Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

RENCANA DAN PROPOSAL PTK

Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas

Kelas B

Dosen Pengampu :

Nanik Yuliati, M.Pd

Disusun oleh :

1. Lana Jayanti (170210205088)


2. Putri Alviannes J.F (180210205044)
3. Qothrun Nada S.F (180210205088)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIADINI


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat
dan karunianya kami masih diberi kesehatan dan kebahagiaan sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa kami ucapkan rasa
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu atas penyelesaian makalah
ini. Terimakasih kepada ibu Nanik Yulianti, M.Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah Penelitian Tindakan Kelas yang telah membantu dan membimbing kami
dalam penyelesaian makalah ini. Terimakasih kepada teman-teman kelompok
sekalian yang telah ikut berpartisipasi mencari materi untuk menyelesaikan makalah
ini.
Sekian yang dapat kami sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf. Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang
membancanya. Kami menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dari makalah yang
kami buat. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian
agar kedepannya dapat lebih baik lagi. Sekian.

Bali, 06 Maret 2021


DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PTK merupakan salah satu jenis penelitian dari berbagai jenis yang ada seperti
penelitian eksperimen darn penelitian kuantitatif, namun PTK merupakan jenis
penelitian yang paling tepat dan strategis untuk perbaikan proses pembelajaram yang
permasalahanya banyak dialami oleh para tenaga pendidik dan kependidikan. Oleh
karena itu, jenis penelitian ini sangat tepat untuk dipahami dan diaplikasikan dalam
upaya mengatasi maslah yang relevan bagi mereka, yang kesehariannya tidak lepas
dari masalah di kelas atau proses pembelajaran.
Tahap penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), merupakan awal
bagi penelitian (guru dan dosen) untuk merencanakan, merumuskan dan mendesain
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang apa masalah yang diteliti, dan bagaimana
solusi penyelesaian masalah penelitian tersebut.
Tahap pra penelitian sering kita kenal dengan sebutan tahap mendesain penelitian
(menulis proposal). Proposal penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam
suatu penelitian, karena proposal merupakan panduan atau pedoman bagi peneliti
dalam melaksanakan tahap penelitian.
Proses belajar akan terjadi jika pengetahuan yang dipelajari bermakna bagi
pembelajar (Freudental, 1991 dalam buku Ariyadi Wijaya, 2011:3). Pembelajaran
matematika selama ini dipandang sebagai alat yang siap pakai. Pandangan ini
mendorong guru bersikap cenderung memberi tahu konsep dan cara
menggunakannya. Pembelajaran matematika terfokus pada guru, sehingga siswa
cenderung pasif. Guru yang mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu
masih terdapat metode konvensional yang diterapkan, membuat suasana
pembelajaran di kelas monoton. Metode pembelajaran yang sering dilaksanakan,
biasanya ceramah, guru yang menjelaskan materi pembelajaran, memberikan rumus
dan siswa disuruh menghafal rumus tersebut tanpa mengetahui konsep rumus tersebut
didapat dari mana. Pembelajaran yang demikian tidak kondusif sehingga membuat
siswa menjadi sasaran pembelajaran yang pasif, dan hanya menerima konsep dari
guru saja. Tidak semua siswa dapat menghafal dengan baik tanpa memahami suatu
konsep. Hal ini berimplikasi pada hasil belajar siswa yang rendah atau tidak sesuai
dengan target yang ingin dicapai dalam suatu proses pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
BAB 2. Pembahasan

2.1 Rencana
2.1.1 Rencana Perbaikan
Dalam pembelajaran dikelas guru dituntut untuk mampu membuat rancangan
pembelajaran. Bukan hanya itu, akan tetapi guru juga harus mempersiapkan suatu
rencana perbaikan yang diharuskan dipersiapkan dengan cermat. Rencana ini dapat
guru buat dengan format yang sistematis. Format tersebut yaitu RPP (Rencana
Perbaikan Pembelajaran) yang pada dasarnya sama seperti RPPH (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian) akan tetapi terdapat tambahan komponen yang
berkaitan dengan rencana perbaikan. Berikut ini merupakan contoh format rencana
perbaikan (RP) dan format rencana pelaksanaan pembelajaran.
RENCANA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : IPA


Pokok Bahasa : Tata surya / Sistem tata surya
Sub pokok bahasan : Matahari dikelilingi oleh 9 planet dan benda langit lainnya
Kelas/Semester : VI/II
Waktu : 45 menit

I. Tujuan
A. Tujuan Umum :
Siswa mampu memahami tentang system tata surya
B. Tujuan Khusus :
1. Menjelaskan pengertian tata surya
2. Menyebutkan nama-nama planet dalam tata surya
3. Mengidentifikasi planet yang ada kehidupannya
4. Menjelaskan terjadinya siang dan malam
II. Materi, Media, dan Sumber
1. Sistem tata surya : matahari dan 9 planet
2. Gambar susunan tata surya
3. Buku IPA kelas VI

III. Kegiatan Pembelajaran :


A. Kegiatan Awal : (5 menit)
1. Tanya jawab tentang pelajaran yang lalu
2. Menyampaikan tujuan dan kegiatan
B. Kegiatan Inti : (25 menit)
1. Menjelaskan system tata surya dengan menggunakan gambar
2. Menunjukkan dengan gambar planet-planet yang mengitari matahari
3. Tanya jawab
C. Kegiatan Penutup : (10 menit)
1. Merangkum
2. Memberikan tes tertulis

IV. Evaluasi
Pada akhir pelajaran, dalam bentuk 5 butir tes objektif.
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : IPA


Pokok Bahasa : Tata surya / Sistem tata surya
Sub pokok bahasan : Matahari dikelilingi oleh 9 planet dan benda langit lainnya
Kelas/Semester : VI/II
Waktu : 40 menit

I. Tujuan
A. Tujuan Umum :
Siswa mampu memahami tentang system tata surya
B. Tujuan Khusus :
1. Menjelaskan pengertian tata surya
2. Menyebutkan nama-nama planet dalam tata surya
3. Mengidentifikasi planet yang ada kehidupannya
4. Menjelaskan terjadinya siang dan malam
C. Tujuan Perbaikan :
1. Meningkatkan pemahaman siswa melalui peragaan dengan
menggunakan globe dan lampu senter
2. Menyebaran pertanyaan minimal kepada 10 orang siswa

II. Materi, Media, dan Sumber


1. Sistem tata surya : matahari dan 9 planet
2. Gambar susunan tata surya
3. Globe dan lampu senter
4. Buku IPA kelas VI

III. Kegiatan Pembelajaran :


A. Kegiatan Awal : (5 menit)
1. Memberi salam dan menanyakan keadaan anak-anak
2. Mengajukkan pertanyaan berikut
a. Bagaimana cuaca tadi malam?
b. Kalau cuaca terang, apa yang anak-anak liat di langit?
c. Berapa banyak bintang di langit?
d. Kalau siang hai, apa yang terlihat di langit?
3. Menyampaikan tujuan, manfaat pelajaran, dan kegiatan, yaitu anak-anak
akan bermain dengan globe dan lampu senter, serta berdiskusi dalam
kelompok.

B. Kegiatan Inti : (25 menit)


1. Guru menempelkan gambar tata surya di papan, meminta siswa
membaca nama-nama planet, kemudian menunjukkan apa yang disebut
sebagai tata surya.
2. Nama-nama planet ditutup, kemudian siswa secara acak diminta
menuliskan nama planet yang ditunjuk oleh temannya.
3. Guru memperagakan terjadinya siang dan malam dengan menggunakan
globe dan lampu senter. Beberapa siswa diberi kesempatan melakukan
peragaan tersebut.
4. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan perubahan belahan
bumi yang mendapat sinar matahari selama terjadi rotasi bumi.
5. Berdasarkan hasil pengamatan dan tanya jawab, guru meminta siswa
berdiskusi dengan teman di sebelahnya, mengapa terjadi siang dan
malam.
6. Hasil diskusi dimantapkan
7. Dengan didahului pertanyaan : apa yang diperlukan agar makhluk dapat
hidup, guru menjelaskan tentang kehidupan yang ada di bumi karena
punya atmosfer.
C. Kegiatan Penutup : (10 menit)
1. Membimbing siswa merangkum pelajaran.
2. Memberikan tes tertulis.

IV. Evaluasi :
1. Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran melalui tanya jawab lisan,
dan pada akhir pelajaran dengan tes tulis.
2. Alat evaluasi : pertanyaan lisan dan tertulis sebagai berikut :
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tata surya?
b. Sebutkan planet-planet yang mengelilingi matahari dari yang paling
dekat sampai yang paling jaug dengan matahari?
c. Jelaskan mengapa ada siang dan malam?
d. Di planet mana yang terdapat kehidupan? Mengapa?

Kunci jawaban :
a. Sistem tata surya adalah sususan matahari dan planet-planetnya.
b. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan
Pluto.
c. Karena adanya rotasi bumu, ada belahan bumi yang langsung menghadap
matahari (siang), sedangkan belahan bumi sebaliknya tidak kena siang
matahari (malam).
d. Di bumi, karena ada atmosfer, udara, air.

Pada RPP ke-2 ada tambahan tujuan perbaikan dan rinciannya lebih lengkap.
Dengan mencantumkan secara rinci dengan lengkap setiap langkah dan hal-hal yang
berkaitan dengan substansi, seperti acuan, pertanyaan, atau alat peraga, maka ketika
akan melaksanakan tindakan perbaikan, semuanya sudah siap.
Ada beberapa langkah untuk mengambangkan RPP dengan akurat, yaitu :
a. Membuat scenario pembelajaran, yang terdiri dari langkah-langkah dalam
pembelajaran yang berkaitan dengan perbaikan yang diinginkan.
b. Mempersiapkan fasilitas, sarana, dan prasarana yang diperlukan dalam
melaksanakan tindakan perbaikan, termasuk mempersiapkan alat peraga,
jika memang dibutuhkan.
c. Menyusun RPP yang lengkap.
d. Melakukan simulasi perbaikan, yang hasilnya dapat digunakan untuk
memperbaiki scenario pembelajaran atau rencana perbaikan secara
keseluruhan.

2.2 Mempersiapkan Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Pengertian sarana dan prasarana secara etimologi memiliki perbedaan namun


dalam dunia pendidikan sering kali di sebut sarana prasarana pendidikan mengingat
kedua alat tersebut saling berkaitan erat sebagai fasilitas pendidikan (educational
facilities).
Pengertian sarana dan prasarana pendidikan menurut  Tim Perumus Penyusun
Pedoman Pembukuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan,
dibedakan sesuai dengan fungsinya, yaitu:
a. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses
belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar
pencapaian tujuan pendidikan dan berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan
efisien.
b. Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang
jalannya proses pendidikan, seperti : halaman, kebun atau taman sekolah,
jalan menuju ke sekolah, tata tertib sekolah, dan sebagainya.

Menurut E. Mulyasa, Sarana Pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan


yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya
proses belajar, mengajar, seperti bangunan, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan
media pengajaran.
Menurut Ibrahim Bafadal bahwa prasarana pendidikan adalah semua
perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan
proses pendidikan di sekolah.
Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa sarana merupakan alat
penunjang belajar siswa yang langsung berhubungan dengan pembelajaran dan siswa
sedangkan prasarana meruapkan alat penunjang yang tidak langsung berhubungan
dengan hubungan pembelajran dan siswa namun keduanya sama – sama
mempengaruhi terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien. Sarana sangat
diperlukan dalam pembelajaran, misalnya meja, kursi, ruang kelas, papan tulis, dan
lain sebagainya. Bayangkan saja apabila tidak terdapat alat alat tersebut dikelas
bagaimana proses pembelajaran akan berjalan dengan kondusif, efektif dan effisien.
Ada tidaknya sarana dalam menunjang pembelajaran sangat berpengaruh pada hasil
akhir dari proses pembelajran yang telah dilakuakan.
Prasarana pembelajaran sama pentingnya dengan sarana pembelajaran
walaupun tidak mempengaruhi secara langsung dalam proses nya , misal lingkungan
sekolah yang tenang dan lingkungan sekolah yang bising pastinya akan berbeda
kualitas siswa yang dihasilkan. Dimana siswa dari sekolah yang memiliki lingkungan
belajar yang tenang dan kondusif akan lebih mudah menerima dan memahami materi
yang diberikan oleh guru sedangkan siswa yang belajar disekolah yang
lingkungannya berisik dan tidak kondusif pastinya akan lebih sulit berkonstrasi dan
perhatiannya mudah terahlihkan pada hal – hal sekitar yang terkait pada
pembelajaran.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sarana dan prasaran yang baik
sehingga menunjang proses pembelajaran agar dapat berjalan optimal dan tujuan
pendidikan dapat tercapai dengan maksimal.
2.3 Menyusun RPP yang lengkap
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) merupakan pegangan seorang guru
dalam menajar di dalam kelas. RPP dibuat oleh seorang guru untuk membantu dalam
mengajar supaya selesai dengan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi pada hari itu.

2.3.1 Hakikat RPP Menurut Ahli

Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses,


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan ataupun lebih. RPP brekembang dari
silabus untuk lebih mengarahkan kegiatan pembelajaran sperta didik untuk mencapai
Kompetensi Dasar.
Menurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di Sekolahan Dasar, RPP
merupakan sebuah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemua
atau lebih. RPP dikembangkan dengan rinci dari materi pokok ataupun tema tertentu
yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada suatu pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,memotivasi
siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema dan dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan atau lebih. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru
secara individu maupun berkelompok dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus
sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.
Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar merupakan pendekatan pembelajaran Tematik
Terpadu dari kelas I sampai kelas VI.

2.3.2 Prinsip-pirinsip Pengembangan RPP

Pengembangan RPP mengikuti prinsip-prinsip berikut:


a. RPP adalah arti dari ide kurikulum bedasarkan siklus yang dikembangkan
pada tingkat nasional ke dalam rencangan proses pembelajaran untuk
direalisasikan dalam pembelajaran.
b. RPP berkembang sesuai dengan yang telah dinyatakan oleh silabus konsidi
pada pendidikan baik kemampuan awal persertaa didik, motivasi
belajar,potensi, minat, bakat, gaya belajar, serta kemampuan emosi.
c. RPP harus mendorong dan berpartisipaso secara aktif dalam peserta didik.
d. RPP sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 agar dapat menghasilkan peserta
didik yang tak berhenti belajar dan mandiri.
e. RPP harus dapat mengembangkan budaya baca dan menulis terhadap peserta
didik.
f. Kegiatan belajar dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, serta berekspresi dalam bentuk
tulisan.
g. RPP memiliki ranacangan program pemberian umpan balik positif, remedi,
penguatan, umpan balik, serta pengayaan.
h. RPP dibuat dengan memperhatikan keterpaduan dan keterkaitan antara KD
dan KI, materi pembelajaran, penilaian, sumber belajar, serta kegiatan belajar
dalam keutuhan pengalaman belajar.
RPP dibuat dengan pertimbangan pernerapan teknologi komunikasi dan
informasi dengan terintegarasi, sistematis, serta efektif sesuai dengan kondisi
dan situasi.

2.3.3 Langkah-langkah Mengembangkan RPP

Pengembangan RPP disusun dengan mengakomondasikan pembelajaran tematik


atau RPP tematik. RPP tematik meripakan suatu rencana pembelajaran tematik
terpadu yang telah dikembangkan dengan terinci dari subuah tema. Langkah-langkah
pengembangan RPP tematik yaitu:
a. Mengkaji silabus tematik
b. Mengidentifikasi materi pembelajaran
c. Menentukan tujuan
d. Mengembangkan kegiatan Pembelajaran
e. Penjabaran jenis penilaian
f. Menentukan alokasi waktu
g. Menentukan sumber belajar

2.3.4 Cara Pengembangaan RPP

Cara pengembangan RPP dalam garis besar dapat mengikuti langkah – langkah
sebagai berikut:

a. Mengisi kolom identitas.


b. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah
ditetapkan.
c. Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indicator yang
akan digunakan yang telah disusun yang terdapat pada silabus.
d. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetesi dan
kompetensi dasar, serta indikator yang telah ditentukan.
e. Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran
yang ada pada silabus.
f. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan.
g. Merumuskan langkah – langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal,
inti, dan akhir.
h. Menentukan sumber belajar yang digunakan.
i. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, dan tehnik
penskoran.
2.4 Fungsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sedikitnya  ada dua fungsi RPP dalam KTSP  kedua fungsi tersebut adalah
a. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan RPP dalam KTSP adalah bahwa rencana pelaksanaan
pembelajaran hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan
kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang.
b. Fungsi Pelaksanaan
Dalam pengembangan KTSP, rencana pelaksanaan pembelajaran harus
disusun secara sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa
kemungkinan penyesuaian dalam  situasi pembelajaran yang actual. Dengan
demikian, rencana pelaksanaan pembelajaran berfungsi untuk mengafektifkan
proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan.

2.4.1 Manfaat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

a. Adapun manfaat rencana pelaksanaan pembelajaran antara lain:


b. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
c. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang     terlibat   dalam kegiatan.
d. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun siswanya.
e. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat dapat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerjanya.
f. Sebagai bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
g. Perencanaan pembelajaran dibuat untuk menghemat waktu, tenaga, alat, dan
biaya.
2.5 Proposal PTK
2.5.1 Hakikat Proposal PTK
Dalam konteks pendidikan, proposal atau usulan merupakan satu dokumen yang
berisi tentang rencana suatu kegiatan pendidikan yang dirancang oleh para
pengusulnya. Dokumen tersebut memaparkan secara jelas apa yang akan dikerjakan,
mengapa hal tersebut dikerjakan , siapa yang terlibat dalam kegiatan itu, apa yang
akan dihasilkan dari kegiatan itu, bagaimana dan kapan kegiatan tersebut akan
dilaksankan, serta yang tidak kalah pentingnya berapa anggaran atau biaya yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Terkait dengan proposal PTK , hakikatnya juga tidak jauh berbeda dari proposar
dalam bidang penelitian lainnya. Proposal ini diajukan oleh guru atau satu tim (yang
terdiri dari dosen LPTK yang berkolaborasi dengan guru untuk memenuhi satu
persyaratan yang dikeluarkan sponsor. Misalnya, jika dalam rangka memperingati
hari pendidikan nasional, Dinas Pendidikan di Wilayah menyelenggarakan
perlombaan melakukan PTK bagi para guru SD, SMP, SMA maka jika ingin
mengikuti lomba tersebut maka harus mempersiapkan sebuah proposal, sesuai dengan
format yang diberikan oleh panitia.

2.5.2 Format Proposal PTK


Seperti yang sudah dipaparkan diatas, setiap sponsor pada dasarnya akan
mempunyai format sendiri yang perlu diikuti oleh mereka yang mengajukan proposal.
Variasi tersebut pada umumnya terdapat pada identitas dan hal-hal yang bersifat
administratif, namun dari segi substansi pada dasarnya semua proposal PTK mengacu
pada komponen yang sama. Hal-hal yang bersifat administratif misalnya :surat
keterangan, riwayat hidup peneliti, jumlah peneliti, dan semacamnya. Sedangkan
substansi proposal penelitian pada dasarnya terdiri dari komponen berikut:
a. Pendahulan, yang berisi latar belakang masalah
b. Masalah, tujuan, dan manfaat penelitian
c. Kerangka teoretis
d. Metodologi penelitian

Sistematika usulan PTK

a. Judul penelitian
b. Bidang kajian
c. Pendahuluan
d. Perumusan dan pemecahan masalah
e. Tujuan penelitian
f. Manfaat hasil penelitian
g. Kajian pustaka
h. Renacana dan prosedur penelitian
i. Jadwal penelitian
j. Biaya penelitian
k. Personalia penelitian
l. Daftar pustaka
m. Lampiran-lampiran:
1. Instumen penelitian
2. Curriculum vitae semua peneliti
3. surat keterangan ketua Lemlit
4. surat keterangan dekan

Deskripsi singkat ini bersumber dari pedoman penyusunan usulan PTK yang
dikeluarkan oleh Dikti (2004 dan 2005)

1. Judul

Judul harus singkat dan jelas namun mampu menggambarkan masalah


peneliti, tindakan perbaikan, hasil yang diharapkan, dan tempat penelitian.
Sebagai contoh, judul penelitian untuk tindakan perbaikan pembelajaran IPS di
kelas V SD, dapat di buat dalam berbagai alternatif sebagai berikut.
a. Penggunaan alat peraga dan contih, serta mengaktifkan siswa dalam
meningkatkan pemahaman siswa kelas V SD Sedayu dalam IPS.

2. Bidang kajian

Bidang kajian berkaitan dengan masalah pembelajaran yang menjadi fokus


PTK yang anda usulkan, misalnya desain dn strategi pembelajaran, alat bantu,
penilaian, atau motivasi yang rendah. Sebagai contoh, bidang kajian untuk judul
diatas adalah : desain dan strategi pembelajaran

3. Pendahuluan

Pendahuluan mencakup deskripsi tentang masalah pembelajaran, proses


identifikasi dan analisis masalah, penyebab/akar terjadinya masalah, serta alasan
mengapa penting untuk diatasi

4. Perumusan dan pemecahan masalah


Rumusan masalah sebaiknya dibuat dalam bentuk kalimat tanya dan memang
merupakan masalah penelitian.

5. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah dan tindakan
perbaikan. Dlaam hal ini anda harus ingat bahwa tujuan pnelitian berbeda dengan
tujuan perbaikan. Tujuan penelitian pada umumnya berkisar pada
mendeskripsikan atau mengumpulkan informasi atau menguji hipotesis. Terkait
dengan tujuan penelitian pada umumnya, maka PTK pada umumnya bertujuan
untuk mendeskripsikan proses dan hasil perbaikan. Dengan perkataan lain tujuan
ini berkaitan dengan mencari jawaban apakah tindakan perbaikan yang kita
lakukan berhasil menccapaiperbaikan yangdiharapkan, atau ada yang perlu diubah
pada daur berikutnya. Sebagai ontoh, tujuan penelitian yang terkait dengan
perbaikan pembelajaran IPS di kelas V SD, dapat disusun sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan cara menggunakan contoh kongkret dalam menjelaskan.
b. Mendeskripsikan cara mengaktifkan siswa melalui tanya jwab dan diskusi
c. Menganalisis dampat penggunaan contoh kongkret dan mengaktifkan siswa
terhadap pemahaman siswa.

6. Manfaat penelitian
Jelas manfaat penelitian ini bagi guru, siswa dan institusi (sekolah/LPTK).

7. Kajian Pustaka

Dalam bagian ini dicantumkan kajian konsep, teori atau penelitian lain yang
relevan dengan permasalahan dan tindakan yang dirancang, sehingga jelas
kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini. Kajian pustaka daoat berasal
dari berbbagai sumber.

8. Rencana dan Prosedur Penelitian


Bagian ini memuat:
a. Subjk penelitian, tempat, waktu, dan lama tindakan
b. Prosedur PTK yang dilaksanakan yang terdiri dari perencanaan,
plaksanaan tindakan, obsevasi, evaluasi-refleksi, yang semuanya bersifat
siklus (berulang sesuai dengan jumlah daur/siklus yang direncanakan).

9. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian memuat semua kegiatan penelitian, mulai dari perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, sampai dengan penulisan laporan, lengkap dengan waktu
pelaksanaan. Jadwal dibuat dalam tabel khusus yang disebut Gantt Chart.

10. Biaya Penelitian


Bagian ini mencantumkan secara rinci biaya yang diperlukan dalam penelitian
ini. Rincian biaya haruslah logis dan sesuai dengan ketentuan dari sponsor.
11. Personalia Penelitian
Memuat identitas tim peneliti serta perannya dalam penelitian.

12. Daftar Pustaka


Memuat semua sumber yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini.
Daftar Pustaka ditulis menurut aturan tertentu, misalnya American Psychlogy
Association (APA).

13. Lampiran
Lampiran dibuat sesuai dengan permintaan sponsor. Pada umumnya yang
dilampirkan adalah instrumen penelitian, riwayat hidup tim peneliti, dan surat
keterangan lain yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai