Anda di halaman 1dari 17

TEORI HUKUM memungut hasil atas benda tak bergerak,

PERUSAHAAN hak memakai benda tak bergerak, hipotik,


adalah setiap bentuk badan usaha yang dll.
menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap PERBEDAAN BENDA BERGERAK DAN
dan terus menerus didirikan, bekerja, serta TIDAK BERGERAK
berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia  Bezit (Kedudukan berkuasa), benda
dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba. bergerak beziter adalah pemilik. Benda
(UUno. 3/1982 ttg Wajib Daftar Perusahaan) tidak bergerak bukan pemilik
BENDA  Levering (penyerahan), benda bergerak
 Benda adalah obyek hukum. Sesuai pasal penyerahannya nyata. Benda tidak
499 KUHPerdata, benda merupakan segala bergerak itu balik nama
sesuatu yang dapat menjadi obyek hak  Verjaring (kadaluarsa), berda bergerak
milik. tidak ada. Benda tidak bergerak dapat
 Jenis benda dibedakan menjadi; terjadi
1. Benda berwujud dan benda tak  Bezwaring (pembebanan), benda bergerak
berwujud gadai. Benda tidak bergerak akta
2. Benda bergerak dan benda tak bergerak pembebanan
3. Benda yang dipakai habis dan tidak HAK KEBENDAAN
dapat dipakai habis  Hak Kebendaan (Zakelijkrecht): Hak
4. Benda yang sudah ada dan benda yang mutlak atas suatu benda di mana hak itu
masih akan ada. memberikan kekuasaan langsung atas suatu
BENDA BERGERAK benda dan dapat dipertahankan terhadap
1. Benda bergerak karena sifatnya (pasal 509 siapapun juga.
KUHPer) artinya benda yang dapat  Sifat hak kebendaan, yaitu;
dipindahkan atau pindah dengan 1. Merupakan hak yang mutlak, artinya
sendirinya. Contoh: Meja, kursi, mobil, dll. dapat dipertahankan terhadap siapapun
2. Benda bergerak karena Undang-Undang juga.
(pasal 511 KUHPer) artinya hak-hak atas 2. Merupakan hak yang mengikuti,
benda yang bergerak. Contoh : Hak artinya hak itu mengikuti bendanya.
memungut hasil atas benda bergerak, hak 3. Hak yang lebih dulu ada, tingkatnya
pemakaian, dll. lebih tinggi.
BENDA TAK BERGERAK 4. Hak terlebih dahulu (droit de
1. Benda tak bergerak karena sifatnya. preference).
Contohnya: Tanah dan yang melekat 5. Hak untuk memindahkan hak
diatasnya. kebendaan dapat secara sepenuhnya.
2. Benda tak bergerak karena tujuannya. ASAS HUKUM BENDA
Contohnya mesin alat-alat yang dipakai 1. Merupakan hukum pemaksa, artinya tidak
oleh pabrik. dapat disimpangi.
3. Benda tak bergerak menurut Undang- 2. Dapat dipindahkan.
Undang, maksudnya berwujud hak-hak 3. Asas Individuliteit, obyeknya adalah
atas benda yang tak bergerak. Contoh: Hak barang yang dapat ditentukan.
4. Asas Totaliteit, hak melekat atas seluruh PERJANJIAN
bendanya. Suatu Peristiwa Dimana Seseorang Berjanji
5. Asas prioriteit, artinya kewenangan penuh. Kepada Seseorang Lain Atau Dimana Dua
6. Asas publiciteit, artinya penyerahan benda Orang Itu Saling Berjanji Untuk Melaksanakan
tak bergerak dengan pendaftaran Sesuatu Hal. (Pasal 1313 Kuhper) suatu hal itu
HAK MILIK merupakan prestasi.
 Hak milik adalah hak untuk menikmati PRESTASI (PS.1234)
suatu benda dengan sepenuhnya dan untuk 1. Menyerahkan sesuatu, jual beli, sewa
menguasai benda itu dengan sebebas- menyewa
bebasnya, asal tidak dipergunakan 2. Melakukan sesuatu, kalua mengalihkan
bertentangan dengan undang-undang, harus sepengetahuan kreditur. Menyanyi,
kesusilaan dan ketertiban umum (pasal 570 membuat rumah
KUHPer). 3. Tidak melakukan sesuatu, missal menyanyi
 Ciri-ciri hak milik, antara lain; dihotel jadi tidak boleh nyanyi dihotel lain
1. Hak induk dari hak kebendaan lain. UNSUR PERJANJIAN
2. Hak yang selengkap-lengkapnya. 1. Essentialia, artinya syarat sahnya
3. Tetap sifatnya, tidak kalah karena hak perjanjian.
kebendaan lain. 2. Naturalia, artinya lazimnya melekat pada
4. Mengandung inti dari semua hak perjanjian.
kebendaan yang lain, hak kebendaan 3. Accidentalia, artinya yang harus disebut
lain hanya bagian dari hak milik. tegas
CARA MEMPEROLEH HAK MILIK (Ps. SYARAT SAH PERJANJIAN
584 kuhper) 1. Kesepakatan kedua belah pihak
1. Pendakuan (toeiigening) 2. Kecakapan kedua belah pihak
2. Ikutan (natrekking) 3. Sesuatu hal yang tertentu
3. Kadaluarsa (verjaring) 4. Sebab yang halal (UU, ketertiban umum,
4. Pewarisan (erfopvolging) kesusilaan)
5. Penyerahan (levering) HAPUSNYA PERJANJIAN
SIFAT, CARA HILANGNYA HAK MILIK 1. Pembayaran.
Sifat memperoleh hak milik, yaitu; 2. Penawaran pembayaran tunai diikuti
1. Dapat secara asli (originair) dengan konsignasi atau penitipan.
2. Dapat secara derivatief (berasal dari 3. Novasi.
orang lain). 4. Kompensasi.
Cara hilangnya hak milik, karena; 5. Percampuran Hutang.
1. Pindah pada orang lain. 6. Penghapusan Hutang.
2. Hapusnya benda. 7. Lenyapnya barang yang menjadi hutang.
3. Pemilik melepas haknya. 8. Hapusnya perjanjian karena lapau waktu.
HAK MILIK BERSAMA WANPRESTASI
1. Hak milik bersama yang bebas, misalnya 1. Debitur sama sekali tidak penuhi perikatan.
harta perkawinan. 2. Debitur terlambat memenuhi.
2. Hak milik bersama yang terikat, misalnya 3. Debitur keliru/tidak pantas memenuhi
dalam badan hukum. perikatan
FORCE MAJEUR/KEADAAN MEMAKSA  Aturan yang dibentuk karena
1. Bencana alam. kebutuhan masyarakat agar tertib
2. Kehilangan dalam menjalankan kehidupan dan jika
3. Keadaan di luar kemampuan dilanggar akan ada sanksi
Keadaan memaksa (force majeur) Tiga unsur  Persamaan Norma/kaidah terletak pada
yang harus dipenuhi; tujuannya yaitu untuk mengatur
1. Tidak penuhi prestasi. perilaku hidup bermasyarakat
2. Ada sebab yang terletak di luar kesalahan MACAM-MACAM KAIDAH/NORMA
debitur. 1. Agama (Aspek Individu)
3. Faktor penyebab tidak diduga sebelumnya  Perintah dan Larangan berasal dari
dan tidak dapat dipertanggungjawabkan Tuhan
kepada debitur.  Berbentuk Tertulis dan tidak tertulis
Akibat keadaan memaksa;  Tujuannya untuk orang beriman,
1. Kreditur tidak dapat menuntut perikatan bertaqwa
dipenuhi.  Sanksinya individu, apabila melanggar
2. Tidak dapat dinyatakan dalam keadaan dosa
lalai dan tidak dapat menuntut.
 Contoh: Beribadah, tidak mencuri,
3. Kreditur tidak dapat meminta pemutusan
berpuasa
perjanjian.
2. Kesusilaan (Aspek Individu)
4. Prestasi gugur (pada perjanjian timbal
 Aturan Perintah anjuran dalam
balik).
pergaulan di masyarakat berasal dari
ASAS PERJANJIAN
hati nurani
1. Asas kebebasan berkontrak
 Berbentuk tidak tertulis dan tidak
2. Asas konsesualisme
memaksa
3. Asas pacta sunt servanda
 Tujuannya untuk menjadi orang yang
4. Asas itikad baik
beradab
5. Asas kepribadian
 Sanksinya individu berupa celaan dan
HUKUM SEBAGAI PRANATA SOSIAL penyesalan
Menurut Pendapat Cicero Ibi societas, Ibi ius.  Contoh: menyontek, pencabulan,
Artinya dimana ada masyarakat disitu ada pelecehan
hukum. 3. Kesopanan (Aspek antar Manusia)
1. Manusia sebagai mahluk sosial  Perintah anjuran untuk berbuat baik
2. Manusia sebagai zoon politicon dalam pergaulan, berasal dari perilaku
3. Masyarakat dan kebutuhan keteraturan sopan santun tata krama, adat istiadat
4. Kaidah, norma, ukuran sebagai petunjuk  Berbentuk tidak tertulis dan tidak
bermasyarakat (Perintah dan Larangan memaksa
 Manusia dalam berinteraksi dengan  Tujuannya untuk menjadi orang
manusia lainnya membutuhkan kaidah sopan/baik
dan norma. Karena interaksi antar  Sanksinya individual, local dan
manusia pasti adanya kepentingan temporal berupa celaan dan dikucilkan
yang berbenturan,
 Contoh: menghormati lebih tua,
mengucap maaf jika bersalah KAIDAH HUKUM
4. Hukum (Aspek antar manusia)  Kaidah hukum melindungi lebih lanjut
 Perintah dan larangan berasal dari kepentingan kepentingan manusia yang
pemerintah telah memperoleh perlindungan dari ketiga
 Sifatnya memaksa dan dapat kaidah lainnya dan melindugi kepentingan
dipaksakan kepentingan yang berlum mendapat
 Berbentuk tertulis perlindungan dari kaidah tadi
 Tujuannya untuk warga yang patuh  Kaidah hukum ditujukan pada tindakan
terhadap hukum konkrit, bukan untuk penyempurnaan
 Sanksinya sama bagi seluruh warga manusia, melainkan untuk ketertiban
indonesia masyarakat.
 Contoh: Bayar pajak tepat waktu,  Isi kaidah hukum ditujukan pada sikap
menaati lalu lintas lahir manusia. Kaidah hukum
mengutamakan perbuatan lahir, apa yang
PENGERTIAN HUKUM dibatin.difikirkan tidak menjadi urusan
Hukum sulit untuk didefinisikan, karena hukum. Seseorang tidak dapat dihukum
hukum memiliki banyak aspek/segi, dan karena apa yang ada dalam fikiran/batinnya
definisi hukum hanya dapat menjelaskan (cogitationis poenam nemo patitut)
sebagian dari aspek bentuk dan aspek hukum.  Pada hakekatnya hukum itu tidak
 Utrecht, Hukum adalah himpunan petunjuk mempersoalkan sikap batin manusia
hidup yang berupa perintah dan larangan
yang mengatur tata tertib dalam suatu ISI DAN SIFAT KAIDAH HUKUM
masyarakat dan seharusnya ditaati oleh ISI KAIDAH HUKUM
anggota masyarakat yang besangkutan. 1. SURUHAN (GEBOD)
Oleh karena pelanggaran petunjuk hidup 2. Larangan (verbod)
tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh 3. Kebolehan (mogen)
pemerintah atau penguasa masyarakat. Sifat Kaidah Hukum
 Bellefroid, hukum adalah peraturan yang 1. imperatif yaitu suatu kaidah hukum dalam
berlaku pada suatu masyarakat, mengatur keadaan berbuat tidak dapat
tata tertib masyarakat tersebut dan dikesampingkan. Sifat : mengikat atau
didasarkan atas kekuasaan yang ada di memaksa
masyarakat. 2. facultative yaitu suatu kaidah hukum yang
 Van Apeldorn : Hukum terdapat di seluruh dalam keadaan konkret dapat
dunia, dimana terdapat suatu masyarakat dikesampingkan dengan perjanjian oleh
manusia. para pihak. Sifatnya mengatur/menambah
 Immanuel Kant, Hukum adalah
TUGAS DAN TUJUAN KAIDAH HUKUM
keseluruhan syarat syarat dimana dengan
ini kehendak bebas orang dapat  Tujuan kaidah hukum adalah kedamaian.
menyesuaikan diri dengan kehendak bebas Yang dimaksud kedamaian adalah suatu
orang lain# keadaan dimana terdapat keserasian antara
(nilai) ketertiban ekstren antar pribadi
dengan nilai ketentraman/ketenangan 4. Hukum sebagai tata hukum, yakni struktir
intern pribadi. dan proses perangkat kaidah kaidah hukum
 Sedangkan tugas kaidah hukum adalah yang berlaku pada suatu waktu dan tempat
untuk mencapai keadilan. Yang dimaksud tertentu serta berbentuk tertulis
keadilan adalah keserasian antara (nilai) 5. Hukum sebagai petugas yakni pribadi
kepastian hukum dengan (nilai) pribadi yang merupakan kalangan yang
kesebandingan hukum. berhubungan dengan penegakan hukum
6. Hukum sebagai keputusan penguasa, yakni
ESSENSIALIA KAIDAH HUKUM hasil proses diskresi yang menyangkut
 Esensialia kaidah hukum adalah membatasi pengambilan keputusan sendiri dalam
atau mematoki bukan memaksa, sebab setiap situasi yang dihadapi
hukum itu sendiri dapat dilanggar dan tidak
dapat melakukan paksaan. Yang HUKUM SEBAGAI SISTEM KAIDAH
mengadakan paksaan itu adalah diri sendiri  Kaidah hukum dari sudut daya cakup
(karena adanya kesadaran hukum) dan maupun hierarti meliputi kaidah abstark
orang lain (petugas hukum). atau umum dan kaidah hukum konkrit atau
 Tidak ada kaidah hukum yang memaksa. individual
Melainkan kaidah hukum tersebut dapat  Teori stufenbau hans kelsen, bahwa sistem
menimbulkan adanya paksaan, dengan kata hukum merupakan sistem anak tangga
lain sifat memaksa bukan esensil dari dengan kaidah berjenjang dimana norma
kaidah hukum. hukum yang paling rendah harus
berpegangan pada norma hukum yang
SOLLEN-SEIN DALAM HUKUM lebih tinggi, dan kaidah hukum yang
 Kaidah hukum merupakan sollen. Karena tertinggi (seperti konstitusi) harus
merupakan ketentuan atau pedoman berpegangan pada norma hukum yang
tentang apa yang seharusnya dilakukan paling mendasar (grundnorm
berisi kenyataan normatif  Konstitusi sebagai kaidah tertinggi dari
 Dalam hukum yang penting bukanlah apa tertib nasional. Sahnya konstitusi bukanlah
yang terjadi, tetapi apa yang seharusnya didasarkan pada suatu kaidah hukum
terjadi. Perbuatan korupsi (sein) sehausnya positif, akan tetapi didasarkan pada suatu
(sollen) dihukum kaidah yangdirumuskan oleh pemikiran
yuridis, yang merupakan suatu kadiah
ARTI HUKUM dasar yang hipotesis.
1. Hukum sebagai ilmu pengetahuan, yakni
pengetahuan yang disusun secara UNSUR-UNSUR HUKUM
sistematis atas dasar kekuatan pemikiran  Aturan aturan
2. Hukum sebagai disiplin, yakni suatu sistem  Mengatur tingkah laku manusia dalam
ajaran tentang kenyataan atau gejala gejala pergailan di masayrakat
yang dihadapi  Bersifat konkrit
3. Hukum sebagai kaidah, yakni pedoman  Bersumber dari kebiasaan atau dibuat oleh
atau patokan sikap tindak atau perkelakuan penguasa atau badan resmi atau pemerintah
yang pantas atau diharapkan
 Berbentuk tertulis atau tidak tertulis  Utiliteis Theori, Mnrut teori ini, tjuan hkm
 Bersifat memaksa adl kemanfaatan atau kebahagian masy
 Ada akibat hukum bagi yang melanggar atau mnsia semata-mata.
 Gemengde Theori (teori gabungan), Mnrut
IUS CONSTITUTUM= HUKUM POSITIF teori ini, tjuan hkm adl bkn hny keadilan,
 Tata hukum yang sah dan berlaku pada ttpi jg kemanfaatan: justice et utilities
waktu tertentu dan di negara tertentu
 Pengantar Tata Hukum Indonesia objek FUNGSI HUKUM
studinya adalah hanya mempelajari hukum  Pengawasan Atau Pengendalian Sosial
yang sedang berlaku di Indonesia (Social Control)
 Penyelesaian Sengketa
TUJUAN MEMPELAJARI TATA HUKUM  Rekayasa Sosial
INDONESIA  Memberi Arahan & Pedoman Kpd
 Karangka hukum Indonesia Masyarakat
 Perbuatan yang melanggar hukum
 Perbuatan yang wajib dilakukan SUBJEK DAN OBJEK HUKUM
 Kedudukan, hak, kewajiban masyarakat  Subyek Hukum, Subyek hkm adl org
(mnsia natuurlijk persoon), yg mpnyai hak
TUJUAN HUKUM dan kwjiban. Subyek hkm badan hukum
 Tujuan hukum adl ketertiban masy. Hkm (Rechtspersoon) adl organisasi2 yg
diprlkan utk pnghidupan di dlm masy dg didirikan utk dpt bertindak sbg subyek
kebaikan dan ketenteraman brsama. Hkm hukum, dan mmliki harta kkyaan sendiri
mngtamakan masy&bkn srta mngdakan peristiwa2 dan sebagainya.
pseorangan/glongan. Hkm pun  Obyek Hukum, Obyek hkm adl sgl sstu yg
mjga&mlndungi hak2 srt mntukan brguna atau yg bmnfaat bg subyek hkm
kwjiban2 angg masy, agar tcipta suatu (manusia dan badan hukum) dan mjdi
khdpan masy yg trtur, damai, adil, dan pokok hbngan hkm, krn sstu itu dpt
makmur. dikuasai olh mnsia dan badan hukum
 Gustav Radbruch : mnybtkan ada 3 nilai (subyek hukum).
dasar hkm yaitu Keadilan, Kegunaan dan
Kepastian Hukum. HAK DAN KEWAJIBAN
Hukum adl kekuasaan yg mngatur dan
TEORI TUJUAN HUKUM memaksa. Mk ia tiada berkesudahan dan
 Ethiesche Theorie, Mnrut teori ini, tjuan mngtur hbungan2 yg ditimbulkan olh prgaulan
hkm hny ditmptkan pd prwjudan keadilan masy/mnsia (hbungan yg timbul dr prkwinan,
smksimal mngkin dlm tatib masy. Tiap org ktrunan, kerabat darah, ketetanggaan, tmpt
dpt trjamin utk mproleh bagiannya ssuai dg kediaman, kebangsaan, perkara2 dan lainnya),
jasanya, dan inilah yang dinamakan sehingga mntukan btas kkuasaan2,
keadilan distributif. hak&kewajiban. Tiap2 hbngan hkm mpunyai
dua segi yaitu, “pd stu phk ia mrpkan hak”, dan
“pd phk lainnya ia mrpkan kewajiban. Dan kita
biasanya memakai Perkataan hukum ini dalam  Hukum Tertulis, hukum yang dapat
dua arti: dilihat dan dalam bentuk tulisan.
KUHPer
HUBUNGAN HUKUM, AKIBAT HUKUM  Hukum tidak tertulis, hukum yang
DAN PERISTIWA HUKUM timbul dan ada di masyarakat. hukum
 Hbngan hkm adl hbngan antara dua subyek adat
hkm atau lbh mngnai hak dan kewajiban 2. Menurut Wujudnya
subyek hkm yg satu bhdapan dg hak dan  Hukum Objektif, Hukum dalam negara
kewajiban subyek hkm yg lain. yang berlaku umum, tidak mengenal
 Akibat hkm adl suatu akibat yg orang atau golongan tertentu. Hukum
ditimbulkan krn adanya hbngan hkm. ini hanya menyebut peraturan hukum
Akibat hkm ini mbwa suatu hbngan hkm saja yang mengatur hubungan hukum
yg akan mbrikan hak dan kwjban yg antara 2 orang atau lebih
ditntukan olh UU atau Akibat hkm mrpkan  Hukum Subjektif, Hukum yang timbul
smber lahirnya hak dan kwjban bgi dari hukum objektif, dan berlaku
subyek2 hkm yg brsngkutan terhadap seseorang tertentu atau lebih.
 Peristiwa hukum adl “smua kjdian atau HAK
fakta yg tjdi dlm khdpan masy yg mpnyai 3. Menurut cara mempertahankannya
akibat hukum”.  Materil, sesuatu yang mengatur isi
KODIFIKASI HUKUM daripada hukum itu sendiri. Hukum
 Kodifikasi adl pembukuan jenis2 hukum perdata
tttu dlm kitab undang-undang secara  Formil, memuat peraturan peraturan
sistematis dan lengkap. Tujuan dari bagaimana menjalankan hukum
kodifikasi hukum kedalam kitab uu adl utk materil. Hukum acara perdata
mproleh kepastian hukum, penyederhaan 4. Menurut waktu berlakunya
hukum, dan kesatuan hukum. Mnrut  Ius Consititum, hukum positif yang
bentuknya, hukum itu dapat dibedakan berlaku pada saat ini. KUHP, UUD
antara : 1945
1. Hkm Tertulis (Statute Law=Written  Ius constiduenum, hukum yang berlaku
Law) yakni hkm yg dicantumkan dimasa yang akan mendatang. RUU
dalam pelbagai peraturan-perundangan. KUHP
2. Hkm tdk Tertulis (unstatutery  Hukum Azasi/Hukum alam, hukum
Law=Unwritten Law) yaitu hkm yg yang berlaku saat ini dan akan
diyakini, masih hidup, tumbuh, dan mendatang. Piagam PBB tentang HAM
berkembang dlm masy, nmun brlkunya 5. Menurut sifatnya
ditaati, dan dipatuhi spti suatu  Memaksa, hukum yang mempunyai
prndang2an dsb jg hkm adat atau paksaan mutlak. Syarat sah nikah
kebiasaan-kebiasaan atau adat istiadat).  Mengatur, hukum yang dapat
dikesampingkan. Bentuk perjanjian
6. Menurut tempat berlakunya
PEMBAGIAN HUKUM
 Nasional, berlaku disuatu negara
1. Menurut Bentuknya
Internasional, berlaku antara dua Sumber hukum materil
negara atau lebih Dimana pandangan itu akan membentuk
 Asing, berlaku dinegara lain PANDANGAN HUKUM
 Gereja, titetapkan digereja untuk
anggota naggotanya SUMBER HUKUM FORMAL
7. Menurut Isinya  Determinan formal membentuk hukum,
 Hukum Privat, mengatur hubungan membentuk berlakunya hukum
antar individu. Perdata dan dagang  Tempat atau sumber dari mana suatu aturan
 Hukum Publik, mengatur hubungan memperoleh kekuatan hukum
antara negara dengan masyarakat. HTN  Berkaitan dengan bentuk dan cara
dan Pidana peraturan formal berlaku
8. Menurut sumber hukum  Peraturan perundang-undangan, traktat,
 Sumber hukum Materiil/Tidak Tertulis, yurisprudensi, perjanjian, hukum
merupakan faktor yang membantu kebiasaan, doktrin.
pembentukan hukum/sumber yang 
melahirkan materi hukum. Kekuatan PERADILAN DAN PENGADILAN
poliitik, situasi sosial ekonomi  Peradilan: Proses Pemberian Keadilan Di
Sumber hukum materil merupakan Suatu Lembaga Yang Disebut Pengadilan
sumber hukum yang mempengaruhi  Pengadilan: Lembaga Atau Badan Yang
hukum yang berupa pandangan Bertugas Menerima, Memeriksa,
pandangan, dimana pandangan Mengadili Dan Menyelesaikan Setiap
pandangan tersebut akan menjadi Perkara Yang Diajukan Kepadanya
pandangan hukum yang materi hukum
tersebut dipengaruhi oleh pandangan TATA URUTAN PERATURAN
pandangan hukum materil PERUNDANG-UNDANGAN
 Sumber Hukum Formil/tertulis, adalah DIINDONESIA
tempat darimana suatu peraturan  Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011
memperoleh kekuatan hukum. Jd krn tentang Pembentukan Peraturan
bentuknya itulah yg mnybbkan hkm Perundang-undangan
brlaku umum, diketahui, dan ditaati.  Hierarki peruu Pasal 7 UU 12 th 2011
bentuknya yaitu undangundang, 1. Undang-Undang Dasar NKRI 1945
kebiasaan, traktat, yurisprudensi, 2. TAP MPR
doktrin 3. UU/Perpu
4. Peraturan pemerintah
PANDANGAN-PANDANGAN TENTANG 5. Peraturan Presiden
SUMBER HUKUM MATERIIL 6. Peraturan Daerah Provinsi
 Pandangan sosialis yang ada dimasyarakat 7. Peraturan Daerah Kabupaten
 Pandangan ekonomi (investasi, uupkk)
 Pandangan historis ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN
 Pandangan Agama PERUNDANG UNDANGAN (PASAL 5 UU
 Pandangan filosofis 12)
1. kejelasan tujuan;  Perjanjian: hubungan hukum antara dua
2. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang pihak atau lebih dimana salah satu pihak
tepat; mengikatkan dirinya kepada pihak lain atau
3. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan dimana keduanya saling mengikatkan diri
materi muatan;  Kontrak atau kesepakatan: yang mereka
4. dapat dilaksanakan; buat menjadi landasan hukum untuk
5. kedayagunaan dan kehasilgunaan; menyelesaikan persoalan hukum yang
6. kejelasan rumusan; dan terjadi diantara dua pihak.
7. keterbukaan
YURISPRUDENSI
UNDANG-UNDANG  Yang mereka buat menajdi landasaan
Aturan yang dibentuk oleh alat perlengkapan hukum untuk menyelesaikan persoalan
negara yang berwenang untuk itu dan mengikat hukum yang terjadi diantara para pihak
masyarakat. Makna undang undang:  Pernanannya memberikan penafsiran
 Dalam Arti materiil, semua aturan yang terhadap ketentuan perundang-undangan,
dibuat oleh negara dan mengikat mengisi kekosongan peraturan perundang-
masayrakat (peraturan perundang- undangan.
undangan)  Keputusan keputusan hakim terdahulu
 Dalam Arti formil, hanyalah peraturan yang diikuti oleh hakim hakim selanjutnya
perundang-undangan yang memenuhi dalam kasus yang sama
syarat sebagai undang undang
DOKTRIN
HUKUM KEBIASAAN  Pendapat atau ajaran yang dikemukakan
 Kebiasaan: Perbuatan manusia yang oleh pakar hukum, dapat ditemukan dalam
dilakukan secara berulang ulang tulisan tulisan hukum (legal writing)
 Syarat menjadi hukum kebiasaan: (1) pola  Doktrin merupakan sumber hukum tidak
tindak yang berulang ulang mengenai suatu langsung, sebagai sumber hukum
hal yang sama, (2) ada pendapat pelengkap
masyarakat yang menerima pola berulang
ulang itu sebagai suatu hal yang dipatuhi UNDANG-UNDANG
diterima sebagai aturan yang mengikat  UNdang-undang yang tingkatannya lebih
(opinio iuris necisstas) rendah tidak boleh bertentangan dengan
undang-undang yang kedudukannya lebih
TRAKTAT tinggi dalam mengatur hal yang sama (lex
Pejanjian internasional antara negara negara, superior derogate legi inferior)
negara dengan organisasi internasional atau  Undang-Undang yang sifatnya khusus
sesama organisasi internasional. Controh mengesampingkan undang-undang yang
traktat, MEA, Piagam WHO, WTO, ILO. bersifat umum apabila undang-undang
Traktat menjadi sumber hukum bagi negara tersebut sama kedudukannya (lex specialis
negara yang menandatangani. dergogat lex generali) contoh KUHD dan
PERJANJIAN/KONTRAK KUHper
 Undang-undang yang baru membatalkan  Pasal 16 (1) UU 4 Tahun 2004 Tentang
undang-undang yang lama, sejauh undang- Kekuasaan Kehakiman: Pengadilan tidak
undang itu mengatur hal yang sama (lex boleh menolak untuk memeriksa,
posterior derogate legi priori) Contoh mengadili, dan memutus suatu perkara
KUHPer dan Perkawinan yang diajukan dengan dalih bahwa hukum
 Undang-undang tidak boleh diganggu tidak ada atau kurang jelas, melainkan
gugat. Artinya udang-undang itu tidak wajib untuk memeriksa dan mengadilinya.
boleh diuji apakah isinya bertentangan  Menggali dari doktrin: ajaran para ahli
dengan peraturan perundang-undnagan hukum yang merupakan wadah atau tempat
yang lebih tinggi. hakim menemukan ilmu.
 Menciptakan hukum sendiri berdasar nilai-
TRAKTAT nilai keadilan
 Perjanjian yang diadakan oleh dua negara  Menciptakan hukum sendiri berdasar nilai-
atau lebih. nilai yang hidup dalam masyarakat .
 Menurut pendapat klasik, pembuatan  (Pasal 28 (1) UU 4/2004: Hakim wajib
traktat melalui 4 fase yang berur utan: menggali, mengikuti, dan memahami nilai-
1) Penetapan (sluiting) nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup
2) Persetujuan masing-masing parlemen dalam masyarakat
pihak yangbersangkutan
3) Ratifikasi PUTUSAN HAKIM/PENGADILAN
4) Pengumuman atau pelantikan 1. Putusan hakim yang mencipta hukum,
(afkondiging) yaitu putusan hakim terhadap hal-hal yang
tidak diatur oleh hukum baik hukum
YURISPRUDENSI tertulis maupun hukum tidak tertulis.
 Putusan hakim (pengadilan) yang memuat 2. Putusan hakim yang menerapkan hukum,
peraturan sendiri kemudian di ikuti dan yaitu putusan hakim terhadap hal-hal yang
dijadikan dasar putusan oleh hakim yang diatur oleh hukum.
lain dalam perkara yang sama.
 Utrecht, ada 3 sebab seorang hakim BATASAN MATERI PENCIPTAAN
mengikuti putusan hakim yang lain : HUKUM
1) Sebab psikologis  Terbatas pada lingkup hukum perdata
2) Sebab praktis  Azas Hukum Pidana: nullum delictum
3) Sebab dirasakan sudah adil nulla poena sine preavia lege poenali
(Hakim dilarang mencipta hukum apapila
HAKIM BERSIFAT PASIF ketentuan pidana dalam UU tidak
Apabila tidak ada tuntutan hak yang diajukan mengaturnya).
kepada pengadilan, hakim akan bersifat pasif  Pasal 1 ayat 1 KUHPidana: “Tiada suatu
(menunggu sampai perkara itu oleh yang perbuatan dapat dipidana kecuali ada
berkepentingan diajukan ke pengadilan) Hakim ketentuan aturan pidana dalam
tidak mencari-cari perkara yang akan diperiksa perundangundangan yang telah ada,
HAKIM DILARANG MENOLAK sebelum perbuatan dilakukan”.
MEMERIKSA PERKARA
 Hukum pidana tidak berlaku surut/mundur. 2. Undang-undang yang baru membatalkan
 Hukum pidana tidak dapat ditafsir secara undang-undang yang terdahulu.
analogy 3. Undang-undang yang dibuat oleh instansi
yang lebih tinggi mempunyai kedudukan
DOKTRIN yang lebih tinggi pula.
Pendapat ahli-ahli hukum yang ternama yang  Asas ini merupakan konsekuensi
mempunyai pengaruh dalam pengambilan adanya hierarchi didalam perundang-
putusan pengadilan. undangan.
 Konsekuensi lebih lanjut :
STUFEN THEORY Ketentuan-ketentuan yang lebih rendah
 Berlakunya suatu norma itu berlapis- lapis tidak boleh bertentangan dengan
dan berjenjang dalam suatu susunan ketentuan yang lebih tinggi.
hierarki.  Ketentuan yang lebih tinggi, tidak
 Norma yang satu berlaku atas dasar dan dapat diubah dengan ketentuan yang
bersumber pada norma lain yang lebih lebih rendah.
tinggi, demikian seterusnya ke atas sampai  Akibatnya :Apabila ternyata peraturan
pada suatu norma yang tertinggi, yang perundangan (yang lebih rendah dari
tidak dapat ditelusuri lebih lanjut, yang undang-undang) bertentangan dengan
disebut grundnorm (gn) atau norma dasar undang-undang, maka peraturan
atau ursprungnorm. tersebut tidak syah dan tidak berlaku.
 Berlakunya grundnorm tidak berdasar dan 4. Undang-undang yang bersifat khusus
bersumber pada norma yang lebih tinggi. menyampingkan undang-undang yang
 Teori Kelsen tidak seluruhnya sesuai bersifat umum.
dengan hukum di indonesia.  Asas : “lex spesialis derogat lex
 Hans Kelsen: berpaham legisme atau generali” Apabila suatu hal tertentu
positivisme, memandang hukum hanyalah telah diatur di dalam ketentuan-
undang-undang. Diluar undang-undang ketentuan yang bersifat umum dan juga
tidak ada hukum. diatur di dalam ketentuan-ketentuan
yang khusus, maka yang berlaku
ASAS-ASAS PERUNDANG-UNDANGAN adalah ketentuan yang khusus.
1. Undang-undang tidak berlaku surut. 5. Undang-undang tidak dapat diganggu
 Bahwa orang tidak dapat dikenai gugat
hukum atau suatu ketentuan undang-
undang, sebelum ada hukumnya atau PENGERTIAN SISTEM HUKUM DI
undang-undangnya. INDONESIA
 Tujuannya : melindung rakyat (harold j.berman)
terhadap tindakan sewenang-wenang  Keseluruhan aturan dan prosedur yang
dari penguasa. spesifik, yang karena itu dapat dibedakan
 O.K.I orang prancis pengoper asas : ciri-cirinya dari kaidah-kaidah sosial yang
“nuluum delictum nulla poena sine lain.
praevia lege poenali”, kedalam.
 Pada umumnya, dan kemudian dari pada perancis, italia, amerika latin, asia,
itu yang secara relative konsisten indonesia
diterapkan oleh suatu struktur otoritas
yang profesional . PRINSIP DASAR SISTEM HUKUM
 Guna mengontrol proses-proses sosial EROPA KONTINENTAL
yang terjadi dalam masyarakat.  Hukum memperoleh kekuatan mengikat,
(Lawrence M. Friedman) karena diwujudkan dalam peraturan-
1. Komponen Struktural, Bergerak di dalam peraturan yang berbentuk undang-undang
suatu mekanisme: dan tersusun secara sistematik di dalam
 Lembaga pembuat undang-undang kodifikasi atau kompilasi tertentu.
 Pengadilan  Tujuan hukum: kepastian hukum (nilai
 Penegak hukum utama) hanya dapat diwujudkan kalau
 Badan yang berwenang menerapkan tindakan-tindakan hukum manusia di
hukum dalam pergaulan hidup diatur dengan
2. Komponen substansi, hasil nyata dari peraturan hukum tertulis.
sistem hukum  Hakim tidak dapat leluasa menciptakan
 Hukum In Concreto (Kaidah Hukum hukum yang mempunyai kekuatan
Individual) Keputusan Kasus, mengikat.
Yurisprudensi  Hakim berfungsi menetapkan dan
 Hukum In Abstracto (Kaidah Hukum menafsirkan peraturan dalam batas-batas
Umum) Dasar Hukum Individu Bagi wewenangnya.
Siapa Saja
3. Komponen budaya hukum 2. SISTEM HUKUM ANGLO SAXON
 Sikap public warga masyarakat beserta  Sistem Hukum Anglo Saxon = Sistem
nilai-nilai yang dipegang Hukum Anglo Amerika
 Hukum keluarga dan hukum waris  Asal: dari Inggris Abad XI, sering
disebut sebagai sistem "common law"
MACAM-MACAM SISTEM HUKUM dan sistem "unwritten law". Tapi tidak
1. SISTEM HUKUM EROPA sepenuhnya benar, dikenal juga adanya
KONTINENTAL sumber-sumber hukum tertulis
 Berkembang di negara -negara eropa (statutes).
daratan.  Merupakan sistem hukum positif di
 Sering disebut sebagai "civil law“. Amerika Utara, Kanada, beberapa
negara Asia, Inggris, Australia,
 Berasal dari kodifikasi hukum yang
Amerika Serikat.
berlaku di kekaisaran romawi masa
pemerintahan Kaisar Yustinianus Abad
VI S.M.
 Kumpulan peraturan hukumnya
PRINSIP DASAR SISTEM HUKUM
disebut "corpus juris civilis"
ANGLO SAXON
 Dianut, dijadikan dasar perumusan
negara- negara : jerman, belanda,
 Sumber hukum : putusan-putusan hakim  Istilahnya berasal dari Bahasa Belanda
dan atau pengadilan, mewujudkan "adatrecht", oleh Snouck Hurgronje.
kepastian hukum.  Pengertian Hukum Adat mengandung
 Prinsip- prinsip dan kaidah hukum makna: Hukum Indonesia dan
dibentuk dan menjadi kaidah yang kesusilaan masyarakat merupakan
mengikat umum. Hukum Adat.
 Sumber-sumber hukum, seperti putusan  Bersumber pada peraturan-peraturan
Hakim, kebiasaan, peraturan tertulis, hukum tidak tertulis yang tumbuh
undang-undang, dan peraturan administrasi berkembang dan dipertahankan dengan
negara tidak tersusun secara sistematik kesadaran hukum masyarakatnya.
dalam hierarki tertentu.  Bersifat tradisional dengan berpangkal
 Peranan hakim berfungsi tidak hanya kepada kehendak nenek moyang.
sebagai pihak yang bertugas menetapkan  Dapat berubah tergantung dari
dan menafsirkan peraturan hukum saja, pengaruh kejadian dan keadaan hidup
juga membentuk seluruh tata kehidupan yang silih berganti.
masyarakat  Pemuka adat berperan melaksanakan
 Hakim mempunyai wewenang sangat luas sistem Hukum Adat. Pengaruhnya
untuk menafsirkan peraturan hukum yang besar, Pemimpin yang disegani,
berlaku dan menciptakan prinsip-prinsip menjaga keutuhan hidup sejahtera.
hukum baru.  Pemuka adat dianggap sebagai orang
 Hukum baru akan menjadi pegangan bagi yang paling mampu menjalankan dan
hakim-hakim lain untuk memutuskan memelihara peraturan, selalu ditaati
perkara sejenis. masyarakatnya berdasarkan
 DOKTRIN YANG DIANUT: Hukum yang kepercayaan pada nenek moyang.
sudah ada di dalam putusan hakim lain dari  Peranan ini dapat mengubah hukum
perkara sejenis sebelumnya hakim harus adat sesuai kebutuhan masyarakat
mendasarkan pada prinsip sebelumnya tanpa menghapus kepercayaan dan
(preseden). kehendak suci nenek moyang.
 Bila belum ada putusan terdahulu, hakim
dalam memutuskan perkara seseorang 4. SISTEM HUKUM ISLAM
dapat menetapkan putusan baru  Dianut oleh masyarakat Arab,
berdasarkan nilai-nilai keadilan, kebenaran berkembang di Asia, Afrika, Eropa dan
akal sehat. Amerika secara individual/ kelompok.
 Karena berkembang dari putusan hakim  Bersumber hukum pada : Al-Quran,
untuk suatu perkara atau kasus, maka Sunah Nabi, Ijma dan Qiyas.
sistem ini sering disebut sebagai case law.  Dasar hukum: mengatur segi
pembangunan, politik, sosial, ekonomi
3. SISTEM HUKUM ADAT dan budaya.
 Sistem hukum adat hanya dalam  Sistem hukum dalam Hukum Fikih
kehidupan sosial di Indonesia. terdiri dari dua hukum pokok yaitu
hukum rohaniah disebut ibadat.
 Hukum duniawi terdiri dari :  Hkm alam sbg substansi artinya: hkm
Muamalat tata tertib hukum antar alam justru mrpkan isi dr suatu norma.
manusia (jual beli, hukum Tanah, hak Aliran hkm alam ini dibagi mjdi 2 (dua),
milik dll). Nikah yaitu membentuk yaitu:
keluarga. Jinayat yaitu hukum pidana, a. Irrasional :
ancaman hukuman terhadap hukum  Aliran ini brpdpat bhw hkm ya brlku
allah dan kejahatan. universal dan abadi brsmber dr Tuhan
ALIRAN HUKUM scra lngsung. Pendukung aliran ini
1. Aliran Hukum Alam & teori hkm alam antara lain: Thomas Aquinas (Aquino),
 Aliran hkm alam adl aliran yg tertua John Salisbury, Daante, Piere Dubois,
dlm sjrah pmkiran  mnsia ttg hkm. Marsilius Padua, dan John Wyclife.
Mnrut aliran ini, selain dripda hkm  Thomas Aquinas mbgi hukum ke
positif (hkm yg brlku dimsyrakat) yg dalam 4 golongan, yaitu :
mrpkan buatan mnsia, msih ada hkm 1. Lex Aeterna, mrpkan rasio Tuhan
yg lain yaitu hkm yg brsal dr Tuhan yg sndri yg mngtur sgla hal dan
dsb hkm alam. Pngrtian hkm alam mrpkan smber dr sgla hkm. Rasio
dipndang sbg hkm yg brlku universal ini tdk dpt ditangkap oleh panca
dan abadi. Hkm alam dianggap lbh indera mnsia.
tinggi dr hkm yg sngja dibuat oleh 2. Lex Divina, bgian dr rasio Tuhan
mnsia.   yg dpt ditangkap oleh mnsia
 Hkm alam mrpkan ideal-ideal yg brdsarkan wkt yg diterimanya.
mnntun prkmbngan hkm dan 3. Lex Naaturalis, inilah yg diknal
plksnaannya. sbg hkm alam dan mrpkan
 Suatu dasar hkm yg brsfat “moral” yg pnjelmaan dr rasio mnsia.
mjga jngn smpai tjdi suatu pmisahan 4. Lex Posistivis, hkm yg brlku
scra total antara yg ada skrg dg yg mrpkan plksnaan hkm alam olh
shrusnya. mnsia brhubung dg syarat khusus
 Suatu metode utk mnmukan hkm yg yg diprlkan olh kdaan dnia. Hkm
sempurna. ini diwjdkan ke dlm kitab2 suci
 Isi hkm yg smpurna yg dpt dan hkm positif buatan mnsia.
dideduksikan mllui akal Suatu kondisi b. Rasional
yg hrs ada bgi kehadiran hkm.  Sebaliknya, aliran ini mngtakan bhw
 Dri pngrtian di ats dpt ditrik ksmplan smber dr hkm yg universal dan abadi
bhw hkm alam dpt dibedakan: 1) adl rasio mnsia. Pndngan ini muncul
Hukum alam sebagai suatu metode 2) stlh zaman Renaissance (pada saat
Hukum alam sebagai suatu substansi. rasio mnsia dipndang trlepas dr trtib
 Hkm alam sbg metode artinya: Hkm kthanan/lepas dr rasio Tuhan) yg
alam dipakai sbg sarana utk mncptkan brpdpat bhw hkm alam muncul dr
prtran2 yg mmpu utk mnghdapi kdaan pkiran (rasio) mnsia ttg apa yg
yg berlain-lainan. baik&buruk penilaiannya diserahkan
kpd kssilaan (moral) alam. Tokoh-
tokohnya, antara lain: Hugo de Groot
(Grotius), Christian Thomasius,  Sblm aliran ini lhir, tlh brkmbang suatu
Immanuel Kant, dan Samuel pmkiran dlm ilmu hkm yg dsb dg Legisme
Pufendorf. yg mmndang tdk ada hkm di luar uu, dlm
 Tokoh-tokoh aliran hukum alam hal ini stu2nya smber hkm adl uu.
yang Irrasional : Positivisme hukum dapat dibedakan dalam
1. Thomas Aquines (1225-1227). dua corak yaitu :
Mnrut Thomas Aquines ada dua  Positivisme hkm yg Analitis dr John
macam pengetahuan yang berjalan Austin. Pmkiran ini brkmbang di Inggris
bersama-sama,yaitu: 1). nmn sdkit ada prbdaan dr tmp asal klhiran
Pengetahuan alamiah yang Legisme di Jerman. Di Inggris, brkmbang
berpangkal pada akal manusia dan bntuk yg agk lain, yg diknal dg ajaran
2). Pengetahuan iman yang Positivisme Hkm dr John Austin, yaitu
berpangkal pada wahyu Ilahi. Analytical Jurisprudence. Austin membagi
Adapun tokoh-tokoh lain dalam hukum atas 2 hal, yaitu:
aliran hukum alam yang Irrasional a. Hukum yang diciptakan oleh Tuhan
adalah: Piere Dubois (1255), untuk manusia.
Marsilius Padua (1270), William b. Hukum yang disusun dan dibuat oleh
Occam(1290). manusia, yang terdiri dari:
2. Hugo de Groot atau Grotius(1583), a). hkm dlm arti sbnarnya/hkm positif
Dia terkenal dengan sebutan bapak buatan penguasa, hkm yg dibuat
Hukum Internasional karena dialah oleh rakyat scra individual utk
yang mempopulerkan konsep- mlksanakan hak2nya, ex: UU, PP,
konsep hukum dalam hubungan dsb;
antar negara, seperti hukum b). hkm yg dibuat oleh rakyat scra
perang. Menurut Grotius sumber individuil guna mlksanakan
hukum adalah rasio manusia hak2nya, ex: hak kurator terhadap
karena karakteristik yang badan/orang dalam kuratele/hak
membedakan manusia dengan wali terhadap orang di bawah
makhluk lain adalah kemampuan umur;
akalnya. Hukum alam menurutnya c). hkm dlm arti tdk sbnarnya/hkm yg
adalah hukum yang sesuai dengan tdk memenuhi persyaratan sbgai
kodrat manusia. Hukum tidak hkm/tdk dibuat ole penguasa yg
mungkin dapat dirubah. berdaulat, ex: ktntuan2 yg dibuat
3. Samuel Von Pufendorf (1632- oleh prkmpulan2 olah raga,
1694), Ia berpendapat hukum alam mahasiswa, kesenian, dsb).
adalah aturan yang berasal dari  Aliran Hukum positivis (Positivisme
akal pikiran yang murni. Tokoh hukum) memisahkan antara hukum dengan
lain dari aliran hukum alam yang moral: memisahkan antara hukum yang
rasional pada pertengahan adalah berlaku (das sein) dengan hukum yang
Emanuel Kant (1724-1804).  seharusnya (das sollen). Menurut aliran
2. ALIRAN HUKUM POSITIF positif, tidak ada hukum lain kecuali
perintah penguasa (law is command of the  Teori hukum murni adalah teori yg brsal dr
souverign). aliran hkm positif, dmna di dlm teori ini
 Das Sollen adalah segala sesuatu yang brsha utk mmbrikan pngrtian hkm dilhat
mengharuskan kita untuk berpikir dan sbg sstu yg “murni“ trlpas dr sgla unsur
bersikap. Contoh : dunia norma, dunia lain yg brsal dr luar ilmu hkm itu sndiri.
kaidah dsb. Dapat diartikan bahwa das  Bagian lain dari teori Hans Kelsen yg
sollen merupakan kaidah dan norma serta brsfat dsar adl konsepsinya mngnai
kenyataan normatif seperti apa yang Grundnorm, yaitu suatu dalil yg akbar yg
seharusnya dilakukan. tdk dpt ditiadakan yg mjd tjuan dr smua
 Das Sein adalah segala sesuatu yang jlan hkm bgmnapun brptar-ptarnya jlan itu.
merupakan implementasi dari segala hal Grundnorm mrpkan induk utk mlhirkan
yang kejadiannya diatur oleh das sollen prturan2 hkm dlm suatu tatanan sstem
dan mogen. Dapat dipahami bahwa das tttu. Grundnorm ini tdk prlu sama utk
sein merupakan peristiwa konkret yang stiap tata hukum; ttpi ia sllu akn ada,
terjadi. apakah dlm bntuk trtlis, atau sbg suatu
 Contoh : Merokok merupakan peristiwa pernyataan yg tdk tertulis.
konkrit (das sein) tetapi bila orang  Grundnorm ini mrpakan smcam bensin yg
merokok di dekat pom bensin dan terjadi mnggerakkan slruh sstem hkm. Dialah yg
ledakan akibat orang yang merokok mjdi dasar mngpa hkm itu hrs diptuhi dan
tersebut, maka merokok menjadi peristiwa dia pula yg mmbrikan prtnggngjwaban,
hukum yang dapat menyebabkan perokok mngpa hkm di situ hrs dilksnakan. Oleh
tersebut dihukum. krn itu ia lbih mrpkan suatu dalil dripda
 Contoh : Peristiwa konkret (das sein) prtran biasa. Dalil itu akan tetap mjdi dasar
memerlukan das sollen untuk menjadi dr tata hkm manakala org mmprcayai,
peristiwa hukum. Begitu pula sebaliknya, mngakui dan mmtuhinya. Ttpi apbla org
dunia norma (das sollen) juga memerlukan sdh mlai mnggugat kbnaran dr dalil akbar
peristiwa konkrit (das sein) untuk menjadi tsb, mka kslruhan bngnan hkmnya pun
peristiwa hukum. Contoh : terdapat aturan akan runtuh. Inilah yang disebut revolusi.
"barangsiapa membunuh harus dihukum..",  Inti ajaran Hans kelsen terkait dengan
maka bila tidak terjadi pembunuhan maka Hukum Murni ada tiga konsep, yaitu:
tidak berlaku pula aturan ini. Sehingga  Ajaran murni hkm Hans Kelsen ingin
kami mempunyai kesimpulan umum mmbersihkan ilmu hkm dr anasir2 non
bahwa das sollen dan das sein itu saling hkm spti sejarah, moral, sosiologis, politik,
melengkapi satu sama lain. dll.
3. AJARAN HUKUM MURNI  Ajaran ttg Grundnorm mrpakan induk yg
 Ajaran hkm murni diktgorikan ke dlm mlhirkan prturan2 hkm dlm suatu ttnan
aliran positivisme, krn pndngan2nya tdk sstm hkm tttu.
jauh brbda dg ajaran Auistin. Sdg Hans  Ajaran ttg Stufenbautheorie, prturan hkm
Kelsen scra tegas mngtakan tdk mngnut kslruhannya ditrunkan dr norma dsr yg
brlkunya suatu hkm alam, walaupun brda dipuncak piramida, dan semakin
Kelsen mngmukakan adanya asas2 hkm kebawah semakin beragam dan menyebar.
umum sbgmna trcrmin dlm Grundnorm.
Norma dasar teratas adalah abstrak dan
makin kebawah makin konkret.

Anda mungkin juga menyukai