PEMBELAJARAN
Sesuai Kurikulum 2013
Penulis :
Nurdyansyah, S.Pd., M.Pd
Eni Fariyatul Fahyuni. M.Pd.I
Diterbitkan oleh:
Nizamia Learning Center
Sidoarjo
~ ii ~
BAB I
KONSEP PEMBELAJARAN
DALAM KONTEKS KURIKULUM
2013
A. Makna Pembelajaran
Istilah pembelajaran dapat didefinisikan dari berbagai sudut
pandang. Dari sudut pandang behavioristik, pembelajaran sebagai
proses pengubahan tingkah laku siswa melalui pengoptimalan
lingkungan sebagai sumber stimulus belajar. Sejalan dengan
banyaknya paham behavioristik yang dikembangkan para ahli,
pembelajaran ditafsirkan sebagai upaya pemahiran ketrampilan
melalui pembiasaan siswa secara bertahap dan terperinci dalam
memberikan respon atau stimulus yang diterimanya yang diperkuat
oleh tingkah laku yang patut dari para pengajar (Yunus, 2014).
Pembelajaran dari sudut pandang teori kognitif, didefinisikan
sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk
mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan
Pembelajara
n
Hal apa yang perlu
disampaikan ke peserta Bagaimana dampak dan implikasi
didik? pembelajaran selanjutnya?
MODEL–MODEL
PEMBELAJARAN
INTEGRASI AKTIVASI
Belajar akan efektif jika peserta didik Belajar akan efektif jika peserta
mengintegrasikan pengetahuan atau didik mengaktifkan pengetahuan
ketrampilan yang mereka sendiri
diperolehnya dalam
kehidupannya SESUAI KEBUTUHAN
MEDIA
PENETAPAN ISI
TUJUAN
DAN METODE SISWA
GURU
4. Pola Pembelajaran Bermedia
PENETAPAN ISI
TUJUAN DAN METODE MEDIA SISWA
F. Kesimpulan
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses
interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung
maupun secara tidak langsung. Model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang
bahan–bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas
yang lain.
Model pembelajaran memiliki ciri–ciri sebagai berikut.
1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli
tertentu.
2. Mumpunyai misi atau tujuan pendidkan tertentu.
3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar
mengajar di kelas.
4. Memiliki bagian–bagian model yang dinamakan: (a) urutan
langkah–langkah pembelajaran (syntax); (b) adanya prinsip–
prinsip reaksi; (c) sistem sosial; dan (d) sistem pendukung.
5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.
6. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan
pedoman model pembelajaran yang dipilih.
Model pembelajaran berdasarkan teori belajar, meliputi model
interaksi sosial, model pemrosesan informasi, model personal, dan
model pembelajaran modifikasi tingkah laku (behavioral).
MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL
(CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING)
Komitmen terhadap
inkuiri ilmiah
Semangat kooperatif
Gambar 3.1 Dampak Model Inkuiri Ilmiah (Joyce dan Weil, 2003)
Siswa berpikir:
Waktu tunggu 2
Respon Guru:
Pemahaman rumus dikembangkan Rumus itu ada diluar diri siswa, yang
atas dasar skemata yang sudah ada harus diterangkan, diterima,
dalam diri siswa. dihafalkan, dan dilatihkan.
Pemahaman rumus itu relatif Rumus adalah kebenaran absolut
berbeda antara siswa yang satu (sama untuk semua orang). Hanya
dengan lainnya sesuai dengan ada dua kemungkinan, yaitu
skemata siswa (on going process of pemahaman rumus yang salah atau
development). benar.
Siswa diminta bertanggung jawab Guru adalah penentu jalannya proses
memonitor dan mengembangkan pembelajaran.
Inovasi Model Pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 47
pembelajaran mereka masing-
masing.
Penghargaan terhadap pengalaman Pembelajaran tidak memperhatikan
siswa sangat diutamakan. pengalaman siswa.
Hasil belajar diukur dengan berbagai Hasil belajar diukur hanya dengan
cara: proses bekerja, hasil karya, tes.
penampilan, rekaman, tes, dan lain-
lain.
Pembelajaran terjadi di berbagai Pembelajaran hanya terjadi di kelas.
tempat, konteks, dan setting.
Penyesalan adalah hukuman dari Sanksi adalah hukuman dari perilaku
perilaku jelek. jelek.
Perilaku baik berdasar motivasi Perilaku baik berdasar motivasi
intrinsik. ekstrinsik.
Seseorang berperilaku baik karena Seseorang berperilaku baik karena
yakin itulah yang terbaik dan dia terbiasa melakukan begitu.
bermanfaat. Kebiasaan ini dibangun dengan
hadiah yang menyenangkan.
Sumber: Ditjen Dikdasmen (2003).
MODEL
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
6. Model Struktural
Menurut pendapat Spencer dan Miguel Kagan (Shlomo Sharan,
2009) bahwa terdapat enam komponen utama di dalam Pembelajaran
Kooperatif tipe Pendekatan Struktural. Keenam komponen itu sebagai
berikut.
a. Srtuktur dan Konstruk yang Berkaitan
Premis dasar dari pendekatan struktural adalah bahwa ada
hubungan kuat antara yang siswa lakukan dengan yang siswa pelajari,
yaitu interaksi di dalam kelas telah memberi pengaruh besar pada
perkembangan siswa pada sisi sosial, kognitif, dan akademisnya.
Konstruksi dan pemerolehan pengetahuan, perkembangan bahasa
MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH (PBM)
Menentukan
MODEL PEMBELAJARAN
PAKEM
(PARTISIPATIF, AKTIF, KREATIF, EFEKTIF
DAN MENYENANGKAN)
a. Pengalaman
Di aspek pengalaman ini siswa diajarkan untuk dapat belajar
mandiri. Di dalamnya terdapat banyak cara untuk penerapannya,
antara lain seperti eksperimen, pengamatan, percobaan,
penyelidikan, dan wawancara. Karena di aspek pengalaman, anak
belajar banyak melalui berbuat dan dengan melalui pengalaman
langsung, dapat mengaktifkan banyak indera yang dimiliki anak
tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Edgar Dale dalam kerucut
pengalamannya (cone experience) bahwa dengan pengalaman
langsung sekitar 90% materi yang didapatkan oleh anak akan cepat
terserap dan bertahan lebih lama.
b. Komunikasi
Aspek komunikasi ini dapat dilakukan dengan beberapa bentuk,
antara lain mengemukakan pendapat, presentasi laporan, dan
memajangkan hasil kerla. Di aspek ini ada hal-hal yang ingin
didapatkan, misalnya anak dapat mengungkapkan gagasan, dapat
mengonsolidasi pikirannya, mengeluarkan gagasannya, memancing
gagasan orng lain, dan membuat bangunan makna mereka dapat
diketahui oleh guru.
MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS WEB (E-
LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN
INKUIRI TERBIMBING