Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang

berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,

menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam

negeri (Pasal 5 ayat (1) Kementerian Hukum dan HAM RI, 2002). Hal ini juga

diperjelas dalam fungsi kepolisian yang mengatakan bahwa “kepolisian adalah

salah satu fungsi pemerintahan negara dibidang pemeliharaan keamanan dan

ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan kepada masyarakat” (Pasal 2 Kementerian Hukum dan HAM RI,

2002).

Keberhasilan kepolisian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

sangat ditentukan oleh kualitas gaya kepemimpinan atasan terhadap

anggotanya. Gaya kepemimpinan yang meliputi keramahan sikap, saling

menghargai ketika berbeda pendapat, saling bekerja sama, menerima masukan

dari orang lain, dan lain sebagainya adalah syarat wajib dalam membina

kualitas pemikiran anggota Polri dengan melakukan berbagai pendekatan yang

dapat diterima oleh setiap anggota tersebut (Effendi & Marnisah, 2019). Gaya

kepemimpinan yang diterapkan dalam instansi kepolisian saat ini adalah gaya

kepemimpinan transformasional yang menunjukkan bahwa seorang pemimpin


berlaku atau bertindak sebagai panutan dan motivator pada seluruh

anggotanya (Jaspin dkk., 2021). Oleh karena itu, dalam suatu instansi

kepolisian tentu sangat bergantung pada kemampuan pimpinan untuk dapat

menciptakan lingkungan kerja yang mampu memotivasi dan mendorong setiap

anggotanya dalam instansi tersebut. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi

pimpinan Polri untuk menciptakan anggota yang dapat bekerja secara

maksimal. Seorang pemimpin juga dituntut untuk mengetahui segala

kebutuhan anggotanya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sehingga

seluruh anggota dapat bekerja dengan baik dan maksimal dengan hasil yang

memuaskan.

Gaya kepemimpinan yang diterapkan atasan dalam memimpin suatu

instansi kepolisian sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan hasil kerja

anggotanya. Gaya seorang pemimpin merupakan suatu gambaran menyeluruh

mengenai langkah kerja yang harus dilakukan dan dicontoh oleh setiap

anggota di bawahnya. Pemimpin yang lebih mengedepankan pada pencapaian

terhadap perubahan nilai-nilai, kepercayaan, sikap, perilaku, dan kebutuhan

bawahannya di dalam suatu organisasi akan mampu mengarahkan anggotanya

untuk dapat bekerja lebih baik lagi (Tucunan dkk., 2014). Oleh sebab itu,

seorang pemimpin harus ikut ambil bagian secara penuh dalam dinamika

pekerjaan yang terjadi setiap hari pada instansi tersebut melalui pendekatan-

pendekatan yang mudah diterima oleh setiap anggotanya.

Menurut Wellyanto dkk., (2019) kepemimpinan diartikan sebagai

kemampuan dan keterampilan seseorang dalam memimpin suatu instansi


dengan cara mempengaruhi dan memotivasi orang lain melalui kebijakan-

kebijakan yang membawa dampak positif pada diri anggotanya. Seorang

pemimpin dituntut harus memimpin secara efektif terhadap bawahan atau

anggotanya. Pemimpin juga harus mampu meyakinkan bahwa visi dan misi

dari instansi merupakan kepentingan bersama yang harus diwujudkan oleh

setiap individu melalui pengabdian kerja pada bagian atau divisi tertentu,

sehingga seluruh anggota dapat ambil bagian dalam prosesnya melalui tugas

dan fungsinya masing-masing.

Kepemimpinan transformasional merupakan tipe kepemimpinan yang

memandu atau memotivasi setiap anggotanya dengan arah dan tujuan yang

jelas berdasarkan peran dan tuntutan tugas di dalam instansi (Saharuddin dkk.,

2022). Setiap pemimpin tentu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda

sesuai dengan gaya masing-masing pemimpin ketika bekerja. Gaya

kepemimpinan transformasional sendiri memiliki karakteristik yang selalu

memberikan arahan dan motivasi setiap hari pada anggotanya agar dapat

mengembangkan kemampuan masing-masing individu serta melaksanakan

program kerja secara tepat waktu dengan selalu melakukan pengecekan dan

evaluasi rutin setiap harinya (Saharuddin dkk., 2022). Berdasarkan hasil

penelitian Saharuddin dkk., (2022) menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan

transformasional memiliki pengaruh yang efektif pada anggotanya dalam

meningkatkan cara berpikir menjadi lebih kreatif dan inovatif ketika bekerja,

sehingga dinilai mampu untuk terus meningkatkan daya saing instansi di era

modern saat ini. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu menjadi
panutan dan teladan yang baik bagi setiap anggota demi terwujudnya visi dan

misi atau program kerja di dalam suatu instansi tersebut.

Pada penelitian ini peneliti telah melakukan penjajakan awal atau

pengambilan data melalui wawancara secara Online dengan menggunakan

aplikasi whatsapp (telepon) mengenai gaya kepemimpinan transformasional

yang diterapkan di instansi kepolisian. Secara garis besar didapatkan hasil

bahwa gaya kepemimpinan transformasional benar-benar ada dan diterapkan

di instansi kepolisian saat ini. Menurut beberapa anggota kepolisian yang telah

diwawancarai oleh peneliti mengungkapkan bahwa kepemimpinan

transformasional merupakan sosok pemimpin yang mampu menyelesaikan

banyak masalah dan kendala anggotanya dalam suatu instansi. Disisi lain

kepemimpinan transformasional dipandang sebagai sosok pemimpin yang

profesional, dekat dengan anggota, transparan, terbuka, dan jelas dalam setiap

perintahnya. Seorang pemimpin juga harus selalu tahu apa yang dikerjakan

anggotanya yaitu dengan cara memantau dan mendengarkan setiap

permasalahan yang sedang dihadapi serta memberikan solusi dalam bentuk

saran atau bantuan secara langsung. Artinya, pemimpin dituntut untuk menjadi

pendengar yang baik bagi anggotanya dalam lingkup pekerjaan yang dihadapi

setiap hari.

Dari hasil wawancara peneliti juga mendapatkan hasil bahwa seorang

pemimpin harus mampu menjadi panutan (role model) untuk mengarahkan

anggota agar tidak melanggar atau melenceng dari tugas dan fungsi kepolisian.

Kepemimpinan transformasional yang diterapkan dalam instansi kepolisian


sendiri memiliki karakteristik yaitu polisi yang bersih, transparan, dan terbuka.

Hal ini juga diperjelas dalam konsep kepolisian mengenai pembangunan dan

pembentukan kepemimpinan dengan mengedepankan Polri yang PRESISI

(Prediktif, Responsibilitas, Transparansi dan Berkeadilan) (polri.go.id, 2021).

Program ini dilakukan bertujuan untuk melakukan transformasi secara

menyeluruh pada instansi kepolisian yang terdiri dari transformasi organisasi,

transformasi operasional, transformasi pelayanan publik, dan transformasi

pengawasan, sehingga instansi kepolisian mampu melaksanakan tugas dan

fungsi Polri secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan,

bertanggung jawab, dan berkeadilan (polri.go.id, 2021).

Berdasarkan hasil penelitian dari Bora’a dkk., (2015) mengenai

variabel gaya kepemimpinan transformasional dengan variabel loyalitas

kepada atasan didapatkan hubungan positif yang signifikan dengan besar

korelasi 0,385 dengan signifikansi 0,003 (p < 0,05). Selain itu, berdasarkan

hasil penelitian dari Satryo dkk., (2023) mengenai variabel gaya

kepemimpinan transformasional dengan variabel psychological well-being

pada karyawan diperoleh koefisien korelasi yang menunjukkan (rxy) = 0,636

dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,01), sehingga dapat disimpulkan

bahwa terdapat korelasi positif yang sangat signifikan antara dua variabel

tersebut. Artinya, berdasarkan hasil penelitian yang ada dapat disimpulkan

bahwa variabel gaya kepemimpinan transformasional dapat mempengaruhi

variabel loyalitas dan variabel psychological well-being dalam suatu instansi.


Dari beberapa penelitian yang telah ada dapat disimpulkan bahwa

pengaruh dari variabel dapat terjadi kesamaan secara menyeluruh atau berbeda

sama sekali, sehingga masih diperlukan penelitian yang lebih mendalam

mengenai permasalahan atau fenomena tersebut. Penelitian ini berfokus pada

persepsi gaya kepemimpinan transformasional dengan loyalitas dan

psychological well-being. Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul

“Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan Loyalitas

dan Psychological Well-Being Pada Anggota Polri.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara

persepsi gaya kepemimpinan transformasional dengan loyalitas dan

psychological well-being pada anggota Polri ?

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini hanya berfokus untuk melihat hubungan antara persepsi

gaya kepemimpinan transformasional dengan loyalitas dan psychological

well-being pada anggota Polri. Populasi dalam penelitian ini terbatas pada

anggota Polri di beberapa divisi (satuan kerja) polres lampung timur.


1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas,

tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara persepsi

gaya kepemimpinan transformasional dengan loyalitas dan psychological

well-being pada anggota Polri.

1.4.2 Manfaat

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka

penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,

antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dan

pengembangan ilmu terutama dalam bidang ilmu psikologi industri

dan organisasi serta kajian ilmu pada bidang yang terkait mengenai

gaya kepemimpinan transformasional yang diterapkan pada seluruh

anggota Polri di instansi kepolisian.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Instansi Kepolisian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan

masukan bagi instansi kepolisian mengenai gaya kepemimpinan

transformasinonal yang diterapkan pada seluruh anggota Polri.

b. Bagi Masyarakat Luas


Dapat membantu dan memberikan pengetahuan bagi masyarakat

luas mengenai gaya kepemimpinan transformasional yang ada di

instansi kepolisian saat ini, sehingga menjadi sumber pengetahuan

dan evaluasi diri masing-masing terhadap instansi kepolisian.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat guna

menambah pengetahuan dan wawasan penelitian dalam bidang

ilmu psikologi industri dan organisasi mengenai hubungan antara

persepsi gaya kepemimpinan transformasional dengan loyalitas dan

psychological well-being pada anggota Polri.


DAFTAR PUSTAKA

Bora’a, M. C. M., Wijono, S., & Purnomo, J. T. (2015). Hubungan antara gaya
kepemimpinan tranformasional dengan loyalitas kepada atasan di bank ntt.
Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 12–26.
Effendi, E., & Marnisah, L. (2019). Gaya kepemimpinan dan disiplin kerja
terhadap kinerja anggota polri dan asn di ditreskrimum polda sumsel. Jurnal
Ecoment Global, 4(2), 26. https://doi.org/10.35908/jeg.v4i2.753
Jaspin, S. W., Ruslan, M., & Sapiri, M. (2021). Pengaruh gaya kepemimpinan
transformasional, budaya kerja dan komitmen terhadap kepuasan kerja
anggota polri bidpropam polda sulawesi selatan. Indonesian Journal of
Business and Management, 3(1), 58–65.
https://doi.org/10.35965/jbm.v3i1.588
Kementerian Hukum dan HAM RI. (2002). Uu no 2 tahun 2002. Kepolisian
Negara Republik Indonesia, 1999.
https://peraturan.go.id/common/dokumen/ln/2002/uu2-2002.pdf
polri.go.id. (2021). Transformasi menuju polri yang presisi (prediktif,
responsibilitas, transparansi dan berkeadilan).
Www.Tribratanews.Jatim.Polri.Go.Id.
https://tribratanews.magetan.jatim.polri.go.id/presisi/
Saharuddin, Amang, B., & Husain, A. (2022). Pengaruh gaya kepemimpinan
transformasional, motivasi, budaya organisasi terhadap kinerja personil biro
sumber daya manusia polda sulsel. Ekonomika, 6(2), 210–230.
http://journal.lldikti9.id/Ekonomika
Satryo, M. A., Sofiah, D., & Prasetyo, Y. (2023). Psychological well-being pada
karyawan : menguji peranan kepemimpinan transformasional. 3(1), 88–99.
Tucunan, R. J. A., Supartha, W. G., & Riana, I. G. (2014). Pengaruh
kepemimpinan transformasional terhadap motivasi dan kinerja karyawan
(studi kasus pada pt. pandawa). E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Udayana, 3(9), 533–550.
Wellyanto, S. carolina, & Halim, G. A. (2019). Analisa pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan hotel x bali. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 2013–2015.

Anda mungkin juga menyukai