Tindakan Sosial
A. Pengertian Tindakan Sosial
Tindakan sosial secara umum adalah tindakan yang dipengaruhi dan
mempengaruhi orang lain saat melakukan interaksi sosial. Sementara
interaksi sosial merupakan hubungan antara dua individu atau lebih yang
kemudian saling mempengaruhi.
Pengaruh dari interaksi sosial ini kemudian disebut sebagai tindakan
sosial tadi. Maka saat ada tindakan sosial maka yang menjadi latar
belakang munculnya tindakan ini adalah karena ada interaksi. Tanpa
interaksi maka tindakan sosial tidak akan terjadi.
Secara sederhana, tindakan sosial bisa diartikan sebagai respon atau
reaksi yang terlihat secara kasat mata setelah melakukan interaksi sosial.
Bentuknya kemudian beragam sehingga jenis dari tindakan sosial juga
sangat beragam yang nanti dijelaskan di bawah.
Contohnya adalah pada saat ada komunikasi antara dua orang,
komunikasi ini terjadi sebagai upaya pertukaran informasi. Setelah
informasi disampaikan salah satunya maka pendengar informasi akan
bereaksi.
A. Max Weber
Ahli pertama yang memberi definisi pada tindakan sosial adalah Max
Weber yang juga merupakan tokoh di ilmu sosiologi. Menurut Weber,
pengertian tindakan sosial adalah tindakan yang didasari pada bentuk
fakta sosial yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan
bermasyarakat, dimana sistem sosial dalam pengaruh ini diciptakan dari
hubungan individu pada kelompoknya.
B. Ritzer
Jenis yang kedua adalah tindakan sosial berorientasi nilai, yaitu tindakan
sosial yang dilakukan dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada di
masyarakat. Sehingga tindakan ini menyesuaikan dengan apa yang
dianggap baik oleh masyarakat luas.
Cakupan nilainya dimulai dari nilai etika, estetika (keindahan), agama, dan
nilai lain yang ada di masyarakat. Tindakan sosial berorientasi pada nilai
fokus pada manfaat dan baik buruknya tindakan tersebut di mata
masyarakat yang mengesampingkan tujuan.
Contoh tindakan sosial jenis ini adalah pada saat anak-anak berhenti
bermain bola karena adzan dzuhur sudah berkumandang. Sehingga
mereka memutuskan berhenti bermain dan sholat dulu, baru kemudian
melanjutkan permainan.
3. Tindakan Afektif
Jenis ketiga adalah tindakan afektif yakni tindakan sosial yang dilakukan
berdasarkan pada dorongan perasaan atau emosi yang dirasakan seorang
individu. Sehingga tindakan sosial ini tidak bisa diterima akal, dianggap
kurang logis, atau irrasional.
Dikatakan demikian, karena tindakan sosial ini dilakukan dengan
mengedepankan perasaan atau emosi. Sehingga tindakan ini tidak
melibatkan akal yang membuat tindakan tersebut tidak bisa diterima akal
juga.
Contohnya adalah saat ibu guru memarahi muridnya di kelas karena
ketahuan mencontek, kemudian murid ini justru menangis. Menangis
disini merupakan bentuk tindakan afektif karena mengandalkan emosi
atau perasaan.
Yakni perasaan takut dimarahi dan perasaan khawatir akan mendapat
nilai yang buruk. Padahal secara logika, murid yang mencontek
seharusnya segera minta maaf dan bertanggung jawab atas
perbuatannya. Bukan dengan menangis.
4. Tindakan Tradisional
Ruang Colaboration