Anda di halaman 1dari 4

Nama : Farah Adinda Salma

NPM : 3020210220
Fakultas Hukum
Hukum Perikatan E

1. Jelaskan perbedaan sistem terbuka pada hukum perikatan dan sistem tertutup
pada hukum kebendaan?
2. Apa yang dimaksud dengan hak perorangan dan jelaskan juga perbedaannya
dengan hak kebendaan?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan bezit dan berikan contohnya!
4. Didalam hal peralihan hak atas benda bergerak dan tidak bergerak dikenal
levering, jelaskan disertai contohnya!

JAWABAN:
1. • Yang dimaksud System terbuka yang ada pada hukum perikatan ialah setiap
orang dapat mengadakan perikatan yang bersumber pada perjanjian, perjanjian
apapun dan bagaimanapun, baik itu yang diatur dengan undang-undang atau
tidak, inilah yang disebut dengan kebebasan berkontrak, dengan syarat
kebebasan berkontrak harus halal, dan tidak melanggar hukum, sebagaimana
yang telah diatur dalam Undang-undang.
• Sementara yang dimaksud system tertutup dalam hukum kebendaan yang
ada didalam KUHPerdata ialah bahwa orang tidak dapat mengadakan hak-hak
kebendaan baru selain yang telah diatur /ditetapkan dalam Undang-undang
dan para pihak pada pokoknya tidak bebas menciptakan hak kebendaan
baru.jadi hanya pengertian benda seperti yang telah ditetapkan dalam Undang-
undang.

2. Hak perorangan atau Hak relatif (hak nisbi / persoonlijk), adalah semua hak
yang timbul karena adanya hubungan perutangan, sedangkan perutangan
tersebut timbul dari perjanjian, undang-undang dan lain-lain. Adanya hak
relatif memberikan wewenang kepada seseorang untuk menuntut orang lain
untuk berbuat, tidak berbuat atau memberikan sesuatu.
Perbedaan Hak Kebendaan dengan Hak Perorangan:
- Hak kebendaan bersifat mutlak, artinya dapat dipertahankan terhadap
siapapun juga. Sedangkan hak perorangan hanya dapat dipertahankan kepada
pihak yang terlibat dalam perjanjian.
- Hak kebendaan memiliki hak yang mengikuti (droit de suit). Ini berarti hak
tersebut akan terus mengikut bendanya di tangan siapapun benda tersebut
berada. Sedangkan pada hak perorangan, hak tersebut adalah terhadap
seseorang. Dengan berpindahnya hak atas benda, maka hak perorangan
menjadi berhenti.
- Pada hak kebendaan, hak kebendaan yang terjadi lebih dulu memiliki
kedudukan yang lebih tinggi dibanding hak kebendaan yang terjadi
setelahnya. Sedangkan pada hak perorangan, hak perorangan yang lebih dulu
maupun terjadi belakangan memiliki kedudukan yang sama.
- Hak kebendaan mengenal hak untuk didahulukan (droit de preference), yaitu
seseorang yang memiliki hak kebendaan berhak untuk memperoleh
pemenuhan haknya lebih dahulu dibanding pihak lain. Sedangkan pada hak
perorangan, pemenuhannya dilakukan secara proporsional
- Pada hak kebendaan, seseorang yang memiliki hak kebendaan berhak untuk
mengajukan gugatan terhadap siapapun yang mengganggu haknya. Gugatan
ini disebut gugat kebendaan. Sedangkan pada hak perorangan gugatan hanya
dapat diajukan terhadap pihak lawannya. Gugatan ini disebut gugat
perorangan.
- Pada hak kebendaan, pemilik hak kebendaan bebas untuk memindahkan hak
kebendaannya. Sedangkan pada hak perorangan upaya untuk memindahkan
hak perorangan dibatasi.

3. Bezit bermakna menguasai suatu benda. Dasar hukum bezit dapat ditemukan
dalam pasal 1977 BW ayat (1) yang berbunyi “Barangsiapa menguasai barang
bergerak yang tidak berupa bunga atau piutang yang tidak harus di bayar atas
tunjuk, dianggap sebagai pemiliknya sepenuhnya”.
Sementara menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)
yang ada di dalam Pasal 529 KUHPer Bezit atau kedudukan berkuasa yaitu
yang dinamakan kedudukan berkuasa ialah, kedudukan seseorang yang
menguasai suatu kebendaan, baik dengan diri sendiri, maupun dengan
perantaraan orang lain, dan yang mempertahankan atau menikmatinya selaku
orang yang memiliki kebendaan itu.
Contoh :
X memiliki sebuah arloji yang kemudian oleh X dipinjamkan kepada Y. Y
kemudian mengenakan arloji tersebut setiap hari sehingga semua orang
mengira bahwa arloji tersebut adalah milik Y. Kemudian Y memberikan arloji
tersebut kepada Z sebagai hadiah mengingat arloji tersebut kepunyaan X. X
menggugat Z ke pengadilan dan gugatan X dimenangkan oleh hakim.

karena Hakim berpandangan bahwa dalam kasus ini Z tidak mengeluarkan


pengorbanan sedikitpun karena arloji tersebut merupakan hibah dari Y.
Sehingga hakim merasa bahwa arloji tersebut berhak dikembalikan kepada X
sebagai pemilik sesungguhnya dari arloji tersebut.

4. BAGIAN 3 KUHPer menjelaskan Barang Tak Bergerak dalam Pasal 506,


Barang tak bergerak adalah:
1. tanah pekarangan dan apa yang didirikan di atasnya;
2. penggilingan, kecuali yang dibicarakan dalam Pasal 510;
3. pohon dan tanaman ladang yang dengan akarnya menancap dalam tanah,
buah pohon yang belum dipetik, demikian pula barang-barang tambang seperti
batu bara, sampah bara dan sebagainya, selama barang-barang itu belum
dipisahkan dan digali dari tanah;
4. kayu belukar dari hutan tebangan dan kayu dari pohon yang tinggi, selama
belum ditebang;
5. pipa dan salurán yang digunakan untuk mengalirkan air dari rumah atau
pekarangan; dan pada umumnya segala sesuatu yang tertancap dalam
pekarangan atau terpaku pada bangunan.

BAGIAN 4 KUHPer menjelaskan Barang Bergerak dalam Pasal 509 "Barang


bergerak karena sifatnya adalah barang yang dapat berpindah sendiri atau
dipindahkan."

Ketentuan hukum benda bergerak dan tidak bergerak:


- bezit (menduduki/kedudukan berkuasa)
- Levering (penyerahan)
- Bezwaring (Pembebanan)
- Verjaring (Daluarsa)

Penyerahan atau Levering adalah penyerahan suatu benda oleh pemilik atau
atas namanya kepada orang lain, sehingga orang lain ini memperoleh hak
milik atas benda itu. Hak milik atas barang itu baru berpindah setelah adanya
penyerahan. Jadi, penyerahan disini adalah merupakan perbuatan yuridis
dalam arti transferring of ownership.
Menurut Pasal 612 KUHPer, penyerahan benda bergerak dapat dilakukan
dengan penyerahan nyata (feitelijke levering). Dengan sendirinya penyerahan
nyata tersebut adalah sekaligus penyerahan yuridis (juridische levering).
Sedangkan menurut Pasal 616 KUHPer, penyerahan benda tidak bergerak
dilakukan melalui pengumuman akta yang bersangkutan dengan cara seperti
ditentukan dalam Pasal 620 KUHPer antara lain membukukannya dalam
register.

Contoh:
Benda yang tidak bergerak karena sifatnya adalah tanah, termasuk segala
sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung, karena perbuatan alam atau
perbuatan manusia, digabungkan secara erat menjadi satu dengan tanah
tersebut. Ada sebuah perkarangan, beserta dengan apa yang terdapat di dalam
tanah itu dan segala apa yang dibangun disitu secara tetap (rumah) dan yang
ditanam disitu (pohon), terhitung buah-buahan di pohon yang belum diambil.
Termasuk benda tak bergerak karena tujuan pemakaiannya, ialah segala apa
yang meskipun tidak secara sungguh-sungguh digabungkan dengan tanah atau
bangunan, dimaksudkan untuk mengikuti tanah atau bangunan itu untuk waktu
yang agak lama, yaitu misalnya mesin-mesin dalam suatu pabrik. Selanjutnya,
ialah tidak bergerak karena memang demikian ditentukan oleh undang-
undang, segala hak atau penagiham yang mengenai suatu benda yang tidak
bergerak.

Anda mungkin juga menyukai