Disusun oleh :
Kelompok 1
Muhammad Zulkhair (1901010001)
Alfikri Banur (1901010011)
Sazkiyah Zainuddin (1901010007)
Nurhafifah (1901010010)
Bismillaahirrahmaanirrohiim,
Puji syukur Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat, dan
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan Makalah Pengelolaan Kelas yang
berjudul “Prosedur Pengelolaan Kelas”
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW, pemimpin para Nabi dan panutan bagi umat Islam di
dunia yang beriman dan bertaqwa, begitu juga dengan para keluarga dan sahabat
yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang-benderang
“Ila Dzulumati Ilannur” serta kepada pengemban risalah mulia yang selalu
mengikuti metode serta langkah beliau yang menjadikan “Al-Qur‟an” sebagai
pedoman sekaligus sumber hukum.
Penyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan, demi
kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga amal kebaikan dan aktivitas yang kita
lakukan selalu ada dalam rahmat dan ampunannya, Aamiin.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu pembelajaran diperlukan adanya pengelolaan kelas, agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien. 1Pengelolaan kelas yaitu
suatu keterampilan yang dimiliki guru untuk mengkondisikan kelasnya agar
pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal. Dalam mengelola kelas, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru yaitu seperti prosedur dan rancangan
pengelolaan kelas.
Sebelum mengelola kelas seharusnya guru telah memiliki rancangan
bagaimana agar kelas dapat berjalan secara optimal dan prosedur yang baik.
Tindakan optimal yang dilakukan guru dalam melakukan kegiatan pengelolaan kelas
bukanlah tindakan yang imaginatif semata-mata akan tetapi memerlukan kegiatan
yang sistematik berdasarkan langkah-Iangkah bagaimana seharusnya kegiatan itu
dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya yaitu:
1. Bagaimana prosedur pengelolaan kelas?
2. Bagaimana rancangan pengelolaan kelas?
3. Bagaimana kendala yang terdapat dalam prosedur dan rancangan pengelolaan
kelas?
4.Bagaimana solusi prosedur dan rancangan pengelolaan kelas?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Prosedur Pengelolan Kelas
1 . https://inggratwelano.blogspot.com/2017/04/prosedur-dan-rancangan-
pengelolaan-kelas.html
1
BAB II
PEMBAHASAN
.
2 Badudu, J.S. dan S.M. Zaid, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 1996
2
yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses
pembelajaran”. Sedangkan Menurut Wragg, “Pengelolaan kelas adalah segala3
sesuatu yang dilakukan guru agar anak-anak berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran, bagaimanapun cara dan bentuknya
Dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan pengelolaan kelas adalah suatu
usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan pembelajaran dengan maksud
agar tercapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar sebagaimana
yang diharapkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa prosedur pengelolaan
kelas merupakan serangkaian langkah kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan
agar tercipta kondisi kelas yang optimal supaya proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
.
3 https://inggratwelano.blogspot.com/2017/04/prosedur-dan-rancangan-
pengelolaan-kelas.html
3
Peningkatan kesadaran diri sebagai guru merupakan hal yang paling strategis dan
mendasar karena dengan adanya rasa kesadaran diri sebagai guru akan mampu
meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang menjadi modal dasar
dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat menghilangkan sikap otoriter dan sikap
permisif yang dipandang kurang manusiawi dan kurang realistik. Implikasinya di
kelas, akan tampak pada sikap guru yang demokratis, sikap yang stabil, kepribadian
yang harmonis, berwibawa. Penampakkan sikap ini akan menumbuhkan respon
positif bag siswa siswa.
2). Peningkatan Kesadaran Pada Siswa.
Kurangnya kesadaran peserta didik akan menumbuhkan sikap suka marah, mudah
tersinggung, dan dapat memungkinkan peserta didik melakukan tindakan-tindakan
yang kuran terpuji dan dapat mengganggu kondisi pembelajaran. Dengan itu untuk
meningkatkan kesadaran peserta didik perlu melaksanakan hal-hal berikut : (1)
memberitahukan akan hak dan kewajiban sebagai peserta didik, (2) memperhatikan
kebutuhan, keinginan dan dorongan motivasi kepada peserta didik, (3) menciptakan
suasana saling menghormati dan rasa keterbukaan antara guru dan peserta didik.
3) . Sikap Jujur Dan Tulus
Guru hendaknya bersikap jujur dan tulus terhadap peserta didik. Sikap ini
mengandung makna bahwa guru dalam segala tindakannnya tidak boleh berpura-pura
bersikap dan bertindak apa adanya. Guru dengan sikap dan kepribadiannya sangat
mempengaruhi lingkungan belajar karena tingkah laku, cara menyikapi dan tindakan
guru merupakan stimulus yang akan direspon oleh peserta didik.[5]
4). Mengenal Dan Menemukan Alternatif Pengelolaan Kelas
Seorang guru harus mampu mengidentifikasi berbagai penyimpangan tingkah
laku siswa yang sifatnya individual maupun kelompok, termasuk penyimpangan
yang disengaja maupun tidak disengaja. Guru juga harus mengenal berbagai
pendekatan yang paling tepat. Selain itu, sebagai guru juga perlu belajar dari
pengalaman guru-guru lainnya yang gagal atau berhasil, hal ini dimaksudkan agar
guru dapat mencari alternatif yang bervariasi dan tepat dalam menangani berbagai
masalah pengelolaan kelas.
5). Menciptakan Kontrak Sosial
4
Pada dasarnya kontrak sosial diciptakan sangat berkaitan dengan standar tingkah
laku yang diharapkan seraya memberi gambaran tentang fasilitas beserta
keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan siswa. Untuk mengelola kelas, norma
berupa kontrak sosial atau daftar aturan, tata tertib dengan sanksinya yang mengatur
kehidupan di dalam kelas, perumusannya harus dibicarakan atau disetujui bersama
oleh guru dan siswa. Jadi, dengan kata lain perumusan dari kontrak sosial tidak
dibenarkan jika hanya disepakati oleh satu pihak saja, misalnya hanya disetujui oleh
pihak guru saja.
b. Prosedur Dimensi Penyembuhan
Prosedur pengelolaan kelas yang bersifat kuratif merupakan tindakan yang
dilakukan guru sebagai respon untuk mengatasi tingkah laku anak yang menyimpang
atau mengganggu itu. Dalam hal ini, guru dituntut untuk berusaha menumbuhkan
kesadaran anak dan tanggung jawab memperbaiki tingkah lakunya sehingga yang
bersangkutan bisa kembali berpartisipasi aktif dalam pengajaran. Adapun langkah-
langkah penyembuhan dalam pengelolaan kelas sebagai berikut :
1). Mengidentifikasi Masalah
Pada tahapan ini seorang guru harus melakukan kegiatan untuk mengenal dan
mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas yang timbul dalam suatu kelas.
Kemudian mengidentifikasi jenis-jenis penyimpangan, sekaligus mengetahui latar
belakang yang membuat siswa melakukan penyimpangan perilaku.
2). Menganalisis masalah
Seorang guru harus menganalisis penyimpangan pada siswa dan menyimpulkan
latar belakang terjadinya penyimpangan tingkah laku dan sumber-sumber dari
penyimpangan itu. Setelah ditemukan penyimpangan, guru menentukan alternatif-
alternatif penanggulangan atau penyembuhan dari penyimpangan tersebut.
3) . Menilai alternatif-alternatif pemecahan
Pada tahapan ketiga ini guru menilai dan memilih alternatif pemecahan
berdasarkan sejumlah alternatif yang telah tersusun. Sesudah terpilih alternatif
pemecahan yang dianggap tepat, selanjutnya guru mengaplikasikan alternatif
pemecahan itu.
4) . Mendapatkan balikan
5
Pada tahapan keempat ini guru melakukan kegiatan kilas balik. Tujuannya untuk
menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif pemecahan yang dipilih untuk
mencapai sasaran yang sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan kilas balik
dilakukan oleh guru dalam bentuk pertemuan dengan siswa, diusahakan dengan
penuh ketulusan, semata-mata untuk perbaikan dan kepentingan siswa dan sekolah.
Selain itu, perlu disikapi perilaku guru pada saat pertemuan tersebut. Agar diantara
kedua pihak dapat saling memperbaiki dan saaling mengingatkan untuk kepentingan
bersama.
6
menyesuaikan pendekatan tertentu dengan masalah penyimpangan yang dilakukan
oleh siswa.
5. Pemilikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan pengelolaan
kelas.
7
yang akan dijumpai oleh para guru di sekolah. Ini berarti bahwa terdapat sejumlah
faktor yang dapat berpengaruh dalam merealisasikan konsep-konsep tersebut.
Kendala-kendala yang biasa dijumpai diantaranya:
1. Masih ada guru yang kurang memahami konsep-konsep mengenai prosedur dan
rancangan pengelolaan kelas secara global.
2. Ada beberapa guru yang tidak dapat meningkatkan kesadarannya sendiri sebagai
guru.
3. Guru kurang memahami berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas, sehingga
guru tidak dapat memilih pengelolaan yang tepat pada pelaksanaan prosedur
pengelolaan kelas.
4. Guru tidak melaksanakan pengelolaan kelas sesuai prosedur dan rancangan yang
telah disusun.
4 . https://nurfadlillah.wordpress.com/2010/04/09/prosedur-rancangan-dan-strategi-
pengelolaan-kelas/
8
a. Pengorganisasian kelas
Pengorganisasian kelas terdiri dari:
1). Mengatur tempat duduk dalam bentuk letter U/tapal kuda atau lingkaran. Hal
ini memudahkan siswa untuk memandang maupun berpindah.
2). Membuat jadwal harian dan mendiskusikannya setiap pagi apabila ada
beberapa perubahan.
3). Para siswa diberi janji sampai guru benar-benar memaparkan secara jelas
kegiatan yang akan datang.
4). Mendorong siswa untuk bertanggungjawab dalam belajar untuk tidak
mengerjakan tugas-tugas siswa lainnya.
5). Menetapkan kegiatan rutin untuk mengumpulkan pekerjaan rumah,
mendistribusikan kertas pekerjaan, dan sebagainya.
6). Berkeliling di dalam ruangan dan memperhatikan kebutuhan individual.
7). Mengingatkan siswa tentang prosedur kunci erat kaitannya dengan pelajaran
yang akan datang.
8). Melakukan kompetisi kelompok untuk merangsang transisi yang lebih banyak
lagi.
b. Kegiatan komunikasi
Di dalam strategi komunikasi terdapat sending skills dan receiving skills.
Sending sklills berupa keterampilan-keterampilan yang disampaikan kepada
siswa, sedangkan receiving skills dalam bentuk keterampilan yang diterimakan
kepada siswa.
Sending skills terdiri dari: melakukan perjanjian dengan segera, berbicara
langsung dengan siswa, berbicara dengan santun, bertanggungjawab dalam
membuat pernyataan melalui kata “saya”, membuat pernyataan daripada
membuat pertanyaan.
Receiving skills terdiri dari: tidak menilai apa yang didengar tetapi bersifat
empatik, agar membuat pendengar jelas upayakan aktif dan reflektif dalam
mendengar, lakukan tatap muka dan selalu memperhatikan informasi nonverbal,
9
sarankan kepemimpinan yang kuat dengan menggunakan gesture, ekspresi wajah
dan gerakan badan.
c. Kegiatan monitoring
Beberapa teknik sangat berguna untuk merespon beberapa gangguan yang
terjadi di kelas, diantaranya:
1). Amati kelas secara periodik.
2). Tangani secara tenang dan cepat apabila terdapat perilaku siswa yang
mengganggu di kelas.
3). Ingatkan kembali kepada siswa tentang prosedur dan aturan kelas.
4). Ciptakan agar siswa-siswa patuh terhadap prosedur 5dan aturan kelas.
5). Berikan penjelasaan kepada siswa bahwaa akibat gangguan tersebut akan
mendapatkan konsekuensi khusus.
6). Lakukan konsekuensi untuk kelainan perilaku siswa secara konsisten.
7). Berikan informasi kepada siswa bahwa mereka akan memilih konsekuensi-
konsekuensi sesuai perilakunya.
8). Gunakan konsekuensi yang bernuansa edukatif.
9). Tatkala terdapat satu atau dua siswa yang mengganggu kelas, upayakan siswa
lainnya di kelas tersebut fokus terhadap tugas.
d. Menyampaikan pembelajaran
Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru dalam kegiatan ini, yaitu:
1). Libatkan siswa dalam menilai pekerjaannya maupun kegiatan pembelajaran.
2). Buatlah hand-out, definisi atau petunjuk belajar untuk membantu siswa
mengorganisir cara berpikir dan memusatkan perhatian.
3). Ajukan pertanyaan dan berikan waktu untuk berpikir sebelum disuruh
menjawab.
.
5 https://nurfadlillah.wordpress.com/2010/04/09/prosedur-rancangan-dan-strategi-
pengelolaan-kelas/
10
4). Gunakan berbagai gaya untuk melayani perbedaan individu siswa dalam
belajar.
5). Sediakan tugas-tugas sesuai dengan tingkat kesukarannya agar mampu
melayani variasi tingkat kecakapan siswa.
6). Apabila mungkin bahan pembelajaran sesuaikan dengan kehidupan siswa.
7). Berikan semangat, ciptakan antisipasi dan lakukan berbagai kegiatan yang
mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk berpartisipasi dalam
belajar Dan Libatkan pembelajaran siswa melalui kerjasaama kelompok,
kompetisi dalam kelompok, diskusi kelompok, debat dan bermain peran
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prosedur pengelolaan kelas merupakan serangkaian langkah kegiatan
pengelolaan kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang optimal supaya
proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Prosedur ini
menyangkut dimensi pencegahan (preventif) dan dimensi penyembuhan (kuratif).
Rancangan pengelolaan kelas yaitu serangkaian kegiatan yang disusun secara
sistematis agar terciptanya kondisi kelas yang kondusif dan optimal. Dalam
penyusunan rancangan pengelolaan kelas dipengaruih oleh lima faktor. Setelah
rancangan tersebut disusun, hal yang terpenting, yaitu proses pelaksanaannya.
Setiap kegiatan pasti memiliki kendala-kendala atau permasalahan yang dihadapi
begitu juga dengan prosedur dan rancangan pengelolaan kelas. Namun disetiap
permasalahan akan selalu ada solusi untuk mengatasinya.
B. Saran
Setelah mempelajari prosedur dan pengelolaan kelas, sebagai calon pendidik
sudah seharusnya bagi kita untuk dapat memahami prseudr dan pengelolaan kelas
dengan baik agar dapat diaplikasikan dilapangan nantinya. Karena hal ini sangat
penting bagi kelangsungan proses belajar mengajar.
12
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S. dan S.M. Zaid, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1996
Jones, Vern dan Louise Jones, Manajemen Kelas Komprehensif, Jakarta: Kencana,
2012
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006
Rachman, M, Manajemen Kelas, Jakarta: Depdikbud. Ditjen. Dikti Proyek
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1998
Sodikin, dkk, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Airlangga, 2002
Yasin, Sulchan, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, Surabaya: AMANAH Surabaya,
1995
13