Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA

“STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN UPAYA PEMECAHANNYA”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4

1. AYU RIZKI MUJIYANTI (E1M016005)


2. NURUL HAZNIKA ABIDIN (E1M016051)
3. YUSUF IDRUS (E1M016075)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MATARAM
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengajaran adalah suatu aktifitas (proses) mengajar belajar yang di dalamnya ada dua
subjek yaitu guru dan peserta didik. Istilah peserta didik digunakan untuk anak didik, objek
didik, atau sebagai istilah lain dari siswa. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau
pengajar adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif,
yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek
pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, sedang peserta didik
sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam
pengajaran.
Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri
pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat
manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal
segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera
lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan
menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna
(meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi
pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan.
Metode Pembelajaran inkuiri merupakan satu komponen penting dalam pendekatan
konstruktifistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi atau pembaruan
pendidikan. Dalam pembelajaran dengan penemuan atau inkuiri, siswa didorong untuk
belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan
percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka
sendiri. Piaget memberikan definisi pendekatan Inkuiri sebagai pendidikan yang
mempersiapkan situasi bagi siswa untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan mencari sendiri jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan.
Metode inkuiri yang didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,
kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan dengan
penuh percaya diri.
Banyaknya konsep kimia yang bersifat abstrak yang harus diserap siswa dalam waktu
relatif terbatas menjadikan ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran sulit bagi siswa gagal
dalam belajar kimia. Pada umumnya siswa cenderung belajar dengan hafalan daripada secara
aktif mencari untuk membangun pemahaman mereka sendiri terhadap konsep kimia. Ada
juga sebagian siswa yang sangat paham pada konsep-konsep kimia namun tidak mampu
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjadikan materi kimia menarik,
maka guru harus mampu mengambil suatu kebijakan yaitu dengan perbaikan metode
mengajar sehingga kompetensi belajar yang diharapkan akan tercapai dengan baik, sebab
dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat akan dapat meningkatkan efektivitas
pembelajaran di kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan karakteristik strategi pembelajaran Inkuiri?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran Inkuiri?
3. Bagaimana dasar pertimbangan pemilihan strategi?
4. Bagaimana langkah pelaksanaan strategi pembelajaran Inkuiri?
5. Bagaimana upaya pemecahan kasus pembelajaran Inkuiri?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan karakteristik strategi pembelajaran Inkuiri
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran Inkuiri
3. Mengetahui dasar pertimbangan pemilihan strategi
4. Mengetahui langkah pelaksanaan strategi pembelajaran Inkuiri
5. Mengetahui upaya pemecahan kasus pembelajaran Inkuiri
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Inkuiri

Inkuiri berasal dari kata Inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan.
pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun
kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir
reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-
cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu.

Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang


menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya
dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.

Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari
bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan. Strategi ini berangkat dari
asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan
sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam disekelilingnya merupakan
kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk
mengenal segala sesuatu melalui indra pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan indra-
indra lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang
dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan
bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah
strategi inkuiri dikembangkan.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama atau karakteristik dari strategi
pembelajaran inkuiri. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa
sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai
penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Kedua, seluruh aktivitas yang
dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang
dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).
Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber
belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.

Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru
dan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan
syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis,
dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut agar
menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi
yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat
mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal, namun sebaliknya, siswa akan dapat
mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.

Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk
dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.Strategi
pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi
kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini
siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajara.

Dari gambaran umum di atas maka yang menjadi fokus pembahasan yaitu Strategi
Pembelajaran Inkuiri. Maka pengertian dari Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah suatu
Metode yang lebih menekankan pada penemuan dan Pemecahan masalah secara
berkelanjutan. Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda,
manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Joyce (Gulo, 2005)
mengemukakan kondisi – kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan
inkuiri bagi siswa, yaitu :
1. Aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang mengundang
siswa berdiskusi
2. berfokus pada hipotesis yang perlu diuji kebenarannya; dan
3. penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran dibicarakan
validitas danreliabilitas tentang fakta, sebagaimana lazimnya dalam pengujian hipotesis.

Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk
dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.

Strategi pembelajaran inkuiri akan efektif manakala : (1) siswa dapat menemukan
sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan, (2) bahan pelajaran yang
akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi, (3) proses pembelajaran
berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu, (4) guru akan mengajar sekelompok
siswa yang rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan berpikir, (5) jumlah siswa yang
belajar tidak terlalu banyak, dan (6) guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan
pendekatan yang berpusat pada siswa.

B. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Dari pengertian Strategi Pembelajaran Inkuari yang telah dijelaskan di atas, maka
terdapat kelebihan dan ada pula kekurangan dari Strategi Pembelajaran Inkuiri sebagai
berikut.

1. Kelebihan Strategi Pembelajaran Inkuiri


a. Startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga
pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
b. Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka.
c. Startegi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi
belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku
berkat adanya pengalaman.
d. strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan
di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan
terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
e. Mendorong siswa berpikir secara ilmiah, kreatif, intiutif dan bekerja atas dasar
inisiatif sendiri.
f. Mendorong siswa untuk mencari masalah sendiri dan mampu memecahkannya.
g. Mendorong siswa untuk bersikap jujur dan terbuka.
h. Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat
mengembangkan pendidikan demokrasi.
i. Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
j. Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional, yaitu guru yang menguasai kelas.
k. Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
l. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang
baru.
m. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa
yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki
kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

2. Kekurangan Strategi Pembelajaran Inkuiri


a. Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol
kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering
guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
e. Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang
f. Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif.
g. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
h. Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi, bila siswa
kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.
i. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari
guru apa adanya.
j. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi
informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar.
k. Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota yang kurang
aktif.
l. Pembelajaran inkuiri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalkan
SD.
m. Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik.
n. Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang efektif jika pembelajaran ini
diterapkan pada situasi kelas yang kurang mendukung.
o. Pembelajaran akan kurang efektif jika guru tidak menguasai kelas.

C. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi

Strategi pembelajaran Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan


kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan
begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri
konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan
memanfaatkan pengalaman siswa. Model strategi pembelajaran Inkuiri adalah model
pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui
telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah
yang diajarkan.

Sebelum mengetahui prinsip dasar yang menjadi pertimbangan alasan diambilnya


stategi pembelajaran inkuiri dalam proses intruksional, akan disajikan alasan-alasan para ahli
mengenai alasan-alasan mengapa penggunaan strategi inkuiri ini perlu dilakukan. Alasan
penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran menurut Sumantri M dan
Johar Permana (2000: 142-143) adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan dan Kemajuan Ilmu Pengetahuan Yang Pesat

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat, guru
dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar anak didik dapat menguasai
pengetahuan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Salah satu
langkah guru dalam menyikapi hal tersebut adalah menyajikan pembelajaran dengan
menggunakan metode inkuiri.

2. Belajar Tidak Hanya Diperoleh Dari Sekolah, Tetapi Juga Dari Lingkungan

Kita harus menanamkan pemahaman anak didik bahwa belajar tidak hanya
diperoleh dari sekolah tetapi juga dari lingkungan sedini mungkin. Metode Inkuipi dapat
membantu guru dalam menanamkan pemahaman tersebut. Metode ini mengajak siswa
untuk belajar mandiri dengan maupun tanpa bimbingan dari guru.Siswa
mwngembangkan kemampuan yang diperoleh dari lingkungannya untuk menemukan
suatu konsep dalam pembelajaran.

3. Melatih Peserta Didik Untuk Memiliki Kesadaran Sendiri Tentang Kebutuhan Belajarnya

Strategi instruksional ini menekankan pada keaktifan siswa mnemukan suatu


konsep pembelajaran dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan langkah
pembelajaran tersebut aka siswa akan dapat memiliki kesadaran tentang kebutuhan
belajarnya.

4. Penanaman Kebiasaan Belajar Berlangsung Seumur Hidup

Penanaman kebiasaan untuk belajar berlangsung seumur hidup dapat dilaksaakan


dengan metode inkuiri. Dalam strategi instruksional ini siswa diarahkan untuk selalu
mengembangkan pola pikirnya dalam mengembangkan konsep pembelajaran. Siswa
dituntut untuk selalu mencari pengetahuan yang menunjang pemahaman siswa terhadap
konsep pembelajaran. Hal inilah yang menjadi langkah awal guru dalam penanaman
terhadap siswa tentang pengertian bahwa belajar berlangsung seumur hidup.

Alasan rasional penggunaan metode inkuiri adalah bahwa siswa akan mendapatkan
pemahaman yang lebih baik mengenai Sains dan akan lebih tertarik terhadap Sains jika
mereka dilibatkan secara aktif dalam “melakukan” Sains. Investigasi yang dilakukan oleh
siswa merupakan tulang punggung metode inkuiri. Investigasi ini difokuskan untuk
memahami konsep-konsep Sains dan meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah
siswa. Diyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses berfikir ilmiah
tersebut (Blosser, 1990).

Metode inkuiri yang mensyaratkan keterlibatan aktif siswa terbukti dapat


meningkatkan prestasi belajar dan sikap anak terhadap Sains dan Matematika (Haury, 1993).
Dalam makalahnya Haury menyatakan bahwa metode inkuiri membantu perkembangan
antara lain scientific literacy dan pemahaman proses-proses ilmiah, pengetahuan vocabulary
dan pemahaman konsep, berpikir kritis, dan bersikap positif. Dapat disebutkan bahwa metode
inkuiri tidak saja meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dalam Sains saja,
melainkan juga membentuk sikap keilmiahan dalam diri siswa.

Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-


dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih
banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa
benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran
dengan metode inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah
memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun
dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru
selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan
masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap
kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi (Sagala, 2004).

Adapun dalam menentukan dasar pertimbangan pemilihan strategi tentunya kita harus
mengetahui prinsip-prinsip yang terdapat dalam strategi pembelajaran inkuiri ini, maupun
dalam penggunaan strategi pembelajaran tersebut. Berikut akan dipaparkan mengenai
prinsip-prinsip strategi pembelajaran inkuiri sebagai berikut.

a. Berorientasi pada perkembangan intelektual

Tujuan dari Strategi Pembelajaran Inquiry adalah perkembangan berpikir, dengan


demikian strategi pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi
pada proses belajar. Karena itu, criteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan
menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa
dapat menguasai materi pelajaran akan tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan
menemukan sesuatu (yang dapat ditemukan).

b. Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antar
siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan interaksi antar siswa dengan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan
sebagai pengajar tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
Guru perlu mengarahkan (directing) agar siswa bias mengembangkan kemampuan
berpikirnya melalui interaksi mereka.
c. Prinsip bertanya
Peran guru dalam menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah guru
sebagai penanya. Sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada
dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir, guru perlu menguasai berbagai
jenis dan teknik bertanya. Apakah itu bertanya hanya sekedar untuk meminta perhatian
siswa, untuk melacak, untuk mengembangkan kemampuan atau untuk menguji.
d. Prinsip bertanya untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta akan tetapi belajar adalah proses
berpikir yakni proses mengembangkan seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah
pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. Anak dituntut untuk belajar berpikir
logis dan rasional dengan memasukan unsure-unsur yang mempengaruhi emosi yaitu
unsure estetika melalui pross belajar yang menyenangkan.
e. Prinsip keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Oleh sebab itu, anak
perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan
logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang
menyediakn berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan
kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan
kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran
hipotesis yang diajukan.

Pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri akan lebih menarik karena


akan membuat siswa terlibat secara aktif. Melalui strategi ini dibutuhkan kemampuan
guru untuk mendesain pembelajaran sesuai dengan model inkuiri. Sesuai dengan tingkat
usia siswa,pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri mesti dibangun dan
diselaraskan dengan emosi, intelektual, dan situasi kondisi pembelajaran. Strategi
pembelajaran inkuiri yang tepat bagi pendidikan dasar adalah model guided atau model
deduktif.

Dengan kedua model strategi inkuiri tersebut, guru banyak membantu siswa
dalam memformulasikan pertanyaan, menetapkan definisi atau konsep yang terkait
serta mengarahkan pengujian hipotesis yang dibuat. Strategi pembelajaran Inkuiri
menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan
secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri
materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa
untuk belajar. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri
biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini
sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa yunani, yaitu
heuriskein yang berarti saya yang menemukan.

Selain itu Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi yang menekankan kepada
pengembangan intelektual anak. Menurut Piaget perkembangan intelektual anak dipengaruhi
oleh 4 faktor sebagai berikut.
1. Maturation atau kematangan adalah proses perubahan fisiologis dan anatomis, yaitu
proses pertumbuhan fisik yang meiputi pertumbuhan tubuh, pertumbuhan otak dan
pertumbuhan sistem saraf.
2. Physical experience adalah tindakan-tindakan fisik yang dilakukan individu terhadap
benda-benda yang ada di lingkungan sekitarnya. Tindakan yang dilakukan individu
memungkinkan dapat berkembangnya daya pikirnya.
3. Social experience adalah aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain. Melalui
pengalaman sosial, anak bukan hanya dituntut untuk mempertimbangkan atau
mendengarkan pandangan orang lain, tetapi juga akan menumbuhkan kesadaran bahwa
ada aturan lain disamping aturannya sendiri.

4. Equilibration adalah proses penyesuaian antara pengetahuan yang sudah ada dengan
pengetahuan baru yang ditemukannya.

D. Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Dalam melaksanakan pelaksanaan strategi pembelajaran tentunya terdapat langkah-


langkah yang harus dirancang dan dilaksanakan dengan seoptimal mungkin agar tercapainya
tujuan pembelajaran. menurut Wina Sanjaya (2009: 202-205), langkah penerapan model atau
Penerapan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran di kelas adalah meliputi orientasi masalah,
merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan informasi, menguji hipotesis,
dan yang terakhir adalah menarik kesimpulan.

Dapat dilihat bahwa dari langkah-lagkah yang sudah disebutkan di atas maka kita
dapat ditarik kesimpulan penyusunan langkah-langkah tersebut sesuai dengan hirarki yang
sangat tepat dari mulai orientasi masalah hingga mengambil kesimpulan. Dan adapun
langkah-langkah tersebut hampir mirip dengan pendekatan scientific yang biasa kita kenal
dengan rumusan 5 M, yakni mengamati, menanya, menalar, mengumpulkan data,
mengasosiasi.
Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan SPI dapat mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim


pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap
melaksanakan proses pembelajaran. Pada langkah ini guru harus merangsang dan
mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.langkah orientasi merupakan
langkah yang sangat penting karena keberhasilan SPI sangat tergantung pada kemauan
siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi yaitu sebagai berikut.
a. Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai
tujuan
c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal ini dilakukan dalam rangka
memberikan motivasi belajar siswa.
2. Merumuskan masalah
Ketika rangsangan atau stimulus yang diberikan oleh guru bekerja dengan baik,
maka dalam pemikiran siswa akan muncul pertanyaan-pertanyaan dan permasalahan-
permasalahan yang akan menjadi basis dan tujuan pembelajaran tersebut. Jika
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa belum memenuhi harapan guru, maka
gurupun dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang akan mengarahkan siswa pada
"pertanyaan besar dan penting" yang seharusnya menjadi tujuan pembelajaran itu.
Memang tidaklah mudah bagi siswa untuk merumuskan permasalahan secara baik jika
mereka belum terbiasa dan terlatih. Merumuskan masalah merupakan langkah membawa
siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah
persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan
teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada
jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari
jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri.
Beberapa hal yang hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, diantaranya:
a. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa.
b. Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya
pasti.
c. Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih
dahulu oleh siswa.

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji
dan perlu diuji kebenarannya. Potensi berpikir siswa dimulai dari kemampuan setiap
individu untuk menebak atau menduga-duga (berhipotesis) dari suatu masalah. Untuk
mengembangkan kemampuan menebak pada diri anak, guru dapat mengajukan beberapa
pertanyaan yang mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara (hipotesis).
Perkiraan sebagian hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan
berpikir yang kokoh yang bersifat rasional dan logis.
4. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk


menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan
data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual.
Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar,
akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi
berpikirnya. Karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi
yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa tidak
apresiatif terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh
gejala-gejala ketidakgairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala-gejala
semacam ini, maka guru hendaknya secara terus-menerus memberikan dorongan kepada
siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara merata kepada
seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berpikir.

5. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima


sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang
terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban
yang diberikan, menguji hipotesis berarti juga mengembangkan kemampuan berpikir
rasional yaitu kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi
tetapi didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu,
Setelah berkutat dengan beragam sumber belajar (sumber informasi) yang tersedia dan
sumber data yang ada, siswa kemudian akan diajak untuk memproses data dan informasi
yang diperoleh. Mereka dapat belajar mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel,
daftar-daftar, atau ringkasan yang akan mempermudah mereka dalam menguji kebenaran
hipotesis yang telah mereka susun dilangkah sebelumnya. Di sini mungkin saja terjadi
semacam perbedaan antara informasi yang baru mereka peroleh dengan informasi yang
telah mereka miliki sebelumnya. Proses berpikir kreatif, kritis, dan analitis akan
dibutuhkan pada tahap ini, sehingga mereka dapat menguji hipotesis.
6. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh


berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gong-nya
dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena banyaknya data yang diperoleh,
menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak
dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu
menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.

Pada akhir langkah model pembelajaran inkuiri, siswa kemudian akan dapat
membuat kesimpulan mereka masing-masing tentang hasil pengujian hipotesis yang telah
dilakukan. Bisa saja dari pembelajaran yang baru mereka lakukan mereka ternyata
mendapati bahwa informasi lama yang telah mereka sebenarnya informasi yang keliru,
atau dapat pula sebaliknya, di mana informasi baru yang mereka peroleh semakin
memperkuat informasi yang telah mereka miliki itu. Atau dengan kata lain, mereka dapat
lebih dalam memahami hal tersebut dibanding sebelumnya. Proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri ini memungkinkan siswa mempunyai
kedalaman pemahaman akan suatu hal yang mereka pelajari, dan ini terjadi secara
kontsruktif di mana mereka membangun sendiri pengetahuan baru di atas fondasi
pengetahuan yang sebelumnya telah mereka punyai.

E. Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran Inkuiri

Dalam pemecahan suatu masalah ataupun kasus mengenai pembelajaran, maka kita
harus tahu terlebih dahulu apa saja masalah yang terjadi dalam penerapan pemelajaran inkuiri
dan kesulitan kesulitannya sebagai berikut.

inkuiri dalam pembelajaran dilandasi pandangan konstruktivisme. Menurut


pandangan konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan.
Pembentukan ini harus dilakukan oleh siswa. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif
berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Guru
memang dapat dan harus mengambil prakarsa untuk menata lingkungan yang memberi
peluang optimal bagi terjadinya belajar. Namun yang akhirnya paling menentukan
terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar siswa sendiri. Dengan istilah ini, dapat
dikatakan bahwa hakekatnya kendali belajar sepenuhnya ada pada siswa.
Karakteristik dari pendekatan inkuiri ini adalah guru tidak mengkomunikasikan
pengetahuan, tetapi membantu siswa untuk belajar bagi mereka sendiri, kemudian topik,
masalah yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan dapat
ditentukan oleh siswa, dapat ditentukan oleh guru, dan dapat ditentukan bersama oleh siswa
dan guru. Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada ide-ide konstruktivis dari belajar.
Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam situasi kelompok.
Pembelajaran inkuiri ini menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi
pelajaran tidak diberikan secara langsung, peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan
membimbing siswa untuk belajar. Dengan kata lain untuk siswa yang pintar maka akan cepat
dan mengerti dalam pembelajaran, tetapi untuk siswa yang daya tangkapnya kurang akan
menimbulkan kebingungan dan akan tertinggal jauh pengetahuannya.
Dalam penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) terdapat beberapa kesulitan
yakni:

(1) SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses berpikir yang
bersandarkan kepada dua sayap yang sama pentingnya, yaitu proses belajar dan hasil
belajar.
(2) sejak lama tertanam dalam budaya belajar siswa bahwa belajar pada dasarnya adalah
menerima materi pelajarandari guru dengan demikian bagi mereka guru adalah sumber
belajar yang utama.
(3) berhubungan dengan sistem pendidikan kita yang dianggap tidak konsisten. Misalnya
sistem pendidikan menganjurkan bahwa proses pembelajaran sebaiknya menggunakan
pola pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir melalui pendekatan
student active learning atau yang kita kenal dengan CBSA.
(4) Penerapan strategi pembelajaran inkuiri ini cukup susah diterapkan pada kelas yang
siswanya kurang aktif, memiliki daya tangkap yang rendah, terlalu banyak peserta didik,
dan memerlukan proses yang cukup lama dalam perubahan pola pikir siswa dari hanya
menerima informasi dari guru secara apa adanya.
Upaya yang dilakukan untuk pemecahan kasus dalam Strategi Pembelajaran Inkuiri,
pada pelaksanaannya antara lain :

1. Guru wajib melakukan efektifitas waktu jam pelajaran berlangsung, agar selalu tepat
pada waktunya.
2. Guru mampu menyampaikan gambaran materi kepada siswa yang memiliki masalah,
agar siswa wajib melakukan pengamatan serta mampu menemukan masalah dan
pemecahannya.
3. Guru wajib mempersiapkan diri secara matang dan harus menguasai setiap materi yang
akan diajarkan.
4. Guru wajib mendorong semua siswa dalam kelas untuk selalu berperan aktif dalam
aktifitas belajarnya.

Dari setiap langkah upaya untuk menjalankan strategi Pembelajaran Inkuiri, maka
peran penting guru yang sangat dibutuhkan dalam rangka mendorong setiap siswa untuk
selalu aktif serta berpartisipasi penuh dalam melakukan pengamatan serta mencari dan
menemukan masalah, kemudian harus mampu memecahkan masalah yang telah
didapatinya. Guru dituntut untuk selalu menguasai setiap materi serta langkah – langkah
secara cermat dan tepat dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Strategi pembelajaran inkuiri menyatakan bahwa guru sebagai sumber belajar


bukanlah yang satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar yang dapat menunjang
keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator, pembimbing yang selalu
mengarahkan siswa dalam pembelajaran. Maka pengertian dari Strategi Pembelajaran Inkuiri
adalah suatu Metode yang lebih menekankan pada penemuan dan Pemecahan masalah secara
berkelanjutan. Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda,
manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Siswa didesain sebagai penemu atau mencari pengetahuan itu, tugas seorang guru
dalam mengelola siswa agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi bermakna. Karena
dengan bermakna pengetahuan akan masuk kedalam pengetahuan mereka, sehingga akan
selalu terkenang oleh siswa. Siswa yang melakukan semuanya guru hanya menyiapkan,
karena murid yang melakukan maka pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna
untuk siswa.

B. Saran

Saran untuk para guru jika menggunakan strategi pembelajaran inkuiri harus
mengikuti prosedur yang ada dan harus disesuaikan dengan waktu yang dimiliki, karena
strategi pembelajaran inkuiri ini sangat membutuhkan waktu yang panjang.
Karena makalah ini belum sempurna maka penulis mengharapkan saran yang
membangun agar dapat bermanfaat bagi semua dan demi perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Suyanti, Retno Dwi. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Gulo, W. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
http://oliverstakpn.blogspot.com/2016/05/strategi-pembelajaran-inkuiri.html, diakses pada
Minggu, 7 Oktober 2018, 09.25.

http://anisasusila.blogspot.com/2013/12/makalah-strategi-pembelajaran-inquiry.html, diakses
pada Minggu, 7 Oktober 2018, 09.40.

http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.com/2012/08/inkuiri.html, diakses pada Minggu, 7


Oktober 2018, 10.00.

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/09/12/pembelajaran-inkuiri/, diakses pada Minggu,


7 Oktober 2018, 10.20.

Anda mungkin juga menyukai