ANATOMI
Supervisor
OLEH
NIM : 227113001
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Refarat ini.
Dalam penulisan refarat ini, saya sebagai penulis mengambil
“Anatomi” yang merupakan salah satu Judul refarat dalam program
pendidikan Dokter Spesialis dibagian Kedokteran Forensik.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya saya tujukan kepada
pembimbing saya dr. Doaris Ingrid Marbun M.Ked(For), Sp.F yang telah
membimbing penulisan dalam menyelesaikan refarat ini dan juga kepada
teman sejawat saya para dokter-dokter lainnya.
Akhir kata penulis berharap agar kiranya refarat ini bermanfaat
bagi pembaca. Kami juga mengharapkan adanya masukan berupa kritik
dan saran yang bersifat membangun agar pada penulisan yang akan
datang lebih baik lagi.
Medan,......................
2022
Penulis,
BAB I.........................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................6
2.2.1 Ossifikasi...................................................................................................34
BAB III.....................................................................................................................53
KESIMPULAN........................................................................................................53
3.1 Kesimpulan................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................54
BAB I
PENDAHULUAN
Tulang adalah jaringan ikat yang terdiri dari sel, serat, dan matriks
ekstraselular. Matriks tulang adalah bagian terkeras yang terletak dilapisan luar
tulang, yang diakibatkan oleh pengendapan mineral dalam matriks, sehingga tulang
pun mengalami kalsifikasi. Didalam tubuh manusia juga terdapat yang namanya
tulang rawan (cartilago), yaitu jaringan ikat yang mempunyai kemampuan
meregang, membentuk penyokong yang kuat bagi jaringan lunak, memberikan
kelenturan, dan sangat tahan terhadap tekanan.
Tulang berfungsi sebagai kerangka tubuh yang kaku, dan memberikan
tempat perlekatan pada otot dan organ yang terdapat pada tubuh seseorang. Tulang
juga melindungi otak, yang terletak didalam tengkorak, bisa dibayangkan ketika
terjadi kecelakaan yang membentur kepala seseorang jika tanpa tulang tengkorak,
maka organ penting didalamnya seperti otak dan semua susunan sarafnya dengan
mudah menjadi hancur.
Tulang melindungi jantung dan paru didalam rongga dada, dan organ
seksual dan urinaria terlindungi oleh tulang yang disebut tulang pelvis. Selain itu
tulang juga berfungsi dalam hemopoiesis (pembentukan sel darah), dan sebagai
reservoir (tempat penyimpanan) kalsium, fosfat, dan banyak mineral lainnya.
Hampir seluruh kalsium (99%) pada tubuh tersimpan di dalam tulang, dan ketika
tubuh butuh terhadap kalsium, maka kalsium tersebut akan berasal dari tulang.
Sedangkan tulang rawan berfungsi sebagai shock absorber (peredam tekanan).
Yang mana ketika seseorang mendarat setelah melompat, maka tubuh akan
menerima tekanan yang besar, disinilah salah satu fungsi tulang rawan berperan,
yaitu mengurangi tekanan yang ada. Tulang rawan ini bersifat avaskular atau tidak
terhubung dengan pembuluh darah.
BAB II
PEMBAHASAN
Tulang adalah jaringan ikat yang terdiri dari sel, serat, dan matriks
ekstraselular. Tulang berfungsi sebagai kerangka tubuh yang kaku, dan
memberikan tempat perlekatan pada otot dan organ yang terdapat pada tubuh
seseorang. Tulang juga melindungi otak, yang terletak didalam tengkorak. Tulang
melindungi jantung dan paru didalam rongga dada, dan organ seksual dan urinaria
terlindungi oleh tulang yang disebut tulang pelvis.
Selain itu tulang juga berfungsi dalam hemopoiesis (pembentukan sel
darah), dan sebagai reservoir (tempat penyimpanan) kalsium, fosfat, dan
banyak mineral lainnya. Hampir seluruh kalsium (99%) pada tubuh tersimpan di
dalam tulang, dan ketika tubuh butuh terhadap kalsium, maka kalsium tersebut
akan berasal dari tulang.
Tulang pada manusia memiliki bentuk yang beragam, tergantung letaknya
di dalam tubuh. Berdasarkan uluran dan bentuk, tulang dibagi atas :
Berdasarkan Bentuk dan Ukuran Contoh
Tulang
Tulang panjang (Ossa longa) Femur,
–Bentuk seperti tabung, kedua humerus,
ujung bulat, dan ditengahnya slindris (diafisis) radius, ulna,
Gambar 1 Jenis tulang: (a) tulang panjang (os humerus), (b)tulang pendek (os
tarsus), (c) tulang pipih (tulang rusuk), (d) tulang irregular (lumbal vetebrae)
Gambar 2 Jenis tulang: (a) tulang pneumatic, dan (b) tulang Sesamoid.
2.1.2 Bagian-bagian Tulang
Processus : Tonjolan
A. Rangka Aksial
Tengkorak manusia jika dilihat dari bagian bawah akan terlihat tonjolan
mastoid dan foramen magnum (suatu rongga tempat sumsum tulang
belakang berhubungan dengan otak). Tulang bagian kepala (kranial) tidak
dapat digerakkan karena merupakan sendi mati (tidak dapat bergeser).
Pada bayi, tulang tengkorak belum bersatu sepenuhnya dan memiliki
daerah lunak (soft spot) atau fontanela. Daerah lunak ini tersusun atas
jaringan penghubung fibrosa. Pada kelahiran normal, tengkorak bayi
dapat saling tumpang tindih sehingga dapat menelusup keluar dari lubang
sempit. Seiring dengan pertumbuhannya, tengkorak bayi akan bersatu dan
fontanela akan hilang perlahan seiring dengan mengerasnya jaringan
penghubung fibrosa.
Tulang bagian wajah (fasial) terdiri atas atas:
Terdapat 7 ruas tulang leher dengan ruas pertama adalah tulang atlas.
Tulang atlas berfungsi untuk menunjang tengkorak. Ruas kedua adalah tulang
pemutar (aksis). Adanya tulang atlas dan aksis memungkinkan kepala untuk
berputar. Ruas ketiga sampai ruas ketujuh memiliki bentuk yang mirip dan
tidak bersendian dengan tulang rusuk.
Tulang dada terletak di bagian depan tubuh dan berjumlah 1 ruas tulang.
Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan dan taju pedang. Tulang ini
merupakan perlekatan bagian depan dari 7 pasang tulang rusuk sejati. Tulang
dada, tulang punggung dan tulang rusuk membentuk rongga dada (ribs cage)
dan berfungsi melindungi organ-organ didalamnya serta membantu dalam
pernafasan.
B. Rangka Apendikular
Tulang-Tulang Rangka
Apendikuler
Tulang Nama tulang penyusun Jumlah
Lunate 2
Triquetrum 2
Pisiform 2
Trapesium 2
Trapesoid 2
Kapitatum 2
Hamate 2
Pubis 1
Kuboid 2
Navikular 2
Kuneformis 2
28
Terdiri atas tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius). Bagian
ujung tulang hasta merupakan siku tangan sedangkan bagian bawahnya
merupakan tempat terdapatnya jari kelingking. Bagian ujung atas tulang
pengumpil bersendian dengan tulang humerus sedangkan bagian bawahnya
merupakan tempat terdapatnya tulang ibu jari (jempol). Kedua ujung bawah
tulang lengan bawah bersendian dengan tulang pergelangan tangan (karpal).
Jumlah total ruas tulang lengan bawah berjumlah 4 ruas tulang.
Tulang kering berukuran lebih besar daripada tulang betis. Letak tulang
kering terdapat lebih di bagian depan dari tulang betis. Ujung bagian atas tulang
kering bersendian dengan tulang paha dan ujung bawahnya bersendian dengan
tulang pergelangan kaki (tarsal). Pada masing-masing kaki terdapat 1 tulang
kering dan 1 tulang betis.
Tulang telapak kaki terletak diantara tulang pergelangan kaki dan tulang
jari kaki. Tulang ini berjumlah 5 tulang pada masing-masing kaki.
1. Sendi peluru.
Sendi peluru terjadi antar bonggol tulang yang satu dengan lekukan
tulang yang lain. Sendi peluru memungkinkan terjadinya gerakan ke segala
arah. Contohnya antara tulang paha dengan gelang panggul atau antara tulang
lengan atas dengan gelang bahu
2. Sendi engsel.
Sendi engsel terjadi antara bonggol tulang yang satu dengan ujung tulang
lain yang menyerupai alur. Sendi ini memungkinkan terjadinya gerakan ke satu
arah seperti engsel pintu. Contohnya tulang paha (femur) dengan tulang kering
(tibia) atau disebut sendi lutut; tulang lengan atas (humerus) dengan tulang hasta
(ulna) atau disebut sendi sikut.
3. Sendi putar.
Terjadi antara ujung tulang yang berupa tonjolan masuk ke dalam lubang
pada tulang yang satunya lagi. Gerakan yang terjadi berupa rotasi / perputaran.
Contohnya tulang pemutar (aksis) dengan tulang atlas.
4. Sendi pelana.
Sendi pelana memungkinkan terjadinya gerakan kedua arah. Gerakannya
seperti orang naik kuda diatas pelana Contohnya tulang ibu jari dengan telapak
tangan.
5. Sendi gulung/elipsoid.
Sendi gulung terjadi antara permukaan oval tulang yang satu dengan
lekukan oval tulang yang lain. Contohnya pada tulang pergelangan tangan
(karpal) denga tulang pengumpil (radius).
1. Osteoprogenitor
2. Osteoblas
3. Osteosit
Osteosit merupakan sel tulang yang telah dewasa dan sel utama pada
tulang yang berperan dalam mengatur metabolisme seperti pertukaran nutrisi dan
kotoran dengan darah. Osteosit berasal dari osteoblas yang berdeferensiasi dan
terdapat di dalam lacuna yang terletak diantara lamela-lamela matriks pada
saat pembentukan lapisan permukaan tulang berlangsung. Jumlahnya 20.000 –
30.000 per mm3 dan sel- sel ini secara aktif terlibat untuk mempertahankan
matriks tulang dan kematiannya diikuti oleh resorpsi matriks tersebut sehingga
osteosit lebih penting saat perbaikan tulang daripada pembentukan tulang baru.
Kanalikuli merupakan suatu kanal dimana terdapat pembuluh darah yang
berfungsi sebagai penyalur nutrisi dan pertukaran gas yang akan digunakan oleh
osteosit.
Osteosit lebih kecil dari osteoblas dan osteosit telah kehilangan banyak
organel pada sitoplasmanya. Osteosit muda lebih menyerupai osteoblas tetapi
merupakan sel dewasa yang memiliki aparatus golgi dan reticulum endoplasma
kasar yang sedikit lebih jelas tetapi memiliki jumlah lisosom yang lebih banyak.
4. Osteoklas
Osteoklas adalah sel raksasa hasil peleburan monosit (jenis sel darah
putih) yang terkonsentrasi di endosteum dan melepaskan enzim lisosom untuk
memecah protein dan mineral di matriks ekstraseluler. Osteoklas memiliki
progenitor yang berbeda dari sel tulang lainnya karena tidak berasal dari sel
mesenkim, melainkan dari jaringan mieloid yaitu monosit atau makrofag pada
sumsum tulang. Osteoklas bersifat mirip dengan sel fagositik lainnya dan
berperan aktif dalam proses resorbsi tulang.
Osteoklas merupakan sel fusi dari beberapa monosit sehingga bersifat
multinukleus (10-20 nuklei) dengan ukuran besar dan berada di tulang kortikal
atau tulang trabekular Osteoklas berfungsi dalam mekanisme osteoklastogenesis,
aktivasi resorpsi kalsium tulang, dan kartilago, dan merespon hormonal yang
dapat menurunkan struktur dan fungsi tulang. Osteoklas dalam proses resorpsi
tulang mensekresi enzim kolagenase dan proteinase lainnya, asam laktat, serta
asam sitrat yang dapat melarutkan matriks tulang. Enzim-enzim ini memecah
atau melarutkan matriks organik tulang sedangkan asam akan melarutkan garam-
garam tulang. Melalui proses resorpsi tulang, osteoklas ikut mempengaruhi
sejumlah proses dalam tubuh yaitu dalam mempertahankan keseimbangan
kalsium darah, pertumbuhan dan perkembangan tulang serta perbaikan tulang
setelah mengalami fraktur. Aktifitas osteoklas dipengaruhi oleh hormon sitokinin.
Osteoklas memiliki reseptor untuk kalsitokinin, yakni suatu hormon
tiroid. Akan tetapi osteoblas memiliki reseptor untuk hormon paratiroid dan
begitu teraktivasi oleh hormon ini, osteoblas akan memperoduksi suatu sitokin
yang disebut faktor perangsang osteoklas. Osteoklas bersama hormon parathyroid
berperan dalam pengaturan kadar kalsium darah sehingga dijadikan target
pengobatan osteoporosis..
2.1.1 Tulang Kompak dan Tulang Berongga
Tulang spons adalah bagian tengah tulang yang berongga serta terdapat
sumsung tulang merah dan sumsum tulang kuning. Sumsun tulang merah
memproduksi sel darah merah, sedangkan sumsum tulang kuning menyimpan
lemak. Dalam bahasa Inggris, tulang spons (spongiosa) disebut cancellous bone.
Tulang spons merupakan salah satu dari dua jenis jaringan tulang yang
membentuk tulang. Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit),
serabut kolagen, dan matriks. Sel-sel tulang rawan dibentuk oleh bakal sel-sel
tulang rawan, yaitu kondroblas. Sedangkan sel-sel tulang rawan di sebut
kondrosit.
1) Tulang rawan hialin, mempunyai serabut tersebar dalam anyaman yang halus
dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat di ujung-ujung tulang rusuk yang
menempel ke tulang dada
2) Tulang rawan elastis, susunan sel dan matriksnya mirip tulang rawan hialin,
tetapi tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Tulang rawan elastis terdapat
di daun telinga, laring, dan epigloti
3) Tulang rawan fibrosa, matriksnya tersusun kasar dan tidak beraturan. Tulang
rawan fibrosa terdapat di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis
(pertautan tulang kemaluan)
menyokong
bagian rangka
dewasa tertentu,
dan membantu
pergerakan
persendian
1. Tulang Keras (Kompak / Osteon)
Kedua jenis ini memiliki komponen yang sama, tetapi tulang primer
mempunyai serabut-serabut kolagen yang tersusun secara acak, sedang tulang
sekunder tersusun secara teratur.
Jenis ini biasa terdapat pada kerangka orang dewasa. Dikenal juga sebagai
lamellar bone karena jaringan tulang sekunder terdiri dari ikatan paralel
kolagen yang tersusun dalam lembaran-lembaran lamella. Ciri khasnya : serabut-
serabut kolagen yang tersusun dalam lamellae (lapisan) setebal 3-7μm yang
sejajar satu sama lain dan melingkari konsentris saluran di tengah yang
dinamakan Canalis Haversi. Dalam Canalis Haversi ini berjalan pembuluh darah,
serabut saraf dan diisi oleh jaringan pengikat longgar. Keseluruhan struktur
konsentris ini dinamai Systema Haversi atau osteon.
Sel-sel tulang yang dinamakan osteosit berada di antara lamellae atau
kadang-kadang di dalam lamella. Di dalam setiap lamella, serabut-serabut
kolagen berjalan sejajar secara spiral meliliti sumbu osteon, tetapi serabut-serabut
kolagen yang berada dalam lamellae di dekatnya arahnya menyilang.
2.2.1 Ossifikasi
Proses penulangan tulang dari tulang rawan menjadi tulang keras disebut
osifikasi. Proses ini dibedakan menjadi dua, yaitu osifikasi intramembranosa dan
osifikasi endocondral Osifikasi intramembranosa disebut juga penulangan
langsung (osifikasi primer). Proses ini terjadi pada tulang pipih, misalnya tulang
tengkorak. Penulangan ini terjadi secara langsung dan tidak akan terulang lagi
untuk selamanya. Contoh osifikasi endocondral adalah pembentukan tulang pipa.
Tulang dewasa diklasifikasikan menurut bentuknya menjadi tulang
panjang (seperti femur), tulang pipih atau flat (seperti panggul), dan tulang
pendek (seperti tulang tangan dan kaki). Tulang panjang (dan beberapa tulang
pendek seperti tulang metakarpal) dibagi menjadi tiga wilayah topografi:
diafisis, epifisis, dan metafisis.
Diafisis merupakan bagian poros tulang. Epifisis tampak di kedua ujung
tulang dan sebagian tertutup oleh tulang rawan artikular. Metafisis merupakan
persambungan antara bagian diafisis dan epifisis. Dalam perkembangan tulang,
proses perkembangannya sendiri dimulai dari lempeng epifisis (epifisis disk). Di
tempat inilah di mana proses osifikasi endokhondral terjadi, suatu proses
pertumbuhan dimana terjadi secara longitudinal, kolom tulang rawan diganti
dengan massa tulang. Ketika tulang telah mencapai panjang dewasa, proses ini
berakhir, dan terjadi penutupan bagian epifisis, sehingga tulang menjadi benar-
benar kaku.
a. Ossifikasi Intramembranousa
Merupakan proses pembentukan tulang dari jaringan mesenkim menjadi
jaringan tulang, contohnya pada proses pembentukan tulang pipih. . Jaringan
mesenkim berdiferensiasi menjadi osteoblas, lalu osteoblas mensekresi matriks
organik membentuk osteoid dan terkalsifikasi. Osteoid membentuk tulang
spongeus dan berkondensasi menjadi periosteum. Mesenkim merupakan bagian
dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat
dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung darisel-sel mesenkim melalui
proses osifikasi intrammebrane.
Gambar Mekanisme Pembentukan Tulang melalui Osifikasi
Intramembranosa
b. Ossifikasi Endokhondral
Proses pembentukan tulang yang terjadi dimana sel-sel mesenkim
berdiferensiasi lebih dulu menjadi kartilago (jaringan rawan) lalu berubah
menjadi jaringan tulang, misal proses pembentukan tulang panjang, ruas tulang
belakang, dan pelvis. Proses osifikasi ini bertanggungjawab pada pemanjangan
tulang dan pembentukan sebagian besar tulang manusia. Pada proses ini sel-sel
tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul di bagian tengah dari tulang rawan
yang disbeut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit,
sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada mtariks tulang.
Osifikasi endokondral terjadi di dalam suatu potongan tulang rawan
hialin yang bentuknya mirip ukuran kecil tulang yang akan dibentuk. Jenis
osifikasi ini terutama bertanggung jawab untuk pembentukan tulang pendek dan
tulang panjang. Tulang panjang dibentuk dari model tulang rawan dengan
pelebaran ujung-ujung (epifisis) suatu batang silindris (diafisis). Dalam
pertumbuhan jenis ini, urutan kejadian yang dapat diperhatikan adalah:
(1). Kondrosit yang terdapat pada bagian tulang rawan hialin mengalami
hipertropik dan memulai sintesa kolagen X dan vascular endothelial cell growth
factor (VEGF); (2). Pembuluh darah pada perikondrium memasuki bagian tengah
dari tulang rawan, dimana matriks akan mengalami kalsifikasi, osifikasi primer
terbentuk;
(3). Sel-sel perikondrium bagian dalam membentuk bagian periosteal yang tipis
pada titik tengah poros tulang atau diafisis, periosteal (periosteum yang
membentuk dinding dari luar) akan membentuk tulang woven, dengan
pertumbuhan tulang intramembranosa yang nantinya akan menjadi periosteum;
(4). Pembuluh darah menginvasi rongga yang sebelumnya dibentuk oleh
kondrosit yang hipertropik dan sel-sel osteoprogenitor, dan sel-sel
hematopoetik yang menembus jaringan perivaskular; dan
(5). Sel-sel osteoprogenitor yang berdifferensiasi menjadi osteoblas yang tumbuh
sejajar dengan kalsifikasi tulang rawan dan akan menempati osteoid
1) Suplai Darah
Tulang-tulang panjang
a. Arteri nutrisia : arteri tunggal yang berbelok-belok masuk foramen
nutrisia oblik ke atas atau ke bawah menuju ke arah yang
berlawwanan untuk pertumbuhan tulang, satu arteri disertai dengan 1-
2 buah vena selama dalam korteks arteri memberikan cabang-cabang
menuju kanalis havers.
b. Arteri periosteale : arteri kecil yang menyuplai perousteum berjalan
sepanjang perlengketan otot.
c. Arteri metapisiale : rangkaian yang membentuk anastomosis di
sekeliling sendi yang di sebut sirkulus vaskulosus, cabangnya masuk
melalui foramina vaskularis tempat keluarnya vena-vena epifise.
Tulang-tulang gepeng. Arteri epifisiale sebuah arteri nutrisia tunggal dan
bercabang-cabang, sejumlah cabang menyuplai substansia spongeosa
dalam substansia kompakta tulang.
Tulang-tulang iga. Arteri nutrisia memasuki tulang distalis dari
tuberkulum kosta dan membagi diri menjadi cabang-cabang anterior
longus dan posterior brevis yang menyuplai seluruh bagian tulang iga.
Tulang-tulang vertebrae. Terdapat 2 arteri yang besar memasuki
permukaan posterior korpus vertebrae. Arkus neuralis disuplai oleh
pembuluh darah yang memasuki prosesus transversus, bercabang menuju
prosesus spinosus foramina ke vena vertebralis pada permukaan
posterior korpus vertebra
3) Persyararfan
Pada Manusia, khusus pada sum-sum tulang belakang merupakan
penghubung antara otak dan tubuh. Pada sum-sum tulang belakang terdapat 31
saraf yang di namakan saraf spinal. Selain pada sum-sum tulang belakang,
saraf juga terdapat di :
Tinggi badan anak secara umum bergantung pada orang tua, anak-anak dari
orang tua yang tinggi biasanya mempunyai badan yang tinggi juga.
b. Factor endokrin
a. Osteoporosis
Penyakit osteoporosis adalah gangguan pada kesehatan tulang yang
disebabkan oleh kurangannya zat kapur (kalsium) di dalam tubuh. Penyakit ini
menyebabkan tulang mudah patah ataupun retak. Biasanya penyakit ini
menyerang kaum wanita yang berusia lanjut.Untuk mencegah penyakit
osteoporosis, dianjurkan untuk memakan makanan yang baik untuk tulang
seperti makanan yang mengandung
vitamin D dan juga kalsium. Bahan makanan yang mengandung vitamin D dan
kalsium terdapat pada susu dan ikan.
b. Polio
Penderita pada polio akan mengalami kelumpuhan yang menyebabkan
tulang mengecil, penyakit ini dapat dicegah dengan memberikan vaksin polio
pada saat masih berusia di bawah lima tahun.
c. Rematik
Penyakit rematik adalah penyakit yang menyebabkan nyeri pada persendian.
Penyakit ini biasanya menyerang pada pergelangan tangan, kaki, maupun siku.
d. TBC Tulang
Kuman tuberculosis (TBC) dapat juga menyerang tulang, sehingga tulang
akan menjadi lemah hingga bernanah yang menimbulkan rasa sakit yang luar
biasa.
2. Sikap Tubuh
Sikap tubuh yang salah mengakibatkan dampak yang buruk terhadap
bentuk rangka tulang. Ada rangka yang mudah mengalami gangguan yaitu tulang
belakang atau tulang punggung. Berikut ini gangguan yang ada pada tulang
belakang :
4. Infeksi
Gangguan pada tulang yang diakibatkan oleh infeksi yaitu :
a. Artritis eksudatif. Akibat peradangan pada selaput sendi.
b. Artritis sika. Akibat kekurangan minyak synovial (pelumas sendi)
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Tulang adalah jaringan ikat yang terdiri dari sel, serat, dan matriks
ekstraselular. Fungsi utama tulang sebagai kerangka tubuh yang kaku, dan
memberikan tempat perlekatan pada otot dan organ yang terdapat pada tubuh
seseorang. Ada lima jenis ukuran tulang dalam tubuh manusia: panjang, pendek,
datar, tidak teratur, dan sesamoid. Struktur tulang dibagi menjadi dua, yaitu
rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh). Matrik
tulang pada manusia terdiri dari tulang keras dan tulang rawan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.----------------.http://uraiansehat.com/jenis-penyakit-kelainan-pada-
tulang/
pada tanggal 4 Oktober 2016 pukul 14.56 WIB.
Sridianti.---------------.http://www.sridianti.com/pengertian-dan-penanganan-
patah-
tulang-fraktur.html. pada tanggal 4 Oktober 2016 pukul 14.56 WIB.