OPINI PUBLIK
LEGAL PLURALISME
EFEKTIVITAS HUKUM
Oleh :
RESA WIRA NATA
0025.02.52.2020
MH-2
MAGISTER HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020
A. Penegakan Hukum Khususnya Pengadilan & Pengaruh Opini Publik
Perkembangan
Sifat penegakan hukum ialah independen dan harus objektif, artinya bahwa
berdasarkan hukum, serta terbebas dari intervensi atau campur tangan, bahkan
tekanan dari pihak manapun. Namun demikian, dalam konteks negara hukum
dan demokrasi, tentu proses penegakan hukum di pengadilan itu juga harus
didukung oleh penegak hukum yang mempunyai komitmen, yang dibingkai oleh
bisa menjadi bahan koreksi dalam proses penegakan hukum ketika terdapat
suatu proses yang kurang maksimal atau tidak sesuai dengan undang-undang
yang ada, sorotan masyarakat juga tentunya sangat memotivasi aparat hukum
Perkembangan
pluralisme hukum memetakan berbagai hukum yang ada dalam suatu bidang
sosial. Ketiga, menjelaskan relasi, adaptasi, dan kompetisi antar sistem hukum.
pluralism) dan pluralisme hukum yang kuat (strong pluralism). Pluralisme hukum
kehadiran anasir sistem hukum lain di luar hukum negara, tetapi sistem-sistem
Sementara itu, pluralisme hukum yang kuat hadir ketika negara mengakui
pada ulasan tentang kelemahan dan kritik terhadap pluralisme hukum. Ketika
tersebut tetap langgeng, maka pluralisme hukum bisa jadi sebatas mitos atau
apabila pluralisme hukum membuka ruang pengakuan bagi setiap sistem hukum
lain di luar hukum negara tanpa adanya batasan yang jelas. Dua hal ini
semula hadir untuk mengkritik juga tidak sepi dari kritikan. Pada bagian berikut
ini akan dibahas ihwal kritik atas pluralisme hukum dan kaitannya dengan
terhadap kekurangan yang ditemui pada cara pandang sistem hukum nasional di
Indonesia yang cenderung sentralistik. Hal ini bisa dilihat dari beberapa
jelas menyebut pengakuan terhadap hak masyarakat hukum adat dan tanah
ulayat.
yang muncul dalam masyarakat. Akan tetapi, pluralisme hukum hadir untuk
negara (para legislator) serta masyarakat secara luas bahwa disamping hukum
negara terdapat sistem-sistem hukum lain yang lebih dulu ada di masyarakat
dan sistem hukum tersebut berinteraksi dengan hukum negara dan bahkan
penjelasan terhadap kenyataan adanya tertib sosial yang bukan bagian dari
melalui hukum yang dibentuk dan ditetapkan oleh negara. Pada realitanya,
banyak terdapat ‘kekuatan lain’ yang tidak berasal dari negara. Diantaranya,
Perkembangan
fungsi sebagai a tool of social control yaitu upaya untuk mewujudkan kondisi
serasi antara stabilitas dan perubahan di dalam masyarakat. Selain itu hukum
juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai a tool of social engineering yang
optimal pelaksanaaan peran, wewenang dan fungsi dari para penegak hukum,
baik di dalam penjelasan tugas yang dibebankan terhadap diri mereka maupun
b. Bila kaidah hukum hanya berlaku secara yuridis, maka ada kemungkinan
hukum, ada dua teori hukum yang dapat dijadikan acuan tentang kekuatan
https://leip.or.id/pluralisme-hukum-dalam-pembangunan-hukum-indonesia-
masalah-dan-tantangan-ke-depan-2/
https://mulyadijustice.blogspot.com/2017/12/pengaruh-opini-publik-terhadap-
dugaan.html