Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TAFSIR TARBAWI

POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA ROSULULLAH PERIODE


MADINAH

Dosen pengampu: Mukhtar,M.PD.I.

Kelompok 5

1. YONI FRENDIKA
2. ALDI ZEL PRIADI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH NAHDATUL ULAMA AL-MAHSUNI

2023/2024
BAB I

PENDAHULUAN

1. Lara Belakang

Rasulullah SAW, sebagai suri teladan dan rahmatan lil’alamin bagi orang
yang mengharapkan rahmat kedatangan hari kiamat dan banyak menyebut Allah (al-
ahzab:21) adalah pendidik pertama dan terutama dalam dunia pendidikan Islam. Proses
transformasi ilmu pengetahuan, internalisasi nilai-nilai spiritualisme dan bimbingan
emosional yang dilakukan Rasulullah dapat dikatakan sebagai mukjizat yang luar biasa,
yang manusia apa dan dimana pun tidak dapat melakukan hal yang sama.

Hasil pendidikan Islam pada periode Rasulullah terlihat daari kemampuan


murid-muridnya (para sahabat) yang luar biasa, misalnya: Umar Ibn Khotob ahli hokum
dan pemerintahan, Abu Hurairah ahli hadits, Salman al-Farisi ahli perbandingan
Agama: Majusi, Yahudi, Nasrani dan Islam; dan Ali ibn Abi Thalib ahli hokum dan
tafsir al-Qur’an, kemudian murid dari para sahabat dikemudian hari, tabi-tabiiin, banyak
yang ahli dalam berbagai bidang ilmu sains, teknologi, astronomi, filsafat yang
mengantar Islam ke pintu gerbang zaman keemasan. Hanya periode Rasulullah, fase
Makkah dan Madinah, para aktivis pendidikan dapat menyerap berbagai teori dan
prinsip dasar yang berkaitan dengan pola-pola pendidikan dan interaksi social yang
lazim dilaksanakan dalam setiap manajemen pendidikan Islam.
Gambaran dan pola pendidikan Islam di periode Rasulullah SAW, di Mekkah
dan Madinah adalah sejarah masa lalu yang perlu kita ungkapkan kembali, sebagai
bahan perbandingan, sumber gagasan, gambaran strategi menyukseskan pelaksanaan
proses pendidikan Islam. Pola pendidikan Islam di masa Rasulullah SAW, tidak terlepas
dari metode, evaluasi, materi, kurikulum, pendidikan, peserta didik, lembaga, dasar,
tujuan dan sebagainya yang bertalian dengan pelaksanaan pendidikan Islam, baik secara
teoritis maupun praktis.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana lembaga pendidikan islam periode madinah?
2. Apa aktivitas pendidikan islam periode madinah?
3. Apa materi pendidikan islam di madinah?
2. Tujuan
1. Untuk mengetahui lembaga pendidikan islam periode madinah
2. Untuk mengetahui aktivitas pendidikan islam periode madinah
3. Untuk mengetahui materi apa saja pendidkan islam periode madinah

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pendidikan Islam pada Masa Rasulullah Sejarah Pendidikan Islam pada masa Nabi
Muhammad Saw Berawal dari periode Makkah dan setelah hijrah berlanjut pada
periode Madinah. Pada periode Makkah Nabi Muhammad lebih menitikberatkan
pembinaan keimanan, moral dan akhlak kepada masyarakat Arab yang bermukim di
Makkah. Sedangkan pada periode Madinah setelah hijrahnya, Nabi Muhammad Saw
Surawardi, Sistem dan Kelembagaan ... [96] Jurnal: Management of Education, Volume
1, Issue 2, ISSN 977-2442404 melakukan pembinaan di bidang muamalah serta sosial
politik lainya sehingga lahirlah yang namanya Piagam Madinah. Bertitik tolak dari
periode madinah inilah pendidikan Islam akhirnya berkembang sangat pesat hingga era
dekade sekarang ini. Bahkan tercatat dalam sejarah pendidikan Islam kontemporer
bahwa jumlah Madrasah lebih banyak di Madinah dari pada di Makkah. Pendidikan
Islam pada masa Rasulullah Saw, terdiri dari: periode Makkah dan periode Madinah.

1. Lembaga pendidikan islam di madinah


Ketika Rasulullah dan para sahabat hijrah ke Madinah salah satu program
pertama yang beliau lakukan adalah pembangunan sebuah mesjid. Setelah
selesai pembangunan mesjid, maka rasul pindah menempati sebagian
ruangannya yang memang khusus disediakan untuknya. Demikian pula diantara
kaum muhajirin yang miskin yang tidak mampu membangun tempat tinggalnya
sendiri.
Masjid itulah pusat kegiatan Rasulullah beserta para pengikutnya kaum
muslimin, untuk secara bersama membina masyarakat baru, masyarakat yang
disinari oleh tauhid, yang mencerminkan rasa persatuan dan kesatuan umat.
Dimasjid itulah beliau bermusyawarah berbagai urusan, mendirikan shalat
berjamaa’ah, membaca Qur’an, maupun membacakan ayat-ayat yang baru
diturunkan. Dengan demikian, mesjid itu merupakan tempat pendidikan dan
pengajaran.
Suatu kebijaksanaan yang sangat efektif dalam pembinaan dan pengembangan
masyarakat baru di Madinah, adalah disyariatkannya media komunikasi
berdasarkan wahyu, yaitu shalat jum’at yang dilaksanakan secara berjama’ah
dan adzan. Dengan sholat jum’at tersebut hamper seluruh warga masyarakat
berkumpul untuk secara langsung mendengarkan khotbah dari Rasulillah dan
shalat jum’at berjama’ah.

Tujuan Pendidikan Islam pada periode Madinah, tujuan pendidikan Islam pada periode
Madinah bertolak dari tujuan periode mekkah yaitu pendidikan tauhid, titik beratnya
adalah menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap individu muslim, agar jiwa
mereka terpancar sinar tauhid dan tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam
kehidupan sehari-hari. Kemudi- an secara khusus Pokok pembinaan pendi- dikan Islam
di kota Madinah dapat dikatakan sebagai pendidikan sosial dan politik. Yang
merupakan kelanjutan dari pendidikan tauhid di Makkah, yaitu pembinaan di bidang
pendidikan sosial dan politik agar dijiwai oleh ajaran, merupakan cermin dan pantulan
sinar tauhid tersebut.
2. Aktivitas Nabi di Madinah
Ada dua aktivitas yang sangat penting yang dilakukan oleh Rasulullah setelah tiba di
Madinah.

a.Mendirikan Masjid
Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dijadikan Rasulullah sebagai
institusi pendidikan. Melalui pendidikan masjid ini, Rasulullah memberikan
pengajaran dan pendidikan Islam. Ayat-ayat Al Qur’an yang diterima di
Madinah sebanyak 22 surat, sepertiga dari isi Al Qur’an.15

b. Pembentukan Negara Madinah


Aktivitas yang dilakukan Nabi Muhammad selanjutnya adalah membina dan
mengembangkan persatuan dan kesatuan masyarakat Islam yang baru tumbuh tersebut,
dalam rangka mewujudkan satu kesatuan sosial dan politik. Kaum anshor dan kaum
muhajirin yang berasal dari daerah yang berbeda dengan membawa adat kebiasaan yang
berbeda pula sebelum bersatu membentuk masyarakat Islam. Di samping itu, mereka
berhadapan dengan masyarakat madinah yang belum masuk Islam dan bangsa Yahudi
yang sudah mantap dan bukan tidak mungkin bahwa orang-orang yahudi tersebut
berusaha untuk merintangi bahkan menghancurkan pembentukan masyarakat baru
kaum muslimin itu. 16 Melihat kenyataan tersebut, beliau mulai mengatur dan
menyusun segenap potensi yang ada dalam lingkungannya, memecahkan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan potensi dan kekuatan yang ada,
dalam rangka menyusun suatu masyarakat baru yang terus berkembang, yang mampu
menghadapi segenap tantangan dan rintangan yang berasal dari luar dengan kekuatan
sendiri.

3.Materi pendidikan islam di madinah

a. Pendidikan ukhuwah (persaudaraan) antara kaum muslimin. Dalam melaksanakan


pendidikan ukhuwah ini, Nabi Saw bertolak dari struktur kekeluargaan yang ada pada
masa itu. Untuk mempersatukan keluarga itu nabi berusaha untuk mengikatnya menjadi
satu kesatuan yang terpadu. Mereka dipersaudarakan karena Allah bukan karena yang
lainnya. Sesuai dengan isi konstitusi Madinah juga, bahwa antara orang yang beriman,
tidak boleh membiarkan saudaranya menanggung beban hidup dan utang yang berat
diantara sesame mereka.[10]
b. Pendidikan Kesejahteraan Sosial. Terjaminnya kesejahteraan social tergantung
pertama-tama pada terpenuhinya kebutuhan pokok dari pada kehidaupan sehari-hari.
Untuk itu setiap orang harus bekerja mencari nafkah. Untuk mengatasi permasalahan
pekerjaan tersebut, Nabi memerintahkan kaum muhajirin yang telah dipersaudarakan
dengan anshor agar mereka bekerjasama dengan saudara-saudaranya tersebut.
c. Pendidikan kesejahteraan keluarga kaum kerabat, yang dimaksud dengan keluarga
adalah suami, istri dan anak-anaknya. Nabi berusaha untuk memperbaiki keadaan itu
dengan memperkenalkan dan sekaligus menerapkan system kekeluargaan, yang
berasaskan taqwa kepada Allah Swt. Diperkenalkannya system kekeluargaan yang
berdasarkan pada pengakuan hak-hak individu, keluarga dan keturunannyadalam
kehidupan kemasyarakatan yang seadil dan seimbang, seperti yang terlihat dalam surat
al-Hujrat ayat 13:

‫ٰۤي َاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلۡق ٰن ُك ۡم ِّم ۡن َذ َك ٍر َّو ُاۡن ٰث ى َو َج َع ۡل ٰن ُك ۡم ُش ُع ۡو ًبا َّو َقَبٓإِٮَل ِلَتَع اَر ُفۡو ا‌ؕ ِاَّن‬
‫َاۡك َر َم ُك ۡم ِع ۡن َد ِهّٰللا َا ۡت ٰق ٮُك ۡم‌ؕ ِاَّن َهّٰللا َع ِلۡي ٌم َخ ِبۡي ٌر‬
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”
d. Pendidikan hankam (pertahanan dan keamanan) dakwah Islam. Masyarakat kaum
muslimin merupakan satu state (Negara) dibawah bimbingan Rasulyang mempunyai
kedaulatan. Ini merupakan dasar dakwahnya sebagai sarana menyampaikan ajaran Islam
kepada seluruh umat manusia secara bertahap. Oleh karena itu, setelah masyarkat kaum
muslimin di Medinah berdiri dan berdaulat, usaha rasul berikuitnya adalah memperluas
pengakuan kedaulatan tersebut dengan jalan mengajak kabilah-kabilah sekitar Madinah
untuk mengakui konstitusi Madinah, ajakan tersebut disampaikan dengan baik dan
bijaksana.
Untuk mereka yang tidak mau mengikat perjanjian damai ada dua kemungkinan
tindakan nabi yaitu: (1) kalau mereka tidak menyatakan permusuhan atau tidak
menyerang kaum muslimin atau kabilah yang telah mengikat perjanjian dengan kaum
muslimin, maka mereka dibiarkan saja; (2) tetapi kalu mereka menyatakan permusuhan
dan menyerang kaum muslimin atau menyerang kabilah yang telah mengikat perjanjian
dengan kaum muslimin, maka harus diperangi, sehingga mereka menyatakan tunduk
dan mengakui kedaulatan kaum muslimin.

Materi pendidikan Islam di Madinah semakin luas dibandingkan pendidikan Islam di Makkah,
seiring dengan perkembangan masyarakat Islam dan petunjuk-petunjuk Allah. Pendidikan Islam
tidak hanya diarahkan untuk membentuk pribadi kader Islam, tetapi umat Islam juga dibekali
dengan pendidikan tauhid, akhlak, amal ibadah, kehidupan sosial kemasyarakatan dan
keagamaan, ekonomi, kesehatan, bahkan kehidupan bernegara. Materi pendidikan Islam
sewaktu nabi di Madinah adalah sebagai berikut:

e. Memperdalam dan memperluas materi yang pernah diajarkan di makkah.

1) Hafalan dan penulisan Al-Qur’an.

2) Pemantapan ketauhidan umat.

3) Tulisan baca Al-Qur’an. 4) Sastra Arab

f. Ketertiban, Sosial, Ekonomi, Politik dan Kesejahteraan Umat.

g. Seluruh Aspek Ajaran Islam. Materi pendidikan Islam yang dilaksanakan Rasulullah SAW di
madinah sesuai dengan seluruh isi al-Qur’an dan sunnah beliau. Meliputi: akidah, syari’ah,
akhlak dan sosial kemasyarakatan.18 Dengan demikian materi pendidikan Islam pada periode
Madinah lebih berkembang, lebih sistematis dari materi pendidikan Islam pada periode Makkah.
DAFTAR PUSTAKA

https://idr.uin-antasari.ac.id/6352/1/16.%20MPI%20Volume%201%20Issue
%202.pdf

file:///C:/Users/Benteng%20Media/Downloads/bahan%20skripsi%202022/
makalah-masa-periodisasi-islam-mekkah-madinah.pdf

Anda mungkin juga menyukai