantumkan secara rinci dengan lengkap setiap langkah dan hal-hal yang
berkaitan dengan substansi, seperti acuan, pertanyaan, atau alat peraga, maka ketika
akan melaksanakan tindakan perbaikan, semuanya sudah siap.
Ada beberapa langkah untuk mengambangkan RPP dengan akurat, yaitu :
a. Membuat scenario pembelajaran, yang terdiri dari langkah-langkah dalam
pembelajaran yang berkaitan dengan perbaikan yang diinginkan.
b. Mempersiapkan fasilitas, sarana, dan prasarana yang diperlukan dalam
melaksanakan tindakan perbaikan, termasuk mempersiapkan alat peraga,
jika memang dibutuhkan.
c. Menyusun RPP yang lengkap.
d. Melakukan simulasi perbaikan, yang hasilnya dapat digunakan untuk
memperbaiki scenario pembelajaran atau rencana perbaikan secara
keseluruhan.
Cara pengembangan RPP dalam garis besar dapat mengikuti langkah – langkah
sebagai berikut:
Sedikitnya ada dua fungsi RPP dalam KTSP kedua fungsi tersebut adalah
a. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan RPP dalam KTSP adalah bahwa rencana pelaksanaan
pembelajaran hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan
kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang.
b. Fungsi Pelaksanaan
Dalam pengembangan KTSP, rencana pelaksanaan pembelajaran harus
disusun secara sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa
kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang actual. Dengan
demikian, rencana pelaksanaan pembelajaran berfungsi untuk mengafektifkan
proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan.
Terkait dengan proposal PTK , hakikatnya juga tidak jauh berbeda dari proposar
dalam bidang penelitian lainnya. Proposal ini diajukan oleh guru atau satu tim (yang
terdiri dari dosen LPTK yang berkolaborasi dengan guru untuk memenuhi satu
persyaratan yang dikeluarkan sponsor. Misalnya, jika dalam rangka memperingati
hari pendidikan nasional, Dinas Pendidikan di Wilayah menyelenggarakan
perlombaan melakukan PTK bagi para guru SD, SMP, SMA maka jika ingin
mengikuti lomba tersebut maka harus mempersiapkan sebuah proposal, sesuai dengan
format yang diberikan oleh panitia.
a. Judul penelitian
b. Bidang kajian
c. Pendahuluan
d. Perumusan dan pemecahan masalah
e. Tujuan penelitian
f. Manfaat hasil penelitian
g. Kajian pustaka
h. Renacana dan prosedur penelitian
i. Jadwal penelitian
j. Biaya penelitian
k. Personalia penelitian
l. Daftar pustaka
m. Lampiran-lampiran:
1. Instumen penelitian
2. Curriculum vitae semua peneliti
3. surat keterangan ketua Lemlit
4. surat keterangan dekan
Deskripsi singkat ini bersumber dari pedoman penyusunan usulan PTK yang
dikeluarkan oleh Dikti (2004 dan 2005)
1. Judul
2. Bidang kajian
3. Pendahuluan
5. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah dan tindakan
perbaikan. Dlaam hal ini anda harus ingat bahwa tujuan pnelitian berbeda dengan
tujuan perbaikan. Tujuan penelitian pada umumnya berkisar pada
mendeskripsikan atau mengumpulkan informasi atau menguji hipotesis. Terkait
dengan tujuan penelitian pada umumnya, maka PTK pada umumnya bertujuan
untuk mendeskripsikan proses dan hasil perbaikan. Dengan perkataan lain tujuan
ini berkaitan dengan mencari jawaban apakah tindakan perbaikan yang kita
lakukan berhasil menccapaiperbaikan yangdiharapkan, atau ada yang perlu diubah
pada daur berikutnya. Sebagai ontoh, tujuan penelitian yang terkait dengan
perbaikan pembelajaran IPS di kelas V SD, dapat disusun sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan cara menggunakan contoh kongkret dalam menjelaskan.
b. Mendeskripsikan cara mengaktifkan siswa melalui tanya jwab dan diskusi
c. Menganalisis dampat penggunaan contoh kongkret dan mengaktifkan siswa
terhadap pemahaman siswa.
6. Manfaat penelitian
Jelas manfaat penelitian ini bagi guru, siswa dan institusi (sekolah/LPTK).
7. Kajian Pustaka
Dalam bagian ini dicantumkan kajian konsep, teori atau penelitian lain yang
relevan dengan permasalahan dan tindakan yang dirancang, sehingga jelas
kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini. Kajian pustaka daoat berasal
dari berbbagai sumber.
9. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian memuat semua kegiatan penelitian, mulai dari perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, sampai dengan penulisan laporan, lengkap dengan waktu
pelaksanaan. Jadwal dibuat dalam tabel khusus yang disebut Gantt Chart.
13. Lampiran
Lampiran dibuat sesuai dengan permintaan sponsor. Pada umumnya yang
dilampirkan adalah instrumen penelitian, riwayat hidup tim peneliti, dan surat
keterangan lain yang diperlukan.