DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
1. Khofifa (PO.71.20.1.19.050)
2. Lati Lestari (PO.71.20.1.19.051)
3. Lidya Margareta M (PO.71.20.1.19.052)
4. Lusi Oktaviani (PO.71.20.1.19.053)
5. Lutfi Ridwinnida R (PO.71.20.1.19.054)
6. M. Zulfa R (PO.71.20.1.19.055)
7. Maudina (PO.71.20.1.19.056)
8. Mayang Kartika (PO.71.20.1.19.057)
9. Mega Utami (PO.71.20.1.19.058)
10. Miftha Huljannah (PO.71.20.1.19.059)
11. Miranda Sari (PO.71.20.1.19.060)
12. Msy Nabilah F (PO.71.20.1.19.061)
Kelompok 1
2|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.................................................................................................iii
A. Latar Belakang.............................................................................................iii
B. Rumusan Masalah........................................................................................iv
C. Tujuan Masalah..............................................................................................iv
BAB II
A. Definisi Keluarga......................................................................................1
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Individu dalam masyarakat akan mengalami proses sosialisasi agar ia
dapat hidup dan bertingkah laku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
dalam masyarakat dimana individu itu berada. Tanpa sosialisasi suatu
masyarakat tidak dapat berlanjut pada generasi berikutnya. Sosialisasi
sebagai proses belajar seorang individu merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi bagaimana keberlangsungan proses kehidupan masyarakat,
baik dengan keluarga, teman sebaya, sekolah maupun media massa.
Keluarga merupakan cikal bakal wajah peradaban.Baik buruknya
masyarakat bisa dinilai dari profil-profil keluarga didalamnya. Belakangan ini
kita dapat mengamati apa yang membuat sebuah keluarga itu retak. Jika kita
pikirkan, keluarga merupakan ikatan yang sangat kuat. Orang-orang
didalamnya telah dipertemukan oleh Tuhan bukan tanpa sebab, sudah ada
pertimbangan menurut ukuran-Nya. Komposisinya tidak bisa digantikan oleh
yang lain. Pernikahan yang menjadi awal sebuah keluarga pun selalu
direalisasikan dalam perhelatan yang agung nan meriah. Akan tetapi, saat ini
banyak sekali terdengar cerita perceraian atau keluarga yang ‘berantakan’ tapi
belum masuk tahap perpisahan.
Hal ini disebabkan karena banyak manusia yang tidak memahami
arti sebuah keluarga. Padahal arti sebuah keluarga adalah saling memiliki,
saling percaya, saling menghormati, saling melindungi dan saling berbagi rasa,
saling menjaga kehormatan serta saling menjaga rahasia diantara anggota
keluarga. Maka dari itu, karena pentingnya sebuah keluarga, di dalam makalah
ini penulis akan menyajikan materi yang berkaitan dengan keluarga, dimulai
dari konsep dasar, cara mempersiapkan diri untuk pernikahan, cara
menanggapi dinamika masalah keluarga, cara megelola dan manajemen
keuangan hingga cara mencapai keluarga yang sehat dan bahagia.
4|Page
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar keluarga?
2. Apa saja tipe keluarga?
3. Bagaimana ciri dan struktur pada keluarga?
4. Bagimana perbedaan keluarga dan rumah tangga?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui konsep dan definisi keluarga
2. Untuk mengetahui tipe-tipe keluarga
3. Untuk mengetahui jenis ciri dan struktur pda keluarga
4. Untuk mengetahui perbedaan keluarga dan rumah tangga
5|Page
BAB II
A. Definisi Keluarga
Keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat sesungguhnya
mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk budaya dan
perilaku sehat. Dari keluargalah pendidikan kepada individu dimulai,
tatanan masyarakat yang baik diciptakan, budaya dan perilaku sehat
dapat lebih dini ditanamkan. Oleh karena itu, keluarga mempunyai posisi
yang strategis untuk dijadikan sebagai unit pelayanan kesehatan karena
masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi
antar anggota keluarga, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi juga
keluarga dan masyarakat yang ada disekitarnya.
1) Raisner
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dan dua orang atau
lebih masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari
bapak, ibu, kakak, dan nenek.
2) Duval
I
Satu atau lebih yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan
emosional dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.
4) Departemen Kesehatan RI
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi.
a. Keluarga Inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang hanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya
II | P a g e
b. Keluarga Besar (Extended Family), adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah, seperti kakek, nenek,
paman, dan bibi.
a. Tradisional Nuclear, adalah keluarga inti (Ayah, Ibu dan Anak) yang
tinggal dalam satu rumah yang ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam
suatu ikatan perkawinan, dimana salah satu atau keduanya dapat bekerja di
luar rumah.
d. Single Parent, adalah keluarga yang hanya mempunyai satu orang tua
sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya dan anak- anaknya dapat
tinggal di rumah atau di luar rumah.
f. Three Generation, adalah keluarga yang terdiri atas tiga generasi atau lebih
yang tinggal dalam satu rumah.
g. Comunal, adalah keluarga yang dalam satu rumah terdiri dari dua pasangan
suami-istri atau lebih yang monogami berikut anak- anaknya dan bersama-
sama dalam penyediaan fasilitas.
III | P a g e
h. Cohibing Couple/Keluarga Kabitas/Cahabitation, adalah keluarga dengan
dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa ikatan perkawinan.
j. Gay and Lesbian Family, adalah keluarga yang dibentuk oleh pasangan
yang berjenis kelamin sama.
1. Yang pertama adalah keluarga inti. Yang dimaksud dengan keluarga inti
adalah ayah, ibu, dan anak.
3. Sedangkan yang ketiga adalah keluarga luas. Keluarga luas ini meliputi
ayah, ibu, anak, kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, dan keluarga yang
masih memiliki ikatan pernikahan.
IV | P a g e
Pola interaksi keluarga yang berfungsi :
a) Siap mendengarkan.
c) Melakukan validasi.
b. Struktur peran
b. Struktur kekuatan
V|Page
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu
untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain
kearah positif.
c. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar
atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan
peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat
berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola
perilaku yang dapat dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.
Ciri – Ciri Struktur Keluarga :
a. Terorganisasi
Menurut Makhfludi, Efendy (2009) Keluarga adalah cerminan
sebuah organisasi, dimana setiap anggota keluarga memiliki peran dan
fungsinya masing-masing, sehingga tujuan keluarga dapat tercapai.
Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara
anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.
Contohnya : suami berperan sebagai kepala keluarga dan mempunyai
tanggung jawab untuk menafkahi anggota keluarganya, begitupun anggota
keluarga yang lain yang memiliki peran dan fungsi masing-masing dan harus
saling menghormati..
b. Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan setiap anggota keluarga memiliki peran dan
tanggung jawabnya masing-masing. Sehingga dalam berinteraksi setiap
anggota tidak bisa semena-mena tetapi mempunyai keterbatasan yang
dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing anggota keluarga Makhfludi,
Efendy (2009). contohnya : seorang anak harus menghormati orang tuanya
dalam menjalankan tugasnya sebagi anak .
c. Perbedaan dan kekhususan
VI | P a g e
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukkan bahwa
masing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda
dan khas seperti halnya. Peran ayah sebagai pencari nafkah utama dan peran
ibu yang merawat anak-anak.
VII | P a g e
2) Adapun rumah tangga di definisikan sebagai satuan tempat tinggal yang
berorientasi pada tugas. Dengan demikian, pembantu dalam sebuah
keluarga disebut sebagai anggota rumah tangga.
3) Hal lain sebagai pembeda adalah rumah tangga merupakan fungsional
ekonomi (produksi, konsumsi dan distribusi), sedangkan keluarga
menekankan simbol, nilai , dan makna (Wilk dan Netting, 1984:
Hammel. 1984; Carter, 1984, kesemuanya dalam Syaifudin, 1999).
VIII | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pentingnya peran keluarga dalam membangun masyarakat yang
berkompeten. Selain itu, pentingnya peran setiap anggota keluarga dalam
menerapkan setiap perannya secara optimal agar mencapai kehidupan
masyarakat yang harmonis. Beberapa penyebab yang menyebabkan hilangnya
fungsi keluarga secara bertahap dalam kehidupan era globalisasi yang
menyebabkan turunnya kualitas setiap individu dalam sebuah keluarga
dalam mencapai kehidupan masyarakat yang berkompeten. Namun masalah
yang menggangu fungsi keluarga tentu dapat tertasi sebagaimana anggota
keluarga menanggapinya.
B. Saran
Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama, yaitu mencapai
kehidupan masyarakat yang harmonis dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara dengan baik. Kepada setiap pembaca yang
merupakan sebuah keluarga yang merupakan kelompok terkecil dalam
masyarakat agar menerapkan perilaku yang baik dalam setiap fungsi yang harus
di terapkan dalam masyarakat dan tidak menyimpang dari fungsi- fungsi
tersebut.
IX | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktek.
Jakarta: EGC.
X|Page
SOAL-SOAL KEPERAWATAN KELUARGA
3. Bapak Ali seorang kepala rumah tangga dikeluarganya. Bp. Ali memiliki
seorang istri dan seorang anak yang masih dalam proses menyusui. sebagai
pengambil keputusan, Bapak Ali selalu memutuskan masalah dalam
keluarganya dengan cara diam dan tanpa komunikasi dengan anggota
keluarganya. Bp. Ali terlalu cuek dengan istrinya yang mengurus rutinitas
XI | P a g e
rumah tangganya hanya seorang diri. Sehingga masalah yang ada dalam
keluarga tidak dibicarakan secara terbuka. Hal ini salah satu pengkajian
pada stuktur keluarga apa?
a. Struktur kekuatan keluarga
b. Struktur peran keluarga
c. Struktur peran
d. Fungsi keluarga
a. Nilai dan norma
Jawaban B
4. Tn. X dan Ny. X merupakan pasangan yang telah menjadi keluarga bahagia
yang telah menikah menikah 4 tahun lalu. Keluarga ini telah memiliki
seorang anak yang berusia 2,5 tahun. Fungsi dari orang tua di sini harus
mampu memenuhi tuntutan baru dalam perawatan dan pengasuhan bayi.
Sedangkan perawat sendiri bertugas mengkaji peran menjadi orang tua.
Dari kasus tersebut keluarga Tn. X telah memasuki perkembangan keluarga
pada tahap...
a. Keluarga pasangan baru
b. Childbearing family
c. Keluarga dengan anak prasekolah
d. Keluarga dengan anak sekolah
a. Keluarga dengan anak remaja
Jawaban B
XII | P a g e
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Lingkungan
d. Struktur dan fungsi keluarga
e. Stess dan oping keluarga
Jawaban D
XIII | P a g e
c. Multidimensi
d. Psikologis
e. Struktur dasar
Jawaban D
8. Seorang pasien, Ny.S post op sectiosaecaria hari ke-3. Ny.S telah dibawa
pulang oleh keluarganya untuk dilakukan rawat jalan. Hari ini perawat
melakukan kunjungan ke rumah pasien untuk memberikan intervensi dan
melakukan follow up. Apakah tindakan yang dilakukan oleh perawat
tersebut ?
a. Holistic care
b. Perawatan kesehatan rumah
c. Perawatan berkelanjutan
d. Perawatan Total
e. Perawatan memandirikan pasien dan keluarga
Jawaban B
XIV | P a g e
10. Seorang perawat keluarga mempunyai klien di suatu keluarga. Bila klien
atau salah satu anggota keluarga klien sakit, maka tindakan yang
dilakukan adalah membawa ke dukun. Mereka lebih mempercayai dukun
ketimbang petugas kesehatan, mereka percaya dukun bisa menyembuhkan
segala penyakit. Ditinjau dari tugas kesehatan keluarga menurut Bailon
dan Maglaya, tugas kesehatan keluarga manakah yang terganggu?
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberi perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
d. Memodifikasi lingkungan menjadi lingkungan suasana rumah yang
sehat
e. Merujuk pada fasilitas kesehatan masyarakat
jawaban E
11. Tn. X (45 th) adalah kepala keluarga dengan penghasilan di atas rata-rata.
Setiap bulan keluarga Tn. X selalu rekreasi keluara kota bersama, dan
setiap bulan paling tersebut membeli baju baru. Sesuai tahapan
keluarga sejahtera, maka keluarga Tn. X dapat dikategorikan masuk
dalam tahapan keluarga sejahtera yang mana?
a. Keluarga sejahtera I
b. Keluarga sejahtera II
c. Keluarga sejahtera III
d. Keluarga sejahtera plus
e. Keluarga pra sejahtera
Jawaban C
XV | P a g e
a. Pengkajian biologis
b. Pengkajian psikis
c. Pengkajian spiritual
d. Pengkajian sosial
e. Betul semua
Jawaban E
14. Dalam keluarga Tuan X diberlakukan sistem disiplin yang sangat baik,
dalam memecahkan masalah keluarga ini selalu memusyawarahkan
dengan berkumpul semua anggota keluarga dan kemudian membahas
masalah yang tekait tanpa perlu disembunyikan, jelas dan tidak boleh ada
kata berbohong. Oleh karena itu, strategi koping keluarga apakah yang
diterapkan oleh keluarga Tuan X dalam menangani sebuah masalah?
a. Strategi koping komunikasi terbuka dan jujur
b. Strategi koping pemecahan masalah bersama
c. Strategi koping untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan
d. Strategi koping komunitas
e. Strategi koping sumber dukungan keluarga
XVI | P a g e
Jawaban A
15. Seorang pasangan muda, baru menikah 2 hari yang lalu, pada saat itu
pasangan tersebut baru mendiskusikan rencana memiliki anak dan
merencanakan program KB, adanya penyakit kelamin pasangan tersebut
tiap bulannya berencana keadaan kesehatan reproduksinya kepada pihak
kesehatan / pihak medis. Dari kasus di atas termasuk pada tugas
perkembangan keluarga tahap?
a. Tahap II
b. Tahap V
c. Tahap I
d. Tahap VI
e. Tahap IV
Jawaban C
16. Tn.A 67th dan Ny.B 64th adalah merupakan pasangan suami istri yang
XVII | P a g e
sudah memasuki usia lansia. Perawat E yg kebetulan mendapat tugas
untuk melakukan pemeriksaan di daerah pasangan tersebut mendatangi
keluarga Tn.A dan memeriksa lingkungan tempat tinggal mereka karena
belakangan ini Tn.A sering mengeluh batuk karena alergi. Berdasarkan
ilustrasi di atas proses pengkajian keluarga yang dilakukan perawat E
termasuk dalam proses pengkajian?
a. Mengidentifikasi data sosial-budaya
b. Data lingkungan
c. Struktur keluarga
d. Fungsi keluarga
e. Stress dan strategi koping keluarga
Jawaban B
17. Sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu serta 2 orang anak. Ayah sedang
menderita TBC sedangkan dia harus tetap menghidupi keluarganya
karena istrinya hanya seorang ibu rumah tangga. Anak sulung mengalami
gangguan mental sejak lahir. Persyaratan yang harus dipenuhi seorang
perawat agar bisa memberikan asuhan keperawatan keluarga tersebut
adalah, kecuali…
a. Telah menyelesaikan pendidikan formal Ners (Perawat) yang diakui
b. Mempunyai banyak ilmu dan pengalaman untuk mengatasi masalah
keluarga
c. Telah melakukan proses legislasi
d. Memiliki institusi yang mempunyai kewenangan untuk memberikan
asuhan keperawatan keluarga
e. Mematuhi standar praktik dan etik profesi
Jawaban B
XVIII | P a g e
buruk. Ibu F jarang melakukan cuci tangan ketika akan menyiapkan susu
ataupun makanan untuk anaknya. Intervensi keperawatan apakah yang
tepat untuk keluarga Bapak B menurut teori Pencapaian Tujuan King?
a. Latihan fisik pada anak N
b. Manajemen laktasi
c. Membantu keluarga dalam merubah kebiasaan perilaku keluarga
menjadi perilaku hidup sehat dan bersih
d. Pembentukan mekanisme koping dalam keluarga
e. pemberian nutrisi yang cukup untuk keluarga
jawaban C
XIX | P a g e