Nadia Oktaviani
Email: 2110111320002@mhs.ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
Abstrak
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia salah satu faktor yang paling penting
dan sangat mempengaruhi adalah keprofesionalan guru di dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Guru adalah pendidikan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. Dalam hubungannya dengan tenaga profesional kependidikan, kompetisi dan
etika guru sangat diperlukan untuk memenuhi spesifikasi dalam pelaksanaan tugas-tugas
kependidikan.
PENDAHULUAN
Profesi secara etimologi berasal dari kata profession (inggris) yang berasal dari
bahasa Latin profesus yang berarti “mampu atau ahli dalam suatu bentuk pekerjaan”.
Profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian yang
didapat melalui pendidikan dan latihan tertentu, menurut persyaratan khusus memiliki
tanggung jawab dan kode etik tertentu (Musriadi, 2016: 27-30).
Guru adalah pendidikan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Profesi guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa. Guru
merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan.
Dalam melaksanakan tugas profesinya secara baik, guru perlu menguasai berbagai hal yang
berhubungan dengan kemampuan professional yang dimilikinya. Dalam upaya untuk
menguasai kemampuan pembelajaran, guru perlu membina diri secara baik karena fungsi
guru itu sendiri adalah membina dan mengembangkan kemampuan siswa dan dirinya
sebagai guru yang professional sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar secara
efektif dan efesien (Barnawi dan Arifin, 2014: 3).
SIMPULAN
Profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian
yang didapat melalui pendidikan dan latihan tertentu, menurut persyaratan khusus memiliki
tanggung jawab dan kode etik tertentu. Profesi guru merupakan profesi yang dapat
menentukan masa depan bangsa. Guru merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan
yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang
orang diluar bidang pendidikan.
Dalam suatu profesi, kode etik sangatlah penting karena kode etik memiliki tujuan
yaitu menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan,
meningkatkan pengabdian para anggota profesi, meningkatkan mutu profesi dan
meningkatkan mutu organisasi profesi. Tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan
dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada peserta didik demi masa depan peserta didik.
Guru harus memiliki perilaku moral yang baik karena perilaku guru akan dilihat oleh
siswanya dan akan diikuti oleh siswanya baik itu baik maupun buruk.
REFERENSI
Susanto, H., Irmawati, I., Akmal, H., & Abbas, E. W. (2021). Media Film Dokumenter dan
Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. HISTORIA: Jurnal
Program Studi Pendidikan Sejarah, 9(1), 65-78.
Anis, M. Z. A., Putro, H. P. N., Susanto, H., & Hastuti, K. P. (2020). Historical Thinking
Model in Achieving Cognitive Dimension of Indonesian History Learning.
PalArch's Journal of Archaeology of Egypt/Egyptology, 17(7), 7894-7906.
Anis, M. Z. A., Susanto, H., & Mardiani, F. (2021, February). Analysis of the Effectiveness
of MPBH: The Mains of Mandai as a Saving Food in Banjarmasin Community. In
The 2nd International Conference on Social Sciences Education (ICSSE 2020)
(pp. 89-94). Atlantis Press.
Afrina, A., Abbas, E. W., & Susanto, H. (2021). The Role of Historical Science in Social
Studies Learning Materials for Increasing Values of Student's Nationalism. The
Innovation of Social Studies Journal, 3(1), 1-8.
Efendi, I., Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). Implementasi Penilaian Pembelajaran
Pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Sejarah. Prabayaksa: Journal of History
Education, 1(1), 21-25.
Anis, M. Z. A., Susanto, H., & Fathurrahman, F. (2021). Studi Evaluatif Pembelajaran
Sejarah Daring Pada Masa Pandemi Covid-19. Fajar Historia: Jurnal Ilmu
Sejarah dan Pendidikan, 5(1), 60-69.
Wahidah, M. N., Putro, H. P., Syaharuddin, S., Prawitasari, M., Anis, M. Z. A., & Susanto,
H. (2021). Dinamika Pendidikan Dasar Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin
(1986-2019). PAKIS (Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial), 1(1).