ABSTRAK
Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Terbitnya
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor
20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana
Syariah pada tanggal 18 April 2001 mendasari terbitnya Efek Syariah di Pasar
Modal Indonesia yang selanjutnya disusul dengan beberapa fatwa lainnya yang
sejenis. Di sisi lain, adanya respon positif dari pemerintah dengan menerbitkan
pula peraturan perundang-undangan yang mendukung tumbuh kembangnya
perekonomian berbasis syariah di Indonesia membuat efek syariah menjadi entitas
penting di kancah Pasar Modal Indonesia. Tulisan ini akan memaparkan tentang
implementasi Efek Syariah di Pasar Modal Indonesia. Metode yang digunakan
dalam penulisan makalah ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan
melakukan kajian pustaka terhadap tema yang sedang dikaji. Melalui tulisan ini
dapat diketahui tentang pengertian Efek Syariah dan implementasinya di Pasar
Modal Indonesia, meliputi Saham Syariah, Sukuk, dan Unit Penyertaan dari
Reksa Dana Syariah.
Kata Kunci: Efek Syariah, Pasar Modal, Saham Syariah, Sukuk, Reksa Dana
Syariah.
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.1 Pasar
modal termasuk Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang
memperdagangkan saham, ekuitas, obligasi, surat pengakuan utang, dan surat
berharga lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan secara resmi.2
Tulisan berikut akan menjelaskan tentang efek syariah pada pasar modal
Indonesia, yang meliputi pengertian, konsep dasar, dan implementasinya. Metode
yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kualitatif deskriptif
dengan melakukan kajian pustaka terhadap tema yang sedang dikaji. Melalui
tulisan ini dapat diketahui tentang seluk beluk efek syariah dan implementasinya
pada pasar modal Indonesia.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EFEK SYARIAH
Efek syariah adalah gabungan dari dua buah kata, efek dan syariah. Efek
berarti surat berharga yang dapat diperdagangkan seperti surat saham dan
surat obligasi.3 Syariah berarti hukum agama yang menetapkan peraturan
hidup manusia, hubungan manusia dengan Allah swt., hubungan manusia
dengan manusia dan alam sekitar berdasarkan alquran dan hadis. 4 Secara
spesifik, syariah dalam hal ini bermakna prinsip syariah, yaitu prinsip hukum
Islam berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.5
Secara terperinci, Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal mengartikan efek sebagai surat berharga, yaitu surat
pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti
utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek,
dan setiap derivatif dari efek.
Secara spesifik, Pasal 1 angka 3 Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis
Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar
Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di bidang Pasar
1
Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
2
Lihat Ela Elliyana, Lembaga Keuangan dan Pasar Modal, (Malang: Ahli Media Press,
2020), 39.
3
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pusat Bahasa, 2008), 374.
4
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, 1402.
(Syariah adalah bentuk tidak baku dari kata syariat).
5
Lihat Pasal 1 angka 7 dan angka 12 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah.
3
6
Lihat Pasal 1 angka 5 dan angka 6 Fatwa DSN-MUI Nomor 40/DSN-MUI/X/2003
tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di bidang Pasar Modal.
4
b) Implementasi
Sampai dengan sekarang, efek syariah yang telah diterbitkan di Pasar
Modal Indonesia meliputi tiga jenis efek yaitu Saham Syariah, Sukuk, dan
Unit Penyertaan dari Reksa Dana Syariah. Secara singkat implementasi
ketiga jenis efek ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Implementasi Saham Syariah
Saham merupakan surat berharga sebagai bukti penyertaan modal
kepada perusahaan, dan dengan bukti penyertaan tersebut, pemegang
saham berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha
perusahaan tersebut. Konsep penyertaan modal dengan hak bagian
hasil usaha ini merupakan konsep yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah karena dalam kajian hukum ekonomi syariah (fiqh al-
mu`āmalah al-māliyyah) telah dikenal adanya akad
9
syirkah/musyārakah. Bahkan, Dewan Syariah Nasional Majelis
Ulama Indonesia (DSN-MUI) pada tanggal 13 April 2000 telah
mengeluarkan fatwa Nomor 08/DSN-MUI/IV/2000 tentang
7
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/pages/pasar-modal-syariah. Diakses pada tanggal
14 April 2022.
8
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/pages/pasar-modal-syariah. Diakses pada tanggal
14 April 2022.
9
Syirkah dalam kajian hukum ekonomi syariah terbagi dalam dua bagian, yaitu syarikāt
al-amwāl dan syirkah almuḍārabah. Lihat Wahbah al-Zuḥailī, al-Fiqh al-Islāmī wa Adillatuh,
(Beirut: Dār al-Fikr, 1985), juz IV, 792.
6
11
Pasal 1 angka 27 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Pasal 1 angka 6 Fatwa DSN-MUI Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman
Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah, tanggal 18 April 2001.
9
KONKLUSI
Efek syariah adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek yang
telah memenuhi prinsip hukum Islam dalam akadnya, pengelolaan perusahaannya,
dan penerbitannya berdasarkan pada adanya Pernyataan Kesesuaian Syariah yang
dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Implementasi efek syariah di Pasar Modal Indonesia pada saat ini meliputi
Saham Syariah, Sukuk, dan Unit Pernyataan dari Reksa Dana Syariah yang dalam
pelaksanaannya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal berikut
peraturan pelaksanaannya dan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI).
REFERENSI
Ela Elliyana, Lembaga Keuangan dan Pasar Modal, (Malang: Ahli Media Press,
2020).
10
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/pages/pasar-modal-syariah.