NPM: 2213052024
Kelas: BK-22 A
Dosen Pengampu: Drs. Yusmansya, M.Si. / Dr. Eka Kurniawati, S.H., M.Pd. I.
UTS
b. Pembawaan
Dalam proses pembelajaran yang interaktif dari guru yang akan memberikan motivasi dan
juga respons positif dari peserta didik saat proses belajar mengajar. Pembawaan ini biasanya
dimiliki seorang pelangajar sebagai gaya penyampaian materi yang mana melibatkan adanya
konsep pengajaran selama belajar di kelas.
c. Proses-proses tingkah laku
Adanya proses pembelajaran interaktif yang diberikan oleh guru kepada peserta didik akan
memunculkan perubahan perilaku misalnya munculnya keterampilan selama proses
pembelajaran seperti mampu berbicara di depan kelas, melakukan diskusi, atau berkegiatan
yang melibatkan respons sensorik dan juga motoric siswa.
e. Perkembangan siswa
Guru akan mempengaruhi perkembangan siswa dari tingkah laku yang ditunjukkan ketika di
kelas dan adanya ketertarikan atau suatu keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran,
dan juga hasil yang didapatkan ketika tes. Selain itu, adanya perkembangan siswa juga
biasanya tampak dari sikap, cara bicara, cara berintraksi dengan guru dan temannya juga
jadi aspek penentu. Perkembangan yang positif nantinya jika dilihat dari kemajuan siswa
dalam interaksinya maupun intelegensinya meningkat kea rah yang lebih baik.
g. Pengukuran pendidikan
Pengukuran pendidikan merupakan evaluasi yang dilakukan terhadap peserta didik setelah
mendapat proses pembelajaran dalam waktu tertentu untuk mengukur perkembangan
pendidikan yang didapat.
i. Transfer belajar
Adanya interaksi dan komunikasi guru kepada siswa akan berpengaruh pada hubungan yang
menyenangkan dan kemudian membuat para peserta didik dapat menerima ilmu dan
memiliki hubungan baik dengan gurunya.
j. Kesehatan mental
Kesehatan mentak peserta didik ditandai dengan keikutsertaan dan keaktifannya dalam
mengikuti setiap kegiatan pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok.
k. Pendidikan karakter
Karakter psikologi tertentu dari terjadinya penerapan budaya selama masa pembelajaran di
bangku pendidikan. Biasanya buaya yang diterapkan berupa aturan kedisiplinnan atau asas
dari kebudayaan yang berlangsung di suatu daerah tersebut.
l. Kurikulum pendek
Kurikulum pendek merupakan kerangka pembelajaran dengan tujuan menghasilkan
pembelajaran yang aktif, efektif, dan efisien.
Inti persoalan daripada sifat hakikat intelegensi itu dapat dirumuskan dengan pertanyaan: ‘apakah
intelegensi itu?” pertanyaan ini, justru dalam bentuknya yang demikian itu, menjadi objek diskusi yang
hangat bbagi banyak ahli-ahli psikologi, terutama di sekitar tahun-tahun 1900-1925. Persoalannya
sendiri sebenarnya telah tua sekali, lebih tua daripada psikologi sendiri.
Para ahli psikologi yang mula-mula membahas masalah tersebut, yaitu sifat hakikat intelegensi,
memakai metode filsafat, yaitu mereka menyusun definisi mengenai intelegensi itu atas dasar pemikiran
spekulatif-logis. Dalam pada itu, pada waktu yang bersamaan dengan kejadian yang dikemukakan di
ayas itu tes-tes yang mula-mula berhasil disusun oleh beberrapa ahli. Sepanjang pengalaman penulis
tidaklah selalu ada hubungan yang jelas antara definisi mengenai intelegensi dan pengukuran intelegensi
yang diajukan oleh seorangg ahli psikologi.