Anda di halaman 1dari 7

SYARIAH, FIKIH, UNDANG-UNDANG,

KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP SYARIAH,


PERBEDAAN ANTAR SYARIAH SAMAWI

Siska Amelia Ananda


2120110105
Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syari’ah
Institut Agama Islam Negeri Kudus
E-mail: siskaananda273@gmail.com

ABSTRACT

Human understanding in using their minds is not free from mistakes. Which is certainly
different from the understanding of the Prophets & Apostles. Human understanding is
not always the same in a case. In fact, not all the results of human thought are true. So
that legal certainty is needed for the common good. The result of human thought in
finding a law is called fiqh. Before the existence of fiqh, sharia existed. All existing
religious regulations and stipulated by the Qur'an and Sunnah are part of sharia. fiqh
becomes the reasoning material for jurists in studying sharia. Sometimes the problems
that exist in the midst of the Muslims are difficult to solve because of excessive fanatical
understanding. With the existence of fiqh and sharia, it can be an answer to the
problems that exist in Muslims. Not only sharia and fiqh, the existence of laws can also
help the community in dealing with problems for the sake of creating the benefit of the
people.

Keywords: Sharia, Jurisprudence, Law


ABSTRAK
Pemahaman manusia dalam menggunakan akalnya tidak terhindar dari kesalahan yang
tentu berbeda dengan pemahaman yang dimiliki para Nabi & Rasul. Pemahaman manusia
tidak selalu sama dalam suatu perkara. Bahkan tidak semua hasil pemikiran manusia itu
benar. Sehingga kepastian hukum dibutuhkan untuk kemashlahatan bersama. Hasil
pemikiran manusia dalam menemukan suatu hukum disebut dengan istilah fikih. Sebelum
adanya fikih, syariah telah ada. Semua peraturan agama yang telah ada dan ditetapkan

1
oleh Al-Qur’an maupun Assunnah merupakan bagian dari syariah. fikih menjadi bahan
penalaran para fuqaha dalam mengkaji syariah. Terkadang permasalahan yang ada pada
tengah-tengah kaum muslimin sulit terpecahkan.karena adanya pemahaman yang fanatis
berlebihan. Dengan adanya fikih dan syariah dapat menjadi jawaban atas permasalahan
yang ada dalam umat muslim. Tidak hanya syariah dan fikih, dengan adanya undang-
undang juga dapat membantu masyarakat dalam menghadapi permasalahan demi
terciptanya kemashlahatan umat.

Kata kunci : Syariah, Fikih, Undang-undang

METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam artikel ini menggunakan metode penulisan
studi pustaka (Library research). Sedangkan jenis penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode mengumpulkan data dengan cara
melihat atau mengumpulkan penelitian terdahulu untuk menggali informasi secara
sistematis dan objektif. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Pada tahap
selanjutnya yang penulis lakukan adalah dengan mengumpulkan buku-buku dan karya
ilmiah yang berkaitan berhubungan dengan penulisan yang sesuai serta relevan dengan
kajian.

2
PENDAHULUAN karena umat islam selalu melaluinya

Syariah telah ada sebelum adanya fikih. dalam kehidupan di dunia. Kesamaan

Syariah dikenal dengan istilah din atau syariah islam dengan jalan air adalah dari

agama. Adapun secara bahasa syariah segi bahwa siapa yang mengikuti syariat

berarti tempat lalu air di sungai. 1Semua ia akan mengalir dan bersih jiwanya.

peraturan agama yang ditetapkan oleh Allah menjadikan air sebagai penyebab

Alquran maupun Sunnah Rasul kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan

merupakan syariah. Karena itu, syariah sebagaimana dia menjadikan syariat

mencakup ajaran-ajaran pokok agama sebagai penyebab kehidupan jiwa insani.

(ushūl al din) yakni ajaran-ajaran yang


berkaitan dengan Allah dan sifat-sifat-
PEMBAHASAN
Nya, akhirat, dan yang berkaitan dengan
pembahasan-pembahasan ilmu tauhid Pengertian Syari’ah, Fikih, dan

yang lain.didalam syariah juga Undang-undang

mencakup etika, yaitu cara seseorang Secara etimologi syariat memiliki arti
mendidik dirinya sendiri dan “jalan ketempat pengairan” atau “jalan
keluarganya, dasar-dasar hubungan yang harus diikuti” atau “tempat lalu air
kemasyarakatan, dan cita-cita tertinggi di sungai”. Arti yang terakhir ini
yang harus diusahakan untuk dicapai digunakan oleh orang Arab sampai
atau didekati serta jalan untuk mencapai sekarang.3
cita-cita atau tujuan hidup itu. Di
Kata fiqh, secara etimologi berarti
samping itu, syariah juga mencakup
“Pemahaman yang mendalam”. Bila
hukum-hukum Allah bagi tiap-tiap
“paham” dapat digunakan untuk hal hal
perbuatan.2
yang bersifat lahiriyah, maka fiqih
Syari’ah merupakan agama yang berarti paham yang menyampaikan ilmu
ditetapkan Allah untuk manusia disebut lahir kepada ilmu batin. At Tarmizi
dengan syariat, dalam arti lughowi menyebutka“Fiqih tentang sesuatu,

1 1Prof. Dr. H. Amir Syarifuddin, USHUL FIQH, 2 Abdul karim zaidan, pengantar study syari’ah,
Jilid 1. (Jakarta: Prenada Media Group), Jakarta:rabbani press 2008, hal:44
hlm. 1.
3Prof. Dr. H. Amir Syarifuddin, USHUL FIQH, Jilid
1. (Jakarta: Prenada Media Group), hlm. 1.

3
berarti mengetahui batinnya sampai persetujuan bersama Presiden. Undang-
kepada kedalamannya,”. Secara definisi undang memiliki kedudukan sebagai
fiqh berarti ilmu tentang hukum hukum aturan main bagi rakyat untuk
syariat yang bersifat amaliah yang digali konsolidasi posisi politik dan hukum,
dan ditemukan dan dalil dalil yang untuk mengatur kehidupan bersama
tafsili. 4 dalam rangka mewujudkan tujuan dalam
bentuk negara. Undang-undang dapat
Hasil pemikiran manusia dalam
pula dikatakan sebagai kumpulan-
menemukan suatu hukum disebut
kumpulan prinsip yang mengatur
dengan istilah fikih. Sebelum adanya
kekuasaan pemerintah, hak rakyat, dan
fikih, syariah telah ada. Semua peraturan
hubungan di antara keduanya. 5
agama yang telah ada dan ditetapkan
oleh Al-Qur’an maupun Assunnah
Kebutuhan Manusia Terhadap
merupakan bagian dari syariah. fikih
Syari’ah
menjadi bahan penalaran para fuqaha
dalam mengkaji syariah. Terkadang Manusia merupakan makhluk sosial
permasalahan yang ada pada tengah- yang mana antara satu dan lainnya saling
tengah kaum muslimin sulit membutuhkan. Syariah datang sebagai
terpecahkan.karena adanya pemahaman hukum untuk mentertibkan kehidupan
yang fanatis berlebihan. Dengan adanya ini dengan tujuan untuk kemaslahatan
fikih dan syariah dapat menjadi jawaban manusia itu sendiri. Hukum yang
atas permasalahan yang ada dalam umat sifatnya berubah adalah hukum yang
muslim. Tidak hanya syariah dan fikih, disepakati oleh manusia untuk
dengan adanya undang-undang juga memudahkan setiap individu didalam
dapat membantu masyarakat dalam aktivitasnya dan sebagai peraturan yang
menghadapi permasalahan demi umum. Manusia dapat mengatur
terciptanya kemashlahatan umat hidupnya dengan adanya keyakinan
.Undang-undang merupakan Peraturan yang dianut, inilah yang
Perundang-undangan yang dibentuk oleh melatarbelakangi perlunya manusia akan
Dewan Perwakilan Rakyat dengan syariah dan hukum. Hasbi ash-Shiddieqy

4Prof.Dr. H. Amir Syarifuddin, USHUL FIQH, Jilid 5Kamus Besar Bahasa Indonesia
1. (Jakarta: Prenada Media Group), hlm. 2.

4
memberi arti bahwa syariat adalah kepada syariah, dengan adanya syariah
hukum-hukum dan aturan-aturan yang tingkah laku manusia ada aturannya
ditetapkan Allah dan hambanya agar supaya umat manusia tidak tersesat
diikuti dalam hubungannya dengan dalam hidup baik di dunia maupun di
Allah dan hubungan sesama manusia. 6 akhirat. Karena Allah telah
syariah mengandung tiga dimensi, yaitu memberitahukan jalan mana yang harus
Pertama, dimensi akidah, yaitu dilalui dan juga fungsi syariah adalah
mencakup hukum-hukum yang membantu manusia memiliki hablum
berhubungan dengan zat Allah swt, sifat- minaallah (hubungan kepada sang
sifatnya, iman kepadanya, kepada pencipta) dan hablum minannas
utusannya, hari kiamat, dan hal-hal yang (hubungan kepada sesama manusia)
mencakup dalam ilmu kalam. Kedua, sebaik mungkin. Hukum adalah
dimensi moral, yaitu membahas secara peraturan-peraturan atau sperangkat
spesifik tentang etika, pendidikan, dan norma yang mengatur tingkah laku
pembersihan jiwa, budi pekrti yang harus manusia dalam masyarakat, baik
dimiliki oleh seseorang, dan sifat-sifat peraturan atau norma itu berupa
buruk yang harus dihindari oleh kenyataan yang tumbuh dan berkembang
seseorang. Ketiga, dimensi hukum, yaitu dalam masyarakat maupun peraturan
meliputi tindakan-tindakan manusia atau norma yang dibuat dengan cara
seperti ibadah, muamalah, dan, tertentu dan ditegakkan oleh penguasa.
hukuman, yang termasuk dalam kajian Bentuknya mungkin berupa hukum yang
ilmu fikih.Dari ketiga dimensi ini dapat tidak tertulis seperti hukum adat,
diketahui bahwa syariah dapat mungkin juga berupa hukum tertulis
dibedakan antara syariah sebagai ajaran dalam peraturan perundang-undangan
yang datang langsung dari allah dan seperti hukum barat. Hukum dalam
perundang-undangan hasil pemikiran konsepsi seperti hukum barat adalah
manusia yang disebut dengan fikih. hukum yang sengaja dibuat oleh manusia
Dengan adanya hal itu membuktikan untuk mengatur kepentingan manusia
bahwa manusia memiliki kebutuhan sendiri dalam masyarakat tetentu. Dalam

6 Hasbi ash-Shiddieqy, Filsafat Hukum Isla,


Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2001,
hlm. 29

5
konsepsi hukum barat yang diatur oleh kepada hukum dalam menjalani
hukum hanyalah hubungan manusia kehidupan.
dengan manusia lain dan benda dalam
Perbedaan Syari’ah dengan Syariah
masyarakat. Disamping itu, ada konsep
Samawi
hukum lain diantaranya adalah konsepsi
hukum islam. Dasar dan kerangka Syariah samawi adalah sekumpulan
hukumya ditetapkan oleh allah tidak perintah tuhan, larangan, dan
hanya mengatur hubungan manusia petunjukpetunjuknya, yang berisi
dengan manusia lain dan benda dalam tentang hukum-hukum untuk seluruh
masyarakat tetapi juga umat manusia dengan perantara nabi
hubunganhubungan lainnya, karena utusannya.7 Sebagai balasannya dan
masyarakat yang hidup dalam siksa bagi orang yang melanggarnya.
masyarakat mempunyai berbagai Syariah manusia adalah peraturan dari
hubungan. Seperti hubungan manusia orang yang berwenang atas dasar
dengan tuhan, hubungan manusia kesepakatan yang disetujui untuk
dengan dirinya sendiri, hubungan diamalkan. Perbedaan dari keduannya
manusia dengan manusia lain dan yakni syariah untuk membentuk setiap
hubungan manusia dengan benda dalam individu menjadi lebih baik, syariah
masyarakat serta alam manusia adalah kewajiban setiap
sekitarnya.Interaksi manusia dalam individu dengan sesamanya.Syariah
berbagai cara hubungan itu diatur oleh memerintahkan kebaikan dan mencegah
seperangkat ukuran tingkah laku yang kemungkaran, syariah manusia
disebut hukm. Hukum adalah norma atau mencegah dari kerusakan mengajak
kaidah yakni ukuran, tolak ukur, kepada kebaikan.Syariah adalah semata-
patokan, pedoman yang dipergunakan mata sebagai penghambaan kepada
untuk menilai tingkah laku atau tuhannya, syariah manusia hanya taat
perbuatan manusia. Dengan adanya hal dengan peraturan dan konsekuensi
itu maka manusia memiliki kebutuhan hukuman dari pemerintah.Syariah dibuat
oleh Allah, syariah manusia dibuat oleh

7https://www.kompasiana.com/allymunajat/55

1a0635a33311361db659b5/sekilas-
tentang-syariah

6
seorang kepala atas dasar kesepakatan. untuk membentuk setiap individu
menjadi lebih baik, syariah manusia
adalah kewajiban setiap individu dengan
PENUTUPAN
sesamanya.Syariah memerintahkan
Syariah merupakan semua peraturan kebaikan dan mencegah kemungkaran,
agama yang bersifat qath’i yang syariah manusia mencegah dari
bersumber dari Al-Qur’an dan kerusakan mengajak kepada
Assunnah. Fikih adalah Hasil pemikiran kebaikan.Syariah adalah semata-mata
manusia dalam menemukan suatu sebagai penghambaan kepada tuhannya,
hukum. Dan Undang-undang adalah syariah manusia hanya taat dengan
seperangkat peraturan yang ditetapkan peraturan dan konsekuensi hukuman dari
oleh negara melalui MPR. Syariah telah pemerintah.Syariah dibuat oleh Allah,
ada sebelum adanya fikih dan undang- syariah manusia dibuat oleh seorang
undang. Namun memiliki tujuan yang kepala atas dasar kesepakatan.
sama yakni memiliki sifat mengatur
demi kemashlahatan manusia. Oleh
karena itu, ketiganya berperan penting REFERENSI
pada kehidupan.
Abdul karim zaidan, pengantar study
Syariah berbeda dengan syariah samawi, syari’ah, Jakarta:rabbani press 2008,
hal ini dapat dilihat bahwa Syariah hal:44

samawi adalah sekumpulan perintah Hasbi ash-Shiddieqy, Filsafat Hukum


tuhan, larangan, dan Isla, Semarang: PT Pustaka Rizki Putra,
petunjukpetunjuknya, yang berisi 2
tentang hukum-hukum untuk seluruh https://www.kompasiana.com/allymunaj
umat manusia dengan perantara nabi at/551a0635a33311361db659b5/sekilas-
utusannya. Sebagai balasannya dan siksa tentang-syariah 001,hlm.29
bagi orang yang melanggarnya. Syariah
Kamus Besar Bahasa Indonesia
manusia adalah peraturan dari orang
yang berwenang atas dasar kesepakatan Prof. Dr. H. Amir Syarifuddin, USHUL
FIQH, Jilid 1. (Jakarta: Prenada Media
yang disetujui untuk diamalkan. Group), hlm. 1.
Perbedaan dari keduannya yakni syariah

Anda mungkin juga menyukai