Anda di halaman 1dari 4

Nama: Natasha Faradita

NPM: 2213052024

Kelas: BK-22 A

Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu: Drs. Yusmansya, M.Si. / Dr. Eka Kurniawati, S.H., M.Pd. I.

UTS

1. Tuliskan alasan mengapa Psikologi Pendidikan dibutuhkan


Jawaban:
Adalah keharusan bagi setiap pendidik yang bertanggung jawab, bahwa dia dalam melaksanakan
tugasnya harus berbuat dalam cara yang sesuai dengan “keadaan” si anak didik. Psikologi adalah
ilmu pengetahyan yang berusaha memahami sesame manusia, dengan tujuan untuk dapat
memperlakukannya dengan lebih tepat. Karena itu pengetahuan psikologis mengenai anak didik
dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu dan penting bagi setiap pendidik; sehingga
seharusnya adalah kebutuhan setiap pendidik untuk memiliki pengetahuan tentang psikologi
pendidikan. Mengingat setiap orang pada suatu saat tentu melakukan perbuatan mendidik,
maka pada hakikatnya psikologi pendidikan itu dibutuhkan oleh setiap orang. Kenyataan bahwa
pada dewasa ini hanya para pendidik professional saja yang mempelajari psikologi pendidikan
tidak lah dapat dipandang sebagai hal yang memang sudah selayaknya.

2. Jelaskan dan uraikan luang lingkup Psikologi Pendidikan secara lengkap


Jawaban:
a. Pengetahuan
Pendidik dan guru perlu memiliki pengetahuan yang lebih untuk memberikan suatu
pengajaran pada peserta didiknya. Dalam proses berjalannya belajar mengajar, nantinya
akan memberikan dampak yang secara pengetahuan atau kognitif pada peserta didik yang
awalnya tidak mengetahui mengenai materi yang disampaikan, kemudian setelah diberikan
menjadi tahu.

b. Pembawaan
Dalam proses pembelajaran yang interaktif dari guru yang akan memberikan motivasi dan
juga respons positif dari peserta didik saat proses belajar mengajar. Pembawaan ini biasanya
dimiliki seorang pelangajar sebagai gaya penyampaian materi yang mana melibatkan adanya
konsep pengajaran selama belajar di kelas.
c. Proses-proses tingkah laku
Adanya proses pembelajaran interaktif yang diberikan oleh guru kepada peserta didik akan
memunculkan perubahan perilaku misalnya munculnya keterampilan selama proses
pembelajaran seperti mampu berbicara di depan kelas, melakukan diskusi, atau berkegiatan
yang melibatkan respons sensorik dan juga motoric siswa.

d. Hakikat dan ruang lingkup belajar


Hakikat merupakan suatu hal yang mendasari berlangsungnya proses belajar dan mengajar.
Hakikat dan juga ruang lingkup belajar mengacu pada proses pembelajaran misalnya
terjadinya interaksi dan juga materi yang diberikan kepada siswa.

e. Perkembangan siswa
Guru akan mempengaruhi perkembangan siswa dari tingkah laku yang ditunjukkan ketika di
kelas dan adanya ketertarikan atau suatu keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran,
dan juga hasil yang didapatkan ketika tes. Selain itu, adanya perkembangan siswa juga
biasanya tampak dari sikap, cara bicara, cara berintraksi dengan guru dan temannya juga
jadi aspek penentu. Perkembangan yang positif nantinya jika dilihat dari kemajuan siswa
dalam interaksinya maupun intelegensinya meningkat kea rah yang lebih baik.

f. Factor yang mempengaruhi belajar


Berlangsungnya situasi belajar juga berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

g. Pengukuran pendidikan
Pengukuran pendidikan merupakan evaluasi yang dilakukan terhadap peserta didik setelah
mendapat proses pembelajaran dalam waktu tertentu untuk mengukur perkembangan
pendidikan yang didapat.

h. Aspek praktis pengukuran


Aspek ini merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui adanya perubahan
prilaku siswa hasil dari proses pembelajaran.

i. Transfer belajar
Adanya interaksi dan komunikasi guru kepada siswa akan berpengaruh pada hubungan yang
menyenangkan dan kemudian membuat para peserta didik dapat menerima ilmu dan
memiliki hubungan baik dengan gurunya.

j. Kesehatan mental
Kesehatan mentak peserta didik ditandai dengan keikutsertaan dan keaktifannya dalam
mengikuti setiap kegiatan pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok.

k. Pendidikan karakter
Karakter psikologi tertentu dari terjadinya penerapan budaya selama masa pembelajaran di
bangku pendidikan. Biasanya buaya yang diterapkan berupa aturan kedisiplinnan atau asas
dari kebudayaan yang berlangsung di suatu daerah tersebut.

l. Kurikulum pendek
Kurikulum pendek merupakan kerangka pembelajaran dengan tujuan menghasilkan
pembelajaran yang aktif, efektif, dan efisien.

3. Jelaskan secara berurutan 8 sifat-sifat umum manusia


Jawaban:
a. Perhatian
b. Pengertian
Manusia mengenal dunia wedag atau dunia riil, baik dirinya sendiri maupun dunia sekitar
tempatnya berada dengan melihat, mendengar, membau, atau mencecap. Cara mengenal
objek yang demikian itu desebut mengamati; sedangkan melihat, mendngar, dan seterusnya
itu disebut modalitas pengamatan. Hal yang diamati itu dialami dengan sifat-sifat: di sini,
kini, sendiri, dan bermateri.
c. Tanggapan dan variasinya
Tanggapan biasanya didefinisikan sebagai bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita
melakukan pengamatan
d. Fantasi
Biasanya fantasi didefinisikan sebagai daya untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru
dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang sudah ada. Dan tanggapan baru itu tidak
harus sesuai dengan benda-benda yang ada.
Dapat pula fantasi itu dilukiskan sebagai fungsi yang memungkinkan manusia untuk
berorientasi dalam alam imajiner, melampaui dunia riil.
e. Ingatan
Pribadi berkembang di dalam suatu sejarah di mana hal yang lampau dalam cara tertentu
selalu ada dan dapat diaktifkan kembali.
f. Berpikir
Ahli-ahli psikologi menganggap bahwa berpikir adalah kelanhsungan tanggapan-tanggapan
di mana subjek yang berpikir pasif. Plato beranggapan bahwa berpikir itu adalah berbicara
dalam hati.
g. Perasaan
Perasaan biasanya didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya
berhubungan dengan gejala gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak
senang dalam berbagai taraf.
h. Motif-motif
Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.
4. Jelaskan sifat-sifat khas individu yang lain, yang terkait dengan masalah intelegensi
Jawaban:

Inti persoalan daripada sifat hakikat intelegensi itu dapat dirumuskan dengan pertanyaan: ‘apakah
intelegensi itu?” pertanyaan ini, justru dalam bentuknya yang demikian itu, menjadi objek diskusi yang
hangat bbagi banyak ahli-ahli psikologi, terutama di sekitar tahun-tahun 1900-1925. Persoalannya
sendiri sebenarnya telah tua sekali, lebih tua daripada psikologi sendiri.

Para ahli psikologi yang mula-mula membahas masalah tersebut, yaitu sifat hakikat intelegensi,
memakai metode filsafat, yaitu mereka menyusun definisi mengenai intelegensi itu atas dasar pemikiran
spekulatif-logis. Dalam pada itu, pada waktu yang bersamaan dengan kejadian yang dikemukakan di
ayas itu tes-tes yang mula-mula berhasil disusun oleh beberrapa ahli. Sepanjang pengalaman penulis
tidaklah selalu ada hubungan yang jelas antara definisi mengenai intelegensi dan pengukuran intelegensi
yang diajukan oleh seorangg ahli psikologi.

Anda mungkin juga menyukai