Anda di halaman 1dari 3

Selamat malam,

Yth. Bapak Muhajir R. Hakim, S.Akt., M.Ak. selaku tutor dalam mata kuliah Bank dan Lembaga
Keuangan Non Bank beserta rekan-rekan mahasiswa.

Mohon izin untuk menjawab diskusi di sesi 4 ini.

Menurut saudara tantangan apa yang akan dihadapi oleh perbankan umum, perbankan syariah
dan BPR kedepannya?

Tantangan yang dihadapi perbankan umum, yaitu:

1. Likuiditas perbankan yang semakin ketat.


2. Maraknya penerbitan obligasi korporasi. Saat ini pembelian obligasi korporasi belum
menjadi bagian kredit perbankan.
3. Kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) masih menghantui pada 2018. Bank
harus menyediakan pencadangan dalam jumlah besar yang ujungnya menggerus laba.
Kredit macet masih menjadi momok menakutkan, lebih-lebih kalau kurs rupiah tertekan
terhadap dolar AS.
4. Terbatasnya minat belanja masyarakat.
5. Maraknya financial technology (fintech) dan start-up menjadi pesaing perbankan. Fintech
dan start-up melalui inovasi teknologi menawarkan jasa-jasa dan produk serupa bank
sehingga mengambil ceruk pasar perbankan.
6. Penguatan USD karena ekonomi AS terus tumbuh berpeluang menekan nilai tukar
rupiah.

Tantangan yang dihadapi perbankan syariah, yaitu:

1. Pengembangan kelembagaan. Sampai saat ini, kelembagaan dalam perbankan Syariah


dapat dikatakan belum terlalu mapan. Masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi,
terutama dalam hal manajemen, tugas dan wewenang, peraturan, dan struktur
keorganisasian. Hubungan antara Bank Konvensional dengan unit Syariahnya juga perlu
diperjelas agar kedepannya lebih sinergis
2. Sosialisasi dan promosi. Faktanya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui
secara 'utuh' mengenai Perbankan Syariah
3. Perluasan jaringan kantor.
4. Peningkatan pelayanan. Perbankan syariah perlu terus meningkatkan kualitas
pelayanannya yaitu prinsip pelayanan yang ramah, mudah, cepat, dan murah biaya
administrasi.

Tantangan yang dihadapi BPR, yaitu:


Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) memiliki
tantangan baik dari segi internal maupun eksternal.

Dari sisi internal:

1. Terdapat tantangan struktural terkait permasalahan permodalan


2. Penerapan tata kelola yang masih perlu ditingkatkan
3. Adanya batasan dalam badan hukum
4. Masih kurangnya kuantitas dan kualitas SDM
5. Keterbatasan variasi produk dan layanan, serta peran BPR dan BPRS bagi perekonomian
wilayah.

Dari segi eksternal:

1. Terdapat perubahan ekosistem global dan nasional yang ditandai dengan perubahan
perilaku masyarakat terhadap inovasi dan layanan.
2. Pertumbuhan ekonomi pedesaan yang relatif lambat
3. Tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat rendah
4. Monesitas ekonomi yang belum berkembang karena kegiatan ekonomi masyrakat yang
berskala kecil
5. Perkembangan teknologi informasi (IT) di bidang keuangan serta besarnya investasi pada
infrastruktur IT.
6. Adanya persaingan diantara lembaga keuangan pada segmen Mikro Kecil Menengah
(MKM)
7. Kemunculan fintech dengan keunggulan teknologi dan pengaturan yang relatif lebih
longgar
8. Terdapat produk dan layanan digital bank umum yang jauh lebih beragam
9. Adanya program kredit ultra mikro seperti KUR

Demikian pandangan saya, atas koreksi dari Bapak Muhajir R. Hakim, S.Akt., M.Ak. selaku
tutor dalam mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank beserta rekan-rekan
mahasiswa, saya ucapkan terimakasih.

Sumber referensi :

Lestari, Murti. (2020). Bank Dan Lembaga Keuangan Non Bank Edisi 3. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

Materi Inisiasi 4
https://keuangan.kontan.co.id/news/ini-sejumlah-tantangan-yang-masih-dihadapi-bpr, “Sejumlah
Tantangan Yang Masih Dihadapi BPR”, diakses pada 29 Oktober 2022.

Anda mungkin juga menyukai