Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

"DEFINISI KELUARGA, TIPE KELUARGA, CIRI DAN STRUKTUR


KELUARGA”

DOSEN PENGAMPU :

Imelda Erman, S.Kep,Ns., M.Kes

DISUSUN OLEH :

1. Khofifa (PO.71.20.1.19.050)
2. Lati Lestari (PO.71.20.1.19.051)
3. Lidya Margareta M (PO.71.20.1.19.052)
4. Lusi Oktaviani (PO.71.20.1.19.053)
5. Lutfi Ridwinnida R (PO.71.20.1.19.054)
6. M. Zulfa R (PO.71.20.1.19.055)
7. Maudina (PO.71.20.1.19.056)
8. Mayang Kartika (PO.71.20.1.19.057)
9. Mega Utami (PO.71.20.1.19.058)
10. Miftha Huljannah (PO.71.20.1.19.059)
11. Miranda Sari (PO.71.20.1.19.060)
12. Msy Nabilah F (PO.71.20.1.19.061)

DIII KEPERAWATAN PALEMBANG

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah dengan judul makalah yang berjudul “Definisi keluarga, Tipe,
keluarga, Ciri Dan Struktur Keluarga” dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat
dalam rangka memperdalam pemahaman masalah mengenai konsep dari
keperawatan keluarga dan konsep asuhan keperawatan keluarga.

Kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah


“Keperawatan Keluarga” ibu Imelda Erman, S.Kep, Ns., M.Kes. Kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Palembang, 10 September 2021

Kelompok 1

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I......................................................................................................................iii

PENDAHULUAN.................................................................................................iii

A. Latar Belakang.............................................................................................iii

B. Rumusan Masalah........................................................................................iv

C. Tujuan Masalah..............................................................................................iv

BAB II

Konsep Dasar Keluarga........................................................................................1

A. Definisi Keluarga......................................................................................1

B. Tipe atau Bentuk Keluarga........................................................................2

C. Ciri dan Struktur Keluarga........................................................................5

D. Perbedaan Keluarga dan Rumah Tangga..................................................8

BAB III

PENUTUP.............................................................................................................10

A. Kesimpulan...................................................................................................10

B. Saran.............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

SOAL-SOAL KEPERAWATAN KELUARGA...............................................12

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Individu dalam masyarakat akan mengalami proses sosialisasi agar ia
dapat hidup dan bertingkah laku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
dalam masyarakat dimana individu itu berada. Tanpa sosialisasi suatu
masyarakat tidak dapat berlanjut pada generasi berikutnya. Sosialisasi
sebagai proses belajar seorang individu merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi bagaimana keberlangsungan proses kehidupan masyarakat,
baik dengan keluarga, teman sebaya, sekolah maupun media massa.
Keluarga merupakan cikal bakal wajah peradaban.Baik buruknya
masyarakat bisa dinilai dari profil-profil keluarga didalamnya. Belakangan ini
kita dapat mengamati apa yang membuat sebuah keluarga itu retak. Jika kita
pikirkan, keluarga merupakan ikatan yang sangat kuat. Orang-orang
didalamnya telah dipertemukan oleh Tuhan bukan tanpa sebab, sudah ada
pertimbangan menurut ukuran-Nya. Komposisinya tidak bisa digantikan oleh
yang lain. Pernikahan yang menjadi awal sebuah keluarga pun selalu
direalisasikan dalam perhelatan yang agung nan meriah. Akan tetapi, saat ini
banyak sekali terdengar cerita perceraian atau keluarga yang ‘berantakan’ tapi
belum masuk tahap perpisahan.
Hal ini disebabkan karena banyak manusia yang tidak memahami
arti sebuah keluarga. Padahal arti sebuah keluarga adalah saling memiliki,
saling percaya, saling menghormati, saling melindungi dan saling berbagi rasa,
saling menjaga kehormatan serta saling menjaga rahasia diantara anggota
keluarga. Maka dari itu, karena pentingnya sebuah keluarga, di dalam makalah
ini penulis akan menyajikan materi yang berkaitan dengan keluarga, dimulai
dari konsep dasar, cara mempersiapkan diri untuk pernikahan, cara
menanggapi dinamika masalah keluarga, cara megelola dan manajemen
keuangan hingga cara mencapai keluarga yang sehat dan bahagia.

4|Page
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar keluarga?
2. Apa saja tipe keluarga?
3. Bagaimana ciri dan struktur pada keluarga?
4. Bagimana perbedaan keluarga dan rumah tangga?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui konsep dan definisi keluarga
2. Untuk mengetahui tipe-tipe keluarga
3. Untuk mengetahui jenis ciri dan struktur pda keluarga
4. Untuk mengetahui perbedaan keluarga dan rumah tangga

5|Page
BAB II

Konsep Dasar Keluarga

A. Definisi Keluarga
Keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat sesungguhnya
mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk budaya dan
perilaku sehat. Dari keluargalah pendidikan kepada individu dimulai,
tatanan masyarakat yang baik diciptakan, budaya dan perilaku sehat
dapat lebih dini ditanamkan. Oleh karena itu, keluarga mempunyai posisi
yang strategis untuk dijadikan sebagai unit pelayanan kesehatan karena
masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi
antar anggota keluarga, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi juga
keluarga dan masyarakat yang ada disekitarnya.

Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan


perkembangan sosial masyarakat. Berikut ini definisi keluarga menurut
beberapa ahli dalam (Jhonson R, 2010):

1) Raisner

Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dan dua orang atau
lebih masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari
bapak, ibu, kakak, dan nenek.

2) Duval

Menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan


perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional serta sosial dari setiap anggota keluarga.

3) Spradley and Allende

I
Satu atau lebih yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan
emosional dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.

4) Departemen Kesehatan RI

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari


kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik


keluarga adalah sebagai berikut:

a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi.

b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka


tetap memperhatikan satu sama lain.

c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing


mempunyai peran sosial yaitu suami, istri, anak, kakak dan adik.

d. Mempunyai tujuan yaitu menciptakan dan mempertahankan budaya,


meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

B. Tipe atau Bentuk Keluarga

Gambaran tentang pembagian tipe keluarga sangat beraneka


ragam, tergantung pada konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan,
namun secara umum pembagian tipe keluarga dapat dikelompokkan sebagai
berikut:

1. Pengelompokkan secara Tradisional. Secara tradisional, tipe keluarga


dapat dikelompokkan dalam 2 macam, yaitu:

a. Keluarga Inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang hanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya

II | P a g e
b. Keluarga Besar (Extended Family), adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah, seperti kakek, nenek,
paman, dan bibi.

2) Pengelompokkan secara Modern

Dipengaruhi oleh semakin berkembangnya peran individu dan


meningkatnya rasa individualisme, maka tipe keluarga modern dapat
dikelompokkan menjadi beberapa macam, diantaranya :

a. Tradisional Nuclear, adalah keluarga inti (Ayah, Ibu dan Anak) yang
tinggal dalam satu rumah yang ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam
suatu ikatan perkawinan, dimana salah satu atau keduanya dapat bekerja di
luar rumah.

b. Niddle Age/Aging Couple, adalah suatu keluarga dimana suami sebagai


pencari uang dan istri di rmah atau kedua-duanya bekerja di rumah,
sedangkan anak-anak sudah meninggalkan rumah karena
sekolah/menikah/meniti karier.

c. Dyadic Nuclear, adalah keluarga dimana suami-istri sudah berumur dan


tidak mempunyai anak yang keduanya atau salah satunya bekerja di luar
umah.

d. Single Parent, adalah keluarga yang hanya mempunyai satu orang tua
sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya dan anak- anaknya dapat
tinggal di rumah atau di luar rumah.

e. Dual Carrier, adalah keluarga dengan suami–istri yang kedua- duanya


orang karier dan tanpa memiliki anak.

f. Three Generation, adalah keluarga yang terdiri atas tiga generasi atau lebih
yang tinggal dalam satu rumah.

g. Comunal, adalah keluarga yang dalam satu rumah terdiri dari dua pasangan
suami-istri atau lebih yang monogami berikut anak- anaknya dan bersama-
sama dalam penyediaan fasilitas.

III | P a g e
h. Cohibing Couple/Keluarga Kabitas/Cahabitation, adalah keluarga dengan
dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa ikatan perkawinan.

i. Composite/Keluarga Berkomposisi, adalah sebuah keluarga dengan


perkawinan poligami dan hidup/tinggal secara bersama-sama dalam satu
rumah.

j. Gay and Lesbian Family, adalah keluarga yang dibentuk oleh pasangan
yang berjenis kelamin sama.

Contoh tipe-tipe keluarga :

1. Yang pertama adalah keluarga inti. Yang dimaksud dengan keluarga inti
adalah ayah, ibu, dan anak.

2. Yang kedua adalah keluarga konjugal. Keluarga konjugal ini cakupannya


adalah ayah, ibu, anak, kakek, dan nenek.

3. Sedangkan yang ketiga adalah keluarga luas. Keluarga luas ini meliputi
ayah, ibu, anak, kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, dan keluarga yang
masih memiliki ikatan pernikahan.

C. Ciri dan Struktur Keluarga

Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas :

a. Pola dan proses komunikasi

IV | P a g e
Pola interaksi keluarga yang berfungsi :

(1) bersifat terbuka dan jujur,

(2) selalu menyelesaikan konflik keluarga,

(3) berpikiran positif, dan

(4) tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri.

Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :

1). Karakteristik pengirim :

a) Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat.

b) Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas.

c) Selalu meminta dan menerima umpan balik.

2). Karakteristik penerima :

a) Siap mendengarkan.

b) Memberi umpan balik.

c) Melakukan validasi.

b. Struktur peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi


sosial yang diberikan.Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi
individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak, dan
sebagainya. Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh masing-
masing individu dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa mencari
nafkah untuk memenuhi 12 kebutuhan anggota keluarga yang lain sedangkan
orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam diri dirumah.

b. Struktur kekuatan

V|Page
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu
untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain
kearah positif.

c. Nilai-nilai keluarga

Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar
atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan
peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat
berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola
perilaku yang dapat dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.
Ciri – Ciri Struktur Keluarga :

a. Terorganisasi
Menurut Makhfludi, Efendy (2009) Keluarga adalah cerminan
sebuah organisasi, dimana setiap anggota keluarga memiliki peran dan
fungsinya masing-masing, sehingga tujuan keluarga dapat tercapai.
Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara
anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.
Contohnya : suami berperan sebagai kepala keluarga dan mempunyai
tanggung jawab untuk menafkahi anggota keluarganya, begitupun anggota
keluarga yang lain yang memiliki peran dan fungsi masing-masing dan harus
saling menghormati..
b. Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan setiap anggota keluarga memiliki peran dan
tanggung jawabnya masing-masing. Sehingga dalam berinteraksi setiap
anggota tidak bisa semena-mena tetapi mempunyai keterbatasan yang
dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing anggota keluarga Makhfludi,
Efendy (2009). contohnya : seorang anak harus menghormati orang tuanya
dalam menjalankan tugasnya sebagi anak .
c. Perbedaan dan kekhususan

VI | P a g e
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukkan bahwa
masing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda
dan khas seperti halnya. Peran ayah sebagai pencari nafkah utama dan peran
ibu yang merawat anak-anak.

Struktur sebuah keluarga memberikan gambaran tentang bagaimana


suatu keluarga itu melaksanakan fungsinya dalam masyarakat. Adapun
macam- macam Struktur Keluarga diantaranya adalah :

1) Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara


sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ayah.

2) Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara


sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu.

3) Matrilokal, adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama


keluarga sedarah istri.

4) Patrilokal, adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama


keluarga sedarah suami.

5) Keluarga Kawin, adalah hubungan suami-istri sebagai dasar bagi


pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

D. Perbedaan Keluarga dan Rumah Tangga


1) Pada awalnya konsep keluarga dan rumah tangga dianggap sama. Hal ini
dikarenakan fungsi keduanya saling mengisi dalam masyarakat,
khususnya pada masyarakat yang keluarga batinnya dominan. Keluarga
dikaitkan dengan keturunan (umumnya dipahami sebagai ikatan darah).

VII | P a g e
2) Adapun rumah tangga di definisikan sebagai satuan tempat tinggal yang
berorientasi pada tugas. Dengan demikian, pembantu dalam sebuah
keluarga disebut sebagai anggota rumah tangga.
3) Hal lain sebagai pembeda adalah rumah tangga merupakan fungsional
ekonomi (produksi, konsumsi dan distribusi), sedangkan keluarga
menekankan simbol, nilai , dan makna (Wilk dan Netting, 1984:
Hammel. 1984; Carter, 1984, kesemuanya dalam Syaifudin, 1999).

VIII | P a g e
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pentingnya peran keluarga dalam membangun masyarakat yang
berkompeten. Selain itu, pentingnya peran setiap anggota keluarga dalam
menerapkan setiap perannya secara optimal agar mencapai kehidupan
masyarakat yang harmonis. Beberapa penyebab yang menyebabkan hilangnya
fungsi keluarga secara bertahap dalam kehidupan era globalisasi yang
menyebabkan turunnya kualitas setiap individu dalam sebuah keluarga
dalam mencapai kehidupan masyarakat yang berkompeten. Namun masalah
yang menggangu fungsi keluarga tentu dapat tertasi sebagaimana anggota
keluarga menanggapinya.

B. Saran
Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama, yaitu mencapai
kehidupan masyarakat yang harmonis dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara dengan baik. Kepada setiap pembaca yang
merupakan sebuah keluarga yang merupakan kelompok terkecil dalam
masyarakat agar menerapkan perilaku yang baik dalam setiap fungsi yang harus
di terapkan dalam masyarakat dan tidak menyimpang dari fungsi- fungsi
tersebut.

IX | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktek.
Jakarta: EGC.

Harlinawati. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi: Pustaka


As Salam.

Andarmoyo, S. 2012. Keperawatan Keluarga: Konsep Teori, Proses, dan Praktik


Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar

Simamora, R. H. (2019). Menjadi Perawat yang: CIH’HUY. Surakarta: Kekata


Publisher Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi
Dalam Praktik. Jakarta: EGC.

Widagdo, Wahyu. 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta:


Pusdik SDM Kesehatan.

X|Page
SOAL-SOAL KEPERAWATAN KELUARGA

1. Perawat berkunjung disebuah keluarga. Dalam keluarga tersebut terdapak


bapak X berumur 35 tahun dan Ibu Y berumur 30 tahun serta dua orang
anak perempuan. Bapak X menceritakan bahwa seminggu yang lalu di ukur
tekanan darah 150/90 mmHg. Tingkat pencegahan apa yang dapat
dilakukan dalam keluarga tersebut untuk mencegah dampak yang lebih
jauh
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan sekunder
c. Melakukan skrining
d. Pencegahan tersier
e. Rehabilitasi
Jawaban A

2. Pak Andi merupakan keluarga yang memiliki pendapatan yang sangat


kurang dalam mencukupi ketiga anaknya dan istri. Dalam kesehariannya
Pak andi bekerja sebagai gali kubur, sedangkan istrinya bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan anaknya masih sekolah. Pak Andi tinggal di rumah yang
sangat sederhana dan dipakai untuk tinggal ketiga anaknya dan istrinya.
Dari kasus di atas yang bukan merupakan kriteria BPS terhadap keluarga
miskin Pak Andi di atas yaitu…
a. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari dari 14 m persegi
per orang
b. Jenis dinding terbuat dari bamboo, kayu
c. Sumber penerangan masih menggunakan lilin
d. Sumber air minum berasal dari sungai atau air hujan yang di tendon
a. Mengonsumsi daging, susu dalam sebulan sekali
Jawaban A

3. Bapak Ali seorang kepala rumah tangga dikeluarganya. Bp. Ali memiliki
seorang istri dan seorang anak yang masih dalam proses menyusui. sebagai
pengambil keputusan, Bapak Ali selalu memutuskan masalah dalam
keluarganya dengan cara diam dan tanpa komunikasi dengan anggota
keluarganya. Bp. Ali terlalu cuek dengan istrinya yang mengurus rutinitas

XI | P a g e
rumah tangganya hanya seorang diri. Sehingga masalah yang ada dalam
keluarga tidak dibicarakan secara terbuka. Hal ini salah satu pengkajian
pada stuktur keluarga apa?
a. Struktur kekuatan keluarga
b. Struktur peran keluarga
c. Struktur peran
d. Fungsi keluarga
a. Nilai dan norma
Jawaban B

4. Tn. X dan Ny. X merupakan pasangan yang telah menjadi keluarga bahagia
yang telah menikah menikah 4 tahun lalu. Keluarga ini telah memiliki
seorang anak yang berusia 2,5 tahun. Fungsi dari orang tua di sini harus
mampu memenuhi tuntutan baru dalam perawatan dan pengasuhan bayi.
Sedangkan perawat sendiri bertugas mengkaji peran menjadi orang tua.
Dari kasus tersebut keluarga Tn. X telah memasuki perkembangan keluarga
pada tahap...
a. Keluarga pasangan baru
b. Childbearing family
c. Keluarga dengan anak prasekolah
d. Keluarga dengan anak sekolah
a. Keluarga dengan anak remaja
Jawaban B

5. Ns. A sedang melakukan pengkajian terhadap keluarga Tn. E yang


mengalami hipertensi. Keluarga Tn. E menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi mereka yang menggunakan bahasa Jawa sehari-hari, peran
setiap anggota keluarga dan norma mengenai anak-anak dan remaja dalam
keluarga tidak boleh pulang lebih dari jam 9 malam. Dari penjelasan
Tn. E, maka pengakajian yang dilakukan oleh Ns. A termasuk dalam
kategori...
a. Data umum

XII | P a g e
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Lingkungan
d. Struktur dan fungsi keluarga
e. Stess dan oping keluarga
Jawaban D

6. Sebuah keluarga dengan kusta akan menimbulkan masalah kesehatan


dalam keluarga tersebut, dari contoh fenomena yang diambil dari kasus
keluarga dengan kusta maka diagnosis keluarga sesuai dengan P (problem
yang mengacu pada NANDA) dan E (etiologi yang mengacu pada tugas
kesehatan keluarga menurut teori Baylon dan Maglaya) yang dapat
ditemukan adalah …
a. Defisit perawatan diri (personal hygiene kurang) berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
b. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan lesi dan proses
inflamasi
c. Gangguan rasa nyaman, nyeri yang berhubungan dengan proses
inflamasi jaringan
d. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan fisik 
e. Gangguan konsep diri (citra diri) yang berhubungan dengan
ketidakmampuan dan kehilangan fungsi tubuh
Jawaban A

7. Tn. A dan Tn. B mengalami keretakan hubungan semenjak keduannya terlalu


fokus pada urusan karir masing-masing. Akibatnya mereka lalai dalam
pengasuhan putra mereka dan sering memperdebatkan kewajiban mereka
dalam hal pengasuhan anak. Masalah tersebut membuat mereka kini
menjadi jarang berkomunikasi
Pertanyaan:
Aspek dari model Neuman mengalami gangguan adalah….
a. Rekonstitusi
b. Garis pertahanan fleksibel

XIII | P a g e
c. Multidimensi
d. Psikologis
e. Struktur dasar
Jawaban D

8. Seorang pasien, Ny.S post op sectiosaecaria hari ke-3. Ny.S telah dibawa
pulang oleh keluarganya untuk dilakukan rawat jalan. Hari ini perawat
melakukan kunjungan ke rumah pasien untuk memberikan intervensi dan
melakukan follow up. Apakah tindakan yang dilakukan oleh perawat
tersebut ?
a. Holistic care
b. Perawatan kesehatan rumah
c. Perawatan berkelanjutan
d. Perawatan Total
e. Perawatan memandirikan pasien dan keluarga
Jawaban B

9. Ns. Anna adalah seorang perawat di Puskesmas Mojoagung, di puskesmas


ini Ns. Anna diminta untuk terjun langsung ke komunitas melakukan
beberapa upaya primer baik di keluarga, maupun ranah keperawatan
komunitas. Dalam melaksanakan tugasnya, misalnya menangani
pencegahan primer pada pasien dengan keluarga TBC Ns. Anna
mengklasifikasikan apa saja yang perlu diidentfikasi untuk melakukan
pencegahan primer pada garis pertahanan fleksibel keluarga klien.
Berdsarkan gambaran kasus di atas, apakah yang diaplikasikan Ns. Anna
dalam melaksanakan tugasnya?
a. Konsep Keperawatan
b. Model keperawatan
c. Fungsi keperawatan
d. Teori keperawatan
e. Teori dan Model Keperawatan
Jawaban E

XIV | P a g e
10. Seorang perawat keluarga mempunyai klien di suatu keluarga. Bila klien
atau salah satu anggota keluarga klien sakit, maka tindakan yang
dilakukan adalah membawa ke dukun. Mereka lebih mempercayai dukun
ketimbang petugas kesehatan, mereka percaya dukun bisa menyembuhkan
segala penyakit. Ditinjau dari tugas kesehatan keluarga menurut Bailon
dan Maglaya, tugas kesehatan keluarga manakah yang terganggu?
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberi perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
d. Memodifikasi lingkungan menjadi lingkungan suasana rumah yang
sehat
e. Merujuk pada fasilitas kesehatan masyarakat
jawaban E

11. Tn. X (45 th) adalah kepala keluarga dengan penghasilan di atas rata-rata.
Setiap bulan keluarga Tn. X selalu rekreasi keluara kota bersama, dan
setiap bulan paling tersebut membeli baju baru. Sesuai tahapan
keluarga sejahtera, maka keluarga Tn. X dapat dikategorikan masuk
dalam tahapan keluarga sejahtera yang mana?
a. Keluarga sejahtera I
b. Keluarga sejahtera II
c. Keluarga sejahtera III
d. Keluarga sejahtera plus
e. Keluarga pra sejahtera
Jawaban C

12. Seorang perawat sedang mengkaji sebuag keluarga. Didalam sebuah


keluarga tersebut ditemukan salah satu satu anggota keluarganya
mengalami penyakit TBC sehingga anggota keluarga yang lain cenderung
menjauhu anggota keluarga yang sakit. Menurut Roger, pengkajian yang
seharusnya dilakukan pada anggota tersebut meliputi:

XV | P a g e
a. Pengkajian biologis
b. Pengkajian psikis
c. Pengkajian spiritual
d. Pengkajian sosial
e. Betul semua
Jawaban E

13. Di rumah keluarga Tn. N, perawat melakukan intervensi kepada Tn. N


yang sedang mengalami penyakit TBC dengan memberi pendidikan
kesehatan mengenai pentingnya ventilasi rumah. Tn. N harus selalu
terbuka pada pagi dan siang hari agar kuman TBC dapat mati. Pada hari
sebelumnya, perawat tersebut mengajarkan batuk efektif pada Tn. N.
Intervensi yang dilakukan perawat tersebut menurut teori Florence
merupakan tindakan…
a. Modifikasi lingkungan
b. Penyembuhan pasien
c. Efektivitas ventilasi
d. Peningkatan kesehatan pasien
e. Adaptasi lingkungan
Jawaban A

14. Dalam keluarga Tuan X diberlakukan sistem disiplin yang sangat baik,
dalam memecahkan masalah keluarga ini selalu memusyawarahkan
dengan berkumpul semua anggota keluarga dan kemudian membahas
masalah yang tekait tanpa perlu disembunyikan, jelas dan tidak boleh ada
kata berbohong. Oleh karena itu, strategi koping keluarga apakah yang
diterapkan oleh keluarga Tuan X dalam menangani sebuah masalah?
a. Strategi koping komunikasi terbuka dan jujur
b. Strategi koping pemecahan masalah bersama
c. Strategi koping untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan
d. Strategi koping komunitas
e. Strategi koping sumber dukungan keluarga

XVI | P a g e
Jawaban A

15. Pada keluarga kecil tuan A yang tinggal di sebuah perkampungan


kumuh yang dekat dengan tempat pembuangan sampah. anak kedua
berumur 3 tahun, dan anak keempat berumur 1 tahun. Keadaan
lingkungan rumah keluarga tersebut sangat kumuh, sehingga
menyebabkan anak keempat sering mengalami diare akibat keadaan
lingkungan yang kotor dan nutrisi yang kurang bergizi. Apa tindakan
perawat apa yang perlu dilakukan?
a. Memberikan sumbangan kepada keluarga tersebut
b. Membiarkan keadaan keluarga tersebut
c. Membantu keluarga untuk memodifikasi lingkungan sekitar
rumah keluarga tersebut
d. Mengajak keluarga untuk pindah ke rumah yang lebih layak 
e. Menganjurkan keluarga untuk mengajukan program raskin
Jawaban C

15. Seorang pasangan muda, baru menikah 2 hari yang lalu, pada saat itu
pasangan tersebut baru mendiskusikan rencana memiliki anak dan
merencanakan program KB, adanya penyakit kelamin pasangan tersebut
tiap bulannya berencana keadaan kesehatan reproduksinya kepada pihak
kesehatan / pihak medis. Dari kasus di atas termasuk pada tugas
perkembangan keluarga tahap?
a. Tahap II
b. Tahap V
c. Tahap I
d. Tahap VI
e. Tahap IV

Jawaban C

16. Tn.A 67th dan Ny.B 64th adalah merupakan pasangan suami istri yang

XVII | P a g e
sudah memasuki usia lansia. Perawat E yg kebetulan mendapat tugas
untuk melakukan pemeriksaan di daerah pasangan tersebut mendatangi
keluarga Tn.A dan memeriksa lingkungan tempat tinggal mereka karena
belakangan ini Tn.A sering mengeluh batuk karena alergi. Berdasarkan
ilustrasi di atas proses pengkajian keluarga yang dilakukan perawat E
termasuk dalam proses pengkajian?
a. Mengidentifikasi data sosial-budaya
b. Data lingkungan
c. Struktur keluarga
d. Fungsi keluarga
e. Stress dan strategi koping keluarga
Jawaban B

17. Sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu serta 2 orang anak. Ayah sedang
menderita TBC sedangkan dia harus tetap menghidupi keluarganya
karena istrinya hanya seorang ibu rumah tangga. Anak sulung mengalami
gangguan mental sejak lahir. Persyaratan yang harus dipenuhi seorang
perawat agar bisa memberikan asuhan keperawatan keluarga tersebut
adalah, kecuali…
a. Telah menyelesaikan pendidikan formal Ners (Perawat) yang diakui
b. Mempunyai banyak ilmu dan pengalaman untuk mengatasi masalah
keluarga
c. Telah melakukan proses legislasi
d. Memiliki institusi yang mempunyai kewenangan untuk memberikan
asuhan keperawatan keluarga
e. Mematuhi standar praktik dan etik profesi
Jawaban B

18. Ketika perawat K melakukan pengkajian pada keluarga Bapak M


ditemukan bahwa anak N yang berusia 8 bulan mengalami diare. Menurut
data objektif dari perawat yaitu lantai rumah tampak kotor, anak dibiarkan
main di atas lantai yang kotor, serta personal hygiene dari ibu F sangat

XVIII | P a g e
buruk. Ibu F jarang melakukan cuci tangan ketika akan menyiapkan susu
ataupun makanan untuk anaknya. Intervensi keperawatan apakah yang
tepat untuk keluarga Bapak B menurut teori Pencapaian Tujuan King?
a. Latihan fisik pada anak N
b. Manajemen laktasi
c. Membantu keluarga dalam merubah kebiasaan perilaku keluarga
menjadi perilaku hidup sehat dan bersih
d. Pembentukan mekanisme koping dalam keluarga
e. pemberian nutrisi yang cukup untuk keluarga
jawaban C

19. Sebuah keluarga bapak X, 46 tahun, keluarga tersebut memiliki anggota


antara lain ibu Y, 43 tahun, anak A, 16 tahun, dan anak B, 12 tahun. Ibu Y
mengkonsumsi pil KB, dan mereka berencana tidak menambah
momongan lagi, karena bagi mereka 2 anak lebih baik dan sudah cukup.
Bapak X bekerja sebagai developer sebuah real estatedan ibu Y bekerja
sebagai guru TK. Mereka hidup berkecukupan. Mereka mampu
mencukupi sandang, pangan, papan mereka. Bahkan bapak X mampu
berperan aktif sebagai donatur di suatu panti asuhan yantim piatu.
Keluarga bapak X sudah sedikit membantu negara dalam tujuan
pembangunan keluarga sejahtera yang ada pada pasal…
a. Pasal 6 UU no 12 tahun 1992
b. Pasal 4 UU no 16 tahun 1994
c. Pasal 8 UU no 12 tahun 1996
d. Pasal 4 UU no 12 tahun 1992
e. Pasal 4 UU no 14 tahun 1990
Jawaban D

XIX | P a g e

Anda mungkin juga menyukai