Anda di halaman 1dari 5

PENTINGNYA KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

DI INDONESIA

Syarifah Nabila
Email: 2110111120006@mhs.ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Abstrak
Seorang guru merupakan profesi yang harus memiliki kemampuan kompetensi
profesional yang merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Kompetensi profesional pada dasarnya sesuai dengan keilmuan yang dipilih atau disebut
juga sesuai bidang studi masing - masing. Kompetensi profesional guru dapat
dikembangkan melalui pelatihan dan bimbingan. Selain itu, kompetensi profesional di
Indonesia perlu diperhatikan. Seorang guru yang tidak memliki kompetensi profesional
akan berdampak pada mutu pendidikan dan penurunan kualitas pembelajaran.

PENDAHULUAN
Kompetensi profesional guru adalah kemampuan dan kewenangan seorang guru
dalam menjalankan profesi keguruan, yang artinya seorang guru tersebut merupakan guru
yang piawai dalam melaksanakan profesinya sehingga dapat disebut sebagai guru yang
kompeten dan profesional. Kompetensi profesional merupakan pekerjaan yang hanya dapst
dilakukan oleh orang yang memiliki atau mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi dan
sertifikat pendidik yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dikuasai.
(Susanto, 2020: 51)

1
Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh
guru dan ada beberapa pandangan ahli tentang kompetensi profesional guru. Sedangkan
menurut Cooper (1984:15) terbagi kedalam 4 komponen kompetensi dasar yaitu :
a. Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia
b. Mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya
c. Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat dan
bidang studi yang dibinanya
d. Mempunyai keterampilan dalam tekhnik mengajar. (Susanto, 2020: 51)

PERAN GURU SEBAGAI SEBUAH PROFESI


Seorang guru berperan sebagai pengajar dan juga pendidik. Melalui pengajaran guru
membentuk konsep berpikir, sikap dan perilaku yang menentukan afeksi terdalam dari inti
kemanusiaan siswa. (Susanto, 2020: 48)
Menurut ketentuan yang terdapat dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan
dosen terdapat peran, hak, dan kewajiban seorang guru. Sedangkan menurut Permendiknas
No. 16 tahun 2007 terkait kompetensi profesional guru yaitu kompetensi profesional pada
dasarnya merupakan kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang tugas guru sebagai berikut
:
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang di ampu.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang di
ampu, memahami standar kompetensi mata pelajaran, memahami kompetensi
dasar mata pelajaran dan memahami tujuan mata pelajaran yang di ampu.
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang di ampu secara kreatif, materi
pembelajaran sesuai tingkat perkembangan peserta didik, mengolah materi
pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai tingkat perkembangan peserta didik.
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif, melakukan refleksi terhadap kinerja dalam rangka
peningkatan keprofesionalan, memanfaatkan hasil refeksi dalam rangka
meningkatkan keprofesionalan, melakukan penelitian tindakan kelas untuk

2
peningkatan keprofesionalan dan mengikuti perkembangan zaman dengan
belajar dari berbagai sumber media baik cetak maupun online.(Susanto, 2020:
65-95).

GURU INDONESIA DAN TANTANGAN PROFESIONALISME


Kompetensi profesional pada dasarnya merupakan kompetensi keilmuan sesuai
dengan bidang tugas guru. Sehingga dengan demikian dilihat dari substansinya kompetensi
ini akan bervariasi secara keilmuan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni selama studi.
Ketentuan yang sama juga berlaku sesuai latar belakang studi masing - masing guru,
dengan kata lain seseorang dengan latar belakang akademik bidang Pendidikan Bahasa
maka dapat dikatakan berkompeten di bidang Pendidikan Bahasa tapi tidak berkompeten di
bidang Pendidikan Matematika. Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa kompetensi
profesional ini mengarah pada spesialisasi tugas guru sesuai latar belakang keilmuannya.
Selain dituntut untuk memiliki kompetensi profesional, seorang guru juga harus bisa
mengembangkan sikap profesional dalam profesi. Hal yang dapat dikembangkan terkait
dengan pengembangan profesionalisme yakni sebagai berikut:
a. Knowledge (pengetahuan)
b. Ability (kemampuan)
c. Skill (keterampilan)
d. Attitude (sikap diri)
e. Habit (kebiasaan diri). (Susanto, 2020: 53-54)
Berdasarkan penjelasan diatas seorang guru harus memilki kompetensi profesional
yang merupakan dasar kemampuan guru. Kompetensi profesional guru dapat
dikembangkan sesuai dengan tantangan yang akan dihadapi. Seorang guru yang memiliki
kompetensi profesional harus mengikuti sesuai perkembangan zaman agar dapat
beradaptasi dengan cepat. Salah satu contoh kompetensi profesional guru yaitu dapat
memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi dalam pembelajaran. Apabila seorang
guru tidak memiliki kemampuan profesional maka akan berdampak terhadap proses
pembelajaran akibat guru tidak memiliki kompetensi profesional yaitu menurunnya kualitas
pembelajaran sehingga mutu pendidikan juga menurun.

3
SIMPULAN
Seorang guru yang piawai dalam melaksanakan profesinya dapat disebut sebagai
guru yang kompeten dan profesional. Kompetensi profesional merupakan pekerjaan yang
hanya dapst dilakukan oleh orang yang memiliki atau mempunyai kualifikasi akademik,
kompetensi dan sertifikat pendidik yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang
dikuasai. (Susanto, 2020: 51)
Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh
guru.Seorang guru berperan sebagai pengajar dan juga pendidik. Melalui pengajaran guru
membentuk konsep berpikir, sikap dan perilaku yang menentukan afeksi terdalam dari inti
kemanusiaan siswa. (Susanto, 2020: 48). Menurut ketentuan yang terdapat dalam UU No.
14 tahun 2005 tentang guru dan dosen terdapat peran, hak, dan kewajiban seorang guru.
Dilihat dari substansinya kompetensi ini akan bervariasi secara keilmuan sesuai
dengan bidang studi yang ditekuni selama studi. Kompetensi profesional guru dapat
dikembangkan sesuai dengan tantangan yang akan dihadapi. Seorang guru yang memiliki
kompetensi profesional harus mengikuti sesuai perkembangan zaman agar dapat
beradaptasi dengan cepat.

4
REFERENSI

Afrina, A., Abbas, E. W., & Susanto, H. (2021). The Role of Historical Science in Social
Studies Learning Materials for Increasing Values of Student's Nationalism. The
Innovation of Social Studies Journal, 3(1), 1-8.
Anis, M. Z. A., Susanto, H., & Fathurrahman, F. (2021). Studi Evaluatif Pembelajaran
Sejarah Daring Pada Masa Pandemi Covid-19. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah
dan Pendidikan, 5(1), 60-69.
Efendi, I., Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). Implementasi Penilaian Pembelajaran
Pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Sejarah. Prabayaksa: Journal of History
Education, 1(1), 21-25.
Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). RETROGRESI PENGGUNAAN MEDIA DARING
DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH MASA PANDEMI COVID-19. Jurnal
Education and Development, 9(4), 173-177.
Susanto, H. (2020). Profesi Keguruan. Banjarmasin: FKIP Universitas Lambung
Mangkurat.
Susanto, H., & Akmal, H. (2018). Efektivitas Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Berbasis
Mobile Smartphone Sebagai Media Pengenalan Sejarah Lokal Masa Revolusi Fisik
Di Kalimantan Selatan Pada Siswa Sekolah Menengah Atas. HISTORIA: Jurnal
Program Studi Pendidikan Sejarah, 6(2), 197-206.
Susanto, H., Irmawati, I., Akmal, H., & Abbas, E. W. (2021). Media Film Dokumenter
Masuknya Islam Ke Nusantara dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 9(1).
Syaharuddin, S., & Susanto, H. (2019). Sejarah Pendidikan Indonesia (Era Pra
Kolonialisme Nusantara sampai Reformasi). Banjarmasin: FKIP Universitas
Lambung Mangkurat.
Wahidah, M. N., Putro, H. P., Syaharuddin, S., Prawitasari, M., Anis, M. Z. A., & Susanto,
H. (2021). Dinamika Pendidikan Dasar Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin (1986-
2019). PAKIS (Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial), 1(1).

Anda mungkin juga menyukai