Anda di halaman 1dari 1

Nama : Farah Adinda Salma

NPM : 3020210220
Hukum Kekayaan Intelektual B

1) Jelaskan mengenai Fair Dealing atau penggunaan yang wajar di dalam Hak Cipta,
Serta berikan contohnya.
2) Apa yang dimaksud dengan pelanggaran Hak Cipta? Berikan contoh pelanggaran
hak cipta di Indonesia, dan bagaimana cara penyelesaian sengketanya.

JAWAB
1. Berdasarkan Pasal 44 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta, Fair Dealing atau penggunaan yang wajar dari Pencipta
atau Pemegang Hak Cipta adalah kepentingan yang didasarkan pada
keseimbangan dalam menikmati manfaat ekonomi atas suatu Ciptaan. Jadi
yang dimaksud ialah pembatasan ini mengijinkan penggunaan karya orang
lain walaupun tanpa persetujuan penciptanya. "Dengan adanya pengaturan
hukum penggunaan yang wajar (fair use/fair dealing), hukum Hak Cipta
memperkenankan seseorang (pihak ketiga) menggunakan atau
mengeksploitasi suatu ciptaan tanpa perlu izin dari pencipta, asalkan masih
dalam batas-batas yang diperkenankan”.
Contoh: Seorang produser film ingin membuat scene actor yang sedang
bermain instagram dengan memperlihatkan profil akun yang terkenal, maka
dari itu agar produser tidak digugat oleh si pemilik akun instagram yang
terkenal tersebut, produser dapat izin terlebih dahulu kepada orang tersebut
dan tidak memperlihatkan secara yang berlebihan.
2. Pelanggaran Hak Cipta adalah Dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan
atau memperbanyak suatu ciptaan, Dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mendengarkan, atau menjual kepada umum ciptaan hasil pelanggaran hak
cipta, serta Memperbanyak penggunaan ciptaan untuk kepentingan komersial
suatu program computer.
Contoh:
Pada pertengahan 2020, ahli waris Henk Ngantung, pencipta sketsa atau
gambar “Tugu Selamat Datang” menggugat Mal Grand Indonesia ke
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Majelis hakim yang diketuai Agung
Suhendro pun memutuskan almarhum Henk Ngantung sebagai pencipta sketsa
"Tugu Selamat Datang" dan ahli warisnya sebagai pemegang hak cipta atas
sketsa tersebut. Hakim menyatakan Grand Indonesia telah melanggar hak cipta
atas ciptaan sketsa atau gambar "Tugu Selamat Datang" dengan mendaftarkan
atau menggunakan logo yang menyerupai bentuk sketsa "Tugu Selamat
Datang". Atas pelanggaran hak cipta ini, Grand Indonesia dijatuhi hukuman
untuk membayar ganti kerugian sebesar Rp 1 miliar kepada ahli waris Henk
Ngantung selaku pemegang hak cipta "Tugu Selamat Datang".

Anda mungkin juga menyukai