Secara definisi yang tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) perbedaan kata syariah
(syariat) dan Islam adalah sebagai berikut, Syariah (syariat) adalah hukum agama yang menetapkan
peraturan hidup manusia, hubungan manusia dengan Allah Swt., hubungan manusia dengan
manusia dan alam sekitarnya berdasarkan Alquran dan hadis. Islam adalah agama yang diajarkan
oleh Nabi Muhammad saw. yang berpedoman pada kitab suci Alquran yang diturunkan ke dunia
melalui wahyu Allah Swt.
Dari definisi tersebut terlihat jelas bahwa syariah merujuk kepada hukum agama (Islam) sedangkan
Islam adalah agamanya. Jadi, secara harfiah kalau ditulis pasar modal syariah bisa diartikan sebagai
pasar modal yang sesuai hukum Islam, sedangkan pasar modal Islam adalah pasar modal yang
berdasarkan agama Islam, yang notabene di dalamnya mencakup penetapan hukum Islam.
perbankan Islam hanya salah satu bagian dalam keuangan syariah, di mana pasar modal Islam adalah
bagian lainnya.
Perbankan Islam menjalankan fungsi intermediasi dengan menyediakan produk simpanan untuk
menyerap dana dan produk pembiayaan untuk menyalurkan dana ke pihak yang membutuhkan.
Produk perbankan syariah terdiri atas berbagai jenis dengan merujuk kepada akad yang
digunakannya. Akad atau perjanjian antara nasabah simpanan dan bank syariah bukan jual beli
tetapi titipan atau kerja sama. Karena bukan transaksi jual beli, maka hasil yang diperoleh dari
menyimpan uang di perbankan Islam bukan keuntungan investasi (rate ef return). Simpanan yang
diperlakukan sebagai titipan nasabah akan menggunakan akad wadi'ah sedangkan yang diperlakukan
sebagai kerja sama pembiayaan akan menggunakan akad mudharabah. Oleh sebab itu, bank syariah
memberikan imbal hasil (nisbah) terhadap nasabah yang menyimpan uang di bank apabila akad yang
digunakan adalah akad kerja sama (mudharabah).
Takaful (asuransi Islam) menjalankan fungsi intermediasi dengan menyediakan produk perlindungan
nilai dengan akad saling tolong-menolong (tabarru). Kalau perbankan syariah tujuannya adalah
untuk menyimpan uang maka takaful bertujuan untuk melindungi nilai aset/ barang atau jasa
nasabah. Perlindungan yang diberikan bersifat sementara waktu bergantung pada umur akad antara
nasabah dan pihak asuransi syariah. Oleh sebab itu, hubungan antara nasabah dan perusahaan
takaful adalah akad berbasis kontrak. Sama seperti perbankan syariah, fungsi intermediasi yang
dijalankan perusahaan takaful bukan transaksi jual beli.
Pasar modal Islam menjalankan fungsi intermediasi dengan menyediakan produk investasi berbasis
Islam yang menghubungkan para pihak tersebut, pihak yang membutuhkan dana dengan pemilik
dana. Pihak yang membutuhkan dana akan menerbitkan produk investasi (Efek) yang disesuaikan
dengan jenis kebutuhannya karena setiap Efek mempunyai karakteristik yang berbeda. Efek syariah
yang diterbitkan akan ditawarkan kepada investor melalui mekanisme intermediasi di pasar modal
Islam. Penerbit Efek sebagai pihak pemasok (supply side), Investor sebagai pihak pembeli Efek
(demand side) dan Bursa Efek sebagai pihak penyelenggara fungsi intermediasi di pasar modal
syariah.
Transaksi yang terjadi antara Investor dengan penerbit Efek bisa bermacam-macam bergantung
pada jenis Efek nya. Misalnya Investor dengan penerbit saham syariah, maka transaksinya adalah
jual beli kepemilikan perusahaan dalam bentuk saham, investor dengan penerbit reksa dana syariah
transaksi nya adalah penyertaan dana (subscription) untuk dikelola secara bersama (pool ef funds)
oleh manajer investasi atau Investor dengan penerbit sukuk transaksinya adalah penyertaan
pembiayaan untuk suatu aset atau proyek yang dilakukan oleh penerbit sukuk.
Pada awalnya, pasar modal Islam lahir karena ada kebutuhan dari sisi permintaan, di mana ada
kelebihan dana yang memerlukan produk investasi yang memenuhi prinsip Islam. Pemicunya adalah
penemuan sumber minyak yang berlimpah di Timur Tengah pada akhir tahun 80-an dan awal tahun
90-an, yang mengakibatkan mereka menjadi negara kaya raya sehingga terjadi kelebihan dana atau
likuiditas di pasar dunia. Produk investasi syariah berbentuk reksa dana adalah produk syariah
pertama di dunia yang diluncurkan untuk menampung kelebihan dana tersebut. Sama seperti di
Indonesia, Efek syariah pertama yang diluncurkan adalah produk investasi berbentuk reksa dana
syariah pada tahun 1997.
Pasar modal Islam menyediakan infrastruktur untuk pihak yang memerlukan dana pengembangan
usaha melalui penerbitan Efek syariah. Melalui mekanisme penawaran Efek kepada publik atau
menjadi perusahaan publik, kebutuhan dana perusahaan akan ditawarkan kepada masyarakat. Di sisi
lain, pasar modal Islam juga menyediakan infrastruktur untuk masyarakat yang ingin menjadi
investor dengan membeli Efek syariah. Semua masyarakat mempunyai kesempatan untuk menjadi
investor di pasar modal Islam melalui mekanisme pembelian Efek di pasar sekunder bursa efek. Jadi,
pasar modal Islam adalah sarana investasi di pasar keuangan Islam, perbankan syariah adalah sarana
penyimpanan uang, sedangkan takaful adalah industri yang menyediakan sarana perlindungan nilai
aset/ barang.
Ada perbedaan dalam hal konsep, mekanisme dan struktur pasar modal Islam di antara negara-
negara yang mengembangkan pasar modal syariah saat ini. Perbedaan tersebut muncul karena
penetapan prinsip-prinsip Islam dalam industri keuangan, khususnya pasar modal Islam, sangat
dipengaruhi oleh pendapat (ijtihad) ulama di masing-masing negara. Meski pun demikian, sumber
utama yang dijadikan dasar penetapan prinsip- prinsip Islam di semua negara adalah sama, yaitu:
Alquran, Sunah & Hadis serta ijtihad ulama.
2. Tonggak Sejarah Pasar Modal Syariah Indonesia
Perkembangan pasar modal syariah Indonesia didorong oleh adanya permintaan pasar (market
demand) terlebih dahulu, kemudian pemerintah turun tangan dengan menerbitkan regulasi
pendukungnya. Berbeda dengan negara lain, misalnya Malaysia, perkembangan pasar modal syariah
nya diciptakan oleh pemerintah terlebih dahulu (government initiatives) kemudian pasar didorong
untuk mengeluarkan produk investasi. Produk investasi syariah pertama di Indonesia diluncurkan
tahun 1997 tetapi fatwa pendukungnya terbit tahun 2002 dan regulasi Bapepam-LK (sekarang OJK)
tentang pasar modal syariah terbit tahun 2006. Pertumbuhan pasar modal Indonesia secara resmi
diawali dengan terbitnya Undang-undang (UU) Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal. Keberadaan UU tersebut menjadi pemicu munculnya beragam produk investasi di pasar
modal Indonesia, termasuk Efek syariah yang menjadi tonggak sejarah perkembangan pasar modal
Islam Indonesia. Secara garis besar, tonggak sejarah perkembangan pasar modal syariah Indonesia
dibagi menjadi dua bagian, pertama tonggak kelahiran pasar modal Islam Indonesia, dimulai pada
tahun 1997 dan kedua tonggak kebangkitan pasar modal syariah Indonesia yang diawali dengan
peluncuran Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) di tahun 2011.
Pasar modal adalah sebuah pasar yang objek transaksinya modal. Sama seperti pasar buah-
buahan dengan buahbuahan sebagai objek transaksinya atau pasar beras, pasar burung, dan
jenis pasar lain.
Pertanyaan selanjutnya adalah apa sih pasar?
o Lokasi pasar bisa di mana saja, baik di suatu tempat yang permanen, tempat yang
berpindah-pindah atau di media internet. Pasar dan lokasi pasar adalah dua hal yang
berbeda.
o Pasar (market) adalah aktivitas atau mekanisme transaksi, sedangkan lokasi pasar (maret
place) adalah tempat terjadinya transaksi.
Agar kegiatan transaksi jual beli di pasar berjalan teratur, maka di setiap pasar pasti ada lembaga
yang mengelolanya, misalnya PD Pasar Jaya.
o Pengelola pasar mempunyai wewenang untuk mengatur lokasi tempat berjualan,
menjaga keamanan pasar, menentukan jadwal buka dan tutup pasar dan termasuk
mengatur pembagian area berjualan, misalnya pedagang ikan akan dipisahkan dengan
pedagang pakaian.
o Oleh sebab itu, pengelola pasar berhak untuk menerima uang jasa, misalnya jasa sewa,
atau menarik iuran kepada para pedagang, misalnya iuran keamanan atau iuran
kebersihan.
Secara umum pasar modal adalah suatu mekanisme transaksi jual beli barang modal antara
pembeli dan penjual yang dilakukan di bursa efek atau di luar bursa efek. Istilah yang sering
digunakan untuk menyebutkan barang modal adalah Efek atau sekuritas.
Ada pendekatan lain yang digunakan dalam mendefinisikan pasar modal yaitu sebagai
mekanisme bertemunya pihak yang kelebihan dana (supply side) dan kekurangan dana (demand
side).
Pihak yang kelebihan dana disebut Investor sedangkan pihak yang kekurangan dana disebut
emiten atau perusahaan terbuka. Undang-undang tentang pasar modal mendefinisikan pasar
modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan Efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan Efek. Meski pun terdapat beberapa versi definisi pasar modal tetapi yang
jelas aktivitas di pasar modal adalah jual beli Efek atau sekuritas di Bursa Efek atau di luar Bursa
Efek yang melibatkan banyak pihak.
Pihak lain yang terlibat dalam transaksi di pasar modal, mulai dari penerbitan Efek sampai dengan
terjadinya transaksi Efek, di antaranya perantara beli atau perantara jual.
Perantara beli adalah pihak yang menjadi wakil pembeli dalam melakukan transaksi,
Perantara jual adalah pihak yang menjadi wakil penjual di pasar.
Perantara, baik jual atau beli, sering disebut agen, calo, makelar atau broker.
Perantara penjamin emisi pada saat penerbitan Efek dan perantara transaksi Efek di pasar
modal, baik jual maupun beli, disebut perusahaan Efek.
5. Tawar-menawar Berkelanjutan
a) Sama seperti di pasar tradisional, investor melakukan transaksi di pasar modal dengan
metode tawarmenawar harga Efek. Apabila harga Efek dianggap terlalu tinggi, maka
investor beli dapat mengajukan penawaran beli dengan harga yang lebih murah.
Sebaliknya, investor jual dapat menawarkan harga jual Efek lebih tinggi apabila harga
beli di pasar dianggap terlalu murah.
b) Tawar-menawar di pasar modal pada saat transaksi Efek disebut dengan tawar-menawar
berkelanjutan (continuous auction).
1) Harga saham di pasar modal disebut dengan indeks harga saham.
2) Sekumpulan saham disebut dengan indeks harga saham gabungan
3) Jika hanya satu saham disebut dengan indeks harga saham individu/harga saham.
B. PASAR PERDANA VS PASAR SEKUNDER
Transaksi di pasar modal secara garis besar dibagi ke dalam dua jenis pasar yaitu transaksi di pasar
perdana (primary maret) dan pasar sekunder (secondary maret), Pasar perdana terjadi sebelum
pasar sekunder, transaksinya tidak melalui bursa efek, dan Pasar sekunder terjadi di bursa efek.
1. Pasar Perdana
Pasar perdana secara sederhana diartikan sebagai mekanisme transaksi jual beli saham
yang pertama kali terjadi antara investor dengan emiten. Investor sebagai pihak pembeli
saham sedangkan emiten adalah pihak penjual saham. Transaksi di pasar perdana harus
melalui agen atau wakil yaitu perusahaan Efek yang menjadi penjamin emisi Efek. Pasar
perdana disebut juga sebagai penawaran saham yang pertama kali ke publik atau sering
disebut dengan lnitial Public Offering (IPO). Pasar perdana memiliki waktu yang terbatas,
maksimal 5 hari kerja.
Salah satu tujuan transaksi di pasar perdana adalah untuk menentukan harga pasar
terbaik yang nantinya akan dijadikan dasar penentuan harga pada saat saham dicatatkan
di bursa efek.
Harga saham di pasar perdana dapat ditawarkan dalam dua metode, pertama emiten
menawarkan satu harga yang tetap (fixed price) atau menawarkan harga dalam suatu
rentang harga tertentu.
Harga yang tercipta di pasar perdana menjadi harga pertama yang akan ditawarkan di
bursa efek atau disebut dengan harga pencatatan perdana. Jadi harap diingat bahwa
harga penawaran di pasar perdana (IPO price) belum tentu sama dengan harga
pencatatan perdana (listingprice). Proses penawaran saham di pasar perdana dilakukan
dengan metode lelang terbatas. Apabila saham yang ditawarkan ternyata sangat
diminati pasar, ada kemungkinan jumlah permintaan investor lebih besar dari volume
saham yang akan dilepas ke pasar sehingga terjadi kelebihan permintaan (over
subscribe). Pada kondisi tersebut, emiten akan melakukan penjatahan penjualan saham.
Investor yang tidak mendapatkan jatah pembelian saham maka uang yang sudah disetor
untuk membeli saham akan dikembalikan.
Pasar perdana itu seperti transaksi jual beli barang baru yang belum dilepas ke pasar
(kadang ada yang menggunakan istilah pre-order). Pembeli bertransaksi langsung
dengan produsen barang melalui pedagang yang ditunjuk menjadi agen pertama
penawaran barang. Kalau barangnya bagus, biasanya antrean pembeli lebih banyak
daripada barang yang akan dijual di pasar perdana. Apabila kondisi tersebut terjadi
biasanya diadakan penjatahan pembelian produk. Contoh lain dari pasar perdana adalah
seperti kita membeli rumah baru langsung dari pengembang dengan pembayaran
melalui bank.
2. Pasar sekunder
Pasar sekunder adalah mekanisme transaksi jual beli saham yang terjadi antara investor
beli dengan investor jual, Transaksi di pasar sekunder terjadi di BEI dengan waktu yang
tidak terbatas sepanjang emitennya masih ada dan sahamnya masih tercatat. Transaksi
di pasar sekunder sudah tidak melibatkan lagi emiten.
Transaksi di pasar sekunder juga melalui agen atau wakil yaitu perusahaan Efek yang
mempunyai izin sebagai perantara pedagang Efek. Investor harus membuka rekening
Efek terlebih dahulu di perusahaan Efek sebelum melakukan transaksi jual maupun beli
saham.
Transaksi di pasar sekunder dapat dilakukan dengan dua cara:
o pertama, investor dapat melakukan transaksi jual beli saham di pasar reguler
bursa efek. Artinya, transaksi jual beli melalui mekanisme perdagangan Efek
seperti biasa, di mana para pihak melakukan lelang jual atau beli saham secara
berkelanjutan (continuous ouction) melalui perusahaan Efek. Pada saat transaksi
terjadi, baik investor jual maupun beli tidak saling mengenal karena transaksi
terjadi berdasarkan urutan lelang melalui sistem bursa efek.
o Kedua, investor dapat melakukan transaksi jual beli saham melalui pasar
negosiasi, di mana investor beli dan jual bertemu di luar bursa efek dan sepakat
untuk melakukan transaksi jual beli saham dengan harga tertentu. Biasanya,
para pihak sudah terlebih dahulu saling berinteraksi, mengetahui dan mengenal
satu sama lainnya. Setelah terjadi kesepakatan harga dan jumlah yang akan
ditransaksikan, maka para pihak melaporkan transaksi tersebut ke BEI untuk
dicatatkan sebagai bagian dari perdagangan di bursa efek. Nah, kalau pasar
sekunder itu seperti kita membeli rumah dari pemilik rumah sebelumnya
dengan pembayaran melalui perantara bank. Transaksi terjadi antara pembeli
(calon pemilik rumah yang baru) dengan pemilik rumah sebelumnya (penjual)
tanpa melibatkan pengembang perumahan.