Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dini Farah Wulandari

NIM : 856726554
Kelas : 3.A
Mata Kuliah / Kode : Pembelajaran Kelas Rangkap/ PDGK4302
Tutor : Muhammad Terti Juniawan, S.Pd., M.Pd.

ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PKR 221, 222 DAN 333

1. Model PKR 221: PKR Murni


Kelebihan:
 Kegiatan pendahuluan dan penutupan masing-masing kelas dapat dilakukan bersama-
sama dalam ruangan yang akan digunakan untuk pembelajaran.
 Tidak membuang waktu, karena proses pembelajaran berlangsung dalam satu
ruangan.
 Prinsip keserempakan terpenuhi tanpa batas fisik.
 Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas dapat
berlangsung terus menerus.

Kekurangan:
 Hanya mungkin diterapkan jika jumlah siswa tidak terlampau banyak (15-20 orang).
 Siswa tidak dapat fokus dengan apa yang dipelajari atau dikerjakan karena terganggu
oleh aktivias kelas lain.

2. Model PKR 222: PKR Modifikasi


Kelebihan:
 Masing-masing kelas lebih fokus dengan pelajaran yang sedang dihadapinya atau
aktivitas yang sedang dilakukan karena terbebas dari aktivitas kelas lain.
 Proses pembelajaran berlangsung dalam 2 ruangan berdekatan yang terhubungkan
dengan pintu.
 Model PKR 222 merupakan model PKR modifikasi, untuk kondisi jumlah siswa lebih
dari 20 orang, yang tidak mungkin ditampung dalam satu ruangan
 Terciptanya kemandirian belajar siswa.

Kekurangan:
 Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak
dapat berlangsung terus menerus karena masing-masing kelas harus menunggu
hadirnya guru secara fisik secara bergiliran.
 Waktu tunggu lebih lama karena guru harus berpindah-pindah di antara 2 ruangan.
 Jika tidak ada ruangan yang cukup untuk memberikan pengantar dan pengarahan
umum untuk dua kelas secara bersamaan, maka harus mencari ruangan atau tempat
lain.

3. Model PKR 333: PKR Modifikasi


Kelebihan:
 Masing-masing kelas lebih fokus dengan pelajaran yang sedang dihadapinya atau
aktivitas yang sedang dilakukan karena terbebas dari aktivitas kelas lain.
 Siswa lebih mandiri dalam pembelajaran
 Guru mengelola tiga tingkatan kelas yang berbeda dalam tiga ruangan secara
bersamaan.

Kekurangan:
 Prinsip keserempakan tidak terkendalikan dengan utuh secara tatap muka mengingat
terdapat batas fisik.
 Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak
dapat berlangsung terus menerus karena masing-masing kelas harus menunggu
hadirnya guru secara fisik.
 Waktu tunggu jauh lebih lama lagi karena guru harus berpindah-pindah di antara 3
ruangan.

Anda mungkin juga menyukai