Anda di halaman 1dari 47

HUKUM BENDA

(Zaken Recht)
Mata Kuliah Hukum Perdata
Hj. Devi Kantini Rolaswati, SH. M.Kn.
Pengertian
Keseluruhan dari kaidah- kaidah hukum yang
mengatur hubungan- hubungan hukum
antara subyek hukum dengan benda (segala
sesuatu yang dapat menjadi obyek hukum)
dan hak kebendaan (zakelijkrecht) yaitu
kewenangan untuk menguasai benda.
Tempat Pengaturan
• Buku ke dua KUHPerdata
• UUPA (Undang Undang Pokok Agraria)
Sistem Pengaturan
Sistem Pengaturan hukum benda adalah
sistem tertutup (Closed System) artinya orang
tidak dapat mengadakan hak- hak kebendaan
baru, selain yang telah ditetapkan dalam UU.
Pasal yang tidak berlaku lagi
• Buku ke Dua KUHPerdata sepanjang yang
mengenai bumi, air serta kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya tidak berlaku lagi
karena dicabut dengan adanya UUPA (UU No 5
tahun 1960).
• Bab XXI KUHPerdata tentang hipotek tidak
berlaku lagi dengan adanya UU Hak
Tanggungan (UU No 4 tahun 1996)
KONSEP DASAR BENDA menurut ilmu
pengetahuan hukum

• Benda adalah segala sesuatu yang dpt menjadi


objek hukum.
• Objek hukum adalah segalah sesuatu yang
berguna bagi subjek hukum dan yang dapat
menjadi pokok (objek) hubungan hukum,
karena sesuatu itu dpt dikuaai oleh subjek
hukum.
KONSEP BENDA secara yuridis (Psl 499
BW)
• Benda adalah segala sesuatu yang dapat
dihaki atau menjadai objek hak milik. Jadi
benda adalah segala sesuatu yang dapat
dihaki atau dapat dimiliki orang.

• Objek hukum (hkm perdata); (1)memiliki nilai


uang yg efektif (2)merupakan satu kesatuan)
(3) bisa dikuasai manusia
Benda Dan Hak Kebendaan
Pengertian benda (zaak, material) :
• Sebagai barang yang dapat dilihat atau
berwujud (pengertian sempit)
• Sebagai kekayaan seseorang yang berupa hak
dan penghasilan
• Sebagai obyek hukum lawan dari subyek
hukum (Vollmar)
Kebendaan menurut KUHPerdata
Pasal 499 KUHPerdata, Kebendaan adalah
Tiap tiap barang dan tiap- tiap hak yang dapat
dikuasai oleh hak milik.
Menurut KUHPerdata yang termasuk benda adalah benda
berwujud atau yang dapat diraba, karena :
1. Buku II berhubungan dengan hak yang melekat pada
barang.
2. Hak yang bersifat imateriil diatur dalam UU
tersendiri.
Macam Macam Benda
• Menurut KUHPerdata (503-505), benda ada dua macam,
yaitu :
1. Benda Bertubuh dan Tidak Bertubuh
2. Benda bergerak dan tidak bergerak

• Menurut berbagai literatur, macam benda :


1. Benda yang dapat diganti (uang) dan yang tak dapat
diganti (binatang)
2. Benda yang dapat diperdagangkan dan tidak (fasiltas
umum)
3. Benda yang dapat dibagi (beras) dan tidak
4. Benda bergerak dan tidak bergerak.
Yang paling sering digunakan adalah pembagian
benda bergerak dan tidak bergerak
Karena :
• Penting untuk penyerahan, berbeda cara
penyerahannya antara benda bergerak dengan
benda tak bergerak.
• Bekaitan dengan jaminan (fiducia, credit
verband)
• Verjaring/ kedaluarsa
• Bezit/ Penguasaannya
Benda Bergerak
Dibagi atas dasar:
• Sifatnya (dapat dipindahkan atau digerakan; perkakas rumah,
perhiasan dll)
• Ditentukan oleh UU (Pasal 509 – 511 KUHPerdata), yaitu ;
1. Hak pakai hasil dan hak pakai atas kebendaan bergerak.
2. Hak atas bunga yang diperjanjikan
3. Perikatan dan tuntutan mengenai jumlah uang yang dapat
ditagih terhadap benda bergerak.
4. Sero atau andil dalam persekutuan perdata
5. Andil dalam perutangan atas beban negara Indonesia
6. Obligasi atau sero
Benda Tidak Bergerak
Dapat dibedakan berdasarkan
• Sifatnya (tanah dan semua hal yang
berhubungan erat dan melekat pada tanah,
termasuk tanaman, pohon dll)
• Tujuannya (Tujuan pemakaiannya untuk
waktu yang lama; mesin, rumah)
• Ketentuan UU (pasal 508 KUHPerdata)
Pasal 508

Yang juga merupakan barang tak bergerak adalah hak-hak sebagai berikut;

1. hak pakai hasil dan hak pakai barang tak bergerak;


2. hak pengabdian tanah;
3. hak numpang karang;
4. hak guna usaha;
5. bunga tanah, baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang;
6. hak sepersepuluhan;
7. bazar atau pasar yang diakui oleh pemerintah dan hak istimewa yang
berhubungan dengan itu;
8. gugatan guna menuntut pengembalian atau penyerahan barang tak
bergerak.
Benda tdk bergerak karena UU
(Psl 508 KUHPerdata)
1. Hak pakai hasil dan pakai atas kebendaan tidak bergerak yaitu hak
kebendaan untuk mengambil hasil barang milik orang lain, dengan
kewajiban memelihara barang tersebut dengan baik.
2. Hak pengabdian tanah : suatu beban yang diberikan kepada
pekarangan milik seseorang untuk kepentingan pekarangan milik
orang lain.
3. Hak numpang karang : hak kebendaan untuk mempunyai gedung-
gedung, bangunan, dan penanaman di atas tanah orang lain.
4. Hak Erfpacht : hak kebendaan untuk menikmati sepenuhnya barang
tak bergerak milik orang lain dengan kewajiban membayar uang atau
pendapatan kepada pemilik tersebut.
5. Bunga tanah : beban yang diikatkan pada tanah oleh pemiliknya untuk
kepentingan dirinya maupun pihak ketiga.
6. Bunga sepersepuluh
7. Pajak pasar
8. Gugatan pengemabalian benda tak bergerak.
Cara memperoleh hak kebendaan :
• Pengakuan yakni Benda yg tdk ada pemiliknya kemudian didptkan
dan diakui oleh org lain yg mendptkannya sbg miliknya sehingga ia
mempunyai hak atas benda tsb.
• Penemuan yakni Benda milik org lain yg terlepas dari penguasaannya
kemudian ditemukan oleh seseorg, maka org tsb mempunyai hak atas
benda tsb.
• Penyerahan yakni Hak kebendaan diperoleh dgn cara penyerahan
berdasarkan alas hak tertentu.
• Pewarisan yakni Hak kebendaan diperoleh berdasarkan hukum waris
yg berlaku.
• Penciptaan yakni Orang yg menciptakan benda memperoleh hak
atas benda ciptaannya tsb.
• Ikutan / turunan yakni Misalnya org yg membeli seekor sapi yg sdg
bunting, maka anak sapi yg ada dlm kandungan induknya juga
menjadi hak milik pembelinya.
HAPUSNYA HAK KEBENDAAN
• Bendanya lenyap/musnah
• Dipindaht angankan
• Pelepasan hak
• Daluarsa
• Karena Pencabutan hak
Hak Kebendaan/ Zakelijkerecht
Pengertian :
Suatu hak YANG MEMBERIKAN KEKUASAN
LANGSUNG KPD SESEORANG YG BERHAK
MENGUASAI SESUATU BENDA DLM TANGAN
SIAPAPUN JUGA.
PEMBAGIAN HAK KEBENDAAN
Ada dua macam :
• Hak kebendaan yang memberikan
kenikmatan : hak dari subyek hukum untuk
menikmati suatu benda secara penuh maupun
terbatas.
• Hak kebendaan yg memberikan jaminan:
Hak didahulukan kepada kreditur dalam
pelunasan hutang dari penjualan barang yang
dibebani.
HAK KEBENDAAN YG MEMBERIKAN
KENIKMATAN (UUPA)
• Ats bendanya sendiri;
Hak milik
• Ats benda milik orang lain;
Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak
Sewa, Hak Memungut Hasil, Hak Pengelolaan
ats Tanah.
HAK KEBENDAAN YG MEMBERIKAN
KENIKMATAN (BW)
• Bezit atas benda bergerak/ benda bukan tanah
• Hak memungut hasil bezit atas benda
bergerak/benda yg bukan tanah
• Hak pakai bezit atas benda bergerak/ benda yg
bukan tanah.
Hak Kebendaan yg memberikan
jaminan
• Yaitu hak yg memberi kepada yg berhak
(kreditor) hak didahulukan utk mengambil
pelunasan dr hasil penjualan barang yg
dibebani.
• Hak tanggungan, Fiducia
• Hypothek , Gadai
Hak Mutlak terhadap Benda dalam
lapangan keperdataan
a. Terhadap benda-benda berwujud, misalnya:
HGB dan HGU atas tanah; hak eigendom, hak
opstal, hak erfpact atas benda bergerak/tdk
bergerak selain tanah, hak gadai (pand), hak
hipothek.
b. Terhadap benda2 yg tak berwujud,
Misalnya: hak cipta, hak merek,hak paten
Ciri- ciri dan Sifat Hak Kebendaan
• Droit de Suite / Zaaksgevolg :
Hak itu terus menerus mengikuti bendanya dimanapun
benda itu berada.
• Droit de Preference
Hak pelunasan lebih dulu atas benda tersebut..
• Zakelijke Actie
Hak untuk menggugat bila terjadi gangguan terhadap
barang tersebut (pemulihan, ganti rugi dsb)
Yang termasuk hak kebendaan
• Hak Eigendom (hak milik)
• Hak opstal (HGB)
• Hak Erpacht (HGU)
• Pand
• Credit verband dll
Hak Milik/ Eigendom
Diatur dalam :
• KUHPerdata di Buku II, pasal 570 s/d 624
• UU No 5 tahun 1960 Pasal 20 s/d 27.
Pengertian :
Hak Milik : Hak untuk menikmati kegunaan sesuatu
kebendaan itu dengan kedaulatan sepenuhnya, asal
tidak bertentangan dengan UU, ketertiban umum
dan tidak mengganggu hak orang lain (570 KUHPdt).
Hak milik menurut UUPA
Pasal 20, Hak milik : “Hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang
dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan
yang tercantum dalam Pasal 6 UUPA.”
Penggunaan Hak Milik harus memperhatikan 4 hal, yaitu ;
1. Ketentuan hukum yang berlaku seperti UU Gangguan
2. Ketertiban Umum
3. Hak orang lain, mis : hak jasa pekarangan, hak jaminan
4. Fungsi sosial.
Ciri- ciri Hak Milik
• Hak milik merupakan hak pokok, yg bisa
melahirkan hak kebendaan lain.
• Hak milik merupakan hak yang paling
sempurna
• Hak Milik bersifat tetap, tidak bisa lenyap
karena kebendaan yang lain
• Hak Milik merupakan inti dari hak kebendaan
yang lain.
Cara Memperoleh Hak Milik
Pasal 584 KUHPdt :
1. Pendakuan (toeeigening) memperoleh hak milik atas benda yang
tidak ada pemiliknya (res nullius).
2. Perlekatan (Natrekking) : benda berlipat ganda karena alam. Mis :
pohon berbuah, binatang beranak.
3. Daluarsa (verjaring) : cara memperoleh hak milik dengan
lewatnya waktu (1946 KUHPdt)
Ada 2 macam :
• Acquisitieve V. : cara memperoleh hak milik karena lewatya
waktu.
• Extinctieve V. : membebaskan seseorang dari tuntutan atau
penagihan karena lewatnya waktu.
Syarat adanya daluarsa
• Bezitter sebagai pemilik
• Bezit itu harus dengan jujur (iktikad baik)
• Bezit harus terus menerus dan tidak terputus-
putus
• Bezit itu telah berusia 20 tahun
Lanjutan………………….
cara memperoleh hak milik
4. Pewarisan, baik menurut UU maupun karena
wasiat.
5. Penyerahan : perbuatan hukum yang
bertujuan untuk memindahkan hak milik
kepada pihak lainnya.
6. Cara- lain : hibah dan percampuran harta
perkawinan.
Hapusnya Hak Milik
• Musnahnya obyek hak
• Dilepaskan oleh pemiliknya
• Hilang atau lari dari pemiliknya
• Diperoleh oleh orang lain dengan cara- cara
memperoleh hak milik.
Bezit
Berasal dari Bhs Belanda : zitten : menduduki/
menguasai.
Pengertian : Kedudukan menguasai atau menikmati suatu
barang yang ada dalam kekuasaan seseorang secara
pribadi atau perantaraan orang lain seakan- akan
barang itu adalah miliknya, namun secara hukum
belum tentu ia adalah pemiliknya.
Jadi beziter itu hanya menguasai secara materiil saja,
belum tentu secara yuridis formil.
Unsur unsur dalam bezit
• Adanya bezitter
• Adanya obyek hukum
• Adanya penguasaan secara materiil
• Bezitter mendapat perlindungan
• Tidak dipersoalkan obyek itu milik siapa.
Pembagian Bezit
Ada 2 macam :
1. Bezit beriktikad baik
2. Bezit beriktikad buruk
Cara Memperoleh Bezit
• Occupatio (Pendakuan/ menduduki), misalnya
mengambil ikan di laut, membuka hutan
untuk sawah.
• Traditio (Penyerahan)
Dari bezitter lama ke yang baru.
Hak Bezitter
Hak yang dimiliki oleh bezitter yang beriktikad baik :
1. Dianggap sebagai pemiliknya sampai ada putusan
hakim yang menyatakan sebaliknya.
2. Memperoleh hak milik karena daluarsa
3. Menikmati hasil dari barang yang dikuasainya.
4. Mempertahankan dari gangguan pihak lain atau
memulihkan kembali
Berakhirnya Bezit
• Karena kehendak bezitter, yaitu dengan : menyerahkan
kepada orang lain atau meninggalkannya begitu saja.
• Bukan karena kehendak bezitter :
1. Pihak lain telah mengambilnya
2. Obyek musnah karena bencana alam.
3. Dicuri pihak lain.
4. Hilang
5. Untuk benda tak bertubuh, orang lain telah menikmatinya
selama 1 tahun tanpa ada gangguan dari siapapun.
Penyerahan/ levering
Diatur dalam pasal 612 s/d 620 KUHPdt.
Ada dua macam penyerahan :
1. Feitelijke levering
Penyerahan yang nyata atas suatu benda, sehingga
benda tersebut dialihkan ke dalam kekuasaan yang
nyata dari pihak lawan.
2. Juridische levering
Penyerahan milik beserta hak untuk memiliki suatu
benda kepada pihak lainnya.
Penyerahan Benda Bergerak
Ada tiga macam :
• Penyerahan Nyata (Feitelijke Levering)
Diserahkan begitu saja tanpa melalui proses panjang.
• Penyerahan Kunci
Penyerahan benda bergerak yang terletak di dalam
gedung.
• Tidak diperlukan penyerahan, jika benda bergerak itu
sudah ada di tangan orang yang akan diserahi.
Penyerahan tidak diperlukan, jika :
• Benda itu sudah di tangan orang yang akan
diserahi (Traditio brevimanu).
Misal: dari penyewa menjadi pemilik
• Benda yang akan diserahkan itu masih dipakai
oleh pemiliknya (yang kedudukannya berubah)
untuk sementara waktu (constitutum
posesarium)
Misal : dari pemilik menjadi penyewa atau
peminjam.
Penyerahan Benda Tidak Bergerak
Dilakukan dengan akta baik akta otentik
maupun akta di bawah tangan.

Misalnya : Penyerahan tanah harus dilakukan


dengan akta PPAT (Pejabat Pembuat Akta
Tanah)
Penyerahan Piutang
• Piutang atas tunjuk (aan toonder) dilakukan dengan penyerahan
nyata atas surat- surat tersebut (613 (3) KUHPdt).
• Piutang Atas Nama (op naam) (mis : Bilyet Giro), dilakukan dngan
cessie, yaitu penyerahan dengan akta otentik atau di bawah tangan,
yang memuat pemberitahuan adanya penyerahan / pemindahan
secara nyata dari yang berpiutang lama ke berpiutang baru.
• Piutang aan order dilakukan dengan penyerahan nyata diikuti
dengan endossemen, yaitu menuliskan dibalik surat piutang itu
yang menyatakan kepada siapa piutang tersebut dipindahkan.
JAMINAN HUTANG

Jaminan Hutang adalah suatu hak yang diperoleh


kreditur (berpiutang) untuk menimbulkkan
keyakinan bahwa debitur (burutang) akan
memenuhi kewajibannya perjanjan, yang dapat
terdiri dari:
1. Jaminan Utang Umum

Adalah jaminan utang yang timbul dari undang –


undang yaitu sebagaimana diatur dalam pasal
1131 dan 1132 KUHPer, yang menyatakan
seluruh harta kekayaan dri debitur dijadikan
jaminan bagi perikatannya dengan para kreditur
2. Jaminan Utang Khusus
Adalah jaminan utang yang timbul dari
perjanjian, misalnya hak tanggungan dan fidusia.
Definisi dan Dasar Gadai
• Pemberian jaminan barang bergerak menurut
hukum di Indonesia dapat dilakukan dalam
bentuk “pand” menurut BW, “boreg” atau
“gadai” menurut hukum adat. “Boreg” menurut
hukum adat ditujukan kepada pemberian
jaminan yang barangnya diserahkan dalam
kekuasaan si pemberi kredit
• Hak gadai menurut KUHPerdata diatur dalam
Buku II Bab XX Pasal 1150 – 1161.
• Syarat dan Rukun Gadai
• Dalam hubungannya dengan syarat-syarat gadai, ada
baiknya bila lebih dahulu dijelaskan tentang syarat-
syarat sahnya perjanjian secara umum yang terdapat
dalam pasal 1320 KUH Perdata. Dalam pasal tersebut
ditegaskan:
• Untuk syarat syahnya persetujuan diperlukan empat
syarat:
a. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
b. Kecakapan untuk membuat suatu pendekatan;
c. Suatu hal tertentu;
d. Suatu sebab yang halal.[5]

Anda mungkin juga menyukai