Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

1. Bagaimana anda menjelaskan islam sebagai suatu sistem hidup komprehensif dan
bagaimana fungsinya?
Islam dapat dijelaskan sebagai suatu sistem hidup komprehensif yang mencakup aspek
agama, sosial, ekonomi, politik, dan budaya dalam kehidupan sehari-hari umatnya. Sistem
hidup ini didasarkan pada ajaran-ajaran Al-Quran, Hadis (tradisi Nabi Muhammad), dan ijma
(konsensus umat Islam) yang membentuk kerangka hukum dan etika yang mengatur
berbagai aspek kehidupan individu dan masyarakat Muslim.

Fungsi-fungsi utama Islam sebagai sistem hidup komprehensif adalah sebagai berikut:

Panduan Keagamaan: Islam memberikan panduan dan ajaran agama yang mencakup ibadah,
moralitas, etika, dan tata cara hidup yang benar dalam rangka mencapai hubungan yang baik
dengan Allah. Hal ini termasuk shalat, puasa, zakat, haji, serta etika dan moralitas dalam
berinteraksi dengan orang lain.
Sosial: Islam mendorong keadilan sosial, solidaritas, dan perhatian terhadap kaum miskin
dan lemah. Konsep zakat (sumbangan wajib kepada yang membutuhkan) dan sadaqah
(sumbangan sukarela) adalah contoh bagaimana Islam menciptakan kesetaraan sosial dan
mengurangi ketidaksetaraan ekonomi.
Ekonomi: Islam memiliki prinsip-prinsip ekonomi yang unik, seperti larangan riba (bunga)
dan perdagangan yang adil. Praktik ekonomi Islam menciptakan distribusi kekayaan yang
lebih merata dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Politik: Islam mengatur berbagai aspek politik, termasuk hukum Islam (Syariah) yang
mencakup hukum pidana dan perdata. Namun, implementasi hukum Islam dapat bervariasi
di berbagai negara dan kelompok, dan sering kali tergantung pada interpretasi yang
berbeda.
Budaya: Islam memiliki pengaruh yang kuat pada budaya dan seni, termasuk seni kaligrafi,
arsitektur, musik, dan sastra. Nilai-nilai Islam juga mempengaruhi norma-norma sosial dan
perilaku dalam masyarakat Muslim.
2. Beri penjelasan tiga landasan ekonomika islam yaitu tauhid(keimanan kepada
allah),kepemimpinan(khilafah),dan keadilan(a'dalah)
Landasan ekonomi Islam, seperti yang Anda sebutkan, mencakup tiga prinsip utama: Tauhid
(keimanan kepada Allah), kepemimpinan (khilafah), dan keadilan (a'dalah). Ini adalah
prinsip-prinsip kunci yang membentuk dasar ekonomi Islam. Berikut penjelasan singkat
tentang masing-masing landasan:
1. Tauhid (Keimanan kepada Allah):
 Tauhid adalah prinsip inti dalam Islam yang mengajarkan bahwa hanya Allah-lah yang
patut disembah dan memiliki kekuasaan tertinggi. Prinsip ini berimplikasi dalam
ekonomi Islam dengan menekankan bahwa seluruh sumber daya dan kekayaan dunia
ini adalah milik Allah. Manusia adalah hamba yang bertanggung jawab atas
penggunaan sumber daya ini.
 Dalam konteks ekonomi, tauhid mengajarkan pentingnya etika bisnis dan transaksi
yang jujur dan adil. Prinsip ini menekankan bahwa tindakan ekonomi harus sesuai
dengan ajaran agama dan menjalani proses ekonomi yang etis serta menghindari
praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam seperti riba (bunga) dan
perjudian.

2. Kepemimpinan (Khilafah):
 Kepemimpinan dalam Islam merujuk pada konsep khilafah, yaitu tanggung jawab
manusia untuk menjadi pemimpin atau wakil Allah di bumi. Manusia diberikan
otoritas atas sumber daya alam dan makhluk lainnya dan diharapkan menjaga dan
mengelola sumber daya tersebut dengan baik.
 Dalam ekonomi, prinsip khilafah mengandung tanggung jawab sosial dan etis bagi
pemimpin, pemilik perusahaan, dan pejabat pemerintah untuk mengelola sumber
daya dan kekayaan dengan keadilan, perhatian terhadap kepentingan masyarakat,
serta menjaga lingkungan.
3. Keadilan (A'dalah):

 Keadilan (a'dalah) adalah prinsip penting dalam ekonomi Islam. Ini mencakup
distribusi kekayaan yang adil dan perlakuan yang setara terhadap semua anggota
masyarakat. Tidak hanya mencakup hubungan ekonomi antara individu, tetapi juga
hukum ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah dan lembaga ekonomi.
 Dalam konteks ekonomi, prinsip keadilan mengharuskan distribusi yang merata dari
kekayaan dan manfaat ekonomi kepada seluruh anggota masyarakat, dengan
perhatian khusus terhadap kaum miskin dan yang membutuhkan. Hal ini sering
diwujudkan melalui praktik-praktik seperti zakat (sumbangan wajib kepada yang
membutuhkan), infaq (sumbangan sukarela), dan wakaf (sumbangan untuk tujuan
sosial).
BAB 2
1.

Anda mungkin juga menyukai