Anda di halaman 1dari 6

ALRIFKIE

41033300211205
A4/2
ANTROPOLOGI HUKUM

1. Jelaskan mengenai kedudukan Antropologi Hukum sebagai bagian dari ilmu


Antropologi dan bagian dari Ilmu Hukum ?
Jawab:
Mempelajari Antropologi Hukum berarti kita melihat sebuah realitas, kenyataan atas
kehidupan hukum yang sesungguhnya berjalan di masyarakat. Satu hal yang dapat kita
ambil dari antropologi hukum, adalah diharapkan dapat memunculkan kesadaran atas
kenyataan adanya keberagaman hukum karena beragamnya budaya. Dan Antropologi
hukum adalah ilmu tentang manusia dalam kaitannya dengan kebudayaan atau kaidah-
kaidah sosial yang bersifat hukum. Sedangkan di dalam pengertian
hukum adat, hukum ini merupakan hukum peraturan tidak tertulis yang tumbuh dan
berkembang di dalam masyarakat yang hanya ditaati oleh masyarakat yang
bersangkutan

2. Jelaskan mengenai unsur-unsur dan wujud kebudayaan, beserta contohnya !


Jawab:
Ada sistem ekonomi { Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat
menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata
pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat
atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya},alat alat
teknologi{ Para antropolog berusaha memahami kebudayaan manusia berdasarkan
unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat. Teknologi ini berupa benda-benda
yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan kegunaan yang masih
sederhana. Bahasan ini menyangkut fisik dari kebudayaan itu sendiri},keluarga
{Antropologi berusaha memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat
melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat, tiap kehidupan
kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan.
Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti
yang dekat dan kerabat yang lain}dan kekuasaan politik.Sedangkan wujud kebudayaan
ada tiga yaitu :Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan
yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan
ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika
masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka
lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya
para penulis warga masyarakat tersebut,Aktivitas (Tindakan) Aktivitas adalah wujud
kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud
ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan
manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan,Artefak (Karya) Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang
berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan
kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan
dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur
dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.seperti
dongeng ,cerita rakyat atau televise.

3. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara Antropologi Hukum dengan Sosiologi


Hukum?
Jawab:
Antropologi hukum merupakan kajian antropologis terhadap makna sosial dari dan pentingnya
hukum dengan menelaah bagaimana hukum dibuat termasuk bagaimana konteks sosial pembuatan
hukum tersebut, bagaimana hukum mempertahankan dan mengubah institusi sosial lainnya, dan
bagaimana hukum membangun perilaku social
Sosiologi Hukum yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari yang mempelajari proses dalam
masyarakat. Sosiologi mencoba menemukan Hukum-Hukum yang menguasai proses tersebut,
Sosiologi mempelajari gejala gejala social, hubungan antara pribadi dan pribadi, pribadi dan
masyarakat, antara golongan masyarakat yang satu dan yang lain.

Sosiologi hukum dan antropologi hukum memiliki maksud yang jelas yaitu sama-sama


digunakan sebagai langkah pencegahan berbagai konflik sosial di masyarakat. Ada banyak
sekali penyebab perilaku penyimpangan dan langkah-langkah pencegahan menjadi suatu hal
yang sangat penting

Perbedaannya:
Antropologi Hukum
a) Sejarah timbulnya dari kehidupan masyarakat pedesaan (agraris) di dunia timur
b) Masyarakat manusia di dunia timur berbeda budaya dari budaya barat, dengan
masyarakat yang belum kompleks
c) Cara berfikir dan berperilaku manusia bersifat tradisoinal, magis religieus dan
komunal
d) Hukum yang dipelajari kebanyakan tidak tertulis dan bersifat local
e) Beranggapan bahwa hukum itu bersifat universal, terdapat bukan saja di dunia maju
(modern) tetapi juga pada masyarakat sederhana (primitive)
Sosiologi Hukum
a. Sejarah timbulnya dari kehidupan masyarakat sebagai akibat kemajuan industry
b. Masyarakat barat, bersifat heterogeen dengan hukum nya yang kompleks
c. Cara berfikir dan berperilaku serba konseptual, individualis, liberalisme, berdasar
kepentingan semata
d. Hukum itu kebanyakan berbentuk tertulis (kodifikasi unifikasi) perundangan yang
sistematis dn bersift nasionalis
e. Beranggapan bahwa system hukum itu bersifat modern seperti hal nya di dunia barat
(Eropa)

4. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara Antropologi Hukum dengan Hukum


Adat?
Jawab:

Antropologi Hukum adalah spseialisasi dari Antropologi Budaya, sedangkan Hukum


Adat adalah bagian dari ilmu hukum

Atropologi Hukum
a) Objeknya, perilaku manusia menyangkut hukum
b) Metode pendekatan holistik (meneyeluruh)
c) Penelitian lebih banyak di lapangan, dengan tidak perhatian dan kasus perselisihan
d) Norma-norma hukum yang nyata berlaku pada titik akhir

Hukum adat
a. Objeknya, norma-norma hukum di luar hukum perundangan
b. Metode pendekatan normatif – juridis
c. Penelitian lebih banyak bersifat kepustakaan dan dokumentasi, dengan norma-norma
yang ideal
d. Norma-norma hukum nyang dikehendaki (seharusnya) berlaku pada titik awal

persamaan antropologi hukum dengan hukum adat adalah mengenai tentang peraturan
yang dilaksanakan.

5. Jelaskan pengertian / definisi hukum menurut A. Radcliffe, Malinowski, Paul


Bohannan dan L. Pospisil
Jawab:
Paul Bohannan
ia berpandangan bahwa seluruh kaidah hukum berasal dari kaidah-kaidah non hukum
lain yang sudah ada sebelumnya. Tidak ada kaidah hukum yang langsung lahir dari
kaidah hukum. Keseluruhannya melalui proses penglegitimasian kembali.

bagi bohannan, hukum sebaiknya dipikirikan sebagai seperangkat kewajiban


kewajiban yang mengikat yang di pandang sebagai hak oleh suatu pihak dan diterima
sebagai kewajiban oleh pihak lain.
Bohannan berargumen bahwa hukum adalah jenis khusus dari adat yang dilembagakan
kembali. Adat adalah norma atau aturan tentang cara bagaimana orang harus
berperilaku jika lembaga sosial akan melaksanakan fungsinya dan masyarakat akan
berlangsung. Pembuatan hukum adalah pernyataan kembali dari beberapa adapt
(misalnya yang berhubungan dengan transaksi ekonomi, properti, atau perilaku
menyimpang) sehingga mereka dapat ditegakkan oleh institusi hukum. Dari
pandangan fungsionalis, hukum diundangkan karena mereka menggambarkan suara
rakyat.

Malinowski
Sarjana antropologi hukum bernama Bronislaw Malinowski (1884-1942) yang pernah
melakukan terhadap masyarakat Trobrian di kepulauan Solomon Papua Nugini
mengemukakan bahwa untuk membedakan antara aturan hukum dengan aturan
kemasyarakatan yang lain ialah dilihat dari mekanisme kekuatan mengikat (perhatikan
Malinowski, 1959). Bahwa ciri-ciri aturan hukum itu dapat dirinci pengertiannya
sebagai berikut:
 Dikatakan aturan-aturan hukum apabila aturan itu dirasakan dan dianggap
menimbulkan kewajiban di satu pihak dan hak-hak dilain pihak
 Aturan hukum itu mempunyai sanksi negatif atau sanksi positif berdasarkan kejiwaan
dan adanya mekanisme (cara bekerja) kekuatan yang mengikat
 Kekuatan mengikat itu terwujud dari adanya hubungan timbal-balik karena proses
tukar menukar jasa
 Kekuatan mengikat itu didasarkan pada adanya hak untuk saling menuntut dalam
hubungan yang bersifat ganda

L.Pospisil

Hukum memiliki empat sifat dasar yaitu

 Keputusan hukum didukung suatu kekuasaan


 Keputusan hukum dimaksud berlaku umum
 Keputusan hukum menetapkan hak pihak yang satu dan kewajiban pihak lain
 Keputusan hukum menentukan sifat dan beratnya sanksi

A. Radcliffe

Robert Redfield yang antara lain telah menulis buku 'La ley primitiva', Revista Mexicana
ed Sociologica (1941); 'Maine's Ancient Law in the Light of Primitive Societies', Western
Political Quarterly (1950, 'the Primitive World and Its Transformations' (1953),
mengemukakan jika akan membahas hukum sederhana dapat memilih di antara tiga jalur,
yaitu:

Jalur Kanan, yaitu jalur yang mengakui adanya hukum apabila ada pengadilan dan kitab
Undang-undang dalam suatu negara.

 Jalur Kiri, yaitu jalur yang tidak mengidentifikasi hukum dengan pengadilan dan kitab
Undang-undang.

 Jalur Tengah, yaitu jalur yang bertitik tolak dari konsep hukum sebagai gejala yang
dikenal pada masyarakat yang sudah beradab (civilized societies) dan sudah menerapkan
kekuatan secara sistematis dan formal oleh negara, di dalam melaksanakan aturan-aturan
yang eksplisit.

 Jika jalur kanan yang akan dipilih, sebagaimana dikemukakan Cardozo, Salmond, Max
Radin, maka ia akan menemukan jalan buntu, oleh karena masyarakat yang ciri
hukumnya dikaitkan dengan adanya pengadilan dan kitab Undang-undang hanya sedikit,
sedangkan kebanyakan masyarakat tidak sepenuhnya bersifat sederhana. Pembahasan
akan terhenti karena pada masyarakat sederhana tidak ada hukum.

Jika jalur kiri yang akan dipilih, sebagaimana dikembangkan B. Malinowski dan dianut juga
oleh Julius Lipps, yang mana hukum tidak dikaitkan dengan adanya pengadilan dan kitab
Undangundang, maka yang dimaksud dengan hukum ialah meliputi sebagai berikut:

 Aturan-aturan yang membatasi kehendak manusia, seperti kecenderungan nafsu atau


dorongan naluri.
 Aturan-aturan yang melindungi hak-hak warga terhadap kegunaan, kelobaan atau iri
dengki pihak lain..
 Aturan-aturan yang mengatur hubungan kelamin (seks), hak milik atau harta kekayaan
dan keamanan

Anda mungkin juga menyukai