Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

DISUSUN OLEH
1. BANGGA SATRIA
2. ARIEF RAHMAN HARTANTO
3. DINI FARAH WULANDARI
4. ALISA SRI HARTATI
5. APRISA YANA
6. AGUSTINI

KELAS 1.A
DOSEN PENGAJAR DRS, NASIKHUN, M.M

UNIVERSITAS TEBUKA PALEMBANG


TAHUN 2019/2020
Modul 1
Kegiatan belajar 1
PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. PENGERTIAN PTK
Penelitian meruapakan kegiatan puncak dari studi mereka. Para mahasiswa dituntut
untuk mengembangkan wawasannya dengan cara melakukan pencaharian atau eksplorasi
untuk menemukan jawaban dari masalah yang menjadi bidang kajiannya.
Bertitik tolak dari uraian diatas, penelitian tindakan kelas merupakan satu penelitian
pula, yang dengan sendirinya mempunyai berbagai aturan ndan langkah yang harus
diikuti. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom action research,
yaitu satu action reasearch yang dilakukan di kelas.

Jika kita cermati pengertian secara seksama, kita akan menemukan sejumlah ide
pokok sebagaiberikut
1. Penelitian tindakan adalah satu betuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui
refleksi diri
2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti,
seperti guru, siswa atau kepala sekolah
3. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial , termasuk situasi pendidikan
4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki dasar pemikiran dan krepantasan
praktik – praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta situasi atau lembaga
tempat praktik tersebut dilakukan.

Dari keempat ide pokok tersebut dapat kita simpulkan bahwa penelitian tindakan
merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode
utama, dilakukan oleh orang yang terlibat aspek.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk menjadi meningkat

B. KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Dari pengertian diatas dapat menemukan karakteristik PTK, yang membedakannya
dengan jenis penilaian lain. Mari kita kaji bersama cirim – ciri tersebut
1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa
parktik yang dilakukannya selama ini dikelas mempunyai masalah yang perlu
diselesaikan.
2. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri PTK yang
paling esensial.
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini
adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan dalam melalkukan interaksi.
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan
secara bertahap dan terus –menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan

Kunci utama dalam ptk adalah nadanya tindakan (action) yang dilakukan berulang – ulang
dalam rangka mencapai perbaikan yang diinginkan. Tindakan atau action ini dilakukan oleh
oarang yang terlibat langsung dalam bidang yang diperbaiki tersebut, dalam hyal ini para
guru.

C. PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENELITIAN KELAS


PTK termasuk salah satu jenis penelitian klas karena memang penelitian tersebut
dilakukan didalam kelas. Namun penelitian kelas yang dapat didefinisikan sebagai penelitian
yang dilakukan didalam kelas, mencangkup tidak hanya PTK, tetapi juga berbagai jenis
penelitian yang dilakukan didalam kelas. Penelitian kelas yang terkenal ada;lah penelitian
yang dilakukan menggunakan cara Flanders, yang ,mengamati proporsi berbicara antara guru
dan siswa.
Perbedaan perlu simak untuk menghilangkan salah persepsi yang selama sering
terjadi. Salah persepsi terutama bekisar peran peneliti luar terutama dari LPTK berniat
melakukan PTK tetapi tergelincir menjadi pembina guru, kemudian bermuara praktek
meminta para guru menerapkan satu cara (metode) mengajar yang diamati para dosen LPTK,
diungkapkan oleh Raka Joni , Kardiawarman , & Hadisubroto 1998.

D . Mengapa PTK perlu dilakukan oleh guru ?


Membaca pengertian dan ciri-ciri PTK muncul pertanyaan sangat mendasar diri Anda.
Mengapa guru harus dibebani lagi dengan PTK? Pekerjaan guru sudah cukup banyak,
mengapa bukan orang lain saja melakukan PTK ini? Bukankah ada para peneliti pendidikan
hasil-hasil penelitiannya dimanfaatkankan oleh para guru?
Pertanyaan ini tentu biasa-biasa saja, namun lama--lama anda merasakan, seorang guru
memang perlu mampu melakukan PTK .
Pertama, guru baik Mempunyai otonomi melakukan penilaian profesional,
sesungguhnya nya tidak perlu diberitahu harus Dia kerjakan . Tidak berarti bahwa ia tidak
dapat Menerima masukkan atau saran dari luar saran atau masukan Tersebut tetap penting,
tetapi guru lah menentukan memberikan profesional Judgement atau yang paling tahun
Apakah masukkan atau saran sesuai dengan kelas yang dihadapinya .
Kedua, ketidaktepatan paradigma penelitian tradisional membantu guru
memperbaiki kinerja nya mengajar. Salah satu aspek Tidak menguntungkan penelitian
tradisional temuan-temuannya dikemukakan oleh Athur Bloster dikutip Hopkins 1993
Pengaruh penelitian mengajar praktik pembelajaran sangat kecil karena asumsi atau titik tolak
mengajar digunakan para peneliti berbeda asumsi atau titik tolak digunakan para guru
akibatnya kesimpulan resmi dihasilkan berbagai penelitian kurang relevan kebutuhan guru
mengajar di kelas
Segi praktik di kelas perlu ditekankan , oleh yang paling tahu segala sesuatu
Terjadi di di kelas adalah guru . Paham kondisi setiap siswa ada di kelas sebagaimana na-
eun diungkapkan, pengamatan Seorang guru terhadap Perilaku dimunculkan oleh siswa
barangkali makna yang berbeda dibandingkan pengamatan seorang peneliti . Interaksi guru
siswa menghasilkan Pembelajaran an efektif

Kegiatan belajar 2
MANFAAT , KETERBATASAN , DAN PERSYARATAN PENELITIAN TINDAKAN
KELAS PTK
A. Manfaat penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas PTK mempunyai manfaat cukup besar baik bagi guru
pembelajaran Maupun bagi sekolah. Mari kita kaji manfaat tersebut satu per satu.
1. Manfaat PTK bagi guru
Bagi guru , PTK mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut
A. PTK dapat dimanfaatkan buru untuk memperbaiki pembelajaran dikelolanya karena
memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran. Perbaikan akan menimbulkan
rasa puas bagi guru Iya sudah ah tu tu sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
dikelolanya. Hasil PTK diperoleh disebarkan kepada teman sejawat sehingga mereka
barangkali tergerak untuk mencobakan Hasil tersebut paling tidak mencoba melakukan
perbaikan bagi pembelajaran di kelasnya
B. Melakukan PTK guru dapat berkembang secara profesional karena menunjukkan ia
mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran dikelolanya . Guru mampu menunjukkan
otonominya Sebagai pekerja profesional diketahui pekerja profesional guru dituntut
mampu mengembangkan diri dari pemula novice sampai kAtau menurut Riel 1998 entry
Kementan ke mentor Sampai Mast. Gaung profesionalisme mengajar semakin santer tahun
1992 Hopkins 1993. Tema didengungkan profesionalisme mengajar perubahan
individualisme ke kolaborasi dari supervisi mentoring membawa dampak adanya
perubahan relasi atasan-bawahan menjadi relasi kolegial hubungan hierarchical hubungan
dalam tim Hopkins 1993 kemampuan huruf melakukan PPK adalah penunjang terjadinya
perubahan ini
C. Manfaat PTK bagi Pembelajaran Siswa
D. Jika kita mengacu kembali kepada karakteristik PTK, kita tentu sepakat bahwa PTK
mempunyai manfaat yang sangat besar bagi pembelajaran karena tujuan PTK adalah
memperbaiki praktik pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki belajar siswa (Raka
Joni, Kardiawarman, & Hadisubroto, 1998). Dengan adanya PTK kesalahan dalam proses
pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut tidak akan
berlanjut. Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat.
Sebaliknya, jika kesalahan dalam proses pembelajaran dibiarkan berlarut-larut, maka guru
akan tetap mengajar dengan cara yang sama sehingga hasil belajar siswa pun tetap sama,
bahkan mungkin menurun. Dengan demikian, ada hubungan timbal balik antara
pembelajaran dan perbaikan hasil belajar siswa.
3. Manfaat PTK bagi Sekolah
Sekolah tidak akan berkembang atau hanya sedikit sekali berkembang tanpa
berkembangnya kemampuan guru, demikian pula sebaliknya guru tidak akan berkembang
tanpa berkembangnya sekolah. Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat
perubahan/perbaikan mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat. Berbagai
perbaikan akan dapat diwujudkan seperti penanggulangan berbagai masalah belajar siswa,
perbaikan kesalahan konsep, serta penanggulanganberbagai kesulitan mengajar yang dialami
oleh guru. Di samping itu, pendekatan penelitian tindakan yang dilakukan di dalam kelas
dapat dilaksanakan dalam pengelolaan kegiatan sekolah secara keseluruhan. Hubungan
kolegial yang sehat yang tumbuh dari rasa saling membutuhkan akan menumbuhkan iklim
kerja sama yang kondusif untuk memajukan sekolah. Dengan terbiasanya para guru
melakukan PTK, berbagai strategi/teknik pembelajaran dapat dihasilkan dari sekolah ini untuk
disebarluaskan kepada sekolah lain. Dengan demikian, sekolah mempunyai kesempatan yang
besar untuk berubah secara menyeluruh. Dlam konteks ini, PTK memberikan sumbangan
yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin dari peningkatan kemampuan
profesional para guru, perbaikan proses dan hasil belajar siswa, serta kondusifnya iklim
pendidikan di sekolah tersebut.
B. KETERBATASAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1. Validitas PTK
Validitas atau kesahihan PTK sebagai penelitian ilmiah masih sering dipertanyakan.
Metodologi yang agak longgar yang lebih bersifat informal meskipun dijaga keobjektifannya
masih menimbulkan keraguan.

2. Generalisasi
Sejalan dengan masalah validitas, hasil PTK tidak dapat digeneralisasikan karena memang
hasil tersebut hanya terkait dengan siswa dalam kelas tertentu.
C. KONDISI YANG DIPERSYARATKAN DALAM PTK
1. Sekolah harus memberikan kebebasan yang memadai bagi guru untuk melakukan PTK,
berkolaborasi dengan teman guru lainnya, dapat secara bebas meminta teman untuk menjadi
pengamat bagi kelasnya, dan bebas berdiskusi tentang kemajuan kelasnya, di samping dapat
menumbuhkan rasa saling mempercayai.
Modul 2
Kegiatan belajar 1

RENCANA DAN PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


Merencankan suatu kegiatan merupakan aktivitas sehari-hari bagi setiap orang yang hidup
secara teratur .rencana merupakan satu kebutuhan pokok dalam melaksanakan setiap
kegiatan.meskipun membuat rencana pembelajaran(RP).berdasarkan pemahaman tentang
ketiga materi tersebut.
MANFAAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penelitian tindakan kelas PTK mempunyai manfaat yang cukup besar,baik bagi
guru,pembelajaran,maupun bagi sekolah
1. Manfaat PTK bagi Guru
Bagi guru,PTK mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut.
PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memeperbaiki pembelajaran yang dikelola
karena memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran.perbaikan ini akan
menimbulkan rasa puas bagi guru karena ia sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran yang dikelolanya.
Dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara propesional karena dapat
menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang
dikelolahnya.dengan perkataan lain guru mampu menunjukkan otonominya sebagai pekerja
propesional.
Langkah merencanakan merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan.tanpa rencana
kegiatan yang kita lakukan tidak akan terarah atau sering di sebut ngawur atau
sembarangan.dalam melakukan kegiatan ada 4 langkah utama:
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisis dan merumuskan masalah
3. Merencanakan PTK
4. Melaksanakan PTK

Langkah pertama dan kedua merupakan bagian awal dari merencanakan perbaikan
Tahap –tahap dalam melaksana PTK
1. Refleksi
2. merencanakan
3. Mengamati Melakukan tindakan.
A. MENGIDENTIFIKASI MASALAH
Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadarioleh
guru.masalah yang dirasakan guru mungkin masih kabur, sehingga guru perlu merenung atau
melakukan refleksi agar masalah tersebut menjadi jelas.Hopkins (1993). Menekankan bahwa
pada awalnya guru mungkin bingung untuk mengidentifikasi masalah.guru dapat mulai
melakukkan perbaikan,kemudian mencoba memfokuskan gagasan tersebut.
Dari uraian diatas barangkali dapat anda cermati bahwa munculnya masalah memang
pertama kali dirasakan oleh guru sebagai sesuatu yang msih kabur, namun guru memang
menyadari bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki.dampak dari sikap seperti ini sangat jelas
yaitu menurun kualitas pembelajaran.
Untuk mengidentifikasi masalah guru dapat mengajukan pertanyaan berikut kepada diri
sendiri.

1. Apa yang sedang terjadi deikelas saya?


2. Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?
3. Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?
4. Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut s aya biarkan?
5. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut guru perlu merenung atau melakukan refleksi tentang
apa yang terjadi di dalam kelas.refleksi akan efektif jika guru mempunyai pemahaman atau
kesadaran yang tinggi.
Langkah tersebut kembali mengingat kita akan salah satu karakteristik PTK, yaitu masalah
barasal dari guru sendiri sebagai pelaku atau pengelolah pembelajaran dan bukan berasal dari
orang luar.
Bidang yang layak dijadikan fokus PTK adalah:
a. Melibatkan kegiatan belajar dan mengajar
b. Mungkin ditangani oleh guru
c. Sangat menarik minat guru
d. Ingin diubah atau diperbaiki oleh guru(dalam Mills,2000)

B. MENGANALISIS DAN MERUMUSKAN MASALAH


Setelah masalah teridentifikasi kita perlu melakukan analisis sehingga dapat merumuskan
masalah dengan jelas.langkah dari Mills(2000), tanpa melakukan analisis mungkin masalah
yang kita idntifikasi masih kabur.analisis dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
kepada diri sendiri atau yang disebut refleksi.
Semua ini tergantung pada jenis masalah yang kita identifikasi. Misalanya jika masalah
yang kita identifikasi adalah rendahnya motivasi belajar siswa yang dianalisis adalah
dokumen tentang hasil belajar siswa.

Untuk menganalisi masalah perlu:


1. Menganalisis daftar hadir siswa
2. Menganalisis daftar nilai siswa
3. Menganalisis tugas-tugas
4. Menganlisi balikan(feedback)
5. Melakukan refleksi terhadap prilaku.

Dalam merumuskan masalah pada umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
yang menggambarkan sesuatuyang ingin di pecahkan atau dicari jawabannya melalui
penelitian dalah hal PTK. Masalah yang dihadapi guru mungkin sangat luas.masalah yang
dapat dihadikan fokus aptk atau yang dapat dipecahkan melaui PTK. Dengan terumusnya
masalah secara opersional anda sudah mulai membuat rencana perbaikan atau rencana PTK.
C. MERENCANAKAN PERBAIKAN
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan gur perlu membuat rencana tindakan yang sering
disebut rencana perbaikan.langkah –langkah dalam menyusun rencana sebagai berikut:
1. Rumuskan secara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan.
Hipotesis adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi
masalah.berdasarkan kajian,teori,yang pernah dilakukan dalam masalah serupa.
Diskusi dengan teman sejawat atau dengan pakar serta refleksi pengalaman sendiri sebgai
guru, berdasarkan hasil kajian tersebut guru menyusun berbagai alternatif tindakan dan
selajutnya guru perlu mengkaji setiap alternatif terutama keterkaitan dengan tujuan
tindakan (perbaikam) serta kelayakan pelaksanaanya.
2. Analisis Kelayakan Hipotesis Tindakan
Setelah menetapkan alternatif hipotesis yang terbaik, hipotesis ini masih perlu dikaji
kembali kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanaannya. Hal ini terutama
dikaitkan dengan hal-hal berikut.
a. Kemampuan dan komitmen guru.
b. Kemampuan dan kondisi fisik siswa.
c. Ketersediaan sarana/fasilitas yang diperlukan.
d. Iklim belajar dan iklim kerja di sekolah.

D. MELAKSANAKAN PTK
Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah cukup layak,
kini guru perlu mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan.
1. Menyiapkan Pelaksanaan
Ada beberapa langkah yang perlu disiapkan yaitu:
a. Membuat rencana pembelajaran dan skenario tindakan termasuk bahan pelajaran dan
tugas-tugas.
b. Menyiapkan fasilitas atau saran pendukung yang diperlukan.
c. Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data.
d. Melakukan simulasi pelaksanaan jika diperlukan. Guru dapat bekerjasama dengan
teman sejawat atau berkolaborasi dengan dosen LPTK.
2. Melaksanakan Tindakan
Agar pelaksanaan dapat berlangsung secara terarah, perlu memperhatikan beberapa
kriteria yang dikemukakan oleh Hopkins (1983)
a. Metodologi penelitian jangan sampai mengganggu komitmen guru sebagai pengajar.
b. Pengumpulan data jangan sampai menyita waktu guru terlampau banyak.
c. Metodologi harus reliabel (handal) hingga guru dapat menerapkan strategi yang sesuai
dengan situasi kelasnya.
d. Masalah yang ditangani guru harus sesuai dengan kemampuan dan komitmennya.
e. Guru harus memperhatikan berbagai aturan (etika) yang berkaitan dengan tugasnya.
f. PTK harus mendapat dukungan dari seluruh personil sekolah.

Kegiatan Belajar 2
Pengumpulan dan Analisis Data, serta Tindak Lanjut
A. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dalam PTK dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti observasi,
catatan harian, rekaman, angket, wawancara, serta analisis dokumen hasil belajar siswa.

1. Observasi dan Interpretasi


Tahap observasi dan interpretasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
perbaikan. Selain untuk menginterpretasikan peristiwa yang muncul sebelum direkam,
interpretasi juga membantu guru melakukan penyesuaian.
a. Prinsip dan jenis observasi
Observasi yang baik mempunyai prinsip dasar atau karakteristik yang harus diperhatikan.
Hopkins (1993) menyebutkan ada lima prinsip dasar atau karakteristik kunci observasi
sebagai berikut
1) Perencanaan Bersama. Harus ada perencanaan bersama antara guru dan pengamat.
2) Fokus. Fokus observasi harus ditetapkan bersama.
3) Membangun Kriteria. Guru dan pengamat harus membangun kriteria observasi bersama-
sama.
4) Keterampilan Observasi. Pengamat harus memiliki keterampilan mengobservasi.
5) Balikan (feedback). Observasi akan bermanfaat jika balikan diberikan segera dan
mengikuti berbagai aturan.
Ada empat jenis observasi dilihat dari cara melakukannya, yaitu
1) Observasi Terbuka. Pengamat hanya menggunakan kertas kosong untuk merekam
pelajaran yang diamati.
2) Observasi Terfokus. Khusu ditujukan untuk mengamati aspek-aspek tertentu dari
pembelajaran.
3) Observasi Terstruktur. Pengamat menggunakan instrument observasi yang terstruktur dan
siap pakai
4) Observasi Sistematik. Observasi sistematik lebih rinci dari observasi terstruktur dalam
kategori data yang diamati. Misalnya dalam pemberian penguatan, data dikategorikan
menjadi penguatan verbal dan non verbal.

b. Tujuan / sasaran observasi


Secara umum observasi vertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk
menjawab masalah tertentu. Dalam penelitian formal observasi bertujuan untuk
mengumpulkan data yang valid dan reliable ( sahih dan handal). Dalam PTK observasi
terutama ditujukan untuk memantau proses dan dampak perbaikan yang direncanakan.
c. Prosedur observasi
Prosedur obesrvasi atau langkah – langkah observasi terdiri dari tiga tahap,
1. Pertemuan pendahuluan
Disebut sebagai pertemuan perencanaan dilakukan sebelum observasi berlangsung.
Tujuan pertemuan untuk menyepakati berbagai hal yang berkaitan dengan pelajaran yang
akan diamati dan observasi yang akan dilakukan.
2. Pelaksaan observasi
Observasi dilakukan terhadap proses dan hasil tindakan perbaikan, yang tentu saja
terfokus pada perilkau mengajar guru, perilkau belajar siswa, dan interasksi antara guru
dan siswa.
3. Diskusi balikan.
Pertemuan balikan dilakukan segera setelah tindakan perbaikan yang diamati berakhir.
2. Catatan Harian, Rekaman, Angket, dan Wawancara
Catatan harian guru atau disebut field note. Catatan harian siswa merupakan catatan harian
dibuat oleh siswa secara bebas tentang pelajaran tertentu. Rekaman dengan tape – recorder
merupakan saalh satu cara untuk mendapatkan data penting yang berkaitan dengan interaksi
di dalam kelas.Wawancara dapat dilakukan untuk mengungkpakan pendapat siswatentang
pembelajaran.

B. ANALISIS DATA DAN REFLEKSI


1. Analisis Data
Salah satu ciri guru yang professional adalah mampu mengambil keputusan, baik sebelum,
selama, maupun setelah pembelajaran berlangsung keputusanyang diambil didasarkan pada
berbagai pertimbanganyang berasal dari berbagai sumber. Kaitan dengan PTK seumber
pertimbangan tersebut adalah data yang dikumpulkan baik melalui observasi maupun dengan
teknik lain.Analisis data dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi dan
mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau medneskripsikan data dan terakhir
menyimpulkan atau memberi makna pada tahap pertama, data diseleksi, difokuskan, jika
perlu ada yang di redksikarena tahap itu tahap ini sering sisebut sebagai reduksi data.
2. Refleksi
Refleski tidak ubahnya seperti berdiri I depan cermin untuk memlihat kembali
bayangan kita atau memantulkan kembali kejadian yang perlu kita kaji. Refleksi dilakukan
memlaui analisis dan sintesis, seta induksi dan deduksi. Analisis dilkuakn dengan
merenungkan kembali kejadian – kejadian atau peristiwa yang menyebabkan munculnya
sesuatu yang diharapkan atau tidak diharapkan.
C. PERENCANAAN TINDAK LANJUT
Hasil atau kesimpulan yang didapat pada analisis data dan setelah melakukan refleksi
digunakan membuat rencana tindak lanjut.JIka ternyata tindakan perbaikan belum berhasil
menjawab masalah yang menjadi kerisauan duur, maka hasil analisis data dan refleksi
digunkan untung merencanakan kemballi tindakan perbaikan –perbaikan bahkan bila perlu
dibuat rencana baru.Jika ini terjadi maka akan terdapat siklus 2 PTK yang langkah.

Anda mungkin juga menyukai