Beberapa indikator yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan budaya dan iklim sekolah
yang kondusif dikemukakan berikut ini.
A. Penataan Lingkungan Fisik Sekolah
1. Perawatan Fasilitas Fisik Sekolah
Salah satu ciri sekolah efektif adalah terciptanya budaya dan iklim sekolah yang menyenangkan
sehingga siswa merasa aman, nyaman, dan tertib di dalam belajarnya. Hal ini ditandai dengan
fasilitas-fasilitas fisik sekolah terawat dengan baik. Penampilan fisik sekolah selalu bersih, rapi,
indah dan nyaman. Hal ini dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut:
a. Pekarangan dan lingkungan sekolah yang tertata sedemikian rupa sehingga memberi kesan
asri, teduh, dan nyaman, serta dimanfaatkan untuk menanam sayuran dan apotik hidup.
b. Budaya bersih juga senantiasa ditumbuhkan di kalangan warga sekolah dengan membiasakan
perilaku membuang sampah pada tempatnya.
c. Dalam lingkungan sekolah terdapat beberapa kawasan khusus seperti: kawasan wajib senyum,
kawasan bebas narkoba dan rokok, dan kawasan wajib bahasa Inggeris (English area).
d. Adanya pembiasaan-pembiasaan yang bernuansa moral dan akhlak yang mendorong
meningkatnya kecerdasan spritual peserta didik, seperti: (a) berdoa sebelum pelajaran dimulai;
(b) menumbuhkan budaya relegius dengan membiasakan murid mengucapkan dan membalas
salam setiap bertemu; (c) mengadakan pengajian secara rutin; (d) shalat berjamaah pada waktu
shalat duhur; dan (e) terdapat juga sekolah yang mengadakan “kultum” setiap hari dan
menugaskan siswa berceramah sekali seminggu.
1. Penataan Ruang Kelas
Kondisi kelas yang menyenangkan perlu diciptakan sehingga tercipta suasana yang mendorong
siswa belajar. Penggunaan musik instrumentalia yang lembut dapat lebih menciptakan suasana
menyenangkan dan memberi efek penenteraman emosi, baik pada saat siswa belajar di kelas
maupun pada saat mereka melakukan berbagai aktivitas lainnya di luar kelas.
2. Penggunaan Sistem Kelas Berpindah (Moving-Class)
Moving-class adalah sistem pengelolaan aktivitas pembelajaran di mana kelas-kelas tertentu
ditata khusus menjadi sentra pembelajaran bidang studi/mata pelajaran tertentu. Penggunaan
sistem moving-class (kelas berpindah) merupakan alternatif yang dapat ditempuh untuk
mengefektifkan penataan ruangan kelas sebagai sentra belajar. Dalam sistem moving-class ini,
ruang-ruang kelas tertentu dapat ditata khusus untuk mendukung pembelajaran mata pelajaran
tertentu. Ada kelas sains, kelas bahasa, kelas matematika, kelas kesenian, dan sebagainya. Kelas-
kelas ini ditata menjadi semacam home-room atau sentra belajar khusus. Meja, kursi, peralatan,
media, pajangan, dan berbagai aspek yang ada di kelas diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan
dan karaketeristik pembelajaran mata pelajaran tertentu.
3. Penggunaan Poster Afirmasi
Poster-poster afirmasi, yaitu poster yang berisi pesan-pesan positif digunakan dan dipajang di
berbagai tempat strategis yang mudah dan dapat selalu dilihat oleh siswa. Poster afirmasi ini
dapat digunakan untuk mensosialisasikan dan menanamkan pesan-pesan spiritual kepada siswa
dan warga sekolah.
Pesan-pesan spiritual untuk poster afirmasi dapat berupa petikan ayat Al-Quran, hadist, pesan
pujangga, atau puisi-puisi spiritual. Yang perlu diperhatikan, adalah pengadaan dan penempatan
poster afirmasi ini jangan sampai terkesan berlebihan atau menjadi pesan sloganis belakang.
Beberapa indikator yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan budaya dan iklim sekolah
yang kondusif dikemukakan berikut ini.
A. Penataan Lingkungan Fisik Sekolah
1. Perawatan Fasilitas Fisik Sekolah
Salah satu ciri sekolah efektif adalah terciptanya budaya dan iklim sekolah yang menyenangkan
sehingga siswa merasa aman, nyaman, dan tertib di dalam belajarnya. Hal ini ditandai dengan
fasilitas-fasilitas fisik sekolah terawat dengan baik. Penampilan fisik sekolah selalu bersih, rapi,
indah dan nyaman. Hal ini dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut:
a. Pekarangan dan lingkungan sekolah yang tertata sedemikian rupa sehingga memberi kesan
asri, teduh, dan nyaman, serta dimanfaatkan untuk menanam sayuran dan apotik hidup.
b. Budaya bersih juga senantiasa ditumbuhkan di kalangan warga sekolah dengan membiasakan
perilaku membuang sampah pada tempatnya.
c. Dalam lingkungan sekolah terdapat beberapa kawasan khusus seperti: kawasan wajib senyum,
kawasan bebas narkoba dan rokok, dan kawasan wajib bahasa Inggeris (English area).
d. Adanya pembiasaan-pembiasaan yang bernuansa moral dan akhlak yang mendorong
meningkatnya kecerdasan spritual peserta didik, seperti: (a) berdoa sebelum pelajaran dimulai;
(b) menumbuhkan budaya relegius dengan membiasakan murid mengucapkan dan membalas
salam setiap bertemu; (c) mengadakan pengajian secara rutin; (d) shalat berjamaah pada waktu
shalat duhur; dan (e) terdapat juga sekolah yang mengadakan “kultum” setiap hari dan
menugaskan siswa berceramah sekali seminggu.
4. Penataan Ruang Kelas
Kondisi kelas yang menyenangkan perlu diciptakan sehingga tercipta suasana yang mendorong
siswa belajar. Penggunaan musik instrumentalia yang lembut dapat lebih menciptakan suasana
menyenangkan dan memberi efek penenteraman emosi, baik pada saat siswa belajar di kelas
maupun pada saat mereka melakukan berbagai aktivitas lainnya di luar kelas.
5. Penggunaan Sistem Kelas Berpindah (Moving-Class)
Moving-class adalah sistem pengelolaan aktivitas pembelajaran di mana kelas-kelas tertentu
ditata khusus menjadi sentra pembelajaran bidang studi/mata pelajaran tertentu. Penggunaan
sistem moving-class (kelas berpindah) merupakan alternatif yang dapat ditempuh untuk
mengefektifkan penataan ruangan kelas sebagai sentra belajar. Dalam sistem moving-class ini,
ruang-ruang kelas tertentu dapat ditata khusus untuk mendukung pembelajaran mata pelajaran
tertentu. Ada kelas sains, kelas bahasa, kelas matematika, kelas kesenian, dan sebagainya. Kelas-
kelas ini ditata menjadi semacam home-room atau sentra belajar khusus. Meja, kursi, peralatan,
media, pajangan, dan berbagai aspek yang ada di kelas diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan
dan karaketeristik pembelajaran mata pelajaran tertentu.
6. Penggunaan Poster Afirmasi
Poster-poster afirmasi, yaitu poster yang berisi pesan-pesan positif digunakan dan dipajang di
berbagai tempat strategis yang mudah dan dapat selalu dilihat oleh siswa. Poster afirmasi ini
dapat digunakan untuk mensosialisasikan dan menanamkan pesan-pesan spiritual kepada siswa
dan warga sekolah.
Pesan-pesan spiritual untuk poster afirmasi dapat berupa petikan ayat Al-Quran, hadist, pesan
pujangga, atau puisi-puisi spiritual. Yang perlu diperhatikan, adalah pengadaan dan penempatan
poster afirmasi ini jangan sampai terkesan berlebihan atau menjadi pesan sloganis belakang.
Beberapa indikator yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan budaya dan iklim sekolah
yang kondusif dikemukakan berikut ini.
A. Penataan Lingkungan Fisik Sekolah
1. Perawatan Fasilitas Fisik Sekolah
Salah satu ciri sekolah efektif adalah terciptanya budaya dan iklim sekolah yang menyenangkan
sehingga siswa merasa aman, nyaman, dan tertib di dalam belajarnya. Hal ini ditandai dengan
fasilitas-fasilitas fisik sekolah terawat dengan baik. Penampilan fisik sekolah selalu bersih, rapi,
indah dan nyaman. Hal ini dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut:
a. Pekarangan dan lingkungan sekolah yang tertata sedemikian rupa sehingga memberi kesan
asri, teduh, dan nyaman, serta dimanfaatkan untuk menanam sayuran dan apotik hidup.
b. Budaya bersih juga senantiasa ditumbuhkan di kalangan warga sekolah dengan membiasakan
perilaku membuang sampah pada tempatnya.
c. Dalam lingkungan sekolah terdapat beberapa kawasan khusus seperti: kawasan wajib senyum,
kawasan bebas narkoba dan rokok, dan kawasan wajib bahasa Inggeris (English area).
d. Adanya pembiasaan-pembiasaan yang bernuansa moral dan akhlak yang mendorong
meningkatnya kecerdasan spritual peserta didik, seperti: (a) berdoa sebelum pelajaran dimulai;
(b) menumbuhkan budaya relegius dengan membiasakan murid mengucapkan dan membalas
salam setiap bertemu; (c) mengadakan pengajian secara rutin; (d) shalat berjamaah pada waktu
shalat duhur; dan (e) terdapat juga sekolah yang mengadakan “kultum” setiap hari dan
menugaskan siswa berceramah sekali seminggu.
2. Penataan Ruang Kelas
Kondisi kelas yang menyenangkan perlu diciptakan sehingga tercipta suasana yang mendorong
siswa belajar. Penggunaan musik instrumentalia yang lembut dapat lebih menciptakan suasana
menyenangkan dan memberi efek penenteraman emosi, baik pada saat siswa belajar di kelas
maupun pada saat mereka melakukan berbagai aktivitas lainnya di luar kelas.
3. Penggunaan Sistem Kelas Berpindah (Moving-Class)
Moving-class adalah sistem pengelolaan aktivitas pembelajaran di mana kelas-kelas tertentu
ditata khusus menjadi sentra pembelajaran bidang studi/mata pelajaran tertentu. Penggunaan
sistem moving-class (kelas berpindah) merupakan alternatif yang dapat ditempuh untuk
mengefektifkan penataan ruangan kelas sebagai sentra belajar. Dalam sistem moving-class ini,
ruang-ruang kelas tertentu dapat ditata khusus untuk mendukung pembelajaran mata pelajaran
tertentu. Ada kelas sains, kelas bahasa, kelas matematika, kelas kesenian, dan sebagainya. Kelas-
kelas ini ditata menjadi semacam home-room atau sentra belajar khusus. Meja, kursi, peralatan,
media, pajangan, dan berbagai aspek yang ada di kelas diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan
dan karaketeristik pembelajaran mata pelajaran tertentu.
4. Penggunaan Poster Afirmasi
Poster-poster afirmasi, yaitu poster yang berisi pesan-pesan positif digunakan dan dipajang di
berbagai tempat strategis yang mudah dan dapat selalu dilihat oleh siswa. Poster afirmasi ini
dapat digunakan untuk mensosialisasikan dan menanamkan pesan-pesan spiritual kepada siswa
dan warga sekolah.
Pesan-pesan spiritual untuk poster afirmasi dapat berupa petikan ayat Al-Quran, hadist, pesan
pujangga, atau puisi-puisi spiritual. Yang perlu diperhatikan, adalah pengadaan dan penempatan
poster afirmasi ini jangan sampai terkesan berlebihan atau menjadi pesan sloganis belakang.