Anda di halaman 1dari 30

PASAR

MODAL SITI
SYARIAH H A RT I N A H ,
SE., M.AK.
(SAHAM
SYARIAH)
PASAR MODAL SYARIAH
• PENGERTIAN:
– Suatu tempat yang terorganisasi di mana efek-efek/surat berharga
jangka panjang diperdagangkan.
• Tempat perdagangannya yang disebut Bursa efek.
• Bursa efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi
yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara
langsung maupun melalui wakil-wakilnya.
• Pengertian pasar dalam arti sempit adalah tempat para penjual dan
pembeli bertemu untuk melakukan transaksi. Pembeli dan penjual
langsung bertemu untuk melakukan transaksi dalam suatu tempat yang
disebut dengan pasar. Dalam pengertian yang luas, pasar merupakan
tempat melakukan transaksi dan pembeli. Dalam pengertian ini, antara
penjual dan pembeli tidak harus bertemu dalam suatu tempat secara
langsung (Kasmir, 2004: 193). Hubungan antara keduanya dapat
dilakukan dengan menggunanakan sarana informasi yang ada seperti
internet, telepon seluler ataupun sarana-sarana yang lain.
LATAR BELAKANG PASAR MODAL
SYARIAH
• Keberadaan pasar modal dalam aktifitas perekonomian sebuah negara sangat
penting sebagai media investasi dan wadah penyediaan modal bagi perusahaan
untuk membesarkan aktivitas perdagangannya. Pasar modal juga berfungsi sebagai
tempat pencairan kepemilikan saham sebuah perusahaan dengan menjualnya.
Dengan demikian, pentingnya peranan pasar modal adalah dalam rangka
memobilisasi ana dari mayarakat dan dapat juga dijadikan sebagai indikator
perekonomian negara (Muhammad, 2004: 147). Namun demikian, pasar modal yang
ada selama ini diakui mengandung berbagai hal yang menyimpang dari prinsip-
prinsip syariah, seperti riba, maisir dan gharar.
• Gelombang gerakan Islamisasi ekonomi pada abad 20 yang dipelopori oleh
beberapa tokoh umat Islam mengajak penerapan prinsip-prinsip dan nilai-nilai
syariah pada lembaga-lembaga keuangan dan aktifitasnya, seperti pada pasar
modal. Akhirnya di Indonesia pada tahun 2003, Dewan Syariah Nasional (DSN)
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mengenai mekanisme
PRINSIP PASAR MODAL SYARIAH

• Prinsip instrumen pasar modal syariah berbeda dengan pasar modal


konvensional. Saham yang diperdagangkan pada pasar modal syariah harus
datang dari emiten yang memenuhi kriteria-kriteria syariah. Obligasi yang
diterbitkanpun harus menggunakan prinsip syariah, seperti mudharabah,
musyarakah, ijarah, istishna’, salam, dan murabahah. Selain saham dan
obligasi syariah, yang diperjual belikan pada pasar modal syariah adalah
reksa dana syariah yang merupakan sarana investasi campuran yang
menggabungkan saham dan obligasi syariah dalam satu produk yang
dikelola oleh manajer investasi.
• Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, pasar modal
adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
HUKUM PASAR MODAL SYARIAH
• Tidak dijumpai baik dalam Al-Qur'an maupun Hadist nash yang membicarakan
tentang masalah pasar modal dan juga hukumnya. Namun demikian,
perdagangan saham tidak bertentangan dengan hukum Islam. Akan tetapi,
kebolehan jual beli saham ini terbatas pada saham-saham yang bidang
usahanya tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan syariat Islam.
Seperti, perusahaan-perusahaan yang memproduksi makanan, minuman atau
jasa yang tidak dilarang Agama (Lubis, 2004: 91).
• Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2003
mengeluarkan fatwa tentang kebolehan bertransaksi di pasar modal selama
mekanisme dan objeknya tidak bertentangan dengan prinisp syariah.
• Kemunculan fatwa DSN-MUI di atas dilatarbelakangi oleh beberapa hal sebagai
berikut (DSN- MUI, 2006: 264):
a) Perkembangan ekonomi suatu negara tidak mungkin lepas dari
perkembangan pasar modal;
b) Beberapa negara telah mengembangkan pasar modal syariah;
MEKANISME TRANSAKSI PASAR MODAL
SYARIAH MENURUT FATWA DSN MUI:
• Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak
boleh melakukan spekulasi dan manipulasi yang di dalamnya mengandung unsur
dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezaliman.
• Tindakan spekulasi transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir,
risywah, maksiat dan kezaliman meliputi:
a) Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu;
b) Bai’ al-a’dum, yaitu melakukan penjualan atas barang (efek syariah) yang belum dimiliki (short selling);
c) Insider trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan atas transaksi yang
dilarang;
d) Menimbulkan informasi yang menyesatkan;
e) Melakukan investasi pada emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) utang perusahaan
kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya;
f) Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas efek syariah dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga atas
kewajiban penyelesaian pembelian efek syariah tersebut;
g) Ikhtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan pengumpulan suatu efek syariah untuk
menyebabkan perubahan harga efek syariah, dengan tujuan mempengaruhi pihak lain; h) Dan transaksi-
transaksi lain yang mengandung unsur di atas.
SEJARAH PASAR MODAL SYARIAH DI
INDONESIA
• Perkembangan pasar modal konvensional di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1912.
Efek yang diperdagangkan pada masa itu adalah saham dan obligasi perusahaan-
perusahaan Belanda dan pemerintah Hindia Belanda.
• Pasar modal syariah dibuka secara resmi pada tanggal 14 Maret 2003 oleh Menkeu
Boediono yang didampingi oleh ketua Bapepam Herwidayatmo, wakil dari MUI, wakil DSN
dari direksi SRO, direks perusahaan efek, pengurus organsasi pelaku dan asosiasi profesi di
pasar modal Indonesia. Sebenarnya, sesuai rencana pasar modal syariah diresmikan pada
awal Nopember 2002. Akan tetapi, pada saat itu Bapepem dan Dewan Syariah Nasional
belum merasa siap.
• Hadirnya pasar modal syariah diharapkan menjadi tonggak sejarah baru, seperti Bank
Muamalat Indonesia (BMI) yang dibuka pada satu dasawarsa yang lalu (Sholahuddin, 2006:
155). Aktifitas di pasar modal syariah memang belum lama diperkenalkan. Sebelum
kehadirannya, telah muncul reksadana syariah pada tahun 1997 yang kemudian diikuti
oleh peluncuran Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2000. Menkeu Boediono sendiri
mengharapkan, dengan muculnya pasar modal syariah ini seyogyanya diikuti oleh hasil
karya kongkrit dan pengembangan instrumen-instrumen lain yang berbasis syariah,
FINANCIAL MARKET

MONEY MARKET CAPITAL MARKET

EQUITY MARKET
SHORT TERM
DEBTS MARKET LONG TERM
DEBTS MARKET
FUNGSI PASAR MODAL SYARIAH
• Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis
dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya.
• Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna
mendapatkan likuiditas.
• Memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan modal dari luar untuk
membangun dan mengembangkan lini produksinya.
• Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada
harga saham yang merupakan ciri umum pasar modal konvensional.
• Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan
bisnis sebagaiman tercermin pada harga saham.
• Dari beberapa fungsi pasar modal syariah di atas diketahui bahwa
keberadaan pasar modal syariah sangat bermanfaat dalam rangka
meningkatkan aktifitas perekonomian umat Islam dan selanjutnya dapat
meningkatkan kesejahteraan mereka.
PELAKU PASAR MODAL
• Emitan adalah perusahaan yang melakukan penjualan surat-surat berharga
atau melakukan emisi. Dalam melakukan emisi, emiten dapat memilih dua
macam instrumen pasar modal yang bersifat kepemilikan atau hutang.
• Pelaku kedua di pasar modal adalah investor atau pemodal. Ia adalah yang
membeli atau menanamkan modalnya pada perusahaan yang melakukan
emisi.
• Perusahaan pengelola dana merupakan perusahaan yang beroperasi di
pasar modal dengan mengelola modal yang berasal dari investor.
Perusahaan ini mempunyai dua unit, yaitu pengelolaan dana (fund
management) dan penyimpanan dana (qustodian).
• Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah salah satu alternatif investasi bagi
masyarakat pemodal.
JENIS-JENIS PASAR MODAL
• Pasar Perdana (Primary Market)  Pasar perdana merupakan pasar di mana
emiten pertama kali memperdagangkan saham atau surat berharga
lainnya. Kegiatan ini biasa dinamakan dengan penawaran umum atau Initial
Public Offering (IPO). Informasi suatu perusahaan yang akan menawarkan
sahamnya untuk pertama kali pada masyarakat, dapat dilihat minimal di
dua harian nasional, publik ekspose atau prospektus.
• Pasar Sekunder (Secondary Market)  Pasar sekunder adalah pasar yang
memperdagangkan efek setelah penawaran di pasar perdana. Perdagangan
di pasar sekunder hanya terjadi antar investor yang satu dengan lainnya.
Transaksinya tidak lepas dari bursa saham sebagai fasilitator perdagangan
di pasar modal.
• Bursa Pararel  Tidak semua efek yang diterbitkan dapat dijual di bursa
efek, karena persyaratan untuk mendaftar di bursa efek sangat ketat. Bursa
paralel merupakan alternatif bagi perusahaan yang go public yang tidak
dapat memenuhi syarat yang ditentukan bursa efek. Emiten-emiten yang
INSTRUMEN PASAR MODAL
• Pasar modal menjual belikan surat-surat berharga (EFEK)
• Jenis efek yang umum diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia:
– Saham (stocks) : surat bukti kepemilikan pada suatu perseroan terbatas
– Obligasi (bonds) : surat bukti utang emiten yang dijamin oleh penanggung
yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta
pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo.
– Rights : hak yang diberikan kepada pemegang saham untuk membeli
tambahan saham baru yang diterbitan oleh suatu perusahaan.
SAHAM

Pengertian
• Suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.
• Saham Syariah
– Suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria Syariah
dan tidak termasuk saham yg memiliki hak-hak istimewa.
JENIS-JENIS SAHAM

• Saham Preferen
– Mempunyai sifat gabungan antara saham biasa dan obligasi
– Hak preferen thd deviden: hak untuk menerima deviden terlebih
dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa. Dividan
biasanya dinyatakan dalam %.
– Hak dividen komulatif: hak untuk menerima dividen tahun2
sebelumnya yg belum dibayarkan
– Hak preferen likuiditas: mendapatkan terlebih dahulu aktiva
perusahaan dibandingkan dengan pemegang saham biasa bila
terjadi likuidasi.
SAHAM BIASA

• Hak Kontrol
– Memilih pimpinan perusahaan
• Hak menerima pembagian keuntungan
• Hak Preemtive
– Hak untuk mendapatkan prosentasi kepemilikan yg sama jika perusahaan
mengeluarkan tambahan lembar saham.
SAHAM TREASURY

• Saham perusahaan yg pernah beredar dan dibeli kembali


oleh perusahaan untuk disimpan dan dapat dijual kembali.
• Beberapa alasan kenapa ada saham treasury
– Dapat diberikan sbg bonus kepada karyawan
– Meningkatkan perdagangan, shg nilai pasar meningkat
– Mengurangi jumlah saham beredar untuk menaikkan laba per
lembar saham.
– Untuk mencegah perusahaan dikuasai oleh perusahaan lain.
– Dll.
PEDOMAN SYARIAH

• Uang tidak boleh menghasilkan uang. Uang


hanya boleh berkembang bila diinvestasikan
dalam tangible economic activity
• Hasil dari kegiatan ekonomi diukur dengan the
return on investment. Return ini dapat
diestimasikan tetapi tidak ditetapkan di
depan.
• Uang tidak boleh dijual untuk memperoleh
uang.
PEDOMAN SYARIAH
• Saham dalam perusahaan, kegiatan mudharabah atau
partnership musyarakah dapat diperjual-belikan dalam
rangka kegiatan investasi dan bukan untuk spekulasi dan
untuk tujuan perdagangan kertas berharga.

• Instrumen finansial Islami, seperti saham, dalam suatu venture


atau perusahaan, dapat diperjual-belikan karena ia mewakili
bagian kepemilikan atas aset dari suatu bisnis.
• Beberapa batasan dalam perdagangan sekuritas seperti itu
antara lain :
• Nilai per share dalam suatu bisnis harus didasarkan pada hasil
appraisal atas bisnis ybs. (fundamental analysis)
• Transaksi tunai, harus segera diselesaikan sesuai dengan kontrak
SAHAM SYARIAH

Pengertian
– Suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria Syariah
dan tidak termasuk saham yg memiliki hak-hak istimewa.
– Dewan Pengawas Syariah No. 40/DSN-MUI/X/2003, Tentang Pasar Modal dan
Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal
PRINSIP DASAR SAHAM SYARIAH

• Bersifat musyarakah jika ditawarkan secara terbatas


• Bersifat mudharabah jika ditawarkan kepada publik
• Tidak boleh ada pembedaan jenis saham, karena risiko hrs ditanggung oleh
semua pihak
• Prinsip profit/loss sharing
• Tidak dapat dicairkan kecuali dilikuidasi.
PERKEMBANGAN PASAR MODAL SYARIAH DUNIA

• Dow Jones Islamic Market Index (DJIM)


adalah bagian dari kelompok index-index
global Dow Jones (DJGI) yang meliputi
saham-saham dari 34 negara yang di sesuai
dengan prinsip syariah.
• Kuala Lumpur Syariah Index (KLSI) adalah
pasar modal syariah Malaysia yang didirikan
oleh pemerintah Malaysia pada tanggal 17
April 1999. KLSI ini adalah index rata-rata
tertimbang (weigthed-average index) yang
terdiri dari sekuritas-sekuritas yang tercatat
pada Main Board Kuala Lumpur Composite
Index (KLCI) yang telah dilakukan
penyaringan secara syariah sesuai
PERKEMBANGAN PASAR MODAL SYARIAH DUNIA…LANJUTAN

• RHBIMI adalah pasar modal syariah pertama di Malaysia


yang diperkenalkan oleh Rashid Hussein group Malaysia
pada tanggal 1 Juni 1992. RHBIMI ini adalah indek yang
berbasis kapitalisasi yang didasarkan pada perusahaan
yang listing di Kuala Lumpur Stock Exchange Main Board
dan second board. Untuk dapat dimasukkan ke dalam indek
maka saham perusahaan tersebut harus lolos dari criteria
syariah yang telah ditetapkan oleh pihak RHBIMI.
PERKEMBANGAN PASAR MODAL SYARIAH DI
INDONESIA
• Jakarta Islamic Index (JII) adalah pasar modal syariah
pertama Indonesia yang diluncurkan pada tanggal 1 Januari
1995. JII ini adalah indek rata-rata tertimbang (weigthed-
average index) yang terdiri dari sekuritas-sekuritas yang
tercatat pada Jakarta Stock Exchange (JSX) yang telah
dilakukan penyaringan syariah oleh Dewan Syariah Nasional
(DSN). JII ini akan selalu terdiri dari 30 sekuritas yang dinilai
paling sesuai dengan syariah dari 60 saham yang
mempunyai nilai kapitalisasi tertinggi.
KRITERIA PENYARINGAN DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

• Beberapa kriteria tersebut antara lain bahwa perusahaan pengeluar


sekuritas :
– Aktivitas utama dari perusahaan haruslah merupakan aktivitas yang tidak
bertentangan dengan syariah.
– Persepsi atau image masyarakat pada perusahaan tersebut adalah baik
– Aktifitas utama dari perusahaan adalah penting dan memberikan
maslahah kepada umat Islam, negara, dan unsur haram pada perusahaan
adalah sangat kecil dan terkait dengan kebiasaan, adat dan hak umat non-
Islam yang dapat diterima oleh umat Islam.
KRITERIA PENYARINGAN DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)..LANJUTAN

• Disamping itu, perusahaan pengeluar sekuritas tersebut akan dikeluarkan


dari pasar modal jika :
– Operasi perusahaan berbasis riba (bunga) seperti perbankan konvensional,
perusahaan pembiayaan, dll;
– Operasi perusahaan yang tergolong pada aktivitas perjudian
– Perusahaan yang menjual produk yang haram seperti minuman keras,
daging haram, daging babi, dll;
– Operasi perusahaan yang mengandung elemen gharar (ketidakpastian)
contohnya asuransi konvensional
PRINSIP PASAR MODAL SYARIAH

Penyebab Haramnya Transaksi Implikasi di Pasar Modal

Li Dzatihi Efek yg diperjual belikan harus


merepresentasikan barang dan jasa halal

Li Ghairihi Tadlis •Transparansi informasi


•Assymetric information dilarang

Taqrir/gharar Larangan thd transaksi yg mengandung ketidak


jelasan objek yg ditransaksikan, baik dr sisi
pembeli maupun penjual
Ba’i najasy Larangan melakukan rekayasa permintaan untuk
mendapatkan keuntungan di atas laba normal,
dengan menciptakan false demand.
Ikhtikar Larangan melakukan rekayasa penawaran untuk
mendapatkan keuntungan di atas laba normal,
dengan mengurangi supply agar harga jual naik
Sumber: Kariim2002
PRINSIP PASAR MODAL SYARIAH LANJUTAN…

Penyebab Haramnya Transaksi Implikasi di Pasar Modal

Li Ghairihi Riba Fadl Larangan atas pertukaran Efek sejenis dengan


nilai nominal yang berbeda.

Riba Nasiah Larangan atas pertukaran Efek yang bukan


merepresentasikan ‘ayn

Riba Jahiliyah Larangan atas short selling yg menetapkan


bunga atas pinjaman

Tidak sah Rukun dan Larangan atas semua investasi yang tidak
Akadnya Syarat dilakukan secara spot

Ta’alluq Transaksi yang setlement-nya dikaitkan dengan


transaksi lainnya (menjual saham dengan syarat)

2 in 1 Dua transaksi dalam satu akad, dengan syarat:


•Obyek sama
•Pelaku sama
•Periode sama

Sumber: Kariim2002
PERBEDAAN SAHAM SYARIAH DAN SAHAM
KONVENSIONAL
Perbedaan Saham Syariah Saham Konvensional
Indeks Syariah • Indeks dikeluarkan oleh • Indeks dikeluarkan oleh
pasar modal Syariah pasar modal konvensional.
• Jika indeks Islam • Indeks konvensional
dikeluarkan oleh suatu memasukkan semua
institusi yang bernaung saham yang terdaftar
dalam pasar modal dalam bursa saham.
konvensional maka • Seluruh saham yang
perhitungan indeks tercatat dalam bursa
tersebut berdasarkan mengabaikan aspek halal-
kepada saham-saham yang haram.
memenuhi kriteria-kriteria
syariah.
• Seluruh saham yang
tercatat dalam bursa
sesuai halal.
PERBEDAAN SAHAM SYARIAH DAN SAHAM
KONVENSIONAL
Perbedaan Saham Syariah Saham Konvensional
Mekanisme Transaksi Investasi • Tidak mengandung • Menggunakan konsep
transaksi Ribawi. bunga yang mengandung
• Tidak transaksi yang riba
meragukan (gharar), • Mengandung transaksi
spekulatif, dan judi yang tidak jelas,
• Saham perusahaan tidak spekulatif,  manipulatif,
bergerak dalam pada dan judi.
bidang yang diharamkan. • Saham perusahaan
(alkohol, judi, rokok, dll) bergerak dalam semua
• Transaksi penjualan dan bidang baik haram maupun
pembelian saham tidak halal.
boleh dilakukan secara • Transaksi penjualan dan
langsung untuk pembelian dilakukan
menghindari manipusi secara langsung dengan
harga. menggunakan jasa broker
sehingga memungkinkan
para spekulan untuk
mempermainkan harga.
PERBEDAAN SAHAM SYARIAH DAN SAHAM
KONVENSIONAL
Perbedaan Saham Syariah Saham Konvensional
Kriteria Emiten •  Tidak ada transaksi yang • Mengandung transaksi
berbasis bunga yang berbunga.
• Tidak ada transaksi yang • Mengandung transaksi
meragukan. yang spekulatif.
• Saham harus dari • Semua perusahaan baik
perusahaan yang halal aktivitas bisnisnya halal
aktivitas bisnisnya. atau haram
• Tidak ada transaksi yang • Mengandung transaksi
tidak sesuai dengan etika yang manipulatif.
dan tidak bermoral seperti • Instrumen transaksi
manipulasi pasar, insider dengan menggunakan
trading dan lain-lain. prisip bunga.
• Instrumen transaksi
dengan mengunakan prisip
mudharabah, musyarakah,
ijarah, istisna’, dan salam.

Anda mungkin juga menyukai