Anda di halaman 1dari 15

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI”

Dosen Pengampu : G.A. SRI OKTARYANI, MM.

Disusun Oleh Kelompok i8 :

MUZAINI (A1B019218)
NURUL SAFITRI (A1B019259)
NURUL FITRIA YULITA (A1B019256)
NUR AULIA FEBRIANTI (A1B019249)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah berkenaan memberikan
kekuatan dan petunjuk-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan paper
etika dalam teknologi informasi.

Dengan adanya paper ini semoga dapat membantu dan menambah pengetahuan
khususnya kepada mahasiswa. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan paper ini masih jauh
dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan krtik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi kesempuraan paper ini dimasa yang akan datang.

Kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan paper ini, penulis
ucapkan terimakasih.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penerapan teknologi informasi telah begitu pesat. Banyak hal yang menguntungkan
pengguna namun juga sering membawa dampak tidak menyenangkan. Sopan santun
berkomunikasi melalui teknologi seperti telepon seluler (ponsel), dan e-mail cenderung
terabaikan. Penggunaan teknologi sering tidak memperhatikan etika berkomunikasi. Pada
dasarnya teknologi informasi ditujukan untuk memudahkan kehidupan bukan sebaliknya
merepotkan atau menganggu. Penggunaan teknologi dapat menjadi ajang promosi, namun juga
berpotensi penipuan. Untuk hal ini sudah operator seluler juga harus memberikan perhatian
terhadap persoalan ini dan melakukan langkah-langkah antisipatif. Yang perlu dipahami adalah
nomor ponsel yang kita gunakan adalah milik kita sendiri yang mencerminkan personalitas yang
diejawantahkan oleh teknologi. Sangat wajar kita mendapat perlindungan secara dari segala
macam gangguan dan sejenisnya.

Kemajuan teknologi perlu perlindungan menyeluruh akan informasi jati diri kita agar
tidak disalahgunakan untuk keperluan-keperluan yang mengganggu. Seiring perkembangan TI
di masyarakat muncul pula visi dan budaya dalam menggunakan TI. Dari sini potensi salah
kaprah atau hal negatif karena kurang perhatian terhadap konsep awal penyerapan TI. Individu
atau lembaga mulai menyerap internet sebagai alat komunikasi dan periklanan karena murah
dengan jangkauan global. Namun mulai terjadi hal-hal negatif seperti SPAM. Tanpa TI kita
mengenal periklanan di media cetak maupun media elektronik televisi dan radio.
Seseorang/lembaga menyiarkan dan masyarakat tanpa merasa terganggu bisa melihat/mendengar
iklan tersebut, sebaliknya bentuk iklan non-TI sangat mengganggu seperti penawaran yang
dikirimkan ke rumah padahal kita tak pernah meminta. Begitu pula di internet, pengguna internet
tidak ingin rumahnya dipaksa dikirim penawaran oleh orang tidak dikenal. Layaknya periklanan
yang dikirim ke rumah selama disepakati bukan masalah, misalnya seperti kita mendaftar katalog
dan buletin sebuah produk secara berkala. Di internet juga sama, misal kita tak akan protes
menerima e-mail dari satu iklan berkala, announcement ataupun bentuk lainnya karena telah
sepakat untuk menerima e-mail tersebut.
Kesepakatan menerima e-mail tersebut di dalam dunia web adalah push technology.
Konsep ini muncul sekitar tahun 1998, dengan melakukan seting tertentu pada komputer dan
informasi akan datang sendiri tanpa perlu kita yang aktif mengambilnya. Dari segi etika hanya
satu yaitu share/publish melalui web atau media online, dan push bila ada kesepakatan individu
penerima dengan pelaku bisnis. Kita memang butuh percepatan untuk mengejar ketinggalan
teknologi, namun harus memperharikan etika dan budaya, apalagi orang timur dikenal dengan
keramahan dan kesantunannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud Etika Teknologi Informasi ?
2. Bagaimana Dampak Teknologi Informasi bagi kehidupan sehari-hari?
3. Apakah Etika penting dalam Teknologi Informasi ?
4. Apa saja contoh Etika dalam Teknologi Informasi ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Etika dalam Teknologi Informasi.
2. Mengetahui dampak Teknologi Informasi.
3. Mengetahui pentingnya Etika dan Moral dalam Teknologi Informasi.
4. Mengetahui contoh-contoh Etika dalam Teknologi Informasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Etika Teknologi Informasi

Etika berasal dari bahasa Yunani ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan. Etika mencakup
analisis dan penerapan nilai-nilai seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab. Etika dan
moral harus diterapkan dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Meski berupa
dunia digital, teknologi informasi dan komunikasi hanyalah media yang dikendalikan oleh
manusia.

Salah satu contoh penerapan etika dalam teknologi informasi dan komunikasi adalah etika
dan sopan santun berkomunikasi melalui internet. Meski komunikasi melalui internet banyak
terjadi melalui tulisan dan symbol, namun pengguna internet harus menjaga tutur katanya dan
menerapkan etika yang baik. Jika seseorang memiliki etika yang baik, maka orang tersebut juga
memiliki moral yang baik. Begitu juga sebaliknya.

Etika teknologi informasi berbeda dari etika umum. Teknologi informasi menitikberatkan
pada masyarakat yang memiliki pengetahuan mengenai teknologi informasi agar percaya pada
ilmu pengetahuan. Bidang itu menciptakan produk misal komputer yang dapat mempengaruhi
masyarakat luas. Produk tersebut juga dapat memberikan keuntungan untuk masyarakat dan
memiliki tanggung jawab pada masyarakat luas yang menggunakannya. Tanggungjawan itu
meliputi meliputi keamanan dan keselamatan data, terpercaya, serta mudah untuk digunakan.

Tujuan dan tanggung jawab bidang teknologi informasi sebagai berikut :

a) Mencapai kualitas yang tinggi dan efektivitas yang baik pada proses maupun produk
kerja professional.
b) Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan kerja yang
professional.
c) Memberikan secara menyeluruh dan mencermati perubahan yang terjadi pada sistem
komputer dan kendalanya, termasuk menganalisa resiko yang mungkin terjadi.
d) Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.
e) Mengubah pandangan masyarakat tentang menggunakan sistem komputer serta
konsekuensinya.
f) Mengakses sistem komputer dan sumber komunikasi hanya ketika diterbitkan oleh
pembuat sistem operasi tersebut.

Bidang teknologi informasi memiliki etika diantaranya seperti di bawah ini :


 Tidak menggunakan perangkat komputer untuk dan sekiranya membahayakan orang lain.
 Tidak mencampuri pekerjaan komputer orang lain.
 Tidak mengintip file orang lain.
 Tidak menggunakan perangkat komputer untuk pekerjaan ilegal.
 Tidak menggunakan perangkat komputer untuk membuat kesaksian palsu.
 Tidak menggunakan atau menyalin perangkat lunak yang belum di bayar.
 Tidak menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi.
 Tidak mengambil hasil intelektual orang lain untuk diri kita sendiri dan atau orang lain.
 Selalu memikirkan akibat sosial dari program yang kita tulis.
 Menggunakan perangkat komputer dengan cara yang menunjukkan tenggang rasa dan
rasa penghargaan.

B. Dampak Teknologi Informasi


Teknologi informasi dan komunikasi dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih akurat,
cepat, murah, aman, efisien, efektif, dan dapat disimpan dalam waktu yang lama. Itulah
kecanggihan teknologi yang dapat kita rasakan. Teknologi informasi dan komunikasi terutama
komputer telah banyak dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan misalnya di bidang
pendidikan, industri, kesehatan, transportasi, dan sebagainya. Akan tetapi selain diperoleh
berbagai keuntungan dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, ternyata juga ada
dampak negatifnya. Ulah para hacker maupun cracker yang mengacaukan data pemilu
merupakan salah satu contoh dampak negatif kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi.

Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi yang berfungsi untuk
menghasilkan, menyimpan, mengolah, dan menyebarkan informasi tersebut dengan berbagai
bentuk media dan format (image, suara, text, motion pictures). Dari pengalaman dan
pengamatan, tahapan pemanfaatan teknologi informasi dimulai pada saat teknologi informasi
dianggap sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode
konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tipe-x, proses editing,
dan sebagainya cenderung tidak efisien.

Sekarang dengan bantuan komputer kita bisa melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum
dicetak (paperless). Lebih effisien dalam waktu dan tempat penyimpanan file. Setelah dirasakan
bahwa teknologi Informasi dapat menggantikan cara konventional yang memberikan benefit,
maka orang mulai melihat kelebihan lainnnya, misalnya menggantikan sarana pengiriman surat
dengan surat eletronik (e-mail), pencarian data melalui search engine, chatting, mendengarkan
musik, dan sebagainya dimana pada tahapan ini orang sudah mulai menginvestasikan kepada
perangkat komputer. Dari manfaat yang didapatkan, teknologi informasi mulai digunakan dan
diterapkan untuk membantu operasional dalam proses bisnis. Misalnya perusahaan dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan menyediakan informasi jasa dan produk yang
ditawarkan tanpa dibatasi waktu dan ruang.

Orang sudah mau investasi dalam menyediakan perangkat keras dan lunak untuk mengelola
data dan menghasilkan laporan secara lebih akurat dan menyeluruh. Dari level top management
proses pengolahan data menjadi informasi dan akhirnya menjadi pengetahuan (knowledge)
digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan sehingga keputusan yang diambil akan
terstruktur dan terarah (Executive Decision Making). Tahapan terakhir dimana orang sudah
berani menginvestasi secara optimal untuk perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber daya
manusia untuk mengoperasikan bisnisnya. Pemanfaatkan teknologi infomasi sudah secara
menyeluruh dan terpadu untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan meningkatkan
effisiensi dan effektivitas perusahaan.

Intenet dan e-commerce telah memicu perhatian baru tentang dampak etika dan sosial dari
sistem informasi. Internet dan teknologi perusahaan digital telah memungkinkan penyusunan,
integrasi dan distribusi informasi lebih mudah dari masa sebelumnya konvensional, hal ini
menimbulkan masalah baru seperti dalam penggunaan informasi konsumen, perlindungan
informasi pribadi dan perlindungan hak cipta. Kemunculan teknologi informasi baru telah
menimbulkan efek riak, membangkitkan isu isu baru dalam hal etika, sosial dan politik yang
harus dihadapi pada tingkatan perorangan, masyarakat dan politik. Isu-isu etika, sosial dan
politik yang diakibatkan oleh sistem informasi melibatkan aspek moral sebagai berikut.

a. Hak dan kewajiban informasi (information rights and obligations): Beberapa alat
perlindungan privasi data seseorang mengunjungi situs web tertentu, digunakan untuk
mengidentifikasi pengunjung dan melacak kunjungan ke situs web tersebut. Web bugs:
file yang disertakan dalam pesan e-mail atau halaman web yang dirancang untuk
mengawasi kebiasaan penggunaan internet seseorang. Spyware: teknologi yang dapat
membantu mengumpulkan informasi tentang orang atau organisasi tanpa sepengetahuan
mereka.
b. Hak untuk mendapat informasi adalah hak yang dimiliki oleh individu atau organisasi
tentang informasi yang terkait dengan mereka.
c. Teknologi dan sistem informasi telah mengakibatkan perubahan besar pada hukum dan
praktek sosial yang melindungi hak kekayaan intelektual pribadi. Kekayaan intelektual
(intellectual property) adalah kekayaan tak nyata yang diciptakan oleh perorangan atau
perusahaan yang menjadi subyek untuk dilindungi di bawah hukum rahasia dagang (trade
secret), hak cipta (copyright), dan paten (patent).

Menurut DMCA hal yang merupakan ilegal adalah membuat, menyebarkan, dan
menggunakan peralatan yang dapat mengelakkan perlindungan berbasis teknologi dari
material yang dilindungi hak cipta. Hak dan kewajiban kepemilikan (property rights and
obligations) :

a. Hak dan Kewajiban


Hak milik intelektual tradisional dilindungi dalam masyarakat digital, yang sulit
dilacak kepemilikannya sedangkan untuk mengabaikannya demikian mudah.
b. Liabilitas dan Kontrol
Bersamaan dengan hukum tentang privasi dan kepemilikan, teknologi informasi baru
juga menantang hukum liabilitas dan praktek-praktek sosial untuk memastikan
individu dan institusi bertanggung jawab (accountable).
c. Kualitas sistem (system quality)
Tiga sumber utama kelemahan sistem adalah: software bugs dan error, kegagalan
hardware atau fasilitas yang terjadi secara alami atau sebab lainnya, dan kualitas
masukan data yang rendah.
d. Kualitas hidup (quality of life)
Komputer dan teknologi informasi mempunyai potensi untuk menghancurkan
elemen-elemen yang berharga dari budaya dan masyarakat, meskipun keduanya juga
membawa manfaat yang luar biasa.

Banyak hal yang menggembirakan dari dampak positif pemanfaatan teknologi informasi. Misal
di bidang jasa pelayanan kesehatan, institusi kesehatan menggunakan teknologi informasi untuk
memberikan pelayanan secara terpadu dari pendaftaran pasien sampai kepada system penagihan
yang bisa dilihat melalui internet. Sekarang banyak bermunculan polling atau layanan
masyarakat dalam bentuk SMS (Short Message Service), termasuk juga untuk sistem perbankan.
Namun kita sadari di sisi lain, kita sering mendengar dampak negatif dari pemanfaatan teknologi.
Salah satu penelitian yang di lakukan di Universitas Tohoku Jepang menunjukan bahwa bila
anak-anak dijejali aneka permainan komputer, maka lama-kelamaan akan terjadi kerusakan di
sebagian otaknya. Kejadian di Thailand di mana seorang gadis remaja gantung diri karena
frustasi tidak dapat menyelesaikan permaian bomber man.

Dalam bidang kriminalitas, bahwa ada korelasi positif antara bermain permainan komputer
dengan tingkat kejahatan di kalangan anak muda, khususnya permaian komputer yang banyak
memuat unsur kekerasan dan pembunuhan. Di bidang perbankan, lebih mengkhawatirkan lagi
penggunaan kartu kredit illegal (carding). Belum lagi perseteruan antara pembuat virus dan
antivirus yang tidak pernah berhenti sepanjang masa. Dampak positif dan negatif dari suatu
perkembangan teknologi adalah sebuah pilihan yang tidak dapat dihindari.

Beberapa dampak negatif dari sistem informasi adalah seperti di bawah ini :

a. Keseimbangan pembagian kekuasaan antara sentralisasi dan desentralisasi.


b. Kecepatan perubahan mengurangi waktu respon menghadapi persaingan.
c. Menjaga batas antara keluarga, pekerjaan, dan liburan.
d. Ketergantungan terhadap sistem dan kerentanan sistem.
e. Kejahatan dan penyalahgunaan komputer.
f. Forensik komputer.
g. Potensi berkurangnya lapangan kerja.
h. Kesetaraan dan Akses: meningkatnya perpecahan diantara rasial dan kelas sosial.
i. Resiko kesehatan : Repetitive Stress Injury(RSI), Carpal Tunnel Syndrome (CTS),
Computer Vision Syndrome (CVS) dan Technostress .
j. Akuntabilitas dan kontrol (accountability and control) : Siapa yang dapat dan harus
bertanggung jawab atas pelanggaran informasi dan hak milik individu dan kolektif.

C. Pentingnya Etika dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi


Etika telah lama muncul sebelum adanya teknologi informasi. Isu etika selalu menjadi
perhatian dalam masyarakat bebas dimanapun berada. Namun demikian, teknologi informasi
telah meningkatkan perhatian atas masalah etika ini, memberi tekanan pada tatanan masyarakat
yang ada, dan membuat aturan hukum yang ada menjadi kuno atau paling tidak timpang.
Perlindungan atas hak individu di internet dan membangun hak informasi merupakan sebagian
dari permasalahan etika dan sosial dengan penggunaan sistem informasi yang berkembang luas.
Permasalahan etika dan sosial lainnya, di antaranya adalah: perlindungan hak kepemilikan
intelektual, membangun akuntabilitas sebagai dampak pemanfaatan sistem informasi,
menetapkan standar untuk pengamanan kualitas sistem informasi yang mampu melindungi
keselamatan individu dan masyarakat, mempertahankan nilai yang dipertimbangkan sangat
penting untuk kualitas hidup di dalam suatu masyarakat informasi.
Dari berbagai permasalahan etika dan sosial yang berkembang berkaitan dengan pemanfaatan
sistem informasi, dua hal penting yang menjadi tantangan manajemen untuk dihadapi, yaitu :
a. Memahami risiko-risiko moral dari teknologi baru. Perubahan teknologi yang cepat
mengandung arti bahwa pilihan yang dihadapi setiap individu juga berubah dengan cepat
begitu pula keseimbangan antara risiko dan hasil serta kekhawatiran kemungkinan
terjadinya tindakan yang tidak benar.Perlindungan atas hak privasi individu telah menjadi
permasalahan etika yang serius dewasa ini.Di samping itu, penting bagi manajemen
untuk melakukan analisis mengenai dampak etika dan sosial dari perubahan
teknologi.Mungkin tidak ada jawaban yang selalu tepat untuk bagaimana seharusnya
perilaku, tetapi paling tidak ada perhatian atau manajemen tahu mengenai risiko-risiko
moral dari teknologi baru.
b. Membangun kebijakan etika organisasi yang mencakup permasalahan etika dan sosial
atas sistem informasi. Manajemen bertanggung jawab untuk mengembangkan,
melaksanakan, dan menjelaskan kebijakan etika organisasi. Kebijakan etika organisasi
berkaitan dengan sistem informasi meliputi, antara lain: privasi, kepemilikan,
akuntabilitas, kualitas sistem, dan kualitas hidupnya. Hal yang menjadi tantangan adalah
bagaimana memberikan program pendidikan atau pelatihan, termasuk penerapan
permasalahan kebijakan etika yang dibutuhkan.

Etika merupakan prinsip-prinsip mengenai suatu yang benar dan salah yang dilakukan setiap
orang dalam menentukan pilihan sebagai pedoman perilaku mereka.Perkembangan teknologi dan
sistem informasi menimbulkan pertanyaan baik untuk individu maupun masyarakat pengguna
karena perkembangan ini menciptakan peluang untuk adanya perubahan sosial yang hebat dan
mengancam adanya distribusi kekuatan, uang, hak, dan kewajiban.

Dengan menggunakan sistem informasi, penting untuk dipertanyakan, bagaimana tanggung


jawab secara etis dan sosial dapat ditempatkan dengan memadai dalam pemanfaatan sistem
informasi.Etika, sosial, dan politik merupakan tiga hal yang berhubungan dekat
sekali.Permasalahan etika yang dihadapi dalam perkembangan sistem informasi manajemen
umumnya tercermin di dalam lingkungan sosial dan politik.

D. Contoh Etika Dalam Teknologi Informasi


Pada zaman yang serba canggih sekarang ini banyak perkembangan yang sangat pesat yang
sudah terjadi dibanding sebelumnya terutama dalam bidang teknologi. Teknologi merupakan
suatu sarana bagi manusia bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi dapat
mendukung suatu aktifitas manusia di masa ini terutama dalam hal teknologi informasi.
Teknologi informasi biasa digunakan oleh manusia untuk membuat, mengubah, menyimpan,
mengkomunikasikan atau menyerbarkan informasi. Dalam hal ini tekonologi informasi dapat
dilakukan melalui internet dengan contoh seperti media sosial dan lain-lain.

Media sosial merupakan suatu contoh manusia dalam memanfaatkan kemajuan dalam bidang
tekonologi informasi, dengan media sosial manusia dapat saling berinteraksi, mempubklikasi kan
informasi maupun hal-hal tertentu. Orang yang menggunakannya pun sudah tidak kenal umur,
baik dari yang tua sampai yang muda maupun dari kalangan yang atas sampai kalangan yang
rendah. Ini disebabkan oleh tingginya manfaat yang diberikan oleh peran media sosial dalam
teknologi informasi untuk melakukan interaksi dan berbagi informasi apapun di dalamnya.

Dalam memanfaatkan kemajuan teknologi yang semakin pesat ini khususnya dalam
teknologi informasi, manusia tidak boleh sembarangan dalam melakukan interaksi ataupun
publikasi dalam media sosial. Di dalam teknologi informasi dikenal dengan istilah etika, etika
adalah suatu kesediaan seseorang dalam berperilaku secara sadar untuk menaati ketentuan dan
norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok atau organisasi.

Apa saja contoh–contoh etika dalam penggunaan teknologi informasi ? contohnya adalah
sebagai berikut:

1. Sangat ditekankan untuk menghindari dan tidak mempublikasikan informasi dalam


bentuk apapun yang berkaitan dengan hal-hal pornografi atau nudisme. Apa itu nudisme?
nudisme merupakan suatu gerakan kultural dan politik yang mempraktikkan,
menganjurkan, dan mempertahankan pergaulan telanjang baik dalam lingkungan pribadi
maupun umum.
2. Sangat ditekankan untuk menjauhi atau menghindari tindakan untuk mempublikasikan
informasi dalam bentuk apapun yang memiliki kemungkinan untuk menyinggung
seseorang ataupun kelompok, agama, suku dan ras. Dan juga untuk menghindari usaha-
usaha yang masuk dalam kategori penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan
dalam bentuk apapun baik dalam perorangan maupun suatu kelompok.
3. Sangat ditekankan untuk menjaga tidak mempublikasikan informai dalam bentuk apapun
dengan tujuan untuk menghasut atau memberikan intruksi-intruksi yang melawan atau
bertentangan dengan hukum yang ada khususnya di Indonesia dan umumnya dalam
hukum internasional.
4. Sangat ditekankan untuk menghindari atau tidak menampilkan segala bentuk tindakan
eksploitasi terhadap anak sekecil apapun.
5. Sangat ditekankan untuk tidak diperkenankan dalam mempublikasikan informasi dalam
bentuk apapun yang berkaitan dalam tindakan untuk hacking, sniffing, cracking maupun
pirating.
6. Menggunakan atau mencantumkan sumber dari pemilik dalam mengambil sebuah
informasi darimanapun misalnya mengambil gambar, foto, script, program, tulisan,
animasi, suara ataupun informasi lainnya dan bersedia untuk mencabut informasi yang
telah di publikasikan apabila pemilik dari sumber tersebut keberatan. Dan juga harus
bertanggung jawab penuh atau apapun yang mungkin terjadi karena hal-hal tersebut.
7. Tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal apapun yang berkaitan dalam melakukan
serangan pada suatu produk ataupun resource yang dimiliki oleh pihak lain.
8. Sangat menghormati segala bentuk kententuan ataupun norma yang berlaku di
masyarakat khususnya dalam penggunaan internet misalnya dalam hal bertanggung
jawab tentang apapun atas isi yang berada di dalam situsnya.
9. Apabila dalam suatu kelompok terdapat suatu pelanggaran, maka anggota dapat menegur
atasannya.

Pada contoh etika tersebut dapat disimpulkan bahwa pengguna internet tidak boleh
sembarang melalukan pertukaran atau penyebaran informasi yang berpotensi dapat merugikan
seseorang, kelompok, organisasi ataupun sebuah negara. Pengguna yang baik dapat
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi secara pintar dan terkontro
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Etika merupakan pengetahuan tentang baik dan buruk maupun tentang baik dan buruk
maupun tentang hak-hak dan kewajiban moral (akhlak) yang harus disandang oleh seseorang
maupun sekelompok orang.

Perkembangan teknologi informasi dan Internet sangat pesat dan berpotensi untuk membantu
mempermudah umat manusia mengarungi kehidupannya untuk mencapai keberhasilan dalam
bermasyarakat. Efek-efek negatif bisa dihindari dengan memberikan pedoman-pedoman etika
yang jelas kepada para profesional dan pengguna teknologi ini.

Manfaat maksimal atau efek negatif dari teknologi informasi sangat tergantung pada manusia
yang mengoperasikan. Kesadaran setiap insan yang didasari etika yang mengedepankan
kepentingan bersama dalam pemanfaatan teknologi sebagai salah satu kunci.

Keseimbangan yang adil perlu selalu dijaga dan diusahakan antara kepentingan
perusahaan/pemilik modal yang menjaga agar asetnya dipergunakan semaksimal mungkin untuk
keperluan perusahaan, dan kepentingan sosial, yang memberikan makna dan guna sosial baik
bagi pegawai maupun masyarakat sekitarnya, dengan memberikan batas-batas/ acuan yang jelas,
berangkat dari keinginan untuk saling bersinergi dengan baik dan adil antara perusahaan dan
pegawai untuk memenuhi keperluan perusaaan dan tanggung jawab sosialnya.

B. SARAN

Dengan mempelajari etika dan moral ini, diharapkan kita bisa menjadi insane yang lebih baik
dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

Menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya akan lebih
focus dan detail dalam menjelaskan tentang paper ini dengan sumber-sumber yang lebih banyak
dan lengkap.
DAFTAR PUSTAKA

Brian, A James, Management Information System, Managing Information Technology in the


Business Enterprise, Mc Graw Hill, 2004

Franz Magnis Suseno, Etika Jawa, Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa,
Penerbit PT Gramedia, Jakarta, 1991

https://www.slideshare.net/Angling_seto/etika-pada-teknologi-sistem-informasi-pada-pengguna-
pengelola-dan-pembuat-126285235

http://blog.ub.ac.id/apriliayusli/akso/etika-dalam-teknologi-informasi-komputer/

https://musthopz.wordpress.com/2016/06/22/contoh-etika-dalam-penggunaan-teknologi-
informasi/

Anda mungkin juga menyukai