1. Mayang Kartika
2. Mega Utami
3. Miftah Huljannah
4. Miranda Sari
Anamnesa gangguan sistem integumen
5. Msy. Nabiilah F
dan
immun serta kondisi psikologik-sosial 6. Muliya
7. Muthiara Rinjany
KELOMPOK 2
STRUKTUR DAN FUNGSI INTEGUMEN
Kulit merupakan jaringan pembuluh darah, saraf, dan kelenjar yang tidak terujung,
semuanya memiliki potensi untuk terserang penyakit. Luas kulit orang dewasa 1,5
m2 dengan berat kira-kira 15% dari berat badan. Secara mikroskopis struktur kulit
terdiri dari tiga lapisan yaitu:
1. Lapisan Epidermis
2. Lapisan Dermis
3. Lapisan Subkutis
FUNGSI KULIT
– Fungsi proteksi
Melindungi tubuh dari trauma, benteng pertahanan terhadap gangguan kimiawi bakteri,
virus, dan jamur.
– Fungsi absorpsi
Sifat permiabel-selektif, kulit menyerap bahan-bahan tertentu seperti gas dan zat yang larut
dalam lemak, sedangkan air dan elektrolit sukar masuk melalui kulit.
– Fungsi ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk sebum dan keringat. Sebum
dan keringat dapat merangsang pertumbuhan bakteri pada permukaan kulit.
GANGGUAN SISTEM INTEGUMENT
Biopsi kulit. Mengambil contoh jaringan dari kulit yang terdapat lesi. Apabila
jaringan yang diambil cukup dalam, kita perlu menggunakan anestesi local.
Digunakan untuk menentukan ada keganasan atau infeksi yang disebabkan oleh
bakteri dan jamur.
Uji kultur dan sensitivitas. Untuk mengetahui adanya virus, bakteri, atau jamur
pada kulit yang diduga mengalami kelainan. Uji ini juga digunakan untuk
mengetahui mikroorganisme tersebut resisten terhadap obat-obatan tertentu.
Cara pengambilan bahan untuk uji kultur adalah dengan mengambil eksudat yang
terdapat pada permukaan lesi. Alat yang digunakan untuk mengambil eksudat
harus steril.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN
PENGKAJIAN
A. ANAMNESIS
a) Tanggal dan waktu pengkajian
b) Biodata: nama, umur (penting mengetahui angka prevelensi), jenis kelamin,
pekerjaan (pada beberapa kasus penyakit kulit, banyak terkait dengan factor
pekerjaan, [misalnya, dermatitis kontak alergi]).
c) Riwayat kesehatan: meliputi masalah kesehatan sekarang, riwayat penyakit
dahulu, status kesehatan keluarga, dan status perkembangan.
Lanjutan.....
d) Riwayat pengobatan atau terpapar zat: obat apa saja yang pernah dikonsumsi
atau pernahkah klien terpapar faktor-faktor yang tidak lazim. Terkena zat-zat kimia
atau bahan iritan lain, memakai sabun mandi baru, minyak wangi atau kosmetik
yang baru, terpapar sinar matahari.
e) Riwayat pekerjaan atau aktifitas sehari-hari: bagaimana pola tidur klien,
lingkungan kerja klien untuk mengetahui apakah klien berkontak dengan bahan-
bahan iritan, gaya hidup klien (suka begadang, minum-minuman keras, olah raga
atau rekreasi, pola kebersihan diri klien).
f) Riwayat psikososial: Stress yang berkepanjangan
Lanjutan.......
B. PEMERIKSAAN KULIT
– Peubahan menyeluruh
– Perubahan setempat
– Ruam kulit
– Data objektif yang mungkin ditemukan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan masalh integument
adalah :
2. Gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan kerusakan jaringan, gangguan
kekebalan tubuh, atau infeksi.
3. Gangguan rasa nyaman yang berhubungan dengan proses peradangan, terbukanya
ujung-ujung saraf kulit, atau tidak adekuatnya pengetahuan tentang pelaksanaan nyeri.
4. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan anatomi kulit atau bentuk
tubuh.
5. Gangguan harga diri yang berhubungan dengan penyakit yang tidak teratasi dengan
mudah.
Lanjutan.......
Sistem Imun dan Gangguan Imun Merupakan semua mekanisme yang digunakan
badan untuk mempertahankan keutuhan tubuh, sebagai perlindungan terhadap
bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup yang
berguna untuk :
– Pertahanan
– Homeostasi
– Pengawasan
RESPON IMUN
Respon imun berawal sewaktu sel B atau T berikatan, seperti kuci dengan anak
gemboknya, dengan suatu protein yang diidentifikasi oleh sel T atau B sebagai
benda asing. Selama perkembangan masa janin di hasilkan ratusan ribu sel B dan
sel T yang memilki potensi yang berikatan dengan protein spesifik.
Protein yang dapat berikatan dengan sel T dan B mencakup protein yang
terdapat di membran sel bakteri, mikoplasma, selubung virus, atau serbuk bunga,
debu, atau makanan tertentu. Setiap sel dari seseotang memilki proitein-protein
permukaan yang dikenali berbagai benda asing oleh sel T atau B milik orang lain.
SIFAT KHAS RESPON IMUN
Respon imun berkurang / ? tidak mampu melawan infeksi secara adekuat. Ada 2
bentuk:
1. Primer
– Herediter
– gejala : 6 bulan 2 tahun
2. Sekunder
Perubahan Fs. Imunologik : inf, malnutrisi, penuaan, imunosupresi, kemoterapi dll.
IMUNOPATOLOGI