Anda di halaman 1dari 16

HUKUM PERDATA 13

Materi: Hak Milik dalam KUHPerdata/Kebendaan


Oleh: Dr. Teddy Prima A., S.H. S.Sos., M.Kn.
HAK MILIK

Pasal 570 KUHPerdata:


"Hak milik adalah adalah hak untuk menikmati kegunaan sesuatu kebendaan
dengan leluasa, dan untuk berbuat bebas terhadap kebendaan itu dengan
kedaulatan sepenuhnya, asal tidak bersalahan dengan undang-undang atau
peraturan umum yang ditetapkan oleh suatu kekuasaan yang berhak
menetapkannya, dan tidak mengganggu hak-hak orang lain kesemuanya itu dengan
tak mengurangi kemungkinan akan pencabutan hak itu demi kepentingan umum,
berdasarkan atas ketentuan undang-undang dengan pembayaran ganti rugi."

Hukum perdata memandang hak milik sebagai sesuatu yang mutlak.


HAK KEBENDAAN
Prof. L.J. Van Apeldoorn:
"Hak-hak kebendaan adalah hak-hak harta benda yang memberi kekuasaan
langsung atas sesuatu benda. Kekuasaan langsung berarti bahwa ada terdapat
sesuatu hubungan yang langsung antara orang-orang yang berhak dengan benda
tersebut"

Prof. Sri Soedewi Masjchoen Sofwan:


Hak kebendaan (zakelijkrecht) ialah hak mutlak atas suatu benda di mana hak itu
memberikan kekuasaan langsung atas sesuatu benda dan dapat dipertahankan
terhadap siapapun juga
HAK KEBENDAAN

Hak-hak kebendaan adalah suatu hak mutlak yang memberikan kekuasaan


langsung atas suatu benda yang dapat dipertahankan oleh setiap orang dan
mempunyai sifat melekat
ASAS HAK MILIK
1. Memaksa/Tidak Dapat Disimpangi (DwingendRecht)
Hak milik tidak akan memberikan wewenang yang lain dari pada apa yang sudah ditentukan dalam undang-undang.

2. Dapat Dipindahtangankan/Dialihkan
Pada prinsipnya semua hak milik dapat dipindahtangankan /dialihkan kepada siapapun, asal yang bersangkutan
mempunyai kewenangan untuk itu.

3. Individualitas (Individualiteit)
Setiap objek hak milik selalu adalah barang yang ditentukan secara individual (individueelbepaald), yaitu suatu
barang yang dapat ditentukan

4. Totalitas/Menyeluruh Atas Benda (Totaliteit)


Hak milik selalu melekat atas keseluruhan objek dari bendanya seperti yang dipersyaratkan dalam ketentuan-
ketentuan Pasal-Pasal 500, 588, dan 606 KUHPerdata. Artinya, hak milikitu tidak dapat diberikan atas bagianbagian
dari benda yang bersangkutan, melainkan secara menyeluruh atas objek dari benda yang bersangkutan
ASAS HAK MILIK (LANJUTAN)
5. Tidak Dapat Dipisahkan (Onsplitsbaarheid)
Hak milik atas suatu benda tidak dapat dipindahkan secara sebagian.

6. Prioritas (Prioriteit)
Hak Prioriteit adalah hak yang lebih dahulu terjadinya dimenangkan dengan hak yang terjadi kemudian. Asas
prioriteit ini tidak dikatakan dengan tegas, tetapi akibat dari asas prioriteit ini, bahwa seseorang itu hanya dapat
memberikan hak yang tidak melebihi apa yang dipunyai (asas nemoplus). Adakalanya asas prioriteit ini di terobos,
akibatnya juga urutannya hak milik terganggu

7. Percampuran (Vermenging)
Semua hak milik terbatas wewenangnya, hanya mungkin atas barang orang lain dan tidak mungkin atas barangya
sendiri. Tidak dapat orang itu untuk kepentingannya sendiri memperoleh gadai, hak memungut hasil atas barangnya
sendiri. Jika hak yang membebani dan yang dibebani itu terkumpul dalam satu tangan, maka hak yang membebani
itu menjadi lenyap (Pasal-Pasal 706, 718, 737, 807KUHPerdata).
ASAS HAK MILIK (LANJUTAN)
8. Pengaturan dan Perlakuan yang Berbeda terhadap Benda yang Berbeda
Hal-hal yang berkaitan dengan penguasaan (bezit), penyerahan (levering), pembebanan (bezwaring), lewat waktu
(verjaring) masing-masing akan berbeda. Hal yang sama juga berlaku terhadap iura in realiene atas masing-masing
benda. Misalnya, levering atas benda bergerak cukup dilakukan penyerahan secara nyata (fisik), sedangkan levering
atas benda tak bergerak dilakukan dengan akta balik nama.

9. Publisitas (Publiciteit)
Asas publisitas berkaitan dengan pengumuman suatu kepemilikan suatu benda tidak bergerak kepada masyarakat.
Pada dasarnya peralihan kepemilikan dan pembebanan suatu benda tidak bergerak dilakukan melalui pendaftaran
dalam daftar umum agar diketahui masyarakat (umum). Sementara itu terhadap benda bergerak, pada prinsipnya
peralihan kepemilikan dan pembebanannya tidak diwajibkan didaftarkan.

10. Sifat Perjanjiannya sebagai Perjanjian Kebendaan (Zakelijke Overeenkomst)


Hak milik melahirkan perjanjian yang bersifat zakelijk (ZakelijkeOvereenkomst), yaitu perjanjian yang melahirkan
atau menciptakan hak kebendaan.
CIRI-CIRI HAK MILIK DALAM HUKUM BENDA

Hukum benda mempunyai sistem tertutup (closesystem), artinya


seseorang tidak dapat mengadakan hak-hak kebendaan (zakelijkrecht)
yang lain, selain yang diatur dalam Buku II KUHPerdata, undang-undang
lainnya atau yurisprudensi.
Sifat ketertutupan Hukum Kebendaan membawa pengertian bahwa orang
tidak sembarangan boleh mengesampingkan ketentuan mengenai hukum
benda yang diatur oleh undang-undang, hanya berdasarkan kesepakatan
mereka masing-masing.
CIRI-CIRI HAK MILIK DALAM HUKUM BENDA
(Lanjutan)

1. Hak milik merupakan hak pokok terhadap hak-hak kebendaan lain yang
bersifat terbatas, sebab dari hak milik itu dapat lahir sejumlah hak-hak
yang lain.
2. Hak milik merupakan hak yang paling sempurna.
3. Hak milik bersifat tetap. Artinya hak milik tidak akan lenyap oleh hak
kebendaan lainnya, tetapi hak kebendaan lainnya dapat lenyap karena hak
milik.
4. Hak milik merupakan inti dari hak-hak kebendaan lainya.
5. Merupakan hak yang mutlak, yaitu dapat dipertahankan terhadap siapapun
juga.
Pasal 574 KUHPerdata

Tiap pemilik sesuatu benda, berhak menuntut kembali bendanya dari


siapa saja yang menguasainya berdasarkan hak miliknya itu
TERJADINYA HAK MILIK
DALAM KUHPERDATA
Cara-cara memperoleh hak milik berdasarkan Pasal 584 KUHPerdata ialah:

1. Pengambilan (toegening atau occupatio)


Pengambilan, yaitu cara memperoleh hak milik dengan mengambil benda-benda bergerak yang sebelumnya tidak
ada pemiliknya (res nullius).
Contoh: Binatang-binatang buruan di hutan, ikan-ikan di sungai, di laut dan di danau, buah-buahan di hutan
belantara serta hasil-hasil hutan lainnya.

2. Penarikan oleh benda lain (natrekking atau accessio)


Penarikan oleh benda lain, yaitu cara memperoleh hak milik di mana benda (pokok) yang dimiliki sebelumnya
karena alam bertambah besar atau bertambah banyak.
Contoh: Pohon-pohon (sebagai benda pokok berbuah), sehingga buah-buahan pohon tersebut menjadi hak milik
dari pemilik pohon. Kemudian binatang ternak berkembang biak, anak-anak binatang ternak ini menjadi hak milik
dari pemilik ternak yang berkembang biak itu
TERJADINYA HAK MILIK
DALAM KUHPERDATA
(LANJUTAN)

3. Lewat waktu atau dalurawarsa (verjaring)


Lewat waktu atau daluwarsa, yaitu cara memperoleh hak milik karena lampaunya waktu 20 tahun dalam hal
ada atas hak yang sah atau 30 tahun dalam tidak ada atas hak. Lewat waktu diatur dalam Pasal 610
KUHPerdata Buku IV tentang pembuktian dan daluwarsa.
Contoh:
Seorang yang membeli sebidang tanah eigendomsecarajujur dari seseorang yang sebenarnya tidak berhak
menjualnya. Setelah lewat 20 tahun, jika selama waktu tersebut tidak pernah ada satu pihak pun yang membantah
haknya, maka ia akan menjadi pemilik yang sah atas tanah tersebut. Sebelum waktu 20 tahun tersebut lewat oleh
undang-undang ia hanya dianggap sebagai seorang bezitter yang jujur saja, jika ia memang sungguh-sungguh
mengira bahwa ia memperoleh hak milik itu dari seseorang yang berhak memindahkan hak milik tersebut
TERJADINYA HAK MILIK
DALAM KUHPERDATA
(LANJUTAN)
4. Pewarisan (erfopvolging)
Pewarisan, yaitu cara memperoleh hak milik bagi para ahli waris atas boedel warisan yang ditinggalkan pewaris.
Para ahli waris di sini memperoleh hak milik menurut hukum. Yang dimaksud ahli waris di sini bisa ahli waris
menurut undang-undang (ab intestato) maupun menurut wasiat (testament).

5. Penyerahan (levering atau overdracht)


Penyerahan, yaitu cara memperoleh hak milik karena adanya pemindahan hak milik dari seseorang yang berhak
memindahkannya kepada orang lain yang memperoleh hak itu. Cara memperoleh hak milik dengan peyerahan ini
merupakan cara yang paling banyak dilakukan dalam kehidupan masyarakat sekarang, salah satu contonya ialah
perjanjian jual-beli.
HAPUSNYA HAK MILIK
DALAM KUHPERDATA

Sebab-sebab yang mengakibatkan hilangnya (hapusnya) hak milik adalah:


1. Karena orang lain memperoleh hak milik melalui cara yang disebutkan dalam
Pasal 584 KUHPerdata.
2. Karena musnahnya benda yang dimiliki.
3. Karena pemilik melepaskan benda yang dimilikinya dengan maksud untuk
melepaskan hak miliknya.
REFERENSI
1. Muhammad Farhan B. N, Diajeng Ayunda C. K., Boki Nurasiah, Nura Habiba. (2022) "STUDI
PERBANDINGAN HAK MILIK MENURUT HUKUM PERDATA DAN HUKUM ISLAM" Tahkim,
Jurnal Peradaban dan Hukum Islam Vol. 5 No. 1
2. Ghifara Ayudia R. dan , Surahmad. (2021) "Peralihan Hak Milik atas Barang melalui Jual
Beli Online dengan Sistem Cash On Delivery" Jurnal Ilmu Hukum Universitas Riau, Vol 10,
No. 2
3. Astri Putri Aprilla, Iwan Permadi, Lutfi Efendi (2018) "STATUS HUKUM HAK MILIK ATAS
TANAH WARGA NEGARA ASING DENGAN MEMINJAM NAMA WARGA NEGARA INDONESIA",
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 3, No. 1.
4. Regita A. Mumek. (2017) "HAK-HAK KEBENDAAN DITINJAU DARI ASPEK HUKUM
PERDATA", Lex Administratum Vol. 5 No. 2
5. Trisadini Prasastinah U., (2012) "LAHIRNYA HAK KEBENDAAN", Perspektif, Vol. 17, No. 1.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai