Anda di halaman 1dari 5

Tugas

“Rangkuman Pola Pendidikan Islam Pada Periode Rasulullah


SAW”

Oleh:

Maryam

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

DARUD DA’WAH WAL IRSYAD (DDI)


KOTA MAKASSAR

2022
Pola Pendidikan Islam Pada Periode Rasulullah SAW

Secara kuantitas orang – orang yang masuk islam pada fase Mekkah lebih
sedikit daripada orang – orang yang masuk islam pada fase Madinah. Hal tersebut
diantaranya dosebabakan oleh watak dan budaya nenek moyang mereka,
sedangkan masyarakat Madinah lebih mudah dimasuki ajaran islam saat kondisi
masyarakat khusunya Aus dan Khazraj sangat membutuhkan seorang pemimpin
untuk melenturkan pertikaian sesame mereka dan sebagai pelindung dari ancaman
kaum Yahudi, serta sifat penduduknya yang lebih ramah dan dilatarbelakangi
kondisi geografis yang subur.

Pola pendidikan islam periode Rasulullah SAW dapat dibedakan menjadi


dua fase, yaitu:

1. Fase Mekkah

Dengan akhlaknya yang terpuji, syarat dengan nilai – nilai humanisme dan
spiritualisme ditengah – tengah umat yang hampir saja tidak berprikemanusiaan,
Muhammad bin Abdullah, seorang yang teguh mempertahankan tradisi nabi
Ibrahim, menjatuhkan diri dari keramaian dan sikap hedonism dengan
berkontemplasi di Gua Hira. Pada tanggal 17 ramadhan turunlah wahyu Allah
yang pertama (surat Al – Alaq 1 – 5) sebagai fase pendidikan tahap Mekkah.

a) Tahapan pendidikan islam pada fase Mekkah


1) Tahapan pendidikan Islam secara rahasia dan perorangan
Pada awal turunnya wahyu pertama (QS. 96 ayat 5) pola pendidikan
yang dilakukan adalah sembunyi – sembunyi, mengingat kondisi social
politik yang belim stabil, dimulai dari dirinya sendiri dan keluarga
dekatnya. Mula – mula Rasulullah mendidik istrinya Khadijah
untukberiman kepada Allah dan menerima petunjuk dari Allah,
kemudian diikuti anak angkatnya Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin
Haritsah (pembantu rumah tangganya yang kemudian diangkat
menjadi anak angkat). Kemudian sahabat karibnya Abu Bakar, dan
berangsur – angsur ajakan tersebut disampaikan secara meluas tetapi
masih terbatas dikalangan keluarga dekat dari suku Quraisy saja.
2) Tahap pendidikan Islam secara terang – terangan
Pendidikan secara sembunyi – sembunyi berangsur selama tiga tahun,
sampai turun wahyu berikutnya yang memeritahkan dakwah secara
terang – terangan. Ketika wahyu tersebut turun, beliau mengundang
keluarga dekatnya untuk berkumpul di bukit Shafa, menyerukan agar
berhati – hati dihari kiamat bagi orang – orang yang tidak mengakui
Allah sebagai Tuhan dan Muhammad sebagai utusannya. Seruan
tersebut langsung ditolak oleh pamannya Abu Lahab
3) Tahap pendidikan Islam untuk umum
Hasil seruan dakwah secara terang – terangan yang terfokus pada
keluarga dekat kelihatannya belum sesuai harapan. Maka Rasulullah
mengubah strategi dakwahnya kepada seruan umum. Seruan tersebut
didasarkan kepada perintah Allah (Al – hijr:94 – 95). Pada musim haji
Rasulullah mendatangi kemh – kemah para jamaah haji. Dari sinilah
sinar Islam memancar keluar Mekkah. Dimusim haji pada tahun kedua
belas kerasulannya, Rasulullah didatangi dua belas orang laki – laki
dan seorang wanita untuk berikrar kesetiaan yang dikenal dengan
“bai’ah Al’aqobah I”.
b) Materi pendidikan Islam
Materi pendidikan Islam fase Mekkah dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
materi pendidikan tauhid, dan materi pengajaran Al – Qur’an.
c) Metode pendidikan Islam
Metode yang dilakukan Rasulullah dalam membidik sahabat – sahabatnya
antara lain: metode ceramah, dialog, diskusi atau tanya jawab, metode
perumpamaan, metode kisah, dan metode hafalan.
d) Kurikulum pendidikan Islam
Kurikulum pendidikan Islam pada periode Rasulullsh bsik Mekkah
maupun Madinah adalah Al – Quran yang Allah wahyukan sesuai dengan
kondisi dan situasi.
e) Lembaga pendidikan Islam
Lembaga pendidikan Islam pada fase Mekkah ada dua macam tempat,
yaitu:
 Rumah Arqam bin Arqam, digunakan untuk belajar hukum – hukum
dan dasar – asar Islam
 Kuttab, pada awalnya lebih terfokus pada materi baca tulis sastra, syair
arab, dan pembelajaran berhitung. Namun, setelah datang Islam
materinya ditambah dengan materi baca tulis Al – Quran dan
memahami hukum Islam.

2. Fase Madinah

Wahyu secara beruntun selama periode Madinah kebijaksannan nabi


Muhammad SAW dalam mengajarkan Al – Quran adalah menganjurkan
pengikutnya untuk menghafal dan menulis Al – Quran.

a) Lembaga pendidikan Islam di Madinah


Ketika berhijrah ke Madinah, salah satu program pertama yang dilakukan
beliau adalah membangun sebuah masjid. Setelah selsai membangun
masjid, nabi pindah menempati sebagian ruangan yang memang khusus
untuknya. Demikian pula diantara kaum muhajirin yang tidak mampu.
Masjid adalah pussat kegiatan Nabi bersama kaum muslimin untuk secara
bersama membina masyarakat baru, masyarakat yang disinari oleh tauhid,
dan mencerminkan persatuan dan kesatuan umat.
b) Materi pendidikan Islam di Madinah
Pada fase Madinah materi pendidikan yang diberikan cakupannya lebih
kompleks, diantaranya:
 Pendidikan ukhuwah antara kaum muslim
 Pendidikan kesejahteraan social
 Pendidikan kesejahteraan keluarga kaum kerabat. Yang dimaksud
dengan keluarga adalah suami, istri, dan anak – anaknya. Beliau
berusaha memperbaiki keadaan itu dengan memperkenalkan dan
sekaligus menerapkan system kekeluargaan kekerabatan baru yang
berdasarkan taqwa kepada Allah.
c) Pendidikan hankam (pertahanan dan keamanan) dakwah Islam
Ini merupakan dasar bagi usaha dakwahnya untuk menyampaikan ajaran
Islamkepada seluruh umat manusia secara bertahap. Oleh karena itu,
masyarkat kaum muslimin di Madinah berdiri dan berdaulat, usaha Nabi
berikutnya adalah memperluas pengakuan kedaulatan tersebut dengan
jalan mengajak kabilah – kabilah sekitar Madinah untuk mengakui
konstitusi Madinah.

Anda mungkin juga menyukai