Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : MOHAMMAD THAMRIN PONDABO …………………………………

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041978295………….…………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN……………………………..

Kode/Nama UPBJJ : 89/UT TERNATE………….…………………………………………………..

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
No. Soal
1 Kasus sengketa mengenai Penghimpunan Dana yakni kasus pemblokiran rekening tanpa pemberitahuan
yang dilakukan Bank terhadap rekening seorang nasabah yang disebabkan oleh adanya transfer dana dari
rekening nasabah lain yang diketahui telah kehilangan token sebelumnya. Terkait kasus tersebut dapat
diambil pelajaran bahwa nasabah harus berhati-hati dalam meminjamkan nomor rekening kepada
siapapun. PIN dan User ID adalah rahasia, maka dari itu nasabah harus berhati-hati dan diharapkan tidak
mencatatnya pada kertas yang mungkin saja dapat berpindah tangan. Selain itu nasabah harus segera
menghubungi bank jika terjadi transaksi yang mencurigakan. Dari pihak Bank, seharusnya melakukan CDD
(Customer Due Diligence) yakni tindakan verifikasi terhadap profil nasabah baik pengirim maupun
penerima.
Sumber:https://pascasarjanahukum.uii.ac.id/2017/02/18/penyelesaian-sengketa-di-sektor-
jasakeuangankuliah-umum/

Pertanyaan:

Untuk memenuhi tujuan dari Undang-undang Perlindungan Konsumen sebagaimana dimaksud dalam
pasal 3 UUPK No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, perlu dilakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap terselenggarakannya perlindungan terhadap konsumen secara memadai. Dalam
hal pembinaan dan pengawasan ini ada beberapa lembaga yang juga diatur dalam UUPK yang berperan
penting, diantaranya adalah BPKN, bpsk, LPKSM, selanjutnya terkait dengan konsumen jasa keuangan
yang diatur di dalam UU OJK sendiri ada OJK dan LAPS. Berdasarkan kasus diatas, Menurut analisa anda
dari ke 5 lembaga penyelenggara perlindungan konsumen yaitu BPKN, LPKSM, BPSK, OJK, dan LAPS.
Lembaga mana yang berhak dalam upaya mengembangkan perlindungan bagi konsumen?

2 Kasus sengketa mengenai Penghimpunan Dana yakni kasus pemblokiran rekening tanpa pemberitahuan
yang dilakukan Bank terhadap rekening seorang nasabah yang disebabkan oleh adanya transfer dana dari
rekening nasabah lain yang diketahui telah kehilangan token sebelumnya. Terkait kasus tersebut dapat
diambil pelajaran bahwa nasabah harus berhati-hati dalam meminjamkan nomor rekening kepada
siapapun. PIN dan User ID adalah rahasia, maka dari itu nasabah harus berhati-hati dan diharapkan tidak
mencatatnya pada kertas yang mungkin saja dapat berpindah tangan. Selain itu nasabah harus segera
menghubungi bank jika terjadi transaksi yang mencurigakan. Dari pihak Bank, seharusnya melakukan CDD
(Customer Due Diligence) yakni tindakan verifikasi terhadap profil nasabah baik pengirim maupun
penerima.
Sumber:https://pascasarjanahukum.uii.ac.id/2017/02/18/penyelesaian-sengketa-di-sektor-
jasakeuangankuliah-umum/

Pertanyaan:

Undang-undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU OJK) sebagai dasar hukum
pengaturan kegiatan di sektor jasa keuangan tidak memberikan pengertian mengenai apa yang dimaksud
dengan sengketa konsumen. Pengertian sengketa di sektor jasa keuangan ditemukan dalam peraturan
otoritas jasa keuangan No. 1/POJK.07/2014 tahun 2014 tentang lembaga alternatif penyelesaian sengketa
di sektor jasa keuangan (POJK LAPS). Berikan analisa hukum anda berdasarkan kasus diatas, bagaimana
1 dari 2

HKUM4312-1
bentuk penyelesaian sengketa konsumen melalui LAPS-SJK dan apakah hasil dari putusan LAPS-SJK
mempunyai kekuatan hukum tetap?

3 Pertumbuhan aktivitas ekonomi masyarakat di berbagai bidang telah mendorong tumbuhnya sektor jasa
keuangan yang begitu pesat, baik dari segi kuantitas pelaku usahanya maupun jenis layanan yang
ditawarkannya, seperti layanan jasa perbankan, jasa asuransi, jasa pembiayaan konsumen, dan berbagai
jenis layanan jasa keuangan lain seperti jual beli valuta asing, penukaran uang, dan lain-lain. Regulasi dan
kebijakan pemerintah di bidang jasa keuangan pun berjalan dinamis seiring perubahan dan perkembangan
yang ada di masyarakat, bahkan cenderung mempermudah pertumbuhan.

Pertanyaan:

Apakah dengan adanya regulasi dan kebijakan pemerintah di bidang jasa keuangan dapat memberikan
perlindungan bagi konsumen sektor jasa keuangan ? berikan analisis hukum anda!

JAWABAN :

No
1. Perlindungan hukum terhadap nasabahtentunya menjadi hal yang penting karena
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentangPerbankan tidak memberikan
pengaturan secara lebih spesifik. Memberikan pemahamanmengenai lembaga
perlindungan hukum bagi nasabah bank pengguna Automated TellerMachine.
Digunakan metode penelitian empiris yang bertujuan untuk mengetahui secaralangsung
lembaga perlindungan hukum bagi nasabah bank pengguna Automated Teller
MachineNasabah yang kurang memahami hak-haknya berdasarkan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun1999 tentang Perlindungan Konsumen akan kehilangan kesempatan
untuk membuat apa yangsudah menjadi kewajiban dan menjadi haknya. perlindungan
konsumen merupakan ujungtombak di lapangan untuk memberikan perlindungan
kepada konsumen yang telah dirugikanatau yang telah menderita sakit. Perlindungan
yang diberikan oleh lembaga Badan PenyelesaianSengketa Konsumen kepada
konsumen adalah melalui penyelesaian sengketa antara konsumendengan pelaku usaha
dan juga melalui pengawasan terhadap setiap pencantuman perjanjian ataudokumen
yang mencantumkan klausula baku yang merugikan konsumen. Perlindungan
yangdiberikan oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen kepada konsumen adalah
melaluipenyelesaian sengketa antara konsumen dengan pelaku usaha dan juga melalui
pengawasanterhadap setiap pencantuman perjanjian atau dokumen yang
mencantumkan klausula baku yangmerugikan konsumen.

2. bank yang memerlukan pandangan jangka pendek, BI sebagai the lender of last resort
memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memverifikasi kondisi bank tersebut.
Kedua, industri perbankan dan keuangan nasional mungkin baru akan merasakan
manfaat penyatuan pengawasan lembaga keuangan dalam jangka waktu relatif lama.
Ketiga, sumber pendanaan OJK yang secara bertahap harus punya kemandirian dari
pungutan industri (retribusi). Keempat, fungsi pengawasan bank umum harus diperkuat
dengan pengawasan untuk lembaga keuangan kompleks (Konglomerasi) dan sistemik.
Kelima, fungsi pengawasan dan pengembangan bank syariah perlu diperjelas mengingat
dalam UU OJK tidak disebutkan secara eksprlisit. Implikasi hukum setelah terbentuknya
undang-undang Otoritas Jasa keuangan akan banyak undang-undang yang harus
diamandemen.

3. Dalam rangka mencapai dua tujuan utama


tersebut, OJK menyelenggarakan perlindungan konsumen dengan cara antara lain
memberikan informasi serta edukasi bagi Konsumen dan masyarakat dalam bentuk
pemberian dan penerimaan informasi atas karakteristik sektor jasa keuangan, layanan
dan produknya serta layanan pengaduan

Anda mungkin juga menyukai